Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

SISTEM KOMUNIKASI ANALOG DAN MODULASI AM, FM


DAN AM
Matakuliah : Dasar Telekomunikasi
Dosen Pengampu :Dina Lutfianawati

Oleh
Reza Hariansyah (3332170006)
Niko Arfana Usti (3332170048)

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi yang sangat pesat menyebabkan teknik modulasi


dalam teknologi komunikasi sangat dibutuhkan. Modulasi adalah suatu proses
dimana properti atau parameter dari suatu gelombang divariasikan secara
proporsional terhadap gelombang yang lain. Parameter yang diubah tergantung
pada besarnya modulasi yang diberikan. Proses modulasi membutuhkan dua buah
sinyal yaitu sinyal pemodulasi yang berupa sinyal informasi yang dikirim, dan
sinyal carrier dimana sinyal informasi tersebut ditumpangkan. Modulasi dibagi
menjadi yakni modulasi analog dan modulasi digital.

1.2 Rumusan Masalah

Pembahasan yang sangat banyak akan dibatasi oleh rumusan masalah.


Adapun rumusan masalah yang digunakan pada pembahasan adalah sebagai
berikut.
1. Apakah pengertian dari modulasi analog?
2. Apa saja jenis-jenis modulasi analog?
3. Bagaimana cara kerja dari jenis-jenis modulasi analog tersebut?
4. Bagaimana penerapan dari modulasi analog?

1.3 Tujuan Pembahasan

Setelah mempelajari sistem komunikasi analog ini mahasiswa dapat


mengetahui mengenai pengertian sistem komunikasi analog, jenis-jenis modulasi
analog, cara kerja dari jenis-jenis modulasi analog dan penerapan modulasi
analog dalam kehidupan.
BAB II
ISI

2.1 Sistem Komunikasi Analog


Modulasi adalah suatu proses dimana parameter dari suatu gelombang
divariasikan secara proposional terhadap gelombang lain. Parameter yang diubah
tergantung pada besarnya modulasi yang diberikan. Proses modulasi
membutuhkan dua buah sinyal pemodulasi yang berupa sinyal informasi dan
sinyal pembawa (carrier) dimana sinyal informasi tersebut ditumpangkan oleh
sinyal carrier. Maka secara garis besar dapat diasumsikan bahwa modulasi
merupakan suatu proses dimana gelombang sinyal termodulasi ditransmisikan dari
transmitter ke receiver. Pada sisi receiver sinyal modulasi yang diterima
dikonversikan kembali kebentuk asalnya, proses ini disebut dengan demodulasi.
Rangkaian yang digunakan untuk proses modulasi disebut dengan modulator,
sedangkan rangkaian yang digunakan untuk proses demodulasi disebut
demodulator [ CITATION Uni19 \l 1033 ].
Modulasi analog adalah proses pengiriman sinyal data yang masih berupa
sinyal analog atau berbentuk sinusoidal. Sistem Analog adalah suatu bentuk dari
komunikasi elektronik yang merupakan proses pengiriman informasi pada
gelombang elektromaknetik, dan bersifat variabel dan berkelanjutan atau disebut
juga dengan sinyal analog. Contohnya sinyal gambar pada televisi, atau suara
pada radio yang dikirimkan berkesinambungan. Analog merupakan proses
pengiriman sinyal dalam bentuk gelombang. Misalnya ketika seseorang
berkomunikasi dengan menggunakan telepon, maka suara yang dikirimkan
melalui jaringan telepon tersebut dilewatkan melalui gelombang. Dan kemudian,
ketika gelombang ini diterima, maka gelombang tersebutlah yang diterjemahkan
kembali ke dalam bentuk suara, sehingga si penerima dapat mendengarkan apa
yang disampaikan oleh pembicara lainnya dari komunikasi tersebut [ CITATION
Zul15 \l 1033 ].
3

Pada proses sistem komunikasi analog terdapat beberapa langkah yang


dilakukan. Berikut ini merupakan blok diagram sistem komunikasi analog.

Gambar 2.1 Sistem Komunikasi Analog

Berdasarkan Gambar 2.1 diatas, dapat diuraikan secara singkat fungsi tiap
komponen penyusun blok diagram sistem komunikasi analog sebagai berikut :
a. Sumber informasi : memberikan informasi sinyal masukan, dapat dalam
bentuk audio, video, maupun bentuk fisis lainnya
b. Transduser input : mengubah informasi masukan (audio,video) menjadi
isyarat elektris sesuai dengan karakteristik komponen elektronika
peralatannya.
c. Modulator analog : memodifikasi dan menyesuaikan isyarat pembawa
proporsional pada perubahan isyarat elektris masukan dengan media
transmisi yang digunakan, misalnya gelombang radio
d. Media Transmisi : dapat berupa kabel maupun non-kabel
Proses di penerima pada dasarnya adalah kebalikan dari proses di pengirim,
dengan kata lain sistem komunikasi adalah simetris antara sisi pengirim dan sisi
penerima dengan garis cerminnya adalah media yang digunakan untuk
menyalurkan informasi. Beberapa sifat media transmisi yang merugikan
diantaranya :
a. Peredaman: biasanya sangat kecil, tetapi dapat pula besar
4

b. Distorsi : respon terhadap isyarat tidak sempurna, sifat distorsi adalah jika
isyarat tidak ada maka distorsi hilang.
c. Interferensi: gangguan oleh isyarat lain terhadap media transmisi, walaupun
isyarat ditiadakan interferensi tetap ada.
d. Derau: gangguan dari dalam maupun luar mediatransmisi yang tidak dapat
diramalkan
Modulasi memiliki dua macam jenis, yaitu modulasi sinyal analog dan
modulasi sinyal digital. Contoh modulasi sinyal analog adalah Frequency
Modulation (FM) dan Amplitude Modulation (AM). Sementara modulasi sinyal
digital antara lain Amplitude Shift Keying (ASK), Phase Shift Keying (PSK), dan
Frequency Shift Keying (FSK). Tujuan dilakukannya proses modulasi antara lain :
1. Untuk memudahkan proses radiasi
a. Pada kanal komunikasi berupa udara, diperlukan antena untuk proses
pemancaran/radiasi dan penerimaan sinyal.
b. Dimensi antena adalah berbanding terbalik dengan frekwensi sinyal
yang dipancarkan/diterimanya. Secara metematis dapat dituliskan sbb:
λ c
d= =
2 2f
2. Untuk memungkinkan multiplexing jika sebuah media transmisi dapat
digunakan oleh beberapa kanal, maka modulasi dapat digunakan untuk
menempatkan masing-masing kanal pada wilayah spektrum frekwensi yang
berbeda. Contohnya : teknik fdm pada sistem telepon.
3. Untuk mengatasi keterbatasan peralatan

a. Pembuatan peralatan pengolahan sinyal (signal processing devices)


seperti filter dan amplifier memiliki tingkat kesulitan yang berbeda
untuk spektrum frekwensi tertentu.
b. Untuk itu modulasi dapat digunakan untuk menempatkan sinyal
informasi ke wilayah spektrum tertentu, dimana pembuatan peralatan
pengolahan sinyalnya menjadi paling mudah.
4. Untuk memungkinkan pembagian frekwensi
5

a. Modulasi memungkinkan beberapa stasiun radio dan televisi untuk


melakukan siaran secara bersamaan menggunakan frekwensi sinyal
pembawa yang berbeda. sehingga tidak akan terjadi interferensi antar
stasiun.
b. Di sisi penerima, dengan adanya modulasi, maka dapat dilakukan
pemilihan terhadap stasiun siaran yang memang ingin
didengarkan/ditonton. contohnya: siaran radio dan televisi.
5. Untuk mengurangi pengaruh noise dan interferensi

a. Pengaruh noise dan interferensi tidak dapat seluruhnya dihilangkan


dari sistem komunikasi.
b. Namun dimungkinkan untuk menekan pengaruh gangguan tersebut
dengan menggunakan teknik modulasi tertentu.
c. Sehingga penggunaan teknik modulasi secara umum akan
menyebabkan bandwidth transmisi yang lebih besar dari bandwidth
sinyal informasinya.
2.1.1 Modulasi Amplitudo (AM)
Amplitude Modulation (AM) adalah modulasi yang paling sederhana.
Gelombang pembawa (carrier wave) diubah amplitudonya sesuai dengan signal
informasi yang akan dikirimkan. Modulasi ini disebut juga linear modulation,
artinya bahwa pergeseran frekuensinya bersifat linier mengikuti signal informasi
yang akan ditransmisikan.
Amplitudo modulasi adalah salah satu bentuk modulasi dimana sinyal
informasi digabungkan dengan sinyal pembawa (carrier) berdasarkan perubahan
amplitudonya. Amplitudo modulasi merupakan modulasi analog linier, disebut
linier karena frekuensi sinyal pembawa tetap/konstan. Besarnya amplitudo sinyal
informasi mempengaruhi besarnya frekuensi sinyal pembawa. Parameter sinyal
yang mengalami perubahan adalah amplitudonya, amplitude sinyal pembawa
berubah-ubah sesuai dengan perubahan amplitudo sinyal informasi. Rentanng
frekuensi AM adalah 500 Hz – 1.600 KHz dan panjang gelombang/amplitudonya
6

1600 KHz – 30.000 KHz, jika direntangkan dengan satuan meter, jangkauan
sinyal AM bisa mencapai puluhan ribu kilometer [ CITATION Den14 \l 1033 ].
Di pemancar radio dengan teknik AM, amplitudo gelombang carrier akan
diubah seiring dengan perubahan sinyal informasi (suara) yang dimasukkan.
Frekuensi gelombang carrier-nya relatif tetap. Kemudian, sinyal dilewatkan ke RF
(Radio Frequency) Amplifier untuk dikuatkan agar bisa dikirim ke jarak yang
jauh. Setelah itu, dipancarkan melalui antena.
Modulasi amplitudo adalah suatu proses mengubah amplitudo gelombang
pembawa sesuai dengan bentuk dari gelombang informasi. Bila suatu gelombang
pembawa dimodulasi amplitudo, maka amplitudo bentuk gelombang pembawa
dbuat berubah sebanding dengan tegangan yang memodulasi (Roddy, D., Idris,K.,
Coolen,J.,1992).
ec = (Ec maks + em) sin ct
dimana e adalah tegangan sesaat dari sinyal yang dimodulasi, Ec maks tegangan
pembawa puncak tanpa modulasi, dan em tegangan modulasi sesaat.
Puncak-puncak dari siklus pembawa dapat dihubungkan sehingga
membentuk sebuah gelombang selubung (envelope wave).
eenv = Ec maks + em
dimana eenv adalah nilai sesaat dari gelombang slubung.
e = eenv sin ct
= (Ec maks + Em maks sin mt) sin ct

Gambar 2.2 Bentuk Gelombang Sinyal yang dimodulasi Amplitudo


[ CITATION Put10 \l 1033 ]
7

Gambar 2.3 Gelombang AM

Pada modulasi amplitudo dikenal adanya indeks modulasi, dimana


merupakan perbandingan antara amplitudo informasi dengan gelombang
pembawa dapat dirumuskan: (Roddy, D., Idris, K., Coolen,J.,1992)[ CITATION
Put10 \l 1033 ].
m = Ec maks/Em maks
sehingga,
e = Ecmaks (1 + m sin mt) sin ct
Spektrum menunjukkan amplitudo dan frekuensi dari gelombanggelombang
sinus kosinus komponen yang bersama-sama membentuk sebuah gelombang yang
kompleks. Gelombang yang dimodulasi amplitudo adalah kompleks seperti yang
ditunjukkan pada persamaan berikut.(Roddy, D., Idris, K.,Coolen, j.,1992)
[ CITATION Put10 \l 1033 ].
e = (1 + m sin mt ) sin ct
= sin ct + m sin mt sin ct
= sin ct + m/2[cos(c - m)t – cos(c + m)t]
Transmisi gelombang Amplitudo Modulasi (AM) dapat dilakukan dalam
berbagai cara antara lain dengan hanya memancarkan gelombang upper atau
lower side band saja, yang disebut Single Side Band (SSB) dan dengan
mentransmisikan gelombang pembawa, upper side band dan lower side band yang
8

disebut Double Side Band (DSB), disamping itu pentransmisian gelombang AM


dapat dilakukan tanpa adanya gelombang pembawa (Suppress Carrier)
[ CITATION Put10 \l 1033 ].
Pada modulasi amplitude ini memiliki beberapa kelebihan dna kekurangan,
berikut ini merupakan kekurangan dan kelebihan dari modulasi amplitude.
1. Kekurangan
a. Dapat terganggu oleh gangguan atmosfir.
b. Daya yang dibutuhkan lebih besar dibandingkan FM.
2. Kelebihan
a. Memiliki range jangkauan yang luas karena sinyal AM mampu
dipantulkan pada lapisan udara teratas yaitu ionosfer.
b. Lebih mudah dimodulasi karena lebih sederhana.
2.1.2 Modulasi Frekuensi (FM)
Modulasi frekuensi adalah proses penumpangan gelombang informasi pada
gelombang carrier dengan cara mengubah-ubah frekuensi dari carrier sesuai
dengan karakteristik gelombang informasi. Karena kandungan gelombang
informasi pada gelombang modulasi frekuensi (FM) diwujudkan dengan
perubahan carrier, maka sistem ini memiliki kualitas yang lebih baik
dibandingkan dengan AM (modulasi amplitudo). Hal ini disebabkan karena
gangguangangguan transmisi dominan terjadi pada komponen amplitudo,
sedangkan pada FM memiliki amplitudo yang tetap, namun jika dari sisi
pemakaian Bandwidth gelombang FM memerlukan bandwidth yang lebih lebar
dibandingkan dengan AM.
Sinyal modulasi em digunakan untuk merubah frekuensi pembawa. Maka
frekuensi pembawa sesaat (Roddy, D., Idris,K., Coolen,J.,1992);
i = c + k em
em = Em maks sin mt
frekuensi pembawa menjadi:
i = c + k Em maks sin mt
9

Gambar 2.4 Gelombang Termodulasi Frekuensi[ CITATION Put10 \l 1033 ]

Gambar 2.5 Gelombang FM

dimana, em frekuensi pembawa dalam bentuk gelombang sinusoida, kem


perubahan frekuensi pembawa dimana k seabgai konstanta yang dikenal sebagai
konstanta deviasi frekuensi, c frekuensi tanpa modulasi. Deviasi Puncak dari
sinyal didefinisikan sebagai (Roddy, D., Idris,K., Coolen,J.,1992)[ CITATION
Put10 \l 1033 ]
 = k Emmaks
i = C +  sin mt

e=sin ⁡( ct− ❑ cos mt)



10

Berbeda dengan modulasi amplituda, pada modulasi frekuensi mempunyai indeks


modulasi lebih dari satu. Indek modulasi untuk modulasi frekuensi didefinisikan
sebagai (Roddy, D., Idris,K., Coolen,J.,1992);[ CITATION Put10 \l 1033 ]
mf = ❑

sehingga persamaan untuk pembawa yang dimodulasi menjadi;
e = sin ( ct – mf cos mt)
Pada modulasi frekuensi, spektrum terdiri dari sebuah komponen pembawa,
dan frekuensi-frekuensi sisi pada harmonisa. Amplitudo-amplitudo dari berbagai
komponen spektral diberikan oleh suatu Fungsi Bessel dari jenis pertama, yang
menyatakan dengan Jn(mf); mf adalah indeks modulasi, n adalah orde dari
frekuensi sisi. Komponen spektrum pada frekuensi pembawa berkurang
amplitudonya tidak berarti bahwa gelombang pembawa dimodulasi amplitudo.
Gelombang pembawa adalah jumlah dari semua komponen-komponen dalam
spektrum, adan jumlah ini memberikan pembawa dengan amplitudo konstan.
Bedanya ialah bahwa pembawa yang dimodulasi bukanlah suatu gelombang sinus
sedangkan komponen spektrum pada frekuensi pembawa gelombang
sinus[ CITATION Put10 \l 1033 ].
Fungsi-fungsi Bessel memberikan hubungan antara amplitudo tegangan dari
masing-masing komponen sisi frekuensi sinusoida terhadap amplitudo pembawa
tanpa modulasi, sebagai
En = Jn Ec
Dengan memisalkan bahwa amplitudo En dan Ec adalah nilai-nilai rms dari
sinusoida, daya yang terkandung pada masing komponen sinusoida (sisa pembawa
dan masing-masing frekuensi sisi didapat;(Roddy, D., Idris, K., Coolen,J.,1992)
[ CITATION Put10 \l 1033 ].
E2n
Pn=
R
Di pemancar radio dengan teknik modulasi FM, frekuensi gelombang
carrier akan berubah seiring perubahan sinyal suara atau informasi lainnya.
Amplitudo gelombang carrier relatif tetap. Setelah dilakukan penguatan daya
11

sinyal (agar bisa dikirim jauh), gelombang yang telah tercampur tadi dipancarkan
melalui antena[ CITATION Den14 \l 1033 ].
Dalam sistem FM, sinyal modulasi (yang ditumpangkan) akan
menyebabkan frekuensi dari gelombang pembawa berubah-ubah sesuai perubahan
frekuensi dari sinyal modulasi. Sedangkan pada PM perubahan dari sinyal
modulasi akan merubah fasa dari gelombang pembawa. Hubungan antara
perubahan frekuensi dari gelombang pembawa, perubahan fasa dari gelombang
pembawa, dan frekuensi sinyal modulasi dinyatakan sebagai indeks modulasi (m)
dimana :

m = Perubahan frekuensi (peak to peak Hz) / frekuensi modulasi (Hz)

Dalam siaran FM, gelombang pembawa harus memiliki perubahan frekuensi


yang sesuai dengan amplituda dari sinyal modulasi, tetapi bebas frekuensi sinyal
modulasi yang diatur oleh frekuensi modulator.
Tujuan dari pemancar FM adalah untuk merubah satu atau lebih sinyal input
yang berupa frekuensi audio (AF) menjadi gelombang termodulasi dalam sinyal
RF (Radio Frekuensi) yang dimaksudkan sebagai output daya yang kemudian
diumpankan ke sistem antena untuk dipancarkan. Dalam bentuk sederhana dapat
dipisahkan atas modulator FM dan sebuah power amplifier RF dalam satu unit.
Sebenarnya pemancar FM terdiri atas rangkaian blok subsistem yang memiliki
fungsi tersendiri[ CITATION Den14 \l 1033 ].
Pada modulasi frekuensi ini memiliki beberapa kelebihan dna kekurangan,
berikut ini merupakan kekurangan dan kelebihan dari modulasi fekuensi.
1. Kekurangan
a. Lebih tahan noise (gangguan atmosfir) karena frekuensi 88 – 108 Mhz
jarang terkena noise seperti itu.
b. Daya yang dibutuhkan lebih kecil dibandingkan AM.
c. Bandwith lebih lebar dibandingkan AM memungkinkan transmisi
stereo.
2. Kelebihan
12

a. Lebih rumitdibandingkan AM

2.1.3 Modulasi Phasa (PM)


Phase Modulation (PM) adalah proses modulasi yang mengubah fasa sinyal
pembawa sesuai dengan sinyal pemodulasi atau sinyal pemodulasinya. Sehingga
dalam modulasi PM amplitudo dan frekuensi yang dimiliki sinyal pembawa tetap,
tetapi fasa sinyal pembawa berubah sesuai dengan informasi.
Modulasi Phasa (PM) adalah suatu proses modulasi yang mengubahubah
fasa dari gelombang carrier sesuai dengan karakteristik gelombang informasi.
Modulasi fasa dihasilkan bila fasa sudut  dari pembawa dibuat menjadi fungsi
dari sinyal modulasi diberikan oleh (Roddy, D., Idris,K., Coolen,J.,1992);
ec = sin (ct + c)
jika dimodulasi fasa, c diganti dengan (t), dimana
(t) = c + Kem
K adalah konstanta deviasi fasa (analog dengan k untuk modulasi frekuensi )
dan em seperti yang sudah-sudah adalah sinyal modulasi. Biasanya c dapat
dihapuskan dari persamaan karena merupakan konstanta yang tidak
mempengaruhi modulasi. Lagi pula dengan membuat em = Em maks m(t).
(t) = m (t)
dimana,
 = K Em maks
 adalah deviasi puncak.
e = sin [ct + m (t) ]
untuk modulasi sinusoida,
e = sin [ct + m sin mt ]
dan untuk menekankan kesamaannya dengan modulasi frekuensi sinusoida,
deviasi fasa puncak dinamakan indeks modulasi fasa dengan lambing mp,
sehingga menjadi
e = sin [ct + mp sinm t ]
13

Kesamaan antara modulasi fasa dengan modulasi frekuensi untuk sinyal


sinusoida akan menjadi jelas, terutama bila diingat bahwa satu-satunya perbedaan
antara suku-suku modulasi sinusoida dan kosinusoida adalah perbedaan selisih
fasa sebesar 900 , yang tidak akan langsung kelihatan bila sinyal-sinyal
didemodulasi.
Pada modulasi fasa, amplitudo tetap konstan sedangkan sudut fasa
mengikuti perubahan tangga dengan waktu. Perubahan fasa diukur dengan
berpedoman pada fasa yang seharusnya akan terjadi tanpa adanya modulasi.
Setelah perubahan tangga dalam fasa, pembawa sinusoida akan tampak seolah-
olah merupakan perpanjangan dari lengkungan garis terputus-putus yang pada
grafik amplitudo waktu dalam Gambar 2.6. yang aman dari grafik amplitudo
waktu terlihat bahwa frekuensi gelombang sebelum perubahan tangga adalah
sama seperti sesudah perubahan tersebut. Tetapi pada saat fasa berubah menurut
tangga , pergeseran mendadak dari bentuk gelombang pada sumbu waktu akan
membuatnya kelihatan seakan-akan frekuensi mengalami perubahan yang
mendadak pula.

Gambar 2.6 Memodulasi dengan suatu bentuk gelombang tangga dengan


modulasi fasa [ CITATION Put10 \l 1033 ]
14

Gambar 2.7 Gelombang PM

Untuk nilai indeks modulasi yang sama, spektrum dari gelombang yang
dimodulasi fasa akan sama seperti spektrum untuk gelombang yang dimodulasi
frekuensi[ CITATION Put10 \l 1033 ].
Modulasi ini menggunakan perbedaan sudut fasa dari sinyal analog untuk
membedakan kedua keadaan sinyal digital. Pada cara modulasi ini amplitudo dan
frekuensinya tetap, sedang phasa-nya yang berubah-ubah. Cara modulasi ini yang
paling baik tetapi juga paling sukar. Biasanya dipergunakan untuk pengiriman
data dalam jumlah yang banyak dan dalam kecepatan yang tinggi[ CITATION
Den14 \l 1033 ].
Phase modulasi merupakan bentuk modulasi yang merepresentasikan
informasi sebagai variasi fase dari sinyal pembawa. Hampir mirip dengan FM,
frekuensi pembawa juga bervariasi karena variasi fase dan tidak merubah
amplitudo pembawa. Phase modulasi jarang digunakan karena memerlukan
perangkat keras penerima yang lebih kompleks. Keuntungan phase modulasi
adlah potensi gangguan dan daya yang dibutuhkan lebih kecil[ CITATION
Den14 \l 1033 ].
Dalam proses modulasi ini fase dari frekuensi gelombang pembawa
berubah-ubah sesuai dengan perubahan status sinyal informasi digital. Sudut fase
harus mempunyai acuan kepada pemancar dan penerima. Akibatnya, sangat
diperlukan stabilitas frekuensi pada pesawat penerima. Guna memudahkan
15

memperoleh stabilitas frekuensi pada penerima, kadang-kadang dipakai untuk


suatu teknik yang koheren dengan PSK yang berbeda-beda[ CITATION Den14 \l
1033 ].
Pada modulasi amplitude ini memiliki beberapa kelebihan dna kekurangan,
berikut ini merupakan kekurangan dan kelebihan dari modulasi amplitude.
1. Kekurangan
a. Lebih rumit dibandingkan AM
2. Kelebihan
a. Potensi noise (ganguan atmosfir) lebih kecil
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berikut ini merupakan kesimpulan dari makalah yang telah dibuat tentang
sistem komunikasi analog, modulasi AM, FM dan PM.
1. Modulasi analog adalah proses pengiriman sinyal data yang masih berupa
sinyal analog atau berbentuk sinusoidal. Contohnya sinyal gambar pada
televisi, atau suara pada radio yang dikirimkan berkesinambungan.
2. Amplitude Modulation (AM) adalah modulasi yang paling sederhana.
Gelombang pembawa (carrier wave) diubah amplitudonya sesuai dengan
signal informasi yang akan dikirimkan.
3. Frequency Modulation (FM) adalah proses penumpangan gelombang
informasi pada gelombang carrier dengan cara mengubah-ubah frekuensi
dari carrier sesuai dengan karakteristik gelombang informasi.
4. Phase Modulation (PM) adalah proses modulasi yang mengubah fasa sinyal
pembawa sesuai dengan sinyal pemodulasi atau sinyal pemodulasinya.
Sehingga dalam modulasi PM amplitudo dan frekuensi yang dimiliki sinyal
pembawa tetap, tetapi fasa sinyal pembawa berubah sesuai dengan
informasi.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Unikom, "Modulasi," [Online]. Available:


https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/543/jbptunikompp-gdl-nimasrayun-
27125-5-unikom_n-i.pdf. [Accessed 19 5 2019].

[2] D. Zulfah, Komunikasi Data Analog dan Digital, Depok, Jawa Barat: Jurusan
Teknik Elektro Fakultas Teknik Geologi Universitas Gunadarma, 2015.

[3] D. Saputra, Keterangan Modulasi FM, AM dan PM, Yogyakarta: Sekolah


Tinggi Manajemen Informatika dan Kompoter Akakom Yogyakarta, 2014.
17

[4] P. R. Ariawan, Sistem Modulasi Analog dan DIgital, Bukit Jimbaran: Jurusan
Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Udayana, 2010.

Anda mungkin juga menyukai