KEPERAWATAN MATERNITAS
A. KONSEP PENYAKIT
1. Definisi Penyakit
2. Manifestasi Klinik
Gejala yang lain adalah uterus berkontraksi tetapi tinggi fundus tidak
berkurang.
Gejala dan tanda yang selalu ada :
4. Patofisiologi
5. Klasifikasi
6. Pemeriksaan diagnostic
a. Hitung darah lengkap: untuk menentukan tingkat hemoglobin (Hb)
dan hematokrit (Hct), melihat adanya trombositopenia, serta
jumlah leukosit. Pada keadaan yang disertai dengan infeksi,
leukosit biasanya meningkat.
b. Menentukan adanya gangguan koagulasi dengan hitung
protrombin time (PT) dan activated Partial Tromboplastin Time
(aPTT) atau yang sederhana dengan Clotting Time (CT) atau
Bleeding Time (BT). Ini penting untuk menyingkirkan perdarahan
yang disebabkan oleh faktor lain
Sisa plasenta bisa diduga bila kala uri berlangsung tidak lancar atau
setelah melakukan plasenta manual atau menemukan adanya kotiledon
yang tidak lengkap pada saat melakukan pemeriksaan plasenta dan
masih ada perdarahan dari ostium uteri eksternum pada saat kontraksi
rahim sudah baik dan robekan jalan lahir sudah terjahit. Untuk itu, harus
dilakukan eksplorasi kedalam rahim dengan cara manual/digital atau
kuret dan pemberian uterotonika. Anemia yang ditimbulkan setelah
perdarahan dapat diberi transfuse darah sesuai dengan keperluannya
(Prawirohardjo, 2010: 527)