RSUP A 1/2 PROF. Dr. R.D KANDOU MANADO DITETAPKAN OLEH : DIREKTUR UTAMA, PANDUAN PRAKTEK KLINIS TANGGAL TERBIT : (PPK) Dr. dr. Jimmy Panelewen, Sp.B-KBD NIP 196408171991031004 PENGERTIAN Penyakit pleura merupakan suatu efek sekunder dari proses penyakit lain, yang oleh karena itu dibutuhkan pendekatan sistematis untuk identifikasi dan tatalaksana lebih lanjut. Penyakit pleura terdiri dari efusi pleura dan pneumotoraks ANAMNESIS • Nyeri unilateral, tajam, bertambah pa rah saat inspirasi atau batuk, dapat menjalar ke bahu, leher, atau abdomen • Sesak napas, batuk • Riwayat trauma dada • Riwayat penyakit komorbid (gagal jantung kongestif, sirosis, sindrom nefrotik, tuberkulosis/TB, emboli paru, tumor mediastinum, dll) • Riwayat penggunaan obat (nitrofurantoin, dantrolen, metisergid, bromokriptin, prokarbazin, amiodaron, dasatinib) PEMERIKSAAN FISIK Paru restriksi ipsilateral pada pergerakan dinding dada. Fremitus taktil menghilanh, perkusi redup, bunyi napas menurun, splinting (pada daerah paru yang terkena). Kadang ditemukan egobronkofoni pada batas cairan atas bila terjadi kompresi parenkim paru PROSEDUR DIAGNOSIS Anamnesa, Pemeriksaan fisik, Pemeriksaan penunjang DIAGNOSIS KERJA Efusi Pleura DIAGNOSIS BANDING Gagal jantung kongestif, Sirosis, Emboli paru, Sindrom nefrotik, Dialisis peritoneal, Obstruksi vena cava superior, Miksedema, Urinotoraks PEMERIKSAAN PENUNJANG Radiologis : Foto toraks : Gambaran sudut kostofrenikus tumpul dan bergeser ke arah medial menggambarkan efusi pleura Peningkatan nyata hemidiafragma atau perluasan bayangan lambung yang terisi gas dan batas paru kiri bawah membawa kecurigaan efusi subpulmonal Bila efusi > 300 mL akan terlihat pada foto toraks PA Bila efusi 150-300 mL akan terlihat pada foto toraks lateral dekubitus USG: menentukan adanya efusi, lokasi cairan di rongga pleura, membimbing aspirasi efusi bersepta/terlokulasi CT Scan, dengan indikasi : Efusi pleura eksudatif yang tidak terdiagnosis, untuk membedakan penebalan pleura benigna dari maligna Sebelum dilakukan drainase cairan pleura, pertimbangkan CT scan dengan kontras lnfeksi pleura dengan komplikasi saat drainase awal gagal dan dipertimbangkan untuk operasi Torakosentesis dan analisis cairan pleura: melihat komposisi cairan pleura dan membandingkan komposisi cairan pleura dengan darah. Biopsi pleura perkutaneus Torakoskopi merupakan prosedur invasive terpilih pada efusi pleura eksdufatif dimana aspirasi cairan pleura tidak konklusif dan dicurigai keganasan PENYAKIT PLEURA
NO. DOKUMEN : NO. REVISI : HALAMAN :
RSUP A 2/2 PROF. Dr. R.D KANDOU MANADO TATALAKASANA Efusi karena gagal jantung • Menurunkan afterload , diuretic, dan inotropic sesuai indikasi, • Torakosentesis diagnostik bila: Efusi menetap dengan terapi diuretik Efusi unilateral Efusi bilateral, ketinggian cairan berbeda bermakna Efusi + febris Efusi + nyeri dada pleuritik Efusi Parapneumonia/Empiema • Torakosentesis diagnostik, torakosentesis terapeutik, tube thoracostomy, tube thoracostomy dengan trombolitik, torakoskopi, dan torakotomi dengan dekortikasi, drainase • Antibiotika sesuai tatalaksana pneumonia bakteri Efusi pleura karena pleuritis tuberkulosis • Obat anti Tuberkulosis (minimal 9 bulan) + kortikosteroid dosis 0,75-1 mg/kgBB/ hari selama 2-3 minggu, setelah ada respons diturunkan bertahap + torakosentesis terapeutik, bila sesak atau efusi lebih tinggi dari sela iga III Efusi pleura keganasan Tatalaksana efusi pleura keganasan dapat dilihat pada gambar. Chylothorax Chest tube/thoracostomy sementara, selanjutnya dipasang pleuroperitoneal shunt Hemotoraks Chest tube/thoracostomy, bila perdarahan > 2oo mL/ jam, pertimbangkan torakotomi · Efusl karena penyebab lain Atasi penyakir primer EDUKASI PROGNOSIS Tergantung etiologic yang mendasari dan respon terapi TINGKAT EVIDENS TINGKAT REKOMENDASI PENELAAH KRISTIS INDIKATOR KEPUSTAKAAN Efusi Pleura. Dalam: Alwi I, Salim S, Hidayat R, Kurniawan J, Tahapary DL, editor. Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam Panduan Praktis Klinis Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. Jakarta: Interna Publishing;2015. Hlm. 754-762.