Masalah kelangkaan dan pilihan produk barang (barang dan jasa serta ide) muncul karena
adanya permintaan dan penawaran akan kebutuhan dan keinginan yang sifatnya tidak terbatas
dan keinginan yang sifatnya tidak terbatas dan permintaan serta penawaran sumber
daya (resources). Permasalahan ekonomi tersebut dapat bersifat internasional karena adanya
permintaan dan penawaran yang berasal dari dalam negeri maupun dari luar negeri.
Pentingnya studi Ekonomi Internasional karena pada saat ini pengaruh globalisasi ekonomi
dunia yang ditandai ciri-ciri atau karakter yaitu:
Keterbukaan pasar atau liberalisasi pasar dan arus uang dan transfer teknlogi.
Ketergantungan ekonomi suatu negara terhadap dunia luar dimana adanya perusahaan
Multi Nasional.
Persaingan semakin ketat antar negara atau antar perusahaan untuk meningkatkan:
produktifitas, efisiensi, dan efektif yang optimal.
Sebagai konsekuensi dari globalisasi maka studi Ekonomi Internasional sangat pnting guna
mengukur kemampuan suatu negara dalam kancah globalisasi.
Ruang Lingkup
Teori dan kebijakan Perdagangan International
Teori dan kebijakan Keuangan / Moneter International
Organisasi dan Kerjasama Ekonomi International
Perusahaan International dan Bisnis International
Ekonomi Internasional
Menurut Nopirin, ekonomi internasional didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari segala
sesuatu mengenai hubungan ekonomi antar negara.
Perkataan hubungan disini mencakup paling tidak tiga hubungan yang berbeda, meskipun
antara satu dengan yang lain saling berkaitan, yaitu:
- Pertukaran hasil output negara satu dengan yang lain
- Pertukaran faktor produksi
- Hubungan kredit
DR. Hamdy Hady ekonomi internasional diartikan sebagai bagian dari ilmu ekonomi yang
mempelajari dan menganalisis tentang transaksi dan permasalahan ekonomi internasional
(ekspor dan impor) yang meliputi perdagangan dan keuangan / moneter serta organisasi
(swasta / pemerintah) dan kerja sama ekonomi antar negara (internation).
1. Mobilitas faktor produksi seperti tenaga kerja dan modal relatif sukar
(immobilitas faktor produksi)
2. Sistem keuangan, perbankan, bahasa, kebudayaan, politik yang berbeda antar
negara, hal yang tidak ditemui pada perdagangan antar daerah dalam suatu negara
3. Faktor-faktor produksi yang dimiliki (endowment) antar negara lebih variatif
daripada yang dimiliki antar daerah. Sehingga dapat menimbulkan perbedaan harga.
Asumsi dasar yang membantu dalam melakukan analisis teori perdagangan internasional
sebagai berikut :
1. Neutrality of money, dalam arti uang tidak berpengaruh atas harga relatif.
2. Jumlah faktor produksi dari setiap negara tetap.
3. Faktor produksi secara internasional tidak dapat berpindah (international immobility of
factors).
4. Teknologi yang tersedia sama.
5. Taste and income distribution dianggap sebagai sesuatu yang given dan tidak berubah.
6. Tidak terdapat hambatan perdagangan atau trade barrier dalam bentuk biaya transpor,
informasi, dan komunikasi.
7. Adanya full employment faktor produksi dan tidak terjadi excess supplies ataupunstorage
of commofies.
Sebab-Sebab Perdagangan Internasonl
karena adanya manfaat yang diperoleh kedua negara dari perbedaan harga, yaitu dapat
membeli barang yang hargaya lebih rendah dan mungkin dapat menjual keluar negeri dengan
harga yang relatif lebih tinggi. Perdagangan internasional sering timbul karena adanya
perbedaan harga barang dan jasa di berbagai Negara, Serta selera dan pendapatan. atau dapat
disebut ada dua faktor utama yang menyebabkan timbulnya perdagangan internasional yakni,
faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran.
TEORI MERKANTILISME
Merkantilisme adalah suatu aliran / filsafat ekonomi yang tumbuh dan berkembang
dengan pesat pada abad XVI s.d. XVIII di Eropa Barat. Merkantilisme berasal dari bahasa
latin mercere yang berarti jual beli atau dalam bahasa Inggris disebut merchant yang artinya
saudagar.
Merkantilisme pada hakekatnya lebih merupakan politik kemakmuran negara yang ditujukan
ke arah memperkuat posisi dan kemakmuran negara melebihi kemakmuran individu.
Seorang penganut paham merkantilis adalah seorang penganut paham bahwa suatu sistem
perekonomian terbaik adalah suatu sistem pereknomian dimana negara harus melakukan
campur tangan yang seluas-luasnya terhadap dunia usaha dan perdagangan luar negeri.
Terhadap pertanyaan : apakah sumber kekayaan negara itu? Kaum merkantilis memberi
jawab: commerce (perdagangan)
Setiap negara akan memperoleh manfaat perdagangan internasional (gain from trade)
karena melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang jika negara tersebut memiliki
keunggulan mutlak (absolute advantage), serta mengimpor barang jika negara tersebut
memiliki ketidakunggulan mutlah (absolute disadvantage).
Dalam bukunya yang berjudul Principles Of Political Economy And taxation (1817), Ricardo
mengatakan Tiap negara dapat memperoleh keuntungan dari perdagangan internasional, baik
negara itu memiliki atau tidak memiliki keunggulan mutlak.
Teori ini didasarkan dari buku yang ditulis Eli Hecksher seorang Swedia di tahun 1919 yang
berjudul Dampak Perdagangan Luar Negeri terhadap Distribusi Pendapatan dan Tulisan dari
Bertin Ohlin di tahun 1933 yang berjudul Interregional and International Trade
Asumsi-asumsi yang mendasari teori ini adalah:
1. 2 negara, 2 komoditi, 2 faktor produksi (TK dan Modal)
2. Komoditi 1 (X) = Padat karya
Komoditi 2 (Y) = Padat Modal
3. Tingkat teknologi produksi sama
1. Selera sama
2. Pasar persaingan sempurna
3. Tidak ada biaya tranfortasi dan tarif
1. Teori H-O
“Setiap negara akan mengekspor komoditi yang produksinya lebih banyak menyerap
faktor produksi yang relatif melimpah dan murah di negara tersebut dan mengimpor komoditi
yang faktor produksinya relatif langka dan mahal di negara tersebut”
Jadi negara yang berkelimpahan tenaga kerja akan mengekspor komoditi-komoditi
padat karya dan mengimpor komoditi-komoditi padat modal. Komoditi padat karya
maksudnya biaya tenaga kerjanya mengambil bagian terbesar dari nilai produk secara
keseluruhan.
Negara yang berkelimpahan tenaga kerja maksudnya adalah negara yang memiliki
nisbah tenaga kerja melebihi faktor-faktor lain, kalau dibandingkan nisbah tenaga kerja atas
faktor-faktor lain yang dimiliki negara lainya.
Ternyata Paradox Leontief tersebut dapat terjadi karena empat sebab utama, yaitu :
1. Intensitas faktor produksi yang berbalikan (factor intensity reversals).
2. Tariff and non-tariff barrier.
3. Perbedaan dalam skills dan human capital.
4. Perbedaan dalam faktor sumber daya alam (natural resources).
KEBIJAKAN EKSPOR