KELOMPOK 3
(SAP)
A. IDENTIFIKASI MASALAH
Pre monoupouse merupakan hal yang akan dilalui oleh seorang wanita sampai
menuju monoupouse . dalam masa ini diharapkan wanita dapat mengenal dan mendeteksi
dini terhadap perubahan pada dirinya sendiri sehingga dalam menjalani masa ini sesuai
dengan mestinya sehingga masa tua dapat dilalui dengan sehat dan bugar. Periode ini
dapat berlangsung hingga 3 sampai 4 tahun sebelum menopouse terjadi. Perlu ibu-ibu
ketahui bahwa menopouse itu artinya menstruasi yang terakhir. Di masa ini biasanya
kaum perempuan mengalami gangguan-gangguan karena penurunan hormone kelamin
dan usia.
Perimenopause adalah masa di mana tubuh mulai bertransisi menuju menopause.
Masa ini bisa terjadi selama dua hingga delapan tahun, ditambah satu tahun di akhir
periode menuju menopause. Gejala ini alamiah, karena merupakan tanda dan proses
berhentinya masa reproduksi.
Pada periode ini, umumnya tingkat produksi hormon estrogen dan progesteron
berfluktuasi, naik dan turun tak beraturan. Siklus menstruasi pun bisa tiba-tiba
memanjang atau memendek. Biasanya, masa perimenopause ini terjadi di usia 40-an, tapi
banyak juga yang mengalami perubahan ini saat usianya masih di pertengahan 30-an.
B. PENGANTAR
Terlampir
F. MEDIA
1. Leaflet
2. Laptop
3. Infocus
4. Materi SAP
G. METODE
1. Penyuluhan
2. Tanya jawab
H. SETTING TEMPAT
PR MD PA
P O
P P P
DK
F F F
D CI
Keterangan :
PR: Preseptor
MD: moderator
P : Pasien
F : Fasilitator
O: Observer
D: Dosen
Dk: Dokumentasi
I. PENGORGANISASIAN
1. Presentator : Nurul Resti Rahmi S.Kep
Winda Sari S.Kep
2. Moderator : Tutina S.Kep
3. Fasilitator : Alta Fitra S.Kep
Esrawati S.Kep
4. Observer : Mirna Hertika S.Kep
5. Dokumentasi : Siti Rochayati S.Kep
J. KEGIATAN PENYULUHAN
K. URAIAN TUGAS
1. Persiapan
a. Ketua panitia : Alta Fitra, S.Kep
Tugas : Mengkoordinasi persiapan dan pelaksanaan kegiatan
b. Pembawa acara : Tutina, S.Kep
Tugas :
Membuka acara
Menjelaskan tujuan
Membuat kontrak waktu
Menutup kegiatan
c. Presentator : Nurul Resti Rahmi, S.Kep
Winda Sari, S.Kep
Tugas : Presentase penyuluhan pre menopause
d. Observer : Mirna Hertika, S.Kep
Tugas :
Mencatat hasil musyawarah
Mengamati jalannya kegiatan
Membuat laporan hasil kegiatan
e. Dokumentasi : Siti Rochayati, S.Kep
Tugas : mendokumentasikan kegiatan musyawarah
f. Fasilitator : Alta Fitra, S.Kep
: Esrawati, S.Kep
Tugas : memfalisitasi kelancaran kegiatan
L. PENGESAHAN
( )
3) Kondisi jantung
Sakit jantung sering dikaitkan dengan menopause dini, diperkirakan berkaitan dengan
meningkatnya kadar kolesterol dan tekanan darah tinggi.
4) Terapi kanker masa kecil
Terapi kanker di usia anak-anak, seperti kemoterapi, radiasi pelvic, dan konsumsi
tamoxifen (bagian dari pengobatan kanker payudara) juga dikaitkan dengan menopuse
dini.
5) Histerektomi.
Pengangkatan rahim biasanya tidak berakibat menopause dini, meski ovarium tetap akan
melepas sel telur. Hanya saja, operasi ini biasanya akan mempercepat datangnya
menopause.
Secara fisik biologis, keluhan yang sering diutarakan wanita menopause adalah:
a. sakit kepala,
b. cepat lelah,
c. Rematik
d. sakit pinggang,
e. sesak napas,
g. osteoporosis.
a. Berkurangnya cairan vagina sehingga timbul iritasi dan rasa nyeri saat berhubungan
intim.
b. Dengan bertambahnya usia, tubuh membutuhkan lebih sedikit lemak dari sebelumnya.
Hal ini karena kemampuan tubuh untuk mengolah lemak berkurang dan memerlukan waktu
lebih lama untuk masuk dalam darah. Akibatnya, wanita menopause berisiko kelebihan berat
badan yang bisa berujung pada penyakit jantung koroner dan penyempitan pembuluh darah.
Namun, diet bebas lemak bukan langkah yang tepat karena tubuh masih memerlukan lemak jenis
tertentu untuk membangun sel-sel baru, mengembangbiakkan bakteri positif di pencernaan dan
bahan pembentuk estrogen secara
a. endometrial,
b. cervix,
c. uterine dan
1. Payudara.
Alami Resiko penyakit lainnya adalah kanker dengan berbagai jenis yaitu :
Faktor yang memicu kanker endometrial yaitu: tekanan darah tinggi, kegemukan, diabetes
dan nullparity atau tidak pernah melahirkan (Reitz 2010).
Satu hal yang penting adalah sejarah pemakaian alat KB oleh wanita menopause.
Beberapa wanita menghubungkan cepatnya mengalami menopause dan resiko perdarahan
yang panjang dengan pemakaian IUD. Sebagian wanita yang menggunakan alat KB suntik
dan pil mengalami masa haid yang tidak teratur. Akibatnya mereka ragu-ragu untuk
menggunakan kontrasepsi dan mereka menghadapi resiko kehamilan tidak diinginkan.
2. Masalah Psikis
Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa tekanan psikis yang timbul dari nilai sosial
mengenai wanita menopause memberikan kontribusi terhadap gejala fisik selama periode pre
dan pasca menopause. Gejala fisik yang dirasakan dapat memicu munculnya masalah psikis.
Perasaan yang biasa muncul pada fase ini antara lain:
a. rapuh,
b. sedih
c. tertekan
d. Depresi
e. tidak konsentrasi bekerja dan
f. mudah tersinggung.
Namun, dalam masyarakat Bugis fase menopause dinilai sebagai sesuatu yang positif
karena wanita menopause merasa tubuhnya lebih bersih dan dapat menjalankan ibadah
dengan penuh.
Studi paling mutakhir dari JAMA (Journal of the American Medical Association)
dan WHI (Women Health Initiatives) menjelaskan bahwa HRT meningkatkan risiko
inkontensia, stroke, kanker payudara, penyakit hati dan dementia. Keuntungan dari HRT
yaitu mengurangi kemungkinan kanker colon dan patah tulang (Napoli, 2009).Pencegahan
yang dianggap ampuh justru berasal dari nasehat turun temurun dan sangat murah dan mudah
untuk dilakukan. Beberapa di antaranya:
a. Selalu berdiri, duduk dan berjalan dengan tegak.
b. Mengurangi pemakaian garam untuk menghindari penumpukan air oleh jaringan.
c. Berolahraga, mulai dari berjalan jauh atau senam jantung.
Mengkonsumsi beberapa jenis vitamin (A, B, C, E complex, D, Bioflavonoid) dan
kalsium atau jenis makanan yang mengandung keduanya.
d. Jangan merokok,jangan minum alkohol dan minum banyak air putih.
Memeriksakan kesehatan secara berkala (Petras, 1999).
e. Rasa tidak nyaman atau nyeri pada saat berhubungan intim karena kurangnya cairan
vagina bisa diatasi dengan pemberian jelly atau lubricant yang banyak dijual di apotek.
Hal lain yang perlu dipahami adalah pemahaman mengenai sistem metabolisme tubuh
manusia. Reitz (1979) menerangkan bahwa dengan berhentinya menstruasi tidak berarti
produksi estrogen juga berhenti. Tubuh manusia adalah satu kesatuan, bila yang satu tidak
dapat melakukan fungsinya ada kemungkinan organ lain mengambil alih tugas itu, walau
dengan jumlah yang berbeda.
F. Pelayanan Kesehatan bagi Wanita Menopause
Hal ini dilakukan sebagai cara termudah dan teraman yang dapat mereka usahakan Dalam
menghadapi menopause, wanita perlu memeriksakan tubuhnya. Untuk memeriksa penyakit
arteriosklerosis dan osteoporosis datanglah ke dokter penyakit dalam. Sementara untuk
mengidentifikasi kelainan pada alat reproduksi dan payudara bisa datang ke dokter kandungan.
Seorang psikolog juga dapat membantu mempersiapkan mental dalam menghadapi perubahan
kondisi tubuh. Tetapi memang tidak semua wanita menopause mau mengkonsultasikan
gangguan yang dialami kepada dokter kandungan atau penyakit dalam. Alasannya bisa karena
rasa malu, tidak menganggap penting masalah kesehatan, diremehkan oleh dokter dan tidak
mempunyai biaya.