Anda di halaman 1dari 26

1

BAB I

PEMBAHASAN

1. Definisi Proyeksi
Jika pada garis AB, titik A dihubungkan dengan garis l dan berpotongan di 𝐴’
dan titik B juga dihubungkan dengan garis yang tegak lurus dengan garis l dan
berpotongan di 𝐵’, maka akan terlihat seperti gambar di bawah ini.

Garis yang berwarna merah yakni garis 𝐴’𝐵’ adalah proyeksi garis AB
terhadap garis l
Sekarang perhatikan gambar di bawah ini
2

Jika pada tiap ujung garis l kita tarik garis yang tegak lurus dengan ruas garis
AB maka akan tampak seperti gambar di bawah ini

Pada gambar di atas, ruas garis yang berwarna merah adalah proyeksi ruas
garis l terhadap AB.

Proyeksi adalah pemetaan suatu daerah secara tegak lurus terhadap daerah lainnya
atau dalam arti sederhana adalah menarik garis yang tegak lurus terhadap bidang datar

2. Teorema Proyeksi pada Segitiga Siku-Siku


Perhatikan ∆𝐴𝐵𝐶 berikut

BD merupakan proyeksi BC pada AB dan AD


merupakan proyeksi AC pada AB.
3

Pada teorema proyeksi segitiga siku-siku ini terdapat beberapa teorema yaitu :

1) Kuadrat sisi siku-siku sama dengan hasil kali proyeksi ke sisi miring
dan sisi miring sendiri

𝑎2 = 𝑐𝑝 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑏 2 = 𝑐𝑞

Bukti

 Dari segitiga diatas dapat kita lihat bahwa ∆𝐵𝐷𝐶 ~ ∆𝐴𝐵𝐶 , sehingga

𝐵𝐶 𝐵𝐷
= ⇔ 𝐵𝐶 2 = 𝐴𝐵 × 𝐵𝐷
𝐴𝐵 𝐵𝐶

⇔ 𝑎2 = 𝑐𝑝 (terbukti)

 Dari segitiga diatas dapat kita lihat bahwa ∆𝐴𝐷𝐶 ~ ∆𝐴𝐵𝐶 , sehingga

𝐴𝐷 𝐴𝐶
= ⇔ 𝐴𝐶 2 = 𝐴𝐵 × 𝐴𝐷
𝐴𝐶 𝐴𝐵

⇔ 𝑏 2 = 𝑐𝑞 (terbukti)
4

2) Kuadrat garis tinggi ke sisi miring sama dengan hasil kali bagian sisi
miring

𝑡 2 = 𝑝𝑞

Bukti :

Dari segitiga diatas dapat kita lihat bahwa ∆𝐴𝐶𝐷 ~ ∆𝐵𝐷𝐶 , sehingga

𝐶𝐷 𝐴𝐷
= ⇔ 𝐶𝐷2 = 𝐵𝐷 × 𝐴𝐷
𝐵𝐷 𝐶𝐷

⇔ 𝑡 2 = 𝑝𝑞 (terbukti)

3) Hasil kali sisi siku-siku sama dengan hasil kali sisi miring dan garis
tinggi ke sisi miring itu.

𝑎𝑏 = 𝑡𝑐

Bukti :

Dari segitiga diatas dapat kita lihat bahwa ∆𝐵𝐷𝐶 ~ ∆𝐴𝐵𝐶 , sehingga

𝐵𝐶 𝐶𝐷
= ⇔ 𝐵𝐶 × 𝐴𝐶 = 𝐶𝐷 × 𝐴𝐵
𝐴𝐵 𝐴𝐶

⇔ 𝑎𝑏 = 𝑡𝑐 (terbukti)

4) Kuadrat sisi miring sama dengan jumlah kuadrat kedua sisi yang lain

𝑐 2 = 𝑎2 + 𝑏 2
5

Dari teorema 1) apabila dijumlahkan akan menghsilkan :

𝑎2 + 𝑏 2 = 𝑐𝑝 + 𝑐𝑞
𝑎2 + 𝑏 2 = 𝑐(𝑝 + 𝑞)
𝑎2 + 𝑏 2 = 𝑐. 𝑐
𝑎2 + 𝑏 2 = 𝑐 2
𝒄𝟐 = 𝒂𝟐 + 𝒃𝟐 (terbukti)

Contoh Soal

1. Diketahui ∆𝐴𝐵𝐶 dengan sisi 𝐴𝐵 = 12 𝑐𝑚, 𝐴𝐶 = 16 𝑐𝑚. Tentukan panjang :

a) BC
b) BD
c) AD

Jawab :
a) Berdasarkan teorema Pythagoras, untuk menemukan panjang sisi BC
digunakan menggunakan rumus :
𝐵𝐶 2 = 𝐴𝐶 2 + 𝐴𝐵 2
𝐵𝐶 2 = 162 + 122
𝐵𝐶 2 = 256 + 144
𝐵𝐶 2 = 400
𝐵𝐶 = √400
𝐵𝐶 = 20 𝑐𝑚
6

b) Untuk menemukan panjang sisi BD digunakan menggunakan rumus :


𝐴𝐵 2 = 𝐵𝐶. 𝐵𝐷
122 = 20. 𝐵𝐷
144 = 20. 𝐵𝐷
𝐵𝐷 = 7,2 𝑐𝑚

c) Untuk menemukan panjang sisi AD terlebih dahulu mencari panjang CD


𝐶𝐷 = 𝐵𝐶 − 𝐵𝐷
𝐶𝐷 = 20 − 7,2
𝐶𝐷 = 12,8 𝑐𝑚
Sehingga:
𝐴𝐷2 = 𝐵𝐷. 𝐶𝐷
𝐴𝐷2 = 7,2 . 12,8
𝐴𝐷2 = 92,16
𝐴𝐷 = 9,6 𝑐𝑚

3. Teorema Proyeksi pada Segitiga Lancip


Perhatikan segitiga ABC berikut!
7

Jika garis BC di proyeksikan terhadap garis AB maka garis BD


merupakan hasil proyeksinya sedangkan AD merupakan sisa dari panjang sisi
yang kena proyeksi, seperti gambar di bawah ini.

Perhatikan ∆𝐴𝐶𝐷 yang siku-sikunya di D. Dengan menggunakan teorema


Pythagoras maka CD dapat ditentukan dengan rumus:

𝐶𝐷2 = 𝐴𝐶 2 − 𝐴𝐷2
𝑡 2 = 𝑏 2 − 𝑥 2 … … … … … … … … … … … … … … … … … … . . (∗)

Sekarang perhatikan ∆𝐵𝐶𝐷 yang siku-siku di D juga. Dengan menggunakan


teorema Pythagoras maka CD dapat ditentukan dengan rumus:

𝐶𝐷2 = 𝐵𝐶 2 − 𝐵𝐷2
𝐶𝐷2 = 𝐵𝐶 2 − (𝐴𝐵 − 𝐴𝐷)2
𝑡2 = 𝑎2 − (𝑐 − 𝑥)2
𝑡2 = 𝑎2 − (𝑐 2 − 2𝑐𝑥 + 𝑥 2 )
𝑡2 = 𝑎2 − 𝑐 2 + 2𝑐𝑥 − 𝑥 2 … … … … … … … … … … … … . (∗∗)
Dari (*) dan (**) akan diperoleh persamaan yang baru yakni:
𝑎2 − 𝑐 2 + 2𝑐𝑥 − 𝑥 2 = 𝑏 2 − 𝑥 2
𝑎2 = 𝑏 2 + 𝑐 2 − 2𝑐𝑥
8

Sehingga kesimpulannya

Pada suatu segitiga lancip, kuadrat panjang sisi yang berhadapan dengan sudut lancip
sama dengan jumlah kuadrat panjang kedua sisi yang lain dikurangi dua kali panjang
sisi yang satu dan proyeksi sisi yang kedua ke sisi yang pertama

Contoh soal

1. Perhatikan gambar di bawah ini!

Segitiga ABC merupakan segitiga lancip, diketahui panjang 𝐴𝐵 =


20 𝑐𝑚, 𝐵𝐶 = 10√3 𝑐𝑚 𝑑𝑎𝑛 𝐴𝐶 = 10 𝑐𝑚. Tentukan panjang BD!

Jawab :

Proyeksikan ruas garis BC ke ruas garis AB

Berdasarkan teorema proyeksi pada segitiga lancip, maka :

𝐵𝐶 2 = 𝐴𝐶 2 + 𝐴𝐵 2 − 2. 𝐴𝐵. 𝐴𝐷
2
(10√3) = 102 + 202 − 2.20. 𝐴𝐷

300 = 100 + 400 − 40𝐴𝐷

40𝐴𝐷 = 200

𝐴𝐷 = 5 𝑐𝑚
9

Panjang sisi BD:

𝐵𝐷 = 𝐴𝐵 − 𝐴𝐷

𝐵𝐷 = 20 − 5

𝐵𝐷 = 15 𝑐𝑚

Jadi panjang sisi BD adalah 15 cm

4. Teorema Proyeksi pada Segitiga Tumpul


Perhatikan segitiga tumpul ABC berikut!

Jika garis BC di proyeksikan terhadap garis AC maka garis CD merupakan


hasil proyeksinya, seperti pada gambar di bawah ini
10

Perhatikan ∆𝐴𝐵𝐷 yang siku-sikunya di D. Dengan menggunakan teorema


Pythagoras maka BD dapat ditentukan dengan rumus:

𝐵𝐷2 = 𝐴𝐵 2 − 𝐴𝐷2

𝑦 2 = 𝑐 2 − 𝑥 2 … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … . (∗)

Sekarang perhatikan ∆𝐵𝐶𝐷 yang siku-sikunya ada di D juga. Dengan


menggunakan teorema Pythagoras maka BD dapat ditentukan dengan rumus:

𝐵𝐷2 = 𝐵𝐶 2 − 𝐶𝐷2

𝐵𝐷2 = 𝐵𝐶 2 − (𝐴𝐶 + 𝐴𝐷)2

𝑦 2 = 𝑎2 − (𝑏 + 𝑥)2

𝑦 2 = 𝑎2 − (𝑏 2 + 2𝑏𝑥 + 𝑥 2 )

𝑦 2 = 𝑎2 − 𝑏 2 − 2𝑏𝑥 − 𝑥 2 … … … … … … … … … … … … … … . (∗∗)

Dari persamaan *) dan **) diperoleh persamaan baru yakni :

𝑎2 − 𝑏 2 − 2𝑏𝑥 − 𝑥 2 = 𝑐 2 − 𝑥 2

𝒂𝟐 = 𝒃𝟐 + 𝒄𝟐 + 𝟐𝒃𝒙
11

Perhatikan lagi segitiga tumpul ABC berikut!

Jika garis BC di proyeksikan terhadap garis AB maka garis BD merupakan


hasil proyeksinya, seperti pada gambar di bawah ini

Panjang BC dapat dicari dengan mengkombinasikan teorema phytagoras


dengan menambah dua kali pertambahan panjang proyeksi dengan panjang
sisi yang dikenai proyeksi, maka:
BC2 = AC2 + AB2 – 2AD.AC atau
a2 = b2 + c2 + 2cx
12

Sehingga kesimpulannya

Pada suatu segitiga tumpul, kuadrat panjang sisi yang berhadapan dengan sudut
tumpul sama dengan jumlah kuadrat panjang kedua sisi yang lain ditambah dua
kali panjang sisi yang satu dan proyeksi sisi yang kedua ke sisi yang pertama

Contoh Soal

1. Perhatikan gambar segitiga di bawah!

Panjang sisi 𝐶𝐷 = 9 𝑐𝑚, 𝐵𝐷 = 6 𝑐𝑚, 𝑑𝑎𝑛 𝐵𝐶 = 12 𝑐𝑚 . Tentukan panjang


sisi AD!
Jawab :
Segitiga BDC merupakan segitiga tumpul, sehingga untuk mencari panjang
AD digunakan teorema proyeksi pada segitiga tumpul
𝐵𝐶 2 = 𝐶𝐷 2 + 𝐵𝐷2 + 2. 𝐵𝐷. 𝐴𝐷
122 = 92 + 62 + 2.6. 𝐴𝐷
144 = 81 + 36 + 12𝐴𝐷
144 = 117 + 12𝐴𝐷
27 = 12𝐴𝐷
𝐴𝐷 = 2,25 𝑐𝑚
13

Jadi panjang AD adalah 2,25 cm.

5. Teorema Stewart
Berdasarkan Teorema Proyeksi, dapat dikembangkan teorema lainnya,
yaitu Teorema Stewart, yang dapat digunakan untuk menentukan panjang ruas
garis yang menghubungkan salah satu titik sudut dari sebuah segitiga dengan
sembarang titik pada sisi di depannya, jika letak titik itu dan panjang ketiga
sisi segitiga itu diketahui. Misalnya pada ∆𝐴𝐵𝐶 di bawah ini, panjang ruas
garis (yaitu x) yang menghubungkan titik sudut C dengan titik P yang terletak
pada sisi AB, sehingga AP = c1 dan BP = c2, dapat ditentukan.

Perhatikan ∆𝐴𝐵𝐶 berikut.

Segitga PBC merupakan segitiga tumpul, berdasarkan teorema proyeksi pada


segitiga tumpul diperoleh:

𝐵𝐶 2 = 𝐵𝑃2 + 𝐶𝑃2 + 2𝐵𝑃. 𝐷𝑃

𝑎2 = 𝑐2 2 + 𝑥 2 + 2𝑐2 𝑝……………………………………………..(*)

Kemudian perhatikan segitiga APC yang merupakan segitiga lancip,


berdasarkan teorema proyeksi pada segitiga lancip diperoleh:
14

𝐴𝐶 2 = 𝐴𝑃2 + 𝐶𝑃2 − 2𝐴𝑃. 𝐷𝑃

𝑏 2 = 𝑐1 2 + 𝑥 2 − 2𝑐1 𝑝

Eliminasikan p dari persamaan (*) dan (**) dengan mengalikan kedua ruas
pada persamaan (*) dengan c1 dan mengalikan persamaan (**) dengan c2

𝑎2 𝑐1 = 𝑐1 𝑐2 2 + 𝑐1 𝑥 2 + 2𝑐1 𝑐2 𝑝
𝑏 2 𝑐2 = 𝑐1 2 𝑐2 + 𝑐2 𝑥 2 − 2𝑐1 𝑐2 𝑝
+
𝑎2 𝑐1 + 𝑏 2 𝑐2 = 𝑐1 𝑐2 2 + 𝑐1 2 𝑐2 + 𝑐1 𝑥 2 + 𝑐2 𝑥 2

𝑎2 𝑐1 + 𝑏 2 𝑐2 = 𝑐1 𝑐2 2 + 𝑐1 2 𝑐2 + 𝑐1 𝑥 2 + 𝑐2 𝑥 2
𝑎2 𝑐1 + 𝑏 2 𝑐2 = 𝑐1 𝑐2 (𝑐2 + 𝑐1 ) + 𝑥 2 (𝑐1 +𝑐2 )
𝑎2 𝑐1 + 𝑏 2 𝑐2 = 𝑐1 𝑐2 𝑐 + 𝑥 2 𝑐
𝒙𝟐 𝒄 = 𝒂𝟐 𝒄𝟏 + 𝒃𝟐 𝒄𝟐 − 𝒄𝟏 𝒄𝟐 𝒄

Sehingga kesimpulannya

Jika garis x yang ditarik dari titik C dan membagi sisi c dalam
𝑐1 𝑑𝑎𝑛 𝑐2 maka 𝑥 2 𝑐 = 𝑎2 𝑐1 + 𝑏 2 𝑐2 − 𝑐1 𝑐2 𝑐

Contoh soal
1. Perhatikan gambar di bawah ini

Jika AB = 10 cm, CB = 12 cm, AC = 6 cm, dan DB = 7 cm, maka berapakah


panjang CD?

Jawab :
15

Cari panjang AD terlebih dahulu yakni:


AD = AB – BD
AD = 10 cm – 7 cm
AD = 3 cm

Dengan menggunakan dalil Stewart maka:


AB.CD2 = BD.AC2 + AD.BC2 – AB.AD.BD
10 . CD2 = 7 . 62 + 3 . 122 – 10 . 3 . 7
10 . CD2 = 7 . 36 + 3 . 144 – 10 . 3 . 7
10 . CD2 = 252 + 432 – 210
10 . CD2 = 474
CD2 = 47,4
CD = √47,4
CD = 6,9 cm

Jadi, panjang CD adalah 6,9 cm


16

Latihan Soal

1. Perhatikan gambar di bawah ini.

Jika panjang sisi-sisi pada jajargenjang BCDE adalah CD = 4 cm dan DE = 9


cm. Sedangkan panjang AB = 6 cm dan AC = 8 cm, maka hitunglah diagonal
CE!
2. Diketahui segitiga ABC dengan panjang sisi 𝐴𝐵 = 15 𝑐𝑚. 𝐵𝐶 =
13 𝑐𝑚 𝑑𝑎𝑛 𝐴𝐶 = 8 𝑐𝑚. Tentukan luas segitiga ABC!
3. Diketahui segitiga ABC siku-siku di C. 𝐴𝐶 = 12 𝑐𝑚 𝑑𝑎𝑛 𝐵𝐶 = 16 𝑐𝑚. Titik
E dan berada di ruas garis AB dimana 𝐴𝐷 = 𝐷𝐸 = 𝐸𝐵. Hitunglah panjang
CD!
4. Diketahui ABCD merupakan jajar genjang dengan panjang 𝐵𝐶 = 5 𝑐𝑚, 𝐴𝐵 =
8 𝑐𝑚 dan tinggi jajar genjang tersebut 4 cm. Tentukan panjang diagonal BD!
17

KUNCI JAWABAN

1.

Diketahui :

𝐶𝐷 = 4 𝑐𝑚

𝐷𝐸 = 9 𝑐𝑚

𝐴𝐵 = 6 𝑐𝑚

𝐴𝐶 = 8 𝑐𝑚

Ditanya :

Panjang sisi 𝐶𝐸 = ⋯ ?

Jawab :

Karena BCDE merupakan jajar genjang maka panjang sisi 𝐷𝐸 = 𝐵𝐶 = 9 𝑐𝑚 dan panjang sisi
𝐶𝐷 = 𝐵𝐸 = 4 𝑐𝑚

Berdasarkan teorema stewart :

𝐵𝐶 2 . 𝐴𝐸 = 𝐶𝐸 2 . 𝐴𝐵 + 𝐴𝐶 2 . 𝐵𝐸 − 𝐴𝐵. 𝐵𝐸. 𝐴𝐸

92 . 10 = 𝐶𝐸 2 . 6 + 82 . 4 − 6.4.10

810 = 6𝐶𝐸 2 + 256 − 240


18

810 = 6𝐶𝐸 2 + 16

6𝐶𝐸 2 = 794

𝐶𝐸 2 = 132,3

𝐶𝐸 = 11,5 𝑐𝑚

Jadi panjang sisi CE adalah 11,5 cm.

2.

Untuk mencari luas segitiga diatas kita harus mencari tinggi segitiga.
Proyeksikan ruas garis BC ke ruas garis AB, sehingga diperoleh hasil
proyeksi yaitu BD. CD merupakan tinggi dari segitiga tersebut.
19

Berdasarkan teorema proyeksi pada segitiga lancip diperoleh:

𝐵𝐶 2 = 𝐴𝐶 2 + 𝐴𝐵 2 − 2. 𝐴𝐵. 𝐴𝐷

132 = 82 + 152 − 2.15. 𝐴𝐷

169 = 64 + 225 − 30𝐴𝐷

169 = 289 − 30𝐴𝐷

30𝐴𝐷 = 120

𝐴𝐷 = 4 𝑐𝑚

Perhatikan segitiga ADC, ∆𝐴𝐷𝐶 merupakan segitiga siku-siku yang


siku-siku di D, sehingga panjang CD

𝐶𝐷 2 = 𝐴𝐶 2 − 𝐴𝐷2

𝐶𝐷 2 = 82 − 42

𝐶𝐷 2 = 64 − 16

𝐶𝐷 2 = 48

𝐶𝐷 = 4√3 𝑐𝑚
1
Luas ∆𝐴𝐵𝐶 = 2 × 𝑎𝑙𝑎𝑠 × 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖

1
= × 15 × 4√3
2

= 30√2 𝑐𝑚

Jadi luas segitiga ABC adalah 30√2 𝑐𝑚.


20

3.

Diketahui

𝐴𝐶 = 12 𝑐𝑚

𝐵𝐶 = 16 𝑐𝑚

Ditanya :

Panjang sisi 𝐶𝐷 = ⋯ ?

Berdasarkan teorema Pythagoras:

𝐴𝐵 2 = 𝐵𝐶 2 + 𝐴𝐶 2

𝐴𝐵 2 = 162 + 122

𝐴𝐵 2 = 256 + 144

𝐴𝐵 2 = 400

𝐴𝐵 = 20 𝑐𝑚

20
𝐴𝐷 = 𝐷𝐸 = 𝐸𝐵 = 𝑐𝑚
3
21

Dengan menggunakan teorema stewart

𝐶𝐷 2 . 𝐴𝐵 = 𝐵𝐶 2 . 𝐴𝐷 + 𝐴𝐶 2 . 𝐵𝐷 − 𝐴𝐷. 𝐵𝐷. 𝐴𝐵

20 20 20 20
𝐶𝐷 2 . 20 = 162 . + 122 . (2. ) − (2. ) . 20
3 3 3 3

20 40 400
𝐶𝐷 2 . 20 = 256. + 144. − 40.
3 3 9

5120 5760 16.000


𝐶𝐷 2 . 20 = + −
3 3 9

16.640
𝐶𝐷 2 . 20 =
9

16.640 1
𝐶𝐷 2 = .
9 20

832
𝐶𝐷 2 =
9

𝐶𝐷 = 9,615 𝑐𝑚

Jadi panjang sisi CD adalah 9,615 cm.


22

4.

Diketahui :
𝐵𝐶 = 𝐴𝐷 = 5 𝑐𝑚
𝐷𝐸 = 4 𝑐𝑚
𝐴𝐵 = 𝐶𝐷 = 8 𝑐𝑚
Ditanya :
𝐵𝐷 = ⋯ ?

Jawab :
Segitiga ADE merupakan segitiga siku-siku yang siku-siku di E. Dengan
menggunakan teorema Pythagoras diperoleh :
𝐴𝐸 2 = 𝐴𝐷 2 − 𝐷𝐸 2
𝐴𝐸 2 = 52 − 42
𝐴𝐸 2 = 25 − 16
𝐴𝐸 2 = 9
𝐴𝐸 = 3 𝑐𝑚
23

Segitiga ABD merupakan segitiga tumpul sehingga berdasarkan teorema


proyeksi pada segitiga tumpul diperoleh:

𝐵𝐷2 = 𝐴𝐵 2 + 𝐴𝐷2 + 2. 𝐴𝐵. 𝐴𝐸

𝐵𝐷2 = 82 + 52 + 2.8.3

𝐵𝐷2 = 64 + 25 + 48

𝐵𝐷2 = 137

𝐵𝐷 = 11,7 𝑐𝑛

Jadi panjang BD adalah 11,7 cm.


24

BAB II

PENUTUP

1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan di atas dapat disimpulkan:

a. Proyeksi adalah pemetaan suatu daerah secara tegak lurus terhadap


daerah lainnya
b. Pada segitiga siku-siku berlaku teorema :
1) Kuadrat sisi siku-siku sama dengan hasil kali proyeksi ke sisi miring
dan sisi miring sendiri

𝑎2 = 𝑐𝑝 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑏 2 = 𝑐𝑞

2) Kuadrat garis tinggi ke sisi miring sama dengan hasil kali bagian sisi
miring

𝑡 2 = 𝑝𝑞

3) Hasil kali sisi siku-siku sama dengan hasil kali sisi miring dan garis
tinggi ke sisi miring itu.

𝑎𝑏 = 𝑡𝑐

4) Kuadrat sisi miring sama dengan jumlah kuadrat kedua sisi yang lain

𝑐 2 = 𝑎2 + 𝑏 2
C
25

c. Pada suatu segitiga lancip, kuadrat panjang sisi yang berhadapan dengan
sudut lancip sama dengan jumlah kuadrat panjang kedua sisi yang lain
dikurangi dua kali panjang sisi yang satu dan proyeksi sisi yang kedua ke
sisi yang pertama
d. Pada suatu segitiga tumpul, kuadrat panjang sisi yang berhadapan dengan
sudut tumpul sama dengan jumlah kuadrat panjang kedua sisi yang lain
ditambah dua kali panjang sisi yang satu dan proyeksi sisi yang kedua ke
sisi yang pertama
e. Teorema Stewart dapat digunakan untuk menentukan panjang ruas garis
yang menghubungkan salah satu titik sudut dari sebuah segitiga dengan
sembarang titik pada sisi di depannya, jika letak titik itu dan panjang
ketiga sisi segitiga itu diketahui.
26

DAFTAR ISI

BAB I .......................................................................................... 1
PEMBAHASAN ................................................................................................................... 1
1. Definisi Proyeksi ....................................................................................................... 1
2. Teorema Proyeksi pada Segitiga Siku-Siku .............................................................. 2
3. Teorema Proyeksi pada Segitiga Lancip ................................................................... 6
4. Teorema Proyeksi pada Segitiga Tumpul ................................................................. 9
5. Teorema Stewart ..................................................................................................... 13

BAB II ...................................................................................... 24
PENUTUP .......................................................................................................................... 24
1. Kesimpulan ............................................................................................................. 24

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai