Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH KIMIA TERAPAN

“Pengembangan Produk Ramah Lingkungan Di Indonesia”

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kimia Terapan yang diampu oleh Dr.
Afrizal,M.Si

Oleh :

Chrisnia Nurbaiti (1311818002)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2019
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pencemaran lingkungan merupakan salah satu faktor rusaknya lingkungan yang akan
berdampak pada makhluk hidup di sekitarnya. Sumber pencemaran lingkungan diantaranya
berasal dari air, tanah dan udara. Salah satu faktor pencemaran tersebut disebabkan oleh
limbah yang berasal dari industri, domestik, pertanian, laboratorium dan lain sebagainya.
Permasalahan lingkungan adalah akibat dari aktivitas manusia, baik secara langsung maupun
tidak langsung, telah menjadi isu internasional bahkan sejak 30 tahun yang lalu. Berbagai
belahan dunia tengah berupaya untuk mengurangi aktivitas-aktivitas yang dapat
memperparah kerusakan pada lingkungan(Kotler dan Armstrong, 2008). Kesadaran untuk
menjadi ramah lingkungan bukan saja dimiliki oleh negara maju tetapi juga dimiliki oleh
negara-negara berkembang seperti Indonesia. Hal ini digambarkan dengan antusiasnya
negara-negara yang tergabung dalam APEC untuk mendaftarkan produk-produk yang ramah
lingkungan (Republika.go.id,2012). Hal ini tidak terlepas dari timbulnya kesadaran
masyarakat untuk menjadi ramah dengan lingkungan. APEC (Asia-Pasific Economic
Cooporation) mendeklarasikan 54 produk yang termasuk produk ramah
lingkungan(APEC,2012). Produk-produk ini merupakan pilihan berdasarkan klasifikasi
produk ramah lingkungan yang tetapkan WTO yaitu : Kontrol terhadap polusi udara, energi
yang dapat diperbaharui, manajemen limbah dan penanganan air bersih, teknologi berbasis
lingkungan, manajemen karbon. Sehingga sangaat diperlukan peranan yang sangat penting
bagi anak-anak bangsa untuk menciptakan produk-produk ramah lingkungan yang nantinya
dapat meminimalisir pencemaran lingkungan di Indonesia (WTO,2011).

1.2 Rumusan Masalah

Dalam makalah ini akan dibahas beberapa poin penting meliputi:


1. Apa pengertian dari produk ramah lingkungan?

2. Apa saja jenis-jenis produk ramah lingkungan yang ada di Indonesia?

3. Apa manfaat dari produk-produk ramah lingkungan yang ada di Indonesia?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian produk ramah lingkungan
2. Untuk memperkenalkan jenis-jenis produk ramah lingkungan yang ada di Indonesia
3. Untuk melihat bagaimana manfaat produk ramah lingkungan
BAB 11 PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Produk Ramah Lingkungan

Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, dipakai,
dimiliki, atau dikonsumsikan sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan.
Sedangkan, Ramah lingkungan adalah suatu progam yang tidak menyebabkan dampak
negative terhadap lingkungan sekitar atau dapat di artikan sesuatu yang tidak merusak alam
sekitarnya. Jadi, Produk ramah lingkungan adalah produk yang biasanya berasal dari bahan
yang tidak mencemari lingkungan dan kemasan nya juga mudah di urai sehingga tidak
menjadi sampah selain itu proses produksi nya juga tidak banyak mengeluarkan limbah.

Industri yang menerapkan pembuatan produk ramah lingkungan mempunyai tujuan:

1. menciptakan produk yang sehat, aman dan berkualitas,


2. meminimalkan potensi kontaminasi bahan-bahan yang beracun atau berbahaya pada
produk,
3. melindungi kesehatan dan keselamatan pekerja
4. meminimalkan terbentuknya limbah baik dalam jumlah dan toksisitasnya.
Untuk mencapai kondisi yang ramah lingkungan dalam suatu industry dapat diterapkan 6
(enam) prinsip dasar yaitu Refine, Reduce, Reuse, Recycle, Recovery dan Retrieve Energy.
Model industri yang menerapkan 6 prinsip tersebut dapat berupa nir limbah (zero waste),
produksi bersih (cleaner production), produktivitas hijau (green productivity) atau perusahaan
hijau (greencompany). Model-model tersebut berupaya untuk meningkatkan produktivitas,
menjaga keberlanjutan produksi dengan tetap memelihara kelestarian lingkungan dan
kesehatan serta keselamatan pekerja.

1. Refine, adalah penggunaan bahan atau proses yang lebih ramah lingkungan
dibandingkan dengan bahan atau proses yangada saat ini.
2. Reduce, adalah pengurangan jumlah limbah atau kehilangan bahan dengan
optimalisasi proses atau operasional menghasilkan limbah yang mengalami
pemborosan. Contoh: mengganti keran atau pipa bocor, memasang alat penangkap
ceceran/lelehan.
3. Reuse, adalah pemakaian kembali bahan-bahan atau limbah pada proses yang
berbeda.
4. Recycle, adalah penggunaan kembali bahan-bahan atau sumberdaya untuk proses
yang sama.
5. Recovery, adalah kegiatan pengambilan kembali sebagian material penting dari aliran
limbah untuk pemanfaatan ulang dalam proses atau dimanfaatkan untuk proses atau
keperluan lain.
6. Retrieve Energy, adalah pemanfaatan limbah untuk digunakan sebagai bahan bakar
atau dalam arti yang luas adalah penghematan energi dalam proses produksi.
2.2 Jenis-jenis Produk Ramah Lingkungan di Indonesia
1. Motor Listrik
Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) telah menciptakan
sebuah skuter listrik yang bertajuk Motor Listrik Gesits. Motor yang diperkenalkan
pada Mei 2016 lalu di Gedung Riset Mobil Listrik Surabaya ini, kabarnya sudah
diproduksi pada tahun 2018 dan sudah melewati serangkaian proses pengembangan
sejak tahun 2015. Dan tepatnya pada ajang IIMS 2019, motor listrik Gesits pun
akhirnya resmi dirilis.

Gambar 2.1 Motor Gesits


Dimulai dari bagian depan Motor Listrik Gesits ini, tampak jelas desain
meruncing dengan lampu utama HID Projection berteknologi LED yang dibentuk
sipit lengkap dengan Day Running Light (DRL) yang terpasang manis di bagian sisi
kiri dan kanan. Lampu tersebut terpasang di bodi depan yang memiliki fungsi sebagai
lampu utama dan sekaligus lampu sein. Lalu pada Motor Listrik Gesits ini, tampak
dengan jelas pula lekukan garis tegas pada bodi samping yang memanjang hingga
buritannya sehingga kesan sporty makin tampak kuat. Bahkan, desain jok pun juga
dirancang menyesuaikan desain bodi samping. Jika dilihat, motor listrik yang satu ini
tampak ramping dibanding motor matic lainnya yang sudah keluar pasaran.
Kemudian, menginjak pada bodi belakang, Motor Listrik Gesits ini dibekali lampu
Day Running Light (DRL) yang memang sama dengan lampu depannya di mana
lampu tersebut memanjang hingga ke samping bodi yang memiliki fungsi sebagai
stoplamp dan lampu sein. Dari spesifikasi Motor Listrik Gesits pad sektor eksterior
tersebut, sepertinya skuter listrik lokal memang mengusung desain yang sporty dan
tak kalah dengan desain skuter matic impor pasaran pabrikan teratas lainnya.
Gesits mengusung tenaga listrik tipe 96VDC Brushless Permanent Magnet
dengan daya motor berupa baterai sebesar 5 kW. Dari daya ini bisa menempuh jarak
sejauh 100 Km dalam daya baterai penuh. Untuk performanya sendiri bisa mencapai
kecepatan maksimal kurang lebih 70 km/jam. Lalu, untuk soal fitur-fitur yang
diusung, motor listrik garapan putra bangsa ini akan membawa sejumlah fitur dalam
paket Gesits Smart Function yang mana akan memberikan beberapa fitur penjamin
keselamatan dan kenyamanan dalam berkendara.
2. Kompor Hidrogen
Kompor hidrogen adalah kompor yang menggunakan bahan bakar air, kompor
ini ditemukan tahun kemarin, 2015. Penemu kompor hidrogen ini adalah putra
Subang yang bernama Dede Miftahul Anwar, 22 tahu, yang kini masih duduk di
bangku kuliah di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung.
Pembuatan kompor ini melihat dari dua unsur yang ada di dalam air yakni
oksigen dan hidrogen diurai. Selanjutnya senyawa oksigen diendapkan dan gas
hidrogen itulah yang digunakan sebagai bahan bakar. Dede membuat senyawa
khusus yang bisa mengurai oksigen dan hidrogen tersebut.
Melalui perusahaannya, bernama CV Energon Teknologi, Dede menjual gas
hidrogen Rp 10 ribu per tabung. Untuk pemakaian kebutuhan memasak keluarga
sehari-hari, gas hidrogen itu biasanya cukup untuk dua pekan. “Saya juga mendirikan
Saung Pengisian Bahan Bakar Hidrogen (SPBH). Sehingga warga di kampung saya
tidak sulit untuk melakukan pengisian hidrogen,” jelasnya. Hasil penemuan itu
dilombakan dalam ajang Wirausaha Muda Mandiri (WMM) 2015 lalu. Karena
kompor berbahan bakar air itu, Dede menjadi juara pertama di ajang Wirausaha
Muda Mandiri 2015 untuk bidang usaha teknologi non digital.
Gambar 2.2 Kompor Hidrogen

3. Lemari Es Tampa Listrik


Dua siswa kelas 6 SD Al Azhar 14 Semarang mengharumkan nama Indonesia
di ajang World Creativity Festival yang diselenggarakan di Korea Advanced Institue
and Technology (KAIST) di Daejon, Korea Selatan 17 hingga 18 Oktober lalu.
Mereka bernama Arya Nardhana Syariendrar dan Sanika Putra Ramadhan berhasil
meraih medali perunggu karena membuat lemari es tanpa listrik. Arya dan Sanika
berhasil menjadi tiga besar dan mengalahkan puluhan peserta dari delapan negara
dalam ajang tersebut. Alat ciptaan mereka ternyata membuat peneliti dan dosen
KAIST terkesima.
Alat yang dilombakan tersebut bahannya cukup sederhana yaitu stereofoam,
pasir, dan air dingin. Lemari kotak dari stereofoam itu diutak-atik sehingga bisa
menjadi lemari es dan bisa membuat sayuran bertahan hingga tujuh hari.

Gambar 2.3 Lemari Es Tanpa Listrik


4.

Anda mungkin juga menyukai