Estetika
Bentuk
POKOK BAHASAN
1. Kontrak Perkuliahan
2. Tugas
3. Pengantar Perkuliahan
01
Fakultas Teknik Program MK10230 Dr.Ir. M. Syarif Hidayat,Arch.
Studi Arsitektur
Abstract Kompetensi
Mata kuliah ini membahas berbagai Setelah mengikuti mata kuliah
aspek mengenai unsur-unsur seni, inimahasiswa dapat melakukan
prinsip perancangan, sifat tugas-tugas yang sesuai dengan
perancangan, persepsi, yang kriteria yang diberikan.
dilengkapi dengan tugas-tugas
pendukung.
1. Pendahuluan
1.1 Definisi Seni
Apakah itu seni? Untuk menjawabnya tidaklah terlalu mudah. Definisi seni sulit atau
(bahkan tidak mungkin) dikatakah dalam satu definisi yang dapat merangkumi
seluruh bentuk dari seni itu sendiri dan menyenangkan setiap orang.
Seni memerlukan persepsi baik dari artis itu sendiri ataupun dari pendenganrnya.
Sebuah komentar umum berkaitan dengan seni modern adalah “anak saya yang
berumur lima tahun dapat melukis benda itu”. Pernyataan ini menggambarkan
bahwa pekerjaan melukis itu sudah merupakan karya seni, namun ia sebenarnya
lupa bahwa seni perlu juga memerlukan keahlian tertentu.
Oleh karena itu, kata seni memberikan konotasi sebuah indera kemampuan
menguasai alat (media), menggunakan bahasa yang efisien sehingga dapat
menyampaikan makna, atau maksudnya. Dengan demikian maka seni juga
memerlukan keahlian khusus yang berkaitan dengan komunikasi antara para
pembuat bennda seni dengan para pengamatnya, apakah karya yang dibuatnya itu
baik atau buruk.
Persepsi selalu diwarnai pengalaman, oleh karena itu pengertian “buruk” ataupun
“cantik” selalu memerlukan subyektifitas. Tidak sedikit sekolah yang mencoba
mendefinikan kualitas seni. Karya seni dikatakan sebagai kualitas yang ditentukan
oleh kemampuan untuk menggunakan media dalam menyampaikan gagasan atau
idea.
Seni yang baik berkomunikasi terhadap berbagai tingkatan dan terbuka untuk
berbagai penafsiran. Apabila sebuah karya seni dibuat berulang kali dan
mendapatkan berbagai penafsiran, hal ini merupakan ujian-ujian yang penting. Seni
yang besar berkomunikasi dengan orang dari berbagai budaya dan diuji dengan
waktu, bahkan merupakan sampai ujian akhir dari setiap karya seni.
Seni “murni” lebih merupakan estetika dibanding dengan barang pakai. Sebaliknya,
perancangan adalah merupakan proses membuat barang pakai menjdaia sesuatu
yang lebih indah. Pakaian, tempat parkir, mobil yang nampak indah merupakan
barang yang dirancang; lukisan dan patung adalah merupakan merupakan barang
seni. Terdapat perbedaan yang kurang tegas seperti pada arsitektur, apakah seni
ataukah barang barang pakai. Karya seni murni dapat dikatakan memiliki paling
sedikitnya nilai hiburan dan juga memiliki nilai guna.
Tidak terdapat batas yang jelas apa yang disebut seni dan apa yang bukan. Ini
semua tergantung kepada para pengamatnya. Musisi Frank Zappa percaya bahwa
“Apapun dapat menjadi musik, dan pendengar mendengarkannya dan
memahaminya sebagai musik. Barangkali bannyak orang yuang tidak setuju dengan
pendapat ini.
1. Seni visual (visual art) contohnya adalah lukisan dan patung dan fotografi;
2. Seni murni (pure art) sontohnya musik, literatur, puisi, tarian, dan teater.
Contoh tater yang paling mutakhir adalah film dan animasi.
3. Seni media (media art) merupakan perkembangan terakhir dari seni, seperti
seni video, elektronik, dan internet.
Apabila sesuatu dibuat dengan baik maka ia dapat dikatakan sebagai seni. Salah
satu bentuk rekayasa seperti Jembatan Golden Gate dapat dilihat sebagai sebuah
seni. Arsitektur tentunya juga merupakan salah satu dari bentuk seni, seperti juga
menara Eiffel dan Gereja Katedral. Arsitektur adalah merupakan gabungan antara
seni dan ilmu. Bahkan program komputerpun merupakan dapat merupakan seni.
Beberapa orang menciptakan puisi dalam bahasa programnya dan muncul disiplin
baru dari seni perangkat lunak.
Seni bukan hanya bertujuan untuk keindahan saja, seni dan kerajinan
memnggabungkan sesuatu barang pakai menjadi seni. Seni komersial (seperti
komunikasi visual) menggunakan metoda artistik untuk menyampaikan informasi
seperti iklan. Beberapa orang tidak menggunakan istilah untuk benda-benda yang
tidak dirancang untuk seni, dan dikatakan sebagai benda temuan seni. (found art).
2.1 Estetika
Estetika adalah merupakan salah satu cabang dari ilmu filsafat yang berhubungan
dengan definisi keindahan. Kata estetika pertama-tama digunakan oleh filosof
Jerman bernama Alexander Gottlieb Baumgarten, yang membantu untuk
memdirikan kajian tentang estetika sebagai bidang yang tersendiri dan terpisah dari
filsafat.
Kata estetika dapat digunakan sebagai kata benda “yang menarik rasa indera”.
Estetika seseorang sangat beraneka ragam dan bebas menentukan pilihannya.
Misalnya, seseorang yang memakai pakaian bercorak bunga , mengendarai mobil
Adapula orang yang mengartikan kata estetika sebagai kata kerja yaitu apabila
dibandingkan dengan kata bukan estetika (anaesthetic) yang merupakan kebalikan
dari kata estetika. Sesuatu dikatakan bukan atau tidak bernilai estetika apabila
benda itu tidak menarik rasa estetika atau menyebabkan mengantuk. Sebaliknya
estetika dapat dikatakan sebagai sesuatu yang dapat menarik minat orang atau
dapat membangunkan orang.
2.2 Arsitektur
Arsitektur adalah seni dan ilmu merancang bangunan. Definisi yang lebih luas
mencakup perancangan lingkungan binaan keseluruhan, dari tingkatan makro
perencanaan kota, perancangan kota, dan pertamanan sampai kepada tingkatan
mikro seperti perancangan perabot dan produk. Arsitektur juga dapat dikatakan
sebagai produk sebuah perancangan.
Sesuai dengan hasil kerja keras pelopor arsitektur awal, Vitruvius, bangunan yang
baik harus indah (Venustas), Kuat (Firmitas) dan berguna (Utilitas); arsitektur dapat
dikatakan harus seimbang di antara ketiga unsur tadi, dimana tidak ada satu unsur
yang melebihi dari yang lainnya. Definisi arsitektur sekarang mengalamatkan kepada
pertimbangan fungsional, estetika, dan psikologi. Walaupun demikian, apabila dilihat
dengan cara lain, fungsi itu sendiri sebenarnya juga sudah meliputi aspek estetika
dan psikologi.
Arsitektur merupakan lapangan yang multi disiplin, meliputi matematik, ilmu, seni,
teknologi, ilmu sosial, politik, sejarah dan filosofi. Menurut Vitruvius arsitektur adalah
sebuah ilmu yang mengangkat berbagai ilmu dalam berbagai proses pembelajaran.
Dia menambahkan bahwa seorang arsitek juga perlu mengenal dalam bidang-
bidang lain seperti musik, astronomi dll. Filosofi merupakan salah satu bidang ilmu
tempat arsitek merujuk suatu pendekatan. Rasionalisme, empirisisme,
strukturalisme, post strukturalisme dan fenomenologi adalah beberapa arah dari
filosofi yang mempengaruhi arsitektur.
Teori memiliki nilai peranan penting dalam perancangan namun jangan melebihi.
Vitruvius menambahkan bahwa “praktek dan teori adalah ibu bapaknya. Praktek
Perbedaan arsitektur dan bangunan adalah merupakan sesuatu hal yang sudah
berkawin dan menjadi perhatian banyak orang. Sesuai dengan pendapat Nikolaus
Pevsner, sejarawan Eropa pada awal 20-an, sebuah tempat parkir sepeda adalah
sebuah bangunan, Katedral Lincoln adalah sebuah arsitektur. Dalam pemikiran
sekarang, pembagian ini.
kurang jelas. Bernard Rudowsky yang mengarang buku Arsitektur tanpa Arsitek
membangun sebuah teori yang menyatakan bahwa terdapat banyak bangunan yang
dibangun oleh orang biasa di antara arsitektur. Oleh itu kita kembali kepada definisi
arsitektur, seperti apa yang disepakati, dan waktu adalah merupakan saringan yang
efisien.
Setiap kategori organisasi ruang didahului oleh bagian yang membicarakan karakter
bentuk , hubungan –hubungan ruang dan tanggapan lingkungannya. Selanjutnya
disajikan contoh-contoh yang menggambarkan hal-hal dasar yang telah dibuat pada
pendahuluan . tiap-tiap contoh harus ditelaah dalam termonologi:
Ruang pusat sebagai ruang pemersatu dari organisasi terpusat, pada umumnya
berbentuk teratur dan ukurannya cukup besar untuk mengumpulkan ruang sekunder
di sekitar bentuknya.
Ruang-ruang sekunder pada organisasi terpusat mungkin setara satu sama lain
dalam fungsi, bentuk dan ukuran serta menciptakan suatu konfigurasi keseluruhan
yang secara geometris teratur dan simetris terhadap dua sumbu atau lebih.
Ruang-ruang sekunder mungkin berbeda antara satu dengan yang lain dalam
bentuk atau ukuran sebagaimana tanggapan terhadap kebutuhan-kebutuhan fungsi
individu , tingkat kepentingan relatif , atau lingkungan suasana sekitarnya.
Perbedaan antara ruang-ruang sekunder memungkinkan bentuk organisasi terpusat
untuk tanggap terhadap kondisi-kondisi tapak yang bermacam-macam.
Pola –pola sirkulasi dalam suatu organisasi terpusat mungkin berbentuk radial, loop
atau spiral. Walaupun demikian dalam semua hal, pola tersebut akan berakhir pada
ruang pusat.
Organisasi linier biasanya terdiri dari ruang-ruang yang berulang mirip dalam hal
ukuran, bentuk dan fungsi. Dapat juga terdiri dari ruang-ruang linier yang diorganisir
menurut panjangnya sederetan ruang-ruang yang berbeda ukuran, bentuk atau
fungsi. Dalam kedua kasus di atas , tiap-tiap ruang disepanjang deretannya memiliki
hubungan dengan ruang luar.
Oleh karena karakternya yang panjang, organisasi linier menunjukkan suatu arah,
dan menggambar gerak, pemekaran dan pertumbuhan. Untuk membatasi
pertumbuhannya, organisasi –organisasi linier dapat dihentikan oleh bentuk ruang
yang dominan, oleh adanya tempat masuk yang menonjol dan tegas, atau oleh
peleburan bentuk bangunan lainnya atau keadaan topografi lapangan.
Bentuk organisasi linier dengan sendirinya fleksibel dan cepat tanggap terhadap
bermacam-macam kondisi tapak. Bentuk ini bisa mengadaptasi adanya perubahan-