Satu
Satu
Abstrak
Softcase smartphone merupakan aksesoris yang paling banyak peminatnya. Namun seiring memiliki banyak
peminat, proses pembuatan softcase yang menggunakan teknologi injeksi molding membutuhkan biaya yang tidak
sedikit. Terutama dalam hal trial and error, memiliki banyak kerugian seperti waktu, biaya yang mahal, kualitas
tidak sesuai spesifikasi. Namun hal ini dapat diatasi dengan teknologi manufacture modern CAE (Computer Aided
Engineering) yang mampu menganalisa proses injeksi plastik tanpa memakan waktu dan biaya. Simulasi dilakukan
untuk menganalisa parameter injeksi molding dan cycle time, simulasi dilakukan dengan menggunakan software
solidworks plastic. Dari analisa itu dapat disimpulkan beberapa parameter dalam proses injeksi molding. Fill
Timenya adalah 1.6 detik, Preasure pada End Of Fillnya adalah 9.27 Mpa. Bulk Temperature pada End Of Fill pada
bagian tengah berwarna biru adalah bernilai sekitar 113˚C, bagian yang berwarna hijau memiliki nilai sekitar 170 ˚C,
dan untuk bagian yang berwarna merah bernilai sekitar 220˚C. Flow Front Central Temperature, temperatur cairan
saat berada pada ujung nozzle yaitu 230˚C. Shear Stress at End of Fill pada ujung sprue bernilai sekitar 0.23 Mpa,
pada bagian tengah bernilai sekitar 0.14 MPa. Volumeetric Shrinkage pada End of Fill, mengalami penyusutan
tertinggi sekitar 17% . Cooling time, membutuhkan waktu pendinginan sekitar 13.4 detik. Temperature pada End of
Cooling Time yaitu bernilai 95˚C ini merupakan ejection temperaturenya. Dari data simulasi ini dapat disimpulkan
bahwa apabila softcase smartphone ini diproduksi membutuhkan cycle time sekitar 20 detik.
Kata kunci: Rancang Bangun, Mold Base, Simulasi, Solidworks, Softcase Smartphone, Flow injection
Abstract
Softcase smartphone is the most demanded accessories. But as it has many enthusiasts, the process of making
softcase using injection molding technology requires a lot of cost. Especially in terms of trial and error, has many
disadvantages such as time, cost is expensive, quality is not according to specifications. But this can be overcome
with modern CAE (Computer Aided Engineering) manufacture technology capable of analyzing plastic injection
process without time and cost. The simulation was done to analyze the injection parameter of molding and cycle
time, the simulation was done by using plastic solidworks software. From the analysis it can be concluded several
parameters in the injection molding process. Fill Timenya is 1.6 seconds, Preasure on End Of Fill is 9.27 MPa. Bulk
Temperature on End Of Fill in the center of blue is worth about 113˚C, the green part has a value of about 170 ˚C,
and for the red part is worth about 220˚C. Flow Front Central Temperature, liquid temperature when located at the
tip of the nozzle is 230˚C. Shear Stress at End of Fill at the sprue end is worth about 0.23 MPa, at the center is worth
about 0.14 MPa. Volumeetric Shrinkage on End of Fill, experiencing the highest shrinkage around 17% .Cooling
time, requiring cooling time about 13.4 seconds. Temperature on End of Cooling Time is worth 95˚C this is ejection
temperature. From this simulation data can be concluded that if the softcase of this smartphone produced requires
cycle time about 20 seconds.
Keywords : Design, Mold Base, Simulation, Solidworks, Softcase Smartphone, Flow injection
produk, 3 faktor itu dikemukakan Didalam Diktat
1. Pendahuluan Teknologi Plastik Injection Moulding. (Jakarta :
Politeknik Manufaktur Astra, 2007). Ketiga faktor itu
Smartphone hampir dimiliki setiap manusia pada era saling berhubungn dalam melakukan perancangan
ini. Untuk memiliki smartphone biasanya orang juga mold[4].
melengkapi smartphone dengan berbagai aksesorisnya, Cetakan plastik injeksi adalah suatu peralatan produksi
salah satu aksesorisnya adalah softcase smartphone. yang merupakan konstruksi mekanik, pada umumnya
Softcase smartphone merupakan aksesoris yang paling sering kali ditambah dengan control hydraulic,
dibutuhkan dan paling banyak peminatnya karena pneumatic dan electric. Sehingga dapat dipakai untuk
softcase berguna untuk melindungi bagian terluar memproduksi komponen plastik dengan cara diinjeksi
smartphone agar tidak terjadi kerusakan apabila terjadi menggunakan mesin plastik injeksi [4].
benturan selain itu juga memperindah tampilan Konstruksi cetakan dibagi menjadi beberapa jenis,
smartphone[1]. antara lain :
Teknologi injection molding digunakan dalam a. Standard mold (two-plate molds)
pembuatan softcase smartphone. Injection molding b. Split-cavity molds (split-follower molds)
adalah metode pembentukan material thermoplastik c. Stripper plate molds
dimana resin atau bibit plastik yang meleleh karena d. Three-plate molds
pemanasan diinjeksikan oleh plunger kedalam mold e. Stack molds
yang nantinya didinginkan oleh air hingga mengeras. f. Hot-runner molds
Mold merupakan komponen penting dalam injection Penulis menggunakan mold jenis standard mold (two-
molding karena bentuk produk terletak pada komponen plate mold ) dalam penelitian ini.
ini dan melalui komponen ini pula produk akan
dikeluarkan dan dihasilkan[2].
Pada dunia industri manufaktur plastik, Mold yang
telah jadi kemudian akan diproses trial and error pada
mesin injeksi plastik. Dalam proses trial dan error
memiliki kerugian seperti lamanya waktu yang
dibutuhkan, biaya yang mahal, dan ditambah kualitas
produk yang tidak memenuhi spesifikasi[3]. Selain itu,
kita juga harus menentukan parameter yang tepat Gambar 1.1 cetakan plastik
dalam proses injeksi plastik seperti jenis material
plastik yang digunakan, temperatur leleh plastik, mold
Secara umum komponen yang ada dalam cetakan
temperature, dll. Kita juga harus mengetahui proses fill
hampir sama, yang berbeda hanyalah beberapa bagian
time, preasure at end of fill, cooling time, cycle time,
tambahan dari cetakan tersebut sesuai dengan
dll pada saat proses injeksi plastic berlangsung dari
fungsinya[5]. Gambar 1.2 menunjukan bagian-bagian
awal mulai hingga selesai.
cetakan standard two plate.
Oleh karena itu, Konsep manufaktur modern
dibutuhkan teknologi Computer Aided Engineering
(CAE) untuk mengatasi permasalahan trial dan error
pada produk yang dihasilkan sebelum proses injeksi
berlangsung. Selain itu, CAE ini juga bisa digunakan
sebagai panduan bagi mold maker untuk mendesain
moldnya dan untuk mengatur parameter proses mesin
sehingga dapat mempercepat proses trial and error
yang dilakukan pada mesin injeksi plastik.
Pada penelitian ini, penulis tertarik untuk menganalisa Gambar 1.2 Bagian-bagian cetakan standard two plate[5]
proses injeksi plastik seperti fill time, preasure at end
Berikut merupakan bagian konstruksi cetakan standard
of fill, temperature at end of fill, bulk temperature at
two plate : 1. top plate, 2. cavity plate, 3. core plate, 4.
end of fill, flow front central temperature, shear stress
support plate, 5. spacer block, 6. ejector rettainer plate,
at end of fill, Volumeetric Shrinkage at End of Fill,
7. ejector plate, 8. bottom plate, 9. insert core plate, 10.
cooling time, dan temperature at end of cooling time,
locating ring, 11. sprue bush, 12. guide pin, 13. guide
dengan tujuan untuk mengetahui cycle time produksi
bush, 14. sprue lock pin, 15.ejector pin, 16. return pin,
softcase smartphone.
17. stoper pin,18. product plastic, 19. Runner .
Ada 3 faktor utama dalam menentukan sebuah
rancangan mold yaitu Plastic Injection Mold (Mold),
Mesin Plastic Injection Mold, dan Material plastik dari
2. Metodologi Penelitian TABLE I
Data produk softcase smartphone
No. Spesifikasi
Material spec /
1. PP/Black
color
2. Part dimension 117.05 x 62.05 x 11.3 mm
3. Volume 16.58 cm3
4. Massa 15.18 gram
2.2. Material Plastik
Material yang digunakan dalam simulasi softcase
smartphone adalah Generic material of PP
(Polyprophylena) dipilih karena ringan, kekuatan tarik,
kekuatan lentur, dan kekakuannya tinggi[6].
TABLE II
Parameter Material PP dari Solidworks
No. Material Paremeters
1. Melt Temperture 230˚C
2. Max. Melt Temperture 280˚C
3. Min. Melt Temperture 200˚C
4. Mold Temperature 50˚C
5. Max. Mold Temperature 80˚C
6. Min. Mold Temperature 20˚C
7. Ejection Temperature 95˚C
8. Specific Heat : Constant 3100 J
9. Elastic modulus : constant 1.35 e +010
10. Max. Sear Stress 25.000 Pa
2.3. Mold Base
Gambar 2.1 Flowchart Perancangan softcase smartphone ini menggunakan
salah satu standar mold base yaitu LKM Mold Base
Penelitian ini dimulai dengan mengumpulkan
dengan tipe 1518 – C I – A 25 – B 30.
informasi teknis berupa cara kerja mold base,
komponen-komponen mold base, standar mold base, Ket.
spesifikasi produk softcase smartphone, cara 1518 = Panjang dan lebar plate
menggunakan solidworks mold tools, dan solidworks CI = C adalah jenisnya dan I adalah Tipe plate
plastics. Data tersebut digunakan sebagai referensi A25 = Tebal cavity plate adalah 25 mm
untuk membuat rancangan mold base karena B30 = Tebal core plate adalah 30 mm
berpengaruh dalam hal pembuatan kontruksi mold dan Material yang digunakan untuk kontruksi moldbase
proses simulasi. Mold base ini dirancang adalah ST 37 dan Aluminium.
menggunakan standar LKM (LUNG KEE MOULD
BASE) serta didesain dan disimulasikan menggunakan
software Solidworks dan proses pembuatannya
diproses dengan menggunakan mesin CNC milling dan
mesin-mesin konvensional seperti bubut, milling dan
surface grinding
2.1. Data Produk
Produk softcase smartphone ini merupakan part yang
berfungsi sebagai pelindung casing handphone. Gambar 2.3 Mold Base Softcase
TABLE III
Spesifikasi mold base
No. Spesifikasi
1. Tipe Mold Plate Two Plate
2. Mold System Normal
3. Surface finish Polish
4. Ejection system Pin ejector
Gambar 2.2 Softcase Smartphone
5. Tipe gate Side gate
Manufacturing
6. Programing (CAM)
methode
7. Material mold St 37 dan Aluminium
8. Dimension Mold 200 x 180 x 135 mm
9. Dimension cavity 180 x 150 x 25 mm
Fill Time
Analisa ini membahas waktu pengisian cairan plastik
ketika mengalir pada rongga cetakan selama proses
injeksi.
Assembly
Proses penggabungan antar part (assembly) dilakukan
Setelah proses pembuatan komponen selesai, sehingga
terbentuk suatu mold yang terdiri dari dua bagian yaitu
move plate dan fix plate. Dalam proses assembly ini
diperlukan kesesuaian, kesimetrisan dan kepresisian
antara lubang dan poros agar komponen-komponen
tergabung dengan sempurna.
Gambar 3.12 Preasure at End of Fill softcase smartphone mold
Simulasi ini bertujuan untuk menganalisa tekanan Temperature at end of Fill menunjukan suhu lubang
pada resin menuju cetakan, semakin tipis profil yang injeksi setelah 1.6 detik, sedangkan Bulk Temperature
didesain maka tekanan injeksi yang dibutuhkan at end of Fill menunjukan temperature tegangan sisa
semakin tinggi, produk jadi dari softcase smartphone setelah waktu 1.6
detik.
Gambar 3.12 menunjukan hasil simulasi mengenai
Pada gambar 3.14 menunjukan bahwa suhu pada
tekanan pada saat proses injeksi cairan plastik kedalam
seluruh bagian softcase tidak rata. Pada bagian tengah
cetakan softcase smartphone. Tekanan yang diperlukan
yang diindikasikan berwarna biru memiliki suhu
untuk mengisi cetakan softcase smartphone hingga
bernilai sekitar 113˚C. Kemudian dari bagian yang
penuh dalam waktu sekitar 1.6 detik adalah 9.20 Mpa.
diindikasikan berwarna hijau memiliki suhu sekitar
Tekanan terbesar dialami pada bagian yang berwarna
170˚C. Sedangkan untuk bagian yang diindikasikan
merah , tekanan tersebut bernilai 9.20 Mpa. Untuk
berwarna merah memiliki suhu sekitar 220˚C.
bagian yang berwarna kuning memiliki tekanan sekitar
7.36 Mpa, Untuk bagian yang berwarna hijau memiliki Flow Front Central Temperature
tekanan sekitar 5.56 Mpa, sedangkan tekanan yang
berwarna biru memiliki tekanan paling rendah yaitu
sekitar 1.92 Mpa. Dalam menginjeksi cairan plastik PP
keseluruh cetakan softcase smartphone dibutuhkan
tekanan maksimal 9.20 Mpa.
Temperature at End of Fill
Air Traps
Cooling Time
Daftar Pustaka
[1] Totudesign (2016). Aksesoris HP. From
http://totudesign.co.id/aksesoris-hp-yang-paling-d
ibutuhkan 20 Juli 2016
[2] Frost & Sullivan. Improved manufacturing
technology of polymer parts. Advanced
manufacturing technology, page 5
[3] Fx Seto Agung Riyanto., Paulus Wisnu Anggoro.,
Cahyo Budiantoro. 2015. Optimalisasi Proses
Injeksi Plastik Menggunakan Moldflow.
Yogyakarta : Politeknik Atmi Surakarta.
[4] Sudarmawan Roni. 2007. Diktat Teknologi Plastik
Injection Moulding. Jakarta : Politeknik
Manufaktur Astra. Hal.10