Anda di halaman 1dari 8

Rancang Bangun Mold Base Produk Softcase Smartphone

Standar LKM Mold Base Tipe 1518 – C I – A 25 – B 30


Dilengkapi Dengan Simulasi Plastic Flow Injection
Abulija Maskarai*, Nurman Pamungkas, Cahyo Budi Nugroho
Batam Polytechnics
Mechanical Engineering study Program
Jl. Ahmad Yani, Batam Centre, Batam 29461, Indonesias
*E-mail: abu.maskarai@gmail.com

Abstrak

Softcase smartphone merupakan aksesoris yang paling banyak peminatnya. Namun seiring memiliki banyak
peminat, proses pembuatan softcase yang menggunakan teknologi injeksi molding membutuhkan biaya yang tidak
sedikit. Terutama dalam hal trial and error, memiliki banyak kerugian seperti waktu, biaya yang mahal, kualitas
tidak sesuai spesifikasi. Namun hal ini dapat diatasi dengan teknologi manufacture modern CAE (Computer Aided
Engineering) yang mampu menganalisa proses injeksi plastik tanpa memakan waktu dan biaya. Simulasi dilakukan
untuk menganalisa parameter injeksi molding dan cycle time, simulasi dilakukan dengan menggunakan software
solidworks plastic. Dari analisa itu dapat disimpulkan beberapa parameter dalam proses injeksi molding. Fill
Timenya adalah 1.6 detik, Preasure pada End Of Fillnya adalah 9.27 Mpa. Bulk Temperature pada End Of Fill pada
bagian tengah berwarna biru adalah bernilai sekitar 113˚C, bagian yang berwarna hijau memiliki nilai sekitar 170 ˚C,
dan untuk bagian yang berwarna merah bernilai sekitar 220˚C. Flow Front Central Temperature, temperatur cairan
saat berada pada ujung nozzle yaitu 230˚C. Shear Stress at End of Fill pada ujung sprue bernilai sekitar 0.23 Mpa,
pada bagian tengah bernilai sekitar 0.14 MPa. Volumeetric Shrinkage pada End of Fill, mengalami penyusutan
tertinggi sekitar 17% . Cooling time, membutuhkan waktu pendinginan sekitar 13.4 detik. Temperature pada End of
Cooling Time yaitu bernilai 95˚C ini merupakan ejection temperaturenya. Dari data simulasi ini dapat disimpulkan
bahwa apabila softcase smartphone ini diproduksi membutuhkan cycle time sekitar 20 detik.

Kata kunci: Rancang Bangun, Mold Base, Simulasi, Solidworks, Softcase Smartphone, Flow injection

Abstract

Softcase smartphone is the most demanded accessories. But as it has many enthusiasts, the process of making
softcase using injection molding technology requires a lot of cost. Especially in terms of trial and error, has many
disadvantages such as time, cost is expensive, quality is not according to specifications. But this can be overcome
with modern CAE (Computer Aided Engineering) manufacture technology capable of analyzing plastic injection
process without time and cost. The simulation was done to analyze the injection parameter of molding and cycle
time, the simulation was done by using plastic solidworks software. From the analysis it can be concluded several
parameters in the injection molding process. Fill Timenya is 1.6 seconds, Preasure on End Of Fill is 9.27 MPa. Bulk
Temperature on End Of Fill in the center of blue is worth about 113˚C, the green part has a value of about 170 ˚C,
and for the red part is worth about 220˚C. Flow Front Central Temperature, liquid temperature when located at the
tip of the nozzle is 230˚C. Shear Stress at End of Fill at the sprue end is worth about 0.23 MPa, at the center is worth
about 0.14 MPa. Volumeetric Shrinkage on End of Fill, experiencing the highest shrinkage around 17% .Cooling
time, requiring cooling time about 13.4 seconds. Temperature on End of Cooling Time is worth 95˚C this is ejection
temperature. From this simulation data can be concluded that if the softcase of this smartphone produced requires
cycle time about 20 seconds.

Keywords : Design, Mold Base, Simulation, Solidworks, Softcase Smartphone, Flow injection
produk, 3 faktor itu dikemukakan Didalam Diktat
1. Pendahuluan Teknologi Plastik Injection Moulding. (Jakarta :
Politeknik Manufaktur Astra, 2007). Ketiga faktor itu
Smartphone hampir dimiliki setiap manusia pada era saling berhubungn dalam melakukan perancangan
ini. Untuk memiliki smartphone biasanya orang juga mold[4].
melengkapi smartphone dengan berbagai aksesorisnya, Cetakan plastik injeksi adalah suatu peralatan produksi
salah satu aksesorisnya adalah softcase smartphone. yang merupakan konstruksi mekanik, pada umumnya
Softcase smartphone merupakan aksesoris yang paling sering kali ditambah dengan control hydraulic,
dibutuhkan dan paling banyak peminatnya karena pneumatic dan electric. Sehingga dapat dipakai untuk
softcase berguna untuk melindungi bagian terluar memproduksi komponen plastik dengan cara diinjeksi
smartphone agar tidak terjadi kerusakan apabila terjadi menggunakan mesin plastik injeksi [4].
benturan selain itu juga memperindah tampilan Konstruksi cetakan dibagi menjadi beberapa jenis,
smartphone[1]. antara lain :
Teknologi injection molding digunakan dalam a. Standard mold (two-plate molds)
pembuatan softcase smartphone. Injection molding b. Split-cavity molds (split-follower molds)
adalah metode pembentukan material thermoplastik c. Stripper plate molds
dimana resin atau bibit plastik yang meleleh karena d. Three-plate molds
pemanasan diinjeksikan oleh plunger kedalam mold e. Stack molds
yang nantinya didinginkan oleh air hingga mengeras. f. Hot-runner molds
Mold merupakan komponen penting dalam injection Penulis menggunakan mold jenis standard mold (two-
molding karena bentuk produk terletak pada komponen plate mold ) dalam penelitian ini.
ini dan melalui komponen ini pula produk akan
dikeluarkan dan dihasilkan[2].
Pada dunia industri manufaktur plastik, Mold yang
telah jadi kemudian akan diproses trial and error pada
mesin injeksi plastik. Dalam proses trial dan error
memiliki kerugian seperti lamanya waktu yang
dibutuhkan, biaya yang mahal, dan ditambah kualitas
produk yang tidak memenuhi spesifikasi[3]. Selain itu,
kita juga harus menentukan parameter yang tepat Gambar 1.1 cetakan plastik
dalam proses injeksi plastik seperti jenis material
plastik yang digunakan, temperatur leleh plastik, mold
Secara umum komponen yang ada dalam cetakan
temperature, dll. Kita juga harus mengetahui proses fill
hampir sama, yang berbeda hanyalah beberapa bagian
time, preasure at end of fill, cooling time, cycle time,
tambahan dari cetakan tersebut sesuai dengan
dll pada saat proses injeksi plastic berlangsung dari
fungsinya[5]. Gambar 1.2 menunjukan bagian-bagian
awal mulai hingga selesai.
cetakan standard two plate.
Oleh karena itu, Konsep manufaktur modern
dibutuhkan teknologi Computer Aided Engineering
(CAE) untuk mengatasi permasalahan trial dan error
pada produk yang dihasilkan sebelum proses injeksi
berlangsung. Selain itu, CAE ini juga bisa digunakan
sebagai panduan bagi mold maker untuk mendesain
moldnya dan untuk mengatur parameter proses mesin
sehingga dapat mempercepat proses trial and error
yang dilakukan pada mesin injeksi plastik.
Pada penelitian ini, penulis tertarik untuk menganalisa Gambar 1.2 Bagian-bagian cetakan standard two plate[5]
proses injeksi plastik seperti fill time, preasure at end
Berikut merupakan bagian konstruksi cetakan standard
of fill, temperature at end of fill, bulk temperature at
two plate : 1. top plate, 2. cavity plate, 3. core plate, 4.
end of fill, flow front central temperature, shear stress
support plate, 5. spacer block, 6. ejector rettainer plate,
at end of fill, Volumeetric Shrinkage at End of Fill,
7. ejector plate, 8. bottom plate, 9. insert core plate, 10.
cooling time, dan temperature at end of cooling time,
locating ring, 11. sprue bush, 12. guide pin, 13. guide
dengan tujuan untuk mengetahui cycle time produksi
bush, 14. sprue lock pin, 15.ejector pin, 16. return pin,
softcase smartphone.
17. stoper pin,18. product plastic, 19. Runner .
Ada 3 faktor utama dalam menentukan sebuah
rancangan mold yaitu Plastic Injection Mold (Mold),
Mesin Plastic Injection Mold, dan Material plastik dari
2. Metodologi Penelitian TABLE I
Data produk softcase smartphone

No. Spesifikasi
Material spec /
1. PP/Black
color
2. Part dimension 117.05 x 62.05 x 11.3 mm
3. Volume 16.58 cm3
4. Massa 15.18 gram
2.2. Material Plastik
Material yang digunakan dalam simulasi softcase
smartphone adalah Generic material of PP
(Polyprophylena) dipilih karena ringan, kekuatan tarik,
kekuatan lentur, dan kekakuannya tinggi[6].
TABLE II
Parameter Material PP dari Solidworks
No. Material Paremeters
1. Melt Temperture 230˚C
2. Max. Melt Temperture 280˚C
3. Min. Melt Temperture 200˚C
4. Mold Temperature 50˚C
5. Max. Mold Temperature 80˚C
6. Min. Mold Temperature 20˚C
7. Ejection Temperature 95˚C
8. Specific Heat : Constant 3100 J
9. Elastic modulus : constant 1.35 e +010
10. Max. Sear Stress 25.000 Pa
2.3. Mold Base
Gambar 2.1 Flowchart Perancangan softcase smartphone ini menggunakan
salah satu standar mold base yaitu LKM Mold Base
Penelitian ini dimulai dengan mengumpulkan
dengan tipe 1518 – C I – A 25 – B 30.
informasi teknis berupa cara kerja mold base,
komponen-komponen mold base, standar mold base, Ket.
spesifikasi produk softcase smartphone, cara 1518 = Panjang dan lebar plate
menggunakan solidworks mold tools, dan solidworks CI = C adalah jenisnya dan I adalah Tipe plate
plastics. Data tersebut digunakan sebagai referensi A25 = Tebal cavity plate adalah 25 mm
untuk membuat rancangan mold base karena B30 = Tebal core plate adalah 30 mm
berpengaruh dalam hal pembuatan kontruksi mold dan Material yang digunakan untuk kontruksi moldbase
proses simulasi. Mold base ini dirancang adalah ST 37 dan Aluminium.
menggunakan standar LKM (LUNG KEE MOULD
BASE) serta didesain dan disimulasikan menggunakan
software Solidworks dan proses pembuatannya
diproses dengan menggunakan mesin CNC milling dan
mesin-mesin konvensional seperti bubut, milling dan
surface grinding
2.1. Data Produk
Produk softcase smartphone ini merupakan part yang
berfungsi sebagai pelindung casing handphone. Gambar 2.3 Mold Base Softcase
TABLE III
Spesifikasi mold base
No. Spesifikasi
1. Tipe Mold Plate Two Plate
2. Mold System Normal
3. Surface finish Polish
4. Ejection system Pin ejector
Gambar 2.2 Softcase Smartphone
5. Tipe gate Side gate
Manufacturing
6. Programing (CAM)
methode
7. Material mold St 37 dan Aluminium
8. Dimension Mold 200 x 180 x 135 mm
9. Dimension cavity 180 x 150 x 25 mm

2.4. Mesin yang digunakan


Pada proses pembuatan mold base ini terbagi menjadi
beberapa proses machining yaitu CNC milling process
dan conventional (bubut, milling, surface grinding)
process, antara lain :
1. Pada proses CNC milling dituntut untuk membuat
program NC terlebih dahulu menggunakan
software CAM ataupun manual program, setelah itu
running program pada mesin.
2. Pada proses bubut konvensional ini dikhususkan
untuk membuat shaft, pin, ataupun bentuk-bentuk
part yang berbentuk silinder pada komponen mold
base.
3. Pada proses Milling ini digunakan untuk proses
Gambar 3.2 Standar LKM Mold Base Tipe 1518 – C I – A 25
facing atau pemakanan raw material, dan drilling – B 30
part.
4. Pada proses surface ini dilakukan untuk proses
finishing.

3. Analisa Data dan Pembahasan


Perancangan
Disini perancangan dimulai dengan merancang
kontruksi moldbase menggunakan standar yang telah
ada yaitu standar LKM MOLD BASE Tipe 1518 – C I – Gambar 3.3 Desain Cavity Gambar 3.4 Desain Core
A 25 – B 30 sedangkan rancangan produk dilakukan
dengan mengukur ukuran smartphone yang kemudian
bentuk dan ukura softcase disesuaikan dengan
smartphone. Setelah desain produk jadi, selanjutnya
membuat desain cavity dan core yang merupakan Produk
Kontruksi mold
bagian terpenting dari moldbase karena dari cavity dan
core produk akan dihasilkan.

Gambar 3.5 Desain Mold Base Produk Softcase Smartphone


Proses Pembuatan
Proses pembuatan dilakukan dengan menggunakan
mesin CNC dan mesin konvensional seperti bubut dan
milling. Disini penulis hanya membahas proses
pembuatan cavity dan core menggunakan mesin cnc
milling, karena bentuk cavity dan core lebih kompleks
20 dan dapat mewakili part yang lain. Sebelum melakukan
A proses pada mesin CNC, terlebih dahulu kita harus
B membuat program dalam bentuk NC serta
60 disimulasikan menggunakan software CAM. Dari
13
15 proses ini diperoleh hasil simulasi berupa bentuk part,
20 lama waktu pengerjaan, NC program, parameter
CI proses mesining. Apabila hasil simulasi sesuai maka
dilanjutkan keproses pembuatan pada mesin CNC (raw
Gambar 3.1 Standar LKM Mold Base Tipe 1518 – C I – A 25 – B 30
material, clamping dan setting datum workpiece,
pemilihan cutter sesuai simulasi yang dilakukan).
Apabila hasil simulasi tidak sesuai maka perlu
dilakukan perbaikan pada proses simulasi, NC
programnya dan parameter prosesnya. Setelah proses
ini sesuai kemudian input program ke mesin dan
running program hingga selesai. Apabila terjadi cutter
patah saat proses running maka program distop
kemudian dilakukan penggantian cutter kembali dan
dilanjutkan running ulang dimulai dari program saat Gambar 3.10 Assembly Mol
cutter patah yang sebelumnya.
Hasil Analisa Desain
Simulasi proses molding dalam desain ini
menggunakan software solidworks plastic. Solidworks
plastic adalah simulasi yang digunakan untuk
mengetahui sifat-sifat dan karakteristik yang kita
butuhkan untuk proses injeksi molding[7]. Simulasi ini
dilakukan untuk mengetahui fill time, presure at end of
fill, temperature at end of fill, bulk temperature at end
of fill, flow front central temperature, shear stress at
Gambar 3.6 Simulasi CAM Cavity end of fill, cooling time dan cycle time.

Fill Time
Analisa ini membahas waktu pengisian cairan plastik
ketika mengalir pada rongga cetakan selama proses
injeksi.

Gambar 3.7 Cavity (CNC Process)

Gambar 3.11 Simulasi pengisian cairan plastik PP dalam softcase


smartphone mold
Gambar 3.8 Simulasi CAM Core
Pada gambar 3.11, waktu pengisian cairan plastik
generic material of PP hingga memenuhi rongga
cetakan selama proses injeksi adalah sekitar 1.6 detik.
Dimana pada sudut – sudut bagian dari softcase
smartphone yang paling lama terisi, karena letak
lokasinya paling jauh dari lubang injeksi.

Preasure at End of Fill

Gambar 3.9 Core (CNC Process)

Assembly
Proses penggabungan antar part (assembly) dilakukan
Setelah proses pembuatan komponen selesai, sehingga
terbentuk suatu mold yang terdiri dari dua bagian yaitu
move plate dan fix plate. Dalam proses assembly ini
diperlukan kesesuaian, kesimetrisan dan kepresisian
antara lubang dan poros agar komponen-komponen
tergabung dengan sempurna.
Gambar 3.12 Preasure at End of Fill softcase smartphone mold
Simulasi ini bertujuan untuk menganalisa tekanan Temperature at end of Fill menunjukan suhu lubang
pada resin menuju cetakan, semakin tipis profil yang injeksi setelah 1.6 detik, sedangkan Bulk Temperature
didesain maka tekanan injeksi yang dibutuhkan at end of Fill menunjukan temperature tegangan sisa
semakin tinggi, produk jadi dari softcase smartphone setelah waktu 1.6
detik.
Gambar 3.12 menunjukan hasil simulasi mengenai
Pada gambar 3.14 menunjukan bahwa suhu pada
tekanan pada saat proses injeksi cairan plastik kedalam
seluruh bagian softcase tidak rata. Pada bagian tengah
cetakan softcase smartphone. Tekanan yang diperlukan
yang diindikasikan berwarna biru memiliki suhu
untuk mengisi cetakan softcase smartphone hingga
bernilai sekitar 113˚C. Kemudian dari bagian yang
penuh dalam waktu sekitar 1.6 detik adalah 9.20 Mpa.
diindikasikan berwarna hijau memiliki suhu sekitar
Tekanan terbesar dialami pada bagian yang berwarna
170˚C. Sedangkan untuk bagian yang diindikasikan
merah , tekanan tersebut bernilai 9.20 Mpa. Untuk
berwarna merah memiliki suhu sekitar 220˚C.
bagian yang berwarna kuning memiliki tekanan sekitar
7.36 Mpa, Untuk bagian yang berwarna hijau memiliki Flow Front Central Temperature
tekanan sekitar 5.56 Mpa, sedangkan tekanan yang
berwarna biru memiliki tekanan paling rendah yaitu
sekitar 1.92 Mpa. Dalam menginjeksi cairan plastik PP
keseluruh cetakan softcase smartphone dibutuhkan
tekanan maksimal 9.20 Mpa.
Temperature at End of Fill

Gambar 3.15 Flow Front Central Temperature

Simulasi ini digunakan untuk menujukan temperature


awal penginjeksian (pada saat cairan plastik berada
pada ujung nozzle). Dari data dapat dilihat bahwa suhu
dari data temperature at end of fill sama dengan nilai
pada flow front central temperature, yaitu 230˚C.
Gambar 3.13 Temperature at End of Fill
Shear Stress at End of Fill
Gambar 3.13 menunjukan Temperature at End of Fill Simulasi ini bertujuan untuk menentukan tegangan
pada proses injeksi pada cetakan softcase smartphone. geser atau shear stress antara palstik dan dinding
Dari gambar dapat dijelaskan bahwa suhu softcase cetakan pada proses injeksi. Shear stress paling besar
smartphone setelah cairan plastik terisi penuh dalam terjadi pada bagian lubang injeksi.
waktu 1.6 detik adalah sekitar 50˚C , sedangkan lubang penyebaran shear stress terjadi pada bagian tengah
injeksi masih berada pada suhu 230˚C. Hal ini karena dimensi sprue yang sempit, hal ini menandakan
mengindikasikan bahwa pada simulasi ini hanya semakin sempit maka semakin besar shear
lubang injeksi yang dianalisa sedangkan area yang lain stressnya[8].
tidak.
Bulk Temperature at End of Fill

Gambar 3.16 Shear Stress at End of Fill

Gambar 3.14 Bulk Temperature at End of Fill


Dari simulasi pada gambar 3.16, diperoleh besar
tegangan gesernya adalah 0.23 Mpa pada ujung sprue
dan sekitar 0.14 Mpa pada bagian tengah yang ditandai
dengan area yang berwarna hijau.
Volumeetric Shrinkage at End of Fill
Simulasi ini digunakan untuk menunjukan area yang
mengalami persentase penyusutan yang tinggi.
Penyusutan dalam jumlah yang tinggi terjadi pada area
yang ditandai dengan warna merah dan kuning yaitu
sekitar 17% dan 14 %. Hasil simulasi tersebut dapat
dilihat pada gambar 3.17.
Gambar 3.19 Temperature at End of Cooling Time

Air Traps

Gambar 3.17 Volumeetric Shrinkage at End of Fill

Cooling Time

Gambar 3.20 Air Traps

Gambar 3.20 menunjukan air traps pada simulasi


softcase smartphone. Simulasi ini membahas udara
yang terperangkap pada cetakan. Hasil dari simulasi ini
menunjukan ada 6 titik yag diindikasikan mengalami
air traps dan berada pada setiap sudut pada
smartphone. Airtraps ini dapat berdampak pada
cacatnya produk yang dihasilkan.

Gambar 3.18 Cooling Time


Sink Marks

Simulasi ini bertujuan untuk menentukan lamanya


waktu pendinginan plastik saat proses injeksi telah
selesai. Pada gambar diatas menunjukan waktu yang
dibutuhkan untuk coliing time adalah 13.4 detik.
Cooling time adalah proses penurunan suhu dari melt
temperature ke ejection temperature. Pada fase ini
yang paling banyak memakan waktu terbanyak
dibandingkan fase yang lain.
Temperature at End of Cooling Time
Simulasi ini membahas temperature setelah proses
cooling time berlangsung (Ejection Temperature).
Pada gambar diatas menunjukan nilai ejection
temperaturenya adalah 95˚C. Gambar 3.21 Sink Marks

Gambar 3.21 menunjukan hasil simulasi sink marks


pada softcase smartphone, simulasi ini membahas
tentang cekungan atau lengkungan yang terjadi pada [5] Ari W. Eko., Kaswadi Agung., Suroto.
permukaan produk. Pada simulasi sink marks pada Perancangan Cetakan Safety Glasses Frame
softcase smartphone tidak mengalami cekungan atau Dengan Memodifikasi Cetakan Tidak Terpakai
lengkungan yang signifikan karena sink marks Dipoliteknik Manufaktur Astra. Bandung : Jurnal
maksimalnya hanya bernilai sekitar 0.08 mm. Teknik

Cycle Time [6] Zulianto Dwi. 2015. Analisa Pengaruh Variasi


Proses ini membahas waktu yang dibutuhkan untuk Suhu Plastik Terhadap Cacat Wearpage Pada
menghasilkan 1 produk dalam 1 siklus. Disini penulis Produk Injection Molding Berbahan
membahas cycle time, Apabila nantinya softcase Polyprophylene (PP). Surakarta : Naskah
smartphone ini diproduksi, 1 produk softcase Publikasi
smartphone ini membutuhkan cycle time 20.01 detik
[7] Nagesh H, Ramesh Babu. 2013. Application of
(solidwork plastic).
computer simulation in split mold development for
fluid reservoir top body.international conference
4 Kesimpulan on mechanical dan industrial engineering
Penelitian ini merancang, membangun dan [8] Hibbeler, R.C. 2006. Mechanics of materials. New
menganalisa desain dan simulasi proses injeksi jersey USA : Pearson Education
molding softcase smartphone. Dalam rancang bangun
dimulai dari mendesain kontruksi moldbase hingga [9] LKM, 2000. Lung Kee Mould Base Side Gate
proses pembuatan moldbase. Dari analisa desain dan System. Hongkong : Lung Kee Metal Ltd
simulasi didapatkan beberapa parameter dalam proses
injeksi molding. Fill timenya adalah 1.6 detik, preasure
at end of fillnya adalah 9.27 Mpa. Bulk temperature at
end of fill pada bagan tengah (berwarna biru) adalah
bernilai sekitar 113˚C, bagian yanag berwarna hijau
memiliki nilai sekitar 170 ˚C, dan untuk bagian yang
berwarna merah bernilai sekitar 220˚C. flow front
central temperature, temperature cairan saat berada
pada ujung nozzle yaitu 230˚C. Shear Stress at End of
Fill pada ujung sprue bernilai sekitar 0.23 Mpa, pada
bagian tengah (berwarna hijau) bernilai sekitar 0.14
MPa. Volumeetric Shrinkage at End of Fill, pada area
berwarna werah mengalami penyusutan sekitar 17%
sedangkan area berwarna kuning sekitar 14%. Cooling
time, membutuhkan waktu pendinginan sekitar 13.4
detik. Temperature at End of Cooling Time yaitu
bernilai 95˚C ini merupakan ejection temperaturenya.
Dari proses simulasi ini dapat disimpulkan bahwa
apabila softcase smartphone ini diproduksi
membutuhkan cycle time sekitar 20 detik.

Daftar Pustaka
[1] Totudesign (2016). Aksesoris HP. From
http://totudesign.co.id/aksesoris-hp-yang-paling-d
ibutuhkan 20 Juli 2016
[2] Frost & Sullivan. Improved manufacturing
technology of polymer parts. Advanced
manufacturing technology, page 5
[3] Fx Seto Agung Riyanto., Paulus Wisnu Anggoro.,
Cahyo Budiantoro. 2015. Optimalisasi Proses
Injeksi Plastik Menggunakan Moldflow.
Yogyakarta : Politeknik Atmi Surakarta.
[4] Sudarmawan Roni. 2007. Diktat Teknologi Plastik
Injection Moulding. Jakarta : Politeknik
Manufaktur Astra. Hal.10

Anda mungkin juga menyukai