Anda di halaman 1dari 16

STANDAR PROFESI BIDAN

28 Nov

Pendahuluan:

Undang-Undang Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran, pasal 50 penjelasan


menyatakan bahwa : Yang dimaksud dengan” standar profesi ”adalah batasan kemampuan (
knowledge, skill and professional attitude ) minimal yang harus dikuasai oleh seorang individu
untuk dapat melakukan kegiatan profesionalnya pada masyarakat secara mandiri yang dibuat
oleh organisasi profesi.

Dalam melaksanakan profesinya, Bidan memiliki 9 (sembilan) kompetensi yaitu :

1. Bidan mempunyai persyaratan pengetahuan dan keterampilan dari ilmu-ilmu sosial, kesehatan
masyarakat dan etik yang membentuk dasar dari asuhan yang bermutu tinggi sesuai dengan
budaya, untuk wanita, bayi baru lahir dan keluarganya.
2. Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, pendidikan kesehatan yang tanggap terhadap
budaya dan pelayanan menyeluruh dimasyarakat dalam rangka untuk meningkatkan kehidupan
keluarga yang sehat, perencanaan kehamilan dan kesiapan menjadi orang tua.
3. Bidan memberi asuhan antenatal bermutu tinggi untuk mengoptimalkan kesehatan selama
kehamilan yang meliputi: deteksi dini, pengobatan atau rujukan dari komplikasi tertentu.
4. Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, tanggap terhadap kebudayaan setempat
selama persalinan, memimpin selama persalinan yang bersih dan aman, menangani situasi
kegawatdaruratan tertentu untuk mengoptimalkan kesehatan wanita dan bayinya yang baru lahir.
5. Bidan memberikan asuhan pada ibu nifas dan mneyusui yang bermutu tinggi dan tanggap
terhadap budaya setempat.
6. Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, komperhensif pada bayi baru lahir sehat
sampai dengan 1 bulan.
7. Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, komperhensif pada bayi dan balita sehat (1
bulan – 5 tahun).
8. Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi dan komperhensif pada keluarga, kelompok
dan masyarakat sesuai dengan budaya setempat.
9. Melaksanakan asuhan kebidanan pada wanita/ibu dengan gangguan sistem reproduksi.

Setiap Kompetensi dilengkapi dengan Pengetahuan dan keterampilan dasar, pengetahuan dan
keterampilan tambahan, yang wajib dimiliki dan dilaksanakan dalam melakukan kegiatan asuhan
kebidanan.

Setiap Bidan harus bekerja Secara profesional dalam melaksanakan profesi asuhan kebidanan ,
dan dalam melaksanakan profesi tersebut Bidan harus bekerja sesuai standar yang meliputi
meliputi :
standar pendidikan, standar falsafah, standar organisasi, standar sumber daya pendidikan, standar
pola pendidikan kebidanan, standar kurikulum, standar tujuan pendidikan, standar evaluasi
pendidikan, standar lulusan, standar Pendidikan Berkelanjutan Bidan, standar organisasi, standar
falsafah, standar sumber daya pendidikan, standar program pendidikan dan pelatihan, standar
fasilitas, standar dokumen penyelenggaraan pendidikan berkelanjutan, standar pengendalian
mutu
Standar Pelayanan Kebidanan, standar falsafah, Standar Administrasi Dan Pengelolaan, Standar
Staf Dan Pimpinan, Standar Fasilitas Dan Peralatan, Standar Kebijakan Dan Prosedur, Standar
Pengembangan Staf Dan Program Pendidikan, Standar Asuhan, Standar Evaluasi Dan
Pengendalian Mutu, standar praktik kebidanan, Standar metode asuhan, Standar pengkajian,
Standar Diagnosa kebidanan, standar rencana asuhan, standar tindakan, standar partisipasi klien,
standar pengawasan, standar evaluasi, standar dokumentasi,

KODE ETIK BIDAN INDONESIA

Kode etik merupakan suatu ciri profesi yang bersumber dari nilai-nilai internal dan eksternal
suatu disiplin ilmu dan merupakan pernyataan komprehensif
suatu profesi yang memberikan tuntunan bagi anggota dalam me laksanakan pengabdian profesi.
Kode Etik Bidan Indonesia, meliputi :
Kewajiban bidan terhadap klien dan masyarakat
Setiap bidan senantiasa menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan sumpah jabatannya
dalam melaksanakan tugas pengabdiannya.
Setiap bidan dalam menjalankan tugas profesinya menjunjung tinggi harkat dan martabat
kemanusiaan yang utuh dan memelihara citra bidan.
Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa berpedoman pada peran, tugas dan
tanggung jawab sesuai dengan kebutuhan klien, keluarga dan masyarakat.
Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya mendahulukan kepentingan klien, menghormati hak
klien dan nilai-nilai yang dianut oleh klien.
Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa mendahulukan kepentingan klien,
keluaraga dan masyarakat dengan identitas yang sama sesuai dengan kebutuhan berdasarkan
kemampuan yang dimilikinya.
Setiap bidan senantiasa menciptakan suasana yang serasi dalam hubungan pelaksanaan
tugasnya dengan mendorong partisipasi masyarakat untuk meningkatkan derajart kesehatannya
secara optimal.

Kewajiban bidan terhadap tugasnya


Setiap bidan senantiasa memberikan pelayanan paripurna kepada klien, keluarga dan
masyarakat sesuai dengan kemampuan profesi yang dimilikinya berdasarkan kebutuhan klien,
keluarga dan masyarakat
Setiap bidan berkewajiaban memberikan pertolongan sesuai dengan kewenangan dalam
mengambil keputusan termasuk mengadakan konsultasi dan/atau rujukan
Setiap bidan harus menjamin kerahasiaan keterangan yang didapat dan/atau dipercayakan
kepadanya, kecuali bila diminta oleh pengadilan atau diperlukan sehubungan dengan
kepentingan klien
Kewajiban bidan terhadap sejawat dan tenaga kesehatan lainnya
 Setiap bidan harus menjalin hubungan dengan teman sejawatnya untuk menciptakan suasana
kerja yang serasi.
 Setiap bidan dalam melaksanakan tugasnya harus saling menghormati baik terhadap
sejawatnya maupun tenaga kesehatan lainnya.
Kewajiban bidan terhadap profesinya
Setiap bidan wajib menjaga nama baik dan menjunjung tinggi citra profesi dengan
menampilkan kepribadian yang bermartabat dan memberikan pelayanan yang bermutu kepada
masyarakat
Setiap bidan wajib senantiasa mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan profesinya
sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Setiap bidan senantiasa berperan serta dalam kegiatan penelitian dan kegiatan sejenisnya yang
dapat meningkatkan mutu dan citra profesinya.
Kewajiban bidan terhadap diri sendiri
 Setiap bidan wajib memelihara kesehatannya agar dapat melaksanakan tugas profesinya
dengan baik
 Setiap bidan wajib meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
 Setiap bidan wajib memelihara kepribadian dan penampilan diri.
Kewajiban bidan terhadap pemerintah, nusa, bangsa dan tanah air
Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya, senantiasa melaksanakan ketentuan-ketentuan
pemerintah dalam bidang kesehatan, khususnya dalam pelayananan Kesehatan Reproduksi,
Keluarga Berencana dan Kesehatan Keluarga.
Setiap bidan melalui profesinya berpartisipasi dan menyumbangkan pemikiran kepada
pemerintah untuk meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan terutama pelayanan
KIA/KB dan kesehatan keluarga

PENUTUP
Bidan merupakan suatu profesi kesehatan yang bekerja untuk pelayanan masyarakat dan
berfokus pada Kesehatan Reproduksi Perempuan, Keluarga Berencana, kesehatan bayi dan anak
balita, serta Pelayanan Kesehatan Masyarakat.
Standar Profesi ini terdiri dari Standar Kompetensi Bidan Indonesia, Standar Pendidikan, Standar
Pelayanan Kebidanan, dan Kode Etik Profesi.
Standar profesi ini, wajib dipatuhi dan dilaksanakan oleh setiap bidan dalam mengamalkan
amanat profesi kebidanan.

Daftar Pustaka
1. UU no 23 tahun 1992 tentang kesehatan
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2004
3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional
4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan
5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan
Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonom
Standar Profesi Kebidanan
A. Standar Profesi Bidan

Undang-Undang Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran, pasal 50 penjelasan menyatakan
bahwa : Yang dimaksud dengan” standar profesi ”adalah batasan kemampuan ( knowledge, skill and
professional attitude ) minimal yang harus dikuasai oleh seorang individu untuk dapat melakukan
kegiatan profesionalnya pada masyarakat secara mandiri yang dibuat oleh organisasi profesi.

Dalam melaksanakan profesinya, Bidan memiliki 9 (sembilan) kompetensi yaitu :

1. Bidan mempunyai persyaratan pengetahuan dan keterampilan dari ilmu-ilmu sosial, kesehatan
masyarakat dan etik yang membentuk dasar dari asuhan yang bermutu tinggi sesuai dengan budaya,
untuk wanita, bayi baru lahir dan keluarganya.

2. Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, pendidikan kesehatan yang tanggap terhadap budaya
dan pelayanan menyeluruh dimasyarakat dalam rangka untuk meningkatkan kehidupan keluarga yang
sehat, perencanaan kehamilan dan kesiapan menjadi orang tua.

3. Bidan memberi asuhan antenatal bermutu tinggi untuk mengoptimalkan kesehatan selama kehamilan
yang meliputi: deteksi dini, pengobatan atau rujukan dari komplikasi tertentu.

4. Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, tanggap terhadap kebudayaan setempat selama
persalinan, memimpin selama persalinan yang bersih dan aman, menangani situasi kegawatdaruratan
tertentu untuk mengoptimalkan kesehatan wanita dan bayinya yang baru lahir.

5. Bidan memberikan asuhan pada ibu nifas dan mneyusui yang bermutu tinggi dan tanggap terhadap
budaya setempat.

6. Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, komperhensif pada bayi baru lahir sehat sampai
dengan 1 bulan.

7. Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, komperhensif pada bayi dan balita sehat (1 bulan – 5
tahun).

8. Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi dan komperhensif pada keluarga, kelompok dan
masyarakat sesuai dengan budaya setempat.

9. Melaksanakan asuhan kebidanan pada wanita/ibu dengan gangguan sistem reproduksi.

Setiap Kompetensi dilengkapi dengan Pengetahuan dan keterampilan dasar, pengetahuan dan
keterampilan tambahan, yang wajib dimiliki dan dilaksanakan dalam melakukan kegiatan asuhan
kebidanan.

Setiap Bidan harus bekerja Secara profesional dalam melaksanakan profesi asuhan kebidanan , dan
dalam melaksanakan profesi tersebut Bidan harus bekerja sesuai standar yang meliputi meliputi :
standar pendidikan, standar falsafah, standar organisasi, standar sumber daya pendidikan, standar pola
pendidikan kebidanan, standar kurikulum, standar tujuan pendidikan, standar evaluasi pendidikan,
standar lulusan, standar Pendidikan Berkelanjutan Bidan, standar organisasi, standar falsafah, standar
sumber daya pendidikan, standar program pendidikan dan pelatihan, standar fasilitas, standar dokumen
penyelenggaraan pendidikan berkelanjutan, standar pengendalian mutu

Standar Pelayanan Kebidanan, standar falsafah, Standar Administrasi Dan Pengelolaan, Standar Staf Dan
Pimpinan, Standar Fasilitas Dan Peralatan, Standar Kebijakan Dan Prosedur, Standar Pengembangan Staf
Dan Program Pendidikan, Standar Asuhan, Standar Evaluasi dan Pengendalian Mutu, standar praktik
kebidanan, Standar metode asuhan, Standar pengkajian, Standar Diagnosa kebidanan, standar rencana
asuhan, standar tindakan, standar partisipasi klien, standar pengawasan, standar evaluasi, standar
dokumentasi.

B. Kode Etik Kebidanan

Kode etik merupakan suatu ciri profesi yang bersumber dari nilai-nilai internal dan eksternal suatu
disiplin ilmu dan merupakan pernyataan komprehensif suatu profesi yang memberikan tuntunan bagi
anggota dalam me laksanakan pengabdian profesi.

Kode Etik Bidan Indonesia, meliputi :

 Kewajiban bidan terhadap klien dan masyarakat

 Setiap bidan senantiasa menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan sumpah jabatannya dalam
melaksanakan tugas pengabdiannya.

 Setiap bidan dalam menjalankan tugas profesinya menjunjung tinggi harkat dan martabat
kemanusiaan yang utuh dan memelihara citra bidan.

 Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa berpedoman pada peran, tugas dan tanggung
jawab sesuai dengan kebutuhan klien, keluarga dan masyarakat.

 Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya mendahulukan kepentingan klien, menghormati hak klien
dan nilai-nilai yang dianut oleh klien.

 Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa mendahulukan kepentingan klien, keluaraga
dan masyarakat dengan identitas yang sama sesuai dengan kebutuhan berdasarkan kemampuan yang
dimilikinya.

 Setiap hubunganbidan senantiasa menciptakan suasana yang serasi dalam pelaksanaan tugasnya
dengan mendorong partisipasi masyarakat untuk meningkatkan derajart kesehatannya secara optimal.

C. Kewajiban bidan terhadap tugasnya

 Setiap bidan senantiasa memberikan pelayanan paripurna kepada klien, keluarga dan masyarakat
sesuai dengan kemampuan profesi yang dimilikinya berdasarkan kebutuhan klien, keluarga dan
masyarakat.
 Setiap bidan berkewajiaban memberikan pertolongan sesuai dengan kewenangan dalam mengambil
keputusan termasuk mengadakan konsultasi dan/atau rujukan

 Setiap bidan harus menjamin kerahasiaan keterangan yang didapat dan/atau dipercayakan
kepadanya, kecuali bila diminta oleh pengadilan atau diperlukan sehubungan dengan kepentingan klien

 Kewajiban bidan terhadap sejawat dan tenaga kesehatan lainnya

 Setiap bidan harus menjalin hubungan dengan teman sejawatnya untuk menciptakan suasana kerja
yang serasi.

 Setiap bidan dalam melaksanakan tugasnya harus saling menghormati baik terhadap sejawatnya
maupun tenaga kesehatan lainnya.

Kewajiban bidan terhadap profesinya:

 Setiap bidan wajib menjaga nama baik dan menjunjung tinggi citra profesi dengan menampilkan
kepribadian yang bermartabat dan memberikan pelayanan yang bermutu kepada masyarakat

 Setiap bidan wajib senantiasa mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan profesinya sesuai
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

 Setiap bidan senantiasa berperan serta dalam kegiatan penelitian dan kegiatan sejenisnya yang dapat
meningkatkan mutu dan citra profesinya.

Kewajiban bidan terhadap diri sendiri

 Setiap bidan wajib memelihara kesehatannya agar dapat melaksanakan tugas profesinya dengan baik

 Setiap bidan wajib meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

 Setiap bidan wajib memelihara kepribadian dan penampilan diri.

Kewajiban bidan terhadap pemerintah, nusa, bangsa dan tanah air

Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya, senantiasa melaksanakan ketentuan-ketentuan pemerintah


dalam bidang kesehatan, khususnya dalam pelayananan Kesehatan Reproduksi, Keluarga Berencana dan
Kesehatan Keluarga.

 Setiap bidan melalui profesinya berpartisipasi dan menyumbangkan pemikiran kepada pemerintah
untuk meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan terutama pelayanan KIA/KB dan
kesehatan keluarga
D. Standar Pengawasan Kebidanan

Pemeriksaan dan pengawasan selagi hamil serta pertolongan persalinan, merupakan hal yang penting.
Banyak penyulit-penyulit sewaktu hamil dengan pengawasan yang baik dan bermutu dapat diobati dan
dicegah, sehingga persalinan berjalan dengan mudah dan normal. Apabila suatu tindakan akan diambil,
hal ini dilakukan sedini mungkin tanpa menunggu terjadinya komplikasi dan persalinan tidak terlantar.

Ibu hamil dapat memeriksakan kehamilannya pada : dokter ahli kebidanan, dokter ahli lain, dokter
umum, bidan, perawat bidan dan dukun terlatih. Dalam suatu komunikasi seperti di Indonesia ada
pusat-pusat kesehatan Puskesmas dan KIA-nya dimana seorang ibu hamil dapat memeriksakan
kehamilannya.

Peranan dan Tanggung Jawab Bidan Dalam Asuhan Kebidanan

• Menjaga agar pengetahuannya tetap up to date terus mengembangkan pengetahuan dan


kemahirannya

• Mengenali batas-batas pengetahuan, keterangan pribadinya dan tidak melampaui wewenangnya


dalam praktek klinik

• Berkomunikasi dengan pekerja kesehatan professional lainnya dengan rasa hormat dan martabat

• Memelihara kerjasama yang baik dengan staf kesehatan dan RS pendukung untuk memastikan system
rujukan yang optimal

• Kegiatan memantau mutu yang bisa mencakup penilaian sejawat, pendidikan berkesinambungan, kaji
ulang kasus-kasus

• Bekerjasama dengan masyarakat dimana ia praktek dalam meningkatkan mutu asuhan kesehatan

• Menjadi bagian dari upaya untuk meningkatkan status wanita serat kondisi hidup mereka serta
menhilangkan praktek kultur yang jelas merugikan mereka

Tahap kedua dalam pengawasan, dan pada praktiknya kita lebih sering menyebutnya dengan observasi.
Observasi adalah mengamati perilaku dan keadaan klien untuk memperoleh data tentang masalah
kesehatan dan keperawatan klien. Tujuan dari observasi adalah mengumpulkan data tentang masalah
yang dihadapi klien melalui kepekaan alat panca indra.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan observasi :

1. Tidak selalu pemeriksaan yang akan kita lakukan dijelaskan secara rinci kepada klien (meskipun
komunikasi terapeutik tetap harus dilakukan), karena terkadang hal ini dapat meningkatkan kecemasan
klien atau mengaburkan data (data yang diperoleh menjadi tidak murni)..

2. Menyangkut aspek fisik, mental, sosial dan spiritual klien.


3. Hasilnya dicatat dalam catatan keperawatan, sehingga dapat dibaca dan dimengerti oleh perawat
yang lain.

Contoh kegiatan observasi misalnya : terlihat adanya kelainan fisik, adanya perdarahan, ada bagian
tubuh yang terbakar, bau alkohol, urin, feses, tekanan darah, heart rate, batuk, menangis, ekspresi
nyeri, dan lain-lain.
Standar Profesi Kebidanan

Standar Profesi Kebidanan


1. Standar Pelayanan Kebidanna
2. Standar Praktik Kebidanan
3. Standar Pendidikan Bidan
4. Standar Pendidikan Berkelanjutan Bidan

1. Standar Pelayanan Kebidanan


Standar 1. Falsafah dan Tujuan
• Pengelolaan pelayanan kebidanan memiliki visi, misi, dan filosofi.
• Ada struktur organisasi yang mengembangkan garis komando, fungsi, dan tanggung jawab
dalam pelayanan.
Contoh: seorang bidan memberikan pelayanan kepada pasien dengan tujuan untuk meningkatkan
kesehatan serta menurunkan AKI dan AKBI bidan juga memiliki visi dan misi serta filosofi.
Standar 2. Administrasi dan Pengelolaan
Pengelolaan pelayanana dan prosedur tetap untuk melaksanakan kegiatan pengelolaan pelayanan
kebidanan.
Contoh: disebuah RS, pemimpin telah mengesahkan prosedur tetap untuk melaksanakan
prosedur tetap yang harus dijalankan oleh bidan dalam memberika pelayanan.
Standar 3. Staf dan Pemimpin
Pengelolaan pelayanan kebidanan mempunyai program kebutuhan SDM sesuai dengan
kebutuhan sesuai dengan kebutuhan serta jadwal pengaturan kerja harian.
Contoh: pemimpin di sebuah RS mempunyai staf yang sesuai dengan kebutuhan dan pengaturan
kerja harian atau jadwal dinas sesuai dengan kemampuan.
Standar 4. Tersedia Peralatan yang Sesuai dengan Standar
Peralatan diperlukan untuk mendukung tercapainya kebidanan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
Contoh: di instansi-instansi kesehatan kerja tersediannya peralatan yang memenuhi standar, misi
oksigen , ultrasonografi (USG), serta tempat yang nyaman.
Standar 5. Kebijakan Prosedur
Pengelolaan pelayanan memilih kebijakan dalam penyelenggaraan pelayanan dan pembinaan
personal menuju personal menuju pelayaanan yang berkualitas.
Contoh : disebuah RS mempunyai kebijakan bagi pegawainya untuk tidak bekerja bila sakit dan
disebuah RS menerima pegawai kotrak keja.
Standar 6. Pengembangan Staf dan Program Pendidikan
Pengelola pelayanan kebidanan memiliki program pengembangan staf dan perencanaan
pendidikan sesuai dengan kebutuhan pelayanan.
Contoh: staf-staf dan pegawai mengikuti program pelatihan pembinaan serta mengikuti seminar
guna menambah ilmu pengetahuan.
Standar 7. Standar Asuhan
Pengelola pelayanan kebidanan memiliki standar asuhan atau manajemen kebidanan yang
ditetapkan sebagai kebidanan memberi pelayanan.
Contoh: termasuk dalam 7 langkah Verney. Bidan mengumpulkan data pasien, mendiagnosis,
antisipasi masalah, tindakan segera perencanaan, melaksanakan, dan mengevaluasi
tindakan/pelayanan yang diberikan.
Standar 8. Evaluasi dan Pengendalian Mutu
Bidan melakukan penilaian terhadap tindakan yang diberikan kepada pasien. Evaluasi ada dua
cara, yaitu:
• Observasi (pengamatan)
• Wawancara (berta

Published in: Education

0 Comments

1 Like

Statistics

Notes

 Be the first to comment

standar profesi kebidanan

1. 1. KELOMPOK 2 : 1. 2. 3. 4. 5. 6. MEI WIDYANINGSIH MERLINA TRI H MIRA DIE WIRA NENI FITRIA
NURAINI NILA PRAWASTI DEVI RAKHMAWATI A2014056 A2014057 A2014058 A2014059
A2014060 A2011018 BIDAN B
2. 2. Standar pelayanan kebidanan Standar praktek kebidanan Standar pendidikan bidan Standar
pendidikan berkelanjutan bidan 1. 2. 3. 4. 5. Soal dan kesimpulan
3. 3. 1. Standar pelayanan kebidanan Standar 1. Falsafah dan tujuan 2. Administrasi dan
Pengelolaan 3. Staf dan pemimpin 4. Tersedia Peralatan yang sesuai dengan standar 5.
Kebijakan Prosedur 6. Pengembangan Staf dan Program Pendididkan 7. Standar Asuhan 8.
Evaluasi dan Pengendalian Mutu
4. 4. 1. Standar pelayanan kebidanan 1. Falsafah dan tujuan Pengelolaan pelayanan kebidanan
memiliki visi, misi, dan filosofi. Ada struktur organisasi yang mengembangkan garsi komando,
fungsi, dan tanggung jawab dalam pelayanan. Contoh 2. Administrasi dan Pengelolaan
Pengelolaan pelayanana dan prosedur tetap untuk melaksanakan kegiatan pengelolaan
pelayanan kebidanan. Contoh 3. Staf dan pemimpin Pengelolaan pelayanan kebidanan
mempunyai program kebutuhan SDM sesuai dengan kebutuhan sesuai dengan kebutuhan serta
jadwal pengaturan kerja harian. Contoh 4. Tersedia Peralatan yang sesuai dengan standar
Peralatan diperlukan untuk mendukung tercapainya kebidanan sesuai dengan tugas dan
fungsinya. Contoh
5. 5. 1. Standar pelayanan kebidanan 5. Kebijakan Prosedur Pengelolaaan pelayanan memilih
kebijakan dalam penyelenggaraan pelayanan dan pembinaan personal menuju personal menuju
pelayaanan yang berkualitas. Contoh 6. Pengembangan Staf dan Progrma Pendididkan Pengelola
pelayanan kebidanna memiliki program pengembangan staf dan perencanaan pendidikan sesuai
dengan kebutuhan pelayanan. Contoh 7. Standar Asuhan Pengelola pelayanan kebidanan
memiliki standar asuhan atau manajemen kebidanan yang ditetapkan sebagai kebidanan
memberi pelayanan. Contoh 8. Evaluasi dan Pengendalian Mutu Bidan melakukan penilaian
terhadap tindakan yang diberikan kepada pasien. Evaluasi ada dua cara, yaitu: Observasi
(pengamatan) Wawancara (bertanya langsung kepada klien)
6. 6. 2. Standar praktek kebidanan Standar 1. Metode Kebidanan 2. Pengkajian 3. Diagnosis
Kebidanan 4. Rencana Asuhan 5. Tindakan 6. Partisipasi Klien 7. Pengawasan 8. Evaluasi 9.
Dokumentasi
7. 7. 2. Standar praktek kebidanan 1. Metode Kebidanan Asuhan kebidanan melaksanakan dengan
metode menajemen kebidanan dengan langkah : pengumpulan data serta analisis data
penentuan diognosis,perancangan pelaksanaa,evaluasi,dan dokumentasi. Contoh 2. Pengkajian
Pengumpulan data status kesehatan klien dilakukan secara sistematis dan bersinambungan data
yng diperoleh dicatat dan dianalisis. Contoh 3. Diagnosis Kebidanan Diagnosis kebidanan
dirumuskan berdasarkan analisis data yang telah dikumpulkan,serta dibuat dengan kesenjangan
yang dihadapi klien atau suatu keadaan psikologis. Contoh 4. Rencana Asuhan Rencana asuhan
kebidanan yang dibuat berdasarkan diagnosis kebidanan. Contoh
8. 8. 2. Standar praktek kebidanan 5. Tindakan Tindakan kebidanan dilaksanakan berdasarkan
rencana dan pengembangan keadaan klien. Contoh 6. Partisipasi Klien Tindakan kebidanan
dilaksanakan bersama/partisipasi klien dan keluarga dalam
rangkapeningkatan,pemeliharaan,dan pemulihan kesehatan klien. Contoh 7. Pengawasan
Pengawasan terhadap klien dilaksanakan secara terus-menerus untuk mengetahui
perkembangan klien. Contoh 8. Evaluasi Evaluasi asuhan kebidanan dilaksanakan terus-menerus
seiring dengan tindakan kebidanan yang diberikan dan evaluasi dari rencana yang telah
dirumuskan. Contoh 9. Dokumentasi Asuhan kebidanan didokumentasi sesuai dengan standar
dokumentasi asuhan kebidanan yang diberikan. Contoh
9. 9. 3. Standar pendidikan bidan Standar 1. Lembaga Pendidikan 2. Falsafah 3. Organisasi 4.
Sumber Daya Pendidikan 5.Kebijakan 6. Tridarma Perguruan Tinggi 7.Definisi Operasional
8.Tujuan Pendidikan 9. Evaluasi Kegiatan 10.Tanggung Jawab
10. 10. 3. Standar pendidikan bidan 1. Lembaga Pendidikan adalah institusi pendidikan tinggi,baik
pemerintah maupun swasta,sesuai dengan kaidah-kaidah yang tercantum pada sistem
pendidikan nasional. 2. Falsafah Falsafah mencakup keyakinan dan nilai-nilai mengenai
pendidikan serta pelayanan kebidanan; Falsafah mengacu pada sistem pendidikannasional.
Contoh Contoh 3. Organisasi Organisasi pendidikan kebidanan mengacu pada strukturorganisasi
pendidikan tinggi; Ada kejelasan tentang tanggung jawab dan kerja sama pada organisasi; Ada
uraian tugas komponen pada organisasi. Contoh
11. 11. 3. Standar pendidikan bidan 4. Sumber Daya Pendidikan Dukungan administrasi pada
anggota dan sumber daya serta program; Sumber daya teknologi cukup memadai.Persiapan dari
tenaga pengelola dan tenaga pengajar sesuai dengan perandan tanggung jawab; Peran dan
tanggung jawab tenaga pengajar menurut konsisten dengan tenaga pengajar lain. Contoh
5.Kebijakan Kebijakan pendidikan mengatur penerimaan mahasiswa baru dan kemajuan
mahasiswa; Kebijakan pendidikan selalu berpedoman pada aturanyang berlaku. Contoh 6.
Tridarma Perguruan Tinggi Pendidikan meliputi bidang akademik,penelitian,dan pengabdian
msyarakat; Ada keterlibatan organisasi IBI pada pelaksanaa bidan; Pendidikan memberi kondisi
yang memadai dalam perkemangan jiwa kepemimpinan bagi tenaga pengajar dan mahasiswa;
Pendidikan memberi kesempatan bagi pengembangan bakat dan minat mahasiswa. Contoh
12. 12. 3. Standar pendidikan bidan 7.Definisi Operasional Kurikulum nasional yang dikeluarkan oleh
Dirjen Diknas. Kurikulum dikembangkan sesuai dengan falsafah da visi institusi pendidikan
kebidanan. Contoh 8.Tujuan Pendidikan Tujuan pendidikan merupakan dasar
bagipengembangan kurikulum,pengalaman belajar,dan evaluasi agar dapatmemberikan
pelayanan masyarakat. Contoh 9. Evaluasi Kegiatan Definisi operasional institusi yang berkaitan
dengan lahan praktik kebidanan yang telah diakui yang berwenang. Contoh 10.Tanggung Jawab
Lulusan pendidikan mengemban tanggung jawab profesional sesuai dengan tingkat pendidikan.
Contoh
13. 13. 4. Standar pendidikan berkelanjutan bidan Standar 1. Penyelenggara Pendidikan 2. Falsafah
3. Organisasi 4. Sumber Daya Pendidikan 5.Program Pelatihan 6. Fasilitas 7. Penyelenggara
Pendidikan 8. Pengendalian Mutu
14. 14. 4. Standar pendidikan berkelanjutan bidan 1. Penyelenggara Pendidikan Penyelenggara
pendidikan berkelanjutan bidan berada dibawah organisasiIkatan Bidan Indonesia(IBI). Contoh
2. Falsafah Bidang pendidikan berkelanjutan bidan mempunyai falsafahyang mencerminkan
visi,misi, dan tujuan. Definisi operasional: Pendidikan berkelanjutan mengacu pada kebutuhan
pengemban dan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan bidan,seperti seminar dan
pelatihan-pelatiahan asuahn kebidanan. 3. Organisasi Organisasi menggambarkan jalur
hubungan keorganisasian,tanggung jawab,dan garis kerja sama. Contoh 4. Sumber Daya
Pendidikan Sumber daya finansial dan material dari suatu lembaga pendidikan kebidanan harus
memenuhi persyaratan dalam hal kualitas maupun kuantitas untuk memperlancar proses
pendidikan. Contoh
15. 15. 4. Standar pendidikan berkelanjutan bidan 5.Program Pelatihan Pendidikan berkelanjutan
bidan memiliki program dalam mengadakan penelitian yang bersinambungan sesuai dengan
kebutuhan. Contoh 6. Fasilitas Bidang pendidikan berkelanjutan memiliki fasilitas pembelajaran
yang sesuai. Contoh 7. Penyelenggara Pendidikan Suatu pendidikan berkelanjutan bidan
penyelenggara pelatihan dan pengembangan. Contoh 8. Pengendalian Mutu Bidang pendidikan
yang berkelanjutan bidan melaksanakan pengendalian mutu pelatihan dan pengembangan.
Contoh
16. 16. 6. KESIMPULAN • Kesimpulannya: Untuk menjadi bidan yang profesional atau dalam
menjalankan profesi bidan, hendaknya seorang bidan mengerti dan paham mengenai standar-
standar profesinya yaitu standar profesi bidan. Ada 4 standar pokok : 1. Standar pelayanan
bidan 2. Standar praktik bidan 3. Standar pendidikan bidan 4. Standar pendidikan berkelanjutan
bidan.
17. 17. 5 SOAL 1. Ada berapa standar pada standar profesi bidan? a) 8 b) 10 c) 4 d) 5 2. Bidan
melakukan penilaian terhadap tindakan yang diberikan kepada pasien. Evaluasi ada dua cara,
yaitu? Falsafah dan organisasi a) Evaluasi kegiatan dan tanggung jawab b) Observasi dan
wawancara pasien c) Evaluasi dan pengendalian mutu 3. Yang bukan termasuk sub menu
standar pada standar pendidikan bidan? a) Definisi operasional b) Kebajikan c) Evaluasi kegiatan
d) Tanggung jawab
18. 18. 5 SOAL 4. Asuhan kebidanan dengan metode menajemen kebidanan dengan
langkah(kecuali)? a) pengumpulan data serta analisis data b) penentuan diognosis c)
evaluasi,dan dokumentasi. d) Operasi sesar 5. seorang bidan melakukan pengumpulan data klien
seperti riwayat penyakit,riwayat kesehatan produksi,dan keadaan kesehatan klien saat
ini.identitas klien,data diperoleh dengan cara wawancara terhadap
klien,observasi/pengamatan,pemeriksaan fisik (infeksi,palpasi,perkusi,dan
auskultsi),pemeriksaanpenunjang (pemeriksaan laboratorium,pemeriksaan HB,dan urine).
Adalah contoh dari standar? a) Standar rencana Asuhan b) Standar pengkajian c) Standar
partisipasi klien d) Standar dokumentasi
19. 19. 5 SOAL Jawab 1.C 2.C 3.B 4.D 5.B Daftar Pustaka Nurul Janah. 2011. Konsep Kebidanan.
Jogjakarta: Ar-Ruzz Media

STANDAR PROFESI KEBIDANAN


STANDAR PROFESI KEBIDANAN

Pengertian Standar

 Standar merupakan landasan berpijak normatif parameter/alat ukur/menentukan tingkat keberhasilan


dalam memenuhi kebutuhan klien & menjamin mutu asuhan yang diberikan.Dalam penyusunan
standar harus memperhatikan proses dan harapan yang akan terjadi dalam upaya meningkatkan mutu
layanan.

Pengertian Standar Pelayanan Kebidanan

Standar pelayanan kebidana( SPK ) adalah rumusan tentang penampilan atau nilai yang didinginkan yang
mampu dicapai,berkaitan dengan parameter yang telah ditetapkan,yaitu SPK yang menjadi
tanggungjawab profesi bidan dalam sistem pelayanan yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan
ibu dan anak dalam rangka mewujudkan kesehatan keluarga dan masyarakat. (Depkes.RI.2001.53)

Kriteria Standar Kebidanan

 Menggunakan bahasa yang jelas,sederhana dan mudah di mengerti.

 Realistis atau dapat diterima dalam lingkup asuhan yang diperlukan.

 Mudahdilakukan dalam pelaksanaan asuhan kebidanan.

 Dapat berobservasi dan di ukur

Manfaat Standar Kebidanan

 Membantu,mendorong,dan mengarahkan kinerja klinis dalam upaya menampilkan asuhan kebidanan


yang bermutu

 Sebagai parameter atau tolak ukur untuk menilai tingkat kualitas asuhan kebidanan yang diberikan
 Merupakan alat penilaian diri sendiri bagi bidan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya

 Mempertahankanprifesionalisme bidan sebagai praktisi klinis

 Meningkatkan efektivitas dan efisiensi asuhan kebidanan

 Meningkatkan penerimaan masyarakat terhadap asuhan kebidanan

 Melindungi penyelenggaraan pelayanan kesehatan dari kemungkinan timbulnya gugatan hukum

Macam Standar Profesi Kebidanan

Sebagai susatu profesi,bidan dituntut dapat memberikan asuhan yang bermutu kepada klien.Mutu
asuhan kebidanan ditentukan oleh standar yang ditetapkan oleh profesi kebidanan

Standar dalam profesi kebidanan meliputi

1. Standar pelayanan kebidanan


2. Standar Praktik kebidanan
3. Standar pendidikan kebidanan
4. Standar pendidikan berkelanjutan kebidanan

Pengertian Standar Pelayanan Kebidanan

Standar pelayanan kebidana( SPK ) adalah rumusan tentang penampilan atau nilai yang didinginkan yang
mampu dicapai,berkaitan dengan parameter yang telah ditetapkan,yaitu SPK yang menjadi
tanggungjawab profesi bidan dalam sistem pelayanan yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan
ibu dan anak dalam rangka mewujudkan kesehatan keluarga dan masyarakat. (Depkes.RI.2001.53)

Adapun standar pelayanan kebidanan itu terdiri dari

1. Falsafah dan tujuan


2. Administrasi dan pengelolaan
3. Staf dan pimpinan
4. Fasilitas dan peralatan
5. Kebijakan dan prosedur
6. Pengembangan staf dan program pendidikan
7. Standar asuhan
8. Evaluasi dan pengendalian mutu

FALSAFAH DAN TUJUAN

Pengertian Falsafah

Filsafat secara keseluruhan dapat diartikan “Cinta Kebijaksaan atau Kebenaran

 Falsafah / filsafat berasal dari bahasa arab yang berarti timbangan yang dapat diartikan pengetahuan dan
penyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat segala yang ada,sebab asala dan hukumnya (Harun
Nasutio,1979)

 Berasal dari bahasa Yunani yaitu PHILOSOPHY yang berasal dari dua kata Philos (cinta),Philia (
Persahabatan,tertarik kepada),dan shopos (Hikmah,kebijaksanaan,pengetahuan,pengalaman
praktis,intelegensi,)

Falsafah dan Tujuan

Pengelola pelayanan kebidanan memiliki visi,misi,filosofi dan tujuan pelayanan serta tugas organisasi
pelayanan sebagai dasar untuk melaksanakan tugas pelayanan yang efektive dan efisien

Defenisi Operasional

1. Pengelola pelayana kebidanan memiliki visi,misi,filosofi dan pelayanan kebidanan yang mengacu
pada visi,misi,dan filsofi masing – masing
2. Ada struktur organisasi yang menggambarkan garis komando,fungsi dan tanggungjawab serta
kewenangan dalam pelayanan kebidanan dan hubungan dengan unit lain dan disyahkan oleh
pimpinan.
3. Ada uraian tugar tertulis untuk setiap tenaga yang bekerja pada organisasi yang di syahkan oleh
pimpinan.
4. Da bukti tertulis tentang persyaratan tenaga yang emnduduki jabatan pada organisasi yang
disyahkan oleh pemimpin.

Anda mungkin juga menyukai