Pemberontakan DI/TII di Kalimantan Selatan dipimpin oleh Ibnu Hajar alias Haderi bin Umar alias
Angli.
Dengan pasukannya yang dinamakan Kesatuan Rakyat Yang Tertindas (KRYT), Ibnu Hajar mulai
bulan Oktober 1950 melakukan tindakan-tindakan pengacauan dengan menyerang pos-pos keamanan
tentara di Kalimantan Selatan.
Pemerintah masih memberi kesempatan pada Ibnu Hajar secara baik-baik untuk menghentikan
petualangannya.
Ia pernah menyerahkan diri dengan kekuatan pasukan beberapa peleton dan diterima kembali ke
dalam Angkatan Perang Republik Indonesia, tetapi setelah menerima perlengkapan Ibnu Hajar
melarikan diri lagi melanjutkan pemberontakannya.
Perubahan tersebut dilakukan beberapa kali, akhirnya pemerintah mengambil tindakan tegas
menggempur gerakan Ibnu Hajar.
Pada akhirnya pada akhir tahun 1959, pasukan pemberontak Ibnu Hajar berhasil dihancurkan dan
Ibnu hajar sendiri dapat ditangkap dan dihukum mati pada 22 Maret 1965