Anda di halaman 1dari 2

Keterampilan Memimpin Diskusi Kelompok Kecil

Guru : “Baik anak-anak kita lanjutkan ke diskusi kelompok ya. Materinya berdasarkan yang
tadi sudah ibu ajarkan ya. Ibu ingin mengetahui seberapa dalam kalian memahami materi
yang tadi telah ibu ajarkan. Bagaimana sudah siap? Ada yang ingin ditanyakan dulu
sampai disini?”
Siswa : “Siap bu”
Guru : “Okay, kalau begitu kita bentuk kelompoknya dulu ya. Kalian mau memilih sendiri
anggota kelompoknya atau dipilihkan?”
Siswa : “Dipilihkan saja bu”
Guru : “Baik kalau begitu ibu pilihkan ya (guru membagi kelompok secara acak). Silahkan
kelompok 1 dan 2 berkumpul dengan kelompoknya masing-masing. Jangan lupa
duduknya di atur melingkar supaya semua anggota kelompoknya bisa melihat dan ikut
berdiskusi”
Siswa : “Baik bu”
Guru : “Silahkan perwakilan kelompok maju ke depan untuk mengambil lotrean untuk
pembagian materi diskusinya”
Siswa : (mengambil lotrean)
Guru : “Jadi ibu disini memiliki 2 buah sterofoam kita ibaratkan ini sebagai selembar kertas ya.
Dan juga potongan bagian-bagian surat. Tugas kalian adalah menyusun bagian-bagian
surat ini dengan menempelkannya pada sterofoam yang sudah ibu sediakan sesuai dengan
bentuk surat yang kalian dapatkan. Bagaimana? Sudah mengerti atau masih bingung?”
Siswa : “Mengerti bu”
Guru : ”Okay, ibu bagi dulu ya media nya (guru membagikan media diskusi siswa). Untuk
waktu mengerjakannya 3 menit. Silahkan dimulai”
(Siswa berdiskusi dan mengerjakan tugas dari guru. Sementara itu, guru berkeliling untuk
memantau proses diskusi)
Guru : “Baik waktu diskusi sudah habis. Silahkan perwakilan kelompok maju ke depan untuk
mempresentasikan hasil diskusi nya. 2 (dua) orang saja cukup. Silahkan dari kelompok 1
dulu.
Siswa : (Siswa mempresentasikan hasil diskusinya)
Guru : “Beri tepuk tangan untuk kelompok 1. Jadi kelompok 1 mendapatkan bentuk surat semi
block style. Adakah yang memiliki pendapat berbeda dengan kelompok 1? Okay, kalau
tidak ada. Tadi sudah dijelaskan oleh kelompok 1 bagaimana bentuk surat semi block
style itu. Lalu apa bedanya dengan bentuk full block style?
Siswa : (Siswa menjelaskan)
Guru : “Luar biasa benar sekali. Beri tepuk tangan untuk kelompok 1. Silahkan kembali ke
tempat duduknya. Sekarang giliran kelompok 2. Silahkan perwakilan kelompok maju ke
depan”
Siswa : (Siswa mempresentasikan hasil diskusinya)
Guru : “Beri tepuk tangan untuk kelompok 2. Jadi kelompok 2 mendapatkan bentuk surat
indented style. Adakah yang memiliki pendapat berbeda dengan kelompok 2?
Guru : “Okay silahkan kelompok 1”
Siswa : “Itu bentuk hanging paragraph style bu, bukan indented style”
Guru : “Iya, benar sekali. Jadi ini adalah bentuk hanging bukan indented. Memang istilahnya
sedikit sulit jadi susah untuk kalian menghafal nya. Tapi sebetulnya perbedaannya sangat
mencolok yaitu di bagian alamat dan isi. (guru menjelaskan). Sampai disini ada yang
ingin ditanyakan?
Siswa : “Tidak bu”
Guru : “Sudah mengerti semuanya?”
Siswa : “Sudah bu”
Guru : “Baik, untuk kelompok 1 silahkan maju kedepan perwakilan saja untuk menerima
reward dari ibu, karena sudah benar dan cepat menyelesaikan tugas dari ibu hari ini.
Untuk kelompok yang lain jangan sedih, karena di pembelajaran-pembelajaran
selanjutnya ibu akan memberikan reward juga untuk kalian yang aktif saat pembelajaran
berlangsung. Setuju yaa?
Siswa : “Setuju bu”
Guru : “Okay, kalau begitu tepuk tangan dulu untuk kita semua”

Anda mungkin juga menyukai