Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

( PTK )

UPAYA MENGATASI RENDAHNYA MINTA BELAJAR SISWA KELAS II PROG.


KEAHLIAAN ADMINITRASI PERKATORAN PADA MATERI KERAJINAN BAHAN
LUNAK MATA DIKLAT PRAKARYA DAN KEWIRAUSAAN MELALUI PENERAPAN
MEDIA AUDIO VISUAL

A. Pendahuuan

1. Latar Belakang Masalah

Keberhasilan pencapaian kompetensi suatu mata pelajaran bergantung kepada beberapa


aspek. Salah satu aspek yang sangat mempengaruhi kebehasilan pencapaian kompetensi, yaitu
cara guru dalam melaksanakan pembelajaran. Kecenderungan yang terjadi pada proses
pembelajaran di Indonesia adalah kegiatan belajar masih berpusat pada guru, yaitu guru lebih
banyak bercerita atau berceramah.

Siswa tidak banyak aktif terlibat dalam proses pembelajaran, guru tidak/jarang
menggunakan media pembelajaran, sehingga proses pembelajaran menjadi pasif dan kurang
bermanfaat. Oleh karena itu paradigma lama di mana orientasi belajar lebih berpusat pada guru
harus mulai ditinggalkan dan diganti dengan orientasi belajar lebih berpusat pada siswa dengan
cara guru menjadi fasilitator dengan menyediakan media – media salah satunya dengan media
audio visual.

Dengan menjadi fasilitator guru akan dapat menciptakan pembelajaran yang aktif, yaitu
merupakan proses pembelajaran di mana seorang guru harus dapat menciptakan suasana yang
sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan dan juga mengemukakan
gagasannya. Keaktifan siswa ini sangat penting untuk membentuk generasi yang kreatif, yang
mampu menghasilkan sesuatu untuk kepentingan dirinya dan juga orang lain.
Dan juga guru harus dapat membuat proses pembelajaran yang menyenangkan, yaitu
berkaitan erat dengan suasana belajar yang menyenangkan sehingga siswa dapat memusatkan
perhatianya secara penuh pada belajarnya. Hal ini membutuhkan kreativitas guru untuk dapat
menghidupkan suasana belajar mengajar sehingga menjadi tidak membosankan bagi para
siswanya. Yaitu salah satunya dengan menggunakan media audio visual.

Untuk memperjelas penerapan media audio visual untuk meningkatkan pemahaman dan
daya tangkap siswa dalam menyimak materi pelajaran khususnya pada mata pelajaran Prakarya
dan kewirausahaan , maka penulis akan membahasnya lebih mendalam pada bab berikutnya

2. Perumusan dan Pemecahan Masalah

a. Apakah pemutaran film tentang aneka kerajinan lunak dapat lebih mudah di

terima oleh peserta didik.

b. Apakah film yang di tanyangkan tersebut mampu mendorong minta belajar

perserta didik

c. Bagaimana cara dan penerapan media audio visual untuk meningkatkan

pemahaman dan daya tangkap siswa dalam menyimak materi kerajinan lunak

pada mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan?

Dari tiga masalah tersebut diatas, maka saya akan mengambil contoh data siswa kelas XI
jurusan Administrasi perkantoran pada tahun pelajaran 2014/2015 menggunakan pemutaran film
beyang berkaitan dengan kerajinan lunak . Pengamatan dimulai setelah peserta didik
memperoleh menyaksikan film tersebut pada tiap kelasnya dengan data awal yaitu hasil Ulangan
harian Semester 1. Ada pun Hasil refleksi dari siklus 1 akan dibandingkan dengan hasil
pengamatan pada hasil Ulangan hrian berikutnya semester 1.
2. Tujuan Penelitian
 Mengetahui cara penerapan media audio visual untuk meningkatkan pemahaman

dan daya tangkap siswa dalam menyimak materi materi kerajinan lunak pada

mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan?

3. Manfaat Penelitian
Melalui Penelitian Tindakan Kelas ini saya berharap dapat menyumbangkan pemikiran
guna meningkatkan kualitas pembelajaran siswa pada SMK Neger1 1 Pangkalpinang jurusan
Perkantoran dan. Mudah mudahan Penelitian Tindakan Kelas yang saya lakukan dapat
bermanfaat bagi guru, siswa maupun komponen yang terkait dalam pendidikan, baik pada masa
sekarang maupun masa yang akan datang.
4. Tujuan Penelian
Adapun tujuan penelitian kelas ini di laksanakan adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui sejauh mana keberhasilah pengunaan medi audio visual digunakan
terhadap minta belajar peserta didik.

B. Kajian Pustaka

Sebelum kita dapat menggunakan/menerapkan media pembelajaran, sebaiknya kita

mengenal terlebih dahulu apa yang di magsud dengan media,bagaimana ciri – ciri media, apa

saja jenis media itu dan bagaimana memilih media pembelajaran yang baik, serta apa saja

kelemahan dan kelebihan media yang akan kita gunakan.

1 . Pengertian Media

Kata media berasal dari bahasa Latin “Medius” yang secara harfiah berarti tengah,

perantara, atau pengantar. Tetapi secara lebih khusus, pengertian media dalam proses

pembelajaran diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis, atau elektronis untuk menangkap,

memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Media juga dapat diartikan
sebagai segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan, merangsang pikiran,

perasaan, perhatian, dan kemauan siswa, sehingga dapat terdorong terlibat dalam proses

pembelajaran.

Gagne mengartikan media sebagai berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa

yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Jadi dapat dirumuskan bahwa media adalah segala

sesuatu yang dapat dipergunakan untuk meyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, dapat

membangkitkan semangat, perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya

proses pembelajaran pada diri siswa.

2. Ciri-Ciri Media Pembelajaran

Ciri-ciri khusus media pembelajaran berbeda menurut tujuan dan pengelompokanya. Ciri-

ciri media dapat di lihat menurut kemampuanya membangkitkan rangsangan pada indera

penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman, dan pengecapan. Maka ciri-ciri umum media

pembelajaran adalah bahwa media itu dapat diraba, dilihat, didengar, dan diamati melalui panca

indera. Di samping itu ciri-ciri media juga dapat dilihat menurut harganya, lingkup sasaranya,

dan kontrol oleh pemakai.

3. Jenis-Jenis Media Pembelajaran

Menurut Heinich, Molenda, Russel (1996:8) jenis media yang lazim dipergunakan dalam

pembelajaran antara lain : media nonproyeksi, media proyeksi, media audio, media gerak, media

komputer, komputer multimedia, hipermedia, dan media jarak jauh.

Jenis media dalam pembelajaran adalah :


a) Media grafis seperti gambar, foto, grafik, bagan, diagram, kartun, poster, dan komik.

b) Media tiga dimensi yaitu media dalam bentuk model padat, model penampang, model

susun, model kerja, dan diorama.

c) Media proyeksi seperti slide, film stips, film (audio visual), dan OHP

d) Lingkungan sebagai media pembelajaran

4 . Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran

Media pembelajaran adalah suatu cara, alat, atau proses yang digunakan untuk

menyampaikan pesan dari sumber pesan kepada penerima pesan yang berlangsung dalam

proses pendidikan. Ramiszowski mengungkapkan “media” as the carriers on messages,

from some transmitting source which may be a human being or inanimate object), to the

receiver of the message (which in our case is the learner).

Penggunaan media dalam pembeljaran atau disebut juga pembelajaran bermedia

dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat baru,

membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, bahkan membawa pengaruh-

pengaruh psikologis terhadap siswa. Menurut wilkinson, ada beberapa hal yang perlu di

perhatikan dalam memilih media pembelajaran, yakni :

a) Tujuan Media yang dipilih hendaknya menunjang tujuan pembelajaran yang

dirumuskan. Tujuan yang dirumuskan ini adalah kriteria yang paling cocok,

sedangkan tujuan pembelajaran yang lain merupakan kelengkapan dari kriteria

utama.
b) Ketepa tgunaan Jika materi yang akan dipelajari adalah bagian-bagian yang

penting dari benda, maka gambar seperti bagan dan slide dapat digunakan.

Apabila yang dipelajarai adalah aspek-aspek yang menyakut gerak, maka media

film atau video akan lebih tepat. Wilkinson menyatakan bahwa penggunaan

bahan-bahan yang bervariasi menghasilkan dan meningkatkan pencapain

akademik.

c) Keadaan siswa Media akan efektif digunakan apabila tidak tergantung dari beda

interindividual antara siswa. Msialnya kalau siswa tergolong tipe auditif/visual

maka siswa yang tergolong auditif dapat belajar dengan media visual dari siswa

yang tergolong visual dapat juga belajar dengan menggunakan media auditif.

d) Ketersediaan Walaupun suatu media dinilai sangat tepat untuk mencapai tuuan

pembelajaran, media tersebut tidak dapat digunakan jika tidak tersedia. Menurut

wilkinson, media merupakan alat mengajar dan belajar, peralatan tersebut harus

tersedia ketika dibutuhkan untuk memenuhi keperluan siswa dan guru.

e) Biaya - Biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh dan menggunakan media,

hendaknya benar-benar seimbang dengan hasil-hasil yang akan dicapai.

Menurut Canei, R. Springfield, dan Clark., C. (1998 : 62) dasar pemilihan alat

bantu visual adalah memilih alat bantu yang sesuai dengan kematangan, minat

dan kemampuan kelompok, memilih alat bantu secara tepat untuk kegiatan

embelajaran, mempertahankan keseimbangan dalam jenis alat bantu yang dipilih,

menghindari alat bantu yang berelebihan, serta mempertanyakan apakah alat

bantu tersebut diperlukan dan dapat mempercepat pembelajaran atau tidak.

Kelemahan dan kelebihan media audio visual


Kelemahan I.

1. Sering dianggap sebagai hiburan TV

2. Kegiatan melihat video adalah kegiatan pasif

3. Menggunakan video berarti memerlukan dua unit alat, yaitu VCD/DVD dan

monitor TV

4. Dibandingkan dengan media lainnya, harganya relatif lebih mahal

5. Siswa tidak bisa melihat secara cepat bagian-bagian yang sudah tayangan yang

sudah terlewatkan

6. Tidak mudah dibawa keman – mana, beberapa media pembelajaran audio visual

yang memiliki ukuran besar, cukup menyulitkan untuk dibawa kesana-kemari.

Begitu pula untuk menyajikan media pembelajaran audio visual yang

diproyeksikan, tentu membutuhkan banyak benda-benda penunjang yang cukup

merepotkan utnuk selalu dibawa-bawa

7. Membutuhkan listrik, Untuk media pembelajaran audio visual yang diputar atau

diproyeksikan, harus membutuhkan listrik. Hal ini cukup merepotkan apabila

terjadi gangguan di sumber listrik, dan cukup membahayakan apabila tidak

digunakan dengan hati-hati.

8. Apabila dipakai oleh murid-murid, kemungkinan cepat rusak, Salah satu

keuntungan dari media pembelajaran visual adalah dapat digunakan juga oleh

peserta didik. Namun, dari keuntungan ini, muncul kerugian juga, karena apabila

digunakan dengan banyak orang, media yang digunakan dapat menjadi cepat

rusak.

Kelebihan 2
1. Menarik, Beberapa penelitian membuktikan bahwa pembelajaran yang

diserap melalui media penglihatan (media visual), sekaligus dengan

pendengaran ( media audio ) , dapat mempercepat daya serap peserta didik

dalam memahami pelajaran yang disampaikan. Salah satu keuntungan

penggunaan media pembelajaran audio visual adalah, tampilannya dapat

dibuat semenarik mungkin, agar anak tertarik untuk mempelajarinya.

Misalnya dengan animasi – animasi kartun tentang perkembangiakan

makluk hidup yang di kemas dalam cerita yang menarik.

2. Baik untuk semua siswa karena dapat mendengar dan melihat

3. Bisa menampilkan gambar, grafik, diagram, ataupun cerita

4. Variatif, Karena jenisnya yang beragam, guru dapat menggunakan

beragam film yang ada kartun, tiga dimensi, empat dimensi,

documenter dan yang lainnya. Hal ini dapat menciptakan sesuatu yang

variatif, dan tidak membosankan bagi para siswa.

5. Bisa diperlambat dan diulang

6. Dapat dipergunakan tidak hanya untuk satu orang

7. Dapat dipergunakan untuk memberikan umpan balik

6 Langkah – langkah dalam penerapan media audio visual untuk meningkatkan pemahaman dan

daya tangkap siswa dalam menyimak materi pelajaran khususnya pada mata pelajaran Sains

 Perencanaan secara umum

 Perencanaan dan kreativitas

Ada dua hal yang berhubungan dan juga tampak berlawanan dalam pengembangan
media. Yaitu:

Pertama menghendaki prosedur perencanaan yang terstruktur yang membutuhkan

pengorganisasian, memperhatikan urutan yang logis, dan integritas terhadap keutuhan

pesan.

Kedua menghendaki alur ide dan ekspresi yang bebas dan tak terstruktur yang

dihasilkan oleh berfikir kreatif dan mengacu pada masalah yang timbul selama

pengembangan media berlangsung.

Jika kita menghendaki hasil produksi yang efektif sekaligus menarik, maka kedua

pola pengembangan tersebut kita butuhkan.

 Mulai dengan Ide

Kita dapat mulai membuat perencanna dengan ide yang muncul dalam benak

kita.Suatu ide mungkin mengindikasikan minat yang kita miliki, tetapi ide yang lebih

berguna adalah ide yang berhubungan dengan kebutuhan suatu kelompok siswa,

misalnya suatu kelompok lebih membutuhkan keterampilan dari hanya sekedar

pengetehuan dan perubahan sikap.

 Memotivasi, Memberi Informasi atau Mengajarkan Sesuatu

Kita perlu menentukan apakah media yang kita buat bertujuan memotivasi, member

informasi atau mengajarkan sesuatu. Berikut adalah hal-hal yang perlu di perhatikan

untuk mengembangkan media dengan penekanan pada masing-masing aspek

 Untuk memotivasi. Teknik dramatis dan menghibur dapat digunakan. Hasil

yang diinginkan adalah untuk mendorong minat dan menstimuli siswa untuk

melakukan sesuatu. Hal ini melibatkan pencariaan tujuan untuk

mempengaruhi sikap, nilai, dan emosi.


 Untuk memberikan informasi. Media pembelajaran lebih banyak digunakan

untuk presentasi sebelum pelajaran dimulai. Isi dan bentuk presentasi bersifat

umum, merupakn pendahuluan, overview, laporan atau latar belakang suatu

pengetahuan. Boleh juga menggunakan teknik dramatisasi, menghibur dan

memotivasi untuk menarik perhatian.

 Untuk mengajarkan sesuatu. Selain mempresentasikan informasi keaktifan

peserta perlu dipikirkan sehubungan dengan media yang sedang

dipresentasika. Materi pembelajaran harus didisain lebih sistematis, psikologis

dan memperhatikan prinsip-prinsip belajar dalam rangka mengefektifkan

pembelajaran. Akan tetapi perlu diupayakan agar media tersebut tetap

menyenangkan dan memberikan pengalaman yang mengasyikkan.

 Mengembangkan Tujuan

Untuk merencanakan media pembelajaran yang efektif dan pengalaman belajar

lainnya, haruslah diketahui secara khusus apa yang akan dipelajari. Kegunaan dari

memformulasikan tujuan adalah menyediakan petunjuk yang jelas apa yang harus

dimuat dank ke mana arah dari suatu presentasi.

Ada tiga kelompok tujuan pembelajaran, yaitu:

a) Kognitif- berhubungan dengan pengetahuan dan informasi.

b) Afektif – berhubungan dengan sikap, apresiasi dan nilai.

c) Psikomotor – berhubungan dengan keterampilan.Selain mengarahkan

belajar dan materi pelajaran yang harus diberikan, perumusan tujuan

berguna pula sebagai acuan membuat tes agar apa yang telah

dirumusakan dapat diukur dengan tepat.


 Mempertimbamgkan Audience

Karakteristik siswa atau audience, yaitu mereka yang akan melihat, menggunakan dan

belajar dari media yang kita buat, tidak dapat dipisahkan dari perumusan tujuan yang

kiya buat. Karakteristik audience seperti usia, tingkat pendidikan, pengetahuan

terhadap subyek, keterampilan, sikap, konteks budaya, perbedaan individual,

kesemuanya perlu diperhatiakan dalam membuat tujuan dan topik bahasan.

Perimbangan tentang audience ini merupakan hal yang dominan manakala kita

mempertimbangkan kompleksitas ide, topik, kosakata, contoh-contoh dan tingkat

partisipasi siawa yang di harapkan. Karena daya tangkap siswa berbeda – beda ada

yang audiktif (cenderung lebih senang mendengarkan suara) dan ada yang lebih cepat

dengan melihat gambar/tampilan sesuatu.

 Membuat dan memilih video/film/slide dalam sebuah team

Mengerjaka suatu media pembelajaran bersama-sama adalah ide yang sengat baik.

Kita dapat berbagai ide, kreativitas, dan keahlian lainnya sehingga media yang kita

buat akan lebih efektif, kreatif, dan menarik. Misalnya, dalam pembuatan media

audio audio visual, satu kelompok pembuat media dapat terdiri dari ahli disain

gambar, ahli efek suara, ahli materi dan ahli penggabungan film.

 Perencanaan Teknis

Sebelum dapat megguanakan media audio visual dengan baik dan tepat guna, tentu banyak

persiapan yang harus dilakukan diantaranya:


a) Mempersiapkan ruangan yang tertutup sehingga cahaya yang masuk tidak terlalu

mengganggu pemutaran media.

b) Mempersiapkan software dan hardware yang akan digunakan dalam menunjang proses

pembelajaran.

c) Pastikan software (VCD/DVD) yang digunakan dalam menjelaskan materi, sesuai dan

cocok untuk disimak oleh siswa.

d) Guru mempersiapkan pertanyaan – pertanyaan yang berkaitan dengan video dan film

yang ditampilkan.

e) Sebelum memulai pastikan juga posisi duduk siswa dalam menyimak/menonton

Film/video haruslah nyaman, agar siswa tidak ribut dan menyimak dengan baik.

Ketika kita akan mengajak siswa menyimak dalam mata pelajaran bahasa Indonesia setelah

memenuhi 5 langkah persiapan diatas, maka langkah selanjutnya yang harus dilakukan yaitu,

memulai pembelajaran dengan menyampaikan topik yang akan dipelajari, menyampaikan tujuan

pembelajaran, dan teknis pembelajaran hari ini. Kemudian kita memutarkan video dan

mengarahkan siswa untuk menyimak.

Beberapa alasan kenapa media audio visual lebih tepat dibandingkan media lainnya untuk

membimbing siswa dalam pelajaran Sains yaitu karena :

a) Anak sekolah dasar masih dalam fase operasional kongkret dimana mereka harus melihat

atau mengamati secara kongkret benda yang dipelajarinya agar mereka lebih melekat

dalam ingatannya.

b) Kualitas video sangat variatif, dan tampilannya pun dapat menarik perhatian siswa.
c) Kita dapat mencari video di toko – toko VCD dan DVD dan dapat memilih sesuai

kebutuhan dan kondisi siswa.

d) Video/film yang di tampilkan dapat merangsang tidak hanya melalui suara saja atau

gambar saja, tetapi melalui gambar dan suara sehingga siswa lebih menikmati dalam

menyimak pelajaran.

e) Video juga dapat merangsang dan menumbuhkan daya imajinasi siswa.

f) Daya ingan siswa lebih lama melekat karena siswa tidak hanya mendengar tetapi mereka

juga melihat peristiwanya.

g) Video dapat diperlambat, diulang, dipause, agar dalam menyimak lebih maksimal

hasilnya.

Diharapkan dengan beberapa kelebihan media audio visual kita dapat meningkatkan

pemahaman dan daya tangkap siswa dalam seluruh pembelajaran, baik mata pelajaran IPA, IPS,

Bahasa, kewarganegaraan, bahkan matematikapun dapat kita gunakan media audio visual dalam

menjelaskan.

C. Metodologi Penelitian
Siklus I Perencanaan : Merencanakan pembelajaran yang akan
Identifikasi masalah dan diterapkan dalam pembelajaran
penerapan alternative kewirausahaan
pemecahan masalah Menentukan pokok bahasan Mengembangkan
skenario pembelajaran kewirausahaan
Menyusun langkah-langkah kegiatan
pembelajaran
 Menyiapkan sumber belajar
 Mengembangkan format evaluasi
Mengembangkan format observasi pembelajaran
 Menerapkan tindakan yang mengacu pada
skenario dan langkah-langkah kegiatan
pembelajaran

 Melakukan observasi dengan alat observasi


 Menilai hasil tindakan dengan menggunakan
Tindakan format langkah-langkah pembelajaran

 Melakukan evaluasi tindakan yang telah


dilakukan yang meliputi evaluasi mutu, jumlah
dan waktu dari setiap tindakan
 Melakukan pertemuan untuk membahas hasil
Pengamatan evaluasi tentang skenario, langkah-langkah
kegiatan pembelajaran dan lain-lain
 Memperbaiki pelaksanaan tindakan yang sesuai
dengan hasil evaluasi untuk digunakan pada
siklus berikutnya.
 Evaluasi tindakan I
Refleksi
Siklus II Perencanaan  Identifikasi masalah dan penetapan alternative
memecahan masalah
 Pengembangan tindakan II

Tindakan  Pelaksanaan program tindakan II

Pengamatan  Pengumpulan data tindakan II

Refleksi  Evaluasi tindakan II

Siklus-siklus berikutnya
Kesimpulan, saran, rekomendasi.

D. Jadwal Pelaksanaan
No Rencana Kegiatan Priode 2 September s/d30 Nopember 2014
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Persiapan
Menyusun konsep pelaksanaan X
Menyepakati jadwal dan tugas
Menyusun Instrumen X
Seminar Konsep Pelaksanaan X
X
2 Pelaksanaan
Menyiapkan kelas dan alat X
Melakukan tindakan siklus I X X X X
Melakukan tindakan siklus II
X X X X
3 Penyusunan Laporan
Menyusun konsep seminar X
Seminar hasil penelitian X
Perbaikan Laporan
Penggadaan dan Pengiriman X
Hasil X

E. Daftar Pustaka
Pangkalpinang, …Agustus 2014
Guru Mapel Kewirausahaan

Asep Sudrajat S.Pd


NIP. 19680106 200501 1007

Anda mungkin juga menyukai