Anda di halaman 1dari 26

PEDOMAN PELAYANAN

RUANG GAWAT DARURAT


UPT PUSKESMAS PONGGOK

KABUPATEN BLITAR
TAHUN 2018
LEMBAR PENGESAHAN

Pedoman Pelayanan Ruangan Gawat Darurat di Puskesmas Ponggok

Telah menyelesaikan Laporan Pedoman Gawat Darurat 2018 sebagai panduan dan
tatalaksana pelayanan seluruhnya tercantum didalam pedoman ini.

Ponggok, 27 Nopember 2017

Penanggung Jawab UKP Penyusun

dr. INAKA NUGRAHENI FATWA FERDIANSYAH


NIP. 19801110 200501 1 013

Mengetahui,

Kepala Puskesmas Ponggok

drg. ENDANG SUSIANI


NIP. 19650324 199402 2 001
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat
dan karuniaNya, Pedoman Pelayanan Gawat Darurat di Puskesmas telah dapat
diselesaikan.

Petugas Pelayanan Gawat Darurat di Puskesmas Ponggok telah menyusun satu


Pedoman Pelayanan Gawat Darurat yang sudah ada. Pedoman ini memuat uraian
tentang kualifikasi sumber daya manusia, distribusi ketenagaan, tatalaksana pelayanan,
keselamatan pasien dan pengendalian mutu. Pedoman ini dihrapkan dapat
memperbaiki dan meningkatkan kemampuan tenaga kesehatan yang bekerja di
Puskesmas.

Kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi- tingginya kepada

1. Drg. Endang Susiani, Selaku Kepala Puskesmas Ponggok.


2. Moh. Maksum, S. Sos, selaku Kepala Tata Usaha Puskesmas Ponggok.
3. Bapak dan Ibu semua staff Puskesmas Ponggok yang turut mendukung
penyelesaian Pedoman Pelayanan Gawat Darurat.
4. Teman – teman di Pelayanan Gawat Darurat dan semua pihak yang telah
memberikan kontribusi dalam penyusunan pedoman ini

Saran serta kritik membangun tentunya sangat kami harapkan untuk


penyempurnaan dan perbaikan di masa mendatang.

Akhir kata, semoga pedoman ini dapat bermanfaat bagi tenaga Gawat Darurat dalam
memberikan pelayanan Gawat Darurat di Puskesmas Ponggok.

Blitar,

Penulis
DAFTAR ISI

COVER ......................................................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................................. ii

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... iii

DAFTAR ISI .................................................................................................................. iv

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG ............................................................................................ 1


B. BATASAN OPERASIONAL ............................................................................... 2
C. LANDASAN HUKUM .......................................................................................... 2

BAB II STANDAR KETENAGAAN

A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA .......................................................... 3


B. DISTRIBUSI KETENAGAAN ............................................................................. 3
C. JADWAL KEGIATAN TERMASUK PENGATURAN JADWAL ............................ 3

BAB III JADWAL FASILITAS

A. DENAH RUANGAN ........................................................................................... 5


B. STANDAR FASILITAS........................................................................................ 6

BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN

A. TATALAKSANA PENDAFTARAN .................................................................... 14


B. TATALAKSANA SISTEM KOMUNIKASI RUANG GAWAT DARURAT ............ 14
C. TATALAKSANA TRIASE .................................................................................. 14
D. TATALAKSANA PENGISIAN INFORMED CONSERN ..................................... 15
E. TATALAKSANA PELAYANAN VISUM REPERTUM ......................................... 15
F. TATALAKSANA PELAYANAN DEATH ON ARRAIVAL (DOA) ......................... 16

BAB V LOGISTIK ......................................................................................................... 18

BAB VI KESELAMATAN PASIEN ................................................................................ 21

BAB VII PENGENDALIAN MUTU ................................................................................ 22

BAB VIII PENUTUP ...................................................................................................... 25


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pelayanan kesehatan adalah upaya yang di selenggarakan oleh suatu
otganisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan
menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat.
Puskesmas merupakan salah satu ujung tombak terdepan dalam
pembangunan kesehatan yang diselenggarakan secara menyeluruh terpadu,
merata dan terjangkau oleh masyarakat dan berkesinambungan.
Unit gawat darurat merupakan pintu utama pelayanan dasar kasus gawat
darurat di Puskesmas yang dapat memberikan tindakan yang cepat dan tepat
pada seorang atau kelompok orang agar dapat meminimalkan angka kematian
dan mencegah terjadinya kecacatan yang idak perlu. Sehingga dalam rangka
meningkatkan pelayanan yang selaras dengan visi, misi puskesmas Ponggok
diharapkan unit gawat darurat mampu memberikan pelayanan yang berkualitas
dan bermutu dalam menangani kasus kegawatdaruratan.
Melakukan penanganan kasus gawat darurat dengan rasional sehingga
mampu memberikan pelayanan yang cepat dan tepat, melayani dengan sikap
yang ramah dan bersahabat kepada pasien sebagai upaya untuk meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat secara optimal.
Dalam upaya meningkatkan pelayanan tersebut perlu adanya pedoman
pelayanan unit gawat darurat dalam tata cara pelaksanaan pelayanan yang akan
menjadi acuan bagi petugas unit gawat darurat dalam meningkatkan pelayanan
kepada masyarakat.

B. TUJUAN PEDOMAN

Menjadi acuan petugas dalam penyelenggaraan unit gawat darurat di


Puskesmas Ponggok dan sebagai standart monitoring dan evaluasi pelayanan
unit gawat darurat di Puskesmas Ponggok.

C. RUANG LINGKUP PELAYANAN

Ruang lingkup pelayanan kasus gawat darurat di Ruang Gawat Darurat


Puskesmas Ponggok di bedakan berdasarkan jenis triase yaitu :
1) Merah sebagai Prioritas Utama pengobatan memerlukan pengobatan dengan
segera karena dalam kondisiyang sangat kritis yaitu tersumabatnya jalan
nafas, dyspnea, syok, hilang kesadaran
2) Kuning bias menunggu pengobatan, Pengobatan mereka dapat ditunda atau
beberapa jam dan tidak akan berpengaruh terhadap nyawanya. Tanda-tanda
vital stabil
3) Kuning ringan mayoritas korban luka yang dapat berjalan sendiri. Mereka
dapat melakukan rawat jalan.

D. BATASAN OPERASIONAL
1) Ruang Gawat Darurat adalah unit pelayanan yang memberikan pelayanan
pertama pada pasien dengan ancaman kematian dan kecacatan yang
mengancam kelangsungan hidupnya.
2) Triase adalah proses khusus memilah dan memilih pasien berdasarkan
beratnya penyakit untuk menentukan prioritas perawatan gawat medis serta
prioritas transportasi
E. LANDASAN HUKUM
1) Undang-undang No 23 Tahun 1992
2) Undang-undang No 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran
3) Permenkes No 5 Tahun 2014 tentang Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Primer
BAB II

STANDART KETENAGAAN

A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA


Berdasarkan Permenkes no 75 tahun 2014 kualifikasis sumber daya
Ruang Gawat Darurat untuk puskesmas Gawat Darurat adalah sebagai berikut.
Sedangkan kualifikasi pelaksana yang ada di unit Ruang Gawat Darurat
uskesmas Ponggok adalah sebagai berikut :

N Jenis tenaga Kualifikasi Jumlah Keterangan


o
1 Dokter S1 1 Bersertifikat ACLS/ATLS
2 Perawat/Bidan DIII/DIV/S1 2 - 3 per Bersertifikat PPGD
shift

B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Distribusi pengadaan petugas di Puskesmas Ponggok melalui 2 proses yaitu ;
1) Apabila unit memerlukan tenaga tambahan maka penanggungjawab unit
dapat mengajukan tambahan tenaga kepada Kasubag Tata Usaha
2) Kasubag Tata Usaha untuk mengadakan tenaga tambahan dilakukan dengan
pengajuan tenaga sesuai kompetensi ke dinas kesehatan untuk PNS/PTT
dan melakukan pengumuman untuk merekrut tenaga kontrak lepas dengan
melakukan wawancara, tes dan seleksi.

C. JADWAL KEGIATAN DAN PENGATURAN JAGA


Pola pengaturan jadwal Instalasi Gawat Darurat yaitu :
1) Untuk Dinas Pagi
Dengan kategori yang bertugas sejumlah 2 ( Dua ) orang dengan standart
minimal bersertifikasi PPGD yaitu :
- 1 orang Ka Ru
- 1 orang Pelaksana
2) Untuk Dinas Sore
Dengan kategori yang bertugas sejumlah 2 ( Dua ) orang dengan standar
minimal bersertifikasi PPGD yaitu :
- 1 orang Penanggung jawab Shift
- 1 orang Pelaksana
3) Untuk Dinas Malam
Dengan kategori yang bertugas sejumlah 2 ( Dua ) orang dengan standar
minimal bersertifikasi PPGD yaitu :
- 1 orang Penanggung jawab Shift
- 1 orang Pelaksana

Pengaturan Jaga Perawat Ruang Gawat Darurat

 Pengaturan jadwal dinas perawat Ruang Gawat Darurat dibuat dan di


pertanggungjawabkan oleh Kepala Ruang ( Karu ) Ruang Gawat Darurat
 Jadwal dinas dibuat untuk jangka waktu satu bulan dan direalisasikan ke
perawat pelaksana Ruang Gawat Darurat setiap satu bulan.
 Untuk tenaga perawat yang memiliki keperluan penting pada hari tertentu,
maka perawat tersebut dapat mengajukan permintaan dinas pada buku
permintaan. Permintaan akan disesuaikan dengan kebutuhan tenaga
yang ada ( apabila tenaga cukup dan berimbang serta tidak mengganggu
pelayanan, maka permintaan disetujui ).
 Setiap tugas jaga / Shift harus ada perawat penanggungjwab shift ( PJ
Shift ) dengan syarat pendidikan minimal D III Keperawatan dan masa
kerja minimal 2 tahun, Serta memiliki sertifikat tentang kegawat daruratan.
 Jadwal dinas terbagi atas dinas pagi, dinas sore, dinas malam, lepas
malam, libur dan cuti.
 Apabila ada tenaga perawat jaga karena suatu hal sehingga tidak dapat
jaga sesuai jadwal yang telah ditetapkan ( terencana ), maka perawat
yang bersangkutan harus memberitahu Karu Ruang Gawat Darurat : 2
jam sebelum dinas pagi, 4 jam sebelum Dinas sore atau malam,
diharapkan perawat yang bersangkutan tidak mendapatkan perawat
pengganti,maka Karu Ruang Gawat Darurat akan mencari tenaga perawat
pengganti yaitu yang hari itu libur.
 Apabila ada tenaga perawat tiba-tiba tidak dapat jaga sesuai jadwa yang
telah ditetapkan ( tidak terencana ), maka Karu Ruang Gawat Darurat
akan mencari perawat pengganti yang hari itu libur atau perawat Ruang
Gawat Darurat yang tinggal. Apabila perawat pengganti tidak di dapatkan,
maka perawat yang dinas pada shift sebelumnya wajib untuk
menggantikan.
BAB III

STANDART FASILITAS

A. DENAH RUANGAN

10
7 U
6

10

7
6

10

7
5 8 11
3
1

4
9

Keterangan Gambar

1) Almari
2) Tempat sampah
3) Meja
4) Kursi
5) Trolly
6) Oksigen
7) Standart infus dan tensimeter berdiri
8) Timbangan
9) Spool hook
10) Bed
11) Wastafel
B. STANDART FASILITAS
1) Berdasarkan Permenkes No 75 Tahun 2014 bahwa standart alat harus
dimiliki oleh Puskesmas dengan Gawat Darurat adalah sebagai berikut :

STANDAR
PERMENKES
NO NAMA ALAT
NO.75 TAHUN
2014
I.Set Tindakan Medis/Gawat Darurat
1 Baki logam tempat alat steril tertutup 3 buah
2 Collar Brace/Neck Collar anak 1 buah
3 Collar Brace/Neck Collar dewasa 1 buah
Corong telinga/Spekulum telinga ukuran
4 1 set
kecil, besar, sedang
5 Doppler 1 buah
6 Dressing Forceps 1 buah
7 EKG 1 buah
8 Emesis Basin/ Nierbeken besar 2 buah
9 Forceps Aligator 3 buah
10 Forceps Bayonet 3 buah
11 Guedel Airway (Oropharingeal Airway) 2 buah
12 Gunting bedah standar, lengkung 3 buah
Gunting bedah standar, lengkung, ujung
13 3 buah
tajam/tajam
Gunting bedah standar, lengkung, ujung
14 3 buah
tajam/tumpul
Gunting bedah standar, lengkung, ujung
15 3 buah
tajam/tumpul
Gunting bedah standar, lurus ujung
16 3 buah
tumpul/tumpul
Gunting bedah standar, lurus, ujung
17 tajam/tajam 3 buah
Gunting bedah standar, lurus, ujung
18 tajam/tumpul 3 buah
19 Gunting pembalut 1 buah
20 Gunting pembuka jahitan lurus 3 buah
21 Handle kaca laring 1 buah
22 Handle kaca nasopharing 1 buah
23 Hooked probes 1 buah
24 Kaca laring ukuran 2,4,5,6 1 set
25 Kaca nasopharing ukuran 2,4,5,6 1 set
26 Kait dan kuret serumen 1 buah
27 Kanula hidung anak 1 buah
28 Kanula hidung dewasa 1 buah
29 Klem arteri 14 cm (Kocher) 3 buah
Klem arteri, 12 cm lengkung, dengan gigi
30 1x2 (Halstead-Mosquito) 3 buah
Klem arteri, 12 cm lengkung, tanpa gigi
31 (Halstead-Mosquito) 3 buah
Klem arteri, 12 cm lurus, dengan gigi 1x2
32 (Halstead-Mosquito) 3 buah
Klem arteri, 12 cm lurus,tanpa gigi
33 (Halstead-Mosquito) 3 buah
34 Klem arteri, lurus (Kelly) 3 buah
Klem/pemegang jarum jahit, 18 cm (Mayo-
35 Hegar) 3 buah
Korentang, lengkung, penjepit alat steril (23
36 cm) 2 buah
37 Korentang, penjepit sponge 2 buah
38 Kursi roda 1 buah
39 Lampu kepala 1 buah
40 Laringoskop anak 1 buah
41 Laringoskop dewasa 1 buah
42 Laringoskop neonatus bilah lurus 1 buah
43 Magill Forceps 3 buah
44 Nebulizer 1 buah
45 Otoskop 1 buah
46 Palu reflex 1 buah
47 Pinset alat, bengkok (Remky) 3 buah
3b
48 Pinset anatomis, 14,5 cm uah
49 Pinset anatomis, 18 cm 3 buah
50 Pinset bedah, 14,5 cm 3 buah
51 Pinset bedah, 18 cm 3 buah
52 Pinset epilasi 1 buah
53 Pinset telinga 1 buah
54 Pinset insisi Hordeolum/ Chalazion 1 buah
55 Resusitator anak-anak & sungkup 1 buah
56 Resusitator dewasa & sungkup 1 buah
57 Resusitator neonatus & sungkup 1 buah
58 Retraktor, pembuka kelopak mata 1 buah
59 Semprit gliserin 1 buah
60 Silinder korentang steril 1 buah
61 Skalpel, tangkai pisau operasi 3 buah
62 Spalk 1 buah
63 Spekulum hidung 1 buah
64 Spekulum mata 1 buah
65 Sphygmomanometer untuk anak 1 buah
66 Sphygmomanometer untuk dewasa 1 buah
67 Stand lamp untuk tindakan 1 buah
68 Standar infus 2 buah
69 Steteskop anak 1 buah
70 Steteskop dewasa 1 buah
71 Steteskop janin/Laenac 1 buah
72 Suction pump (alat penghisap) 1 buah
Sudip lidah logam/Spatula lidah logam
73 panjang 12 cm 4 buah
Sudip lidah logam/Spatula lidah logam
74 panjang 16,5 cm 4 buah
75 Tabung oksigen dan regulator 1 buah
76 Tempat tidur periksa dan perlengkapannya 1 buah
77 Termometer anak 1 buah
78 Termometer dewasa 1 buah
79 Timbangan anak 1 buah
80 Timbangan dewasa 1 buah
81 Tissue Forceps 1 buah
82 Torniket karet 1 buah
83 Usungan (brankar ) 1 buah
II. Bahan Habis Pakai

1 Abocath/wing needle No. 20 sesuai kebutuhan

2 Abocath/wing needle No. 23 sesuai kebutuhan

3 Abocath/wing needle No. 26 sesuai kebutuhan


4 Abocath/wing needle No.18 sesuai kebutuhan

5 Alkohol 1 botol
6 Anestesi topikal tetes mata 1 botol

7 Benang chromic catgut sesuai kebutuhan

8 Benang silk sesuai kebutuhan

9 Cairan desinfektan/Povidone Iodine 1 botol

10 Disposable syringe 1 cc sesuai kebutuhan

11 Disposable syringe 10 cc sesuai kebutuhan

12 Disposable syringe 2,5 - 3 cc sesuai kebutuhan

13 Disposable syringe 5 cc sesuai kebutuhan

14 Disposable syringe 50 cc sesuai kebutuhan

15 Endotracheal tube ( ETT ) 2.5 1 buah


16 Endotracheal tube ( ETT ) 3 1 buah
17 Endotracheal tube ( ETT ) 4 1 buah
18 Goggle 1 buah
19 Infus set/ intra vena set dewasa sesuai kebutuhan
20 Infus set/intra vena set anak sesuai kebutuhan
Jarum jahit untuk operasi mata, ½
sesuai kebutuhan
21 lingkaran
Jarum jahit, lengkung, ½ lingkaran
sesuai kebutuhan
22 penampang segitiga
Jarum jahit, lengkung, ½ lingkaran,
sesuai kebutuhan
23 penampang bulat
Jarum jahit, lengkung, 3/8 lingkaran
sesuai kebutuhan
24 penampang segitiga
Jarum jahit, lengkung, 3/8 lingkaran,
sesuai kebutuhan
25 penampang bulat

26 Kapas sesuai kebutuhan

27 Kasa non steril sesuai kebutuhan

28 Kasa steril sesuai kebutuhan

29 Kateter Foley ukuran 5-8 French 2 buah

30 Kateter karet No. 10 (Nelaton) sesuai kebutuhan

31 Kateter karet No. 12 (Nelaton) sesuai kebutuhan

32 Kateter karet No. 14 (Nelaton) sesuai kebutuhan


33 Lubricant gel 1 tube

34 Masker wajah sesuai kebutuhan

35 Micropore surgical tape sesuai kebutuhan

36 Mucous suction, silikon Nomor 8 dan 10 sesuai kebutuhan

37 Nasogastric Tube/selang lambung ( 3,5,8 ) sesuai kebutuhan

38 Pelilit kapas/Cotton applicator sesuai kebutuhan

39 Sabun tangan atau antiseptic 1 botol

40 Sarung tangan non steril sesuai kebutuhan

41 Sarung tangan steril sesuai kebutuhan

42 Selang karet untuk anus sesuai kebutuhan

43 Skapel, mata pisau bedah besar 1 box


44 Skapel,mata pisau bedah kecil 1 box

45 Verban elastic sesuai kebutuhan

46 Water based gel untuk EKG dan Doppler 1 tube


III. Perlengkapan
1 Bak instrument tertutup 2 buah
2 Bantal 1 buah
3 Celemek plastic 1 buah
Dorongan tabung oksigen dengan tali
4 pengaman 1 buah
5 Duk bolong, sedang 2 buah
6 Jam/timer 1 buah
7 Kain balut segitiga ( mitella ) 5 buah
8 Kasur 1 buah
9 Kotak penyimpan jarum bekas 2 buah
10 Lemari alat 1 buah
11 Lemari obat 1 buah
12 Mangkok untuk larutan 2 buah
13 Meja instrumen/alat 1 buah
14 Perlak plastic 2 buah
15 Pispot 2 buah
16 Sarung bantal 2 buah
17 Seprei 2 buah
18 Sikat tangan 1 buah
19 Sikat untuk membersihkan peralatan 1 buah
20 Stop Watch 1 buah
Tempat sampah tertutup yang dilengkapi
2 buah
21 dengan injakan pembuka penutup
22 Toples kapas/Kasa steril 1 buah
23 Tromol kasa/Kain steril 25 X 120 mm 1 buah
24 Waskom bengkok 4 buah
25 Waskom cekung 2 buah
26 Waskom cuci 2 buah
IV.Meubelair
1 Kursi kerja 3
2 Lemari arsip 1
3 Meja tulis ½ biro 1
4 Lemari obat dan alat 1
5 Meja tulis ½ biro 1
V. Pencatatan & Pelaporan

1 Buku register pelayanan sesuai kebutuhan

2 Buku rujukan sesuai kebutuhan

3 Buku laporan

4 Formulir Informed Consent sesuai kebutuhan

5 Formulir rujukan umum sesuai kebutuhan

6 Kertas resep sesuai kebutuhan

7 Surat Keterangan Sakit sesuai kebutuhan

8 Formulir resum RUANG GAWAT DARURAT

9 Formulir asuhan keperawatan

10 Blangko pemeriksaan visum

11 Surat pengantar RUANG GAWAT DARURAT

12 Formulir laporan insiden

13 Formulir registrasi PICTl

14 Daftar perda tarif pelayanan kesehatan


2) Standart fasilitas peralatan yang ada di Puskesmas Ponggok adalah sebagai
berikut :
1. Mesin suction
2. Oxigen lengkap dengan Flowmeter
3. Laringoskope anak dan dewasa
4. Spuit ukuran 1 cc, 3cc, 5cc, 10 cc, 20 cc, 50 cc,
5. Oropharingeal air way
6. Infus set/tranfusi set
7. Brandcard fungsional,ada gantungan infus & penghalang
8. Gunting besar
9. Trolly emergency yang berisi alat-alat untuk melakukan resusitasi
10. Papan resusitasi
11. Ambu bag
12. Stetoskop
13. Tensi meter
14. Thermometer
15. Tiang infus
16. Bidai segala ukuran untuk tungkai, lengan, leher, tulang punggung
17. Verban segala ukuran
- 4 x 5 cm
- 4 x 10 cm
18. Extraksi kuku set
19. Heating set
20. Benang-benang /jarum segala jenis dan ukuran:
- Cat gut 2/0 dan 3/0
- Silk black 2/0
- Jarum
21. Lampu sorot
22. Kassa
23. Cirkumsisi set
24. Ganti verban set
25. Stomach tube/NGT
- Nomor 12
- Nomer 16
- Nomer 18
26. Dower Catheter segala ukuran
- Nomer 16
- Nomer 18
27. Elastis verban sesuai kebutuhan
- 6 inchi
- 4 inchi
- 3 inchi
28. Urine bag
29. Nebulizer
30. IV catheter semua nomer
31. Trolley
32. Emergency medicine ( Adrenaline, Dexamethasone, Diphen, Sulfatrophin,
Diazepam ).
BAB IV

TATALAKSANA PELAYANAN

A. TATA LAKSANA PENDAFTARAN PASIEN


1) Petugas penanggung jawab

Perawat Jaga Ruang Gawat Darurat merangkap administrasi

2) Perangkat kerja

Rekam medis

3) Tatalaksanana pendaftaran pasien Ruang Gawat Darurat


a. Pendaftaran pasien yang datang ke Ruang Gawat Darurat dilakukan
pasien / keluarga
b. Sebagai bukti pasien sudah mendaftar petugas akan memberikan status
untuk diisi oleh petugas Ruang Gawat Darurat uang bertugas
c. Bila pasien dalam keadaan gawat darurat, maka akan langsung diberikan
pertolongan di Ruang Gawat Darurat, sementara keluarga/penanggung
jawab melakukan kelengkapan administrasi
B. TATALAKSANA SISTEM KOMUNIKASI RUANG GAWAT DARURAT
1) Petugas penanggung jawab
- Dokter
- Petugas Ruang Gawat Darurat
2) Alat Komunikasi
- Handphone
- Pesawat telpon
3) Tata laksana system Komunikasi Ruang Gawat Darurat
a. Antara Ruang Gawat Darurat dengan unit lain adalah dengan Status
pasien
b. Antara Ruang Gawat Darurat dengan dokter konsulen / rumah sakit
lain / yang terkait dengan pelayanan diluar rumah sakit adalah
menggunakan pesawat telephone langsung dari Ruang Gawat Darurat
dengan menggunakan Handphone, Pesawat telpon.
c. Antara Ruang Gawat Darurat dengan petugas ambulan yang berada di
lapangan menggunakan pesawat telpon dan handphone.

C. TATA LAKSANA TRIASE


1) Petugas Penanggung jawab
- Dokter
2) Pelaksana
- Petugas Jaga Ruang Gawat Darurat yang terlatih
3) Perangkat Kerja
- Stetoscope
- Tensimeter
- Rekam medis
4) Tata laksana pelayanan Triase Ruang Gawat Darurat
a. Dokter / Petugas tim yang terlatih di Ruang Gawat Darurat melakukan
pemeriksaan pada pasien secara lengkap dan menentukan prioritas
penanaganan
b. Prioritas pertama zona merah ( I,tertinggi, emergency ) yaitu
Memerlukan pengobatan dengan segera karena dalam kondisi yang
sangat kritis yaitu tersumbatnya jalan nafas, dyspnea, perdarahan,
syok, hilang kesadaran.
c. Prioritas kedua zona Kuninng ( II, medium, urgent ) yaitu pengobatan
mereka dapat ditunda atau beberapa jam dan tidak akan berpengaruh
terhadap nyawanya. Tanda-tanda vital stabil. Contohnya perdarahan
laserasi terkontrol, fraktur tertutup pada exstermitas dengan
perdaharan terkontrol, luka bakar < 25% luas permukaan tubuh, dsb.
d. Prioritas ketiga zona Hijau ( III, rendah, non emergency ) yaitu
Mayoritas korban luka yang dapat berjalan sendiri. Mereka dapat
melakukan rawat jalan. Misalnya laserasi minor, memar dan lecet, luka
bakar superficial dll.
e. Prioritas keempat zona Hitam ( IV, Meninggal atau tidak dapat
diselamatkan )
D. TATA LAKSANA PENGISIAN INFORMED CONSENT
1) Petugas Penanggung jawab
- Dokter jaga
- Perawat
2) Perangkat Kerja
- Formulir persetujuan tindakan
3) Tata laksana Informed Consent
a. Dokter / perawat Ruang Gawat Darurat yang sedang bertugas
menjelaskan tujuan dari pengisian informed consent pada pasien/
keluarga pasien disaksikan oleh perwat
b. Pasien menyetujui/menolak,informed consent diisi dengan lengkap
disaksikan oleh Perawat
c. Setelah diisi dimasukan dalam status medic pasien.
E. TATALAKSANA PELAYANAN VISUM REPERTUM
1) Petugas Penanggung jawab
- Dokter
2) Perangkat kerja
- Formulir Visum Et Repertum
3) Tata Laksana Pelayanan Visum Et Repertum
a. Petugas Ruang Gawat Darurat menerima surat permintaan visum et
repertum dari pihak kepolisian 2. Surat permintaan visum et repertum
diserahkan petugas visum
b. Perugas visum menyerahkan Rekam medis pasien kepada Dokter
yang telah menangani pasien terkait.
c. Setelah visum et repertum diselesaikan oleh Petugas visum maka
lembar yang asli diberikan pada pihak kepolisian.
F. TATA LAKSANA PELAYANAN DEATH ON ARRIVAL ( DOA )
1) Petugas Penanggung jawab
- Dokter
- Petugas Jaga
2) Perangkat Kerja
- Senter
- Stetoscope
- Surat Kematian
3) Tata Laksana Death On Arrival Ruang Gawat Darurat ( DOA )
a. Pasien dilakukan triase dan pemeriksaan oleh dokter / Petugas jaga
b. Bila dokter sudah menyatakan meninggal, maka dilakukan perawatan
jenazah
c. Dokter Ruang Gawat Darurat membuat surat keterangan meinggal

G. TATA LAKSANA SISTIM RUJUKAN


1) Petugas penanggung jawab
- Dokter
- Perawat Jaga
2) Perangkat Kerja
- Ambulan
- Formulir persetujuan tindakan
- Formulir rujukan
- Formulir monitoring rujukan
- Rekam medis
3) Kriteria Rujukan
Adapun kriteria pasien yang dirujuk adalah bila memenuhi salah satu dari:
- Hasil pemeriksaan fisik sudah dapat dipastikan tidak mampu diatasi.

- Hasil pemeriksaan fisik dengan pemeriksaan penunjang medis


ternyata tidak mampu diatasi.

- Memerlukan pemeriksaan penunjang medis yang lebih lengkap, tetapi


pemeriksaan harus disertai pasien yang bersangkutan.

- Apabila telah diobati dan dirawat ternyata memerlukan pemeriksaan,


pengobatan dan perawatan di sarana kesehatan yang lebih mampu.
4) Tata Laksana sistem rujukan Ruang Gawat Darurat
Prosedur Klinis:

- Melakukan anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang


medik untuk menentukan diagnosa utama dan diagnose banding.

- Memberikan tindakan pra rujukan sesuai kasus berdasarkan Standar


Prosedur Operasional (SPO).

- Memutuskan unit pelayanan tujuan rujukan.

- Untuk pasien gawat darurat harus didampingi petugas Medis /


Paramedis yang kompeten dibidangnya dan mengetahui kondisi
pasien.

- Apabila pasien diantar dengan kendaraan Puskesmas keliling atau


ambulans, agar petugas dan kendaraan tetap menunggu pasien di
UGD tujuan sampai ada kepastian pasien tersebut mendapat
pelayanan dan kesimpulan dirawat inap atau rawat jalan.

Prosedur Administratif:

- Dilakukan setelah pasien diberikan tindakan pra-rujukan.

- Membuat catatan rekam medis pasien.

- Memberikan Informed Consernt (persetujuan/penolakan rujukan)

- Membuat surat rujukan pasien rangkap 2. Lembar pertama dikirim ke


tempat rujukan bersama pasien yang bersakutan. Lembar kedua
disimpan sebagai arsip.

- Mencatat identitas pasien pada buku register rujukan pasien.

- Menyiapkan sarana transportasi dan sedapat mungkin menjalin


komunikasi dengan tempat tujuan rujukan.

- Pengiriman pasien ini sebaiknya dilaksanakan setelah diselesaikan


administrasi yang bersangkutan.
BAB V

LOGISTIK

Penyediaan obat dan bahan habis pakai dilakukan melalui Instalasi Farmasi.
Kebutuhan obat, alat medis dan bahan habis pakai dihitung tiap hari oleh petugas
Ruang Gawat Darurat. Distribusi obat, alat medis dan bahan habis pakai dari Installasi
Farmasi dilakukan tiap hari berdasarkan permintaan dari Ruang Gawat Darurat.

Adapun kebutuhan obat tersebut yaitu :

A. OBAT EMERGENSI UMUM


No Nama Obat Jumlah
1 Selang Oksigen 1
2 Cairan infus D5% 1
3 Cairan infus RL 1
4 Infus set 1
5 IV cateter No. 18 1
6 IV cateter No. 20 1
7 IV cateter No. 22 1
8 Aminophilin injeksi 2
9 Atropin sulfat injeksi 2
10 Dexametashone injeksi 2
11 Difenhidramine injeksi 2
12 Ephinefrin injeksi 2
13 Fenobarbital injeksi 2
14 ISDN tablet 10
15 Spuit 1 cc 1
16 Spuit 3 cc 1
17 Spuit 5 cc 1

B. ANAFILAKTIK SHOCK SET


No Nama Obat Jumlah
1 Cairan infus D5% 1
2 Cairan infus RL 1
3 Infus set 1
4 IV cateter No. 18 1
5 IV cateter No. 20 1
6 IV cateter No. 22 1
7 Dexametashone injeksi 2
8 Difenhidramine injeksi 2
9 Ephinefrin injeksi 2
10 ISDN tablet 10
11 Spuit 1 cc 1
12 Spuit 3 cc 1
13 Spuit 5 cc 1

C. LAIN - LAIN
No Nama Obat Jumlah
1 Selang Oksigen 1
2 Cairan infus D5% 5
3 Cairan infus RL 5
4 Cairan infus NS 5
5 Infus set dewasa 5
6 Infus set 5
7 IV cateter No. 16 5
8 IV cateter No. 18 5
9 IV cateter No. 20 5
10 IV cateter No. 22 5
11 Spuit 1 cc 5
12 Spuit 3 cc 5
13 Spuit 5 cc 5
14 Cut gut plain 2
15 Cut gut chromic 2
16 Silk black 2
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN

Sasaran Kesehatan Pasien merupakan syarat untuk ditetapkan di semua


Puskesmas. Penyususanan sasaran ini mengacu kepada Nine Life-Saving Patient
Safety Solutions dari WHO Paient Safety (2007). Maksud dari Sasaran
Keselamatan pasien adalah mendorong perbaikan spesifik dalam keselamatan
Pasien. Sasaran menyoroti bagian-bagian yang bermasalah dalam pelayanan
Kesehatan dan menjelaskan bukti serta solusi dari konsesus berbasis bukti dan
Keahlian atas permasalahan ini. Diakui bahwa desain sistem yang baik secara intrinsic
adalh memberikan pelayanan kesehatan yang aman dan bermutu tinggi, sedapat
mungkin sasaran secara umum difokuskan pada solusi-solusi yang menyeluruh.

Indikator keselamatan pasien di Ruang Gawat Darurat Puskesmas Ponggok yaitu


1. Tidak terjadinya kesalahan identifikasi pasien
2. Terlaksananya komunikasi efektif dalam pelayanan klinis
3. Tidak terjadi kesalahan pemberian obat
4. Tidak terjadinya kesalahan prosedur tindakan medis dan keperawatan
5. Pengurangan terjadinya resiko infeksi
6. Tidak terjadinya pasien jatuh
BAB VIII

PENGENDALIAN MUTU

Demi menjamin tercappainya dan terpeliharanya mutu dari waktu ke waktu,


diperlukan bakuan mutu berupa pedoman tretulis yng dapat dijadikan pedoman kerja
bagi tenaga pelaksana.

Adapun indikator Ruang Gawat Darurat yaitu ;

Gawat 1. Kelengkap Informed Consent yang Jumlah rekam medis


darurat an diisi lengkap dari yang terisi lengkap ≤
pengisian identitas, tanda tangan 24jam dibagi jumlah
informed pasien atau keluarga, rekam medis yang
consent ≤ tanda tangan saksi, disampling kali 100 %
50%
24 jam pengisian tempat dan
tanggal sesuai SOP
Informed Consent
dalam jangka waktu
kurang dari 24 jam

2. Respon Waktu yang dibutuhkan Jumlah pasien yang


time ≤ 5 dari pasien Gawat respon time ≤ 5 menit
menit Darurat datang sampai dibagi jumlah pasien 100%
pasien tersebut yang disampling kali
dilayani 100%
BAB VIII

PENUTUP

Demikian pedoman ini kami susun sebagai acuan bagi petugas Ruang Gawat
Darurat untuk melakukan pelayanan di Unit Gawat Darurat di Puskesmas Ponggok.

Kami menyadari bahwa dalam penyusuanan pedoman ini masih banyak


kekuragan dan kelemahanya untuk itu kami sangat berharap kepada pembaca
bersedia memberikan kritik dan saran yang membangun kepada kami demi
sempurnanya pedoman ini. Ucapan terimakasih kepad pihak-pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan pedoman ini.

Anda mungkin juga menyukai