Anda di halaman 1dari 20

MATERI POKOK 1

OPERASIONAL PROGAMMABLE LOGIC CONTROL

1 .Pengertian Programmable Logic Control ( PLC )


Aplikasi pada industri dan kontrol proses sangat memerlukan relai sebagai elemen
kontrolnya, yang mana relai tersebut digunakan sebagai penghubung dari suatu
rangkaian kerangkaian lainnya dengan menggunakan pengawatan. Namun pada saat
mengalami perubahan deskripsi kerja, sistem pengawatannya harus diubah juga
terlebih dahulu, tentunya hal tersebut tidak efisien dan memerlukan waktu yang cukup
lama. Dengan menggunakan PLC maka pada setiap terjadi perubahan deskripsi kerja
sebuah sistem, maka yang diubah adalah “Program“nya tanpa mengubah
penginstalasiannya.
Menurut National Electrical Manufacturing Association (NEMA) PLC adalah suatu
perangkat elektronik digital dengan memory yang dapat diprogram untuk menyimpan
instruksi-instruksi yang menjalankan fungsi-fungsi spesifik, seperti : logika,
sequencing, timing, counting, dan aritmatika untuk mengontrol mesin dan proses.
Gambar 1 di bawah memperlihatkan fungsi-fungsi yang dapat dikerjakan oleh PLC.

Gambar 1. Fungsi PLC. Sumber : Handbook PLC Twido TWDLCAA24DRF.


Programmable Logic Controller dapat diartikan sebagai berikut :
a. Programmable ;
PLC sebagai alat pengendali mempunyai kemampuan bahwa programnya dapat
diubah atau dimodifikasi berdasarkan deskripsi kerja yang diinginkan tanpa
mengubah sistem instalasinya.
b.Logic ;
PLC bekerja berdasarkan logika sehingga dapat melakukan fungsi timing,
counting, sequencing, dan aritmatika.

P4TK BBL : Pengoperasian Motor Listrik Menggunakan PLC Twido 2013 1


c. Controller ;
PLC mempunyai kemampuan untuk mengendalikan plant atau sistem
berdasarkan instruksi program.
Dalam melakukan pengendalian suatu peralatan pada dasarnya mencakup tiga
bagian besar yakni bagian INPUT, CONTROLLER, dan OUTPUT. Bagian input
adalah peralatan-peralatan yang memberikan masukan untuk menentukan proses
kerja peralatan yang dikontrol, contoh bagian input seperti tombol tekan, limit
switch, flow switch, dan sebagainya. Sedangkan bagian output adalah peralatan-
peralatan yang dipergunakan untuk melaksanakan hasil dari suatu proses.
Contoh bagian output yaitu motor, selenoid, led display, heater, lampu, dan
sebagainya. Kemudian bagian controller berfungsi untuk melakukan perhitungan,
pengambilan keputusan, pengendalian, dan lain sebagainya dari masukan untuk
dikeluarkan dibagian output dalam hal ini dilakukan oleh PLC. Gambar 2 di bawah
memperlihatkan diagram input output pada PLC.

Tombol tekan Motor M

Limit
switch Selenoid
Level
switch HEATER
Heater
Flow
switch Lampu
Software Circuit

Gambar 2. Diagram Input Output Pada PLC.


Sistem kerja dari PLC adalah berdasarkan program yang dimasukkan ke dalamnya
dan secara umum fungsi dari PLC sangatlah kompleks dan teliti diantaranya dapat
mengingat, mendata, mengolah/memproses data, berkomunikasi/berdialog,
memutus, dan menghubungkan rangkaian secara otomatis. Selain itu program yang

P4TK BBL : Pengoperasian Motor Listrik Menggunakan PLC Twido 2013 2


akan dimasukkan kedalam memori PLC dapat dibuat kapan saja sesuai dengan
keperlukan dan pada peralatan atau mesin yang akan dikendalikan oleh PLC, dapat
dikontrol, diatur, ditambah, dapat dikurangi, dan diganti dengan mudah.

2. Bagian-bagian PLC.
Bagian-bagian yang terdapat pada PLC tidak jauh berbeda dengan perangkat keras
yang dimiliki oleh sebuah computer, namun perbedaannya dengan personal
computer yaitu pada PLC sudah dilengkapi unit input-output digital yang bisa
langsung dihubungkan keperangkat luar (switch, sensor, relai dll). Namun perbedaan
utama antara PLC dengan personal computer yaitu PLC dirancang untuk instalasi
dan perawatan oleh teknisi elektrik industri yang tidak harus mempunyai skill
elektronika yang tinggi. Gambar di bawah ini memperlihatkan konfigurasi antara
Personal computer dengan PLC.

Isolation barrier

Gambar 3. Konfigurasi PLC. Sumber Schneider Elektric.

Bagian-bagian dari Programmable Logic Controller antara lain terdiri dari ;


a. Power Supply Unit, berfungsi untuk memberikan sumber daya ke PLC.
b. Central Processing Unit (CPU) , merupakan jantung dari sistem PLC
yang berfungsi untuk mengambil instruksi dari memori, mendekodenya dan
kemudian mengeksekusi intruksi tersebut. Selama proses tersebut, CPU akan
menghasilkan sinyal kontrol yang memindahkan data I/O port atau sebaliknya,
melakukan fungsi aritmatika dan logika juga mendeteksi sinyal dari luar CPU.

P4TK BBL : Pengoperasian Motor Listrik Menggunakan PLC Twido 2013 3


Sebagian besar CPU berisi batterai cadangan yang berfungsi untuk menjaga
program operasi yang ada dalam penyimpanan jika terjadi kegagalan supply
daya pada PLC.
c. Input/Output Modules , Input/Output Modules merupakan suatu peralatan
atau perangkat elektronik yang berfungsi sebagai perantara atau penghubung
(interface) antara CPU dengan peralatan input output devices,
Input Modules, berfungsi untuk mengkonversi sinyal diskrit dan analog yang
berasal dari input device menjadi sinyal digital.
Output Device, berfungsi untuk mengkonversi sinyal digital menjadi sinyal
analog sehingga dapat mengaktifkan kembali peralatan luar (output devices).
d. Programming Devices , atau alat untuk memprogram adalah suatu
peralatan yang digunakan untuk menuliskan, mengedit, memodifikasi atau
memonitoring program yang ada di dalam memori PLC. Sistem pemrograman
PLC dapat dilakukan dengan dua cara, pertama dengan menggunakan
personal computer, yaitu rancangan kontrol konvensional ditulis dalam bentuk
ladder diagram dan dapat langsung didownload ke PLC, Kedua dengan
menggunakan programming console, yaitu ladder diagram yang telah didapat
tadi diubah terlebih dahulu menjadi mnemonic code dan selanjutnya dapat
dituliskan pada keypad dari console.
e. Memory, seperti halnya sistem computer, memori PLC terdiri atas RAM dan
ROM. Kapasitas memori antara satu PLC dengan yang lain berbeda-beda
tergantung pada type dan pabrik pembuatnya, begitupula dalam menyatakan
ukuran memori, beberapa pabrik menyatakan ukuran memori dalam byte,
kilobyte dan ada pula yang dinyatakan dengan jumlah intruksi yang dapat
disimpan.
RAM (Random Acces Memory), berfungsi sebagai tempat penyimpanan
program, program yang telah ditulis tersimpan di dalam RAM yang ada di dalam
PLC sehingga dapat diubah/diedit melalui programming unit, namun kerugian
penyimpanan di RAM adalah progam dan data akan hilang ketika power supply
mati, dan untuk mengatasi hal ini RAM dapat dibackup dengan batteray lithium,

P4TK BBL : Pengoperasian Motor Listrik Menggunakan PLC Twido 2013 4


sehingga meskipun power suplly mati, program dan data tidak hilang, umumnya
bila batteray tidak rusak, program dan data bisa disimpan selama 30 hari.
ROM (Read Only Memory) , merupakan tempat penyimpanan Operating
System yang dibuat oleh pabrik pembuat PLC, operating System ini hanya
dapat dibaca oleh prosessor dan berfungsi untuk mengeksekusi program yang
tersimpan di dalam RAM.

3. Prinsip kerja Programmable Logic Controller.


Sebuah PLC bekerja dengan cara menerima data-data dari peralatan input luar atau
input devices, peralatan input luar secara umum disebut sensor yang terbagi menjadi
dua jenis yaitu sensor jenis kontak dan sensor jenis non kontak. Sensor jenis kontak
contohnya yaitu push button, sakelar, limit switch, level switch dan lain-lainnya,
kemudian sensor jenis non kontak yaitu sensor magnit, sensor induktif, sensor
kapasitif, LDR dan lain sebagainya. Data-data yang masuk dari peralatan input ini
berupa sinyal-sinyal analog (berupa besaran listrik), yang selanjutnya melalui input
modules diubah menjadi sinyal digital untuk kemudian diolah oleh CPU berdasarkan
intruksi-intruksi program yang telah dibuat dan ditetapkan suatu keputusan untuk
dikirim ke output modules, kemudian oleh output modules sinyal digital ini diubah
terlebih dahulu menjadi sinyal analog, sinyal analog inilah yang akan mengaktifkan
output devices yang berupa output kontrol seperti relai, kontaktor, selenoid,
kemudian output beban seperti lampu, motor dan lain sebagainya. Secara blok
diagram, prinsip kerja PLC dapat dilihat pada gambar 5 berikut ;

Gambar 4. Skema prinsip kerja PLC.

P4TK BBL : Pengoperasian Motor Listrik Menggunakan PLC Twido 2013 5


4. Waktu Scan.
Proses scan terjadi secara kontinyu dan berurutan dari pembacaan status input,
pengevaluasian logika kontrol dan memperbaharui output kemudian waktu yang
diperlukan untuk membuat suatu scan umumnya bervariasi mulai dari 1 milidetik
sampai 30 milidetik hal tersebut tergantung dari panjangnya program. Dari gambar 5
di bawah dapat dilihat PLC akan mengamati inputnya kemudian membangkitkan
respon kontrol yang tepat pada outputnya.

Gambar 5. Siklus scan secara umum.


6. Bahasa Pemrograman.
Pada PLC ada empat metode/type bahasa pemrograman yang bisa digunakan,
namun keempat bahasa pemrograman tersebut tidak semua disupport oleh suatu
PLC, bahasa pemrograman yang digunakan tersebut adalah Ladder diagram
languages (LD), Instruction list languages (IL)/Statement List (SL). Sequential
Function Chart (SFC)/Grafcet languages, dan High-level languages (biasanya Visual
Basic). Namun umumnya bahasa pemrograman yang banyak disupport oleh PLC
adalah ladder diagram languages (LD) dan instruction list languages (IL). Bahasa
ladder diagram pada dasarnya adalah suatu perangkat simbol dari perintah yang
digunakan untuk menciptakan program pengontrol. Bahasa pemrograman tersebut
dirancang untuk mewakili sedekat mungkin penampakan sistem relai yang diberi
pengawatan yang secara garis besar berfungsi untuk mengontrol output yang
didasarkan pada kondisi input.
Program ladder diagram dapat ditampilkan pada layar monitor kemudian elemen-
elemen seperti kontak normally open, kontak normally closed, timer, counter,

P4TK BBL : Pengoperasian Motor Listrik Menggunakan PLC Twido 2013 6


compare blok, relai, dll, dinyatakan dalam bentuk gambar. Adapun aturan umum
menggambarkan suatu program ladder diagram sebagai berikut :
a. Aliran listrik/tenaga dari rel kiri ke rel kanan.
b. Suatu coil keluaran tidak dihubungkan langsung ke rel (rail) sebelah kiri.
c. Tidak ada kontak yang ditempatkan di kanan dari suatu coil keluaran.
d. Hanya satu dari coil keluaran dalam suatu ladder line. Tiap coil keluaran
umumnya hanya satu kali dalam suatu program.(?)

C. Men-setup PLC Dengan Software TwidoSoft.

TwidoSoft merupakan software untuk memprogram PLC Twido yang dibuat oleh
Schneider Telemecanique . Software ini dapat dioperasikan ke laptop atau
computer yang memiliki sistem operasi Microsoft Windows 98 Second Edition,
Microsoft Windows 2000, atau dengan Windows Xp kemudian hard disk computer
yang digunakan mempunyai drive C dengan kapasitas memori minimal 40 Mb.
Program tersebut dimasukkan ke dalam memori PLC melalui sebuah alat
penghubung interface converter.

Gambar 6. Hubungan Computer Ke PLC. Sumber : Shneider Elektric.

P4TK BBL : Pengoperasian Motor Listrik Menggunakan PLC Twido 2013 7


Kabel TSX PCX 1031 atau kabel TSX PCX 3030 merupakan kabel komunikasi yang
menghubungkan PC ke controller. Type kabel TSX PCX 1031 port-nya berbentuk serial
sedangkan type kabel TSX PCX 3030 port-nya berbentuk USB.
Langkah-Langkah Menginstal Program TwidoSoft.
Untuk menginstall program TwidoSoft pada PC dapat dilakukan jika PC
(personal computer) yang digunakan sudah memiliki sistem operasi dan juga memiliki
kelengkapan-kelengkapan serta interface-nya supaya dapat dikonfigurasikan dengan
PLC, berikut adalah kelengkapan-kelengkapan minimal yang harus dimiliki oleh PC :
a. Pentium 300 MHz.
b. 40 Mb hard disk.
c. 128 Mb RAM.
d. CD ROM drive.
Kelengkapan tersebut di atas harus terpenuhi, hal tersebut sangat berguna untuk
mempercepat proses pengiriman data.

P4TK BBL : Pengoperasian Motor Listrik Menggunakan PLC Twido 2013 8


MATERI POKOK 2

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL TWIDO

PLC Twido adalah PLC yang dibuat oleh Schneider Telemecanique yang termasuk
kategori PLC nano, PLC Twido tersedia dalam 2 model yaitu model compact dan
model modular, Adapun jenis PLC yang digunakan pada kesempatan ini, adalah
model Twido Compact dengan type TWDLCAA24DRF.
PLC TWDLCAA24DRF dapat disambungkan dengan sumber tegangan AC, 100-240
Volt/50 Hz, untuk penyediaan dayanya, dan juga pada PLC telah tersedia sumber
DC 24 Volt untuk kebutuhan tegangan inputnya. Kemudian pada bagian
outputnya(relay) dapat dihubungkan dengan sumber tegangan AC atau DC, dengan
ketentuan arus yang mengalir maksimum 2 Amper . Adapun bentuk dari PLC Twido
dan Skema blok input output PLC TWDLCAA24DRF dapat dilihat pada gambar di
bawah.

Gambar 7. Bentuk dari PLC Twido type TWDLCAA24DRF.

P4TK BBL : Pengoperasian Motor Listrik Menggunakan PLC Twido 2013 9


Skema block pengawatan Input dan Output dari PLC Twido dapat diliihat seperti gambar
8 di bawah ini. Pengawatan PLC Twido dihubungkan dengan input DC 12 Volt, dan
outputnya dapat berupa kontak relay atau output transistor.

Gambar 8. Skema blok pengawatan input dan output PLC TWDLCAA24DRF.

1. Bagian-bagian dari PLC Twido.


Gambar di bawah memperlihatkan bagian-bagian dari PLC Twido
TWDLCAA24DRF.

Gambar 9. Bagian-bagian PLC TWDLCAA24DRF.


.

Label Description
1. Lubang tumpuan
2. Penutup terminal
3. Hinged lid
4. Removable cover to operator display connector

P4TK BBL : Pengoperasian Motor Listrik Menggunakan PLC Twido 2013 10


5. Penghubung tambahan
6. Terminals tenaga sensor
7. Penghubung 1
8. Potentiometers analog
9. Penghubung 2
10. 100-240 VAC Tegangan sumber di TWDLCA•••DRF series
24 VDC Tegangan sumber di TWDLCD•••DRF series
11. Cartridge connector - located on the bottom of the controller\
12. Terminals Masukan
13. Lampu
14. Terminals Keluaran

2. Bahasa Pemrograman Ladder Diagram


Ladder diagram merupakan salah satu bahasa pemrograman yang disupport oleh
PLC Twido yang pembuatannya dapat dibuat melalui software TwidoSoft. Pembuatan
ladder diagram pada TwidoSoft terdiri dari beberapa rung, dan dari masing-masing
rung tersebut dapat dibuat ladder diagram yang dimulai dari bar sisi kiri dan berakhir
pada bar sisi kanan. Berikut di bawah adalah contoh ladder diagram yang dibuat
pada software TwidoSoft.
a. Instruksi utama ladder diagram.
1. Kontak.
Memungkinkan untuk masukan kontak seperti tombol tekan dan
internal variable contacts seperti automation relay dan lain-lain. Kontak terdiri
dari dua jenis kontak yaitu ;
1) . Kontak Normally open ( NO ) dengan notasi :
2). Kontak Normally Closed ( NC ) dengan notasi :

2. Coil ( Out put )

P4TK BBL : Pengoperasian Motor Listrik Menggunakan PLC Twido 2013 11


Secara umum coil berhubungan langsung dengan keluaran yang akan
mengerjakan semua perintah sesuai dengan yang diinginkan. Pada software
TwidoSoft coil terdiri dari empat jenis yaitu :
a. Direct coils dengan notasi :
b. Reverse coils dengan notasi :
c. SET coils dengan notasi S:
d. RESET coils dengan notasi : R
b. Link elements.
Berupa garis penghubung antara kontak dengan kontak atau sebagai garis
penghubung antara kontak dengan coil. Ada dua jenis garis penghubung yang
digunakan yaitu garis yang berbentuk vertikal dan garis berbentuk horizontal.
1). Horizontal Connection : Digunakan untuk hubungan
secara seri yang dapat dibuat diantara dua potential bar.
2). Vertical Connection : Digunakan untuk membuat hubungan secara paralel

Adapun cara membuat ladder diagram dengan TwidoSoft sebagai berikut ;


Ladder diagram program dinyatakan dalam suatu bentuk umum simbolik untuk relay
yang dikontrol oleh rangkaian elektrik. Program ditampilkan pada layer dan elemen-
elemen seperti kontak Normally Open , kontak Normally Close, counter, sequencer
(rotary switch), relay dan lain-lain, dinyatakan dalam bentuk gambar. Listrik mengalir dari
sisi kiri ke sisi kanan yang disebut ladder line ( terdiri dari beberapa rung ).
Aturan umum menggambarkan suatu program diagram ladder :
1. Aliran listrik/tenaga dari rel kiri ke rel kanan.
2. Suatu coil keluaran tidak dihubungkan langsung ke rel (rail) sebelah kiri.
3. Tidak ada kontak yang ditempatkan di kanan dari suatu coil keluaran.
4. Hanya satu dari coil keluaran dalam suatu ladder line.
5. Tiap coil keluaran umumnya hanya satu kali dalam suatu program.
Prinsip Diagram Ladder PLC
Untuk mengerti mekanika dari diagram ladder , perlu untuk mengetahui hubungan antara
diagram ladder dan rangkaian logika.

P4TK BBL : Pengoperasian Motor Listrik Menggunakan PLC Twido 2013 12


Contoh.
Hardwired : IN2 bergantung terhadap masukan IN1

IN1 IN2 Lampu

Rangkaian logika : IN1 dan IN2 independen

IN1
Lampu
IN2

Hardwired :
Start button Stop button Emergency Kontaktor
IN0 Stop button Coil
IN1 IN2 R1

Retaining
kontak

MATERI POKOK 2
PEMOGRAMAN TWIDOSOFT
A. Input PLC
Twidosoft merupakan software PLC yang dikeluarkan oleh PT. Schneider Indonesia,
dan digunakan untuk PLC Twido. Inputnya merupakan masukan yang berupa signal
yang diterima dari sensor luar. Sintaksis yang digunakan pada Twido adalah sebagai
berikut :

% = Menunjukkan objek. y = Nomor / jumlah modul.


I = Menunjukkan masukan. z = Nomor / jumlah saluran.

P4TK BBL : Pengoperasian Motor Listrik Menggunakan PLC Twido 2013 13


Gambar 21. Penempatan input pada PLC Twido.

B. Output PLC

Output adalah signal yang dihasilkan oleh PLC yang dikirim ke relai, dan lain
sebagainya. Sintaksis yang digunakan adalah sebagai berikut :

% = Menunjukkan objek. y = Nomor / jumlah modul.


Q = Menunjukkan keluaran. z = Nomor / jumlah saluran.

Gambar 22. Penempatan output pada PLC Twido.

C. Internal Bits.

Internal bits merupakan wilayah memori yang dialokasikan oleh PLC. Internal bits
ini dapat dipakai sebagai output internal dan hanya dapat digunakan untuk
keperluan internal. Dengan perkataan lain, output internal tidak langsung
mengendalikan peranti output. Pada PLC Twido Compact type TWDLCAA24DRF
internal bits yang bisa digunakan yaitu mulai dari %M0 sampai %M255. Sintaksis
yang digunakan adalah sebagai berikut ;

P4TK BBL : Pengoperasian Motor Listrik Menggunakan PLC Twido 2013 14


% Mn
% = Menunjukkan objek.
M = Menunjukkan bit di dalam memori internal.
n = Nomor ; Jumlah bit internal.

Langkah-langkah membuat ladder diagram menggunakan program PLC Twido:

Klik kiri

Klik kiri

Letakkan kursor disini


kemudian klik kiri

P4TK BBL : Pengoperasian Motor Listrik Menggunakan PLC Twido 2013 15


Klik kiri

Letakkan kursor disini kemudian klik kiri

Klik kiri

Letakkan kursor disini kemudian klik kiri

P4TK BBL : Pengoperasian Motor Listrik Menggunakan PLC Twido 2013 16


Klik kiri

Letakkan kursor disini kemudian klik kiri

Klik kiri

Letakan disini kemudian klik kiri

P4TK BBL : Pengoperasian Motor Listrik Menggunakan PLC Twido 2013 17


Klik kiri

Letakan disini kemudian klik kiri

Pengalamatan ( Addressing )
Pengalamatan adalah memberi notasi input dan output pada kontak dan koil ladder
diagram.
Pengalamatan I/O

Format umum :
% I, Q x . y . z
I : Input
Q : Output
x : Master (0)/Slave (1 – 7) controller
y : Base (0)/Expansion (1 – 7) I/O
z : I/O chanel number.

P4TK BBL : Pengoperasian Motor Listrik Menggunakan PLC Twido 2013 18


Contoh :
%I0.0.5 : input bit no 5 dari base controller
%Q0.3.4 : output bit no 4 dari modul I/O tambahan, dengan alamat modul tambahan 3
%I3.0.1 : input bit no 1 pada remote I/O controller yang merupakan slave no 3
Pengalamatan bit
Format umum :
% M, S, or X, i
M : internal bits
S : sistem bits
X : step bits
i : number
contoh :
%M25 = internal bit number 25
%S20 = sistem bit number 20
%X6 = step bit number 6
Pengalamatan word
Format umum :
% M, K, or S, W, i
M : internal word
K : konstanta word
S : sistem word
W : word (16 bit)
i : number
contoh :
%MW15 = internal word number 15
%KW26 = constanta word number 26
%SW30 = sistem word number 30

P4TK BBL : Pengoperasian Motor Listrik Menggunakan PLC Twido 2013 19


Langkah-langkah membuat pengalamatan

Untuk input klik kiri 2 kali pada symbol kontak


kemudian ketik I.0. no. kontak (enter)

Untuk output/pengunci klik kiri 2 kali pada symbol


kontak/coil kemudian ketik Q.0. no. coil (enter)

Kemudian cek list

Setelah program selesai dibuat cek list untuk selanjutnya ditransfer ke PLC. Untuk
program yang mempunyai lebih dari satu ladder diagram setiap selesai membuat satu
ladder harus di cek list untuk membuat program selanjutnya. Program/ladder berikutnya
dirancang atau dibuat seperti langkah-langkah di atas.

P4TK BBL : Pengoperasian Motor Listrik Menggunakan PLC Twido 2013 20

Anda mungkin juga menyukai