Anda di halaman 1dari 5

ANINDYA AYU PANGESTI

2416100028

TUGAS RESUME ELASTISITAS


FISIKA REKAYASA-A

A. Sifat Elastis dan Plastis


Sifat elastis adalah sifat bahan yang cenderung kembali ke bentuk semua setelah
gaya yang bekerja pada benda dihilangkan. Sifat elastis tidak hanya dimiliki oleh pegas,
tetapi juga oleh bahan lainnya. Hampir semua bahan memperlihatkan sifat elastisitas.
Ada bahan yang sangat elastis seperti karet dan ada yang kurang elastis seperti
keramik.Contoh nyata dari sifat elastisitas adalah ketika kawat besi yang ditarik dengan
gaya tertentu maka kawat tersebut akan mengalami pertambahan panjang,dan jika gaya
yang bekerja pada kawat tersebut dilepaskan, maka panjang kawat besi kembali ke
semula.
Hal yang sama juga terjadi pada pegas.Ambil sebuah pegas, lalu
regangkan,tampak bahwa panjang pegas bertambah. Namun, begitu dilepaskan, pegas
kembali ke panjang semula. Sebaliknya, jika pegas ditekan dari dua ujungnya maka
panjang pegas berkurang. Namun, begitu tekanan dihilangkan, pegas akan kembali ke
panjang semula. Sifat pegas yang kembali ke keadaan semula setelah gaya yang bekerja
padanya dihilangkan disebut sifat elastis.
Sifat plastis adalah sifat yang berlawanan dengan sifat elastis,yaitu sifat bahan
yang tidak akan kembali ke bentuk semula setelah gaya luar dilepaskan.Contoh dari
sifat ini adalah keramik,adonan kue,plastisin dan masih banyak lagi.
Berikut ini adalah contoh dari benda elastis:

Gambar 1 Shockbreaker dan Pegas


Berikut ini adalah contoh dari benda plastis:

Gambar 2 Plastisin dan Adonan kue

Ada benda yang sangat mudah diubah-ubah panjangnya, dan ada yang sangat
sulit diubah panjangnya. Benda yang bentuknya mudah diubah oleh gaya dikatakan
lebih elastis. Untuk membedakan bahan berdasarkan keelastisannya, maka didefinsikan
besaran yang namanya modulus Young. Benda yang lebih elastis (lebih lunak) memiliki
modulus elastis yang lebih kecil.
B. Modulus Young
Misalkan sebuah benda memiliki panjang L. Jika benda tersebut ditarik dengan
F tertentu, maka panjang benda bertambah ∆L. Besar pertambahan panjang tersebut
berbanding lurus dengan panjang semula, atau
∆LL
Hubungan ini yang menjadi alasan mengapa menambah panjang karet yang lebih
panjang lebih mudah dilakukan daripada menambah panjang karet yang lebih pendek.
Untuk mengganti kesebandingan di atas dengan tanda sama dengan, kita perkenalkan
sebuah konstanta, , sehingga
      L L
Konstanta  dikenal dengan regangan atau strain. Ketika suatu gaya F ditekankan atau
digunakan untuk meregangkan sebuah benda yang memiliki luas penampang A, maka
gaya tersebut disebar ke seluruh penampang benda. Makin luas penampang benda yang
dikenai gaya, makin kecil gaya per satuan luas yang dirasakan permukaan, yang pada
akhirnya akan berpengaruh pada perubahan panjang benda. Yang lebih menentukan
perubahan panjang benda bukan besarnya gaya secara langsung, tetapi gaya per satuan
luas penampang.
Besar gaya per satuan luas penampang ini disebut tekanan atau stress,
F
      
A
Dari hasil percobaan yang dilakukan orang pada sejumlah besar bahan diamati sifat
yang menarik, yaitu perbandingan tekanan dan regangan untuk suatu benda selalu
konstan. Pernyataan ini dapat diungkapkan dengan persamaan berikut ini
Y = konstan
Konstanta Y dikenal dengan modulus Young bahan,lalu dengan proses pensubstitusian
didapat persamaan
F ⁄A
Y=
∆L⁄L

C. Hukum Hooke
Hukum Hooke berlaku pada banyak zat padat yang bersifat elastis (salah satu
contoh yang sederhana adalah pegas) yang menyatakan bahwa perubahan panjang
benda sebanding dengan gaya yang diberikan.Jika suatu pegas diberi gangguan
sehingga pegas meregang(berarti pegas ditarik) atau merapat(berarti pegas
ditekan),pada pegas akan bekerja gaya pemulih yang sebanding dengan dengan
gangguan atau simpangan yang diberikan pada pegas. Secara matematis Hukum Hooke
ditulis sebagai berikut:

F = -k .∆x

Dengan
F = Gaya yang menarik benda/pegas (N)
k = Tetapan konstanta pembanding (N/m)
∆x = perpanjangan/pertambahan panjang(m)
D. Grafik Hukum Hooke

Jika suatu benda elatis diberi gaya maka


benda akan mengalami perubahan panjang, jika
gaya dihilangkan benda masih dapat kembali ke

Gambar 3 Grafik Hukum Hooke


posisi semula, maka benda berada pada daerah elastis. Batas elastisitas ialah keadaan
dimana gaya maksimal yang diberikan pada benda dan benda masih berada pada daerah
elastis. Jika benda elastis diberi gaya maka benda akan mengalami perubahan panjang
dan gaya dihilangkan tetapi benda tidak dapat kembali ke bentuk semula , maka benda
berada pada daerah plastis. Benda elastis yang sudah berada pada daerah plastis tetapi
masih diberi gaya maka benda akan mencapai titik patah sebelum akhirnya benda patah
atau putus.

E. Susunan Pegas dan Nilai konstantanya


1.Susunan Pegas Seri
Misalkan kita menyambungkan dua kawat dengan konstanta pegas k1 dan k2 seperti
diilustrasikan pada gambar disamping. Maka total nilai k dapat dihitung dengan
persamaan berikut:

Gambar 4 Susunan Pegas Seri

2. Susunan Pegas Parallel


Misalkan kita menyambungkan dua kawat dengan konstanta pegas k1 dan k2 seperti
diilustrasikan pada gambar dibawah ini. Maka total nilai k dapat dihitung dengan
persamaan berikut:

kp = k1 + k2
=

Gambar 5 Susunan Pegas Parallel


DAFTAR PUSTAKA
1.Giancoli,Douglas.2001.Fisika Edisi Kelima Jilid 1.Jakarta:Penerbit Erlangga.
2.Abdullah,Mikrajuddin.2016.Fisika Dasar 1.Bandung:Institut Teknologi Bandung.
3. Young, Hugh D.2002. Fisika universitas jilid I edisi 10.Jakarta:Penerbit Erlangga.

Sumber gambar :
1. https://www.google.com/imgres?imgurl=https%3A%2F%2Ffisikamemangasyik.
files.wordpress.com
2. https://www.google.com/imgres?imgurl=https%3A%2F%2Ffisikamemangasyik.
files.wordpress.com

Anda mungkin juga menyukai