baru baru
HOME FATWA FIKIH PENGUSAHA STRATEGI BISNIS PELUANG USAHA ENTREPRENEUR PROFIL SUKSES EKSPLORE LOWONGAN KERJA
Pertanyaan:
Assalamu'alaikum
Ustadz, ada seorang kawan yang ditawari bekerja di sebuah optik, selain menjual secara cash. Pihak optik juga
memberikan fasilitas kredit melalui bank tertentu dengan terlebih dahulu menyerahkan uang muka kepada pihak optik.
Apakah transaksi semacam ini dibolehkan? Bolehkah teman saya bekerja di optik tersebut?
Jazzakumullahu khair
Dari: Jumardi
Jawaban:
Wa’alaikumussalam TERHUBUNG
Ini termasuk transaksi kredit segitiga. Penjelasan selengkapnya bisa Anda dapatkan pada keterangan berikut:
Di masa silam hanya dikenal kredit dua pihak, penjual, dan pembeli. Sistem transaksi ini telah mengalami perubahan,
dimana kredit di masa sekarang umumnya melibatkan tiga pihak; pembeli, penjual, dan lembaga pembiayaan. Kredit Komunitas Pengusaha Muslim
Indonesia di Facebook
model seperti ini, kita istilahkan dengan kredit segi tiga.
Suka Anda menyukai ini.
Kredit yang dilakukan secara langsung antara pemilik barang dengan pembeli merupakan transaksi perniagaan yang BursaMuslim.com di Facebook
Suka 6,105
dihalalkan dalam syariat. Bahkan meskipun harga beli kredit lebih tinggi dibandingkan harga harga beli tunai. Inilah
pendapat yang paling kuat, yang dipilih oleh mayoritas ulama. Kesimpulan hukum ini berdasarkan beberapa dalil berikut:
http://pengusahamuslim.com/hukum-kredit-segitiga-1517 7/26/2012
Hukum Kredit Segitiga (Disertai Gambar Ilustrasi) Page 2 of 7
Akad kredit termasuk salah satu bentuk jual beli utang. Dengan demikian, keumuman ayat ini menjadi dasar bolehnya
akad kredit.
Sponsored Ads Pasang Iklan
Kedua, hadis dari Aisyah radhialahu ‘anha, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membeli sebagian bahan
makanan dari seorang Yahudi dengan pembayaran diutang, dan beliau menggadaikan perisai beliau kepadanya.
(Muttafaqun ‘alaih)
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkanku untuk mempersiapkan pasukan, sedangkan kita tidak
memiliki tunggangan. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan Abdullah bin Amr bin ‘Ash untuk membeli
tunggangan dengan pembayaran tertunda, hingga datang saatnya penarikan zakat. Kemudian Abdullah bin Amer bin
Ash membeli setiap ekor onta dengan harga dua ekor onta yang akan dibayarkan ketika telah tiba saatnya penarikan
Kisah ini menunjukkan, boleh menaikkan harga barang yang dibayar secara kredit, bahkan meskipun dua kali lipat dari
The Best Accounting Software
harga normal.
Adapun hadis yang menyatakan, “Barangsiapa yang melakukan jual beli dua kali dalam satu transaksi maka dia hanya
boleh mengambil harga yang paling rendah, kalau tidak, maka dia terjatuh ke dalam riba.” (HR. Ahmad, Abu Daud, dan
dishahihkan Al-Albani)
Penerimaan Mahasiswa Baru STDI Imam Syafii Jember
Hadis ini shahih, namun tafsir yang tepat adalah sebagaimana yang dijelaskan Ibnul Qayyim dan lainnya, bahwa hadis
Jual beli ‘Inah adalah si A menjual HP kepada si B seharga Rp 1,2 juta kredit. Kemudian si B menjual kembali HP itu
kepada A seharga 1 juta tunai. Kemudian si A menyerahkan uang 1 juta kepada si B dan membawa HP tersebut. Muslim Kids Series : Mufradat (Arabic Vocabulary)
Sementara si B wajib membayar cicilan utang 1,2 juta kepada si A.
Agar lebih mudah memahami hukum kredit model ini, mari kita simak ilustrasi berikut:
diminta mengisi formulir plus tanda tangan, dan biasanya dengan menyertakan barang jaminan, serta uang muka. SHORTCUT
Setelah akad jual-beli ini selesai dan pembeli-pun membawa pulang motor yang dibeli, selanjutnya beliau berkewajiban Social Media
menyetorkan uang cicilan motor ke bank atau lembaga pembiayaan, dan bukan ke dealer tempat ia mengadakan
Keberadaan dan peranan pihak ketiga ini menimbulkan pertanyaan besar, mengapa Pak Ahmad harus membayarkan Ide Bisnis
cicilannya ke bank atau lembaga pembiayaan, bukan ke dealer tempat ia bertransaksi dan menerima motornya?
Modal
Jawabannya sederhana, karena Bank atau lembaga pembiayaan telah mengadakan kesepakatan bisnis dengan pihak
dealer, yang intinya, bila ada pembeli dengan cara kredit, maka pihak bank berkewajiban melunasi harga motor tersebut,
Marketing
konsekwensinya pembeli secara otomatis menjadi nasabah bank, sehingga bank berhak menerima cicilannya. Praktik
semacam ini dalam ilmu fiqih disebut dengan hawalah, yaitu memindahkan piutang kepada pihak ketiga dengan
Halal Haram
ketentuan tertentu.
Pada dasarnya, akad hawalah dibenarkan dalam syariat. Akan tetatpi permasalahannya menjadi lain, tatkala hawalah Berita
digabungkan dengan akad jual-beli dalam satu transaksi. Bila kita mencermati kredit segitiga yang dicontohkan di atas,
Pertama, Bank mengutangi pembeli motor tersebut Rp 10 juta, dalam bentuk Bank langsung membayarkannya ke
Kontemporer
dealer. Kemudian pak Ahmad dituntut untuk melunasi cicilan piutang Rp 17 juta tersebut ke bank.
http://pengusahamuslim.com/hukum-kredit-segitiga-1517 7/26/2012
Hukum Kredit Segitiga (Disertai Gambar Ilustrasi) Page 3 of 7
Bila demikian yang terjadi, maka transaksi ini jelas-jelas riba nasi’ah (riba jahiliyyah). Tujuh juta yang menjadi tambahan KPMI
adalah riba yang diserahkan ke bank. Hukum transaksi ini terlarang, sebagaimana ancaman dalam hadis dari sahabat
Jabir radhiallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah melaknat pemakan riba (rentenir), orang Keuangan
yang memberikan/membayar riba (nasabah), penulisnya (sekretarisnya), dan juga dua orang saksinya. Beliau juga
Kedua, Bank membeli motor tersebut dari dealer dan menjualnya kembali kepada pak Ahmad. Hanya saja bank sama
Aqidah
sekali tidak menerima motor tersebut. Bank hanya mentransfer sejumlah uang seharga motor tunai, kemudian pembeli
membayar cicilan ke bank. Bila realita bank membeli motor ini benar, maka Bank telah menjual motor yang dia beli
Riba
sebelum menerima motor tersebut. Sehingga Bank atau lembaga pembiayaan telah menjual barang yang belum
sepenuhnya menjadi miliknya. Sebagai salah satu buktinya, surat-menyurat motor tersebut semuanya langsung
dituliskan atas nama pembeli, dan bukan atas nama bank yang kemudian dibalik nama ke pembeli.
Kesimpulannya
Hakikat perkreditan segitiga ini adalah salah satu bentuk rekasaya riba yang jelas-jelas diharamkan dalam syariat.
Larangan menjual barang sebelum menerima dari pembeli pertama, ditunjukkan dalam hadis dari Ibnu ‘Abbas
radhiallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang membeli bahan
makanan, maka janganlah ia menjualnya kembali hingga ia selesai menerimanya.” Ibnu ‘Abbas berkata, “Dan saya
berpendapat bahwa segala sesuatu hukumnya seperti bahan makanan.” (Muttafaqun ‘alaih)
Pendapat Ibnu ‘Abbas ini selaras dengan pendapat Zaid bin Tsabit radhiallahu ‘anhu sebagaimana ditunjukkan dalam
hadis berikut,
Dari Ibnu Umar radhiallahu ‘anhu, ia mengisahkan: “Suatu ketika, saya membeli minyak di pasar. Setelah saya
membelinya, ada seorang lelaki yang menemuiku dan menawar minyak tersebut. Kemudian ia memberiku keuntungan
yang cukup banyak, maka aku pun menerimanya. Tatkala aku hendak menyalami tangannya, tiba-tiba ada seseorang di
belakangku yang memegang lenganku. Maka aku pun menoleh, dan ternyata ia adalah Zaid bin Tsabit. Kemudian ia
berkata, ‘Janganlah engkau jual minyak itu di tempat engkau membelinya, hingga engkau pindahkan ke tempatmu.
Karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang seseorang menjual kembali barang (yang dia beli), di tempat
barang tersebut dibeli, hingga barang tersebut dipindahkan ke tempat mereka masing-masing.” (HR. Abu Dawud dan
Hakim)
Lowongan Kerja Strategi Bisnis
Para ulama menyebutkan beberapa hikmah dari larangan ini, di antaranya, ketika bank membeli barang dari dealer
dengan harga 10 juta, sementara dia tidak menerima barang sama sekali, kemudian dia jual ke pembeli seharga 17 juta
Purchasing at SmartCareer
maka hakikat transaksi ini adalah menukar rupiah 10 juta dengan 17 juta. Alasan ini sebagaimana yang dinyatakan oleh
Ibnu ‘Abbas radhiallahu ‘anhu ketika muridnya yang bernama Thawus mempertanyakan sebab larangan dalam hadis
Thawus mengatakan, “Saya bertanya kepada Ibnu ‘Abbas, ‘Bagaimana kok demikian?’ Beliau menjawab, ‘Itu karena
sebenarnya yang terjadi adalah menjual dirham dengan dirham, sedangkan bahan makanannya ditunda’.” (Muttafaq
Operator fotocopy at Shadira Copy center
'alaihi)
Ibnu Hajar menjelaskan perkatan Ibnu ‘Abbas di atas dengan berkata, “Bila si A membeli bahan makanan seharga 100 Senior ASP.NET Developer at PT Bataviasoft
dinar –misalnya- dan ia telah membayarkan uang tersebut kepada penjual (si B), sedangkan ia belum menerima bahan
makanan yang ia beli, kemudian ia menjualnya kembali kepada si C seharga 120 dinar dan ia langsung menerima uang
pembayaran tersebut dari C, padahal bahan makanan yang ia jual masih tetap berada di si B, maka seakan-akan si A ELEKTRICAL at PT. ASPEX KUMBONG
telah menjual/menukar (mengutangkan) uang 100 dinar dengan pembayaran/harga 120 dinar. Sebagai konsekwensi
penafsiran ini, maka larangan ini tidak hanya berlaku pada bahan makanan saja, (akan tetapi berlaku juga pada komoditi
perniagaan lainnya pen.).” (Fathul Bari, oleh Ibnu Hajar Al-Asqalany 4:348-349)
Pasang Iklan
Berdasarkan penjelasan ini, dapat kita simpulkan bahwa pembelian rumah atau kendaraan, dengan kredit segi tiga baik
melalui lembaga leasing atau lembaga keuangan, yang biasa dipraktikkan masyarakat, hukumnya terlarang karena
http://pengusahamuslim.com/hukum-kredit-segitiga-1517 7/26/2012
Hukum Kredit Segitiga (Disertai Gambar Ilustrasi) Page 4 of 7
Keterangan di atas merupakan sinopsis dari artikel yang ditulis oleh Dr. Muhammad Arifi Baderi di Majalah Pengusaha Sponsored Ads
Muslim edisi 26. Pada edisi 26 ini, majalah pengusaha muslim secara khusus memaparkan konsep dan aturan main
untuk sebuah lembaga keuangan yang murni syariah. Edisi 26 hakikatnya adalah melengkapi dua edisi sebelumnya
Donasi Perpustakaan
Popular Comments
Tema artikel yang lain untuk edisi 26 sbb: PengusahaMuslim.com didirikan sejak tahun 2005,
namun telah dilakukan pembaharuan dan lebih aktif
sejak April 2008 bersamaan dengan pembentukan
Sektor riil, tantangan bank syariah, oleh Dr. Muhammad Arifi Baderi.
milis pengusaha-muslim di yahoogroups.com
Artikel ini menjelaskan bahwa jika bank syariah ingin menerapkan sistem syariah, bank tidak boleh hanya berstatus
http://pengusahamuslim.com/hukum-kredit-segitiga-1517 7/26/2012
Hukum Kredit Segitiga (Disertai Gambar Ilustrasi) Page 5 of 7
Dan masih banyak artikel menarik lainnya yang dikupas secara ilmiah, baik mengenai nasihat, kisah, adab, termasuk Forum http://t.co/lHGZhnbu – http://t.co/t5pbuvNT
bagaimana mengelola bisnis online Anda. Kesemuanya dikemas dalam 86 halaman. sebagai Media Ekspor Online KPMI
http://t.co/WHhF4Q3r
Pesan Majalah
ABOUT NAN DAYS AGO
Anda bisa memesan Majalah Pengusaha Muslim untuk edisi Februari sekarang juga.
#Hati-Hati dengan Modal Bisnis Anda??
http://t.co/enF89JQp
Harga dan Ongkir
Hubungi :
email : sirkulasi@pengusahamuslim.com
Semua Penulis
Berlangganan Artikel
Silakan daftarkan email Anda untuk berlangganan artikel.
Artikel terbaru akan langsung kami kirimkan via email
Penulis
Anda.
http://pengusahamuslim.com/hukum-kredit-segitiga-1517 7/26/2012
Hukum Kredit Segitiga (Disertai Gambar Ilustrasi) Page 6 of 7
6 Komentar
bobby f aisal adik saya bekerja pada perusahaan pembiayaan, kredit barang
05.05.2012 secara harian atau mingguan.. perusahaan juga memiliki toko.
jadi toko membiayai langsung kredit barang tersebut.
bagaimana hukumnya untuk adik saya , karna dia adalah salesnya.
yg bekerja menawarkan barang kepada konsumen. terimakasih
sebelumnya
Surya Assalamu'alaikum wr wb
16.05.2012 Saat ini saya berkeinginan untuk mengajukan Kredit Rekening
Koran kepada Bank dengan jaminan sebidang tanah. Tentunya ada
bunga yang disepakati di dalamnya. Apakah ini juga termasuk riba?
Terima kasih.
Heri Assalamu'alaikum wr wb
08.06.2012 Saya mau bertanya perihal kredit segitiga, bolehkan pihak lembaga
keuangan melakukan perjanjian dengan pihak penjual bila barang
yang sudah dibeli secara tunai dibatalkan dalam waktu terttentu
(misalnya seminggu) karena pihak pembeli membatalkan perjanjian
untuk membeli barang tersebut dari pihak lembaga keuangan.
Mohon penjelasannya. Terimakasih.
Basuki Assalamu'alaikum wr wb
23.06.2012 Saya mau bertanya tentang kredit segitiga, bahkan saat ini malah
segi empat. Misalnya sy beli secara kredit sebuah spd motor di
dealer, sementara pembayarannya melalui pihak lembaga
pembiayaan yang mana uang yang digunakan oleh lembaga
pembiayaan tersbut sebenarnya juga uang hasil kredit dari
perbankan. Sehingga bunga yang dibebankan pastilah menjadi
http://pengusahamuslim.com/hukum-kredit-segitiga-1517 7/26/2012
Hukum Kredit Segitiga (Disertai Gambar Ilustrasi) Page 7 of 7
sangat tinggi. Bagaimana hukumnya? Dalam praktek ketika kita Berikan Komentar
datang ke dealer biasanya malah ditawari untuk megambil kredit,
dan kalau mau membayar tunai malah dipersulit. Pratek bisnis
apalagi ini
Terimaskaih
NAMA
Wasaalamuialaaikum wr. wb
WEBSITE
Kirim Komentar
http://pengusahamuslim.com/hukum-kredit-segitiga-1517 7/26/2012