S
DENGAN VERTIGO DI RUANG AR RAUDAH
RSUD RATU ZALECHA MARTAPURA
I. Pengkajian
A. Identitas Klien
Nama : Ny. S
Umur : 52 Tahun
No. RMK : 39 73 78
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Tani
Agama : Islam
Umur : 49 Tahun
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Swasta
C. Riwayat Keperawatan
1. Keluhan Utama
Nyeri Kepala, Pusing berputar dan muntah
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Klien mengeluh nyeri kepala dan pusing berputar – putar sejak 1 hari
yang lalu terutama jika posisi berduduk maka pasien mengelu
muntah. Muntah kurang lebih 10 kali. Klien mengeluh ada abses
pada bokong sejak seminggu yang lalu. Kemudian dibawa ke Rumah
Sakit pada tanggal 12 Nopember 2016
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Klien pernah mengalami nyeri kepala dan pusing berputar – putar
kurang lebih 5 tahun yang lalu. Riwayat stroke 10 tahun yang lalu.
Ada riwayat penyakit diabetes mellitus.
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Klien mengatakan didalam keluarganya tidak ada penyakit menular.
Tetapi orang tua ada riwayat menderita hipertensi.
5. Genogram
x x x
Keterangan :
Laki-laki
Perempuan
X X Meninggal
Pasien
Keterangan :
Pasien anak kedua dari tiga bersaudara. Pasien tinggal serumah dengan anak
– anak nya. Keluarga pasien tidak memiliki penyakit keturunan. Komunikasi
di dalam keluarga cenderung baik dan pengambilan keputusan dilakukan oleh
ayah.
E. Data Psikologis
G. Data Spiritual
Klien adalah seorang muslim yang taat beribadah, selama sakit klien
tidak bisa shalat. Klien mungkin berusaha untuk kesembuhan
penyakitnya.
H. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum pasien
Terlihat lemah, pasien hanya berbaring
2. Tanda Vital Klien
Tekanan darah : 144/77 mmHg
Nadi : 85X/menit
Suhu : 36,80C
Respirasi : 20 X/menit
3. Kesadaran
Delirium , GCS : 4/5/6
4. Sistem Pernafasan
Inspeksi : gerak dada simetris, retraksi otot bantu nafas (-),
jejas (-).
Palpasi : bentuk simetris, benjolan (-), krepitasi (-), nyeri
tekan (-).
Perkusi : Suara sonor, kanan kiri sama.
Auskultasi : Vesikuler, wheezing (-), ronchi (-).
5. Sistem Kardiovaskuler
Tekanan darah 146/77 mmhg , tidak ada bunyi abnormal , Irama
jantung S1 S2 tunggal, terdengar reguler, nyeri tekan pada dada
tidak ada.
6. Sistem Persyarafan
N.I : Olfaktorius (Daya Penciuman) : pasien tidak dapat
minyak angin.
ke lateral baik.
N.VII : Facialis (gerakan otot wajah, sensasi rasa 2/3 anterior
tidak dapat membedakan rasa manis dan asin (gula dan garam).
7. Sistem pencernaan
Inspeksi :
Palpasi :
Perkusi :
8. Sistem musculoskeletal
Aktifitas dibantu keluarga. Klien mengatakan bila bangun dari
tempat tidur mengeluh pusing dan muntah
kekuatan otot : 5 5
5 5
9. Sistem integument
Warna kulit tampak pucat, kulit kering, tidak ada edema, turgor
lambat, kembali > 1 detik saat dicubit, tidak tampak adanya alergi
dan gatal.
10. Sistem Endokrin
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
11. Sistem Genitourinaria
Tidak ada gangguan pada sistem genitourinaria klien.
I. Data Penunjang
1. Laboratorium
4. Therapy
Infus RL 20 tetes/menit
Inj. Ranitidin 2 x 1
Inj. Lapibal 3 x 1
Inj. Citicoline 2 x 500 mg
Inj. Antrain 3 x 1 amp
Inj. Ondansetron 3 x 1 amp
V. Implementasi Keperawatan
Diagnosa
No Implementasi Evaluasi
Keperawatan
1 Nyeri b.d 1. Melakukan pengkajian nyeri S:
kompresi secara komprehensif Klien mengatakan nyeri pada kedua
syaraf dan termasuk lokasi, lutut.
abses karakteristik, durasi, P: nyeri dirasakan pada kedua lutut
frekuensi, kualitas dan faktor Q: nyeri terasa berdenyut
presipitasi. R: nyeri pada kedua lutut
Hasil : S:Skala nyeri4 (Sedang)
P: nyeri dirasakan pada kedua T: Sakitnya hilang timbul 3-5
lutut menit
Q: nyeri terasa berdenyut O:
R : nyeri pada kedua lutut 1. Ekspresi klien tampak
S: Skala nyeri4 (Sedang) meringis kesakitan saat
T: Sakitnya hilang timbul 3-5 timbul nyeri.
menit 2. Skala nyeri 4 (Sedang)
2. Mengobservasi reaksi 3. TTV:
nonverbal dari T D: 140/90 mmHg
ketidaknyamanan. N: 92x/menit
Hasil : S: 36,80C
Ekspresi klien tampak R: 22 x/menit
meringis kesakitan saat A:
timbul nyeri. Indikator IR ER
3. Memonitor TTV. 1. Melaporkan nyeri 3 4
Hasil : 2. Ekspresi nyeri 3 4
T D: 144/77 mmHg pada wajah
N: 85 x/menit 3. Pernyataan nyeri 3 4
S: 36,80C 4. Perubahan 4 5
R: 20 x/menit tekanan darah
4. Mengkaji kultur yang 5. Perubahan pada 4 5
mempengaruhi respon nyeri frekuensi napas
pasien. 6. Perubahan nadi 4 5
Hasil : 7. Posisi tubuh 3 4
Agen injury fisik akibat jatuh protektif
yang di alami pasien. Keterangan:
5. Mengajarkan tentang teknik 1. Keluhan ekstrim
non farmakologi. 2. Keluhan berat
Hasil : 3. Keluhan sedang
Tehnik distraksi dan 4. Keluhan ringan
relaksasiPernapasan : 5. Tidak ada keluhan
Bernafas ritmik, P:
menganjurkan pasien untuk Lanjutkan intervensi
memandang fokus pada satu
objek atau memejamkan
mata dan melakukan inhalasi
perlahan melalui hidung
dengan hitungan 1 sampai 4
dan kemudian
menghembuskan napas
melalui mulut secara
perlahan dengan menghitung
1-4.
6. Berikan analgetik untuk
mengurangi nyeri.
Hasil :
- Injeksi ketorolac 3 x 30
mg
VI. Catatan perkembangan
No Diagnose Waktu Catatan Perkembangan Paraf
Keperawatan
1. Nyeri Minggu, 16 S: keluarga mengatakan klien
berhubungan
Nopember merasakan nyeri pada kedua lutut mulai
dengan kompresi
syaraf dan abses 2018 berkurang
Jam 15.00 P: nyeri kadang –kadang dirasakan saat
bergerak/berjalan
Q: nyeri kadang masih berdenyut
R: nyeri bersifat local
S: Skala nyeri 2 (ringan)
T: nyeri muncul kadang-kadang
O: klien lemah
TTV : TD 100/70
N : 84 ×/m
R : 22 ×/m
S:37℃
A: masalah mulai teratasi
Indikator IR ER
1. Melaporkan nyeri 3 4
2. Ekspresi nyeri pada 3 4
wajah
3. Pernyataan nyeri 3 4
4. Perubahan tekanan 4 5
darah
5. Perubahan pada 4 5
frekuensi napas
6. Perubahan nadi 4 5
7. Posisi tubuh protektif 3 4
P : intervensi dilanjutkan