Anda di halaman 1dari 3

RSI SITTI MARYAM PEMBERIAN PERLINDUNGAN TERHADAP

MANADO KEKERASAN FISIK,DAN KELOMPOK BERESIKO

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

JL. Pogidon Raya No. 110 /SPO/LAB/RSI- 00 1/3


KecamatanTumintingKodePos SM/ /2018
95239Telp/Fax. (0431)
877293

Ditetapkan
STANDAR Tanggal Terbit Direktur
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. Any Rachman, MKes


Kekerasan fisik adalah setiap tindakan yang disengaja
atau penganiayaan secara langsung merusak integritas
fisik maupun psikologis korban, ini mencakup antara lain
PENGERTIAN memukul, menendang, manampar, mendorong,
mengigit, mencubit, pelecehan seksual dan lain – lain
yang dilakukan baik oleh pasien, staf maupun oleh
pengunjung.

Tujuan dari perlindungan kekerasan fisik, usia lanjut,


penderita cacat, anak – anak dan yang beresiko disakiti
adalah melindungi kelompok pasien beresiko dari
TUJUAN kekerasan fisik yang dilakukan oleh pengunjung, staf
rumah sakit dan pasien lain serta menjamin
keselamatan kelompok pasien beresiko yang mendapat
pelayanan di Rumah Sakit

Keputusan Direktur RSI Sitti Maryam Manado


KEBIJAKAN
Nomor SK/DIR/RSI-SM/I/2018
Tentang Kebijakan Pelayanan RSI Sitti Maryam Manado

A. Terhadap kekerasan fisik:


1. Lakukan proses identifikasi pasien beresiko
melalui pengkajian secara terperinci
2. Amankan kondisi dan panggil dokter medis
PROSEDUR untuk menilai kebutuhan fisik dan psikologis
pada pasien yang melakukan kekerasan
menyakiti diri sendiri dan mengecualikan
masalah medis pasien tersebut.
3. Tegur dan laporkan ke kasubdiv karyawan yang
melakukan tindak kekerasan kepada pasien.
4. Staf bertanggungjawab dan memiliki wewenang
untuk memutuskan diperbolehkan atau tidak
memasuki area Rumah Sakit. bagi pengunjung
yang melakukan tindak kekerasan.
RSI SITTI MARYAM PEMBERIAN PERLINDUNGAN TERHADAP
MANADO KEKERASAN FISIK,DAN KELOMPOK BERESIKO

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

JL. Pogidon Raya No. 110 /SPO/LAB/RSI- 00 2/3


1/3
KecamatanTumintingKodePos SM/ /2018
95239Telp/Fax. (0431)
877293
5. Setiap pengunjung Rumah Sakit selain keluarga
pasien meliputi tamu Rumah Sakit, detailer,
pengantar obat atau barang dan lain – lain wajib
melapor ke petugas keamanan.
6. Pemberlakuan jam berkunjung pasien :
Pagi : jam 10.00 – 12.00 WIB
Sore : jam 18.00 – 20.00 WIB
7. Petugas keamanan berwenang menanyai
pengunjung yang mencurigakan dan atau tidak
memakai kartu tamu mendampingi pengunjung
tersebut sampai ke pasien yang dimaksud
8. Lapor kepada petugas keamanan apabila
menjumpai pengunjung yang mencurigakan
atau pasien yang dirawat membuat keonaran
maupun kekerasan.
9. Pengunjung diatas jam 20.00 WIB wajib lapor
dan menulis identitas pengunjung pada petugas
keamanan dan memakai kartu tamu.

B. Terhadap pasien usia lanjut dan gangguan kesadaran


1. Pasien rawat jalan
a. Pastikan ada pendamping sampai ke
tempat periksa

2. Pasien rawat inap


a. tempatkan pasien sedekat mungkin
dengan kamtor perawat
b. Pastikan dan pasang pengaman tempat
tidur
c. Pastikan bel pasien mudah dijangkau oleh
pasien dan berfungsi.
d. Minta keluarga untuk menjaga pasien baik
oleh keluarga atau pihak yang ditunjuk dan
dipercaya

C. Terhadap penderita cacat


1. Terima pasien penderita cacat baik rawat jalan
maupun rawat inap dan bantu serta tolong sesuai
dengan kecacatan yang disandang sampai
proses perawatan selesai dilakukan.
2. Minta pihak keluarga untuk menjaga pasien atau
pihak lain yang ditunjuk.
3. Pastikan bel pasien mudah dijangkau oleh paien
dan dapat menggunakannya.
RSI SITTI MARYAM PEMBERIAN PERLINDUNGAN TERHADAP
MANADO KEKERASAN FISIK,DAN KELOMPOK BERESIKO

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

JL. Pogidon Raya No. 110 /SPO/LAB/RSI- 00 1/3


3/3
KecamatanTumintingKodePos SM/ /2018
95239Telp/Fax. (0431)
877293
4. Pasang dan pastikan pengaman tempat tidur

D. Terhadap anak – anak


1. Jaga ruang perinatologi minimal satu orang
perawat atau bidan
2. Minta surat pernyataan secara tertulis kepada
orang tua setiap akan melakukan tindakan medis
3. Berikan bayi dari ruang perinatologi hanya
kepada orang tua bayi / keluarga inti

E. Terhadap pasien yang beresiko disakiti (resiko


penyiksaan, napi, korban dan tersangka tindak
pidana, korban kekerasan dalam rumah tangga)
1. Tempatkan pasien sedekat mungkin dengan
kantor perawat
2. Catat identitas setiap pengunjung maupun
penunggu pasien di kantor perawat, berikut
dengan penjaga maupun pengunjung pasien lain
yang satu kamar perawatan dengan pasien
beresiko.
3. Koordinasi dengan satpam untuk memantau
lokasi perawatan pasien, penjaga maupun
pengunjung pasien
4. Koordinasi dengan pihak berwajib bila diperlukan

UNIT TERKAIT Semua unit

Anda mungkin juga menyukai