Disusun oleh :
Dewi Wisuda Wardani
Waktu : 20 Menit
I. Tujuan Instruksional
a. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah selesai mengikuti penyuluhan tentang gizi seimbang untuk anakselama 1 x 20 menit
keluarga mengetahui makanan yang baik pada anak dan menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari.
b. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mendapatkan penyuluhan, peserta mampu :
1. Mengetahui manfaat gizi seimbang pada anak
2. Mengetahui gizi yang baik bagi anak
II. Materi Penyuluhan
1. Definisi makanan seimbang
2. Kebutuhan gizi balita
3. Hal yang mendorong terjadinya gangguan gizi
4. Makanan selingan bagi balita
A. DEFINISI
Gizi yang sesuai dengan kebutuhan tubuh melalui makanan sehari-hari sehingga tubuh bisa
aktif dan sehat optimal, serta tak terganggu penyakit atau tubuh tetap sehat
B. KARAKTERISTIK BALITA
Anak usia 1-3 tahun merupakan konsumen pasif, artinya anak menerima makanan dari
apa yang disediakan ibunya. Dengan kondisi demikian, sebaiknya anak balita
diperkenalkan dengan berbagai bahan makanan. Laju pertumbuhan masa batita lebih besar
dari masa usia prasekolah sehingga diperlukan jumlah makanan yang relatif lebih besar.
Namun, perut yang masih lebih kecil menyebabkan jumlah makanan yang mampu
diterimanya dalam sekali makan lebih kecil daripada anak yang usianya lebih besar. Oleh
karena itu, pola makan yang diberikan adalah porsi kecil dengan frekuensi sering.
Kebutuhan gizi seseorang adalah jumlah yang diperkirakan cukup untuk memelihara
kesehatan pada umumnya. Secara garis besar, kebutuhan gizi ditentukan oleh usia, jenis
kelamin, aktivitas, berat badan, dan tinggi badan. Antara asupan zat gizi dan
pengeluarannya harus ada keseimbangan sehingga diperoleh status gizi yang baik. Status
gizi balita dapat dipantau dengan menimbang anak setiap bulan dan dicocokkan dengan
Kartu Menuju Sehat (KMS).
1. Kebutuhan Energi
Kebutuhan energi bayi dan balita relatif besar dibandingkan dengan orang dewasa,
sebab pada usia tersebut pertumbuhannya masih sangat pesat. Kecukupannya akan
semakin menurun seiring dengan bertambahnya usia.
2. Kebutuhan zat pembangu
Secara fisiologis, balita sedang dalam masa pertumbuhan sehingga kebutuhannya
relatif lebih besar daripada orang dewasa. Namun, jika dibandingkan dengan bayi
yang usianya kurang dari satu tahun, kebutuhannya relatif lebih kecil.
3. Kebutuhan zat pengatur
Kebutuhan air bayi dan balita dalam sehari berfluktuasi seiring dengan
bertambahnya usia.
E. BEBERAPA HAL YANG MENDORONG TERJADINYA GANGGUAN GIZI
Ada beberapa hal yang sering merupakan penyebab terjadinya gangguan gizi, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Sebagai penyebab langsung gangguan gizi, khususnya
gangguan gizi pada bayi dan anak usia dibawah lima tahun (balita) adalah tidak sesuainya
jumlah gizi yang mereka peroleh dari makanan dengan kebutuhan tubuh mereka.
Berbagai faktor yang secara tidak langsung mendorong terjadinya gangguan gizi terutama
pada anak Balita antara lain sebagai berikut:
a. Air Susu Ibu yang diberikan terlalu sedikit sehingga bayi menjadi frustasi dan
menangis
b. Anak terlalu dipaksa untuk menghabiskan makanan dalam jumlah/ takaran tertentu
sehingga anak menjadi tertekanMakanan yang disajikan tidak sesuai dengan yang
diinginkan / membosankan
c. Susu formula yang diberikan tidak disukai anak atau ukuran / dosis yang diberikan
tidak sesuai dengan sehingga susu yang diberikan tidak dihabiskan
d. Suasana makan tidak menyenangkan/ anak tidak pernah makan bersama kedua
orang tuanya.
Berikut ini beberapa upaya untuk mengatasi anak sulit makan ( faktor organis, faktor
psikologis, atau faktor pengaturan makanan )
Jika penyebabnya adalah faktor pengaturan makanan maka dapat dilakukan beberapa
hal berikut ini.
1) Diusahakan waktu makan teratur dan makanan diberikan pada saat anak benar-
benar lapar dan haus
2) Makanan selingan dapat diberikan asalkan makanan tersebut tidak membuat
anak menjadi kenyang agar anak tetap mau makan nasi.
3) Untuk membeli makanan jajanan sebagai makanan selingan, sebaiknya
didampingi oleh orang tuanya sehingga anak dapat memilih makanan jajanan
yang baik dari segi kandungan gizi maupun kebersihannya.
4) Kuantitas dan kualitas makanan yang diberikan harus diatur disesuaikan dengan
kebutuhan/kecukupan gizinya sehingga anak tidak menderita gizi kurang atau
gizi lebih.
5) Bentuk dan jenis makanan yang diberikan harus disesuaikan dengan tahap
pertumbuhan dan perkembangan anak.
G. MENU MAKANAN BALITA
Makanan memegang peranan penting dalam pertumbuhan fisik dan kecerdasan anak. Oleh
karenanya, pola makan yang baik dan teratur perlu diperkenalkan sejak dini, antara lain
dengan pengenalan jam-jam makan dan variasi makanan.
Gizi seimbang dapat dapat dipenuhi dengan pemberian makanan sebagai berikut :
Perlu diketahui, jadwal pemberian makanan ini fleksibel (dapat bergeser, tapi jangan
terlalu jauh)
Pada usia balita juga membutuhkan gizi seimbang yaitu makanan yang
mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh sesuai umur. Makanan seimbang
pada usia ini perlu diterapkan karena akan mempengaruhi kualitas pada usia dewasa
sampai lanjut.
Makanan selingan tidak kalah pentingnya yang diberikan pada jam di antara makan
pokoknya. Makanan selingan dapat membantu jika anak tidak cukup menerima porsi
makan karena anak susah makan. Namun, pemberian yang berlebihan pada makanan
selingan pun tidak baik karena akan mengganggu nafsu makannya.
Jenis makanan selingan yang baik adalah yang mengandung zat gizi lengkap yaitu sumber
karbohidrat, protein, vitamin dan mineral, seperti arem-arem nasi isi daging sayuran, tahu
isi daging sayuran, roti isi ragout ayam sayuran, piza, dan lain-lain.
1. Memperkenalkan aneka jenis bahan makanan yang terdapat dalam bahan makanan
selingan.
2. Melengkapi zat-zat gizi yang mungkin kurang dalam makanan utamanya (pagi,
siang dan malam).
3. Mengisi kekurangan kalori akibat banyaknya aktivitas anak pada usia balita.
DAFTAR PUSTAKA
Emawati F . , Yuniar R , Susilawati , Herman . 2000 . Kebutuhan Ibu Hamil Akan Tablet Besi
Untuk Pencegahan Anemia . Penelitian Gizi dan Makanan . Jilid 23 : 92
Libuae P . Perbaikan Gizi Anak Sekolah Sebagai Investasi SDM . dalam Kompas 9 September
2002 .
Sudiyanto. Dalam membina anak dalam mencapai cita-citanya. Tumbuh kembang anak, Fakultas
Kedokteran UI.