Anda di halaman 1dari 4

BAB V

PENUTUP

Berikut ini peneliti akan menyajikan simpulan dan saran yang diperoleh

dari fakta lapangan selama pelaksanaan penelitian penerapan media permainan

tradisional pasaran dalam pembelajaran IPS khusus nya pada materi kegiatan jual

beli pada kelas III SDN Darmaga V Kecamatan Cisalak Kabupaten Subang.

Simpulan dan saran tersebut akan diuraikan sebagai berikut.

5.1 Simpulan

Berdasarkan penelitian tindakan kelas yang dilakukan terhadap siswa kelas

III mata pelajaran IPS SDN Darmaga V dapat disimpulkan :

1. Aktivitas belajar siswa penilaian diarahkan pada proses pembelajaran dengan

penerapan media permainan tradisional pasaran aspek yang dinilai yaitu

keaktifan, kerjasama dan keberanian. Adapun penilaian aktivitas belajar siswa

pada siklus I yaitu 7 orang yang kategori baik 32% yang kategori cukup 10

orang 45% dan kategori kurang 5 orang 23%. Kategori yang sering muncul

pada saat pembelajaran siklus I yaitu kerjasama dalam kelompok,

mengerjakan tugas tepat waktu, dan memperhatikan pemaparan materi dengan

baik dari guru sedangkan yang tidak muncul yaitu, berani bertanya,

mengerjakan soal didepan kelas, dan berani mempresentasikan hasil diskusi,

pada siklus II presentase penilaian aktivitas belajar siswa yaitu, 16 orang

berkategori baik 72%, 4 orang berkategori cukup 18% dan siswa yang

148
149

berkategori kurang ada 2 oranh 10%. Peningkatn dari siklus I ke siklus dua

sebesar 13%. Pada siklus II kategori yang sering muncul yaitu,

memperhatikan pemaparan materi dengan baik, mengerjakan tugas tepat

waktu, bekerjasama dalam kelompok, dan berani mengerjakan tugas di depan

kelas, sedangkan yang kurang muncul yaitu aktif bertanya karena siswa masih

malu-malu untuk bertanya dan kurang aktif pada saat proses pembelajaran dan

tidak berani mempresentasikan hasil diskusi karena siswa hanya terpaku pada

siswa yang pintar saja pada saat mempresentasikan hasil diskusi. Jadi dari

siklus I dan II aktivitas yang sering muncul pada saat proses pembelajaran

yaitu, memperhatikan paparan materi oleh guru dengan baik, kerjasama dalam

kelompok, mengerjakan tugas tepat waktu, mempresentasikan hasil diskusi di

depan kelas, dan kekrurangan siswa pada saat proses pembelajaran kategori

yang jarang muncul yaitu berani bertanya siswa masih ragu-ragu takut salah

untuk mengungkapkan pendapatnya serta menjawab pertanyaan dari guru, dan

siswa kurang aktif pada saat pembelajaran berlangsung masih ada beberapa

siswa yang hanya diam pada saat pembelajaran.

2. Hasil belajar siswa mengalami peningkatan tiap siklus nya. Hasil belajar

dalam penelitian ini merupakan hasil pengolahan dari nilai tes tulis. Pada data

awal masih banyak siswa yang belum tuntas karena siswa masih banyak yang

belum memahami materi yaitu tentang materi pelaku jual beli, sifat pembeli,

jenis-jenis pasar, kelompok pasar, tempat jual beli, dan siswa yang sudah

memahami materi pada data awal yaitu, cara jual beli, tempat pembeli, tempat

jual beli, tempat pertemuan penjual dan pembeli, dan untung rugi penjual,
150

pada siklus I mengalami peningkatan hasil belajar materi yang sudah dipahami

siswa meningkat yaitu, cara jual beli, untung rugi penjual, tempat pembeli,

kebutuhan sehari-hari, tempat jual beli, tempat pertemuan penjual dan

pembeli, dan materi yang belum dipahami siswa yaitu, pelaku jual beli, sifat

pembeli, jenis-jenis pasar dan kelompok pasar. Pada siklus II mengalami

peningkatan kembali banyak siswa yang sudah memahami materi dari pada

saat pelaksananaan siklus I yaitu materi tentang, cara jual beli, untung rugi

penjual, sifat pembeli, temapat pembeli, kebutuhan sehari hari, jenis-jenis

pasar, tempat jual beli, tempat pertemuan penjual dan pembeli, dan materi

yang masih belum dipahami siswa yaitu tentang, kelompok pasar siswa masih

belum bisa mengelompokan pasar dan membedakannya dan materi tentang

pelaku jual beli siswa masih belum bias membedakan pelaku jual beli.

Peningkatan hasil belajar siswa yang tuntas di kategorikan 85% siswa tuntas,

pada data awal siswa yang belum tuntas 14 orang 64%, pada siklus I siswa

yang belum tuntas 9 orang 41%, dan pada siklus II siswa yang belum tuntas

hanya 1 orang 4.54%. sedangkan siswa yang sudah tuntas dan mencapai KKM

yaitu, pada data awal 8 orang 36%, pada siklus I 13 orang 59%, dan pada

siklus II 21 orang 95,45%. Adapun kriteria ketuntasan KKM sebesar 70.

Peningkatan hasil belajar siswa pada data awal, siklus I, dan siklus II

menunjukan peningkatan sebesar 45%. Siswa dalam materi kegiatan jual beli

sudah memahami tentang materi tersebut. Berdasarkan gambaran paparan di

atas membuktikan bahwa, penerapan media pembelajaran permainan


151

tradisional pasaran pada materi kegiatan jual beli di kelas III SDN Darmaga V

Kecamatan Cisalak Kabupaten Subang meningkat.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian mengenai pembelajaran IPS dengan

menggunakan media permainan tradisional pasaran pada materi kegiatan jual beli

pelajaran IPS di kelas III SDN Darmaga V Kecamatan Cisalak Kabupaten Subang

maka dapat di sampaikan saran-saran sebagai berikut.

1. Berdasarkan pada keberhasilan penerapan Media Permainan Tradisional untuk

meningkatkan hasil belajar siswa pada materi kegiatan jual beli, maka

diharapkan agar media ini dapat dikembangkan dan diterapkan pada materi,

dan mata pelajaran yang lain.

2. Seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi, sekolah hendaknya lebih

membuka diri terhadap berbagai inovasi pembelajaran untuk meningkatkan

mutu pendidikan dan sumber daya manusia. Salah satunya yaitu dengan

menerapkan media Permainan Tradisional.

3. Pada pelaksanaan tindakan tidak jarang terjadi tehapan-tahapan yang

terlupakan. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi bagi peneliti

lain yang melakukan penelitian dengan menggunakkan media permainan

tradisional pasaran.

Anda mungkin juga menyukai