Username Password Remember Me: Log in
Username Password Remember Me: Log in
Username
Password
Remember me
Log In
FONT SIZE
Make font size smallerMake font size defaultMake font size larger
ARTICLE TOOLS
Indexing metadata
Finding References
Review policy
J O U R N A L C O N T E N T Search
Search
Browse
By Issue
By Author
By Title
Journal Help
INDEXED IN:
MEMBER OF:
View Journal Statistics from StatCounter
HOME
ABOUT
LOG IN
REGISTER
SEARCH
CURRENT
ARCHIVES
EDITORIAL TEAM
ONLINE SUBMISSIONS
AUTHOR GUIDELINES
PUBLICATION ETHICS
ABSTRACT
Stomatitis Aftosa Rekuren (SAR) merupakan penyakit mulut yang paling banyak dijumpai di
masyarakat.Pada umumnya penyakit ini memberikan gejala-gejala klinik yang khas yaitu adanya
ulserasi yang bersifat ulang kambuh pada mukosa mulut, tanpa disertai dengan tanda-tanda lain
dari penyakit.
Pada makalah ini dibahas 3 kasus SAR yang tidak biasa yaitu selain gejala SAR, terdapat pula
tanda-tanda adanya infeksi virus Herpes SImpleks (VHS).Dari pemeriksaan sitologi pada ketiga
kasus ini, dijumpai adanya badan inklusi VHS, tetapi dari pemberian terapi dengan Acyclovir
ternyata 2 kasus memberikan manfaat, dan pada 1 kasus tidak ada manfaatnya. Hal ini berarti
pada 2 kasus yang pertama terdapat peran dari VHS pada proses penyakit dan pada 1 kasus tidak
ada. Keadaan semacam ini perlu diamati dan diwaspadai mengingat kedua penyakit mempunyai
prinsip terapi yang berbeda.Pada SAR seringkali diperlukan pemberian terapi dengan bahan-
bahan golongan kortikosteroid, sedangkan pada infeksi VHS pemberian bahan ini merupakan
kontra indikasi. Selanjutnya pada makalah ini juga diberikan saran-saran untuk pengelolaan
penyakit yang dapat digunakan oleh para dokter gigi apabila mendapatkan masalah yang sama.