Disusun oleh:
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT. karena atas
berkat dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “TEMPAT
PEMBUANGAN AKHIR (TPA)”. Kami mengucapkan terimakasih pada semua
pihak yang telah memberikan bantuan baik materiil maupun spiritual dalam
menyelesaikan makalah ini sehingga dapat diselesaikan dengan baik.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen Pembimbing yang
telah membimbing kami agar dapat mengerti tentang bagaimana cara kami
menyusun karya tulis ilmiah ini.
Kami menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun, demikian
kami telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki
sehingga makalah ini dapat diselesaikan.
Untuk kesempurnaan penulisan di masa yang akan datang, kritik dan saran
yang sifatnya membangun sangatlah diharapkan. Dan kami berharap semoga
karya ilmiah ini bermanfaat bagi seluruh pembaca. Agar menciptakan lingkungan
yang bebas dari sampah. Terimakasih.
Tangerang,
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
2
Alam dan lingkungan merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang
harus dijaga oleh semua umat manusia. Sebagai tanda rasa syukur kita sebagai
manusia terhadap karunia- Nya. Sebab, alam dan lingkungan adalah tempat kita
kondusif, tidak mungkin makhluk hidup dapat terus bertahan hidup dari generasi
satu hingga generasi yang selanjutnya. Karena semua makhluk hidup bergantung
kepada alam dan lingkungan. Yang mana alam dan lingkungan menghasilkan
tanaman, air, udara yang vital bagi makhluk hidup. Jika salah satu unsur alam dan
salah satu unsur alam dan lingkungan yang berdampak pada kelangsungan hidup
Seperti yang terjadi dari waktu ke waktu, jumlah penduduk yang semakin
banyak membuat setiap jengkal wilayah yang terdapat di Indonesia menjadi padat,
kota. Hal tersebut membuat wilayah perkotaan seperti Ibukota Jakarta dan kota –
negatif yang ditimbulkan dalam setiap aspek kehidupan. Salah satunya, dampak
negatif terhadap lingkungan yang mana dengan jumlah penduduk yang padat
3
disertai padatnya aktivitas berkontribusi besar dalam kerusakan lingkungan.
Sebagai contoh banyaknya sampah, limbah cair, limbah padat dan bentuk –
bentuk polusi yang dihasilkan dari aktivitas masyarakat. Terlebih lagi minimnya
Batu yang berada di Bantar Gebang, kota Bekasi Provinsi Jawa Barat. Yang mana
tempat ini menjadi objek tempat pembuangan sampah – sampah yang dihasilkan
dari limbah rumah tangga, limbah pabrik dan lain – lain. Khususnya wilayah
Akhir (TPA) Sumur Batu ini. Kawasan ini tampak seperti gunung sampah yang
sampah 15 hingga 19 meter². Seperti yang kita ketahui tumpukan sampah yang
tidak diolah dengan segera dan baik. Maka, akan menimbulkan berbagai macam
sekitar wilayah tersebut akan menjadi bau dan sampah – sampah yang menumpuk
tersebut akan menghasilkan gas Metana (CH4) jika dibiarkan dan juga akan
menghasilkan zat dioksin dan furan serta gas Hidrogen Sulfida (H2S). Gas lain
yang juga dihasilkan oleh sampah – sampah, yaitu: Karbon Dioksida (CO2) dan
4
Karbon Monoksida (CO) jika dilakukannya pembakaran sampah secara manual
yang secara perlahan dan pasti merusak lapisan ozon yang terdapat di atmosfer
menjadi terganggu.
BAB II
RUMUSAN MASALAH
5
Tujuan disusunnya karya tulis ilmiah terkait Tempat Pembuangan Akhir
BAB III
PEMBAHASAN
6
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) menurut Undang – Undang No. 18
Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah adalah tempat untuk memroses dan
adalah tempat pembuangan akhir sampah yang dihasilkan dari kegiatan manusia
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumur Batu yang terletak di Bantar Gebang,
dan zona 6. lahan eksisting saat ini di TPA Sumur Baru baru mencapai 15,8 ha.
Yang menurut Rencana Perluasan dan Pengembangan TPA Sumur batu, pada 2030
mendatang Bekasi harus memiliki lahan TPA hingga 38,9 ha. Dengan jumlah
sampah yang datang hingga warga Bekasi dan Jakarta 1900 ton/ perhari dan .
Dengan tinggi tumpukan sampah hingga 25 m², padahal seharusnya tinggi ideal
sampah – sampah yang yang datang ke ini berasal dari wilayah sekitar lokasi
(TPA) ini berada dan juga wilayah DKI Jakarta yang menjadi donatur sampah
terbesar bagi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) ini. Yang mana sampah –
7
2. Sampah dari alam
3. Sampah konsumsi
4. Sampah industri
dari proses produksi, baik itu industri maupun rumah tangga. Adapun pengertian
1. Juli Soemirat
2. Azwar
3. Bahar
8
Sampah adalah suatu barang yang harus bersifat padat yang tidak
kerusakan.
4. Basriyanta
5. Tanjung
oleh pemiliknya.
6. Wijaya Jati
tidak lagi digunakan, baik tidak dipakai, tidak disenangi, ataupun yang
dibuang.
9
Sampah adalah barang yang dibuang oleh pemiliknya karena
tidak terpakai lagi atau tidak dinginkan lagi, misalnya kotoran, kaleng
yang terdapat di TPA ini, karena jumlah dan kegiatan manusia yang semakin
Seperti halnya dalam kegiatan rumah tangga, masing – masing kepala rumah
harinya. Sampah – sampah yang terdapat di sini secara tidak langsung dan secara
Jika kompenen ini rusak dan tercemar, maka akan terjadi ketidakstabilan
Pembuangan Akhir (TPA) Sumur Batu ini. Seperti yang diketahui tumpukan –
tumpukan sampah yang telah melebihi daya tampung TPA ini akan berbahaya jika
dibiarkan begitu saja. Karena tumpukan - tumpukan sampah yang dibuang dengan
udara akibat proses dekomposisi anerobik. Akibat proses tersebut muncullah emisi
Gas Methana (CH4), Amoniak (NH3) dan Hidrogen Sulfida (H2S) yang
10
sedap dan menurunkan kualitas ambien udara. bukan hanya itu, Gas Methana
kesehatan terutama manusia, menimbulkan efek Gas Rumah Kaca dan menjadi
faktor terbentuknya lubang ozon (O3) yang terdapat dilapisan atmosfer. Daya
rusak Methana (CH4) terhadap palisan Ozon pun diketahui memiliki kekuatan
21x lebih kuat daripada Karbon Dioksida (CO2). Sehingga tumpukan – tumpukan
sampah yang terdapat disini menjadi salah satu penyumbang bagi terjadinya
perubahan iklim dan pemanasan global seperti yang dialami bumi saat ini.
Pencemaran lain yang ada di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) ini terjadi
manakala datangnya musim hujan apalagi jika intensitas hujan yang tinggi yang
dapat menyebabkan kawasan ini tergenang banjir. Yang secara tidak langsung
akan menyebabkan tercemarnya air tanah. Sehingga air tanah yang ada disekitar
tidak dapat digunakan kembali. Karena air yang terdapat di kawasan ini telah
menurun kualitas ambien airnya dan dinyakatakan berbahaya bagi makhluk hidup
apabila telah tercemar senyawa logam berat. Karena sebagian besar tumpukan
Air Lindi pun turut serta menjadi permasalahan bagi Tempat Pembuangan
Akhir (TPA) Sumur Batu ini. Air Lindi tersebut dihasilkan dari proses
dekomposisi atau pembusukan sampah. Selain mencemari kualitas tanah, air lindi
secara langsung juga mencemari kualitas air, baik air permukaan maupun air
tanah. Dimana senyawa organik di dalam air lindi memiliki konsentrasi yang
sangat tinggi, hal ini berdampak pada turunnya kadar oksigen terlarut dalam air.
11
Sehingga air dengan kualitas seperti ini menjadi tidak layak untuk dipergunakan
manusia dan dapat mematikan binatang air. Kualitas air akan semakin menurun,
bahkan menjadi berbahaya apabila tercemar senyawa logam berat seperti Timbal
Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air yang berbunyi: “ Setiap usaha dan
Selain pencemaran udara dan air, pencemaran pada tanah pun mendapat
sorotan khusus bagi semua masyarakat, pemerintah dan semua instansi yang
terkait. Tumpukan - tumpukan sampah disini pun dapat merusak struktur tanah
dan merusak ekosistem darat. Yang mana tanah menjadi tidak subur, terjadinya
erosi atau longsor, serta menimbulkan wabah penyakit yang diakibatkan zat kimia
Tentang Pengelolaan Sampah Bab XI tentang Larangan dan Pasal Pasal 29 (c) dan
(d) Undang – Undang No. 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah BAB X
12
b. Mengelola sampah yang menyebabkan pencemaran dan/atau perusakan
lingkungan.
Akan tetapi pada praktiknya masih saja ada orang, terutama badan usaha
yang masih mencampur sampah dengan limbah bahan berbahaya dan beracun. Hal
tersebut sangat merugikan lingkungan dan berdampak buruk bagi lingkungan dan
1. Seperti yang terjadi pada Senin, 8 April 2019 yang mana Tempat
ini tergenang banjir. Banjir yang terjadi Pada Selasa 9 April 2019
mengenangi areal ini dapat merusak serta mencemari tanah, dan air
Seperti kejadian pada Tahun 2012, yang pada saat itu petani yang
tercemar air lindi yang berasal dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
13
Sumur Batu yang pada saat itu Dinas Kebersihan Kota Bekasi tidak
Akhir (TPA). Sebagai bentuk ajakan Pemerintah Kota kepada masyarakat untuk
Seperti PT. Godag Tua jaya yang merupakan subkontraktor dan pemain lama
dalam bisnis persampahan dan terkenal sebagai produsen pupuk organic (kompos)
yang berbahan baku sampah pasar. PT. Godang Tua Jaya membuat rencana dalam
sampah plastik, fasilitas pengolahan gas Methana, dan fasilitas pembangkit listrik.
Tak ketinggalan juga, PT. Godang Tua Jaya pun aka menerapkan teknologi
sanitary landfill yang benar dan penerapan proses 3R, yaitu: Reduce, Refuse, and
Recycle)
BAB IV
14
PENUTUP
A. Kesimpulan
wilayah sekitar.
3. Tata ruang wilayah Bantargebang menjadi semakin semrawut, karena
2802/220
5. Pengelolaan sampah menuju zero waste menjadi salah satu alternatif
B. Saran
15
manfaatkan sebagi tempat pembuangan sampah akhir dengan
sampah
16
g. Menetapkan kebijakan penyelesaian perselisihan antara daerah
17