Kab Madiun Akreditasi FKTP 2019
Kab Madiun Akreditasi FKTP 2019
AKREDITASI FKTP
DISAMPAIKAN PADA
PERTEMUAN FKTP
23 JULI 2019
tersebut.
FAKTA TENTANG
• Secara global, biaya yang diakibatkan
LAYANAN KESEHATAN DI DUNIA
oleh medication error adalah sebesar
4 2 m i l y a r U S D tiap tahunnya ,
• Di negara berpenghasilan belumtermasuk turunnya pendapatan
tinggi, 1 dar i 1 0 pasien dan produktivitas atau biaya
a l a mi K T D s e l a ma
perawatan yang takterhindarkan
perawatan.
• HAI’s • WHO memperkirakan bahwa sekitar
3 0 3 . 0 0 0 i b u d a n 2 .7 j u t a b ay i
• Negara penghasilan
tinggi : 7 dari 100 pasien meninggal tiap tahun karena persalinan
rawat inap di RS akibat penyakit yang seharusnya dapat
• Di negara berkembang : dicegah.
1 dari 10 pasien • Sekitar 4 0 % fasyankes d i ne g ara
Resistensi antibiotik berpenghasilan rendah dan menengah
menjadi isu besar kesmas k e k u ra n g a n air b e r s i h dan 2 0 %
g l o b al, sebagian akibat kekurangan sanitasi
p e ny al ahg unaan &
penggunaan antibiotik yang • C a k u p a n terapi hipertensi masih
berlebihan di fasyankes r e n d a h , b e r k i s a r a n t a ra 7 - 6 1 %
menunjukkan adanya masalah dlm
ANCAMAN PENYAKIT AKIBAT KEJADIAN TIDAK DIHARAPKAN
SUMBER : INSTITUTE OF HEALTH METRICS AND EVALUATION, 2015.
7 DIMENSI meminimalisasi terjadinya kerugian (harm), cedera
dan kesalahan medis yang bisa dicegah
Optimalkan Sumberdaya yang MUTU
kepada mereka yang menerima pelayanan
ada, tanpa pemborosan bahan
EFISIEN AMAN
INTEGRASI
menyediakan pelayanan menyediakan pelayanan yang seragam tanpa
kesehatan yang berbasis bukti membedakan jenis kelamin, suku, etnik,
kepada masyarakat tempat tinggal, agama, sosial ekonomi
EFEKTIF ADIL
mengurangi waktu tunggu dan menyediakan pelayanan yang sesuai
keterlambatan pemberian dengan preferensi, kebutuhan dan nilai
pelayanan kesehatan -nilai individu
TEPAT kMal
BERORIENTASI
WAKTU PASIEN
tingkat layanan kesehatan untuk individu dan masyarakat yang dapat meningkatkan keluaran (outcome) kesehatan yang optimal,
diberikan sesuai dengan standar pelayanan dan perkembangan ilmu pengetahuan terkini serta memperhatikan hak dan kewajiban pasien.
RISIKO PELAYANAN YANG TIDAK BERMUTU
1 2 3 4 5
MENGGERUS RISIKO
KEPERCAYAAN PADA MENGUBAH MENGURANGI SERIUS TIDAK
MOTIVASI MERUGIKAN
SISTEM PELAYANAN PERILAKU
KESEHATAN PEMBERI SECARA TERCAPAINYA
DALAM MEMILIH PELAYANAN FINANSIAL UNIVERSAL
PELAYANAN KESEHATAN
KESEHATAN
HEALTH
COVERAGE
2 KEBIJAKAN MUTU &
AKREDITASI FKTP
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 47 TAHUN 2016
TENTANG FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
• Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu Jenis Fasilitas Pelayanan Kesehatan
alat dan/atau tempat yang digunakan untuk a. tempat praktik mandiri Tenaga
menyelenggarakan upaya pelayanan Kesehatan;
kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif
b. pusat kesehatan masyarakat;
maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh
pemerintah pusat, pemerintah daerah,
c. klinik;
dan/atau masyarakat. d. rumah sakit;
e. apotek;
f. unit transfusi darah;
g. laboratorium kesehatan;
h. optikal;
i. fasilitas pelayanan kedokteran untuk
kepentingan hukum; dan
j. Fasilitas Pelayanan Kesehatan
tradisional.
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 47 TAHUN 2016
TENTANG
FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
• wajib memiliki sistem tata kelola manajemen dan tata kelola pelayanan
kesehatan atau klinis yang baik
PENYELENGGARAAN • Wajib pasang papan nama (nama, jenis, sio / sip)
• Melaksanakan system rujukan
PMK 9 TH 2014 • telah memperoleh izin operasional dan telah beroperasi paling sedikit 2 (dua) tahun wajib
mengajukan permohonan akreditasi
TTG KLINIK
PMK 46 TH • AKREDITASI PUSKESMAS, KLINIK PRATAMA, TEMPAT PRAKTIK MANDIRI DOKTER, DAN TEMPAT
PRAKTIK MANDIRI DOKTER GIGI
2015
PMK 99 TH • PERUBAHAN ATAS PMK NOMOR 71 TAHUN 2013 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN PADA
JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
• 31 Desember 2015
2015 • harus menyesuaikan dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri ini dalam jangka waktu 7 (tujuh)
tahun
Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tk Pertama
Permenkes 46 Tahun 2015
KESELAMATAN PASIEN
MUTU PMK 11/2017
Pasal 5
PASAL 39 AYAT 1.
SETIAP FASKES WAJIB MENYELENGGARAKAN KESELAMATAN
(1) DALAM UPAYA PENINGKATAN MUTU PELAYANAN, PASIEN
PUSKESMAS WAJIB DIAKREDITASI SECARA BERKALA
PALING SEDIKIT 3 (TIGA) TAHUN SEKALI.
Ayat 2.
Pembentukan sistem pelayanan yang menerapkan:
a. Standar keselamatan pasien
b. Sasaran keselamatan pasien
c. Tujuh langkah menuju keselamatan pasien
MENJADIKAN MUTU SEBAGAI LANDASAN SISTEM LAYANAN KESEHATAN
DUKUNGAN REGULASI
STRATEGI IMPLEMENTASI PENJAMINAN MUTU YANKES
MEMASTIKAN
MEMASTIAKAN MEMASTIKAN JAMINAN AKREDITASI & TERWUJUDNYA
KETERSEDIAAN AKSES KETERJANGKAUAN PENGUKURAN BUDAYA MUTU
SUMBERDAYA (SPA) (GEOGRAFIS) FINANCIAL INDIKATOR MUTU DI FASKES
( AFFORDABILITY)
MANDATORI :
PENGUKURAN INDIKATOR NASIONAL MUTU
PELAYANAN KESEHATAN DASAR
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
Pasal 3
TENTANG
(3) Bundles sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c merupakan
sekumpulan praktik berbasis bukti sahih yang menghasilkan perbaikan
keluaran poses pelayanan kesehatan bila dilakukan secara kolektif dan
PPI konsisten.
(4) Penerapan PPI sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan terhadap
infeksi terkait pelayanan HAIs dan infeksi yang bersumber dari
masyarakat.
(5) Dalam pelaksanaan PPI sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Fasilitas
Pelayanan Kesehatan harus melakukan: a. surveilans; dan b. pendidikan
dan pelatihan PPI.
SASARAN KESELAMATAN PASIEN
KOMUNIKASI
IDENTIFIKASI
OBAT
PASIEN
SKP
OPERASI/
JATUH
TINDAKAN
HH
STANDAR AKREDITASI PRAKTIK
MANDIRI
2 Bab Standar akreditasi Praktik Mandiri
Pemeliharaan
Sarana Pengelolaan
Prasarana
BAB 1
Kontrak Pengelolaan
Kerja Keuangan
Hak dan
Data dan
Kewajiban
Informasi
Pengguna
PERSYARATAN UMUM PRAKTIK MANDIRI
STANDAR 1.1
3.
PRASARANA
2.
4.
BANGUNAN
PERALATAN
DAN RUANG
1.1. Persyaratan
Pendirian dan
5.
1. LOKASI Perijinan
PRAKTIK KETENAGAAN
MANDIRI
Standar 1.1.
PERSYARATAN PENDIRIAN DAN PERIJINAN
PRAKTIK MANDIRI
PRAKTIK MANDIRI harus memenuhi
persyaratan lokasi, bangunan dan ruang,
prasarana, peralatan, dan ketenagaan
Lokasi pendirian PRAKTIK MANDIRI harus sesuai dengan SIP
Dokter (1.1.1)
FOTO DENAH
PRAKTIK
MANDIRI
1. Bukti
a. Bangunan Permanen
b. Memenuhi Persyaratan Lingkungan
Sehat
Penataan Ruang
Memenuhi
Persyaratan Minimal
Sesuai Kebutuhan
Pelayanan
Catatan:
1. Program dan ukuran ruangan
disesuaikan dengan aktifitas dan kapasitas
penggunaan serta kebutuhan pelayanan.
2. Bagian yang diblok, ruangan dapat berpotensi sumber infeksi.
PERSYARATAN BANGUNAN DAN
PRASARANA FKTP SESUAI PPI
Persyaratan Pendirian dan Perijinan PRAKTIK MANDIRI (1.1)
Peralatan :
Medis
-Tersedia Non Medis
- Terpelihara
-Dikalibrasi Sesuai dengan Jenis
-Berijin
-Berfungsi baik
Pelayanan yang Disediakan
Pelayanan
- Mudah
- Aman
- Lancar
Persyaratan Pendirian dan Perijinan PRAKTIK MANDIRI (1.1)
Perlu • Dikalibrasi
Kalibrasi
Perlu • Berijin
Ijin
Standar 1.2.
PERSYARATAN KETENAGAAN PRAKTIK MANDIRI
PRAKTIK MANDIRI harus memenuhi persyaratan
ketenagaan yang dipersyaratkan dalam
peraturan perundangan sesuai dengan jenis
pelayanan yang disediakan
KETENAGAAN PRAKTIK
MANDIRI
(STANDAR 1.2)
PENANGGUNGJAWAB
PRAKTIK MANDIRI
(KRITERIA 1.2.1)
Persyaratan Hasil
Uraian Tugas
PJ kredensialing
Kejelasan Persyaratan PJ PRAKTIK
MANDIRI
Kejelasan Uraian Tugas
Pimpinan PRAKTIK
MANDIRI
Kesesuaian Profil PJ PRAKTIK MANDIRI
dengan Persyaratan
POKOK PIKIRAN 1.2.2
Tersedia tenaga medis, tenaga kesehatan lain, dan tenaga non kesehatan
sesuai dengan kebutuhan dan jenis pelayanan yang disediakan
Medis Keperawatan
PELAYANAN VISI
Struktur Organisasi Pengelola (1.3.1)
2. Lampiran SK : Alur
Pertanggungjawaban
Pelaporan
Pengarahan
Komunikasi dan koordinasi
3. SOP
Kejelasan Tugas, Peran, dan Tanggung Jawab (1.3.2)
Evaluasi Pelaksanaan
Uraian Tugas
Monitoring Pelaksanaan Uraian Tugas
Kaji Ulang Struktur Organisasi (1.3.3)
Visi Hasil
Misi Penilaian
Tujuan Kinerja
Rencana
Operasional
PRAKTIK
MANDIRI
Peningkatan (ROK)
Kinerja Pelayanan
Penetapan Peran
Masing-masing
Pihak
-PMK 4Th 2014
• Pertemuan rutin -PMK 11 Tahun
Pembinaan, • Pemanfaatan Teknologi 2017
Komunikasi, dan Informasi
Koordinasi • Kebijakan/SOP Pembinaan,
Komunikasi, dan Koordinasi
Ketetapan Pelaksanaan
Komunikasi Internal (Kebijakan
Pimpinan: pertemuan, media dan
teknologi komunikasi)
Tujuan :
Koordinasi
Pelaksanaan Manajemen
Risiko (Identifikasi, Analisis,
Pencegahan)
Lingkungan Kerja
Faktor Lain
Terhadap
Kondisi
Lingkungan Keamanan
Pekerjaan
Gangguan
Lingkungan
- Kebisingan
- Temperatur
Kondisi Fisik -Kelembaban
– Pencahayaan
- Cuaca
Pimpinan dan Pemangku jabatan wajib memonitor pelaksanaan dan
pencapaian pelaksanaan kegiatan PRAKTIK MANDIRI dan mengambil
langkah tindak lanjut untuk revisi/perbaikan rencana bila diperlukan
(1.3.13)
SK Pimpinan tentang
monitor ing Pelaksanaan Kegiatan
pelaksanaan dan Sesuai Rencana Monitoring:
pencapaian Operasional Pertemuan Pembahasan Kinerja
pelaksanaan kegiatan Secara Periodik
PRAKTIK MANDIRI Supervisi
Menelaah Laporan Kegiatan
SK Pimpinan tentang
indikator untuk
monitoring dan SOP Monitoring
penilaian proses penyelenggaraan pelayanan
pelaksanaan dan Monitoring dan tindaklanjutnya baik oleh
pencapaian hasil Pimpinan Pimpinan maupun
pelayanan pemangku jabatan
Revisi Kebijakan
Membandingkan data
dengan acuan/standard
Kaji banding/benchmarking
dengan PRAKTIK MANDIRI lain
Evaluasi Indikator Kinerja PRAKTIK MANDIRI
Laporan ke
Profesionalisme Dalam Mengelola Keuangan Pelayanan(1.3.15)
Keikutsertaan PJ dan
SK dan Uraian Tugas
Pelaksana (saat Plan, Do,
, TJ dan kewenangan
Check) dalam Pengelolaan
Pengelola Keuangan
Anggaran
Audit Kinerja
Pengelola Keuangan
(Disertai SOP dan
Hasil)
Pengelolaan Keuangan Sesuai Peraturan Yang Berlaku (1.3.16)
Pengelolaan
Keuangan Sesuai
SK Penetapan, Dengan Laporan dan Audit , Hasil dan
Uraian Tugas dan Standar, Pertanggung Tindak Lanjut
TJ Pengelola jawaban Keuangan Pengelolaan
Keuangan Peraturan, sesuai Ketetuan Keuangan
Rencana Anggaran
disusun dengan RO
Ketersediaan Data dan Informasi (1.3.17)
Pelaporan Ke
Pemilik
Data Dan
Informasi
Pengumpulan
SOP Pengumpulan, Penyimpanan, dan Retrieving (Pencarian Kembali) Data
Analisis Data
Kegiatan Analisis SOP Analisis Data
Demografi
Surveilans epidemiologi
Sosialisasi Kepada
Masyarakat dan Pihak
Terkait
• Mencantumkan :
• Kegiatan
• Peran dan Tanggung Jawab
• Personil Pelaksana
• Kualifikasi
Isi Dokumen
• Indikator dan Standar Kinerja
• Masa Berlaku
• Pemutusan Hubungan Kerja
Monitor dan Evaluasi Kinerja Pihak Ketiga (1.5.2)
Gudang
Ketersediaan Tempat dan
Peraturan Pengelolaan Barang dan Bahan Berbahaya
Memenuhi Persyaratan
Pelaksanaan dan Pendokumentasian Sarana dan Peralatan (1.6.1)
SK Penanggung Jawab
Continuity of Care
2.1. Pendaftaran
1.Paripurna,
2.Kebutuhan dan harapan pasien,
3.Medis, Keperawatan, kajian lain,
4.Dicatat dalam rekam medis,
5.Pemberian prioritas pada kedaruratan,
6.Dengan peralatan dan sarana
memadai,
7.Keputusan oleh tenaga yang kompeten.
2.4. Rencana layanan
1. SOP Rujukan
2. Informasi rujukan
3. Kerjasama dengan fasilitas rujukan
4. Resume medis
5. Didampingi staf kompeten
2.6 sd 2.4.
Pelaksanaan
layanan
2.6. Pelaksanaan layanan:
Dipandu pedoman pelayanan klinis
Kebijakan & Prosedur khusus : gawat darurat dan berisiko tinggi
Kebijakan & prosedur : pemberian obat/cairan intravena
Sesuai rencana layanan
Hak pasien
Hindari pengulangan tidak perlu
Hak pasien menolak/tidak melanjutkan pengobatan
2.7. Pelayanan anestesi local dan pembedahan
Jika melakukan anestesi, sedasi, dan pembedahan: dipandu oleh standar yang baku
2.8. Pendidikan kesehatan dan konseling kepada pasien/keluarga
2.4. Pengelolaan nutrisi sesuai standar pada pasien rawat inap
2.10. Pemulangan, rujukan dan tindak lanjut
SOP Pemulangan
Kriteria pemulangan
SOP tindak lanjut
Tindak lanjut terhadap umpan balik dari
sarana rujukan
SOP: perlu rujukan tetapi tidak mungkin
dilakukan
Rujukan sesuai kebutuhan dan pilihan pasien
2
MANFAAT &
CAPAIAN
AKREDITASI
FKTP
SISTEM TATA KELOLA KINERJA & MUTU
MELALUI AKREDITASI PUSKESMAS (FKTP)
AKREDITASI
PERBAIKAN TATA KELOLA PERBAIKAN TATA KELOLA
(MANAJEMEN) MUTU
FASYANKES (MANAJEMEN) PROGRAM
Dari total
16.536 sudah
terakeditasi
7.532 FKTP: KLINIK
•Puskesmas PRATAMA
331 1.280 3.020 3.811 4.682 8.397
(7.518)
•Klinik Pratama
(14)
@ditjenyankes @ditjenyankes