Anda di halaman 1dari 102

KEBIJAKAN PENJAMINAN MUTU dan

AKREDITASI FKTP
DISAMPAIKAN PADA
PERTEMUAN FKTP
23 JULI 2019

dr. ARY ANDARWATI, M.MKES


KABID YANKES DINKES KAB MADIUN
1 PENDAHULUAN
ISSUE PELAYANAN KESEHATAN

UNIVERSAL MUTU DAN


AKSES PELAYANA
HEALTH KESELAMATAN
NAN KESEHATAN
COVERAGE PASIEN
PENGERTIAN CAKUPAN KESEHATAN
SEMESTA

Definisi WHO Cakupan pelayanan ↑

Cakupan Kesehatan Semua warga negara


mendapatkan pelayanan
Semesta: bahwa semua kesehatan komprehensif
sesuai kebutuhannya
anggota masyarakat mendapat
pelayanan promotif, preventif,
kuratif, rehabilitatif, dan paliatif Tidak boleh ada barrier
yang berkualitas dan efektif sesuai finansial
kebutuhan, dan tidak boleh ada
kendala biaya dalam Pengeluaran OOP ↓
memanfaatkan pelayanan 3

tersebut.
FAKTA TENTANG
• Secara global, biaya yang diakibatkan
LAYANAN KESEHATAN DI DUNIA
oleh medication error adalah sebesar
4 2 m i l y a r U S D tiap tahunnya ,
• Di negara berpenghasilan belumtermasuk turunnya pendapatan
tinggi, 1 dar i 1 0 pasien dan produktivitas atau biaya
a l a mi K T D s e l a ma
perawatan yang takterhindarkan
perawatan.
• HAI’s • WHO memperkirakan bahwa sekitar
3 0 3 . 0 0 0 i b u d a n 2 .7 j u t a b ay i
• Negara penghasilan
tinggi : 7 dari 100 pasien meninggal tiap tahun karena persalinan
rawat inap di RS akibat penyakit yang seharusnya dapat
• Di negara berkembang : dicegah.
1 dari 10 pasien • Sekitar 4 0 % fasyankes d i ne g ara
 Resistensi antibiotik berpenghasilan rendah dan menengah
menjadi isu besar kesmas k e k u ra n g a n air b e r s i h dan 2 0 %
g l o b al, sebagian akibat kekurangan sanitasi
p e ny al ahg unaan &
penggunaan antibiotik yang • C a k u p a n terapi hipertensi masih
berlebihan di fasyankes r e n d a h , b e r k i s a r a n t a ra 7 - 6 1 %
menunjukkan adanya masalah dlm
ANCAMAN PENYAKIT AKIBAT KEJADIAN TIDAK DIHARAPKAN
SUMBER : INSTITUTE OF HEALTH METRICS AND EVALUATION, 2015.
7 DIMENSI meminimalisasi terjadinya kerugian (harm), cedera
dan kesalahan medis yang bisa dicegah
Optimalkan Sumberdaya yang MUTU
kepada mereka yang menerima pelayanan
ada, tanpa pemborosan bahan

EFISIEN AMAN

INTEGRASI
menyediakan pelayanan menyediakan pelayanan yang seragam tanpa
kesehatan yang berbasis bukti membedakan jenis kelamin, suku, etnik,
kepada masyarakat tempat tinggal, agama, sosial ekonomi

EFEKTIF ADIL
mengurangi waktu tunggu dan menyediakan pelayanan yang sesuai
keterlambatan pemberian dengan preferensi, kebutuhan dan nilai
pelayanan kesehatan -nilai individu

TEPAT kMal
BERORIENTASI
WAKTU PASIEN
tingkat layanan kesehatan untuk individu dan masyarakat yang dapat meningkatkan keluaran (outcome) kesehatan yang optimal,
diberikan sesuai dengan standar pelayanan dan perkembangan ilmu pengetahuan terkini serta memperhatikan hak dan kewajiban pasien.
RISIKO PELAYANAN YANG TIDAK BERMUTU

1 2 3 4 5
MENGGERUS RISIKO
KEPERCAYAAN PADA MENGUBAH MENGURANGI SERIUS TIDAK
MOTIVASI MERUGIKAN
SISTEM PELAYANAN PERILAKU
KESEHATAN PEMBERI SECARA TERCAPAINYA
DALAM MEMILIH PELAYANAN FINANSIAL UNIVERSAL
PELAYANAN KESEHATAN
KESEHATAN
HEALTH
COVERAGE
2 KEBIJAKAN MUTU &
AKREDITASI FKTP
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 47 TAHUN 2016
TENTANG FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
• Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu Jenis Fasilitas Pelayanan Kesehatan
alat dan/atau tempat yang digunakan untuk a. tempat praktik mandiri Tenaga
menyelenggarakan upaya pelayanan Kesehatan;
kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif
b. pusat kesehatan masyarakat;
maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh
pemerintah pusat, pemerintah daerah,
c. klinik;
dan/atau masyarakat. d. rumah sakit;
e. apotek;
f. unit transfusi darah;
g. laboratorium kesehatan;
h. optikal;
i. fasilitas pelayanan kedokteran untuk
kepentingan hukum; dan
j. Fasilitas Pelayanan Kesehatan
tradisional.
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 47 TAHUN 2016
TENTANG
FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN

• wajib memiliki izin yang diberikan setelah


PERIZINAN memenuhi persyaratan sesuai jenis Fasilitas
Pelayanan Kesehatan

• wajib memiliki sistem tata kelola manajemen dan tata kelola pelayanan
kesehatan atau klinis yang baik
PENYELENGGARAAN • Wajib pasang papan nama (nama, jenis, sio / sip)
• Melaksanakan system rujukan

• memenuhi kebutuhan setiap orang dalam memperoleh akses atas Fasilitas


PEMBINAAN DAN Pelayanan Kesehatan;
• meningkatkan mutu penyelenggaraan Fasilitas Pelayanan Kesehatan; dan
PENGAWASAN • mengembangkan sistem rujukan pelayanan kesehatan yang efisien dan efektif
KEWAJIBAN AKREDITASI

PMK 9 TH 2014 • telah memperoleh izin operasional dan telah beroperasi paling sedikit 2 (dua) tahun wajib
mengajukan permohonan akreditasi
TTG KLINIK
PMK 46 TH • AKREDITASI PUSKESMAS, KLINIK PRATAMA, TEMPAT PRAKTIK MANDIRI DOKTER, DAN TEMPAT
PRAKTIK MANDIRI DOKTER GIGI
2015
PMK 99 TH • PERUBAHAN ATAS PMK NOMOR 71 TAHUN 2013 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN PADA
JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
• 31 Desember 2015

2015 • harus menyesuaikan dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri ini dalam jangka waktu 7 (tujuh)
tahun
Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tk Pertama
Permenkes 46 Tahun 2015

PUSKESMAS KLINIK TPM Dr/Drg


Jangka Waktu Akreditasi : 3 Tahun Jangka Waktu Akreditasi : 3 Tahun Jangka Waktu Akreditasi : 5 Tahun
Ruang Lingkup Akreditasi : Ruang Lingkup Akreditasi : Ruang Lingkup Akreditasi :
- Administrasi Manajemen - Administrasi Manajemen - Administrasi Manajemen
- UKM - UKP - UKP
- UKP
KEBIJAKAN MUTU & KESELAMATAN PASIEN
UU 36 /2009 TENTANG KESEHATAN
PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN DILAKSANAKAN SECARA BERTANGGUNG JAWAB, AMAN, BERMUTU, SERTA
MERATA & NONDISKRIMINATIF (PS 19)
PEMERINTAH WAJIB MENETAPKAN STANDAR MUTU PELAYANAN KESEHATAN (PS 55 AY 1)
STANDAR MUTU PELAYANAN KESEHATAN SEBAGAIMANA DIMAKSUD PADA AYAT DIATUR DENGAN PERATURAN PEMERINTAH
(PS 55 AY 2)

KESELAMATAN PASIEN
MUTU PMK 11/2017
Pasal 5
PASAL 39 AYAT 1.
SETIAP FASKES WAJIB MENYELENGGARAKAN KESELAMATAN
(1) DALAM UPAYA PENINGKATAN MUTU PELAYANAN, PASIEN
PUSKESMAS WAJIB DIAKREDITASI SECARA BERKALA
PALING SEDIKIT 3 (TIGA) TAHUN SEKALI.
Ayat 2.
Pembentukan sistem pelayanan yang menerapkan:
a. Standar keselamatan pasien
b. Sasaran keselamatan pasien
c. Tujuh langkah menuju keselamatan pasien
MENJADIKAN MUTU SEBAGAI LANDASAN SISTEM LAYANAN KESEHATAN

PERLU KERJA SAMA AKSI


PEMEGANG KEBIJAKAN • MENJAMIN TERSEDIANYA TENAGA KESEHATAN YANG
1 BERKUALITAS

PEMERINTAH DAERAH • MENJAMIN PENGGUNAAN OBAT-OBATAN, ALKES DAN


2 TEKNOLOGI SECARA AMAN DAN EFEKTIF

PIMPINAN FASYANKES • MENJAMIN MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI FASKES


3

PASIEN, KELUARGA DAN MASYARAKAT • MENJAMIN MEKANISME FINANSIAL YANG MENDUKUNG


4 PENINGKATAN MUTU YANG BERKELANJUTAN

TENAGA KESEHATAN • MENJAMIN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI SECARA


5 EFEKTIF

DUKUNGAN REGULASI
STRATEGI IMPLEMENTASI PENJAMINAN MUTU YANKES

MEMASTIKAN
MEMASTIAKAN MEMASTIKAN JAMINAN AKREDITASI & TERWUJUDNYA
KETERSEDIAAN AKSES KETERJANGKAUAN PENGUKURAN BUDAYA MUTU
SUMBERDAYA (SPA) (GEOGRAFIS) FINANCIAL INDIKATOR MUTU DI FASKES
( AFFORDABILITY)

MANDATORI :
PENGUKURAN INDIKATOR NASIONAL MUTU
PELAYANAN KESEHATAN DASAR
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI

Pasal 3

PMK (1) Setiap Fasilitas Pelayanan Kesehatan harus melaksanakan PPI.


(2) PPI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan melalui

27/2017 penerapan: a. prinsip kewaspadaan standar dan berdasarkan transmisi;


b. penggunaan antimikroba secara bijak; dan c. bundles.

TENTANG
(3) Bundles sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c merupakan
sekumpulan praktik berbasis bukti sahih yang menghasilkan perbaikan
keluaran poses pelayanan kesehatan bila dilakukan secara kolektif dan
PPI konsisten.
(4) Penerapan PPI sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan terhadap
infeksi terkait pelayanan HAIs dan infeksi yang bersumber dari
masyarakat.
(5) Dalam pelaksanaan PPI sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Fasilitas
Pelayanan Kesehatan harus melakukan: a. surveilans; dan b. pendidikan
dan pelatihan PPI.
SASARAN KESELAMATAN PASIEN

KOMUNIKASI

IDENTIFIKASI
OBAT
PASIEN

SKP

OPERASI/
JATUH
TINDAKAN

HH
STANDAR AKREDITASI PRAKTIK
MANDIRI
2 Bab Standar akreditasi Praktik Mandiri

• Kepemimpinan dan Manajemen Praktik Mandiri


(KMPM)
• Layanan Klinis dan Peningkatan Mutu Klinis dan
Keselamatan Pasien (LKPM)
BAB 1 : Kepemimpinan dan Manajemen Praktik Mandiri
(KMPM)
Tata
Kelola
Sarana
Pengorgan
Ketenagaan isasian

Pemeliharaan
Sarana Pengelolaan
Prasarana
BAB 1

Kontrak Pengelolaan
Kerja Keuangan

Hak dan
Data dan
Kewajiban
Informasi
Pengguna
PERSYARATAN UMUM PRAKTIK MANDIRI
STANDAR 1.1

3.
PRASARANA
2.
4.
BANGUNAN
PERALATAN
DAN RUANG

1.1. Persyaratan
Pendirian dan
5.
1. LOKASI Perijinan
PRAKTIK KETENAGAAN
MANDIRI
Standar 1.1.
PERSYARATAN PENDIRIAN DAN PERIJINAN
PRAKTIK MANDIRI
PRAKTIK MANDIRI harus memenuhi
persyaratan lokasi, bangunan dan ruang,
prasarana, peralatan, dan ketenagaan
Lokasi pendirian PRAKTIK MANDIRI harus sesuai dengan SIP
Dokter (1.1.1)

1. Lokasi = SIP Dokter

2. SIP Dokter yang masih berlaku


Persyaratan Pendirian dan Perijinan PRAKTIK MANDIRI (1.1)

FOTO DENAH
PRAKTIK
MANDIRI
1. Bukti
a. Bangunan Permanen
b. Memenuhi Persyaratan Lingkungan
Sehat

2. Evaluasi Kondisi Bangunan Fisik


PRAKTIK MANDIRI CEKLIS
LINGKUNGAN
SEHAT TEMPAT
YANKES
Persyaratan Pendirian dan Perijinan PRAKTIK MANDIRI (1.1)

Penataan Ruang
 Memenuhi
Persyaratan Minimal
 Sesuai Kebutuhan
Pelayanan

Melakukan Pengaturan Tata Ruang :


• Sesuai fungsi
• Kemudahan Akses
• Keamanan
• Kenyamanan

Pasien Keluarga Petugas


Mengakomodasi
Kepentingan:
• Disabilitas
• Anak-anak
• Orang Usia
Lanjut
PERSYARATAN BANGUNAN DAN PRASARANA FKTP SESUAI PPI
PERSYARATAN BANGUNAN DAN PRASARANA FKTP SESUAI PPI

Catatan:
1. Program dan ukuran ruangan
disesuaikan dengan aktifitas dan kapasitas
penggunaan serta kebutuhan pelayanan.
2. Bagian yang diblok, ruangan dapat berpotensi sumber infeksi.
PERSYARATAN BANGUNAN DAN
PRASARANA FKTP SESUAI PPI
Persyaratan Pendirian dan Perijinan PRAKTIK MANDIRI (1.1)

Prasarana Yang Dipersyaratkan :


 Sumber Air Bersih
 Instalasi Sanitasi
-Tersedia  Instalasi Listrik
- Terpelihara  Sistem Tata Udara
-Berfungsi baik
 Sistem Pencahayaan
 Sarana pengelolaan limbah
 Sistem Penanggulangan Kebakaran
 Ambulans
Pelayanan  Pagar
- Mudah
- Aman
 Selasar
- Lancar  Prasarana Lain Sesuai Kebutuhan
Persyaratan Pendirian dan Perijinan PRAKTIK MANDIRI (1.1)

Melakukan Melakukan Monitoring


Tindak Lanjut
Evaluasi pemeliharaan Pemeliharaan
Hasil
Kondisi Prasarana dan Fungsi
Monitoring
Prasarana Terjadwal Prasarana
Persyaratan Pendirian dan Perijinan PRAKTIK MANDIRI (1.1)

Peralatan :
 Medis
-Tersedia  Non Medis
- Terpelihara
-Dikalibrasi Sesuai dengan Jenis
-Berijin
-Berfungsi baik
Pelayanan yang Disediakan

Pelayanan
- Mudah
- Aman
- Lancar
Persyaratan Pendirian dan Perijinan PRAKTIK MANDIRI (1.1)

Melakukan Melakukan Monitoring


Tindak Lanjut
Evaluasi pemeliharaan Pemeliharaan
Hasil
Kondisi Peralatan dan Fungsi
Monitoring
Peralatan Terjadwal Peralatan
Persyaratan Pendirian dan Perijinan PRAKTIK MANDIRI (1.1)

Perlu • Dikalibrasi
Kalibrasi

Perlu • Berijin
Ijin
Standar 1.2.
PERSYARATAN KETENAGAAN PRAKTIK MANDIRI
PRAKTIK MANDIRI harus memenuhi persyaratan
ketenagaan yang dipersyaratkan dalam
peraturan perundangan sesuai dengan jenis
pelayanan yang disediakan
KETENAGAAN PRAKTIK
MANDIRI
(STANDAR 1.2)

PENANGGUNGJAWAB
PRAKTIK MANDIRI
(KRITERIA 1.2.1)

TENAGA PRAKTIK MANDIRI


(KRITERIA 1.2.2)
1.2.1. Penanggung jawab PRAKTIK MANDIRI adalah tenaga
medis yang kompeten sesuai dengan peraturan perundangan

Agar PRAKTIK MANDIRI dikelola dengan baik, efektif dan


efisien, maka harus dipimpin oleh tenaga yang kompeten
untuk mengelola fasilitas tersebut.

- PJ ditetapkan pimpinan PRAKTIK MANDIRI


- Dokter / Drg (dapat merangkap sbg pelaksana)

Persyaratan Hasil
Uraian Tugas
PJ kredensialing
Kejelasan Persyaratan PJ PRAKTIK
MANDIRI
Kejelasan Uraian Tugas
Pimpinan PRAKTIK
MANDIRI
Kesesuaian Profil PJ PRAKTIK MANDIRI
dengan Persyaratan
POKOK PIKIRAN 1.2.2
Tersedia tenaga medis, tenaga kesehatan lain, dan tenaga non kesehatan
sesuai dengan kebutuhan dan jenis pelayanan yang disediakan

1. Analisis Kebutuhan tenaga sesuai Jenis


pelayanan dan kebutuhan
2. Persyaratan kompetensi tiap jenis tenaga
3. Pelayanan Pemenuhan tenaga
4. Kejelasan uraian tugas
5. Persyaratan perijinan tenaga
6. Dokumen Ketenagaan berisi daftar STR
dan SIP
7. Evaluasi Registrasi dan Perijinan tenaga
kesehatan
Analisis Kebutuhan Tenaga
Sesuai Kebutuhan dan Pelayanan
Persyaratan Kompetensi
Tiap-Tiap Jenis Tenaga
Pemenuhan Tenaga
Kejelasan Uraian
Tugas Setiap Tenaga
Perijinan Tenaga

Medis Keperawatan
PELAYANAN VISI
Struktur Organisasi Pengelola (1.3.1)

Ada Struktur Organisasi Yang Ditetapkan oleh Pemilik

1. SK Pemilik / Pimpinan tentang Penetapan Penanggung Jawab

2. Lampiran SK : Alur
 Pertanggungjawaban
 Pelaporan
 Pengarahan
 Komunikasi dan koordinasi

3. SOP
Kejelasan Tugas, Peran, dan Tanggung Jawab (1.3.2)

Uraian Tugas, Tanggung


Jawab, Kewenangan:
 Pimpinan
 Penanggung jawab
 Pengelola Unit
 Pelaksana

Dipahami oleh Sosialisasi Uraian Tugas


Semua kepada Karyawan Baru

Evaluasi Pelaksanaan
Uraian Tugas
Monitoring Pelaksanaan Uraian Tugas
Kaji Ulang Struktur Organisasi (1.3.3)

Pertemuan Review/Kajian Struktur


Organisasi Apakah Sesuai Dengan
Kebutuhan Pelayanan
REGULER
Tetapkan
Tindak Lanjut Hasil Kajian, periodisasin
Dapat Berupa: ya
- Perubahan Struktur
- Penyempurnaan
- Penambahan Panitia/Tim
Standar Kompetensi Pengelola dan Pelaksana(1.3.4)
SK Pimpinan tentang Persyaratan/ Standar
Kompetensi

Penyusunan Pola Ketenagaan

Pemetaan Kompetensi dan Rencana Pengembangan


Kompetensi

Update Pemeliharaan /Pengumpulan Kelengkapan


File KeKaryawanan (Diklat, Ketrampilan/ Workshop,
Pengalaman)
Bukti kompetensi dan hasil pengembangan
pengelola dan pelaksana pelayanan (Sertifikat
Pelatihan)

Evaluasi Penerapan Hasil Pelatihan


Orientasi Karyawan Baru(1.3.5)

SK Pimpinan PRAKTIK


MANDIRI tentang Kewajiban
Orientasi dan Pelatihan bagi
Pimpinan PRAKTIK MANDIRI,
Penanggung jawab PRAKTIK
MANDIRI, Pemangku jabatan
dan pelaksana yang baru
Kegiatan Orientasi dan
Pelatihan disertai
Kurikulum/Kerangka Acuan
Program Orientasi
SK/SOP Mengikuti Seminar,
Standar 1.3.
KEGIATAN PENGELOLAAN
Pengelola PRAKTIK MANDIRI menjamin efektivitas
dan efisiensi dalam mengelola kegiatan
pelayanan klinis sejalan dengan tata nilai, visi,
misi, tujuan, tugas pokok dan fungsi PRAKTIK
MANDIRI
Penetapan Visi, Misi, Tujuan, dan Tata Nilai (1.3.6)
PENETAPAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN TATA NILAI
SK Pimpinan PRAKTIK MANDIRI tentang Visi,
Pertemuanuntuk Membahas dan Menyepakati
Misi, Tujuan, dan Tata Nilai

Mekanisme Untuk Mengkomunikasikan

Kegiatan Sosialisasi SOP Sosialisasi

Mekanisme Meninjau Ulang Tujuan, dan Tata Nilai

Pertemuan Meninjau Ulang SOP Peninjauan Kembali

Mekanisme Penilaian Kinerja PRAKTIK MANDIRI


Pertemuan Penilaian Kinerja PRAKTIK MANDIRI SOP Penilaian Kinerja
Strategi Pelaksanaan Pelayanan (1.3.7)
Mekanisme Pengarahan dan Dukungan
Kegiatan Pengarahan (Pimpinan Kepada
Kebijakan dan SOP Pengarahan
PJ dan Pelaksana, PJ Kepada Pelaksana)

Mekanisme Penelusuran Kinerja Pelayanan


Kegiatan Penilaian Kinerja Kebijakan dan SOP Penilaian Kinerja

Struktur Organisasi yang Efektif


Penilaian Efektifitas Struktur Organisasi

Mekanisme Pencatatan dan Pelaporan


Kebijakan, Pedoman SOP Pencatatan dan Pelaporan
Perencanaan Operasional disusun berdasarkan visi, misi,
dan tujuan yang ditetapkan (1.3.8)

Visi Hasil
Misi Penilaian
Tujuan Kinerja
Rencana
Operasional
PRAKTIK
MANDIRI
Peningkatan (ROK)
Kinerja Pelayanan

Rencana Kegiatan dan


Anggaran
Membina Hubungan Tata Kerja(1.3.4)
• Kegiatan Pertemuan
Identifikasi Pihak • Identifikasi Peran Pihak terkait (
Terkait internal dan eksternal)

Penetapan Peran
Masing-masing
Pihak
-PMK 4Th 2014
• Pertemuan rutin -PMK 11 Tahun
Pembinaan, • Pemanfaatan Teknologi 2017
Komunikasi, dan Informasi
Koordinasi • Kebijakan/SOP Pembinaan,
Komunikasi, dan Koordinasi

Evaluasi Peran • Rapat Evaluasi Peran Serta


Serta Pihak • SOP Evaluasi Peran Serta Pihak
Terkait
Terkait
Pedoman dan Prosedur (1.3.10)

1. Manual mutu PRAKTIK MANDIRI


2. Pedoman dan panduan kerja masing-
masing Penyelenggaraan Pelayanan dan
kegiatan PRAKTIK MANDIRI
3. SOP pelaksanaan Pelayanan dan kegiatan
PRAKTIK MANDIRI
4. Kebijakan, pedoman, dan SOP
pengendalian dokumen/rekaman
5. Panduan penyusunan pedoman, panduan,
SOP
Komunikasi Internal (1.3.11)

Ketetapan Pelaksanaan
Komunikasi Internal (Kebijakan
Pimpinan: pertemuan, media dan
teknologi komunikasi)

Prosedur (SOP) Komunikasi


Internal

Pelaksanaan Komunikasi Internal


(Didokumentasikan)

Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil


Komunikasi Internal
Komunikasi Internal (1.3.11)

Tujuan :

Koordinasi

Membahas pelaksanaan dan


permasalahan dalam pelaksanaan
program kegiatan PRAKTIK
MANDIRI
Meminimalkan Risiko di Lingkungan Kerja (1.3.12)
Kajian UKL / UPL PRAKTIK MANDIRI
Rawat Inap
Pertemuan Kajian Dampak Kajian Dampak Kegiatan PRAKTIK
Negatif Kegiatan PRAKTIK MANDIRI Terhadap Lingkungan
MANDIRI Terhadap Lingkungan

Kebijakan Pimpinan PRAKTIK


MANDIRI dan Panduan
Manajemen Risiko

Pelaksanaan Manajemen
Risiko (Identifikasi, Analisis,
Pencegahan)

Evaluasi dan Tindak Lanjut


gangguan/dampak negatif terhadap
lingkungan, untuk mencegah
terjadinya dampak tersebut
Meminimalkan Risiko di Lingkungan Kerja (1.3.12)

Lingkungan Kerja
Faktor Lain
Terhadap
Kondisi
Lingkungan Keamanan
Pekerjaan
Gangguan
Lingkungan

- Kebisingan
- Temperatur
Kondisi Fisik -Kelembaban
– Pencahayaan
- Cuaca
Pimpinan dan Pemangku jabatan wajib memonitor pelaksanaan dan
pencapaian pelaksanaan kegiatan PRAKTIK MANDIRI dan mengambil
langkah tindak lanjut untuk revisi/perbaikan rencana bila diperlukan
(1.3.13)

SK Pimpinan tentang
monitor ing Pelaksanaan Kegiatan
pelaksanaan dan Sesuai Rencana Monitoring:
pencapaian Operasional  Pertemuan Pembahasan Kinerja
pelaksanaan kegiatan Secara Periodik
PRAKTIK MANDIRI  Supervisi
 Menelaah Laporan Kegiatan
SK Pimpinan tentang
indikator untuk
monitoring dan SOP Monitoring
penilaian proses penyelenggaraan pelayanan
pelaksanaan dan Monitoring dan tindaklanjutnya baik oleh
pencapaian hasil Pimpinan Pimpinan maupun
pelayanan pemangku jabatan

Revisi Kebijakan

SOP Melakukan Revisi ROK Revisi Perencanaan


Operasional
Penilaian Kinerja Pengelolaan Dan Pelaksanaan Program Dan
Kegiatan PRAKTIK MANDIRI (1.3.14)

SOP Penilaian Kinerja SK Penilaian Kinerja yang Penetapan Tahapan


pelayanan yang fokus untuk meningkatkan Pencapaian Indikator (untuk
dilakukan oleh kinerja pelaksanaan program mengukur kinerja PRAKTIK
Pimpinan dan dan kegiatan pelayanan MANDIRI sesuai dengan
pemangku jabatan target yang ditetapkan

Kegiatan Penilaian Kinerja

Monitoring dan Penilaian Kinerja pimpinan


Tindak Lanjut dan pemangku jabatan untuk mengetahui
kemajuan pelaksanaan program kegiatan
Evaluasi Indikator Kinerja PRAKTIK MANDIRI

Membandingkan data
dengan acuan/standard

Analisis Hasil Penilaian Kinerja

Kaji banding/benchmarking
dengan PRAKTIK MANDIRI lain
Evaluasi Indikator Kinerja PRAKTIK MANDIRI

Perbaikan Kinerja PDCA


Pemanfaatan Hasil Penilaian Kinerja

Perencanaan Periode Berikutnya :


ROK memuat data dan analisis
penilaian kinerja

Laporan ke
Profesionalisme Dalam Mengelola Keuangan Pelayanan(1.3.15)

Keikutsertaan PJ dan
SK dan Uraian Tugas
Pelaksana (saat Plan, Do,
, TJ dan kewenangan
Check) dalam Pengelolaan
Pengelola Keuangan
Anggaran

Panduan dan SOP Panduan dan SOP


Pembukuan Penggunaan
Anggaran Anggaran

Audit Kinerja
Pengelola Keuangan
(Disertai SOP dan
Hasil)
Pengelolaan Keuangan Sesuai Peraturan Yang Berlaku (1.3.16)

Pengelolaan
Keuangan Sesuai
SK Penetapan, Dengan Laporan dan Audit , Hasil dan
Uraian Tugas dan Standar, Pertanggung Tindak Lanjut
TJ Pengelola jawaban Keuangan Pengelolaan
Keuangan Peraturan, sesuai Ketetuan Keuangan
Rencana Anggaran
disusun dengan RO
Ketersediaan Data dan Informasi (1.3.17)

Pelaporan Ke
Pemilik

Data Dan
Informasi

Pelaporan Ke Pemilik Dan


Pengambilan
Regulator (Dinas Kesehatan
Keputusan Kabupaten/Kota).
Ketersediaan Data dan Informasi (1.3.17)
Identifikasi Data dan Informasi
Pertemuan Identifikasi Kebutuhan Data dan SK Pimpinan PRAKTIK MANDIRI tentang Jenis
Informasi Data dan Pengelolanya

Pengumpulan
SOP Pengumpulan, Penyimpanan, dan Retrieving (Pencarian Kembali) Data

Analisis Data
Kegiatan Analisis SOP Analisis Data

Pelaporan dan Distribusi Informasi


Kegiatan Membuat Laporan dan Distribusi
SOP Pelaporan dan Distribusi Informasi
Informasi

Evaluasi dan Tindak Lanjut


Kegiatan Evaluasi dan TL
Jenis Data dan Informasi (1.3.17)

Data wilayah kerja

Demografi

Budaya dan kebiasaan masyarakat

Pola penyakit terbanyak

Surveilans epidemiologi

Evaluasi dan pencapaian kinerja pelayanan

Data dan informasi lain yang ditetapkan oleh regulator


Standar 1.4.
Hak dan Kewajiban Pengguna Pelayanan
Adanya kejelasan hak dan kewajiban pengguna
pelayanan
Hak dan Kewajiban Pengguna Layanan (1.4.1)

SK Pimpinan tentang Hak


dan Kewajiban Pengguna
Layanan PRAKTIK
MANDIRI

Sosialisasi Kepada
Masyarakat dan Pihak
Terkait

Kebijakan dan Prosedur


Penyelenggaraan PRAKTIK
MANDIRI Mencerminkan
Hak dan Kewajiban
Pengguna
BAB III PENYELENGGARAAN KESELAMATAN PASIEN
Bagian Kesatu Standar, Tujuh Langkah Menuju, dan Sasaran
Keselamatan Pasien
Pasal 5
(1)Setiap fasilitas pelayanan kesehatan harus menyelenggarakan
Keselamatan Pasien.
(4) Standar Keselamatan Pasien sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) huruf a meliputi standar:
a. hak pasien
Pasal 6
Standar hak pasien sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (4)
huruf a merupakan hak pasien dan keluarganya untuk
mendapatkan informasi tentang diagnosis dan tata cara tindakan
medis, tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, risiko dan
komplikasi yang mungkin terjadi, prognosis terhadap tindakan yang
dilakukan, dan perkiraan biaya pengobatan.
Kriteria standar hak pasien sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi:
a.harus ada dokter penanggung jawab pelayanan;
b.rencana pelayanan dibuat oleh dokter penanggung jawab
pelayanan; dan
c.penjelasan secara jelas dan benar kepada pasien dan
keluarganya dilakukan oleh dokter penanggung jawab pelayanan.
STANDAR I. HAK PASIEN
Standar:
Pasien dan keluarganya mempunyai hak untuk mendapatkan
informasi tentang rencana dan hasil pelayanan termasuk
kemungkinan terjadinya insiden.
Kriteria:
1.1. Harus ada dokter penanggung jawab pelayanan.
1.2. Dokter penanggung jawab pelayanan wajib membuat rencana
pelayanan.
1.3. Dokter penanggung jawab pelayanan wajib memberikan
penjelasan secara jelas dan benar kepada pasien dan keluarganya
tentang rencana dan hasil pelayanan, pengobatan atau prosedur
untuk pasien termasuk kemungkinan terjadinya insiden.
Peraturan Internal (Code of Conduct) (1.4.2)

 Pertemuan Penyusunan Peraturan SK Pimpinan tentang


Internal (pimpinan, pemangku jabatan, Penetapan dan
dan pelaksana ) Kesepakatan Peraturan
 Pernyataan Kesepakatan penetapan Internal
Peraturan Internal
 Peraturan Internal mempertimbangkan
Visi, Misi, Tata Nilai, dan Tujuan PRAKTIK
MANDIRI
Standar 1.5.
KONTRAK PIHAK KETIGA
Jika sebagian kegiatan dikontrakkan kepada pihak
ketiga, pengelola menjamin bahwa
penyelenggaraan oleh pihak ketiga memenuhi
standar yang ditetapkan
Dokumen Kontrak Kerja (1.5.1)

• Proses Pemilihan Pihak Ketiga dengan Kriteria Jelas


• SK Pimpinan : Penyelenggaraan dan Penetapan
Penunjukkan Pengelola Kontrak Kerja/ Perjanjian Kerjasama

• Dokumen Kontrak dan PKS Jelas dan Sesuai Peraturan


Dokumen

• Mencantumkan :
• Kegiatan
• Peran dan Tanggung Jawab
• Personil Pelaksana
• Kualifikasi
Isi Dokumen
• Indikator dan Standar Kinerja
• Masa Berlaku
• Pemutusan Hubungan Kerja
Monitor dan Evaluasi Kinerja Pihak Ketiga (1.5.2)

Kejelasan Indikator dan


Standar Kinerja pada
Dokumen Kontrak/PKS

Monitoring Kinerja Pihak


Ketiga
Kebijakan, SOP, dan
Instrumen Moniroring
Kinerja Pihak Ketiga

Tindak Lanjut Terhadap


hasil monitoring dan
Evaluasi Pihak Ketiga
Standar 1.6.
PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA
Sarana dan peralatan PRAKTIK MANDIRI harus
dipelihara agar dapat digunakan sesuai kebutuhan
dan sesuai peraturan yang berlaku
Pelaksanaan dan Pendokumentasian Sarana dan Peralatan jelas dan akurat
(1.6.1)
Penetapan Penanggung Jawab Inventaris Barang PRAKTIK MANDIRI
SK dan Uraian Tugas

Inventaris Sarana dan Peralatan PRAKTIK MANDIRI


Inventarisasi Daftar Inventaris

Program Kerja Pemeliharaan Sarana dan Peralatan PRAKTIK MANDIRI

Pelaksanaan Pemeliharaan Sarana dan Peralatan PRAKTIK MANDIRI

Gudang
Ketersediaan Tempat dan
Peraturan Pengelolaan Barang dan Bahan Berbahaya
Memenuhi Persyaratan
Pelaksanaan dan Pendokumentasian Sarana dan Peralatan (1.6.1)

Program Kerja Kebersihan Lingkungan PRAKTIK MANDIRI

SK Penanggung Jawab

Pelaksanaan Kebersihan Lingkungan PRAKTIK MANDIRI

Program Kerja Perawatan Kendaraan

Pelaksanaan Pemeliharaan Kendaraan

Pencatatan dan Pelaporan Barang Inventaris


Bab II. Layanan Klinis yang
berorientasi pasien (LKBP)
Prinsip dasar Bab II

Continuity of Care
2.1. Pendaftaran

Proses: Sesuai kebutuhan dan keselamatan


Informasi: Fasilitas, Tahapan, Hak & Kewajiban Pasien
Kendala: Fisik, Bahasa, kendala lain
2.2. Pengkajian
2.3. Keputusan Layanan klinis

1.Paripurna,
2.Kebutuhan dan harapan pasien,
3.Medis, Keperawatan, kajian lain,
4.Dicatat dalam rekam medis,
5.Pemberian prioritas pada kedaruratan,
6.Dengan peralatan dan sarana
memadai,
7.Keputusan oleh tenaga yang kompeten.
2.4. Rencana layanan

1.Dipandu kebijakan & prosedur efektif


2.Disusun bersama pasien
3.Kebutuhan biopsikososiospiritual, &
tata nilai budaya
4.Komprehensif oleh tim kesehatan jika
perlu
5.Mempertimbangkan risiko
6.Memuat pendidikan pasien
7.Didokumentasikan: rekam medis
8.Persetujuan tindakan medis
2.5. Rencana rujukan

1. SOP Rujukan
2. Informasi rujukan
3. Kerjasama dengan fasilitas rujukan
4. Resume medis
5. Didampingi staf kompeten
2.6 sd 2.4.
Pelaksanaan
layanan
2.6. Pelaksanaan layanan:
Dipandu pedoman pelayanan klinis
Kebijakan & Prosedur khusus : gawat darurat dan berisiko tinggi
Kebijakan & prosedur : pemberian obat/cairan intravena
Sesuai rencana layanan
Hak pasien
Hindari pengulangan tidak perlu
Hak pasien menolak/tidak melanjutkan pengobatan
2.7. Pelayanan anestesi local dan pembedahan
Jika melakukan anestesi, sedasi, dan pembedahan: dipandu oleh standar yang baku
2.8. Pendidikan kesehatan dan konseling kepada pasien/keluarga
2.4. Pengelolaan nutrisi sesuai standar pada pasien rawat inap
2.10. Pemulangan, rujukan dan tindak lanjut

SOP Pemulangan
Kriteria pemulangan
SOP tindak lanjut
Tindak lanjut terhadap umpan balik dari
sarana rujukan
SOP: perlu rujukan tetapi tidak mungkin
dilakukan
Rujukan sesuai kebutuhan dan pilihan pasien
2
MANFAAT &
CAPAIAN
AKREDITASI
FKTP
SISTEM TATA KELOLA KINERJA & MUTU
MELALUI AKREDITASI PUSKESMAS (FKTP)

PERBAIKAN TATA KELOLA


(MANAJEMEN) INSTITUSI

AKREDITASI
PERBAIKAN TATA KELOLA PERBAIKAN TATA KELOLA
(MANAJEMEN) MUTU
FASYANKES (MANAJEMEN) PROGRAM

MEMBANGUN SISTEM TATA KELOLA YANG LEBIH BAIK SECARA


BERTAHAP & BERKESINAMBUNGAN
PEDOMAN
PROGRAM
PERBAIKAN TATA KELOLA TEKNIS
(MANAJEMEN) RISIKO
TERDISTRIBUSI
DI SELURUH STANDAR AKREDITASI
DENGAN AKREDITASI, MAKA FKTP DAPAT :

Kualitas Pelayanan Kesehatan Memastikan Pelayanan


dan Keselamatan Pasien dan telah sesuai Standar
Tenaga Kesehatan Harus Terjamin

AKREDITASI Salah satu persyaratan kredensial


yang akan bekerjasama dengan BPJS

PERBAIKAN KINERJA SECARA


BERKESINAMBUNGAN
3
ROADMAP
AKREDITASI
ROADMAP AKREDITASI FKTP (KUMULATIF) TAHUN 2019 – 2024

2018 TAHUN TAHUN TAHUN


TAHUN TAHUN TAHUN
ESTIMASI PERTUMBUHAN 2019 2020 2021 2022 2023 2024
(MULAI TAHUN 2020)
PUSKESMAS = 100 / TH
KLINIK PRATAMA = 80 / TH

9.218 10.193 10.293 10.393 10.493 10.593


PUSKESMAS

Dari total
16.536 sudah
terakeditasi
7.532 FKTP: KLINIK
•Puskesmas PRATAMA
331 1.280 3.020 3.811 4.682 8.397
(7.518)
•Klinik Pratama
(14)

TOTAL FKTP 9.549 11.473 13.313 14.204 15.175 18.990

PERSENTASE 80% 100%


50% 60% 70% 90%
TERIMA KASIH

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia


Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan
Jl. HR. Rasuna Said Blok X5 Kav 4- Jakarta Selatan

@ditjenyankes @ditjenyankes

Anda mungkin juga menyukai