Hal
Halaman Judul ……………………………..………………………. i
Daftar isi …………………………………………………………… ii
Kata Pengantar ………………………………………………….……. iii
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………… 1
A. Latar Belakang ……………………………………… 1
B. Tujuan ……………………………………… 1
BAB II PEMBAHASAN ………………………..…….......…... 2
A. Definisi Asi Ekslusif …………….…… 2
B. Manfaat Asi Dan Menyusui …………….........… 2
C. Pola Pemberian Asi ……………..................... 5
D. Masalah Pemberian Asi …………......……… 5
A. Latar Belakang
Air Susu Ibu atau yang sering disingkat dengan ASI merupakan satu-
satunya makakan yang terbaik untuk bayi, karena memiliki komposisi gizi yang
paling lengkap untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi (Sugiarti, 2011).
Melihat manfaat yang besar, maka pemberian ASI Eksklusif sangat dianjurkan.
Maksud ASI Eksklusif disini adalah pemberian ASI selama 6 bulan tanpa
makanan tambahan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih dan
makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi, dan tim
sejak lahir hingga bayi umur 6 bulan (Sugiarti, 2011).
Air susu ibu (ASI) adalah makanan terbaik bagi bayi sampai usia 6 bulan.
World Health Organization (WHO) mengeluarkan rekomendasi tentang
pemberian ASI eksklusif (bayi hanya diberikan ASI tanpa cairan atau makanan
lain, kecuali suplemen vitamin, mineral, dan atau obat-obatan untuk keperluan
medis) sampai bayi berusia 6 bulan, dan dilanjutkan pemberian ASI sampai dua
tahun pertama kehidupannya.
Pertumbuhan dan perkembangan bayi sebagian besar ditentukan oleh
jumlah ASI yang diperoleh termasuk energi dan zat gizi lainnya yang terkandung
di dalam ASI. Namun, banyak ibu yang mengganti ASI dengan susu formula.
Padahal hal itu sangatlah tidak baik untuk seorang bayi. Bayi umumnya
diberikan ASI hingga berusia enam bulan, setelah itu ASI hanya berfungsi
sebagai sumber protein, vitamin, dan mineral yang utama bagi bayi.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui Trend dan Issue Kebidanan mengenai ASI Eksklusif.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui Pengertian ASI Eksklusif
b. Megetahui Manfaat ASI dan Menyusui
c. Mengetahui Pola Pemberian ASI
d. Mengetahui Masalah Pemberian ASI
e. Mengetahui Manajemen Laktasi
f. Mengetahui Faktor-faktor yang mempengaruhi Produksi ASI
g. Mengetahui Faktor-faktor Kegagalan Pemberian ASI
BAB II
PEMBAHASAN
E. Manajemen Laktasi
Manajemen laktasi adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk menunjang
keberhasilan menyusui. Dalam pelaksanaannya terutama dimulai pada masa
kehamilan, segera setelah persalinan dan pada masa menyusui selanjutnya.
Menurut (Arifin, 2004), Adapun upaya-upaya yang dilakukan adalah sebagai
berikut:
1) Pada masa Kehamilan (antenatal)
Memberikan penerangaan dan penyuluhan tentang manfaat keunggulan
ASI, manfaat menyusui baik bagi ibu maupun bayinya, disamping bahaya
pemberian susu botol. Pemeriksaan kesehatan, kehamilan dan payudara /
keadaan putting susu, apakah ada kelainan atau tidak. Disamping itu perlu
dipantau kenaikan berat badan ibu hamil. Lakukan perawatan payudara mulai
kehamilan umur enam bulan agar ibu mampu memproduksi dan memberikan
ASI yang cukup. Memperhatikan gizi/makanan ditambah mulai dari
kehamilan trisemester kedua sebanyak 1 1/3 kali dari makanan pada saat
belum hamil. Menciptakan suasana keluarga yang menyenangkan. Dalam hal
ini perlu diperhatikan keluarga terutama suami kepada istri yang sedang hamil
untuk memberikan dukungan dan membesarkan hatinya.
2) Pada masa segera setelah persalinan (prenatal)
Ibu dibantu menyusui 30 menit setelah kelahiran dan ditunjukkan cara
menysui yang baik dan benar, yakni: tentang posisi dan cara melakatkan bayi
pada payudara ibu. Membantu terjadinya kontak langsung antara bayi-ibu
selama 24 jam sehari agar menyusui dapat dilakukan tanpa jadwal. Ibu nifas
dapat diberikan kapsul vitamin A dosis tinggi (200.000S1) Makanan yang
dimakan seorang ibu yang sedang dalam masa menyusui tidak secara
langsung mempengaruhi mutu ataupun jumlah air susu yang dihasilkan.Dalam
tubuh terdapat cadangan berbagai zat gizi yang dapat digunakan bila dalam
waktu dua minggu setelahn melahirkan.
3) Pada masa menyusui selanjutnya (post-natal)
Menyusui dilanjutkan secara ekslusif selama 4 bulan pertama usia bayi,
yaitu hanya memberikan ASI saja tanpa makanan/minuman lainnya.
Perhatikan gizi/makanan ibu menyusui, perlu makanan 1 ½ kali lebih banyak
dari biasa dan minum minimal 8 gelas sehari. Ibu menyusui harus cukup
istirahat dan menjaga ketenangan pikiran dan keberhasilan menyusui.
Menghindarkan kelelahan yang berlebihan agar produksi ASI tidak terhambat.
Pengertian dan dukungan keluarga terutama suami penting untuk menunjang.
Rujuk ke Posyandu atau Puskesmas atau petugas kesehatan apabila ada
permasalahan menysusui seperti payudara banyak disertai demam.
Menghubungi kelompok pendukung ASI terdekat untuk meminta pengalaman
dari ibu-ibu lain yang sukses menyusui bagi mereka. Memperhatikan
gizi/makanan anak, terutama mulai bayi 4 bulan, berikan MP ASsI yang
cukup baik kuantitas maupun kualitas.
A. Kesimpulan
ASI adalah satu jenis makanan yang mencukupi seluruh unsur kebutuhan
bayi baik fisik, psikologi, sosial maupun spiritual. ASI Eksklusif merupakan
makanan pertama, utama dan terbaik bagi bayi, yang bersifat alamiah. ASI
Eksklusif menurut WHO adalah pemberian ASI saja tanpa tambahan cairan lain
baik susu formula, air putih, air jeruk ataupun makanan tambahan lain yang
diberikan saat bayi baru lahir sampai berumur 6 bulan.
B. Saran
Sebaiknya ibu memberikan ASI semaksimal mungkin untuk pertumbuhan
dan perkembangan bayi selama 6 bulan, serta tidak mengganti ASI dengan susu
formula, karena ASI memiliki semua kandungan zat penting yang dibutuhkan
oleh bayi.
DAFTAR PUSTAKA
DepKes RI. 1996. Peran Serta Masyarakat Panduan Bagi Petugas. Jakarta.
Melvyn, Dunstal & Jane Coad. 2006. Anatomi dan Fisiologi untuk Bidan. Jakarta :
EGC.
Murkoff, H. 2006. Kehamilan apa yang Anda Hadapi Bulan Per Bulan, Edisi 3.
Jakarta.