Anda di halaman 1dari 2

Gorontalo, (Antara News) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi

Gorontalo belum menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) akibat


penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang terus mewabah.
Hal itu merujuk pada Peraturan Menteri Kesehatan 1501 Tahun 2010
tentang Jenis Penyakit Menular Tertentu Yang Dapat Menimbulkan
Wabah dan Upaya Penanganan.

"Penetapan status KLB ada aturannya. Salah satunya status KLB


diumumkan oleh pemerintah kabupaten atau kota dengan
memperhatikan kondisi di lapangan," kata jelas Kepala Seksi

Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular Irma Cahyani, Jumat.


Kabupaten Gorontalo memiliki kasus terbanyak 103 kasus, 1 di
antaranya meninggal dunia. Kota Gorontalo 57 kasus, 3 orang di
antaranya meninggal.

Sedangkan Kabupaten Gorontalo Utara 52 kasus, serta Kabupaten


Bone Bolango 45 kasus, Kabupaten Pohuwato 43 dan Kabupaten
Boalemo 29 kasus.

Tidak ada laporan pasien yang meninggal dunia dari empat kabupaten
tersebut.

Beberapa kriteria dalam penentuan status KLB di antaranya ketika


timbul suatu penyakit menular tertentu, yang sebelumnya tidak ada atau
tidak dikenal pada suatu daerah.

Berikutnya, ketika peningkatan kasus lebih dari dua kali lipat pada
periode yang sama tahun sebelumnya dan ada peningkatan angka
kematian lebih dari lima puluh persen dibandngkan periode yang sama
tahun sebelumnya.

"Memang selama periode Januari 2019 ada peningkatan tiga kali lipat
dibandingkan periode Januari 2018. Angka kematian atau Case Fatality
Rate (CFR) 1,2 persen periode Januari 2019 dibandingkan Januari
tahun lalu yang ada di angka 2,7 persen," sambungnya.

Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo terus mengintensifkan koordinasi


dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota menyangkut langkah-langkah
pencegahan dan penanggulangan DBD.

Pihak Puskesmas, Fasilitas Kesehatan dan Rumah Sakit diminta intens


memberikan laporan terkait dengan perkembangan dan penanganan
kasus DBD

Anda mungkin juga menyukai