Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Laporan orientasi kerja di Puskesmas Soreang ini merupakan laporan hasil kegiatan
pegawai BLUD non PNS selama masa orientasi di puskesmas sebelum bekerja sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi selama bekerja di Puskesmas Soreang. BLUD sendiri
merupakan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) atau Unit Kerja pada SKPD di
lingkungan pemerintah daerah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada
masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan
mencari keuntungan, dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi
dan produktivitas.
BLUD merupakan lembaga di pemerintah daerah yang memberikan pelayanan
kepada masyarakat jenis Quasi Public Goods yaitu perangkat daerah yang dalam
operasionalnya sebagian dari APBD dan sebagian lagi dari hasil jasa layanan yang
diberikan, sifatnya tidak semata-mata mencari keuntungan (not for profit).
Pegawai BLUD Unit Kerja Non PNS adalah setiap Pegawai bukan Pegawai Negeri
Sipil yang diangkat oleh Pimpinan BLUD untuk jangka waktu tertentu guna
melaksanakan tugas yang bersifat teknis profesional dan administrasi sesuai dengan
kebutuhan dan kemampuan BLUD. Pada bulan desember tahun 2018 pemerintah
kabupaten Bandung melakukan pengangkatan pegawai BLUD non PNS yang terdiri dari
tenaga dokter, tenaga dokter gigi, tenaga bidan, tenaga perawat ners, promkes, tenaga
rekam medis, tenaga epidemiolog kesehatan dengan sistem kontrak selama 1 tahun
terhitung masa kerja mulai tanggal 2 Januari 2019 hingga 31 Desember 2019.
Pada tanggal 26 desember dilakukan penandatanganan kontrak pegawai BLUD non
PNS semua formasi yang terdiri dari Dokter 51, Dokter Gigi 15, Perawat 34, Perawat
Ners 12, Bidan/Bidan Desa 67, Promkes 61, Epidemiolog 23, Sanitarian 18, Nutrisionis
19, Apoteker 28, Asisten Apoteker 12, Analis/ATLM/Pranata 17, Rekam Medis 14,
Perawat Gigi 7, Pengelola Akuntansi 8, Pengadministrasi Umum/Keuangan dengan
lokasi penempatan di semua UPT yang menaungi puskesmas di Kabupaten Bandung.
Puskesmas Soreang terletak di Jl.Raya Soreang-Banjaran KM 3, Kecamatan
Soreang. Pada tahun 2019, Puskesmas Soreang mendapatkan tambahan tenaga BLUD
non PNS yang terdiri dari 1 Dokter Gigi, 1 Perawat Gigi, 1 Perawat Umum, 1 Bidan, 1
Epidemiolog, 1 Promkes dan pada bulan Februari terdapat penambahan tenaga BLUD
yakni 1 asisten apoteker dan 1 Admin Keuangan BOK.

1
Sebelum mengetahui tugas dan fungsi dari masing masing profesi, maka sebelum
bekerja dilakukan orientasi kerja selama 6 hari di puskesmas agar setiap profesi
memahami dan mengerti serta mengetahui lingkungan kerja agar bisa bekerja secara
maksimal. Untuk itu, laporan ini di buat untuk menjelaskan kegiatan yang dilakukan
selama melakukan proses orientasi kerja di Puskesmas Soreang.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan dari laporan orientasi kerja ini adalah untuk melaporkan hasil kegiatan
yang dilakukan pegawai baru BLUD non PNS selama 1 minggu masa pengenalan
puskesmas.
2. Tujuan Khusus
a. Melaporkan hasil orientasi wilayah kerja di Puskesmas Soreang
b. Melaporkan hasil orientasi pengenalan pimpinan beserta staf di Puskesmas
Soreang
c. Melaporkan hasil orientasi pengenalan administrasi dan sistem kerja di Puskesmas
Soreang
d. Melaporkan hasil orientasi pengenalan program yang ada di Puskesmas Soreang
e. Melaporkan hasil orientasi tenaga baru BLUD non PNS di Puskesmas Soreang

2
BAB II

PROFIL PUSKESMAS SOREANG

A. Demografi Umum
1. Kondisi Geografi Wilayah Kerja Puskesmas
a. Batas-batas wilayah kerja Puskemas Soreang adalah sebagai Berikut :
1) Utara : berbatasan dengan Kecamatan Katapang
2) Barat : berbatasan dengan Kecamatan Kutawarngin
3) Selatan : berbatasan dengan kecamatan Cangkuang/kecamatan Pasirjambu
4) Timur : berbatasan dengan Kecamatan Cangkuang
b. Peta wilayah

KATAPANG
PARUNGSERAB
PARUNGSERAB
SEKARWANGI
SEKARWANGI

PAMEKARAN
PAMEKARAN
CINGCIN
CINGCIN

PANYIRAPAN SOREANG
PANYIRAPAN SOREANG

CANGKUANG

WILAYAH KERJA
PKM SOREANG :

1. DS. SOREANG
2. DS.PAMEKARAN
3. DS.PANYIRAPAN
PASIR JAMBU 4. DS.PARUNGSERA
B
5. DS.SEKARWANGI

3
c. Luas Wilayah Kerja (Nama Desa/Kelurahan, Jumlah RT dan RW)
Tabel 1.1 Luas wilayah Desa Binaan dan Jumlah RT dan RW
di Puskesmas Soreang Tahun 2018

JUMLAH
NO NAMA DESA LUAS WILAYAH
RT RW
1 2 3 4 5
1. SOREANG 231.00 Ha 93 24
2. PAMEKARAN 158.50 Ha 56 15
3. PANYIRAPAN 153.20 Ha 50 16

4. CINGCIN 198.00 Ha 92 20
5. PARUNGSERAB 190.60 Ha 47 16

6. SEKARWANGI 116.00 Ha 45 14
JUMLAH 1047.30 Ha 383 105
Sumber : Buku Soreang dalam angka

Dari tabel diatas, dari total luas wilayah 1047.30 Ha, Desa Soreang
merupakan wilayah paling luas yaitu 231.00 ha. Sementara Desa Sekarwangi
merupakan wilayah paling kecil di wilayah kerja Puskesmas Soreang yaitu 116.00
Ha.
2. Data pelayanan kesehatan
Jam kerja di Puskesmas Soreang dimulai dari pukul 07.30 hingga pukul 14.00.
ketepatan waktu kehadiran dipantau dengan menggunakan mesin absen finger print
untuk absen kedatangan dan kepulangan. Setiap tenaga kesehatan melakukan
pelayanan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing masing profesi.
Terdapat beberapa pelayanan kesehatan poliklinik yaitu poli BP umum, poli
kesehatan gigi, KIA, Lansia, PAL, Obat dan MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit).
Alur pelayananan pasien dimulai dari melakukan pendaftaran dan petugas pendaftaran
akan mengarahkan ke poliklinik yang akan di datangi sesuai dengan keluhan dan
keperluan pasien.
Dari masing-masing poliklinik, maka akan dianjurkan untuk memeriksa ke bagian
laboratorium sesusai dengan penyakit pasien jika dibutuhkan pemeriksaan laboratorium
dan untuk penyakit yang berhubungan dengan pernafasan atau dicurigai menderita
penyakit pernafasan seperti pneumonia, TB Paru, asma dan PPOK

1. Program kesehatan yang ada di Puskesmas Soreang yaitu


a. Pelayanan Kesehatan :
1) Program Kesehatan Wajib

4
a) Program promosi kesehatan
b) Program kesehatan lingkungan
c) Program kesehatan KIA dan KB
d) Program perbaikan gizi masyarakat
e) Program Penugasan dan Pemberantasan Penyakit Menular
f) Program pengobatan
2) Program Kesehatan Pengembangan
a) Program kesehatan sekolah
b) Program kesehatan olahraga
c) Program perawatan kesehatan masyarakat
d) Program kesehatan kerja
e) Program kesehatan gigi dan mulut
f) Program kesehatan jiwa
g) Program kesehatan indera/mata
h) Program kesehatan lansia
i) Program kesehatan tradisional
j) Program laboratorium
Puskesmas Soreang memiliki 3 pos kesehatan desa dan 1 polindes yang masing-
masing berada di Desa Soreang, Desa Panyirapan, Desa Pamekaran, Desa Cingcin,
Desa Sekarwangi dan Desa parungserab.
Puskesmas Soreang juga memiliki posyandu dengan memberdayakan kader dari
desa setempat dan posyandu yang dimiliki berjumlah 105 posyandu yang tersebar di
tiap RT dan RW yang ada di masing-masing desa yang ada di wilayah kerja Puskesmas
Soreang.
1. Visi dan Misi Puskesmas Soreang
a. Visi Puskesmas Soreang adalah
“ “
b. Misi Puskesmas Soreang
1)
2. Nilai SEHAT

3. Motto

5
BAB III

PELAKSANAAN ORIENTASI

A. Orientasi Tenaga Epidemiolog di Puskesmas Soreang


Orientasi tenaga epidemiolog dilakukan oleh pemegang program surveilans kesehatan
sebelumnya yaitu Shela Puspawinaya, SKM. Petugas Kesling pada saat itu Bapak Dede
Casmita, SKM yang memperkenalkan program-program yang biasanya di tangani oleh
tenaga surveilans. Program kesehatan masyarakat mencakup seluruh kasus yang
ditemukan di masyarakat seperti TB Paru, Diare, DBD, Pneumonia, KLB, serta kasus-
kasus yang ditemukan di lapangan.
Orientasi dilakukan dengan melakukan pengenalan wilayah kerja dimulai dari
kegiatan pencatatan dan pelaporan kasus DBD ke Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kab.
Bandung dan dilanjutkan dengan survey ke lapangan serta pemeriksaan jentik sekitar 20
rumah.
Orientasi dimulai dengan melakukan kunjungan-kunjungan medis kepada pasien
dengan kasus tertentu seperti juga kunjungan pada pasien meninggal dengan suspect DBD
dan pendampingan fogging serta mengujungi desa-desa yang ada di Wilayah Kerja
Puskesmas Soreang dan mendatangi kantor kepala desa dengan tujuan pendataan serta
mengetahui lokasi tempat bekerja dikarenakan petugas epidemiolog memang
dimaksudkan untuk 70% berada di luar gedung sehingga lebih maksimal dalam
melakukan tugas menemukan kasus penyakit yang berada di lapangan.
Orientasi juga menjelaskan mengenai tugas, pokok dan fungsi epidemiolog kesehatan
di puskesmas, yaitu:
1. Garis besar uraian tugas surveilans epidemiologi
a. Menyusun rencana kegiatan surveilans berdasarkan data program puskesmas dan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja
b. Melaksanakan kegiatan surveilans meliputi pengumpulan data penyakit,
penyelidikan epidemiologi, penanganan KLB dan koordinasi lintas program terkait
sesuai dengan prosedur dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku
c. Mengevaluasi hasil kegiatan surveilans secara keseluruhan
d. Membuat catatan dan laporan kegiatan di bidang tugasnya sebagai bahan informasi
dan pertanggung jawaban kepada atasan
e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

2. Mekanisme Kerja surveilans


Kegiatan surveilans epidemiologi kesehatan merupakan kegiatan yang
dilaksanakan secara terus menerus dan sistematis dengan mekanisme kerja sebagai
berikut :
6
a. Identifikasi kasus dan masalah kesehatan serta informasi terkait lainnya
b. Perekaman, pelaporan, dan pengolahan data
c. Analisis dan interpretasi data
d. Studi epidemiologi
e. Penyebaran informasi kepada unit yang membutuhkannya
f. Membuat rekomendasi dan alternatif tindaklanjut
g. Umpan balik
3. Kegiatan surveilans epidemiologi
a. Sistim Kewaspadaan Dini (SKD) KLB
b. Penyelidikan Epidemiologi terhadap KLB Penyakit, Bencana dan Keracunan
Pangan
c. Mekanisme pelaporan definisi kasus
d. Sistem Komunikasi yang efektif
e. Respon cepat
f. Pengetahuan epidemiologi di lapangan
g. Deteksi Perubahan akut dari penyakit yang terjadi dan distribusinya
h. Identifikasi dan perhitungan trend dan pola penyakit
i. Identifikasi kelompok risiko tinggi menurut waktu, orang dan tempat
j. Identifikasi faktor risiko dan penyebab lainnya
k. Deteksi perubahan pelayanan kesehatan yang terjadi
l. Dapat memonitoring kecenderungan penyakit endemis
m. Mempelajari riwayat alamiah penyakit dan epidemiologinya
n. Memberikan informasi dan data dasar untuk proyeksi kebutuhan pelayanan
kesehatan dimasa datang (termasuk kebencanaan)
o. Membantu menetapkan masalah kesehatan prioritas dan prioritas sasaran program
pada tahap perencanaan (termasuk kebencanaan)
4. Kegiatan Pokok Surveilans Puskesmas
a. Pengumpulan data
b. Tabulasi dan analisis data
c. Penyebarluasan hasil dan informasi
5. Sumber data Surveilans Puskesmas
a. Laporan (catatan/registrasi)
1) Kematian
2) Kesakitan
3) Laboratorium
4) Kejadian Luar Biasa/Wabah

7
5) Kasus individu
6) Laporan penelitian (eksperimen atau observasi)
b. Survei khusus terhadap penyakit tertentu atau screening
1) Laporan vector binatang (reservoir)
2) Data lingkungan (sanitasi, geografi termasuk curah hujan, ketinggian, dll)
3) Data penduduk (termasuk social budaya, komposisi umur, dll)
6. Kegiatan teknis surveilans epidemiologi
a. Membuat rencana kegiatan, jadwal kegiatan, lembar kerja dan rencana kegiatan
anggaran tahunan pada program surveilans
b. Melakukan pelacakan kasus pada penyakit berbasis PD3I (Polio, Difteri, Pertusis,
Tetanus, Campak, Hepatitis B dan Tuberculosis), KIPI (Kejadian Ikutan Pasca
Imunisasi), keracunan pangan, penyakit potensial KLB/Wabah, penyakit berbasis
zoonosis dan bencana alam
c. Melakukan Penanggulangan kasus pada penyakit berbasis PD3I (Polio, Difteri,
Pertusis, Tetanus, Campak, Hepatitis B dan Tuberculosis), KIPI (Kejadian Ikutan
Pasca Imunisasi) keracunan pangan, penyakit potensial KLB/Wabah, penyakit
berbasis zoonosis dan bencana alam
d. Membuat laporan sementara dan laporan akhir atas hasil kegiatan pelacakan dan
penanggulangan atas kasus berbasis PD3I, KIPI, keracunan pangan, penyakit
potensial KLB/Wabah, penyakit berbasis zoonosis dan bencana alam di Tingkat
Puskesmas
e. Menentukan dan melaksanakan Sistem Kewaspadaan Dini (SKD) terhadap KLB
akibat penyakit berbasis PD3I, KIPI, keracunan pangan, penyakit potensial
KLB/Wabah, penyakit berbasis zoonosis dan bencana alam
f. Melaksanakan Sistem Surveilans Terpadu (SST) untuk menggabungkan laporan
rutin dari laporan rutin puskesmas, laporan rutin rumah sakit, laporan pontensial
wabah yang berbasis PD3I, KIPI, keracunan pangan, penyakit potensial
KLB/Wabah, penyakit berbasis zoonosis dan bencana alam
g. Melaksanakan kerjasama lintas program, lintas sektor yang menunjang dalam
peningkatan kualitas kinerja surveilans.
h. Menjadi Tim Penyelenggaraan Pemeriksaan Kesehatan Calon Jemaah Haji di
tingkat puskesmas

8
i. Melakukan pelacakan K3JH (Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jemaah Haji) pada
jemaah Haji/Umroh yang baru pulang dari Arab saudi selama kurang dari 14 hari
j. Membuat laporan atas evaluasi kinerja program imunisasi diakhir tahun kegiatan
k. Mengevaluasi, merekapitulasi dan menganalisa data kelengkapan dan ketepatan
atas laporan rutin program surveilans ditingkat puskesmas
7. Kegiatan teknis sebagai indikator kinerja surveilans epidemiologi
a. Pencatatan dan Pelaporan SMS Gateaway SKDR berbasis web
1) Merekap data penyakit hasil pelayanan dan pelacakan kasus melalui data
primer dan sekunder di dalam gedung dan luar gedun
2) Data penyakit hasil rekap dilaporkan via SMS ke no SKDR pusat setiap
minggu
3) Untuk Ketepatan laporan dikirim setiap hari Senin dan Selasa setiap
minggunya
4) Kelengkapan laporan hari Rabu sampai hari Minggu
5) Ketepatan laporan setiap minggunya dimaksudkan untuk mengetahui
Alert/sinyal akan terjadinya peningkatan kasus penyakit potensial KLB yang
perlu di respon kurang dari 24 jam
6) Target cakupan laporan SKDR mingguan yang dilaporankan puskesmas, untuk
tingkat Kabupaten dan tingkat Provinsi harus ≥ 80%
b. Pencatatan dan Pelaporan Surveilans Terpadu Penyakit (STP) puskesmas
1) Merekap data penyakit (kasus baru) per golongan umur hasil pelayanan dan
pelacakan kasus melalui data primer dan sekunder di dalam gedung dan luar
gedung untuk dilaporkan pada bulan berikutnya
2) Data penyakit hasil rekap dilaporkan tanggal 10 setiap bulan ke Seksi
Surveilans dan Imunisasi
3) Cakupan laporan STP Puskesmas yang dilaporankan ≥ 90%
c. Penemuan Kasus AFP (Acute Flaccid Paralysis) / Lumpuh Layuh secara mendadak
1) Menjaring kasus Lumpuh Layuh di dalam gedung/BP
Puskesmas/Pustu/Polindes pada anak usia di bawah 15 tahun dan kasus yang
dilaporkan dari Rumah Sakit maupun laporan dari Masyarakat
2) Pelacakan kasus dan pengambilan specimen faeces (tinja) sebesar 1 ruas ibu jari
sebanyak 2 (dua) sampel pengambilan dengan jarak waktu sampel pertama dan

9
kedua lebih dari 24 jam. Sampel diambil sampai 14 hari sejak mulai
kelumpuhan.
3) Sampel (2 sampel tinja) dikirim ke Seksi Surveilans dan Imunisasi disertakan
form FP1 untuk dikirim ke Laboratorium Surveilans PT. BIO FARMA
Bandung
4) Data kasus AFP dicatat dan dilaporkan melalui SKDR
5) Target cakupan penemuan kasus AFP di Kabupaten Bandung sebesar 31 kasus
per tahun
d. Case Based Measles Surveillance (CBMS)
Surveilans campak berbasis individu (Case Based Measles surveillance atau
CBMS), dimana setiap kasus campak klinis dicatat secara individual (case
linelisted) dan konfirmasi laboratorium dengan pemeriksaan serologis (IgM) serta
setiap KLB campak dilakukan “fully investigated”.
e. Pelacakan Kasus Tetanus Neonatorum
Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dengan ibu/keluarga
yang mempunyai kasus TN, baik yang masih dirawat di RS, puskesmas atau yang
sudah pulang atau pada kasus yang dilaporkan oleh masyarakat
1) Penetapan diagnosis TN
2) Penetapan faktor resiko
3) Pencarian kasus tambahan TN
f. Penanggulangan dan Analisis KLB/Wabah Penyakit
1) Penyelidikan epidemiologi dan surveilans
2) Penatalaksanaan penderita (pemeriksaan, pengobatan, perawatan, isolasi
penderita, dan tindakan karantina)
3) Pelaporan Penderita atau Tersangka (Suspect) Penderita Penyakit Menular
tertentu yang dapat menimbulkan Wabah
g. Penanggulangan dan Analisis KLB Keracunan Pangan
1) Penyelidikan KLB Keracunan Pangan
2) Pengolahan dan Analisis Data
3) Pelaporan
h. Penanggulangan dan Analisis KLB Bencana
1) Penyelidikan KLB Bencana
2) Pengolahan dan Analisis Data
3) Pelaporan
10
i. Pelacakan Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jemaah Haji (K3JH)
Target cakupan pengumpulan K3JH harus ≥ 80%
B. Log Book Kegiatan Orientasi Puskesmas Soreang

No Hari/
Kegiatan Hasil
Tanggal
1 Senin, 4 Pengarahan dari Ka. TU a. Mengenal pimpinan beserta
Maret mengenai : Orientasi Visi, pegawai yang bertugas di
2019 Misi, Tujuan, Tata Nilai, Puskesmas Soreang
b. Mengetahui berbagai pelayanan
Motto, Budaya Mutu &
yang ada di puskesmas
Struktur Organisasi
c. Mengenal ruangan dan dan
bangunan puskesmas
d. Mengetahui Orientasi Visi, Misi,
Tujuan, Tata Nilai, Motto, Budaya
Mutu & Struktur Organisasi
2 Selasa, Pengarahan dari Ka.UKP a. Mengetahui program yang ada
5 Maret mengenai Program UKP secara serta petugas yang bertanggung
2019 umum. jawab dalam program tersebut
b. Mengetahui ruangan-ruangan
pemeriksaan dan alur pemeriksaan
3 Rabu, 6 Pengarahan dari Ka.UKM a. Mengetahui program yang ada
Maret mengenai Program UKM serta petugas yang bertanggung
2019 secara umum. jawab dalam program tersebut
b. Mengetahui kegiatan yang ada di
UKM Essensial dan
Pengembangan
c. Mengetahui jejaring UKM dan
advokasi lintas sektor
4 Jumat, 8 Pengarahan sesuai Tupoksi dari Mengetahui tupoksi profesi yang akan
Maret PJ Orientasi dijalankan
2019
5 Sabtu, 9 Pengarahan sesuai Tupoksi dari Mengetahui tupoksi profesi yang akan
Maret PJ Orientasi dijalankan
2019
6 Senin, Pengumpulan laporan hasil Masing-masing pegawai baru BLUD
11 orientasi pegawai baru BLUD Non PNS Puskesmas Soreang
Maret Non PNS Puskesmas Soreang mengumpulkan laporannya dalam
11
2019 bentuk makalah

12
BAB IV

HASIL ORIENTASI

A. Kesimpulan Hasil Orientasi


1. Hasil orientasi dapat memaksimalkan kinerja tenaga BLUD non PNS sehingga lebih
mengetahui tugas dan fungi pokok masing-masing profesi
2. Mengenal lingkungan kerja, atasan dan rekan kerja sehingga dapat menjalin
hubungan yang harmonis dalam melakukan pekerjaan
3. Mengenal administrasi serta sistem kerja serta alur pelayanan di Puskesmas Soreang
4. Mengenal program-program kesehatan yang ada di Puskesmas Soreang
5. Mengenal lokasi wilayah kerja serta tugas masing-masing petugas di Puskesmas
Soreang
B. Kesan
Kesan selama masa orientasi adalah pertukaran ilmu dan berbagi pengalaman serta
sistem kerja di Puskesmas Soreang sangat menyenangkan dan para senior serta
pemegang program sangat membantu dalam proses orientasi. Orientasi menjadi suatu cara
agar karyawan baru dapat mengenal dan memahami lingkungan kerja serta tugas dan
tanggung jawab selama bekerja di Wilayah Kerja Puskesmas Soreang.
C. Pesan
Pesan agar lebih memaksimalkan kegiatan orientasi untuk mengetahui wilayah kerja,
program serta kegiatan yang ada di Puskesmas Soreang dan lebih memperbanyak materi
orientasi yang diberikan.

13
BAB V
PENUTUP

Demikian laporan orientasi pegawai di Puskesmas Soreang ini di buat dengan harapan
bahwa kedepannya akan lebih baik dalam menjalankan program program yang ada di
Puskesmas Soreang.
Penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam proses pembuatan laporan
orientasi ini. Terima kasih

14

Anda mungkin juga menyukai