Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH ELEKTRONIKA INDUSTRI

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI DAN SISTEM


DISTRIBUSI KEPELANGGAN

Disusun Oleh :

1. ALSYAH RIZAL (18010027)


2. DIAN EDICANDRA (18010047)
3. M. RASINU PUTRA SIMA (18010067)
4. MARULI DARUSMAN M. (18010013)
5. LINDA NOVITA Y. (18010053)
6. SOFIANRE PUTRA (18010077)

DOSEN PENGAMPU : MUHAMMAD IRSYAM, S.T., M.SI

TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN


2018 / 2019

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah mengenai
“Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi” dengan baik meskipun banyak kekurangan
didalamnya. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai Elektronika Industri. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang
telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan
makalah ini di waktu yang akan datang.

Batam, April 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................3
PENDAHULUAN......................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................3
1.2 Rumusan masalah.............................................................................................................3
1.3 Batasan Masalah...............................................................................................................3
1.4 Tujuan Makalah................................................................................................................3
1.5 Manfaat Makalah..............................................................................................................3
1.6 Sistematika Penulisan.......................................................................................................3
BAB II........................................................................................................................................3
LANDASAN TEORI.................................................................................................................3
2.1 Pengertian Pembangkit Listrik.........................................................................................3
BAB III.......................................................................................................................................3
PEMBAHASAN........................................................................................................................3
3.1 Pembangkit Listrik..........................................................Error! Bookmark not defined.
3.2 Energi Panas Bumi...........................................................................................................3
3.3 Keuntungan dari PLTB.....................................................................................................3
Kekurangan Energi Geothermal (Panas Bumi).............................................................3
3.4 Pemanfaatan Energi Panas Bumi......................................................................................3
3.5 Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi....................................................3
3.6 Peralatan Utama Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi...............................................3
3.7 Komponen Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi......Error! Bookmark not defined.
3.8 Faktor Yang Bisa Memperkecil Kehilangan Energi Panas Selama Transmisi.......Error!
Bookmark not defined.
3.9 Beberapa sistem dalam PLTP.........................................Error! Bookmark not defined.
BAB IV......................................................................................................................................3
PENUTUP..................................................................................................................................3
4.1 Kesimpulan.......................................................................................................................3
4.2 Saran.................................................................................................................................3
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Energi panas bumi (Geothermal) merupakan sumber energi terbarukan berupa energi
thermal (panas) yang dihasilkan dan disimpan di dalam inti bumi. Saat ini energi panas bumi
mulai menjadi perhatian dunia. Meningkatnya kebutuhan akan energi serta meningkatnya
harga minyak, telah memacu negara‐negara lain untuk mengurangi ketergantungan mereka
pada minyak dengan cara memanfaatkan energi panas bumi untuk menghasilkan energi
listrik. Beberapa pembangkit listrik bertenaga panas bumi sudah dimanfaatkan oleh 24 negara
seperti Amerika Serikat (AS), Inggris, Prancis, Italia, Swedia, Swiss, Jerman, Selandia Baru,
Australia, Jepang, termasuk Indonesia. Negara yang terbesar di dunia dalam hal kapasitas
instalasi energi panas bumi adalah Amerika Serikat. Pada tahun 2010 Amerika Serikat
memiliki 77 Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yang memproduksi lebih dari
3000 MW.
Indonesia memiliki potensi panas bumi terbesar yaitu 40% dari potensi dunia, yang
tersebar di 265 lokasi di sepanjang jalur vulkanik yang membentang dari Pulau Sumatera,
Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, 2 dan Maluku. Berdasarkan data dari Badan Geologi
pada tahun 2011, potensi pembangkit listrik tenaga panas bumi Indonesia adalah 29.308 MW.
Namun, sampai dengan saat ini baru sekitar 1.196 MW (4%) dari total potensi pembangkit
listrik tenaga panas bumi yang telah dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik.

1.2 Rumusan masalah


1. Apa itu energi panas bumi?
2. Apa saja kelebihan dan kekurangan PLTB?
3. Bagaimana pemanfaatan energi panas bumi dan sistem distribusi kepelanggan?

1.3 Batasan Masalah


Untuk mendapatkan hasil yang lebih terarah, maka pada tugas makalah diberikan batasan
masalah sebagai berikut:

1.4 Tujuan Makalah


Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, makalah ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui bahwa energi panas bumi merupakan energi alternativ yang tepat
2. Mengetahui bahwa energi panas bumi dapat dimanfaatkan sebagai energi pembangkit
lisrik
3. Mengetahui bahwa banyak keuntungan dari energi panas bumi

1.5 Manfaat Makalah


Maanfaat dari makalah ini adalah mengetahui bahwa energi panas bumi adalah energi
yang lebih baik dari energi lain dan untuk mengetahui di indonesia memiliki potensial yang
besar terhadap energi panas bumi.

1.6 Sistematika Penulisan


Adapun sistematika penulisan dari makalah ini adalah:
I.Pendahuluan
pada bab ini diuraikan latar belakang masalah,tujuan,batasan masalah, maanfaat makalah dan
sistematika penulisan.
II. Landasan teori
pada bab ini akan di uraikan landasan teori yang berisi teori-teori dasar untuk mendukung
makalah ini.
III. Pembahasan
Pada bab ini akan membahas apa saja yang ada di dalam rumusan masalah
IV. Kesimpulan
Pada bab ini akan berisi tentang kesimpulan dan saran yang dapat membantu
menyempurnakan makalah ini.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Pembangkit Listrik


Pembangkit listrik adalah bagian dari alat industri yang dipakai untuk memproduksi dan
membangkitkan tenaga listrik dari berbagai sumber tenaga seperti PLTU,PLTB,PLTN,PLTA
dll. Bagian utama dari pembangkit listrik ini adalah generator, yakni mesin berputar yang
mengubah energi mekanis menjadi energi listrik dengan menggunakan prinsip medan
magnet dan penghantar listrik. Mesin generator ini diaktifkan dengan menggunakan berbagai
sumber energi yang sangat bemanfaat dalam suatu pembangkit listrik.
Di dalam pembangkit listrik tenaga panas, daya mekanik dihasilkan oleh mesin
panas yang mengubah energi panas, seringkali dari pembakaran bahan bakar, menjadi energi
putar. Sebagian besar pembangkit listrik panas menghasilkan uap, dan oleh karenanya ia
sering juga disebut pembangkit listrik tenaga uap. Tidak semua energi panas dapat
dialihbentukkan menjadi energi listrik, menurut hukum kedua termodinamika. Sehingga,
selalu terdapat panas terbuang ke lingkungan. Jika buangan panas ini dimanfaatkan, untuk
proses industri atau pemanasan distrik, maka pembangkit listrik biasa disebut sebagai
pembangkit listrik kogenerasi atau pembangkit listrik kombinasi. Di negara-negara di mana
pemanasan distrik menjadi hal biasa, terdapat pembangkit panas yang disebut pembangkit
didih panas saja. Suatu jenis pembangkit listrik yang penting di Timur Tengah menggunakan
produk sampingan panas untuk desalinasi air laut menjadi air minum.
Sistem panas bumi di Indonesia umumnya merupakan sistem hidrotermal yang
mempunyai temperatur tinggi (>2250C) dan hanya beberapa diantaranya yang mempunyai
temperatur sedang (150‐2250C). Pengalaman dari lapangan panas bumi yang telah
dikembangkan di dunia menunjukkan bahwa sistem panas bumi bertemperatur tinggi dan
sedang, potensial dimanfaatkan untuk pembangkit listrik. Potensi sumber daya panas bumi
Indonesia sangat besar yaitu sekitar 27.500 MWe, sekitar 30‐40% potensi panas bumi dunia.
Mekanisme kerja Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi (PLTP) pada prinsipnya sama
seperti Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), hanya pada PLTU uap dibuat di permukaan
menggunakan boiler, sedangkan pada PLTP, uap berasal dari reservoir panas bumi.
Mekanisme PLTP satu fasa yaitu jika fluida di kepala sumur berupa fasa uap, maka uap
tersebut dapat dialirkan langsung ke turbin dan kemudian turbin akan mengubah energi panas
bumi menjadi energi gerak yang akan memutar generator sehingga dihasilkan energi listrik.
BAB III
PEMBAHASAN

3.2 Energi Panas Bumi


Energi panas bumi adalah energi panas yang tersimpan dalam batuan dibawah
permukaan bumi dan fluida yang terkandung didalamnya. Energi panas bumi telah
dimanfaatkan untuk pembangkit listrik di Italy sejak tahun 1913 dan di New Zealand tahun
1958. Pemanfaatan energi panas bumi untuk sektor non-listrik (direct use) telah berlangsung
di Iceland sekitar 70 tahun. Meningkatnya kebutuhan akan energi serta meningkatnya harga
minyak, khususnya pada tahun 1973 dan 1979, telah memicu negara-negara lain, termasuk
Amerika Serikat, untuk mengurangi ketergantungan mereka pada minyak dengan cara
memanfaatkan energi panas bumi.
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi adalah pembangkit listrik yang menggunakan
panas bumi sebagai sumber energinya. Listrik dari tenaga panas bumi saat ini digunakan di
24 negara, sementara pemanasan memanfaatkan panas bumi digunakan di 70 negara.
Perkiraan potensi listrik yang bisa dihasilkan oleh tenaga panas bumi berkisar antara 35 s.d.
2.000 GW. Kapasitas di seluruh dunia saat ini adalah 10.715 megawatt (MW), dengan
kapasitas terbesar di Amerika Serikat sebesar 3.086 MW, diikuti oleh Filipina dan Indonesia.
India sudah mengumumkan rencana untuk mengembangkan pembangkit listrik tenaga panas
bumi pertamanya di Chhattisgarh.
Tenaga panas bumi dianggap sebagai sumber energi terbarukan karena ekstraksi
panasnya jauh lebih kecil dibandingkan dengan muatan panas bumi. Emisi karbondioksida
pembangkit listrik tenaga panas bumi saat ini kurang lebih 122 kg CO2 per megawatt-jam
(MW·h) listrik, kira-kira seperdelapan dari emisi pembangkit listrik tenaga batubara.
3.3 Keuntungan dari PLTB
Sumber energi panas bumi di Indonesia dapat kita temui di daerah dengan gunung
berapi yang masih aktif. Hingga saat ini Indonesia menempati posisi ketiga setelah Amerika
dn Filipina dalam hal pemanfaatan energi panas bumi sebagai sumber energi listrik. Di
Indonesia sendiri, energi panas bumi adalah salah satu kekayaan alam Indonesia yang
terbarukan, ramah lingkungan, dapat mendukung pembangunan rendah karbom dan juga
sangatlah sustainabel.
Bumi memiliki sebuah pusat yang bersuhu sangat panas dan dapat menghancurkan
batuan dengan sangat mudah. Semakin jauh ke dalam suhunya akan semakin tinggi, dengan
jarak kurang lebih empat puluh meter saja, suhu bisa meningkat hingga 34 oF.Panas ini
menghasilkan uap yang bisa dimanfaatkan menjadi sumber energi. Jumlah panas pada
kedalaman 10.000 m menghasilkan energi yang besarnya 50.000 kali lebih besar dari jumlah
gas dan minyak di seluruh dunia. Manfaat energi panas bumi yang didapat dari pusat bumi
merupakan salah satu energi alternatif yang ramah lingkungan.
Manfaat energi panas bumi dapat dihasilkan secara terus-menerus karena energi panas
bumi terus dihasilkan melalui peluruhan zat radioaktif mineral yang ada di dalam bumi.
Energi ini dapat dihasilkan sepanjang musim secara tetap karena tidak memerlukan
penyimpanan energi. Ini sangat menguntungkan dibandingkan menggunakan energi lainnya
seperti energi angin atau energi matahari.
Apalagi pemeliharaannya tidak membutuhkan begitu banyak biaya. Namun energi
panas bumi juga memiliki beberapa kelemahan karena membutuhkan modal yang cukup
banyak untuk membangun pembangkit listrik tenaga panas bumi. Lokasi pengeboran pun
tidak bisa sembarangan. Tempat pengeboran harus berada di sekitar lempeng tektonik yang
memiliki temperatur tinggi akibat sumber panas bumi.
Di masa yang modern ini, energi panas bumi tidak hanya digunakan sebagai
pembangkit listrik saja, ternyata energi dari panas bumi juga dapat digunakan sebagai sarana
yang lain seperti untuk membantu pertumbuhan tanaman atau produk pertanian lainnya yang
berada di dalam rumah kaca selama musim dingin. Bahkan energi tersebut juga dapat
dimanfaatkan sebagai pemanas ruangan dan penjaga jalan atau trotoar agar tidak terlalu licin.
1. Panas bumi (geothermal energy) merupakan salah satu sumber energi paling bersih.
Jauh lebih bersih dari sumber energi fosil yang menimpulkan polusi atau emisi gas rumah
kaca.
2. Geothermal merupakan jenis energi terbarukan yang relatif tidak akan habis. Sumber
energi ini terus-menerus aktif akibat peluruhan radioaktif mineral.
3. Energi Geothermal ramah lingkungan yang tidak menyebabkan pencemaran
(baik pencemaran udara, pencemaran suara, serta tidak menghasilkan emisi karbon dan
tidak menghasilkan gas, cairan, maupun meterial beracun lainnya).
4. Panas bumi (geothermal energy), dibandingkan dengan energi alternatif lainnya
seperti tenaga surya dan angin, bersifat konstan sepanjang musim. Di samping itu energi
listrik yang dihasilkan dari geothermal tidak memerlukan solusi penyimpanan
energi (energy storage) karena dapat dihasilkan sepanjang waktu.
5. Untuk memproduksi energi geothermal membutuhkan lahan dan air yang minimal,
tidak seperti misalnya pada energi surya yang membutuhkan area yang luas dan banyak
air untuk pendinginan. Pembangkit panas bumi hanya memerlukan lahan seluas 3,5
kilometer persegi per gigawatt produksi listrik. Air yang dibutuhkan hanya sebesar 20
liter air tawar per MW / jam.
Kekurangan Energi Geothermal (Panas Bumi)
Selain memiliki kelebihan, energi geothermal pun memiliki kekurangan. Di antara
kekurangan energi geothermal adalah :
1. Biaya modal yang tinggi. Pembangunan pembangkit listrik geothermal memerlukan
biaya yang besar terutama pada eksploitasi dan pengeboran.
2. Pembangkit listrik tenaga panas bumi hanya dapat dibangun di sekitar lempeng
tektonik di mana temperatur tinggi dari sumber panas bumi tersedia di dekat permukaan.
3. Pembangunan pembangkit listrik geothermal diduga dapat mempengaruhi kestabilan
tanah di area sekitarnya.
3.4 Pemanfaatan Energi Panas Bumi
Secara umum pemanfaatan energi panas bumi dapat dibagi menjadi 3 yaitu, untuk
menghasilkan energi listrik, penggunaan geothermal secara langsung dan pemanfaatan
geothermal untuk pompa panas.
Air dan uap panas yang keluar ke permukaan bumi dapat dimanfaatkan secara langsung
sebagai pemanas. Selain bermanfaat sebagai pemanas, panas bumi dapat dimanfaatkan
sebagai tenaga pembangkit listrik. Air panas alami bila bercampur dengan udara akan
menimbulkan uap panas (steam). Berikut adalah beberapa pemanfaatan energi panas bumi
bagi kehidupan manusia:
a. Menempatkan panas untuk bekerja
Maksudnya adalah sumber air panas geothermal dekat permukaan, air panas itu dapat
langsung dipipakan ke tempat yang membutuhkan panas. Ini adalah salah satu cara
geothermal yang digunakan untuk air panas, menghangatkan rumah, untuk menghangatkan
rumah kaca dan bahkan mencairkan salju di jalan. Bahkan di tempat dimana penyimpanan
panas bumi tidak mudah diakses, pompa pemanas tanah dapat membahwa kehangatan ke
permukaan dan kedalam gedung. Cara ini dapatbekerja dimana saja karena temperatur di
bawah tanah tetap konstan selama bertahun tahun. Sistem yang sama dapat digunakan untuk
menghangatkan gedung di musim dingin dan mendinginkan gedung di musim panas.
b. Pemanfaatan Di Sektor Pariwisata
Di sektor pariwisata, energi panas bumi dapat dimanfaatkan karena menjadi daya tarik
tersendiri bagi para wisatawan untuk menikmati energi panas dari dalam bumi.
c. Pemanfaatan Secara Langsung Di Sektor Pertanian
Energi panas bumi dapat digunakan secara langsung (teknologi sederhana) untuk proses
pengeringan terhadap hasil pertanian, perkebunan dan perikanan dengan proses yang tidak
terlalu sulit. Air panas yang berasal dari mata air panas atau sumur produksi panas bumi pada
suhu yang cukup tinggi dialirkan melalui suatu heat exchanger yang
kemudian dapat memanaskan ruangan pengering yang dibuat khusus untuk pengeringan hasil
pertanian.
d. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
Berdasarkan data kementerian ESDM, potensi panas bumi di dunia yang bisa
dimanfaatkan untuk sumber listrik mencapai 113 Giga Watt (GW), dimana 40%-nya dimiliki
oleh Indonesia, yaitu sebesar 28 GW. Akan tetapi enenrgi panas bumi yang dimanfaatkan di
Indonesia baru hanya 4% dari total yang tersedia. Pemanfaatan energi panas bumi untuk
pembangkit listrik secara garis besar dilakukan dengan cara melihat sumber dari panas bumi
tersebut. Apabila suatu daerah memiliki panas bumi yang mengeluarkan uap air (steam),
maka steam tersebut dapat langsung digunakan.

3.5 Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi dan Pendistribusian ke
Pelanggan

Gambar 1.Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi

Keterangan gambar:
1. Sumur uap, mengambil uap panas yang didapatkan dari kantung uap di perut
bumi
2. Steam receiving header (header penerima uap)
3. Separator (pemisah)
4. Demister
5. Governing valve (katup pengatur)
6. Turbine, mengubah energi uap menjadi energi gerak yang memutar generator
7. Generator, menghasilkan energi listrik
8. Main transformer
9. Transmission line, penyalur energi listrik ke konsumen
10. Condenser, mengembunkan uap menjadi air
11. Sumur reinjection, menyuntikkan air kembali ke perut bumi (tanah).
12. Tanah
Prinsip kerja pembangkit listik tenaga panas bumi secara singkat adalah sebagai berikut:
a. Uap dari sumur produksi mula-mula dialirkan ke steam receiving header (berfungsi
menampung uap panas bumi). Pada steam receiving terdapat Vent structure (katup pelepas
uap) yang berfungsi menjaga tekanan pasokan uap ke pembangkit bila terjadi perubahan
pasokan dari sumur uap atau pembebanan dari pembangkit.
b. Karena uap panas bumi dari sumur uap tidak murni uap maka uap kemudian disalurkan ke
separator yang berfungsi memisahkan partikel padat yang terbawa bersama uap.
c. Dari separator, masuk ke deminister. (berfungsi memisahkan butiran air dari uap panas
bumi, untuk menghindari terjadinya vibrasi, erosi, dan pembentukan kerak pada sudu dan
nozzle turbine).
d. Uap yang sudah bersih dialirkan menuju turbine melalui main steam valve.
e. Uap akan menggerakan turbin dan memutar generator dengan kecepatan 3000 rpm.
keluaran generator berupa energi listrik dengan arus 3 phasa, frekuensi 50 Hz, dan tegangan
11,8 kV.
f. Uap bekas memutar turbin dikondensasikan di dalam kondenser. Proses kondensasi terjadi
akibat penyerapan panas oleh air pendingin yang diinjeksikan lewat spray-nozzle. level air
kondenser dijaga dalam kondisi normal oleh cooling water pump, lalu didinginkan di cooling
tower sebelum disirkulasi kembali.
g. kelebihan air kondeser akan diinjeksikan kembali (reinjeksi) ke dalam reservoir melalui
injection well. Reinjeksi dilakukan untuk mengurangi pengaruh pencemaran lingkungan,
mengurangi ground subsidence, menjaga tekanan, serta recharge water bagi reservoir.

Sistim distribusi ke pelanggan

Listrik dihasilkan oleh sebuah Pembangkit Listrik di mana di sana terjadi proses mengubah
energi potensial menjadi energi listrik. Energi Potensial itu sumbernya bisa dari air, batu bara,
gas, dan lain sebagainya.

Energi yang dihasilkan oleh pembangkit berupa daya listrik yang terlebih dahulu tegangannya
dinaikkan ke level tegangan tinggi sebelum disalurkan agar efektif. Penaikan tegangan menjadi
70 kV, 150 kV, 275 kV dan 500 kV ini terjadi di trafo Step Up.

Daya listrik yang sudah bertegangan tinggi ini disalurkan melalui saluran transmisi menuju ke
Gardu Induk. Saluran transmisi bentuknya seperti tower-tower telpon celuler yang
dihubungkan oleh kabel-kabel tegangan tinggi yang biasa kita lihat di pegunungan dan hutan.
Sementara Gardu Induk merupakan titik simpul dari Saluran Transmisi di mana di Gardu Induk
inilah tegangan dari 150 kV di turunkan lagi menjadi tegangan 20 kV untuk disalurkan.

Saluran tegangan menengah 20 kV yang merupakan pemasok listrik untuk suatu daerah
biasanya kita jumpai dipinggir jalan seperti "tiang jemuran". Jadi dari Gardu Induk itu terdapat
beberapa saluran 20 kV untuk memasok daerah daerah di sekitar Gardu Induk.

Nah, dari saluran tegangan 20 kV inilah selanjutnya daya listrik diturunkan lagi tegangannya ke
220 Volt kemudian masuk ke rumah-rumah kita. Trafo-trafo distribusi biasanya terdapat pada
tiang-tiang listrik dan untuk satu trafo distribusi dapat menyuplai ke beberapa rumah tergantung
dari kapasitas trafo distribusi tersebut.

3.6 Peralatan Utama Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi


1. Sumur Produksi (Production Wells)
Sumur produksi merupakan fasilitas utama yang bertugas mengalirkan uap dari reservoir
menuju ke permukaan tanah. Sumur produksi geothermal biasanya memiliki kedalaman
sekitar 2000 hingga 2500 meter di bawah permukaan tanah. Sumur ini ada yang dibor dengan
arah vertikal dan ada pula yang dibor dengan arah dan belokan tertentu (directional well).
Sepanjang lubang sumur diselubungi oleh semacam pipa baja khusus yang disebut casing.
Casing ini direkatkan ke formasi batuan di sampingnya dengan menggunakan semen khusus.
Untuk sumur berukuran besar (big hole), diameter dari production casing biasanya 133/8 inch
(baca: tiga belas tiga per depalan inch).

Gambar 2. Pipa – Pipa Saluran Uap PLTPB


2. Steam Receiving Header
Steam receiving header adalah stasiun pengumpul uap dari beberapa sumur produksi
sebelum uap tersebut dialirkan menuju turbin.

Gambar 3. Steam Receiving Header

3. Separator
Separator adalah tempat untuk memisahkan uap dari air atau tempat untuk memisahkan
uap dari partikel padat dan mist. Bentuk fisik dari separator dan gaya gravitasi yang bekerja
memungkinkan uap bergerak ke atas dan air beserta partikel padat jatuh ke bawah. Dengan
cara ini, maka uap akan terpisahkan dari air dan partikel padat. Uap selanjutnya masuk ke
pipa alir uap dan air beserta partikel padat selanjutnya masuk ke pipa alir brine.
Gambar 4. Separator

4. Demister
Demister adalah peralatan yang berfungsi untuk menangkap butiranbutiran air yang
masih terkandung di dalam uap sesaat sebelum uap tersebut memasuki turbin. Sehingga
demister biasanya dipasang tidak jauh dari turbin.

Gambar 5. Demister
5.Governing valve (katup pengatur)
6. Turbin
Turbin adalah suatu mesin penggerak dimana energi fluida kerja, dalam hal ini adalah uap,
dipergunakan langsung untuk memutar roda turbin. Bagian turbin yang berputar dinamakan
roda turbin. Roda turbin ini terletak didalam rumah turbin. Roda turbin memutar poros yang
menggerakan atau memutar bebannya, yang dalam hal ini adalah generator listrik.

Gambar 6. Turbin

7. Generator
Generator adalah sebuah alat yang berfungsi untuk merubah energi mekanik putaran
poros turbin menjadi energi listrik.

Gambar 7. Generator

8.Trafo Utama ( Main Transformer)


Trafo utama yang digunakan adalah type ONAN dengan tegangan 11,8 KV pada sisi
primer dan 150 KV pada sisi sekunder. Tegangan output generator 11,8 KV ini kemudian
dinaikkan ( step up trafo ) menjadi 150 KVdan dihubungkan secara parallel dengan system
Jawa – Bali. Kapasitas dari trafo utama adalah 70.000 KVA.

Gambar 8. Trafo Utama


9. Transmission line, penyalur energi listrik ke konsumen
Switch yard adalah perangkat yang dberfungsi sebagai pemutus dan penghubung aliran
listrik yang berada di wilayah PLTP maupun aliran yang akan didistribusikan melalui system
inter koneksi

Gambar 9. Transmission line

10. Kondensor
Kondensor adalah suatu alat untuk mengkondensasikan uap bekas dari turbin dengan
kondisi tekanan yang hampa.. Uap bekas dari turbin masuk dari sisi atas kondensor,
kemudian mengalami kondensasi sebagai akibat penyerapan panas oleh air pendingin yang
diinjeksikan melalui spray nozzle.
Gambar 10. Kondensor
11. Sumur Injeksi (Injection Wells)
Sumur injeksi adalah sumur yang digunakan untuk mengalirkan air hasil pemisahan dan
air kondensat kembali ke dalam perut bumi. Sumur ini biasanya diletakkan pada topografi
yang relatif lebih rendah sehingga tidak diperlukan pompa untuk mengalirkan fluida tersebut
menuju ke wellpad sumur injeksi.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Pembangkit listrik tenaga geothermal merupakan salah satu pembangkit listrik yang
menggunakan energi terbarukan (energi geothermal merupakan salah satu energi terbarukan
yang dapat menghasilkan energi listrik dalam jumlah yang besar). Selain itu pembangkit
listrik ini ramah lingkungan karena tidak menggunakan energi fosil sebagai sumber
energinya. Sehingga pembangkit ini tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca, energi
geothermal juga merupakan energi yang tidak akan habis dan bisa didaur ulang.
Permasalahan yang dihadapi pembangkit listrik ini ialah besarnya dana yang
dibutuhkan untuk membangun pembangkit disekitar sumber geothermal. Dan juga perlu
waktu yang relatif lama untuk mengeksplorasi dan eksploitasi sumber geothermal itu sendiri,
serta penggunaan teknologinya harus tepat karena menyangkut efesiensi energi listrik yang
dihasilkan.
Namun, banyak sekali keuntungan yang diperoleh dari pembangkit listrik tenaga
geothermal. Pada sektor lingkungan, lingkungan disekitar pembangkit tidak akan tercemar
karena limbah yang dihasilkan berupaair. Pada sektor ekonomi, penggunaan energi
geothermal akan menghemat anggaran negara untuk import minyak. Pada sektor energi,
penggunaan energi geothermal mampu mengurangi krisis energy. Pada energi listrik, energi
listrik yang dihasilkan oleh energi geothermal sekitar 1.197 MW.

4.2 Saran
Penggunaan energi geothermal patut dicoba karena merupakan energi yang ramah
lingkungan dan merupakan sumber energi yang tidak akan habis serta dapat di daur ulang.
Sosialisasi dan dukungan perlu dilakukan pemerintah agar semua masyarakat tahu akan
manfaat energi geothermal dan diharapkan mampu mengembangkan serta memanfaatkan
teknologi ini.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/doc/314361690/Makalah-Pembangkit-Listrik-Tenaga-Panas-Bumi

https://www.academia.edu/36440972/MAKALAH_PEMBANGKIT_LISTRIK_TENAGA_P
ANAS_BUMI_GEOTHERMAL_OLEH_AEJELINA_EL_GAZALY_1720952004_PASCAS
ARJANA_TEKNIK_ELEKTRO_UNIVERSITAS_ANDALAS_PADANG_2018

http://digilib.unila.ac.id/5770/15/15.%20BAB%20I.pdf

Samudra, rama.2016.Pembangkit Listrik Panas Bumi, Sekolah Tinggi Teknik PLN teknik
elektro.Jakarta
Pertanyaan

Alex kelompok 6

1. Kelemahan dan kelebihan pltp?

Kekurangan Energi Geothermal (Panas Bumi)


Selain memiliki kelebihan, energi geothermal pun memiliki kekurangan. Di antara
kekurangan energi geothermal adalah :
1. Biaya modal yang tinggi. Pembangunan pembangkit listrik geothermal
memerlukan biaya yang besar terutama pada eksploitasi dan pengeboran.
2. Pembangkit listrik tenaga panas bumi hanya dapat dibangun di sekitar lempeng
tektonik di mana temperatur tinggi dari sumber panas bumi tersedia di dekat
permukaan.
3. Pembangunan pembangkit listrik geothermal diduga dapat mempengaruhi
kestabilan tanah di area sekitarnya.
Kelebihan

Manfaat energi panas bumi dapat dihasilkan secara terus-menerus karena energi panas
bumi terus dihasilkan melalui peluruhan zat radioaktif mineral yang ada di dalam bumi.
Energi ini dapat dihasilkan sepanjang musim secara tetap karena tidak memerlukan
penyimpanan energi. Ini sangat menguntungkan dibandingkan menggunakan energi lainnya
seperti energi angin atau energi matahari.

2. Roeberta kelompok 4

Kemungkinan diangun di daerah jauh dari pegunungan?

Jika jauh dari batas lempeng tektonik, gradien panas bumi di sebagian besar tempat adalah
25-30 °C per kilometer kedalaman, sehingga membuat sumur menjadi harus beberapa
kilometer dalamnya untuk dapat membangkitkan listrik.[2] Jumlah dan mutu sumber daya
panas yang dapat dipulihkan meningkat sebanding dengan kedalaman pengeboran dan
kedekatan dengan batas lempeng tektonik.
Pada tanah yang panas dan kering, atau dimana tekanan air tidak memadai, fluida dapat
disuntikkan untuk merangsang produksi.
Jadi harus tetap di daerah lempengan tektonik
3. Rafsanjani kelompok 3

Dampak terhadap lingkungan?

Pembangunan pembangkit listrik geothermal diduga dapat mempengaruhi kestabilan tanah di


area sekitarnya.

4. Septo kelompok 7

Data pembangunan pltp?

Pembangkit listrik tenaga panas bumi tidak memerlukan bahan bakar, karena itu tidak
terpengaruh gejolak harga bahan bakar. Namun biaya modal cenderung tinggi. Pengeboran
menyumbang lebih dari setengah biaya keseluruhan, dan eksplorasi terhadap sumber panas
bumi yang dalam akan menambah risiko yang cukup besar. Sepasang sumur pembangkit
biasa di Nevada yang dapat mebangkitkan 4.5 MW listrik memerlukan biaya sekitar 10 juta
dolar untuk pengeboran, dengan tingkat kegagalan 20%.[22] Secara keseluruhan, biaya
pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi dan pengeboran sumur berkisar antara 2-
5 juta euro per MW kapasitas, sedangkan biaya energi rata-rata-nya berkisar antara 0,04-
0,10 euro per kWh.[7] Sistem panas bumi yang ditingkatkan cenderung berada di sisi tertinggi
dari kisaran tersebut, dengan biaya modal di atas 4 juta dolar per MW dan biaya energi rata-
rata diatas 0,054 dolar per kWh pada tahun 2007.[37]

5. Onedika well syahputra kelompok 2

Pelindung pipa pada pengeboran

Receving holder sebagai media pengumpul uap. Steam receiving header dilengkapi dengan
reture disc yang erfungsi sebagai pengaman jika terjadi tekanan yang berlebihan. Maka akan
di buang ke vent structure berfungsi sebagai warming up di pipa line.

6. Eka kelompok 1

Apakah lumpur lapindo bisa di manfaatkan sebagai pltp?

Pusat semburan lumpur panas akan menjadi pembangkit listrik geothermal, sedangkan
lumpur aktifnya dapat dimanfaatkan sesuai hasil penelitian para ilmuan yang sempat ramai
dibahas terdahulu yaitu menjadi bahan pengisi baterai, beton dan zat anti kanker dan lain-
lain.

Anda mungkin juga menyukai