BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kondisi lembap menyebabkan banyak air yang diserap kecambah dan lebih
sedikit diuapkan. Kondisi tersebut mendukung aktifitas pemanjangan sel-sel dan
kecepatan pertumbuhan pada kecambah .
1.3 Hipotesis
1.Jika di taruh di dalam ruang yang hampa udara, maka perkecambahan kacang
hijau akan lebih cepat dibanding perkecambahan di dalam ruang kedap udara
B. Perkecambahan
C. Fisiologi Perkecambahan
Hidrasi atau imbibisi; selama kedua periode tersebut, air masuk ke dalam
embrio dan membasahi protein dan koloid lain.Pembentukan atau pengaktifan
enzim yang menyebabkan peningkatan aktivitas metabolic Pemanjangan sel
radikula, diikuti munculnya radikula dari kulit biji Pertumbuhan kecambah
selanjutnya adalah pertumbuhan primer.
D. Pertumbuhan Primer
E. Pertumbuhan Sekunder
a. Auksin
Istilah auksin pertama kali digunakan oleh Frits Went yang menemukan
bahwa suatu senyawa menyebabkan pembengkokan koleoptil ke arah
cahaya. Pembengkokan koleoptil yang terjadi akibat terpacunya
pemanjangan sel pada sisi yang ditempeli potongan agar yang
mengandung auksin. Auksin yang ditemukan Went kini diketahui sebagai
asam indol asetat (IAA). Selain IAA, tumbuhan mengandung tiga
senyawa lain yang dianggap sebagai hormon auksin, yaitu 4-kloro
indolasetat (4 kloro IAA) yang ditemukan pada biji muda jenis kacang-
kacangan, asam fenil asetat (PAA) yang ditemui pada banyak jenis
tumbuhan, dan asam indolbutirat (IBA) yang ditemukan pada daun
jagung dan berbagai jenis tumbuhan dikotil. Auksin berperan dalam
berbagai macam kegiatan tumbuhan di antaranya adalah:
1) Perkembangan buah
2) Dominansi apical
3) Absisi
b. Giberelin
Giberelin pertama kali ditemukan di Jepang pada 1930 dari
kajian terhadap tanaman padi yang sakit. Padi yang terserang jamur
Gibberella fujikuroi tersebut tumbuh terlalu tinggi. Para ilmuwan Jepang
mengisolasi zat dari biakan jamur tersebut. Zat ini dinamakan giberelin.
Bentuk-bentuk giberelin diantaranya adalah GA3, GA1, GA4, GA5,
GA19, GA20, GA37, dan GA38. Giberelin diproduksi oleh jamur dan
tumbuhan tinggi. Giberelin disintesis di hampir semua bagian tanaman,
seperti biji, daun muda, dan akar. Giberelin memiliki beberapa peranan,
antara lain:
c. Sitokinin
Kinetin merupakan sitokinin sintetik yang pertama ditemukan
oleh Carlos Miller pada ikan kering. Setelah itu ditemukan senyawa
sitokinin yang lain dalam endosperma cair jagung, yaitu zeatin. Sitokinin
sintetik lainnya adalah BAP (6-benzilaminopurin) dan 2-ip. Sitokinin
mempunyai beberapa fungsi, antara lain:
d. Gas etilen
1. Oksigen
Oksigen mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan. Dalam respirasi
pada tumbuhan, terjadi penggunaan oksigen untuk menghasilkan energi.
Energi ini digunakan, antara lain untuk pemecahan kulit biji dalam
perkecambahan, dan aktivitas tumbuhan.
2. Suhu udara
2. ü Lubangi bagian dasar aqua dengan peniti lalu potong bagian atasnya
5. ü Siram tiap gelas aqua yang telah ditanami kecambah dengan air kira-kira 50 ml
6. ü Beri tanda pada setiap gelas dengan menggunakan label bertuliskan nomor
7. ü Tutup salah satu sampel dengan kantong plastic, dan sampel yang lainnya di
biarkan di tempat terbuka
8. ü Letakkan semua gelas sampel yang sudah di lubangi di atas mangkuk sebagai
tempat pemberian air pada sampel, (unuk mengisi pasokan air kecambah)
1. Alat
c. 2 plastik h. Cutter
e. Penitih
2. Bahan
a. 12 biji kecambah
c. Air masing-masing 50 ml
BAB IV
DATA DAN PEBAHASAN
4.1 Deskripsi data
a. Biji 1 : 1,5 cm
b. Biji 2 : 1,5cm
c. Biji 3 : 1,5 cm
a. Biji 1 : 1,5 cm
b. Biji 2 : 1,5 cm
c. Biji 3 : 1 cm
a. Biji 1 : 2,4 cm
b. Biji 2 : 2,1 cm
c. Biji 3 : 2 cm
a. Biji 1 : 2 cm
b. Biji 2 : 2 cm
c. Biji 3 : 2,1 cm
4.4 Pembahasan
Kelembapan
Laju transpirasi dipengaruhi oleh kelembapan udara. Jika kelembapan udara rendah,
transpirasi akan meningkat. Hal ini memacu akar untuk menyerap lebih banyak air
dan mineral dari dalam tanah. Meningkatnya penyerapan nutrien oleh akar akan
meningkatkan pertumbuhan tanaman.