oleh:
ABSTRAK
Menyikapi berbagai perkembangan teknologi yang ada, Universitas Iqra Buru sebagai salah satu
Perguruan Tinggi Swasta di Maluku turut serta dalam pemanfaatan sumber pembelajaran yang
terkait dengan pemanfaatan teknologi, namun tidak semua perencanaan maupun orientasi yang
ingin dicapai dapat terwujud sebagai akibat ketersediaan infrastruktur maupun biaya operasional
yang begitu besar, sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kondisi
keterbatasan teknologi informasi mempengaruhi proses pelayanan dan pembelajaran di
Universitas Iqra Buru.
Metode penelitian yang digunakan yakni penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi
serta waktu pelaksanaan selama 30 hari di lokasi kampus Universitas Iqra Buru. Sampel yang
diambil dari 5 program studi di lingkungan Universitas Iqra Buru. Data lapangan menunjukan
berbagai keterbatasan penggunaan teknologi informasi yang berimbas pada mutu pelayanan
maupun proses pembelajaran dimana efek yang muncul pada akhirnya bersinggungan dengan
mutu maupun kwalitas yang dibutuhkan. Persoalan sarana prasaran, pembiayaan serta kebijakan
universitas menjadi permasalahan pokok yang menyebabkan keterbatasan pemanfaatan teknologi
informasi itu terjadi di lembaga pendidikan seperti yang didapatkan pada Universitas Iqra Buru.
Harapan untuk adanya bantuan maupun dorongan dari pemerintah dalam hal ini pemerintah
melalui Kementerian Komunikasi dan Informasi serta Kemeterian Ristek Dikti agar berinisiasi
menyelesaikan persoalan-persoalan yang terkait pemanfaatan teknologi informasi pada
Perguruan Tinggi Swasta menjadi keinginan bersama untuk menunjang pencapaian mutu
pendidikan yang berkwalitas serta memiliki daya saing.
Tujuan Penelitian
Tujuan Operasional
a. Mengetahui bagaimana kondisi keterbatasan teknologi informasi mempengaruhi proses
pelayanan dan pembelajaran di Universitas Iqra Buru?
b. Mengetahui dampak dari kondisi keterbatasan teknologi informasi mempengaruhi
proses pelayanan dan pembelajaran di Universitas Iqra Buru?
Tujuan Fungsional
Hasil dari penelitian yang dilakukan dapat bermanfaat bagi lembaga-lembaga
pendidikan maupun stakeholder dalam rangka mengembangkan serta mengelola
pemanfaatan teknologi informasi serta serta kebijakan yang dapat mendukung pemanfaatan
teknologi informasi di perguruan tinggi
Tabel 2.
Dampak Keterbatasan Pemanfaatan Teknologi Informasi di Universitas Iqra Buru
Program Studi Pelayanan Administrasi Pembelajaran
Internal Eksternal
-Terjadinya salah - Mahasiswa terlambat
prosedur dan pelaporan dalam mengupdate
- Terlambat dalam
-Penggunaan waktu yang bahan pembelajaran
proses distribusi dan
lebih lama - Penyusunan tugas
penerimaan informasi
-Pelayanan terhambat maupun skripsi sering
dari Kopertis maupun
1 Manajemen akibat arsip hilang atau mengalami kendala
Dikti
2 Hukum tercecer karena bahan yang
- Tidak terindeks hasil
3 Sastra Inggris -Kontrol menjadi lemah tersedia pada buku
karya maupun
4 Teknik Industri akibat ketergantungan teks terbatas
penelitian dari dosen
5 Agroteknologi dengan arsip - Penyesuaian antara
dan mahasiswa
-Pelaporan ke Kopertis teori dan pengalaman
- Terbatasnya jaringan
maupun Dikti terlambat yang tejadi sulit
untuk pengembangan
akibat dokumen maupun diakumulasi
kemahasiswaan
arsip butuh waktu untuk - Studi komparatif
penataan ulang semakin terbatas
Melihat apa yang didapatkan peneliti dari data lapangan, dampak dari keterbatasan
pemanfaatan teknologi informasi menjadi suatu penghambat besar terhadap pengelolaan maupun
pengembangan sebuah intitusi pendidikan. Data lapangan menunjukan implikasi terhadap
pelayanan internal maupun eksternal dimana dari sekian banyak kejadian rata-rata merupakan
penghambat dari pengelolaan pelayanan serta proses pembelajaran.
Pada masalah internal, kesalahan prosedur pelaporan sebagai akibat dari intstrumen yang
tersedia berupa bahan manual yang serta merta sulit dikontrol mutu pelaksanaannya, pada bagian
lainnya pelayanan terhadap proses administrasi mahasiswa maupun dosen mengalami hambatan
karena keterbatasan ruang-ruang arsip yang seringkali tercecer sehingga membuat kesulitan
tersendiri dalam hal validasi maupun sinkronisasi data, sehingga untuk penyusunan laporan yang
tentunya harus tersedia berbagai dokumen menjadi penghalang besar bagi pihak universitas
dalam melaporkan kinerja serta operasional ke Kopertis maupun dikti.
Beberapa permasalahan yang disampaikan oleh informan terkait pada pengelolaan
dokumen dan pelaporan manual yakni disaat melakukan akreditasi pihak program studi
mengalami kesulitan bilamana asesor yang meminta untuk mengakses dalam rangka sinkronisasi
data manual dan data elektronik, kondisi tersebut sangat berpengaruh pada penilaian akhir
sebuah proses akreditasi yang memiliki dampak dominan untuk keberlanjutan sebuah
operasional program studi, sementara itu, pada tahun 2017 pola akreditasi akan ikut mengalami
perubahan dengan menggunakan sistem elektronik dan secara keseluruhan pihak BAN-PT tidak
lagi berkutat dengan data-data manual semata, bagi program studi kondisi ini menjadi persolan
tersendiri untuk akreditasi kedepan.
Sementara untuk permasalahan eksternal, keterlambatan dalam proses distribusi dan
penerimaan informasi dari Kopertis maupun Dikti menjadi pihak universitas seringkali tidak
memiliki ruang partisipasi untuk kegiatan sosialisasi, pelatihan maupun bimbingan teknis,
padahal kegiatan-kegiatan tersebut sangat dibutuhkan oleh pihak universitas maupun program
studi untuk pengembangan sumberdaya dosen dan mahasiswa. Seperti yang disampaikan oleh
informan, bahwa mereka seringkali mendapatkan disposisi yang hampir kadaluarsa dan kesulitan
untuk ditindak lanjuti akibat keterbatasan waktu dan jarak yang dihadapi, untuk mengharapkan
email, fasilitas itu sangat terbatas dan hanya memakai alamat universitas untuk seluruh peredaran
informasi yang masuk.
Hal lain yang menjadi penting yaitu, persoalan hasil karya dan penelitian yang tidak
terindeks maupun terpublikasi secara institusi menjadikan dosen maupun mahasiswa
mengerjakan sendiri untuk mempublikasikan hasil karya maupun penelitian yang mereka
lakukan. Persoalan dukungan untuk pengembangan jaringan kemahasiswaan yang sangat
terbatas, sehingga perkembangan kreatifitas mahasiswa mengalami keterlambatan bila
dibandingkan dengan lembaga-lembaga pendidikan lainnya.
Untuk proses pembelajaran, dengan kondisi terbatas tersebut sudah barang tentu akan
berimplikasi pada mutu hasil belajar yang mana tidak terupdatenya pola belajar maupun proses
pembelajaran tersebut. Sementara untuk aplikasi maupun komparatis hasil-hasil belajar teoritik
dan aplikasi akan kurang mendapatkan hasil maksimal sebagai akibat mahasiswa hanya
berpegang pada buku ajar maupun buku teks yang jumlahnya juga masih terbatas. Patut menjadi
perhatian bahwa pentingnya teknologi informasi sebagai upaya untuk mendukung proses dan
hasil pembelajaran yang nantinya berpengaruh pada mutu lulusan sebuah perguruan tinggi.
Memahami berbagai implikasi akibat keterbatasan pemanfaatan teknologi informasi di
Universitas Iqra Buru, merupakan suatu fenomena yang semestinya tidak lagi ditemukan pada
saat pemerintah dan swasta terus memacu perkembangannya. Ada beberapa hal yang bisa
dianalisis untuk pemetaan persoalan pemanfaatan teknologi informasi di Universitas Iqra Buru
yakni, persoalan ketersediaan sarana dan prasarana, keterjangkauan biaya, kebijakan serta
dukungan pihak pengelola universitas serta kondisi geografi dimana universitas Iqra Buru
berada.
Untuk sarana dan prasarana, terkait dengan letak dan geografi Universitas yang berada
pada Kabupaten Buru Propinsi Maluku, kondisi tersebut sudah barang tentu semakin sulit
dengan hanya tersedianya satu perusahan telekomunikasi yakni Telkomsel. Untuk mengakses
teknologi informasi sudah barang tentu akan menjadi barang mahal dimana patokan harga untuk
mengoperasionalkan jaringan internet mencapai 500.000 per bulan dengan kuota dan kecepatan
yang minim untuk diakses oleh publik. Sementara untuk memakai sarana satelit maupun
penyewaan tentu akan jauh lebih mahal dengan harga diatas rata-rata 15 juta per-bulan.
Usaha untuk mendapatkan akses teknologi informasi sudah seringkali dilakukan dengan
memasukan proposal maupun permohonan kepada pihak swasta, namun akibat dengan kondisi
sarana dan prasarana maka selalu mengalami hambatan untuk realisasi. Salah satu usaha pihak
rektorat untuk memenuhi kebutuhan tersebut dengan menaikan biaya pendidikan, namun pada
kesempatan yang lalu setelah dikaji pihak rektorat menemukan kesulitan karena beban yang akan
ditanggung oleh mahasiswa akan semakin besar, guna menghadapi persoalan tersebut maka
diupayakan bantuan maupun hibah dari pihak eksternal.
Secara keseluruhan, dampak dari keterbatasan pemanfaatan teknologi informasi menjadi
persoalan krusial pada lembaga pendidikan tinggi seperti halnya Universitas Iqra Buru sehingga
apa yang dikehendaki oleh pemerintah maupun masyarakat untuk peningkatan mutu pendidikan
agak sulit diwujudkan bila kemudian persoalan seperti ini tidak dapat tertangani. Harapan besar
untuk adanya dukungan maupun dorongan Pemerintah dalam menyelesaikan keterbatasan-
keterbatasan tersebut harus menjadi prioritas, bilamana kita mengaharapkan adanya sinergitas
antara proses dan output dari pendidikan di Indonesia.
KESIMPULAN
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kualitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung. Alfabeta.
Alisyahbana, Iskandar. 1980. Teknologi dan perkembangan.: Dampak Kemajuan Ilmu
Pengetahuan Dan Teknologi Terhadap Kehidupan Manusia Dan Sistem
PendidikanAlamat. Jakarta. Yayasan Idayu Judul
Rahardjo, Ir. Budi M.Sc, Ph.D. 2002. Memahami Teknologi Informasi. PT Elex Media
Komputindo, Jakarta. Gramedia
Denzin, K. Norman, Yvonna S. Lincoln. 2009. Handbook of Qualitative Research. Yogyakarta.
Pustaka Pelajar.
Miarso, Yusufhadi. 2002. Peran Teknologi Pembelajaran Dalam Organisasi Belajar. Makalah
yang disampaikan pada Seminar Nasional Teknologi Pembelajaran. Jakarta.
Tharom, Thabratas (et. al), 2002. Mengenal Teknologi Informasi. Jakarta. Elex Media.