Anda di halaman 1dari 2

Pelatihan Dua hari : Estimasi Ketidakpastian Pengujian dengan Cara Top-Down

Pendahuluan

Setiap laboratorium yang sudah atau berusaha mendapatkan akreditasi ISO/IEC 17025:2005 dipersyaratkan
untuk mempunyai dan mengaplikasikan kebijkana dan prosedur untuk mengestimasi, menggunakan dan
melaporkan ketidakpastian pengukuran untuk setiap pengujian yang masuk dalam ruang lingkup
akreditasinya.

Terdapat 2 cara untuk mengestimasi ketidakpastian, cara yang pertama yang dikenal sebagai pendekatan
bottom-up adalah cara yang sudah banyak dipelajari oleh para peserta pelatihan estimasi ketidakpastian yang
sejak tahun 2004 diselenggarakan oleh RCChem Learning Centre.

Pendekatan bottom-up memerlukan model matematik yang menggambarkan hasil pengukuran/pengujian,


mencakup juga semua faktor yang dapat mempengaruhi hasil. Faktor-faktor ini akan menjadi sumber
ketidakpastian yang akan menyumbang ketidakspastian hasil akhir. Estimasi dari besarnya setiap sumber
ketidakpastian harus diperoleh, yang akhirnya digabungkan untuk mendapatkan ketidakpastian hasil
pengukuran/pengujian. Pendekatan ini umumnya agak rumit/sukar untuk dimplementasikan pada
pengukuran/pengujian kimia/biokimia. Untuk kebanyakan metode pengujian tidak praktis untuk mencoba
mengevaluasi/memasukkan setiap sumbangan individual sebagai faktor yang muncul pada persamaan
matematik. Hasil studi menyimpulkan bahwa ketidakpastian baku yang diperoleh untuk
pengukuran/pengujian kimia/biokimia melalui pendekatan bottom-up menaksir terlalu rendah nilai
ketidakpastian.

Untuk itu diperkenalkan cara kedua yang dikenal sebagai pendekatan top-down, yang mengevaluasi
ketidakpastian dari metode pengujian kimia menggunakan data unjuk kerja metode. Data tersebut merupakan
data validasi metode, data internal quality control (IQC), dan data uji profisiensi/data pemantapan mutu
eksternal.

Pendekatan top-down menggunakan informasi dari luaran (output) metode, misal variabiltas dari hasil
pengukuran/pengujian replikat. Pendekatan top-down mempunyai berbagai keunggulan untuk laboratorium
pengujian karena data yang sudah pernah dihasilkan laboratorium dapat digunakan, sehingga dapat
meminimalisasi tambahan percobaan kecil. Perhitungan estimasi ketidakpastian dibuat lebih sederhana
karena satu set data (misal dari pengukuran/pengujian replikat dari QC sampel) sudah akan
memperhitungkan sejumlah sumber ketidakpastian.

Untuk membantu staf laboratorium yang pernah mengikuti pelatihan estimasi ketidakpastian yang pernah
diselenggarakan sebelumnya dan ingin mempelajari cara yang lebih sederhana ini, RCChem Learning
Centre akan menyelenggarakan pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengujian dengan Cara “Top-Down”.

Pelatihan ini terutama ditujukan untuk para peserta pelatihan estimasi ketidakpastian yang pernah
diselenggarakan RCChem Learning Centre atau provider training lainnya selama tahun 2004 – 2015. Dalam
pelatihan ini, para peserta diberi pengetahuan dan ketrampilan untuk dapat mengestimasi ketidakpastian
dengan cara lebih mudah dan sederhana dibandingkan dengan cara estimasi ketidakpastian yang pernah
dipelajari sebelumnya.
Materi

Konsep ketidakpastian pengukuran/ pengujian dan perhitungan estimasinya melalui pendekatan top-
down
Mengestimasi ketidakpastian presisi
Menggunakan data IQC
Menggunakan data validasi metode
Mengestimasi ketidakpastian bias
Menggunakan CRM
Menggunakan Spiked Samples
Menggunakan data dari Uji Profiesiensi/Pemantapan Mutu Eksternal (PME)
Studi kasus perhitungan estimasi ketidakpastian apabila laboratorium mempunyai lebih dari satu CRM
Studi kasus perhitungan estimasi ketidakpastian apabila laboratorium hanya mempunyai satu CRM

Studi kasus perhitungan estimasi ketidakpastian apabila laboratorium tidak mempunyai CRM dan
mengandalkan pada hasil uji profisiensi laboratorium.

Anda mungkin juga menyukai