Aklak Dalam Islam
Aklak Dalam Islam
Dalam ajaran Islam masalah akhlak bukanlah hanya sekedar untuk mewujudkan
ketentraman ditengah-tengah masyarakat, tetapi juga berhubungan dengan kwalitas
keimanan seorang muslim. Karena akhlak seseorang pasti mempengaruhi tingkah laku.
Orang yang tidak memiliki akhlak, maka perbuatan dan tingkah lakunya akan jauh dari
sikap terpuji. Maraknya perbuatan maksiat yang oleh masyarakat dinilai sebagai sebuah
perbuatan yang lazim, adalah sebuah bukti telah terjadinya krisis akhlak ditengah-
tengah masyarakat.
Nashiruddin Abdullah, yang menyatakan bahwa, secara garis besar dikenal dua
jenis akhlak; yaitu akhlaq al karimah (akhlak terpuji), akhlak yang baik dan benar
menurut syariat Islam, dan akhlaq al mazmumah (akhlak tercela), akhlak yang tidak
baik dan tidak benar menurut syariat Islam. Akhlak yang baik dilahirkan oleh sifat-sifat
yang baik pula, demikian sebaliknya akhlak yang buruk terlahir dari sifat yang buruk.
Sedangkan yang dimaksud dengan akhlaq al mazmumah adalah perbuatan atau
perkataan yang mungkar, serta sikap dan perbuatan yang tidak sesuai dengan syariat
Allah, baik itu perintah maupun larangan Nya, dan tidak sesuai dengan akal dan fitrah
yang sehat.
Nabi Muhammad SAW, nabi dan rasul terakhir yang diturunkan ke muka bumi
ini setelah limaratus tahun lamanya Allah tidak mengutus seorang pun menjadi nabi dan
rasul. Kenapa tiba-tiba saja Allah mengutus Nabi Muhammd ke dunia dengan salah
satu misi terbesarnya untuk memperbaiki akhlak. Ya memperbaiki akhlak, kenapa bisa
begitu, kenapa harus akhlak.
Hadits lain menyebutkan: Dari Abu Darda‘, dari Nabi saw, beliau bersabda, “Tidak ada
sesuatu yang lebih berat timbangannya (di Hari Kiamat) dibanding khlak mulia” (H.R.
Abu Daud, Ibn Majah, al-Turmudzi, dan Ahmad).
Hadits lain berbunyi: Dari Abdullah ibn Amr ra, katanya, Rasulullah itu tidak kotor dan
tidak melakukan perbuatan keji, dan pernah berkata, “Sesungguhnya sebaik-baik kamu
adalah yang bagus akhlaknya” (H.R. Bukhari dan Muslim).
Dari penjabaran tentang pendidikan akhlak di atas dapat diambil kesimpulan bahwa
pendidikan akhlak merupakan perbuatan yang muncul dari dalam diri individu tanpa
dorongan, pemikiran dan pertimbangan terlebih dahulu, oleh karena itu perlu untuk
menanamkan akhlak yang mulia kepada anak sejak dini, yang mana harus diawali dari
kehidupannya di rumah dan orang tua lah yang sangat berperan dalam pendidikan
akhlak tersebut.