Jawab : Tiga elemen utama dari motivasi ini adalah intensitas, arah, dan ketekunan.
Intensitas berhubungan dengan seberapa giat seseorang berusaha. Arah berhubungan
dengan pengaitan upaya kepada arah dan tujuan yang menguntungkan organisasi, dan
mempertimbangkan kualitas serta intensitas upaya secara bersamaan. Ketekunan
merupakan ukuran mengenai berapa lama seseorang bisa mempertahankan usahanya.
7-2 Apa saja teori awal mengenai motivasi? Bagaimana penerapannya saat ini?
b. Rasa aman, keamanan dan perlindungan dari bahaya fisik dan emosional.
Jawab :
7-5 Apakah prinsip-prinsip utama pada teori penetapan tujuan, teori efikasi
diri, dan teori penguatan?
Jawab :
Teori penentuan tujuan (goal-setting theory) adalah suatu teori yang mengatakan
bahwa tujuan yang spesifik dan sulit, dengan umpan balik, akan mengarahkan pada
kinerja yang lebih tinggi.
Teori efikasi diri (self-afficacy theory) adalah suatu keyakinan individu bahwa dia
mampu untuk melaksanakan tugas.
Teori penguatan (reinforcement theory) adalah suatu teori yang mengatakan bahwa
perilaku merupakan fungsi dari konsekuensinya.
7-8 Apa saja teori motivasi kontemporer dan bagaimana perbandingannya satu
dengan yang lain?
Jawab :
Teori-teori mengenai motivasi ini berbeda dalam keunggulan prediktif mereka.
Hierarki Maslow, kebutuhan McClelland, dan teori dua faktor menitikberatkan pada
kebutuhan. Teori penentuan nasib sendiri dan teori evaluasi kognitif memiliki manfaat
untuk di pertimbangkan. Teori penentuan tujuan juga bermanfaat tetapi tidak mencakup
ketidakhadiran, tingkat perputaran, atau kepuasan kerja. Teori penguatan dapat
bermanfaat, tetapi tidak membahas mengenai kepuasan pekerja atau keputusan untuk
keluar. Teori ekspektansi dapat bermanfaat, tetapi mengasumsikan bahwa para pekerja
memiliki beberapa kendala dalam pengambilan keputusan.
9-1 Mendefinisikan kelompok. Apakah perbedaan tipe-tipe kelompok?
Jawab :
2. Kelompok Informal
Suatu kelompok yang tidak terstruktur secara formal atau tidak ditetapkan secara
organisasi, terdiri dari dua tipe yaitu :
a. Kelompok Kepentingan
Kelompok yang bekerja sama untuk mencapai suatu sasaran khusus yang menjadi
kepedulian bersama
b. Kelompok Persahabatan
Kelompok yang bersama-sama karena mempunyai kesamaan karakter
9-2 Apakah lima langkah dalam pengembangan kelompok?
Jawab :
Tahap ini merupakan tahap pertama dalam pembentukan kelompok kerja, para
anggota mulai mempelajari tugas yang diberikan dan berkenalan dengan anggota lainnya.
Tahap kedua adalah Tahap timbulnya konflik yang menurut Tuckmen disebut dengan
Storming. Para anggota mulai bekerja tetapi mereka cenderung akan mempertahankan
pendapat mereka sendiri, menolak batasan-batasan yang ditetapkan oleh Kelompok
terhadap Individu mereka.
Tahap ketiga adalah Tahap Normalisasi (Norming) yaitu Tahap terbentuk hubungan
yang dekat antar anggota kelompok dan menetapkan aturan-aturan serta menemukan cara
komunikasi yang tepat supaya dapat membantu mereka mencapai tujuan yang diinginkan.
Kekurangan:
a. Tim kerja memungkinkan terjadinya groupthink. Groupthink merupakan
fenomena untuk mengikuti consensus dari mayoritas anggota tim mengalahkan pendapat
minoritas yang mungkin saja lebih benar.
b. Memungkinkan terjadinya free rider. Mereka yang tidak memberikan
kontribusi secara nyata, namun karena bergabung dengan tim maka dia mendapat
imbalan atau balas jasa yang sama baiknya.
c. Memungkinkan pengambilan keputusan berlarut-larut. Hal ini memungkinkan
jika tidak dicapai consensus antara anggota tim. Dengan begitu, tanpa adanya kerjasama
yang baik, tim kerja bisa saja tidak menghasilkan apa-apa dan memungkinkan terjadinya
sinergi yang negative.
d. Adanya agenda-agenda tersembunyi. Dalam tim bisa saja ada anggaota tim
mempunyai tujuan-tujuan khusus yang belum tentu sejalan dengan anggota tim secara
keseluruhan. Adanya agenda tersembunyi dari anggota tim ini tentu saja akan
mengganggu kinerja secara keseluruhan.
9-7 Apakah implikasi keragaman bagi efektivitas kelompok?
Jawab :
Keragaman dalam kelompok bisa menjadi dampak negatif dan positif bagi
kelompok. hal tersebut tergantung dari bagaimana setiap anggota dalam kelompok
menanggapi keragaman. Jika Kelompok menanggapinya dengan lebihterbuka dan
toleransi yang tinggi maka keragaman dapat membawa dampak positif dalam efektivtas
dan efsiensi aktifitas kelompok. Akan tetapi jika setiap anggota cenderung tidak mau
menerima perbedaan maka akan membawa keterpecah belahnya kelompok.
Jawab :
Sumbang saran
Kelompok Nominal
Teknik kelompok nominal membatasi pembahasan atau komunikasi antarpribadi selama
proses pengambilan keputusan, karena itu disebut nominal. Semua anggota kelompok
secara fisik hadir, seperti dalam pertemuan komite tradisional, tetapi anggota-anggota
beroperasi secara indepeden. Khususnya, suatu masalah disajikan dan kemudian langkah-
langkah berikut diambil:
Anggota melakukan rapat sebagai kelompok, tetapi sebelum diskusi berlangsung tiap
anggota secara independen menuliskan gagasan-gagasannya mengenai masalah itu.
Setelah kurun waktu hening, tiap anggota menyajikan satu gagasan kepada kelompok.
Tiap anggota mengambil gilirannya secara berkeliling meja, dengan menyajikan satu
gagasan tunggal sampai semua gagasan telah disajikan dan direkam (lazimnya pada
papan tulis dengan kapur atau lembar kertas [flip chart]). Tidak dilakukan pembahasan
sebelum semua gagasan dicatat.
Sekarang kelompok membahas gagasan-gagasan untuk memperjelas dan menilai gagasan
itu.
Tiap anggota kelompok dengan diam dan independen mengurutkan peringkat gagasan.
Keputusan akhir ditentukan oleh gagasan yang mendapat peringkat tertinggi.
Tugas Kelompok
PERILAKU ORGANISASIONAL
Disusun oleh :
JAKARTA
2019