No Peserta : 19060615610114
a. ) bahasa sebagai sebuah sistem, bahasa itu bersifat sistematis dan sistemis.
Sistematis berarti bahasa itu tersusun menurut suatu pola, tidak tersusun secara
acak. Sistemis berarti bahasa itu bukan sistem tunggal, tetapi terdiri dari
subsubsistem atau sistem bawahan (disebut tataran linguistik).
b. (2) Bahasa berwujud lambing, Wujud bahasa dilambangkan dalam bentuk bunyi yang
berupa satuan-satuan bahasa seperti kata atau gabungan kata. Lambang-lambang tersebut
bersifat manasuka, tidak ada hubungan antara lambang dan yang dilambangkan.
c. (3) Bahasa berwujud bunyi, Bunyi bahasa adalah bunyi yang dihasilkan alat ucap
manusia. Tetapi juga tidak semua bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia termasuk
bunyi bahasa.
d. (4) Bahasa bersifat arbitrer, berarti antara lambang dan yang dilambangkan bersifat mana
suka dan sewenang-wenang, sesuai kehendak masyarakat bahasa itu.
e. (6) Bahasa itu bermakna, berarti bahasa melambangkan suatu pengertian, suatu konsep,
ide, atau pikiran yang ingin disampaikan dalam wujud bunyi itu. Maka, dapat dikatakan
bahwa bahasa itu memiliki makna.
f. (7) Bahasa itu konvensional, berarti penggunaan lambang tersebut harus atas kesepakatan
masyarakat pemilik bahasa. Pada awalnya kesepakatan itu tidak tertulis, terjadi begitu
saja, namun diikuti oleh semua orang.
g. (8) Bahasa itu unik, berarti setiap bahasa mempunyai ciri khas sendiri yang
membedakannya dari bahasa yang lain.
h. Bahasa itu universal, berarti setiap bahasa itu mempunyai ciri yang sama sehingga bisa
disebut sebagai bahasa.
i. (9) Bahasa itu produktif, berarti meskipun unsur-unsur bahasa itu jumlahnya terbatas,
unsur-unsur tersebut dapat dibuat satuan-satuan bahasa yang tidak terbatas.
j. (10) Bahasa itu bervariasi, berarti dalam sebuah bahasa bisa terdapat beberapa ragam.
Ragam bahasa itu bisa bersifat perorangan (idiolek) dan komunal (dialek).
k. (11) Bahasa itu dinamis, berarti bahasa itu bisa mengalami perubahan seperti pemunculan
kata baru, perubahan makna, dan lain-lain.
l. (12) Bahasa itu manusiawi, berarti bahasa itu milik manusia dan hanya dapat digunakan
oleh manusia. Binatang dan tumbuhan tidak memiliki bahasa dan tidak dapat
menggunakan bahasa.
3. Jelaskan secara umu tujuh fungsi bahasa menurut MAK Haliday. Berikan pula contohnya.
Kalimat-kalimat seperti:
“Ibu melihat dengan mata kepala bahwa sayalah yang menolong membawa anak itu ke
Puskesmas.”
“Cepat, masuk kamar!”
“Jangan biasakan memaki-maki orang lain.”
“Bungkus kain itu dengan koran ini!”
Contoh:
Matahari panas.
Garam asin.
Bapak Gubernur membuka lokakarya itu dengan menyampaikan pidato pengarahan.
Anak itu diterkam anjing pemanku.
Jalan ke desa itu licin dan menurun.
Contoh:
Mengapa adik lahir?
Mengapa matahari panas?
Mengapa malam gelap?
Mengapa nenek meninggal?
Berdasarkan pembagian fungsi bahasa tersebut, perlu disadari bahwa ketujuh fungsi
bahasa tersebut saling mengisi, saling menunjang satu sama lain, bukan saling
membedakan.