Anda di halaman 1dari 4

Nama : Depa Nopiyanti, S.Pd.

No Peserta : 19060615610114

a. Kesimpulan hakikat bahahasa menurut para ahli:


. Bill Adams
Bahasa adalah sebuah sistem pengembangan psikologi individu dalam sebuah konteks inter-
subjektif.
2. Wittgenstein
Bahasa merupakan bentuk pemikiran yang dapat dipahami, berhubungan dengan realitas,
dan memiliki bentuk dan struktur yang logis.
3. Ferdinand De Saussure
Bahasa adalah ciri pembeda yang paling menonjol karena dengan bahasa setiap kelompok
sosial merasa dirinya sebagai kesatuan yang berbeda dari kelompok yang lain.
4. Plato
Bahasa pada dasarnya adalah pernyataan pikiran seseorang dengan perantaraan onomata
(nama benda atau sesuatu) dan rhemata (ucapan) yang merupakan cermin dari ide
seseorang dalam arus udara lewat mulut.
5. Bloch & Trager
Bahasa adalah sebuah sistem simbol yang bersifat manasuka dan dengan sistem itu suatu
kelompok sosial bekerja sama.
6. Carrol
Bahasa adalah sebuah sistem berstruktural mengenai bunyi dan urutan bunyi bahasa yang
sifatnya manasuka, yang digunakan, atau yang dapat digunakan dalam komunikasi antar
individu oleh sekelompok manusia dan yang secara agak tuntas memberi nama kepada
benda-benda, peristiwa-peristiwa, dan proses-proses dalam lingkungan hidup manusia.
7. Sudaryono
Bahasa adalah sarana komunikasi yang efektif walaupun tidak sempurna sehingga
ketidaksempurnaan bahasa sebagai sarana komunikasi menjadi salah satu sumber terjadinya
kesalahpahaman.
8. Saussure
Bahasa adalah objek dari semiologi.
9. Mc. Carthy
Bahasa adalah praktik yang paling tepat untuk mengembangkan kemampuan berpikir.
10. William A. Haviland
Bahasa adalah suatu sistem bunyi yang jika digabungkan menurut aturan tertentu
menimbulkan arti yang dapat ditangkap oleh semua orang yang berbicara dalam bahasa itu.

2. Jelaskan secara umum 12 karakteristik/ciri-ciri bahasa:

a. ) bahasa sebagai sebuah sistem, bahasa itu bersifat sistematis dan sistemis.
Sistematis berarti bahasa itu tersusun menurut suatu pola, tidak tersusun secara
acak. Sistemis berarti bahasa itu bukan sistem tunggal, tetapi terdiri dari
subsubsistem atau sistem bawahan (disebut tataran linguistik).
b. (2) Bahasa berwujud lambing, Wujud bahasa dilambangkan dalam bentuk bunyi yang
berupa satuan-satuan bahasa seperti kata atau gabungan kata. Lambang-lambang tersebut
bersifat manasuka, tidak ada hubungan antara lambang dan yang dilambangkan.
c. (3) Bahasa berwujud bunyi, Bunyi bahasa adalah bunyi yang dihasilkan alat ucap
manusia. Tetapi juga tidak semua bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia termasuk
bunyi bahasa.
d. (4) Bahasa bersifat arbitrer, berarti antara lambang dan yang dilambangkan bersifat mana
suka dan sewenang-wenang, sesuai kehendak masyarakat bahasa itu.
e. (6) Bahasa itu bermakna, berarti bahasa melambangkan suatu pengertian, suatu konsep,
ide, atau pikiran yang ingin disampaikan dalam wujud bunyi itu. Maka, dapat dikatakan
bahwa bahasa itu memiliki makna.
f. (7) Bahasa itu konvensional, berarti penggunaan lambang tersebut harus atas kesepakatan
masyarakat pemilik bahasa. Pada awalnya kesepakatan itu tidak tertulis, terjadi begitu
saja, namun diikuti oleh semua orang.
g. (8) Bahasa itu unik, berarti setiap bahasa mempunyai ciri khas sendiri yang
membedakannya dari bahasa yang lain.
h. Bahasa itu universal, berarti setiap bahasa itu mempunyai ciri yang sama sehingga bisa
disebut sebagai bahasa.
i. (9) Bahasa itu produktif, berarti meskipun unsur-unsur bahasa itu jumlahnya terbatas,
unsur-unsur tersebut dapat dibuat satuan-satuan bahasa yang tidak terbatas.
j. (10) Bahasa itu bervariasi, berarti dalam sebuah bahasa bisa terdapat beberapa ragam.
Ragam bahasa itu bisa bersifat perorangan (idiolek) dan komunal (dialek).
k. (11) Bahasa itu dinamis, berarti bahasa itu bisa mengalami perubahan seperti pemunculan
kata baru, perubahan makna, dan lain-lain.
l. (12) Bahasa itu manusiawi, berarti bahasa itu milik manusia dan hanya dapat digunakan
oleh manusia. Binatang dan tumbuhan tidak memiliki bahasa dan tidak dapat
menggunakan bahasa.

3. Jelaskan secara umu tujuh fungsi bahasa menurut MAK Haliday. Berikan pula contohnya.

Pendapat lain juga dikemukakan H.A.K Halliday dalam bukunya yang


berjudul Explanations in the Functions of Language (1973) yang dikutip Tarigan
(2003:6-7)ada tujuh fungsi bahasa yaitu :

1. Fungsi instrumental (the instrumental function), melayani pengelolaaan


lingkungan, menyebabkan peristiwa-peristiwa tertentu terjadi.

Kalimat-kalimat seperti:
“Ibu melihat dengan mata kepala bahwa sayalah yang menolong membawa anak itu ke
Puskesmas.”
“Cepat, masuk kamar!”
“Jangan biasakan memaki-maki orang lain.”
“Bungkus kain itu dengan koran ini!”

Mengandung fungsi instrumental. Kalimat-kalimat tersebut menggunakan


tindakan komunikatif yang menghasilakn kondisi tertentu.

2. Fungsi regulasi (the regulatory function), bertindak untuk mengawasi serta


mengendalikan peristiwa-peristiwa. Fungsi regulasi ini memang agak sulit
dibedakan dari fungsi instrumental. Fungsi regulasi atau fungsi pengaturan ini
bertindak untuk mengendalikan serta mengatur oranglain. Demikianlah,
pengaturan pertemuan antara orang-orang persetujuan, celaan, ketidaksetujuan
pengawasan tingkah laku, menetapkan peraturan hukum, merupakan ciri fungsi
regulasi bahasa. Jika saya berkata: “Kamu mencuri, karena itu kamu dihukum!”
maka fungsi bahasa di sini adalah fungsi instrumental, tetapi kalimat: ”Kalau
kamu mencuri maka kamu pasti dihukum.” Mengandung fungsi regulasi, fungsi
pengaturan.

3. Fungsi pemerian (the representational function) adalah penggunaan bahasa


untuk membuat pernyataan-pernyataan, memyampaikan fakta-fakta dan pengetahuan,
menjelaskan atau melaporkan, dengan kata lain menggambarkan realitas yang
sebenarnya, seperti yang dilihat oleh seseorang.

Contoh:
Matahari panas.
Garam asin.
Bapak Gubernur membuka lokakarya itu dengan menyampaikan pidato pengarahan.
Anak itu diterkam anjing pemanku.
Jalan ke desa itu licin dan menurun.

4. Fungsi interaksi (the interactional function) bertugas untuk menjamin serta


memntapkan ketahan dan kelangsungan komunikasi, interaksi sosial.
Keberhasilan komunikasi interaksional ini menuntut pengetahuan secukupnya
mengenai logat (slang), logat khusus (jargon), lelucon, cerita
rakyat (folklore), adat-istiadat dan budaya setempat, tata krama pergaulan, dan
sebagainya.

5. Fungsi perorangan (the personal function) memberi kesempatan kepada


seseorang pembicara untuk mengekspresikan perasaan, emosi, pribadi, serta
reaksi-reaksinya yang mendalam. Kepribadian seseorang biasanya ditandai oleh
penggunaan fungsi personal bahasanya dalam berkomunikasi dengan orang lain.
Dalam hakikat bahasa perorangan ini jelas bahwa kesadaran, perasaan, dan
budaya turut sama-sama berinteraksi dengan cara yang beraneka ragam.

6. Fungsi heuristik (the heuristic function) melibatkan penggunaan bahasa untuk


memperoleh ilmu pengetahuan, mempelajari seluk beluk lingkungan. Fungsi heuristik
seringkali disampaikan dalam bentuk pertanyaan yang menuntut jawaban. Secara
khusus, anak-anak memanfaatkan penggunaan fungsi heuristik ini dalam aneka
pertanyaan “mengapa?” yang tidak ada putusannya mengenai dunia sekeliling, alam
sekitar mereka. Penyelidikan, rasa ingin tahu, merupakan suatu metode heuristik
untuk memperoleh representasi realitas dari orang lain.

Contoh:
Mengapa adik lahir?
Mengapa matahari panas?
Mengapa malam gelap?
Mengapa nenek meninggal?

7. Fungsi imajinatif (the imaginative function) melayani penciptaan sistem-sistem atau


gagasan yang bersifat imajinatif. Mengisahkan cerita-cerita dongeng,
membacakan lelucon, atau menulis novel, merupakan praktik penggunaan fungsi
imajinatif bahasa, kita bebas bertualang dan mengembara ke sebrang dunia nyata
untuk menjelajahi puncak keluhuran serta keindahan bahasa itu sendiri, dan
melalui bahasa itu kita dapat menciptakan mimpi-mimpi yang mustahil jika
memang yang kita inginkan seperti itu.

Berdasarkan pembagian fungsi bahasa tersebut, perlu disadari bahwa ketujuh fungsi
bahasa tersebut saling mengisi, saling menunjang satu sama lain, bukan saling
membedakan.

Anda mungkin juga menyukai