Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Sesuai dengan Visi dan Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang serta Tugas pokok
Puskesmas Tembelang, visi yang ingin dicapai pemerintah Kabupaten Jombang pada tahun
2019–2023 dalam bidang kesehatan adalah “Masyarakat Jombang yang Mandiri Hidup Sehat”
dengan misi 1) Pembangunan yang Berwawasan Kesehatan, 2) Pemberdayaan Masyarakat
Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat, 3) Memberikan Pelayanan Kesehatan yang Berkualitas,
Adil dan Terjangkau dan 4) Pengembangan Sumber Daya Kesehatan.
Pada bab ini akan dilakukan Analisa masalah dan pemecahan masalah yang ditemukan di
Puskesmas Tembelang, mulai dari identifikasi masalah sampai dengan bentuk intervensi kegiatan
untuk mengatasi masalah tersebut. Adapun sistematika/alur dari proses analisa masalah sampai
dengan pemecahan masalah adalah sebagai berikut :
A. Identifikasi Masalah
B. Analisa Masalah
C. Prioritas Masalah
D. Penyebab Masalah
E. Alternatif Pemecahan Masalah
Dengan menganalisa serta membuat suatu pemecahan masalah kesehatan di wilayah kerja
Puskesmas tembelang dengan cermat, diharapkan Puskesmas tembelang dapat menemukan
alternatif pemecahan masalah kesehatan melalui kegiatan-kegiatan intervensi secara efektif dan
efisien. Sehingga dapat membantu dan meningkatkan pembangunan khususnya bidang kesehatan
di wilayah kerja Puskesmas Tembelang.
A. IDENTIFIKASI MASALAH
1. Identifikasi Masalah Upaya Kesehatan
Identifikasi masalah Upaya Kesehatan di Puskesmas Tembelang berdasar dari hasil
PKP, SPM, lokmin linsek, serta MMD yang disajikan dalam tabel berikut :
54
55
Tabel 3.1 Identifikasi Masalah Upaya Kesehatan di Puskesmas Tembelang tahun 2018.
KESENJANGAN/
NO PROGRAM IDENTIFIKASI MASALAH INDIKATOR
JUMLAH
1. Promosi Kesehatan Pondok Pesantren yang memenuhi 16-18 indikator PHBS Pondok Pesantren
-29% PKP
(Klasifikasi IV)
Kegiatan intervensi pada Institusi Kesehatan -10% PKP
Kegiatan intervensi pada TTU -50% PKP
Kegiatan intervensi pada Tempat Kerja -50% PKP
Kegiatan intervensi pada Pondok Pesantren -50% PKP
4. Gizi Pemberian Tablet Besi (90 tab) pada Bumil - 0,2% PKP
Pemberian Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri -18,8% PKP
Bumil KEK 82 SPM
KESENJANGAN/
NO PROGRAM IDENTIFIKASI MASALAH INDIKATOR
JUMLAH
SD/MI telah dilakukan screening Kusta -100% PKP
Penemuan terduga kasus TB - 68,9% PKP
Anak sekolah (SMP & SMA/sederajat) sudah dijangkau penyuluhan HIV/AIDS - 91% PKP
Orang yang beresiko terinfeksi HIV mendapatkan pemeriksaan HIV -10% PKP
Angka Bebas Jentik (ABJ) -14,8% PKP
UCI Desa - 9,3% PKP
Imunisasi TT5 pada WUS (15-49 th) -65,9% PKP
Pencegahan dan Setiap warga negara Indonesia usia 15 - 59 tahun mendapatkan skrining
6. - 14,2% PKP
Pengendalian Penyakit kesehatan sesuai standar
Tidak Menular
10. Kesehatan Olahraga Pengukuran Kebugaran jasmani pada anak sekolah -25% PKP
Lansia Setiap warga negara Indonesia usia 60 tahun ke atas mendapatkan skrining
11. - 55% PKP
kesehatan sesuai standar.
12. Kesehatan Kerja Promotif dan preventif yang dilakukan pada kelompok kesehatan kerja -30% PKP
57
KESENJANGAN/
NO PROGRAM IDENTIFIKASI MASALAH INDIKATOR
JUMLAH
13. Rawat Inap BOR 41% PKP
ALOS 2,51 Pencatatan dan pelaporan
TOI 6,75 Pencatatan daan pelaporan
Sarana prasarana -
a. Tensi dan stetoskop mudah rusak -
Tenaga
a. Dokter jaga on call -
b. Driver on call -
c. Pelatihan perawat kurang -
KESENJANGAN/
NO PROGRAM IDENTIFIKASI MASALAH INDIKATOR
JUMLAH
18. Laborat Kesesuaian hasil pemeriksaan baku mutu internal (PMI) -34,3% PKP
Pemeriksaan Hemoglobin pada ibu hamil K1 - 20,1 % PKP
B. ANALISA MASALAH
C. PRIORITAS MASALAH
Setelah masalah kesehatan teridentifikasi, langkah selanjutnya adalah
penentuan prioritas masalah kesehatanuntuk menentukan masalah kesehatan mana
yang perlu mendapat perhatian lebih dari masalah kesehatan lainnya.Untuk
penentuan prioritas masalah kesehatan yang ada, dilakukan menggunakan analisis
USG dengan kriteria sebagai berikut :
U : Urgency (tingkat kepentingan yang mendesak).
S : Seriousness (tingkat kesungguhan, bukan dengan waktu untuk penanganan
masalah).
G : Growth (tingkat perkiraan dan bertambah buruknya keadaan pada saat
masalah mulai terlihat dan sesudahnya).
Sedangkan penilaian kriteria USG adalah sebagai berikut :
RITAS
PRIO
No. MASALAH U S G
1. Ponpes Klasifikasi IV 5 4 5 14 2
2. Intervensi PHBS pada Institusi Kesehatan 2 4 4 10 5
3. Intervensi PHBS pada TTU 4 4 3 11 3
4. Intervensi PHBS pada Tempat Kerja 3 4 5 12 4
5. Intervensi PHBS pada Ponpes 5 5 5 15 1
61
U+S+G
RITAS
PRIO
No. MASALAH U S G
3. Program KIA KB
U+S+G
RITAS
PRIO
No. MASALAH U S G
4. Program Gizi
U+S+G
RITAS
PRIO
No. MASALAH U S G
RITAS
PRIO
No. MASALAH U S G
D. PENYEBAB MASALAH
Penyebab masalah diatas diidentifikasi akar penyebab masalah sehingga
alternatif pemecahan masalah dapat ditentukan, seperti diuraikan diagram
fishbone berikut :
63
MANUSIA METODE
Pemecahan
Rangking /
CxAxRxL
masalah
terpilih
PRIORITAS
No. PENYEBAB MASALAH ALTERNATIF PEMECALAH MASALAH
MASALAH C A R L
1. Penemuan a. Hygiene sanitasi rumah dan lingkungan yang a. Penyuluhan tentang Sanitasi Lingkungan dan TB 4 4 4 4 256 1
Suspek Pen- kurang Paru
derita TB b. Stigma masyarakat yang masih negatif terhadap b. Refreshing kader untuk meningkatkan cakupan
masih rendah penyakit TB penemuan suspek TB 4 3 3 4 144 3
c. Rendahnya kesadaran masyarakat untuk berobat c. Koordinasi linprog dan linsek 4 3 2 3 72 4
bila sudah ada gejala penyakit TB d. Kunjungan rumah penderita TB untuk menjaring
d. Promosi kesehatan kurang kontak serumah. 4 3 4 4 192 2
e. Koordinasi linprog dan linsek masih kurang e. Evaluasi program berkala (SPM / SP2TP). 4 3 2 2 48 5
f. Kompetensi petugas belum merata
g. Tugas rangkap petugas kesehatan