Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS KEPUASAN PENGHUNI PERUMAHAN SEDERHANA DI …. (Timoticin Kwanda, et al.

ANALISIS KEPUASAN PENGHUNI PERUMAHAN SEDERHANA DI


DENPASAR BERDASARKAN FAKTOR LOKASI, PRASARANA,
SARANA, KUALITAS BANGUNAN, DESAIN DAN HARGA

Timoticin Kwanda
Staf Pengajar Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Jurusan Arsitektur - Universitas Kristen Petra

Jani Rahardjo
Staf Pengajar Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Industri - Universitas Kristen Petra

Made Kusuma Wardani


Alumni Program Pascasarjana Studi Manajemen Properti - Universitas Kristen Petra

ABSTRAK

Masalah perumahan sederhana dewasa ini relatif mahalnya lahan, sarana dan prasarana yang kurang
memenuhi standar dan kualitas bangunan yang kurang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kepuasan
penghuni perumahan sederhana tipe 21 dan tipe 36 pada 9 (sembilan) lokasi perumahan sederhana di Denpasar
Barat dan Selatan, berdasarkan 6 (enam) faktor yaitu lokasi, prasarana, sarana, kualitas bangunan, desain dan
harga. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dan metode survei yang digunakan dalam
pengambilan data dengan menyebarkan kuesioner secara langsung kepada responden. Secara umum hasil
penelitian menunjukkan bahwa penghuni merasa puas terhadap kondisi keseluruhan perumahan yang mereka
huni. Namun hasil analisis Anova menunjukkan bahwa ada perbedaan kepuasan pada beberapa faktor yaitu
faktor prasarana dan sarana. Sedangkan hasil analisis faktor menunjukkan bahwa faktor kualitas bangunan,
desain dan harga merupakan faktor utama dalam pertimbangan penilaian kepuasan oleh penghuni.

Kata kunci: kepuasan penghuni, lokasi, prasarana, sarana, kualitas bangunan, desain dan harga.

ABSTRACT
Nowdays, low-income housing has some problems such as relatively high price of land, condition of
infrastructure and public facilities are below the standard and lack of building quality. The purpose of this
research is to appraise satisfaction of low income people who live in the 21 and 36 house types at the 9 (nine)
location in South and West Denpasar, based on the 6 (six) factors, such as location, building quality,
infrastructures, public facilities, design and price. This research used purposive sampling technique and survey
method to collect data by distributing questionnaires directly to the respondents. Generally the result of the
research finds out that the residents are satisfied with the whole condition of the residence. However, Anova
analysis has found that there are satisfaction differences on several factors, such as infrastructures and public
facilities. Meanwhile, Factor analysis has found that building quality, design and price are the major factors in
appraising resident’s satisfaction.

Keywords: resident’s satisfaction, location, infrastructures, public facilities, building quality, design and price.

PENDAHULUAN kan survei yang umumnya dilakukan di pulau


Jawa, pembangunan perumahan sederhana ini
1. Latar Belakang menghadapi beberapa permasalahan antara lain
semakin meningkatnya harga tanah, kualitas
Peningkatan jumlah penduduk di perkotaan
bangunan berada di bawah standar, penyediaan
menimbulkan peningkatan kebutuhan perumah-
sarana dan prasarana kurang seimbang dengan
an, yang berakibat juga pada harga tanah di
kebutuhan. 1
perkotaan yang semakin tinggi. Selama ini usaha
pemerintah dalam memenuhi kebutuhan peru-
mahan bagi masyarakat perkotaan khususnya
masyarakat menengah ke bawah adalah 1
Property Indonesia, Nopember 1995 dan Property
pembangunan perumahan sederhana. Berdasar- Indonesia Maret 1998.

Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - Universitas Kristen Petra 117
http://puslit.petra.ac.id/journals/architecture/
DIMENSI TEKNIK ARSITEKTUR Vol. 29, No. 2, Desember 2001: 117 - 125

Sedangkan di wilayah Bali, khususnya kota bagi konsumen, hasil penelitian ini dapat
Denpasar, masalah perumahan sederhana hampir memberikan informasi tentang kondisi
sama seperti di Jawa yaitu antara lain pertama, perumahan sederhana di wilayah Denpasar agar
semakin meningkatnya harga lahan menyebab- nantinya konsumen dapat mengambil keputusan
kan semakin tergesernya pembangunan perumah- yang baik dalam memilih rumah.
an sederhana ke pinggiran kota. Kedua, masalah
kurangnya prasarana lingkungan perumahan dan 3. Lingkup Penelitian
ketiga adalah sarana transportasi umum yang
Batasan dalam penelitian ini adalah
kurang memadai dan merata, sehingga
pertama, penghuni perumahan sederhana yang
menimbulkan masalah biaya transportasi yang
diteliti adalah berada di Kecamatan Denpasar
mahal bagi penghuni perumahan sederhana yang
Barat dan Denpasar Selatan. Lokasi ini dipilih
tinggal relatif jauh dari pusat kota.2
karena pembangunan perumahan sederhana
Pusat Data Properti Indonesia telah
mayoritas terdapat di kedua kecamatan ini.
melakukan penelitian tentang apa yang menjadi
Kedua, tipe rumah sederhana yang akan diteliti
pertimbangan konsumen dalam memilih
dibatasi untuk tipe 21 dan tipe 36 karena tipe-tipe
perumahan. Tujuannya untuk mengetahui
rumah ini merupakan jumlah terbanyak (> 70%)
preferensi (pertimbangan memilih) masyarakat
dari tipe rumah sederhana yang ada di kota
dalam membeli rumah, yang mencakup aspek
Denpasar.
geografis, demografis dan psikografis, serta
rumah di lingkungan seperti apa yang menjadi
idaman masyarakat. Hasil penelitian ini LANDASAN TEORI
menunjukkan bahwa selera masyarakat dalam
memilih rumah tampaknya semakin bervariasi. 1. Kepuasan Konsumen
Pertimbangannya tidak lagi sekedar faktor harga
dan lokasi melainkan juga beberapa hal baru Kepuasan konsumen adalah suatu keadaan
seperti lingkungan alam yang bagus, jarak yang akan terjadi bila keinginan, kebutuhan dan
tempuh ke dan dari tempat bekerja, sarana harapan dari konsumen terhadap suatu produk
transportasi, belanja dan pendidikan. dapat terpenuhi (Engel, 1990). Menurut manajer
berpengalaman Tom Peters, pengukuran
2. Tujuan dan Manfaat kepuasan konsumen untuk mengetahui kualitas
dari suatu produk adalah suatu hal yang relevan
Berkaitan dengan pertimbangan konsumen karena pertama, perasaan puas umumnya
dalam memilih perumahan, maka penelitian ini berdasarkan suatu observasi dari pengukuran
dilakukan untuk: terhadap kekurangan atau kesempurnaan suatu
o Mengetahui kepuasan penghuni perumahan produk. Kedua, keluhan dari seorang konsumen
sederhana terhadap faktor-faktor lokasi, umumnya menunjukkan adanya suatu masalah
kualitas bangunan, prasarana dan sarana pada produk tersebut. Jika kepuasan konsumen
lingkungan, desain bangunan dan harga. dapat digambarkan sebagai suatu rasio, maka
o Mengetahui perbedaan kepuasan penghuni akan digambarkan sebagai berikut:
pada 9 (sembilan) lokasi perumahan di
Denpasar terhadap 6 (enam) faktor ini. Kualitas yang diterima
o Mengetahui faktor-faktor mana yang menjadi Kepuasan konsumen = -------------------------------------------
pertimbangan utama dalam penilaian Kebutuhan, keinginan dan harapan
kepuasan penghuni perumahan.
Pada tahap evaluasi setelah pasca
Sedangkan manfaat penelitian ini pembelian, kepuasan konsumen merupakan
diharapkan bagi pengembang sebagai masukan elemen yang penting (Mowen, 1995: 515).
dalam meningkatkan kualitas perumahan Kepuasan akan tercapai bila terjadi kesamaan
sederhana yang akan dikembangkan. Bagi antara pengalaman mendapatkan dan meng-
pemerintah, sebagai masukan untuk mengetahui gunakan produk dengan harapan yang diingin-
upaya-upaya yang harus dilakukan dalam kan oleh konsumen terhadap kualitas produk
mengembangkan dan meningkatkan kualitas yang didapatkan. Harapan konsumen terhadap
perumahan sederhana di Denpasar. Sedangkan suatu produk merupakan suatu standar untuk
dibandingkan dengan keadaan produk yang
sesungguhnya. Tingkat dari performa produk
2
Bali Post, April 2000. yang diharapkan dapat mencapai kepuasan

118 Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - Universitas Kristen Petra
http://puslit.petra.ac.id/journals/architecture/
ANALISIS KEPUASAN PENGHUNI PERUMAHAN SEDERHANA DI …. (Timoticin Kwanda, et al.)

konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor yaitu


keadaan produk sendiri, promosi, pengaruh dari
kompetitor dan karakterisitik konsumen.

2. Perumahan Sederhana
Yang dimaksud dengan rumah sederhana
adalah rumah yang tidak bersusun dengan luas
lantai bangunan tidak lebih dari 70 m2, yang
dibangun di atas tanah dengaan luas kaveling 54
m2 sampai dengan 200 m2, dan biaya Gambar 1. Standar Jarak Maksimum Ideal
pembangunan per m2 tidak melebihi dari harga untuk Kegiatan Sehari-hari
satuan per m2 tertinggi untuk pembangunan
rumah dinas Cipta Karya tipe C yang berlaku. § Faktor kualitas bangunan rumah sederhana
Tipe rumah sederhana meliputi rumah sederhana memiliki persyaratan teknik:5
tipe besar, rumah sederhana tipe kecil, rumah 1. Kelengkapan bangunan, seperti
sangat sederhana dan kaveling siap bangun. plambing, air bersih, air limbah, dan
Yang dimaksud dengan rumah tipe kecil adalah listrik
rumah dengan luas lantai bangunan 21 m2 2. Struktur, komponen dan bahan
sampai dengan 36 m2 dan sekurang-kurangnya bangunan
memiliki kamar mandi dengan WC dan ruang a. dapat menahan semua beban dan
serba guna.3 gaya termasuk gempa bumi yang
bekerja padanya sesuai fungsinya.
3. Faktor-Faktor Penilaian Kepuasan Peng- b. mempunyai keawetan minimum 5
huni tahun untuk susunan non struktur,
dan minimum 20 tahun untuk
§ Faktor Lokasi susunan struktur.
1. Kondisi lokasi perumahan memenuhi § Faktor prasarana dalam lingkungan
kriteria:4 perumahan meliputi:6
a. Tersedia lahan yang cukup bagi 1. Jalan, merupakan prasarana lingkungan
pembangunan lingkungan berupa jalan lokal sekunder I yaitu
perumahan baru minimum 50 unit jalan setapak dan jalan kendaraan
rumah yang dilengkapi dengan memiliki standar lebar badan jalan
prasarana lingkungan dan sarana minimal 1,5 meter dan 3,5 meter.
lingkungan. 2. Air limbah, prasarana untuk air limbah
b. Bebas dari polusi udara, polusi permukiman yaitu septik tank dan
suara, polusi air, dan bebas banjir. bidang resapan.
c. Mempunyai aksesibilitas yang baik 3. Air hujan, setiap lingkungan perumah-
dan mudah serta aman mencapai an harus dilengkapi dengan sistem
tempat kerja. pembuangan air hujan, sehingga ling-
2. Faktor penting dalam pengembangan kungan perumahan bebas dari
perumahan adalah jarak dan waktu genangan air.
tempuh ke sarana lingkungan dan 4. Air bersih, rumah dan lingkungan
tempat kerja . Standar jarak maksimum perumahan harus mendapatkan air
yang ideal untuk aktivitas sehari-hari bersih yang cukup serta harus tersedia
adalah seperti pada gambar 1 berikut sistem plambing meteran air.
ini (Phyrr, et al., 1989: 400): 5. Penyediaan listrik untuk perumahan,
satu unit rumah minimum disediakan
jatah 450 VA dan untuk Penerangan
3 Jalan Umum (PJU).
Keputusan Menteri Negara Perumahan Rakyat Selaku
Ketua Badan Kebijaksanaan dan Pengendalian
Pembangunan Perumahan dan Permukiman Nasional No.
04/KPTS/BKP4N/1995
4 5
Keputusan Menteri PU no. 378/KPTS/1987 tentang Keputusan Menteri PU no. 20/KPTS/1986 tentang
Pengesahan 33 Standar Konstruksi Bangunan Indonesia dan Pedoman Teknik Pembangunan perumahan Sederhana
Pedoman Teknik Pembangunan Perumahan Sederhana Tidak Bersusun
6
Tidak Bersusun Ibid.

Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - Universitas Kristen Petra 119
http://puslit.petra.ac.id/journals/architecture/
DIMENSI TEKNIK ARSITEKTUR Vol. 29, No. 2, Desember 2001: 117 - 125

6. Jaringan telepon, pembangunan peru- 4. Hipotesa


mahan sederhana sebaiknya dilengkapi
Hipotesa dalam penelitian ini adalah sebagai
dengan jaringan telepon umum yang
berikut:
sumbernya diperoleh dari Telkom.
1. Jumlah penghuni perumahan sederhana yang
§ Faktor sarana dalam lingkungan perumah-
memiliki kepuasan terhadap kondisi
an. Pada daerah perumahan harus
perumahan mereka berjumlah > 50% dari
disediakan sarana-sarana seperti sarana
keseluruhan penghuni.
pendidikan, kesehatan, peribadatan, per-
2. Terdapat perbedaan pengaruh faktor-faktor
belanjaan, sarana olahraga dan taman yang
lokasi, kualitas bangunan, prasarana, sarana,
tidak dapat dipisahkan dari kehidupan
desain dan harga terhadap kepuasan penghuni
penduduk. 7
pada 9 lokasi perumahan sederhana.
§ Faktor desain bangunan (Gelebet, 1986)
3. Lokasi, kualitas bangunan, prasarana, sarana,
Pembangunan yang bercirikan arsitektur
desain bangunan dan harga merupakan faktor-
Bali, yaitu:
faktor yang menjadi pertimbangan utama
1. Susunan ruang dalam arsitektur
dalam penilaian kepuasan penghuni
tradisional Bali berlaku konsep Tri Hita
perumahan sederhana.
Karana yaitu jiwa, fisik, dan tenaga
(tempat ibadah keagamaan, tempat
aktivitas kehidupan, dan tempat
METODE PENELITIAN
pelayanan umum) masing-masing
disediakan tempat.
1. Definisi Konsep dan Operasional
2. Arah orientasi ruang dimana segala
sesuatu yang dikategorikan suci dan Konsep dari penelitian ini adalah menilai
bernilai sakral akan menempati letak di kondisi perumahan sederhana di wilayah
Utara, dan sebaliknya segala sesuatu Denpasar khususnya Denpasar Barat dan
yang dikategorikan tidak suci akan Denpasar Selatan, berdasarkan kepuasan dari
menempati letak bagian Selatan. penghuni perumahan tersebut. Proses analisis
§ Faktor harga, yang dimaksud adalah:8 dari penelitian ini adalah menganalisis kepuasan
1. Harga tanah matang dan harga penghuni terhadap kondisi perumahan mereka,
bangunan perumahan. menganalisis perbedaan kepuasan penghuni pada
2. Batasan harga jual tertinggi per unit 9 (sembilan) lokasi perumahan sederhana di
bangunan rumah beserta tanahnya Denpasar, dan menganalisis faktor yang menjadi
untuk Rumah Sederhana Berlantai 1 pertimbangan kepuasan penghuni. Terdapat 4
(satu) adalah tidak boleh melampaui 2 (empat) hal yang akan diteliti dari kondisi
(dua) kali harga jual tertinggi per m2 perumahan sederhana yaitu produk (terdiri dari
bangunan rumah sederhana (standar value to price, kualitas, keuntungan, dan
harga Cipta Karya rumah dinas kelas reliabilitas), promosi, kompetitor dan konsumen
C) dikalikan dengan luas bangunan sendiri.
rumah tersebut.
2. Teknik Sampel dan Pengumpulan Data
Tabel 1. Pedoman Harga Satuan Per-m2 Tertinggi
Populasi dalam penelitian ini adalah
Rumah Dinas Kelas C
penghuni perumahan sederhana dengan tipe 21
Tahun Harga Satuan Harga RS Harga RS dan 36 yang ada di wilayah Denpasar Barat dan
Daerah
Anggaran Per-m2 Tipe 36 Tipe 21
1999/2000 Rp. 737.000,- Rp.39.798.000,- Rp. 23.215.500,- Selatan. Diambil sampel pada penghuni rumah
1998/1999 Rp.474.000,- Rp. 25.596.000,- Rp. 14.931.000,- tipe 21 dan 36, karena perumahan yang ada di
1997/1998 Rp.413.000,- Rp. 22.302.000,- Rp. 13.009.500,-
Denpasar
1996/1997 Rp. 413.000,- Rp. 22.302.000,- Rp. 13.009.500,-
Denpasar umumnya terdiri dari rumah tipe 21
1995/1996 Rp.413.000,- Rp. 22.302.000,- Rp. 13.009.500,- dan 36. 9 Sampel yang diambil terdapat pada 6
1994/1995 Rp.413.000,- Rp. 22.302.000,- Rp. 13.009.500,- (enam) desa di wilayah Denpasar Barat dan 3
Sumber: Surat edaran bersama Badan Perencanaan (tiga) desa di wilayah Denpasar Selatan, seperti
Pembangunan Nasional. pada tabel 2. Pengambilan sampel berdasarkan
Purposive Sampling yaitu penarikan sampel yang
dipilih oleh peneliti atas dasar ciri khusus yang

7
Ibid.
8 9
Ibid. Data DPD REI Bali, 1995-1999.

120 Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - Universitas Kristen Petra
http://puslit.petra.ac.id/journals/architecture/
ANALISIS KEPUASAN PENGHUNI PERUMAHAN SEDERHANA DI …. (Timoticin Kwanda, et al.)

dimiliki sampel yaitu tingkat pendapatan Analisis varian merupakan teknik statistik
tertentu. Ukuran sampel ditentukan berdasarkan parametris inferensial, yang digunakan untuk
tingkat Signifikan (α) dan tingkat Kesalahan (d) menguji hipotesis komparatif rata-rata k
dengan rumus yang digunakan adalah sampel secara serempak (Sugiyono, 1999:
(Bhattacharya, 1996): 159).
3. Analisis Faktor
n = 0,25 {Zα/2 /d }2 . Uji ini dilakukan dengan mereduksi variabel-
Prosedur dan teknik pengumpulan data variabel dan mengelompokkannya menjadi
menggunakan metode survei yaitu informasi satu atau lebih faktor-faktor. Analisis Faktor
didapatkan berdasarkan pertanyaan ke respon- sangat berguna untuk mencari korelasi
den. Responden diberikan pertanyaan tentang variabel-variabel yang tidak terikat satu
sikap, perasaan, dan demografi. Survei ini dengan yang lain dan membentuk faktor yang
dilakukan langsung kepada responden melalui dominan (Maholtra, 1993). Uji ini untuk
kuesioner dan wawancara. Responden yang akan melihat faktor-faktor apa saja yaitu faktor-
diteliti adalah penghuni rumah sederhana T-21 faktor lokasi, kualitas bangunan, prasarana,
dan T-36, yang ada di Denpasar Barat dan sarana, desain dan harga, yang menjadi
Denpasar Selatan. pertimbangan dalam penilaian kepuasan
Metode pertanyaan dalam kuesioner adalah penghuni terhadap perumahan mereka pada
Fixed Alternatif Question yaitu meminta kepada masing-masing lokasi perumahan.
responden untuk memilih dari beberapa pilihan
tentang respon dari responden tentang suatu
karakteristik produk. Untuk mengukur kepuasan HASIL PENELITIAN
konsumen digunakan skala pengukuran dengan
skala Likert yaitu skala pengukuran yang 1. Hasil Analisa Data Deskriptif
memiliki peringkat dari Sangat Tidak Puas Pada umumnya, penghuni perumahan
sampai dengan Sangat Puas. sederhana yang menjadi responden berusia
anatara 41-50 (51,6%), telah berkeluarga
Tabel 2. Tabel Sampel Perumahan Sederhana di (98,3%), dan jumlah keluarga adalah 4 (empat)
Denpasar Barat dan Selatan
orang (44,5%). Tingkat pendidikan penghuni
Kecamatan Desa
Nama Jumlah Tipe Jumlah adalah sarjana (S-1) sebesar 54,8%, pekerjaan
Perumahan Populasi Rumah Sampel
Padang Sambian Gunung 196 21/60 17 sebagai pegawai negeri sebesar 48,4% dan
Kaja Sari 23 36/70 4 penghasilan keluarga perbulan rata-rata sebesar
Padang Sambian Galleria 44 21/60 9
Klod Indah 42 36/90 10 Rp. 750.000,- - Rp. 1.000.000,- (42,6%). Jika
Denpasar Peguyangan Kedua
109 21/70 12
akan membeli rumah kembali dengan kondisi
Barat Kangin Permai penghasilan dan pengeluaran seperti sekarang
Peguyangan Taman 92 21/60 16
Kaja Wahana Asri 36 36/100 7 ini, penghuni akan memilih harga rumah
Ubung Nuansa Kori
247 21 17 maksimal senilai Rp.20 juta adalah sebesar
163 36 15
Dauh Puri Kaja Calista 60 36 14
45,8% dan memilih faktor harga sebagai
Pedungan Jadi Pesona
77 21 11 pertimbangan utama sebanyak 47,1 % dari total
64 36 11 responden.
Denpasar
Taman
Selatan Sidakarya 25 21/100 5
Krisna P.
Sesetan Karya Samia 29 21/60 7 2. Uji Chi-Square
Sumber : DPD REI Bali Hasil uji Chi-Square menunjukkan bahwa:
§ Terjadi hubungan antara harga beli dengan
3. Teknik Analisis kepuasan terhadap faktor harga
Beberapa teknik analisis dilakukan pada § Terjadi hubungan antara lama tinggal dengan
penelitian ini yaitu sebagai berikut: kepuasan terhadap faktor harga
1. Uji Chi-Squre § Terjadi hubungan antara lama tinggal dengan
Uji ini berfungsi untuk mengetahui hubungan faktor lokasi, dan
antara variabel yang satu dengan variabel § Terjadi hubungan antara jumlah keluarga
lain. Uji Chi-Square ini untuk mengetahui dengan desain bangunan
hubungan antara demografi penghuni dengan
kepuasan penghuni (Santoso, 2000).
2. Uji Analisis Varian

Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - Universitas Kristen Petra 121
http://puslit.petra.ac.id/journals/architecture/
DIMENSI TEKNIK ARSITEKTUR Vol. 29, No. 2, Desember 2001: 117 - 125

Sedangkan kepuasan penghuni pada 9 umumnya relatif baik sehingga menimbul-


(sembilan) lokasi perumahan sederhana di kan kepuasan pada sebagian besar
Denpasar adalah sebagai berikut: penghuni.
1. Lokasi § Daya listrik yang terpasang telah sesuai
Kondisi dan kepuasan penghuni perumahan dengan standar yaitu sebesar 450 watt, dan
sederhana terhadap faktor lokasi dapat penghuni merasa puas dengan kondisi ini.
digambarkan sebagai berikut: Rasa agak puas umumnya dirasakan
§ Jumlah jalan masuk ke lokasi umumnya terhadap biaya perbaikan fisik rumah,
berjumlah 1 jalan masuk. promosi dari pengembang dan bila
§ Polusi dan banjir jarang terjadi pada lokasi dibandingkan kompetitor.
perumahan sederhana.
§ Waktu tempuh ke sarana sekolah SD 3. Prasarana Lingkungan
maupun TK, sarana puskesmas dan tempat Gambaran kondisi dan kepuasan penghuni
kerja dari lokasi perumahan, umumnya pada prasarana lingkungan di perumahan
berkisar 15-30 menit yang ditempuh sederhana dapat dilihat dalam uraian di bawah
dengan menggunakan kendaraan pribadi. ini:
Terdapat beberapa perumahan seperti § Lebar jalan lingkungan umumnya memi-
Nuansa Kori dan Karya Samia yang liki lebar sesuai standar, yaitu ± 1,5 meter,
memiliki sekolah TK di lingkungan kondisi ini meberilkan kepuasan pada
perumahan mereka, sehingga dapat penghuni.
ditempuh dalam waktu <15 menit. Hal ini § Prasarana lampu di jalan lingkungan dan
menimbulkan rasa sangat puas pada telepon umum, umumnya diusahakan
penghuni perumahan tersebut. sendiri oleh penghuni, dan kepuasan yang
§ Waktu tempuh yang diperlukan oleh timbul bervariasi antara puas dan agak
penghuni untuk mencapai sarana tidak puas dengan kondisi ini. Pada
warung umumnya <10 menit dan dapat perumahan Nuansa Kori, prasarana lampu
ditempuh dengan berjalan kaki. Penghuni jalan lingkungan dan telepon umum telah
merasa sangat puas dengan keberadaan disediakan, sehingga penghuni merasa
sarana warung di lingkungan perumahan kepuasan dengan kondisi ini.
mereka. § Penghuni umumnya merasa agak puas
§ Penghuni merasa agak puas dengan biaya dengan kondisi dari prasarana perumahan
transportasi ke tempat tujuan. mereka, dan terhadap promosi yang
§ Rasa puas terhadap promosi yang diberikan oleh pengembang tentang
dilakukan pengembang tentang kondisi prasarana perumahan. Rasa agak puas juga
lokasi perumahan mereka. dialami penghuni perumahan terhadap
§ Rasa agak puas dirasakan sebagian besar kondisi prasarana perumahan mereka bila
penghuni, apabila kondisi lokasi dibandingkan dengan kompetitor. Rasa
perumahan mereka dibandingkan dengan agak tidak puas dirasakan sebagian besar
perumahan lain (kompetitor). penghuni perumahan Gunung Sari
terhadap kondisi prasarana perumahan
2. Kualitas bangunan mereka, khususnya pada kondisi lebar
Kondisi fisik rumah sederhana yang sebenar- jalan lingkungan <1,5 m, belum adanya
nya kurang dapat diukur, karena umumnya penerangan jalan lingkungan dan telepon
kondisinya telah berubah sesuai dengan umum.
perkembangan tingkat ekonomi penghuni dan
perawatan yang dilakukan oleh penghuni. 4. Sarana
Gambaran secara umum kondisi fisik Kondisi sarana dan kepuasan penghuni
perumahan sederhana adalah sebagai berikut: terhadap sarana di lingkungan perumahan
§ Frekwensi kebocoran atap dan kerusakan sederhana dapat digambarkan sebagai berikut:
fisik bangunan seperti lantai, dinding, § Umumnya, jumlah sarana warung yang
pintu dan jendela dalam 1 tahun terakhir ada di lingkungan perumahan adalah ± 3
umumnya 1-3 kali, sehingga penghuni warung. Keberadaan sarana warung di
merasa agak puas dengan kondisi ini. lingkungan perumahan ini umumnya
§ Kondisi saluran pembuangan dan air menimbulkan rasa puas bagi penghuni.
bersih pada perumahan sederhana

122 Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - Universitas Kristen Petra
http://puslit.petra.ac.id/journals/architecture/
ANALISIS KEPUASAN PENGHUNI PERUMAHAN SEDERHANA DI …. (Timoticin Kwanda, et al.)

§ Sarana TK dan atau SD umumnya belum penghuni terhadap kondisi fisik bangunan
berada di lingkungan perumahan, rumah bila dibandingkan dengan harga
penghuni merasa agak tidak puas dengan rumah.
hal ini. § Prasarana perumahan bila dibandingkan
§ Sarana taman pada sebagian besar dengan harga rumah, menimbulkan rasa
perumahan sederhana harus ditempuh agak puas, namun penghuni perumahan
dalam waktu > 20 menit dengan berjalan, Gunung Sari umumnya merasa agak tidak
penghuni merasa agak puas dengan hal ini. puas dengan kondisi prasarana perumahan
Untuk penghuni perumahan Nuansa Kori mereka.
dan Karya Samia dapat mencapai sarana § Bila harga rumah mereka dibandingkan
sekolah TK dalam waktu < 15 menit, hal dengan sarana yang ada di lingkungan
ini memberikan kepuasan pada penghuni. perumahan mereka, penghuni umumnya
§ Umumnya penghuni merasa agak tidak merasa agak puas, namun ada penghuni
puas dengan sarana angkutan umum yang dari beberapa perumahan seperti Calista
ada, karena sarana angkutan umum belum dan Kedua Permai merasa agak tidak puas
dapat melayani kebutuhan penghuni. dengan kondisi tersebut.
§ Penghuni merasa agak puas terhadap
promosi pengembang tentang sarana yang 3. Hasil Analisis Inferensial
ada di lingkungan perumahan mereka,
juga terhadap kondisi sarana perumahan Uji Anova
mereka bila dibandingkan dengan
Analisis ini dilakukan untuk melihat
kompetitor.
perbedaan kepuasan yang timbul pada penghuni
§ Rasa sangat puas dirasakan oleh penghuni
di 9 (sembilan) lokasi perumahan sederhana di
perumahan Karya Samia karena lokasi
Denpasar berdasarkan 6 variabel bebas yaitu
perumahan mereka relatif dekat dengan
lokasi, kualitas bangunan, prasarana, sarana,
sarana umum.
desain dan harga dengan taraf signifikansi 0,05.
Hasil analisa ini dapat dilihat sebagai berikut:
5. Desain
1. Analisis kepuasan penghuni pada 9
Desain rumah sederhana umumnya tidak
(sembilan) lokasi perumahan sederhana.
mengacu pada kaidah arsitektur Bali dan telah
Adanya perbedaan kepuasan penghuni
berubah sesuai dengan tingkat ekonomi
terhadap kondisi perumahan mereka yang
penghuni. Perubahan yang dilakukan
cukup signifikan pada 9 (sembilan) lokasi
bertujuan untuk memperbesar ruangan
perumahan sederhana.
sehingga sesuai dengan kebutuhan keluarga.
Kamar tidur pada sebagian besar perumahan
Tabel 3. Tabel Hasil Analisis Anova
sederhana berjumlah 2 kamar. Jumlah kamar
mandi sebagian besar berjumlah 1 ruang, Subset for alpha = .05
PERUMAHAN N 1 2
sedangkan jumlah ruang serbaguna selain 7 2.3557
Karya Samia
ruang tidur dan kamar mandi sebagian besar Nuansa Kori 32 2.4484 2.4484
berjumlah 1 ruang. Umumnya, penghuni Taman Wahana A. 23 2.5678 2.5678
merasa agak puas dengan kenyamanan desain Galeria Indah 19 2.6121 2.6121
Kedua Permai 12 2.6950 2.6950
ruangan rumah mereka dan penampilan luar Jadi Pesona 22 2.7305 2.7305
dari rumah mereka, juga desain bangunan Gunung Sari 21 2.8648 2.8648
rumah mereka bila dibandingkan dengan Calista 14 2.8664 2.8664
Taman Krisna P. 5 2.9420
kompetitor.
Tabel 3 memperlihatkan grup/subset mana
6. Harga saja yang mempunyai perbedaan rata-rata yang
Kepuasan penghuni terhadap harga rumah tidak berbeda secara signifikan.
bila dibandingkan dengan nilai dari rumah § Pada subset ke-2, terlihat perbedaan yang
yang mereka dapatkan dapat digambarkan menonjol pada kepuasan penghuni Perumah-
sebagai berikut: an Karya Samia dibandingkan perumahan
§ Umumnya, penghuni merasa agak puas yang lain.
dengan harga rumah mereka bila § Perbedaan ini umumnya disebabkan perbeda-
dibandingkan dengan kondisi perumahan an kepuasan pada faktor sarana lingkungan
mereka. Rasa agak puas dirasakan

Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - Universitas Kristen Petra 123
http://puslit.petra.ac.id/journals/architecture/
DIMENSI TEKNIK ARSITEKTUR Vol. 29, No. 2, Desember 2001: 117 - 125

perumahan, dimana penghuni Perumahan (sembilan) lokasi perumahan sederhana di


Karya memiliki kepuasan yang lebih besar Denpasar
terhadap kondisi perumahan mereka diban-
dingkan dengan perumahan yang lain. 2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat
Analisa Faktor disarankan sebagai berikut:
Analisa faktor ini digunakan untuk menge- 1. Untuk menekan harga perumahan sederhana,
tahui faktor-faktor yang menjadi pertimbangan maka dapat dilakukan pembangunan secara
kepuasan penghuni pada 9 (sembilan) perumahan bertahap. Pengembang menyediakan bangun-
sederhana di Denpasar. Tabel 4 menjabarkan an dengan kondisi yang memenuhi standar
faktor-faktor utama yang menjadi pertimbangan minimal untuk rumah sederhana. Secara ber-
kepuasan penghuni. Kesimpulan yang dapat tahap penghuni akan berusaha mengembang-
diambil dari tabel diatas adalah faktor kualitas kan rumahnya sesuai dengan kemampuan dan
bangunan, desain dan harga merupakan faktor kebutuhannya.
pertimbangan utama dalam penilaian kepuasan 2. Sarana umum seperti fasilitas pendidikan
penghuni pada 9 (sembilan) lokasi perumahan supaya tersedia lebih merata, sehingga mudah
sederhana di Denpasar. dijangkau oleh penghuni pada perumahan-
perumahan sederhana yang terletak di
Tabel 4. Tabel Hasil Analisis Faktor pinggiran kota. Perlu disediakannya sarana
Component taman di lingkungan perumahan sederhana.
Faktor
1 2 3. Kondisi prasarana jalan lingkungan, lampu
Lokasi 0,230 0,694 penerangan jalan dan telepon umum supaya
Fisik Bangunan 0,879 0,119 lebih diperhatikan.
Prasarana 0,377 0,608
Sarana 0,134 0,851 4. Sistem sarana angkutan umum supaya lebih
Desain Bangunan 0,650 0,397 ditingkatkan sehingga dapat menjangkau
Harga 0,792 0,294 lokasi-lokasi perumahan sederhana yang
berada di pinggir kota.
KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
1. Kesimpulan
Hasil analisis deskriptif kondisi dan Albrecht, K and L. J. Bradford. The Service
kepuasan penghuni perumahan sederhana pada 9 Advantage: How To Identify and Fulfill
(sembilan) lokasi perumahan sederhana di Customer Needs. Illinois: Dow Jones-
Denpasar adalah penghuni umumnya merasa Irwin, 1990.
puas pada kondisi lokasi perumahan mereka
(55,8%), merasa agak puas dengan kondisi Bhattacharyya, G. and R. Jhonson. Statistic
fisik/kualitas bangunan rumah mereka (59,2%), Principles and Methods, 3rd ed., Canada: J.
merasa agak puas terhadap kondisi prasarana Wiley & Sons, Inc., 1996.
(51%), merasa agak puas pada kondisi sarana
(52,7%), rasa agak puas pada desain bangunan Engel, J. F., Blackwell, R. D. and P.W. Miniard,
(51,7%), dan penghuni umumnya merasa agak Consumer Behavio. 6th ed. Dryden Press,
puas dengan faktor harga (52,1%). Chicago: Dryden Press, 1990.
1. Analisis Anova
Berdasarkan hasil analisis Anova, perbedaan Gelebet, N. Arsitektur Tradisional Daerah Bali.
yang menonjol terlihat pada kepuasan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,
penghuni perumahan Karya Samia dengan 1986.
perumahan yang lain. Perbedaan kepuasan ini
umumnya disebabkan oleh faktor sarana. Hanan, M. and P. Karp. Customer Satisfaction:
How to Maximize, Measure, and Market
2. Analisis Faktor Your Company’s “Ultimate Product”.
Pada hasil analisis Faktor, kualitas bangunan, New York, 1989.
desain dan harga merupakan faktor
pertimbangan utama kepuasan penghuni di 9

124 Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - Universitas Kristen Petra
http://puslit.petra.ac.id/journals/architecture/
ANALISIS KEPUASAN PENGHUNI PERUMAHAN SEDERHANA DI …. (Timoticin Kwanda, et al.)

Keputusan Menteri Pekerjaan Umum no.: Santoso, Singgih. SPSS Statistik Parametrik.
20/KPTS/1986, Pedoman Teknik Pemba- Jakarta: PT. Elex Media Komputindo,
ngunan Perumahan Sederhana Tidak 2000.
Bersusun.
Sugiyono. Statistika Untuk Penelitian, Edisi ke-
Keputusan Menteri Pekerjaan Umum no. 2. Bandung: CV. Alfabeta, 1999.
378/KPTS/1987, Pengesahan 33 Standar
Konstruksi Bangunan Indonesia. “Waspadai 4 Titik Rawan”, Properti Indonesia ,
Oktober 1997, hal. 30
Keputusan Menteri Perumahan dan Permukiman
no. 07/KPTS/1999, Perubahan Keputusan
Menteri Negara Perumahan dan Pemu-
kiman no. 06/KPTS/ 1999 tentang
Pengadaan Perumahan dan Permukiman
Dengan Dukungan Fasilitas Kredit
Pemilikan Kavling Siap Bangun (KP-
KSB), Kredit Pemilikan Perumahan
Sangat Sederhana (KP-RSS) dan Kredit
Pemilikan Rumah Sederhana (KP-RS)

Loudon, D.L. and A. J. Della Bitta. Consumer


Behavior, 4 th ed. New York: McGraw-Hill
International, 1993.

Mowen, J. C. Consumer Behavior 4 th ed. New


York: Prentice-Hall International, Inc.,
1995.

Maholtra, N.K. Marketing Research, an applied


orientation, 2nd ed. New Jersey: Prentice-
Hall International, Inc., 1996.

“Meneropong Sistem Transportasi Kawasan


Segitiga”, Bali Post, 25 April 2000, hal. 8.

“Pembangunan RS/RSS Tetap Jadi Prioritas”,


Properti Indonesia , Maret 1998, hal. 10.

Peraturan Daerah (Perda) Nomor 4 Tahun 1974


tentang Tata Ruang.

“REI Keluhkan Pengkavelingan Liar”, Bali Post,


5 Mei 2000.

“Rumah Idaman Di Mata Konsumen”, Properti


Indonesia, Desember1996.

“RS dan RSS Berfasilitas Prima”, Properti


Indonesia, November 1995.

Soeratmo, Arsyad, L., Metode Penelitian untuk


Ekonomi dan Bisnis, Edisi ke-2, Akademi
Manajemen Perusahaan YKPN, 1995.

Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - Universitas Kristen Petra 125
http://puslit.petra.ac.id/journals/architecture/

Anda mungkin juga menyukai