Timoticin Kwanda
Staf Pengajar Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Jurusan Arsitektur - Universitas Kristen Petra
Jani Rahardjo
Staf Pengajar Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Industri - Universitas Kristen Petra
ABSTRAK
Masalah perumahan sederhana dewasa ini relatif mahalnya lahan, sarana dan prasarana yang kurang
memenuhi standar dan kualitas bangunan yang kurang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kepuasan
penghuni perumahan sederhana tipe 21 dan tipe 36 pada 9 (sembilan) lokasi perumahan sederhana di Denpasar
Barat dan Selatan, berdasarkan 6 (enam) faktor yaitu lokasi, prasarana, sarana, kualitas bangunan, desain dan
harga. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dan metode survei yang digunakan dalam
pengambilan data dengan menyebarkan kuesioner secara langsung kepada responden. Secara umum hasil
penelitian menunjukkan bahwa penghuni merasa puas terhadap kondisi keseluruhan perumahan yang mereka
huni. Namun hasil analisis Anova menunjukkan bahwa ada perbedaan kepuasan pada beberapa faktor yaitu
faktor prasarana dan sarana. Sedangkan hasil analisis faktor menunjukkan bahwa faktor kualitas bangunan,
desain dan harga merupakan faktor utama dalam pertimbangan penilaian kepuasan oleh penghuni.
Kata kunci: kepuasan penghuni, lokasi, prasarana, sarana, kualitas bangunan, desain dan harga.
ABSTRACT
Nowdays, low-income housing has some problems such as relatively high price of land, condition of
infrastructure and public facilities are below the standard and lack of building quality. The purpose of this
research is to appraise satisfaction of low income people who live in the 21 and 36 house types at the 9 (nine)
location in South and West Denpasar, based on the 6 (six) factors, such as location, building quality,
infrastructures, public facilities, design and price. This research used purposive sampling technique and survey
method to collect data by distributing questionnaires directly to the respondents. Generally the result of the
research finds out that the residents are satisfied with the whole condition of the residence. However, Anova
analysis has found that there are satisfaction differences on several factors, such as infrastructures and public
facilities. Meanwhile, Factor analysis has found that building quality, design and price are the major factors in
appraising resident’s satisfaction.
Keywords: resident’s satisfaction, location, infrastructures, public facilities, building quality, design and price.
Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - Universitas Kristen Petra 117
http://puslit.petra.ac.id/journals/architecture/
DIMENSI TEKNIK ARSITEKTUR Vol. 29, No. 2, Desember 2001: 117 - 125
Sedangkan di wilayah Bali, khususnya kota bagi konsumen, hasil penelitian ini dapat
Denpasar, masalah perumahan sederhana hampir memberikan informasi tentang kondisi
sama seperti di Jawa yaitu antara lain pertama, perumahan sederhana di wilayah Denpasar agar
semakin meningkatnya harga lahan menyebab- nantinya konsumen dapat mengambil keputusan
kan semakin tergesernya pembangunan perumah- yang baik dalam memilih rumah.
an sederhana ke pinggiran kota. Kedua, masalah
kurangnya prasarana lingkungan perumahan dan 3. Lingkup Penelitian
ketiga adalah sarana transportasi umum yang
Batasan dalam penelitian ini adalah
kurang memadai dan merata, sehingga
pertama, penghuni perumahan sederhana yang
menimbulkan masalah biaya transportasi yang
diteliti adalah berada di Kecamatan Denpasar
mahal bagi penghuni perumahan sederhana yang
Barat dan Denpasar Selatan. Lokasi ini dipilih
tinggal relatif jauh dari pusat kota.2
karena pembangunan perumahan sederhana
Pusat Data Properti Indonesia telah
mayoritas terdapat di kedua kecamatan ini.
melakukan penelitian tentang apa yang menjadi
Kedua, tipe rumah sederhana yang akan diteliti
pertimbangan konsumen dalam memilih
dibatasi untuk tipe 21 dan tipe 36 karena tipe-tipe
perumahan. Tujuannya untuk mengetahui
rumah ini merupakan jumlah terbanyak (> 70%)
preferensi (pertimbangan memilih) masyarakat
dari tipe rumah sederhana yang ada di kota
dalam membeli rumah, yang mencakup aspek
Denpasar.
geografis, demografis dan psikografis, serta
rumah di lingkungan seperti apa yang menjadi
idaman masyarakat. Hasil penelitian ini LANDASAN TEORI
menunjukkan bahwa selera masyarakat dalam
memilih rumah tampaknya semakin bervariasi. 1. Kepuasan Konsumen
Pertimbangannya tidak lagi sekedar faktor harga
dan lokasi melainkan juga beberapa hal baru Kepuasan konsumen adalah suatu keadaan
seperti lingkungan alam yang bagus, jarak yang akan terjadi bila keinginan, kebutuhan dan
tempuh ke dan dari tempat bekerja, sarana harapan dari konsumen terhadap suatu produk
transportasi, belanja dan pendidikan. dapat terpenuhi (Engel, 1990). Menurut manajer
berpengalaman Tom Peters, pengukuran
2. Tujuan dan Manfaat kepuasan konsumen untuk mengetahui kualitas
dari suatu produk adalah suatu hal yang relevan
Berkaitan dengan pertimbangan konsumen karena pertama, perasaan puas umumnya
dalam memilih perumahan, maka penelitian ini berdasarkan suatu observasi dari pengukuran
dilakukan untuk: terhadap kekurangan atau kesempurnaan suatu
o Mengetahui kepuasan penghuni perumahan produk. Kedua, keluhan dari seorang konsumen
sederhana terhadap faktor-faktor lokasi, umumnya menunjukkan adanya suatu masalah
kualitas bangunan, prasarana dan sarana pada produk tersebut. Jika kepuasan konsumen
lingkungan, desain bangunan dan harga. dapat digambarkan sebagai suatu rasio, maka
o Mengetahui perbedaan kepuasan penghuni akan digambarkan sebagai berikut:
pada 9 (sembilan) lokasi perumahan di
Denpasar terhadap 6 (enam) faktor ini. Kualitas yang diterima
o Mengetahui faktor-faktor mana yang menjadi Kepuasan konsumen = -------------------------------------------
pertimbangan utama dalam penilaian Kebutuhan, keinginan dan harapan
kepuasan penghuni perumahan.
Pada tahap evaluasi setelah pasca
Sedangkan manfaat penelitian ini pembelian, kepuasan konsumen merupakan
diharapkan bagi pengembang sebagai masukan elemen yang penting (Mowen, 1995: 515).
dalam meningkatkan kualitas perumahan Kepuasan akan tercapai bila terjadi kesamaan
sederhana yang akan dikembangkan. Bagi antara pengalaman mendapatkan dan meng-
pemerintah, sebagai masukan untuk mengetahui gunakan produk dengan harapan yang diingin-
upaya-upaya yang harus dilakukan dalam kan oleh konsumen terhadap kualitas produk
mengembangkan dan meningkatkan kualitas yang didapatkan. Harapan konsumen terhadap
perumahan sederhana di Denpasar. Sedangkan suatu produk merupakan suatu standar untuk
dibandingkan dengan keadaan produk yang
sesungguhnya. Tingkat dari performa produk
2
Bali Post, April 2000. yang diharapkan dapat mencapai kepuasan
118 Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - Universitas Kristen Petra
http://puslit.petra.ac.id/journals/architecture/
ANALISIS KEPUASAN PENGHUNI PERUMAHAN SEDERHANA DI …. (Timoticin Kwanda, et al.)
2. Perumahan Sederhana
Yang dimaksud dengan rumah sederhana
adalah rumah yang tidak bersusun dengan luas
lantai bangunan tidak lebih dari 70 m2, yang
dibangun di atas tanah dengaan luas kaveling 54
m2 sampai dengan 200 m2, dan biaya Gambar 1. Standar Jarak Maksimum Ideal
pembangunan per m2 tidak melebihi dari harga untuk Kegiatan Sehari-hari
satuan per m2 tertinggi untuk pembangunan
rumah dinas Cipta Karya tipe C yang berlaku. § Faktor kualitas bangunan rumah sederhana
Tipe rumah sederhana meliputi rumah sederhana memiliki persyaratan teknik:5
tipe besar, rumah sederhana tipe kecil, rumah 1. Kelengkapan bangunan, seperti
sangat sederhana dan kaveling siap bangun. plambing, air bersih, air limbah, dan
Yang dimaksud dengan rumah tipe kecil adalah listrik
rumah dengan luas lantai bangunan 21 m2 2. Struktur, komponen dan bahan
sampai dengan 36 m2 dan sekurang-kurangnya bangunan
memiliki kamar mandi dengan WC dan ruang a. dapat menahan semua beban dan
serba guna.3 gaya termasuk gempa bumi yang
bekerja padanya sesuai fungsinya.
3. Faktor-Faktor Penilaian Kepuasan Peng- b. mempunyai keawetan minimum 5
huni tahun untuk susunan non struktur,
dan minimum 20 tahun untuk
§ Faktor Lokasi susunan struktur.
1. Kondisi lokasi perumahan memenuhi § Faktor prasarana dalam lingkungan
kriteria:4 perumahan meliputi:6
a. Tersedia lahan yang cukup bagi 1. Jalan, merupakan prasarana lingkungan
pembangunan lingkungan berupa jalan lokal sekunder I yaitu
perumahan baru minimum 50 unit jalan setapak dan jalan kendaraan
rumah yang dilengkapi dengan memiliki standar lebar badan jalan
prasarana lingkungan dan sarana minimal 1,5 meter dan 3,5 meter.
lingkungan. 2. Air limbah, prasarana untuk air limbah
b. Bebas dari polusi udara, polusi permukiman yaitu septik tank dan
suara, polusi air, dan bebas banjir. bidang resapan.
c. Mempunyai aksesibilitas yang baik 3. Air hujan, setiap lingkungan perumah-
dan mudah serta aman mencapai an harus dilengkapi dengan sistem
tempat kerja. pembuangan air hujan, sehingga ling-
2. Faktor penting dalam pengembangan kungan perumahan bebas dari
perumahan adalah jarak dan waktu genangan air.
tempuh ke sarana lingkungan dan 4. Air bersih, rumah dan lingkungan
tempat kerja . Standar jarak maksimum perumahan harus mendapatkan air
yang ideal untuk aktivitas sehari-hari bersih yang cukup serta harus tersedia
adalah seperti pada gambar 1 berikut sistem plambing meteran air.
ini (Phyrr, et al., 1989: 400): 5. Penyediaan listrik untuk perumahan,
satu unit rumah minimum disediakan
jatah 450 VA dan untuk Penerangan
3 Jalan Umum (PJU).
Keputusan Menteri Negara Perumahan Rakyat Selaku
Ketua Badan Kebijaksanaan dan Pengendalian
Pembangunan Perumahan dan Permukiman Nasional No.
04/KPTS/BKP4N/1995
4 5
Keputusan Menteri PU no. 378/KPTS/1987 tentang Keputusan Menteri PU no. 20/KPTS/1986 tentang
Pengesahan 33 Standar Konstruksi Bangunan Indonesia dan Pedoman Teknik Pembangunan perumahan Sederhana
Pedoman Teknik Pembangunan Perumahan Sederhana Tidak Bersusun
6
Tidak Bersusun Ibid.
Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - Universitas Kristen Petra 119
http://puslit.petra.ac.id/journals/architecture/
DIMENSI TEKNIK ARSITEKTUR Vol. 29, No. 2, Desember 2001: 117 - 125
7
Ibid.
8 9
Ibid. Data DPD REI Bali, 1995-1999.
120 Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - Universitas Kristen Petra
http://puslit.petra.ac.id/journals/architecture/
ANALISIS KEPUASAN PENGHUNI PERUMAHAN SEDERHANA DI …. (Timoticin Kwanda, et al.)
dimiliki sampel yaitu tingkat pendapatan Analisis varian merupakan teknik statistik
tertentu. Ukuran sampel ditentukan berdasarkan parametris inferensial, yang digunakan untuk
tingkat Signifikan (α) dan tingkat Kesalahan (d) menguji hipotesis komparatif rata-rata k
dengan rumus yang digunakan adalah sampel secara serempak (Sugiyono, 1999:
(Bhattacharya, 1996): 159).
3. Analisis Faktor
n = 0,25 {Zα/2 /d }2 . Uji ini dilakukan dengan mereduksi variabel-
Prosedur dan teknik pengumpulan data variabel dan mengelompokkannya menjadi
menggunakan metode survei yaitu informasi satu atau lebih faktor-faktor. Analisis Faktor
didapatkan berdasarkan pertanyaan ke respon- sangat berguna untuk mencari korelasi
den. Responden diberikan pertanyaan tentang variabel-variabel yang tidak terikat satu
sikap, perasaan, dan demografi. Survei ini dengan yang lain dan membentuk faktor yang
dilakukan langsung kepada responden melalui dominan (Maholtra, 1993). Uji ini untuk
kuesioner dan wawancara. Responden yang akan melihat faktor-faktor apa saja yaitu faktor-
diteliti adalah penghuni rumah sederhana T-21 faktor lokasi, kualitas bangunan, prasarana,
dan T-36, yang ada di Denpasar Barat dan sarana, desain dan harga, yang menjadi
Denpasar Selatan. pertimbangan dalam penilaian kepuasan
Metode pertanyaan dalam kuesioner adalah penghuni terhadap perumahan mereka pada
Fixed Alternatif Question yaitu meminta kepada masing-masing lokasi perumahan.
responden untuk memilih dari beberapa pilihan
tentang respon dari responden tentang suatu
karakteristik produk. Untuk mengukur kepuasan HASIL PENELITIAN
konsumen digunakan skala pengukuran dengan
skala Likert yaitu skala pengukuran yang 1. Hasil Analisa Data Deskriptif
memiliki peringkat dari Sangat Tidak Puas Pada umumnya, penghuni perumahan
sampai dengan Sangat Puas. sederhana yang menjadi responden berusia
anatara 41-50 (51,6%), telah berkeluarga
Tabel 2. Tabel Sampel Perumahan Sederhana di (98,3%), dan jumlah keluarga adalah 4 (empat)
Denpasar Barat dan Selatan
orang (44,5%). Tingkat pendidikan penghuni
Kecamatan Desa
Nama Jumlah Tipe Jumlah adalah sarjana (S-1) sebesar 54,8%, pekerjaan
Perumahan Populasi Rumah Sampel
Padang Sambian Gunung 196 21/60 17 sebagai pegawai negeri sebesar 48,4% dan
Kaja Sari 23 36/70 4 penghasilan keluarga perbulan rata-rata sebesar
Padang Sambian Galleria 44 21/60 9
Klod Indah 42 36/90 10 Rp. 750.000,- - Rp. 1.000.000,- (42,6%). Jika
Denpasar Peguyangan Kedua
109 21/70 12
akan membeli rumah kembali dengan kondisi
Barat Kangin Permai penghasilan dan pengeluaran seperti sekarang
Peguyangan Taman 92 21/60 16
Kaja Wahana Asri 36 36/100 7 ini, penghuni akan memilih harga rumah
Ubung Nuansa Kori
247 21 17 maksimal senilai Rp.20 juta adalah sebesar
163 36 15
Dauh Puri Kaja Calista 60 36 14
45,8% dan memilih faktor harga sebagai
Pedungan Jadi Pesona
77 21 11 pertimbangan utama sebanyak 47,1 % dari total
64 36 11 responden.
Denpasar
Taman
Selatan Sidakarya 25 21/100 5
Krisna P.
Sesetan Karya Samia 29 21/60 7 2. Uji Chi-Square
Sumber : DPD REI Bali Hasil uji Chi-Square menunjukkan bahwa:
§ Terjadi hubungan antara harga beli dengan
3. Teknik Analisis kepuasan terhadap faktor harga
Beberapa teknik analisis dilakukan pada § Terjadi hubungan antara lama tinggal dengan
penelitian ini yaitu sebagai berikut: kepuasan terhadap faktor harga
1. Uji Chi-Squre § Terjadi hubungan antara lama tinggal dengan
Uji ini berfungsi untuk mengetahui hubungan faktor lokasi, dan
antara variabel yang satu dengan variabel § Terjadi hubungan antara jumlah keluarga
lain. Uji Chi-Square ini untuk mengetahui dengan desain bangunan
hubungan antara demografi penghuni dengan
kepuasan penghuni (Santoso, 2000).
2. Uji Analisis Varian
Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - Universitas Kristen Petra 121
http://puslit.petra.ac.id/journals/architecture/
DIMENSI TEKNIK ARSITEKTUR Vol. 29, No. 2, Desember 2001: 117 - 125
122 Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - Universitas Kristen Petra
http://puslit.petra.ac.id/journals/architecture/
ANALISIS KEPUASAN PENGHUNI PERUMAHAN SEDERHANA DI …. (Timoticin Kwanda, et al.)
§ Sarana TK dan atau SD umumnya belum penghuni terhadap kondisi fisik bangunan
berada di lingkungan perumahan, rumah bila dibandingkan dengan harga
penghuni merasa agak tidak puas dengan rumah.
hal ini. § Prasarana perumahan bila dibandingkan
§ Sarana taman pada sebagian besar dengan harga rumah, menimbulkan rasa
perumahan sederhana harus ditempuh agak puas, namun penghuni perumahan
dalam waktu > 20 menit dengan berjalan, Gunung Sari umumnya merasa agak tidak
penghuni merasa agak puas dengan hal ini. puas dengan kondisi prasarana perumahan
Untuk penghuni perumahan Nuansa Kori mereka.
dan Karya Samia dapat mencapai sarana § Bila harga rumah mereka dibandingkan
sekolah TK dalam waktu < 15 menit, hal dengan sarana yang ada di lingkungan
ini memberikan kepuasan pada penghuni. perumahan mereka, penghuni umumnya
§ Umumnya penghuni merasa agak tidak merasa agak puas, namun ada penghuni
puas dengan sarana angkutan umum yang dari beberapa perumahan seperti Calista
ada, karena sarana angkutan umum belum dan Kedua Permai merasa agak tidak puas
dapat melayani kebutuhan penghuni. dengan kondisi tersebut.
§ Penghuni merasa agak puas terhadap
promosi pengembang tentang sarana yang 3. Hasil Analisis Inferensial
ada di lingkungan perumahan mereka,
juga terhadap kondisi sarana perumahan Uji Anova
mereka bila dibandingkan dengan
Analisis ini dilakukan untuk melihat
kompetitor.
perbedaan kepuasan yang timbul pada penghuni
§ Rasa sangat puas dirasakan oleh penghuni
di 9 (sembilan) lokasi perumahan sederhana di
perumahan Karya Samia karena lokasi
Denpasar berdasarkan 6 variabel bebas yaitu
perumahan mereka relatif dekat dengan
lokasi, kualitas bangunan, prasarana, sarana,
sarana umum.
desain dan harga dengan taraf signifikansi 0,05.
Hasil analisa ini dapat dilihat sebagai berikut:
5. Desain
1. Analisis kepuasan penghuni pada 9
Desain rumah sederhana umumnya tidak
(sembilan) lokasi perumahan sederhana.
mengacu pada kaidah arsitektur Bali dan telah
Adanya perbedaan kepuasan penghuni
berubah sesuai dengan tingkat ekonomi
terhadap kondisi perumahan mereka yang
penghuni. Perubahan yang dilakukan
cukup signifikan pada 9 (sembilan) lokasi
bertujuan untuk memperbesar ruangan
perumahan sederhana.
sehingga sesuai dengan kebutuhan keluarga.
Kamar tidur pada sebagian besar perumahan
Tabel 3. Tabel Hasil Analisis Anova
sederhana berjumlah 2 kamar. Jumlah kamar
mandi sebagian besar berjumlah 1 ruang, Subset for alpha = .05
PERUMAHAN N 1 2
sedangkan jumlah ruang serbaguna selain 7 2.3557
Karya Samia
ruang tidur dan kamar mandi sebagian besar Nuansa Kori 32 2.4484 2.4484
berjumlah 1 ruang. Umumnya, penghuni Taman Wahana A. 23 2.5678 2.5678
merasa agak puas dengan kenyamanan desain Galeria Indah 19 2.6121 2.6121
Kedua Permai 12 2.6950 2.6950
ruangan rumah mereka dan penampilan luar Jadi Pesona 22 2.7305 2.7305
dari rumah mereka, juga desain bangunan Gunung Sari 21 2.8648 2.8648
rumah mereka bila dibandingkan dengan Calista 14 2.8664 2.8664
Taman Krisna P. 5 2.9420
kompetitor.
Tabel 3 memperlihatkan grup/subset mana
6. Harga saja yang mempunyai perbedaan rata-rata yang
Kepuasan penghuni terhadap harga rumah tidak berbeda secara signifikan.
bila dibandingkan dengan nilai dari rumah § Pada subset ke-2, terlihat perbedaan yang
yang mereka dapatkan dapat digambarkan menonjol pada kepuasan penghuni Perumah-
sebagai berikut: an Karya Samia dibandingkan perumahan
§ Umumnya, penghuni merasa agak puas yang lain.
dengan harga rumah mereka bila § Perbedaan ini umumnya disebabkan perbeda-
dibandingkan dengan kondisi perumahan an kepuasan pada faktor sarana lingkungan
mereka. Rasa agak puas dirasakan
Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - Universitas Kristen Petra 123
http://puslit.petra.ac.id/journals/architecture/
DIMENSI TEKNIK ARSITEKTUR Vol. 29, No. 2, Desember 2001: 117 - 125
124 Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - Universitas Kristen Petra
http://puslit.petra.ac.id/journals/architecture/
ANALISIS KEPUASAN PENGHUNI PERUMAHAN SEDERHANA DI …. (Timoticin Kwanda, et al.)
Keputusan Menteri Pekerjaan Umum no.: Santoso, Singgih. SPSS Statistik Parametrik.
20/KPTS/1986, Pedoman Teknik Pemba- Jakarta: PT. Elex Media Komputindo,
ngunan Perumahan Sederhana Tidak 2000.
Bersusun.
Sugiyono. Statistika Untuk Penelitian, Edisi ke-
Keputusan Menteri Pekerjaan Umum no. 2. Bandung: CV. Alfabeta, 1999.
378/KPTS/1987, Pengesahan 33 Standar
Konstruksi Bangunan Indonesia. “Waspadai 4 Titik Rawan”, Properti Indonesia ,
Oktober 1997, hal. 30
Keputusan Menteri Perumahan dan Permukiman
no. 07/KPTS/1999, Perubahan Keputusan
Menteri Negara Perumahan dan Pemu-
kiman no. 06/KPTS/ 1999 tentang
Pengadaan Perumahan dan Permukiman
Dengan Dukungan Fasilitas Kredit
Pemilikan Kavling Siap Bangun (KP-
KSB), Kredit Pemilikan Perumahan
Sangat Sederhana (KP-RSS) dan Kredit
Pemilikan Rumah Sederhana (KP-RS)
Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - Universitas Kristen Petra 125
http://puslit.petra.ac.id/journals/architecture/