Anda di halaman 1dari 18

SGD 7 LBM 5 MP

Step 1
1. Critical appraisal: Kajiankritisterhadapmakalahatauartikelilmiah.
Kegiatanunutkmengkajiataumengevaluasijurnal,
menerapkanapakahartikelinilayakditerapkanatautidak.
2. EBM (Evidence Based Medicine): Suatu system ataucarauntukmenyaring data
dalambidangkesehatan. Cara
pendekatanuntukmengambilkeputusandalamtatalaksanapasienataupenyelenggaraa
nuntukmengambilkeputusansecaraeksplisit (secaraluar)
dansistematisberdasarkanpenelitian yang sahihatau yang ter-review.
Step 2
1. Bagaimanalangkah-langkah EBM?
2. Mengapaharusmenggunakan EBM?
3. Apatujuandari EBM?
4. Apamanfaatdari EBM?
5. Apasajasumber yang dapatdigunakanuntuk EBM?
6. Apacontoh-contohdaripenggunaan EBM?
7. Apakekurangandankelebihandari EBM?
8. Bagaimanahubungan EBM dengan critical appraisal?
9. Apamanfaatdantujuandari critical appraisal?
10. Apakekurangandankelebihandari critical appraisal?
11. Sebutkan 3 halpokok yang
harusdikajidandinilaiuntukmenerapkanhasilpenelitiantsbpadapasien?
12. Jelaskanpetunjukuntukmenyeleksimakalahilmiahsesuaidenganmaterinya!
13. Bagaimana yang paling pentingdalammakalhilmiah?
14. Bagaimanamenilai agar makalahtersebutdapatditerapkanpadapasienkita?
15. Kasuspada scenario adalah mengenai penelusuran masalah dalam terapi pasien
bagaimana acuan kajian EBM untuk menerapkan terapi?

Step 3
1. Bagaimanalangkah-langkah EBM?
5a
-asking, rumuskanpertanyaanklinis; pico, patient, intervention, comparison, outcome
-accurance, ditemukanbukti-bukti yang bisamenjawabpertanyaan
-appraising, langkah-langkahpenilaiankritis, apakahdapatditerapkanatautidak
-applying, terapanbukti-buktipadapasien
-assessing, evaluasiapakahbisaditerapkanatautidak.

2. Mengapaharusmenggunakan EBM?
Karenaketikasedangmenghadapipasienharusmempunyai data yang
akuratuntukmendiagnosisdanmemberiterapi; harusada evidence.
Update pengetahuan, untukmenyeleksi.
Penggunaanteknologidankomunikasi, pasiensekarangsudahdapatinformasi yang
cukup.
Seorangdokterdituntutuntukmelakukanpraktek yang tepat, agar
tidakdituntutolehpasienmakamenggunakan EBM.
Semakinberkembangnyateknologidanpenelitian,
namuntidaksemuapenelitiandapatditerapkan.
Evidence: Sumberdaya
Values: Nilaiharapanmasyarakat
Resource: Buktiilmiah

3. Apatujuandari EBM?
 Mengembangkankemampuanberpikirkritissehinggamenghasilkanpemikiran
yang akurat; sudahadabuktinya.
 Menilaiobat yang akandipasarkan,
untukmenentukanpengobatanpadapenderita.
 Menilaiobatbaru agar diketahuikelebihandankekurangannya.
 Didapatkanhasil optimal untukpasien.
 Meningkatkankualitashidupdaripasien.

4. Apamanfaatdari EBM?
 Meningkatkankualitaspelayanan
 Meningkatkanataumengintegerasikemampuan
 Update ilmu
 Mampumemecahkanmasalahpasien
 Menghasilkanpemikiran yang luasbagidokter
 Memanfaatkaninformasiuntukmenyelesaikanmasalah
 Mengevaluasidanmerencanakanterapiuntukpasien
 Mengurangiresikokesalahandalampemilihaterapi
 Mengurangiresikodalamkesalahan diagnosis

5. Apasajasumber yang dapatdigunakanuntuk EBM?
 Makalahkesehatan yang sudahdilakuakanpenelitian (tidaklebihdari 10 tahun)
 Bukukesehatan (5-10 tahun)
 Jurnal; eksperimental, observasional.
 Jurnalobat. Dikritisiapakahtepatdansesuaidenganharapanatautidak,
lalubandingkandenganobat yang sudahada.
 Public medical; penelitian yang sudah di publish (5-10 tahun)
 Jurnal yang sudah di review
 Gunakanlebihdari 1 sumber

6. Apacontoh-contohdaripenggunaan EBM?
 Menelitijurnalbarutentangobat; di kritisi.
 Memadukanpengalamanklinisdenganbukti-bukti, agar
bermanfaatuntukpasien. Contoh: Diagnosis
penyakitpasienlalumencariterapidenganmenggunakanbuktipenelitian.
 Evidence Based Healthcare, dll.
 Diagnosis penyakitpasien, lalukasus di
formulasikankedalambeberapapertanyaan (sepertiepidemiologi),
lihatintervensidan control, lihathasildarijurnal, mencari evidence,
menggunakan critical appraisal; apakahdapatditerapkanatautidak, jikasudah
valid danberpengaruhsignifikanmakaditerapkanpadapasientsb.
 Obat yang sudahadabisadigantiolehobat yang baru; sesuaidengan evidence.
 Memberikanpilihanterapiuntukpasien.

7. Apakekurangandankelebihandari EBM?
Kekurangan
 Fasilitasdanteknologi
 Pribadidaridokter yang kurang rasa ingintahu
 Kurangpengalaman
 Kurang prior knowledge
 Kemahirandaridokter
 Dibutuhkanwaktu yang banyak
 Dibutuhkanbiaya yang lebih
 Menyembunyikankegagalansuatupenelitian
Kelebihan

 Agar tidaksalah diagnosis danterapi


 Meningkatkantarafhiduppasien
 Memecahkanmasalahdalampenangananpasien

8. Bagaimanahubungan EBM dengan critical appraisal?


Critical appraisal bagiandari EBM. Dari langkah EBM
dalammemilihinformasidikritisiterlebihdahulu (critical thinking) danmelakukancrtical
appraisal.
Critical appraisal untukmengkaji EBM.
Semakinbagusdariinformasimaka critical appraisal semakinbagus.

9. Apamanfaatdantujuandari critical appraisal?


Tujuan
 Mengevaluasidanmenganalisissumber yang diperoleh
 Mengikutiperubahaninformasi yang ada
 Agar mampumemilihsumber-sumbermana yang tepat
Manfaat

 Meningkatkandayaanalisiskritis
 Informasi yang diperolehdapatlebih detail
 Memperolehkebenarandarisuatuinformasi

10. Apakekurangandankelebihandari critical appraisal?


Kekurangan
 Memakanbanyakbiayadanwaktu
 Penguasaanmateri
 Bosandalammelakukanpencarian EBM
 Tidaklangsungdapatmemberikanjawaban
Kelebihan
 Bertambahnyakemampuanuntukmengkritisi
 Mengembangkanaksespemikiran yang valid danrelevan

11. Sebutkan 3 halpokok yang


harusdikajidandinilaiuntukmenerapkanhasilpenelitiantsbpadapasien?
 Validitas; ditentukanolehmetodologipenelitian.
 Pentingnyapenelitian; lihatdarinilai CI.
 Pengaplikasian; bisaditerapkanatautidak.
12. Jelaskanpetunjukuntukmenyeleksimakalahilmiahsesuaidenganmaterinya!
 Dilihatmateripokok; randomisasi, analisispasien, hipotesis
 Dilihatdari diagnosis; caradalammemberikanintervensipadapasien, contoh:
double blind.
 Dilihat prognosis; representativitas.
 Jikapenelitiangabungandilihatdaritinjauanpustaka; layakatautidak.
 Dilihatdariprotape; apakahdicantumkandalammakalahatautidak.
 Dilihatdari proses protape
 Analisiskeputusan; dapatdipercayaatautidak.
 Probabilitas data; valid atautidak
 Analisisekonomi; apakahmemberikan alternative atautidak
 Konsekuensi
13. Bagaimana yang paling pentingdalammakalahilmiah?
 Sudah di review olehpakar yang sesuaidenganbidang,
untukmenjaminvaliditas.
 Dilihatmetode, karenamencakupdarirandomisasidancarapengambilan
sample.

14. Bagaimanamenilai agar makalahtersebutdapatditerapkanpadapasienkita?


 Kasus, lalumencarimakalah, dinilaiapakahpasiensamasepertikasus di
makalah.
 JDD dibagiolehnilai F untukmenilaipengaplikasian.
15. Kasuspada scenario
adalahmengenaipenelusuranmasalahdalamterapipasienbagaimanaacuankajian EBM
untukmenerapkanterapi?
Step 4

Masalahpasien

Penatalaksanaan

EBM

Critical appraisal

Validitas, important

STEP 7
1. Bagaimana langkah-langkah EBM?

a. Identifikasi dan formulasi masalah (PICO)


Memformulasikan pertanyaan dengan tepat, pertanyaan dapat disusun
dengan menggunakan PICO, yaitu :
i. P : Patient / problem / population
Pertanyaan klinik harus mengidentifikasikan mengenai pasien atau
kelompok pasien dan berbagai informasi yang relevan dengan
treatment atau diagnosis penyakit pasien.
ii. I : Intervention
Intervensi atau pengobatan yang akan dilakukan terhadap pasien.
iii. C : Comparrison
Intervensi alternative yang akan dibandingkan dengan intervensi
yang akan anda lakukan.
iv. O : Outcome
Hasil yang diharapkan dari penerapan intervensi tersebut.
Selanjutnya susunlah PICO tersebut menjadi sebuah pertanyaan klinik yang
jelas.
b. Mencari atau menelusuri bukti dengan kajian kritis terhadap bukti
i. Menggunakan berbagai fasilitas search engine untuk mencari pustaka.
ii. Ketika mencari pustaka, keyword tidak perlu sama persis dengan yang
ada di PICO, cukup tulis kata / frase terkait dengan P atau I nya saja.
iii. Agar dapat menemukan literature sebanyak-banyaknya maka cukup
dengan memperluas keywords dengan membuat sinonim terhadap
keywords yang telah ditetapkan.
c. Penerapan pada pasien
i. Apakah pada pasien kita terdapat perbedaan bila dibanding dengan
yang terdapat pada penelitian sehingga hasil penelitian tersebut tidak
dapat diterapkan pada pasien kita?
ii. Apakah terapi tersebut mungkin dapat diterapkan pada pasien kita
(our setting)?
iii. Apakah pasien kita mempunyai potensi yang menguntungkan atau
merugikan bila terapi tersebut ditetapkan?
iv. Apakah nilai dan pengharapan pasien kita, bila hasil akhir kita coba
untuk mengobati, kita tawarkan?
d. Evaluasi
Dilakukan evaluasi keberhasilan terapi yang digunakan

Sumber:Dasar-dasar metodologi Penelitian Klinis,Dr.Sudigdo Sostroasmoro &


Dr.Sofyan Ismael.Hal 426

2. Mengapa harus menggunakan EBM?


 Karena seorang dokter dituntut untuk dapat melakukan praktek dengan baik,
tepat, dapat dipertanggung jawabkan dan sesuai dengan tuntutan pasien
(Majalah kedokteran Atma Jaya.Vol.4 No1.Januari 2005)
 Kemajuan teknolgi dan media komunikasi mempengaruhi perkembangan disegala
bidang. (Majalah kedokteran Atma Jaya.Vol.4 No1.Januari 2005)
 Pengetahuan bisa berubah dalam waktu yang tidak terlalu lama. (Majalah
kedokteran Atma Jaya.Vol.4 No1.Januari 2005)
 Karena tenaga ahli/medis pada aplikasi klinisnya membutuhkan sesuatu abstrak
yang informatif, singkat, tapi jelas.(www.ahrq.gov)

 Diperoleh pengobatan,diagnosis dan prognosis yang efektif,tepat dan efisien


 Memudahkan untuk mengambil keputusan berdasar masalah
 Mengembangkan kemampuan dalam menemukan,menilai dan menerapkan bukti-
bukti yang ada
a. Karena tidak semua penelitian berdasarkan pada bukti-bukti sebenarnya
b. Supaya memiliki kemampuan berpikir kritis
c. Karena sering terjadi ketidaktepatan dalam hasil penelitian

Karena dalam menangani pasien seorag dokter harus menggunakan langkah2 yang
sudah terbukti dan teruji.
Karena seorang dokter dituntut untuk dapat melakukan praktek dengan baik, tepat,
dapat dipertanggung jawabkan dan sesuai dengan tuntutan pasien.
Liliana Sugiharto Majalah kedokteran Atma Jaya.Vol.4 No1.Januari 2005

a) makin berkembangnya penelitian dibidang kedokteran yang berlangsung terus-


menerus dan memerlukan dana sangat besar ,dan kadang-kadang kurang
dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk memperbaiki tatalaksana pasien.
b) pada umumnya para dokter yang bekerja di RS daerah, tidak memiliki akses yang
cukup untuk memperolah informasi mutakhir dan sahih tentang kemajuan ilmu
pengetahuan.
c) para dokter sibuk dengan berbagai macam kegiatan diluar bidang medis ,mereka
merasa memiliki kemampuan klinik yang cukup untuk menangani pasien
d) merupakan proses pendekatan terhadap pembelajaran klinik yang akan
menjadikan dokter tersebut memiliki informasi yang mutakhir dan sahih didalam
penatalaksanaan pasien.
e) diketahui bahwa medicine is a live-long study yaitu suatu pembelajaran seumur
hidup yang berorientasi memecahkan masalah dalam penanganan pasien.
Wiryo, Hananto. Kajian Kritis Makalah Ilmiah Kedokteran Klinik Menurut
Kedokteran Berbasis Bukti (KBB). Sagung Seto; Jakarta
Berawal dari perkembangan bidang teknologi & informasi (IT) yang berkembang
begitu cepat termasuk informasi bidang kesehatan  keseluruhan informasi tidak
semuanya valid utk diterima sbg tambahan IP  kebutuhan utk mengendalikan
data2 yg terpaparkan baik dari kepustakaan, makalah ataupun website 
dikembangkan suatu ilmu yang dinamakan EBM (Evidence Based Medicine)
Buku Petunjuk Praktikum LBM 5 Modul Metodologi Penelitian, 2011

3. Apa tujuan dari EBM?

TUJUAN

 Mensurvei suatu cakupan yang luas tentang jurnal medis internasional yang
menerapkan ukuran-ukuran tegas untuk mutu dan kebenaran riset Untuk
mengembangkan kemampuan berpikir kritis.
 Menghasilkan pemikiran yang akurat.
 Memanfaatkan informasi untuk menyelesaikan masalah.
 Untuk menilai obat baru agar diketahui kelebihan/kekurangan suatu obat.
 Menentukan pengobatan pada penderita yang sedang kita hadapi.
 Menilai suatu obat baru yang akan dipasarkan
www.cochrane.org
 untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis
 menghasilkan pemikiran yang akurat
 pemeriksaannya secara teliti agar diagnosisnya tepat untuk memperoleh
penyembuhan penyakit
Sumber :liliana sugiharto, bagian anatomi FK unika atma jaya

 Memperoleh study penelitiankritis


 Memudahkanaksesdalammenemukandanmenilaibukti
 Untukmemperbaikitatalaksanapasien
 Untukmemperolehinformasi yang
mutakhirdansahtentangkemajuanilmupengetahua
 Untukmemecahkanmasalahdalampenangananpasien
 Meningkatkankualitaspelayanandan outcome klinis
www.ugm.com

4. Apa manfaat dari EBM?

MANFAAT

1. Membantu menurunkan mortalitas atau kematian pasien.


2. Memperbaiki derajat kesehatan dan perawatan.
3. Mengevaluasi dan merencanakan terapi.
4. Memilih pola hidup dan perawatan kesehatan terbaik.
Sugiarto , Bagian Ilmu Penyakit Dalam RS Dr Moewardi / Fakultas kedokteran
Universitas Sebelas Maret Surakarta, Materi Kuliah Budaya Ilmiah 29 September
2009

a. Memperoleh study penelitian kritis


b. Memudahkan akses dalam menemukan dan menilai bukti
c. Untuk memperbaiki tata laksana pasien
d. Untuk memperoleh informasi yang mutakhir dan sah tentang kemajuan ilmu
pengetahua
e. Untuk memecahkan masalah dalam penanganan pasien
f. Meningkatkan kualitas pelayanan dan outcome klinis
www.ugm.com
 Agar seorang dokter selain hanyaterampil dalam keahlian klinis dan
pengetahuan mengenai penyakit, namun dia juga terampil dalam
mengevaluasi tindakan klinis yang akan diambil.
Sumber : liliana sugiharto, bagian anatomi FK unika atma jaya

KEUNTUNGAN
a. agar dokter tidak salah mendiagnosis
b. agar dokter tidak kesalahan memberikan terapi pada pasien
c. agar dapat menigkatkan kualitas hidup pasien
Wiryo, H., 2002, Kajian Kritis Makalah Ilmiah Kedokteran Klinik Menurut
Kedokteran Berbasis Bukti, Sagung Seto, Jakarta
 Untuk memperbaiki tata laksana pasien.
 Untuk memperoleh informasi mutakhir dan sah tentang kemajuan ilmu
pengetahuan.
 Memecahkan masalah dalam penanganan pasien.
 Meningkatkan kualitas pelayanan efisiensi dan outcome klinis.
www.criticalappraisal.com/gostudy/deepinformation.htm

5. Apa saja sumber yang dapat digunakan untuk EBM?


Sumber Bukti (“4S”)
1. “Sistem” - sumber rujukan online yang memberikan hasil-hasil kajian dan
materi pendukung EBM lainnya, tentang informasi terkait dengan pertanyaan
klinis.
Sumber:
BMJ Clinical Evidence (http://www.clinicalevidence.com), UpToDate
(http://www.uptodate.com),
PIER: The Physician’s Information and Education Resource
(http://pier.acponline.org/index.html).

2. “Sinopsis” - ringkasan riset asli yang berbasis bukti.


Sumber:
ACP [American College of Physicians] Journal Club(http://www.acpjc.org
EBM (http://ebm.bmj.com).

3. “Sintesis” (systematic review) – rangkuman beberapa artikel asli.


Sumber:
The Cochrane Library Web site (http://www3.interscience.wiley.com/
cgibin/mrwhome/106568753/HOME)
DARE (www.york.ac.uk/inst/crd/welcome.htm)

4. “Studi” – artikel riset asli.


Sumber:
Medline/ PubMed Clinical Queries (www.pubmed.com)
EMBASE (OVID) (www.ovid.com)

6. Apa contoh-contoh dari penggunaan EBM?


7. Apa kekurangan dan kelebihan dari EBM?

 Kurangnya informasi, fasilitas dan teknologi


 Kurangnya rasa ingin tahu
 Kurangnya pengalaman dan prior knowledge
 Menyembunyikan kegagalan suatu karya ilmiah
 Kurangnya kemampuan untuk melakukan kajian secara kritis terhadap suatu
masalah
liliana sugiharto, bagian anatomi FK unika atma jaya
Hambatan :
Kebiasaan untuk bertanya dan mencari
o Kemampuan untuk menemukan, meneelaah (appraisal), dan menerapkan
“evidence”
o Sumber informasi sangat banyak
o Keterbatasan waktu
Sumber : Widyahening,I., 2009
a. dalam mencari bukti memerlukan waktu yang lama dan proses yang lama
b. pengetahuan yang kurang sehingga hasil kurang bagus
c. harus selalu direvisi
d. dalam mencari sumber dan menilai kritis kadang menyebabkan segan dan takut
e. kesalahpahaman dalam informasi
Sumber : Iwan Dwiprahasto, Clinical Epidemiology & Biostatistics Unit/Bagian
Farmakologi FK-UGM: 2008

o Kebiasaan untuk bertanya dan mencari


o Kemampuan untuk menemukan, meneelaah (appraisal), dan menerapkan
“evidence”
o Sumber informasi sangat banyak
o Keterbatasan waktu
(Widyahening,I., 2009)

8. Bagaimana hubungan EBM dengan critical appraisal?

CA merupakan dasar dari EBM yang didasarkan dari CT dan bersumber dari IT jika IT-
nyabagus maka informasi yang didpat juga akan bagus sehingga seseorang dapat
melakukan CABermula dari permasalahan kemudian mencari sumber (IT) lalu kita
melakukan CT yangmerupakan suatu awal dari suatu CA lalu dihasilkan EBM atau
padoman yang digunakan doktersebagai tatalaksana pasien
(Sumber:www.criticalappraisal.com/gostudy/deepinformation.htm)

9. Apa manfaat dan tujuan dari critical appraisal?

MANFAAT
e. Meningkatkan daya analisis kritis
f. Menentukan alternatif yang lebih baik
g. Memunculkan banyak pertanyaan yang baru
h. Informasi yang diproleh lebih detail dan lebih paham
i. Memperoleh kebenaran dari suatu informasi
liliana sugiharto, bagian anatomi FK unika atma jaya

TUJUAN
a. Agar mampu mengevaluasi dan menganalisis sumber informasi yang
diperoleh.
b. Agar mampu memahami informasi yang diperoleh.
c. Agar mampu mengikuti perubahan informasi yang ada.
d. Agar mampu memberi komentar dan mengevaluasi baik terhadap
permasalahan yang dihadapi maupun pemecahan masalah tersebut.
e. Agar mampu memilih kriteria informasi yang tepat untuk dianalisa
(www.criticalappraisal.com/gostudy/deepinformation.htm)
o Memahami bahasan utama dari artikel yang dibaca.
o Menganalisa temuan-temuan, hasil penelitian, atau argumentasi yang
disampaikan penulis dalam artikel yang dibaca.
o Memilih kriteria evaluasi /analisa yang sesuai untuk
mengevaluasi/menganalisa artikel yang dibaca.
o Memberikan critical evaluation terhadap artikel yang dibaca berdasarkan
kriteria yang telah dipilih.
( Sumber : Petunjuk Penulisan Kedokteran dan Kesehatan, Soenarto
Sastrowijoto)

10. Apa kekurangan dan kelebihan dari critical appraisal?

KELEBIHAN
 Dapat mengembangkan pemikiran menurut akses informasi yang
valid,relevan dan berguna sesuai dengan hasil publikasi riset
pengetahuan
 Keterampilan CA tidak sulit untuk dikembangkan
 CA melakukan pendekatan dengan peralatan yang nyaman dan
memadai
 Bersama dengan kemampuan menunjukkan dalam menemukan bukti
penelitin dan perubahan pelatihan sebagai hasil penelitian,CA adalah
jalan penutup dari gabungan antara peneliti dan pelatihan sebagai
kontribusi yang penting untuk meningkatkan kualitas kesehatan
Sumber: liliana sugiharto, FK unika atma jaya

KERUGIAN

 CA tidak dapat berkembang bila pertanyaan hasil analisis yang dihasilkan terlalu
mudah dengan fakta intervensi tidak efektif sesuai dengan bukti
 CA ditekankan jika kekurangan bukti informasi yang baik,yang dapat membuat
hasil riset terbatas pada infornasi yang tidak jelas
 CA tidak selalu memberikan pembaca dengan kemudahan menjawab atau
menjawab suatu kemungkinan yang diharapkan itu mungkin ditekankan bahwa
intervensi penulis tidak efektif
Sumber: liliana sugiharto, FK unika atma jaya

11. Sebutkan 3 hal pokok yang harus dikaji dan dinilai untuk menerapkan hasil penelitian
tsb pada pasien?
3 hal pokok yg harus dikaji dalam menerapkan hasil penelitian terhadap pasien

 Valid,
 Penting dan
 Dapat diterapkan pada pasien kita.
(Kajian Kritis Makalah Ilmiah Kedokteran Klinik menurut Kedokteran Berbasis
Bukti (KBB); DR.Dr. Hananto Wiryo, Sp.A)

Valid
Validitas makalah tidak dapat dinilai hanya dengan membaca abstrak atau
ringkasan saja. Di dalam abstrak atau ringkasan pengambilan sampel tidak
dijelaskan.padahal pengambilan sampel secara acak sangat menentukan
validitas. Makalah-makalah yang sampelnya tidak diambil secara acak berarti
tidak valid.
Penting
Setelah mengkaji pada bagian metode untuk menentukan validitasnya, kita
kemudian menilai apakah makalah tersebut penting. Dari aspek terapi,
pentingnya suatu makalah dilihat dari besarnya nilai JDD, sedangkan pada aspek
diagnosis diambil dari selisih antara nilai PrTP dan nilai PoTP. Kita dapat
menghitung nilai JDD,PrTP,dan PoTP pada bab hasil penelitian dalam naskah
tersebut.
Keterangan:
JDD jumlah yang dibutuhkan untuk diobati atau number needed to treat
(NNT) untuk penelitian tentang aspek terapi.
PrTP pre tes probabilitas
PoTPpost tes probabilitas

Dapat diterapkan pada pasien kita


Untuk menilai makalah agar dapat diterapkan pada pasien sangat tergantung
dari tingkat penguasaan substansi makalah tersebut. Menilai apakah makalah
dapat diterapkan pada pasien kita,tidak sesederhana dengan hanya memakai
kriteria inklusi dan eksklusi,tetapi juga perbedaan secara kuantitatif dan
kualitatif termasuk juga adanya biologic sense. Setelah penelitian dinilai valid
dan penting baru kemudian ditentukan besarnya nilai JDD dan kemudian
kemungkinan apakah dapat diterapkan pada pasien kita (applicable).

Wiryo, Hananto. Kajian Kritis Makalah Ilmiah Kedokteran Klinik Menurut


Kedokteran Berbasis Bukti (KBB). Sagung Seto; Jakarta

12. Jelaskan petunjuk untuk menyeleksi makalah ilmiah sesuai dengan materinya !
Tabel 3 : P Petunjuk Untuk Menyeleksi Makalah Dalam Perkumpulan Membaca Makalah
Materi Pokok Penelitian Tunggal
Terapi apakah dilakukan randomisasi pada pasien ?
apakah semua pasien dianalisis dan mendukung
kesimpulan ?
Diagnosis apakah terdapat independent blind bila dibandingkan
dengan standar baku ?
apakah jumlah pasien termasuk spektrum yang layak dari
perjalanan penyakit pasien dimana tes diagnosis akan
diterapkan secara klinis.
Merugikan apakah secara jelas teridentifikasi perbandingan
kelompok yang sama dengan determinan penting dari
kesudahan?
Apakah pengukuran kesudahan dan paparan sama pada
tiap kelompok yang dibandingkan?
Prognosis Apakah terdapat sampel yang representatif pada suatu
titik waktu dalam perjalanan penyakit yang diidentifikasi
dengan jelas ?
Apakah pengamatan cukup lama dan lengkap?
Penelitian Gabungan
Tinjuan Kepustakaan Apakah review ditujukan pada pertanyaan yang terfokus
dan jelas ?
Apakah kriteria yang dugunakan untuk memilih makalah
yang dimasukkan pada tinjuan kepustakaan layak ?
Protap Apakah kesudahan secara spesifik jelas dicantumkan?
Apakah protap menggunakan suatu proses yang jelas
untuk mengidentifikasi dan memilih bukti ?
Decision analysis Apakah model analisis yang dapat dipercaya merupakan
suatu penetapan keputusan klinik yang penting ?
Apakah bukti yang valid digunakan untuk membuat
probabilitas data dasar dan penggunaannya?
Analisis ekonomi Apakah 2 atau lebih alternatif yang jelas dibandingkan ?
Apakah konsekuensi yang diduga dari tiap alternatif
berdasarkan pada bukti yang valid?

13. Bagaimana yang paling penting dalam makalah ilmiah?


14. Bagaimana menilai agar makalah tersebut dapat diterapkan pada pasien kita?
5
-UJI DIAGNOSTIK
Validitas uji diagnostik
(lihat metode penelitian)
Penilaian validitas uji diagnostik:
 Apakah penelitian uji diagnostik dilakukan secara tersamar dengan baku emas yang
benar?
 Apakah uji diagnostik dilakukan terhadap pasien dengan spektrum penyakit atau
kelainan yang memadai seingga dapat diterapkan dalam praktek sehari-hari?
 Apakah pemeriksaan dengan baku emas dilakukan tanpa memandang hasil
pemeriksaan dengan uji diagnostik?
Penilaian pentingnya uji diagnostik (lihat result)

Dari tabel tersebut dapat dihitung sebagai berikut:


 Sensitivitas: a/(a+c)
 Spesifitas: d/(b+d)
 Nilai prediksi positif : a/a+b
 Nilai prediksi negatif: d/ c+d
 Likehood ratio positif: sensitivitas/ (1-spesifitas)
 Likehood ratio negatif: (1-sensitivitas)/spesivitas
 Prevalens (pretest probability): (a+c)/(a+b+c+d)
 Prtest odds: (a+c)/(b+d)
 Post-test odds: pretest odds x rasio kemungkin
Kemamputerapan uji diagnostik (lihat metode, sampel dan hasil)
 Apakah uji diagnostik tersebut tersedia, terjangau dan akurat?
 Apakah kita dapat memperkiakan pretest probability penyakit pada pasien kita?
 Apakah post-test probability yang dihitung akan mengubah tata laksana pasien?
 Apakah secara keseluruhan uji diagnostik tersebut bermanfaat bagi pasien kita?
-UJI TERAPI
Uji validitas uji klinis/ terapi (lihat metode penelitian):
-Method:
 apakah digunakan intention to treat analysis: yakni semua pasien harus dianalisis
sesuai dengan keadaan/ alokasi awalnya tanpa melihat apakan pasien tersebut akan
menyelesaikan penelitian atau tidak.
 Apakah dilakukan randomisasi dan apakah daftar randomnya disegel?Apakah RCT?
 Apakah klompok yang dibandingkan sebanding di awal percobaan?
 Apakah blind?singel atau double blind?
 Apakah kelompok diperlakukan sama kecuali kelompok yang akan diterapi untuk
diteliti?
 Apakah semua pasien yang masuk dalam penelitian diperhitungkan dalam simpulan
akhir dan semua dianalisis sesuai dengan keadaan awalnya?
-control group
Is there any control group?
-Informed consent
suatu persetujuan tertulis yang harus ditandatangani oleh subject yang dijadikan
objek penelitian setelah diterangkan manfaat ataupun kerugian dari penelitian
tersebut secara jelas. Informed consent dilakukan sebelum pemilihan sampel secara
acak.
-blind
are the subjects and data collectors blind (do not know that they are treated using
specific treatment as part of a study)?
single blind: only the subject who do not know the treatment they get.
double blind: both subjects and data collectors do not know the treatment they get
and they give to the patients
-are the confounding variables analyzed or are they excluded?
- data analysis (statistical analysis)
Is the statistical analysis used in the study appropriate?
-result
p<0.05
RR/RP/OR : > 1
IK: tidak mencakup angka 1
Penilaian pentingnya uji terapi/uji klinis (lihat result)
Pada penelitian terapi:
a. ditetapkan dengan menghitung nilai JDD (jumlah yang dibutuhkan untuk diobati)
atau NNT (Number need to treat) semakin kecil nilai JDD, maka penelitian tersebut
semakin layak untuk diterapkan.
b. seberapa persisi estimasi dari pengaruh terapi

1 C A
Can the result be applied JDD  PRA  
PRA (C  D) ( A  B)
(lihat sampel)
Things should be considered:
1. Apakah pasien kita terdapat perbedaan dengan subjek pada penelitian.
2. Apakah terapi tersebut mungkin untuk diterapkan pada pasien kita (dengan setting
kita)
3. Apakah pasien kita mempunyai potensi yang menguntungkan atau merugikan jika
terapi tersebut diterapkan?
4. Apakah nilai dan pengharapan pasien kita bila hasil penelitian tersebut kita tawarkan
untuk mengobati

15. Kasus pada scenario adalah mengenai penelusuran masalah dalam terapi pasien
bagaimana acuan kajian EBM untuk menerapkan terapi?
Untuk menilai makalah agar dapat diterapkan pada pasien kita tergantung
dari tingkat penguasaan substansi makalah tersebut. Menilai apakah makalah dapat
diterapkan pada pasien, tidak sesederhana dengan hanya memakai kriteria inklusi
dan eksklusi, tetapi juga perbedaan secara kuantitatif dan kualitatif termasuk juga
adanya biologic sense. Seseorang yang sudah mendalami substansi, akan dengan
segera mengetahui bahwa kondisi yang tertulis di dalam makalah tersebut sama
atau berbeda dan kita dapat memprediksikan besaran perbedaan tersebut. Sehingga
apabila kita mengandaikan suatu besaran dengan nilai f, dimana nilai f (dalam
prosentase) menunjukkan perbedaan kondisi pasien kita dengan pasien yang tertulis
di dalam makalah. Jadi besarnya nilai JDD pasien kita ( untuk makalah aspek terapi)
adalah : JDD (makalah)/nilai f, sehingga kita melihat bahwa selain diperlukan
pengetahuan tentang ketentuan-ketentuan EBM, juga sangat diperlukan penguasaan
substansi dalam mengkaji setiap makalah ilmiah.
Kajian Kritis Makalah Ilmiah Kedokteran Klinik menurut Kedokteran Berbasis Bukti
(KBB); DR.Dr. Hananto Wiryo, Sp.A

Anda mungkin juga menyukai