PSAK 107 memberikan pengaturan akuntansi baik dari sisi pemilik (mu’jir) dan
penyewa (Musta’jir).
Objek ijarah diakui pada saat objek ijarah diperoleh sebesar biaya
perolehan. Perlakuan akuntansi biaya perolehan objek ijarah dalam
bentuk aset tetap sama dengan perlakuan akuntansi aset tetap, dimana
biaya perolehan aset meliputi:
Harga beli, termasuk biaya hukum dan broker, bea impor dan pajak
pembelian yang tidak boleh dikreditkan, setelah dikurangi diskon
pembelian dan potongan lainnya;
Biaya-biaya yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset
ke lokasi dan kondisiyang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai
dengan maksud manajemen; dan
Estimasi awal biaya pembongkaran aset, biaya pemindahan aset dan
biaya restorasi lokasi.
Biaya perbaikan aset Ijarah, baik yang dilakukan oleh pemilik maupun
yang dilakukan oleh nasabah dengan persetujuan pemilik dan biaya
tersebut dibebankan kepada pemilik, diakui sebagai beban Ijarah.
Sedang biaya perbaikan aset Ijarah muntahiyah bittamlik melalui
penjualan secara bertahap sebanding dengan bagian kepemilikan masing
masing (PSAK 107 par.16-17).
Ilustrasi kasus ini memberikan gambaran transaksi ijarah aset berwujud, LKS
sebagai penyewa obyek ijarah yang akan disewakan kembali pada pihak lain.
Ilustrasi kasus selengkapnya sebagai berikut: BPRS ALBARAKAH
mendapatkan pengajuan pembiayaan ijarah dari sebuah perusahaan eksportir
kerjinan PT HANDICRAFT di Yogyakarta untuk menyediakan mobil ekslusif
bagi manajer perusahaannya. PT HANDICRAFT tidak ingin memiliki mobil
tersebut sehingga hanya bermaksud menyewa saja. Oleh karena itu BPRS
ABARAKAH tidak memiliki mobil yang dimaksud, maka BPRS menghubungi
PT RENCARINDO.
Adapun spesifikasi kendaraan yang dimaksud dan informasi lain berkaitan
dengan akad adalah sebagai berikut:
Jenis kendaraan : sedan
Merek : Toyota All New Camry
Kapasitas mesin : 4000 cc
Tahun pembuatan : 2008
Dealer : PT TOYOTA ASTRA MOTOR (TAM)
Umur Ekonomis : 5 tahun (12 bulan)
Harga perolehan : Rp. 500.000.000 (OTR)
Uang muka sewa : Rp. 50.000.000
Sewa per bulan : Rp. 15.000.000
Jangka waktu sewa : 4 tahun (48 bulan)
Waktu pembelian barang : bulan ke-48
Biaya notaris : Rp 3.000.000
Catatan:
* Beban sewa kepada pemilik merupakan amortisasi dari sewa dibayar di muka
yang diakui sebagai pengeluaran LKS pada periode tersebut.