1. Pengertian
3. Jenis-Jenis Waham
Perubahanan Isi
Pikir : Wahan
a. Masalah keperawatan :
1) Kerusakan komunikasi verbal
2) Gangguan proses pikir : waham
3) Harga diri rendah
Data subjektif :
6. Diagnosa Keperawatan
Tujuan :
Klien mampu :
Tindakan keperawatan :
Tujuan:
Keluarga mampu :
Tindakan keperawatan :
PASIEN
KERJA :
“Saya mengerti pak R merasa bahwa pak R adalah seorang Nabi, tapi sulit bagi
saya untuk mempercayainya, karena setahu saya semua Nabi tidak hidup
didunia ini, bisa kita lanjutkan pembicaraan yang tadi terputus pak?”
“Tampaknya pak R gelisa sekali, bias pak R ceritakan kepada saya apa yang
pak R rasakan?” “Oooo, jadi pak R merasa takut nanti diatur-atur oleh orang
lain dan tidak punya hak untuk mengatur diri pak R sendiri?” “Siapa menurut
pak R yang sering mengatur-atur diri pak R?” “Jadi teman pak R yang terlalu
mengatur-atur ya pak, juga adik pak R yang lain?” “Kalau pak R sendiri inginnya
seperti apa?”“Ooo, Bagus pak R sudah punya rencana dan jadwal unutk diri
sendiri.” “Coba kita tuliskan rencana dan jadwal tersebut pak R.” “Wah, bagus
sekali, jadi setiap harinya pak R ingin ada kegiatan di luar rumah sakit karena
bosan kalau dirumah sakit terus ya?”
TERMINASI
“Bagimana perasaan pak R setelah berbincang-bincang dengan saya?” “Apa
saja tadi yang telah kita bicarakan? Bagus.” “Bagaimana kalau jadwal ini pak R
coba lakukan, setuju pak?” “Bagaimana kalau bincang-bincang kita saat ini kita
akan lanjutkan lagi.”
“Saya akan datang kembali dua jam lagi.” “Kita akan berbincang-bincang
tentang kemampuan yang pernah pak R miliki?” “Bapak mau kita berbincang-
bincang dimana? Bagaimana kalau disini saja pak R?”
ORIENTASI :
“Assalamualaikum pak R, bagaimana perasaannya saat ini? Bagus”
“Apakah pak R sudah mengingat-ngingat apa saja hobi atau kegemaran pak
R?” “Bagaimana kalau kita bicarakan hobi tersebut sekarang?” “Dimana
enaknya kita berbincang-bincang tentang hobi pak R tersebut?” “Berapa lama
pak R mau kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau 20 menit?”
KERJA
“Apa saja hobi pak R? Saya catat ya pak, terus apa lagi?” “Wah, rupanya pak R
pandai main suling ya.” “Bisa pak R ceritakan kepada saya kapan pertama kali
belajar main Suling, siapa yang dulu mengajarkannya kepada pak R, dimana?”
“Bisa pak R peragakan kepada saya bagaiman bermain suling yang baik itu.”
“Wah, bagus sekali pak. Bagaimana kalau kita buat jadwal untuk kemampuan
pak R ini. Berapa kali sehari/seminggu pak R mau bermain suling?” “Apa yang
pak R harapkan dari kemampuan bermain suling ini?”
“Ada tidak hobi atau kemampuan pak R yang lain selain bermain suling?”
TERMINASI :
“Bagaimana perasaan pak R setelah kita berbincang-bincang tentang hobi dan
kemampuan pak R?” “Setelah ini coba pak R lakukan latihan bermain suling
sesuai denga jadwal yang telah kita buat ya?” “Bagaimana kalau bincang-
bincang kita saat ini kita akan lanjutkan lagi.” “Bagaiman kalau nanti sebelum
makan siang? Nanti kita ketemuan di taman saja, setuju pak?” “Nanti kita akan
membicarakan tentang obat yang harus pak R minimum, setuju?”
ORIENTASI :
“Assalamualaikum pak R.” “Bagaimana pak, sudah dicoba latihan main
sulingnya? Bagus sekali.” “Sesuai dengan janji kita tadi, kita akan
membicarakan tentang obat yang harus pak R minum, Bagaimana kalau kita
mulai sekarang pak?” “Berapa lama pak R mau kita membicarakannya?
Bagaimana kalau 20 atau 30 menit saja?”
KERJA:
“Pak R berapa macam obat yang diminum, jam berapa saja obat yang
diminum?”
“Pak R perlu minum obat ini agar pikirannya jadi tenang, tidurnya juga tenang.”
“Obatnya ada tiga macam pak, yang warnanya oranye namanya CPZ gunanya
agar tenang, yang putih ini namanya THP gunanya agar rileks, dan yang merah
jambu ini namanya HLP gunanya agar pikiran jadi teratur. Semuanya ini
diminum 3 kali sehari, jam 7 pagi, jam 1 siang, dan jam 7 malam.” “Bila nanti
setelah minum obat mulut pak R terasa kering, untuk membantu mengatasinya
pak R bisa banyak minum dan mengisap-isap es batu.” “Sebelum minum obat
ini pak R mengecek dulu label dikotak obat apakah benar nama pak R tertulis
disitu, berapa dosis atau butir yang harus diminum, jam berapa saja harus
diminum. Baca juga apakah nama obatnya sudah benar!”
“Obat-obat ini harus diminum secara teratur dan kemungkinan besar harus
diminum dalam waktu yang lama. Agar tidak kambuh lagi, sebaiknya pak R
tidak menghentikan sendiri obat yang harus diminum sebelum berkonsultasi
dengan dokter.”
TERMINASI :
“Bagaiman perasaan pak R setelah kita becakap-cakap tentang obat yang pak
R minum? Apa saja nama obatnya? Jam berapa minum obat?” “Mari kita
masukkan pada jadwal kegiatan! Jangan lupa minum obatnya dan nanti saat
makan minta sendiri obatnya pada perawat!” “Jadwal yang telah kita buat
kemarin dilanjutkan ya pak!”
“Pak besok kita ketemu lagi untuk melihat jadwal kegiatan yang telah
dilaksanakan.
“Bagaimana kalau seperti biasa, jam 10 dan ditempat sama?” “Sampai besok
ya pak.”
KELUARGA
SP 1: Membina hubungan saling percaya dengan keluarga ; mengidentifikasi
masalah; menjelaskan proses terjadinya masalah; dan obat pasien.
ORIENTASI
“Assalamualaikum pak, pekenalkan nama saya Citto, saya perawat yang dinas
diruang melati ini. Saya yang merawat Pak R selama ini. Kalau bisa saya tahu
nma bapak siapa? Senangnya dipanggil apa?” “Bagaimana kalau sekarang kita
membicarakan tentang masalah pak R cara merawat pak R dirumah.” “Dimana
bapak mau berbicara dengan saya? Bagaimana diruang wawancara?” “Berapa
lama bapak mau berbincang-bincang dengan saya? Bagaimana kalau 0 menit
saja?”
KERJA :
“Pak S, apa masalah yang bapak rasakan dalam merawat pak R? apa yang
sudah pak R lakukan dirumah? Dalam menghadapi sikap pak R yang selalu
mengaku-ngaku sebagi seorang nabi tetapi nyatanya bukan nabi hanya
merupak salah satu gangguan proses berpikir. Untuk itu akan saya jelaskan
sikap dan cara enghadapinya. Setiap kali pak R berkata bahwa ia seorang nabi,
pak S dan ibu berikap dengan mengatakan;
Pertama: Pak S atau ibu mengerti bahwa pak R merasa seorang nabi, tapi sulit
bagi pak S dan ibu untuk mempercayainya karena setahu kita semua nai tidak
ada yang hidup didunia.
Kedua: Pak S atau ibu harus lebih sering memuji Pak R jika ia melakukan hal-
hal yang baik”
Ketiga: hal-hal ini sebaiknya dilakukan oleh seluruh keluarga yan berinteraksi
dengan pak R. Bapak dan ibu dapat bercakap-cakap dengan Pak R tentang
kebutuhan yang diinginkan oleh pak R, misalnya; Pak S dan ibu percaya kalau
pak R punya kemampuan dan keinginan. Coba ceritakan kepada kami, R kan
punya kemampuan”
Keempat: Pak S atau ibu mengatakan kepada pak R, Bagaimana kalau
kemampuan untuk bermain suling dengan baik dicoba sekarang” dan kemudian
setelah dia melakukannya pak S dan ibu harus memberikan pujian. Pak S dan
ibu jangn lupa, pak R ini perlu minum obat agar pikirannya jadi tenang.”
“Obatnya ada tiga macam pak, yang warnanya oranye namanya CPZ gunanya
agar tenang, yang putih ini namanya THP gunanya agar rileks, dan yang merah
jambu ini namanya HLP gunanya agar pikiran jadi teratur. Semuanya ini
diminum 3 kali sehari, jam 7 pagi, jam 1 siang, dan jam 7 malam, jangn
dihentikan sebelum berkonsultasi dengan dokter karena dapat menyebabkan
Pak R bisa kambuh kembali. Pak R sudah punya jadwal minum obat. Jika dia
minta obat sesuai jamnya, segera berikan pujian!”
TERMINASI :“Bagaimana perasaan bapak dan ibu setelah berbincang-bincang
dengan saya tentang cara merawat pak R dirumah nanti?” “Setelah ini coba
bapak dan ibu lakukan apa yang sudah saya jelaskan tadi setiap kali
berkunjung kerumah sakit.”
“Baiklah, bagaimana kalau dua hari lagi bapak dan ibu datang kembali kesini
dan kita akan mencoba melakukan langsung cara merawat pak R sesuai
dengan pembicaraan kita tadi.”
“Baik kalau begitu pertemuan kita kali ini kita akhiri dulu, saya tunggu
kedatangan bapak dan ibu lagi kita ketemu ditempat ini ya pak,bu.”
SP 2: Melatih kelurga cara merawat pasien.
ORIENTASI:
“Assalamualaikum pak, bu sesuai dengan janji kita dua hari yang lalu kita
sekarang ketemu lagi. Bagaimana pak, bu ada pertanyaan tentang cara
merawat pasien seperti yang telah kita bicarakan dua hari yang lalu?, sekarang
kita akan latihan cara-cara merawat pasien tersebut ya pak, bu.” “Kita akan
coba disini dulu, setelah itu baru kita coba langsung pada Pak R ya?”
KERJA:
“Sekarang anggap saja saya pak Ryang sedang mengaku nabi, coba bapak
dan ibu praktikkan cara bicara yang benar bila pak R sedang dalam keadaan
seperti ini!”
“Bagus,betul begitu caranya, sekarang coba praktikkan cara memberikan pujian
atas kemampuan yang dimiliki oleh pak R. bagus !” “Sekarang coba cara
memotivasi pak R minum obat dan melakukan kegitan positifnya sesuai
jadwalnya!” Bagus sekali ternyata bapak dan ibu sudah mengerti cara
merawata Pak R.” “Bagaimana kalau sekarang kita coba langsung kepada pak
R.”
TERMINASI:
“Bagaimana perasaan bapak dan ibu setelah kita berlatih cara merawat pak R?”
“Setelah ini coba bapak dan ibu lakukan apa yang sudah dilatih tadi setiap kali
bapak dan ibu membesuk pak R!” “Baiklah, bagaimana kalau dua hari lagi
bapak dan ibu datang kembali ke sini dan kita akan mencoba lagi cara merawat
pak R sampai bapak dan ibu lancer elakukannya?” “Jam berapa bapak dan ibu
bisa kemari?” Baik, kita akan ketemu lagi di tempat ini ya pak,bu.”
SP 3: Membuat perencanaan pulang bersama keluarga.
ORIENTASI:
“Assalamualaikum pak, bu, karena pada hari ini pak R sudah boleh pulang,
maka kita bicarakan jadwal pak R selama dirmah.” “Bagaimana pak, bu selama
bapak dan ibu besuk apakah sudah terus dilatih cara merawat pak R?” “Nah,
sekarang bagaimana kalau kita bicarakan jadwal di rumah? Mari bapak dan ibu
ikut saya” “Berapa lama bapak dan ibu mau berbincang-bincang dengan saya?
Bagaimana kalau 30 menit saja? Sebelum ibu dan bapak menyelesaikan
administrasinya”
KERJA:
“Pak, bu, ini jadwal pak R selama di rumah sakit. Coba perhatikan! Apakah kira-
kira dapat dilaksanakan semuanya di rumah? Jangan lupa perhatikanpak R
agar ia tetap melaksanakannya dirumah dan jangan lupa member tanda M
(mandiri), B (bantuan), atau T (tidak mau melaksanakannya).” “Hal-hal yang
perlu diperhatikan lebih lanjut adalah perilku yang ditampilkan oleh pak R
selama dirumah. Misalnya pak R mengaku sebagai seorang nabi terus menerus
dan tidak memeperlihatkan perbaikan, menolak minum obat atau
memperlihatkan perilaku membahayakan orang lain. Jika hal ini terjadi segera
hubungi petugas rumah sakit, agar petugas rumah sakit dapat memantaunya.”
TERMINASI:
“Apa yang ingin bapak dan ibu tanyakan? Bagaimana perasaan bapak dan ibu?
Sudah siap unutk melanjutkan dirumah?”“Ini jadwal kegiatan hariannya. Ini
rujukan untuk bisa control lagi. Kalau ada apa-apa bapa dan ibu segera
menhubungi kami. Mungkin hanya ini yang bisa saya sampaikan mohon maaf
bila ada kata-kata saya yang menyinggung perasaan bap dan ibu mohon
dimaafkan. Terimakasih atas kerjasamanya pak,bu.”
“Silahkan ibu dan Bapak unutk dapat menyelesaikan administrasinya ke kantor
depan!”