Anda di halaman 1dari 7

KIMIA DASAR 1

TERMODINAMIKA

Oleh:
Putra Adyasa Jatnika
(082001500046)

Dosen Pengampu:
Ir. Asih Wijayanti, M.Si

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS ARSITEKTUR LANSEKAP DAN TEKNOLOGI LINGKUNGAN
UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA
2017
Pengertian Termodinamika
Termodinamika adalah cabang dari ilmu fisika yang mempelajari tentang proses perpindahan
energi sebagai kalor dan usaha antara sistem dan lingkungan.

Kalor diartikan sebagai perpindahan energi yang disebabkan oleh perbedaan suhu.

Usaha diartikan sebagai perubahan energi melalui cara-cara mekanis yang tidak disebabkan
oleh perubahan suhu.

Proses perpindahan energi pada termodinamika berdasarkan atas dua hukum, yaitu:

1. Hukum 1 Termodinamika yang merupakan persyaratan hukum kekekalan energi.


2. Hukum 2 Termodinamika yang memberikan batasan tentang arah perpindahan kalor
yang dapat terjadi.

Sistem terbuka adalah sistem dimana antara sistem dan lingkungan memungkinkan terjadinya
pertukaran materi dan energi.

Sistem tertutup ialah apabila hanya terjadi pertukaran energi tanpa pertukaran materi, sistem.

Sistem terisolasi adalah jika antara sistem dan lingkungan tidak terjadi pertukaran materi dan
energi.

 Usaha Sistem pada Lingkungan, yaitu Usaha yang dilakukan sistem pada
lingkungannya merupakan ukuran energi yang dipindahkan dari sistem ke lingkungan.
 Usaha pada Beberapa Proses Termodinamika, yaitu dalam termidinamika terdapat
berbagai proses perubahan keadaan sistem, yaitu proses isotermal, isobarik, isokhorik,
dan adiabatik.

Hukum-hukum Termodinamika
Dalam termodinamika juga terdapat empat hukum dasar yang menjadi panduan dalam
keseluruhan kajiannya. Hukum-hukum termodinamika tersebut antara lain:

1. Hukum 0 Termodinamika: Jika dua sistem dalam keadaan setimbang dengan sistem
ketiga, maka ketiga sistem saling setimbang satu dengan lainnya.
2. Hukum I Termodinamika: Berbicara tentang prinsip kekekalan energi yang berbunyi
“Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan tetapi energi dapat
diubah dari suatu bentuk energi ke bentuk energi yang lainnya”.
3. Hukum II Termodinamika: Energi kalor tidak dapat seluruhnya diubah menjadi energi
mekanik atau usaha, tetapi sebagian akan terbuang.
4. Hukum III Termodinamika: Suatu saat sistem akan berada pada suhu nol absolut,
proses akan berhenti dan entropi sistem akan mendekati nilai minimum.
Perbedaan reversible dan irreversible
Dalam suatu reaksi kimia, reaksi dapat berlansung secara reversible dan irreversible.
Reaksi reversible adalah reaksi yang berlansung dua arah yaitu reaksi maju dan reaksi
balik.

Reaksi irreversible adalah reaksi yang berlansung satu arah.

Pada sistem kesetimbangan reaksi bersifat reversible.

Contoh :

contoh reaksi irreversible

CaCO3(s) + 2HCl (aq) → CaCl2(aq) + CO2(g) + H2O (l)

Reaksi reversible

CUSO4.5H2O(s) v1 ↔ CuSO4 (s) + 5H2O (l)

biru v2 putih

Isobarik, isotermik, isokhorik, dan adiabatik

1. Isobarik = perubahan keadaan gas pada tekanan tetap.

Persamaan keadaan isobarik:

Usaha yang dilakukan pada keadaan isobarik:


proses isobarik

2. Isotermik = perubahan keadaan gas pada suhu tetap.


Persamaan keadaan isotermik:
Usaha yang dilakukan pada keadaan isotermik:

 Dari persamaan gas ideal

 Rumus umum usaha yang dilakukan gas:

maka:

karena

bernilai tetap, maka:


proses isokhorik

3. Isokhorik = perubahan keadaan gas pada volume tetap.

Persamaan keadaan isokhorik:

proses isokhorik

4. Adiabatik = Proses adiabatik adalah perubahan keadaan gas dimana tidak ada kalor
yang masuk maupun keluar dari sistem.

Persamaan keadaan adiabatik:

Tetapan Laplace:
Karena ,

maka persamaan diatas dapat juga ditulis:

Usaha yang dilakukan pada proses adiabatik:

proses adiabatik

Wujud Energi
1. Kalor (q) = kebanyakan reaksi kimia membutuhkan atau menghasilkan energi dalam
bentuk kalor atau panas reaksi.
Rumus : q = m c ∆t
Dimana q = kalor, m = massa, c = kalor jenis, ∆t = selisih temperatur
Satuan kal atau kkal

2. Kerja (W) = kerja dilaksanakan jika suatu barang telah dipindahkan pada jarak
tertentu. Kerja adalah transformasi energi ke bentuk lain.
Rumus : W = tenaga x jarak
Energi internal
Jumlah total energi potensial dan energi kinetik suatu materi.
perubahan energi : ∆E = Efinal – Einitial

Entalpi (H)
Setiap proses kimia membutuhkan atau menghasilkan energi. Bahwa setiap materi yang
terkandung energi dalam jumlah tertentu yang disebut entalpi (H).
H = E + PV
Perubahan entalpi adalah ∆H = ∆E + P∆V

Entropi (∆S)
Bahwa setiap proses irreversible membentuk lintasan yang terdiri dari titik titik
keseimbangn (titik reversible) yang tak terhingga banyaknya. Tingkat ketidakteraturan
dari lintasan irreversible yang dibentuk oleh titik titik reversible dinyatakan sebagai
entropi (∆S).
Beberapa rumus :
1. Satuan deg-1 atau e.u
2. Perubahan entropi dari proses irreversible yang terjadi pada temperatur tetap adalah;
∆S =dq/T
3. Perubahan entropi dari gas ideal adalah ∆S =ln T2 / T1 + R ln V2 / V1
4. Perubahan entropi tekanan dan volume konstan
∆Sp = Cp ln T2 / T1
∆Sv = Cv ln T2 / T1
5. Perubahan entropi pada proses reversible
∆S = R ln V2 / V1

Potensial Temodinamika
Rumus : ∆G = ∆H – T x ∆S
Dimana ∆G = perubahan entalpi bebas / energi bebas
gibbs
∆H = perubahan entalpi
T = temperatur
∆S = perubahan entropi

Anda mungkin juga menyukai