Anda di halaman 1dari 5

Pernahkah Ayah Bunda mengalami kesulitan dalam mendidik maupun

mengajar anak kita ?


Seringkali bukan ???. . . Bahkan hal itulah yang paling rawan dalam memicu
pertengkaran antara orang tua dengan anak.

Hal itu memanglah wajar, namun jika orang tua terus


menerus memaksakan anak untuk belajar dengan gaya
belajar / karakter mereka dalam meyerap informasi
yang salah, maka jangan salahkan anak kita jika
semakin lama nilai akademisnya semakin menurun dan
semakin malas belajar terlebih lagi anak kita akan
menjadi "PEMBANGKANG".

MENGAPA ?
Mari kita pahami secara bijaksana dan mendalam . . . . . .

Ayah Bunda sahabat tercinta, seperti postingan yang kami bahas waktu lalu
mengenai "Kenali Buah Hati dengan Sepenuh Hati"

Mendidik anak memanglah bukan hal yang mudah, walau setinggi apapun jabatan
maupun title kita itu sama sekali tidak menentukan seberapa bijaksana kita dalam
mendidik anak kita. Terlebih lagi jika kedua Orang Tua selalu merasa dirinya yang
paling benar, itu akan semakin membuat anak tidak memiliki pendirian dan tidak
ada diantara kedua Orang Tuanya yang dapat dijadikan contoh baik olehnya. Oleh
karena itu Ayah Bunda, sebelum memahami karakter anak kita mari kita mencoba
untuk memahami diri kita sendiri dan bagaimana cara efektif dalam belajar kita.

Dulu waktu kita masih bersekolah pernakah Ayah Bunda sahabat tercinta
mengetahui ataupun merasakan bahwa ada anak yang belajar sambil mendengarkan
musik lebih mudah paham dalam menerima informasi ?.

Pernakah Ayah Bunda sahabat tercinta mengetahui ataupun merasakan bahwa ada
anak yang belajar sambil menonton TV malah bisa berkonsentrasi ?.

Pernakah Ayah Bunda sahabat tercinta mengetahui maupun merasakan bahwa ada
anak yang cara belajarnya harus di tempat sepi agar dapat lebih berkonsentrasi ?.
Pernakah Ayah Bunda sahabat tercinta mengetahui maupun merasakan bahwa ada
anak yang tanpa belajar namun hanya memperhatikan guru atau berdiskusi dengan
temannya malah memiliki prestasi yang bagus ?.

Atau bahkan Ayah Bunda sahabat tercinta pernah mengetahui, menjumpai dan
merasakan sendiri bahwa belajar yang paling nyaman adalah dengan melakukkan
praktik langsung / jika hanya berdiam diri hanya memperburuk keadaan ?. dan masih
banyak lagi karakter - karakter belajar anak kita.

Oleh karena itu Ayah Bunda sahabat tercinta, jika kita dulu saja mencari
kenyamanan yang paling efektif dalam memudahkan kita menyerap informasi
apalagi anak-anak kita saat ini.

Sebelum kita mendidik atau mengajar putera - puteri / anak


didik kita, alangkah bijaksananya apabila
kita "MAU" memahami karakter belajar mereka terlebih
dahulu, Sehingga kita dapat memahami cara kerja otak
mereka dalam menerima informasi dengan baik.

Gaya Belajar dibagi menjadi 3 bagian:

1. Visual (Visual Learner), seseorang dengan gaya belajar visual memiliki


kemampuan untuk meyerap informasi dengan baik melalui indera pengelihatan
mereka. Seorang pembelajar visual memiliki kepekaan / sensitif terhadap
rangsangan cahaya yang masuk ke indera pengelihatan mereka yang akan diteruskan
ke otak. Sehingga seseorang dengan gaya belajar visual akan lebih efektif jika dapat
secara langsung melihat objek belajarnya.

 Visual Text : Kemampuan seseorang dalam meyerap informasi berupa


huruf, angka & objek 2 dimensi.
 Visual Picture : Kemampuan seseorang dalam menyerap informasi berupa
gambar, diagram dan segala sesuatu yang memiliki warna.

Ciri - ciri & stimulus gaya belajar visual :


 Memahami informasi dengan baik melalui apapun yang ia lihat.
Seperti : Mengamati ekspresi dan gerak tubuh guru / seseorang atau
sesuatu yang menjadi objek belajarnya.
Sehingga : Ia membutuhkan guru / pengajar / Orang Tua yang kreatif,
Inovatif, memberikan contoh dengan demonstrasi, dan akan
lebih mudah faham jika informasi yang diterima berupa video /
gambar (pilih yang baik & mendidik sesuai usianya).

 Memiliki sensor pengelihatan yang baik,


sehingga akan lebih maksimal jika belajar ditempat sunyi / tenang / malam
hari dan diupayakan untuk duduk di barisan terdepan didalam kelas agar
pengelihatan mereka bisa fokus ke guru dan tidak terganggu oleh gerakan
teman yang ada didepannya.

 Metode pembelajaran yang efektif


Demonstrasi, simulasi & games. Mereka akan lebih mudah untuk memahami
jika informasi yang diterima berupa gambaran yang jelas dan menarik untuk
mereka lihat.

Contoh : Bantu mereka untuk memahami dan mengingat informasi dengan


menggunakan teknik PETA KONSEP / MIND MAP.

 Ikhlaslah dan izinkan


Mereka belajar ditempat sepi yang sesuai dengan kenyamanannya untuk
meningkatkan kreatifitasnya. Jika masih balita, izinkan mereka
mengekspresikan pemikirannya dalam bentuk coretan di dinding tanpa
sedikitpun mengkritisi maupun membatasi ruang gerak dan kreatifitas
mereka.

 Memahami seuatu dari global ke detail, biasanya seringkali cepat dalam


menentukan kesimpulan, sehingga mereka membutuhkan ketelitian dalam
memahami.

 Ajak mereka, menandai kalimat penting dalam bacaan dengan pewarna.

2. Auditory Learner, Seseorang dengan gaya belajar auditory memiliki kemampuan


untuk menyerap informasi dengan baik melalui sistem pendengaran mereka.
Seorang pembelajar auditory memiliki kepekaan / sensitif terhadap gelombang suara
dan mampu membedakan jenis-jenis gelombang suara dengan mudah yang akan
diteruskan ke otak. Sehingga seseorang dengan gaya belajar auditory akan lebih
efektif jika belajar / memahami informasi dengan mendengarkan / tukar pendapat /
diskusi.
 Linguistik : Kemampuan seseorang dalam menyerap maupun merespon
informasi dengan tata bahasa yang terstruktur.
 Musical : Kemampuan seseorang untuk menyerap dan merespon
informasi dengan intonasi dan nada.
Ciri – ciri & stimulasi gaya belajar Auditory :
 Memahami informasi dengan baik melalui apa yang ia dengarkan
Seperti : Menikmati pembicaraan dengan orang lain, berdiskusi, debat,
bercerita, presentasi, belajar kelompok.
Sehingga : Orang tua harus sesering mungkin untuk melatih dia dalam
bercerita, berdiskusi sehat dan memancing mereka untuk mencari solusi
dalam setiap permasalahan yang dihadapi. INGAT !!! izinkan mereka yang
menentukan jawabannya, TUGAS KITA hanya memberikan pilihan jawaban
(option) kepada mereka dan memberikan gambaran akibat dari pilihan
mereka secara jelas beserta alasan rasionalnya.

 Kembangkan wawasannya dengan sesering mungkin mengajak bicara, baik


tentang pribadi setiap orang maupun kejadian – kejadian yang ada di dunia
secara logis dan realistis. Latih mereka untuk mampu mengendalikan diri dan
memahami perasaan orang lain.

 Memahami sesuatu dari detail ke global, sehingga butuh waktu yang lebih
intensive dan terfokus.

 Ikhlaslah & izinkan dia untuk banyak bertanya dan menceritakan apapun
yang ada didalam pikirannya tanpa memberikan intervensi apapun. Bersabar
adalah kunci utama dalam mendengarkan cerita mereka.

 Metode pembelajaran yang efektif yaitu berdiskusi, debat, curah pendapat,


bermain peran, sandiwara dan permainan.

3. Kinestetik Learner, Seseorang dengan gaya belajar kinestetik memiliki


kemampuan untuk menyerap informasi dengan baik melalui sistem motorik mereka.
Seorang pembelajar kinestetik memiliki kepekaan / sensitif terhadap rangsangan
gerak yang akan diteruskan ke otak. Sehingga pembelajar kinestetik akan lebih
efektif jika belajar / memahami informasi dengan disertai aktifitas / praktek secara
langsung.

 Body : Kemampuan seseorang untuk menyerap maupun merespon


informasi melalui sistem motori kasar.
 Touch : Kemampuan seseorang untuk menyerap maupun merespon
informasi melalui sistem motorik halus.

Ciri – ciri & stimulus gaya belajar kinestetik


 Memahami informasi dengan baik melalui gerakan berupa latihan dan
meniru.
Seperti : Bermain peran, praktikum, outbond, hal-hal yang berkaitan
denga fisik.
Sehingga : Izinkan mereka untuk mengeksplor lingkungannya tanpa ada
intervensi yang terlalu berlebihan, Contoh : ketika mereka bermain, berlari,
memanjat, melompat, orang tua terlalu membatasi atau menghawatirkan
mereka dengan perkataan hati-hati, awas jatuh, pelan-pelan, dsb. Namun,
ketika anak terjatuh segera bantu dia dan membangkitkan semangat mereka
lagi untuk bermain.

 Memiliki energi fisik yang luar biasa, sehingga perlu adanya pengelolaan
fisik yang lebih efektif agar energinya tersalurkan dengan baik dan terarah.
Seperti : Berolahraga, Menari, Senam, Silat, Dll.
 Metode pembelajaran yang efektif ayitu Simulai, Bermain peran, Praktikum
dan Permainan. Sehingga akan lebih baik jika belajar teori pada saat praktik
agar lebih paham.
 Ikhlaslah & izinkan mereka jka ketika belajar seringklai meminta waktu
istirahat berkali – kali dan izinkan mereka jika belajar namun dengan
melakukan aktifitas, contoh : menghafal sambil jalan - jalan
 Hindari pembelajaran yang hanya DUDUk, DIAM dan DENGAR saja
karena akan menyebabkan mereka mudah mengalami stress. Alangkah lebih
baik jika belajar dengan sistem OUTDOOR atau Sekolah Alam akan lebih
efektif dan memudahkan mereka dalm memahami informasi yang mereka
terima.

Anda mungkin juga menyukai