PEMBAHASAN
SKRIPSI
Disusun oleh :
Sihwanto
NIM : 003114045
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian dari karya orang lain, kecuali yang telah
disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Penulis
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Untuk fungsi dua variabel f ( x, y ) jika semua turunan parsialnya mulai order
pertama sampai dengan order ke – n bernilai nol di titik (a,b), maka
f (a + h, b + k ) − f (a, b) = Rn +1 (a + θh, b + θk )
untuk suatu bilangan θ dengan 0 < θ < 1 dan
n +1
1 ⎡ ∂ ∂⎤
Rn +1 ( x, y ) = ⎢ h + k ⎥ f ( x, y ) .
(n + 1)! ⎣ ∂x ∂y ⎦
Secara teoritis ada atau tidak adanya nilai ekstrem di titik (a,b) dapat diperiksa
apabila untuk nilai-nilai h dan k cukup kecil dan tanda dari
Rn +1 (a + θh, b + θk ) tetap atau tidak tetap. Dalam praktek tidak mudah untuk
mengadakan penyelidikan pada keadaan Rn +1 (a + θh, b + θk ) untuk n > 1 .
Dalam skripsi ini dibahas penyelidikan apakah ada ekstrem atau tidak untuk kasus
H (a, b) = 0 dengan menggunakan contoh-contoh soal.
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
For function with two variable f ( x, y ) , if all of the partial derivatives begin to
first order up to nth order the valuableness zero at point of (a,b), then
f (a + h, b + k ) − f (a, b) = Rn +1 (a + θh, b + θk )
for a number θ with 0 < θ < 1 and
n +1
1 ⎡ ∂ ∂⎤
Rn +1 ( x, y ) = ⎢ h + k ⎥ f ( x, y )
(n + 1)! ⎣ ∂x ∂y ⎦
Theoretically there is or inexistence extreme value at point of (a,b) can be
checked if for values of h and k small enough and sign from
Rn +1 (a + θh, b + θk ) remain to or erratic. In practice do not easy to perform a to
investigation in the situation Rn +1 (a + θh, b + θk ) to n > 1 .
R2 (a + θh, b + θk ) =
2!
[
1 2
]
h f xx + 2hkf xy + k 2 f yy (a + θh, b + θk )
with f xx , f xy and f yy not all valuable zero at point of (a,b). In this case sign from
R2 (a + θh, b + θk ) determined by sign from R2 (a, b) , because at this solution is
assumed that continuous at point of (a,b).
If H (a, b) = f xx (a, b) f yy (a, b) − f xy2 (a, b) , then:
i.If H ( a, b) > 0 and f xx (a, b) > 0 , f ( x, y ) has minimum at point of (a,b)
ii.If H ( a, b) > 0 and f xx (a, b) < 0 , f ( x, y ) has maximum at point of (a,b)
iii.If H ( a, b) < 0 , f ( x, y ) hasn’t extreme at point of (a,b)
iv. If H ( a, b) = 0 there is no decision, happened possible or might not
happened extreme at point of (a,b).
In this thesis is studied by investigation what is there extreme or not to
case H ( a, b) = 0 by using problem of examples.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat
tugas akhir ini, meskipun harus menempuh perjalanan yang cukup panjang.
Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dan memberi dukungan materiil maupun spiritual selama
masa perkuliahan serta penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu penulis ingin
Matematika.
3. Bapak Ir. Aris Dwiatmoko, M. Sc dan Ibu M.V. Any Herawati, M. Si yang
telah memberikan semangat dan saran dalam penyusunan tugas akhir ini.
4. Bapak dan ibu dosen FMIPA yang telah memberikan begitu banyak ilmu
6. Bapak Ngadul Wiyardi beserta ibu selaku orang tua atas doa, kasih sayang,
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Winarti Harjo Wiyono, SE (Wiwin) atas kasih sayang , cinta serta doa.
Heru’su timbul’, Ayuk adikku, Lina, Bunga, Tatik, Vincent, Wiwid, Lissa,
Mira, Tika, Dewi, Wahyu, Feliks, Willy, Pras, Toni, Sunarto, Prihanto,
Andi, Susiantoro.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu penulis membuka diri untuk menerima kritik serta saran yang
bermanfaat bagi kesempurnaan skripsi ini. Dan akhirnya penulis berharap semoga
Penulis
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ........................................................................................................ vi
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
menentukan nilai maksimum dan nilai minimum suatu fungsi. Banyak problema
dalam teknik, sains, geometri dan ekonomi menuntut untuk memenuhi syarat-
syarat perlu dan cukup supaya suatu fungsi itu mencapai nilai maksimum atau
minimum. Selain menentukan daerah dimana fungsi itu mencapai nilai maksimum
atau minimum juga untuk menentukan dimana suatu fungsi cekung ke atas atau
Grafik sebuah fungsi yang digambar dengan ketelitian yang tinggi dapat
mendapatkan gambar grafik yang cukup tepat adalah sebuah pekerjaan yang
membosankan.
fungsi satu variabel dan dua variabel yang merupakan pendalaman tentang
menengah maupun didalam bangku kuliah. Jadi bukan merupakan hal yang baru
lagi.
Nilai maksimum dan minimum dibagi menjadi dua yaitu nilai maksimum
atau minimum mutlak dan nilai maksimum atau minimum relatif. Fungsi f disebut
mencapai nilai maksimum mutlak pada suatu selang, jika terdapat bilangan c pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
selang tersebut demikian sehingga berlaku f (c) ≥ f (x) untuk setiap x pada selang.
Sedangkan fungsi f disebut mencapai minimum mutlak pada suatu selang, jika
terdapat bilangan c pada selang tersebut demikian sehingga berlaku f (c) ≤ f (x)
terbuka yang memuat c, pada selang terbuka ini f terdefinisikan dan memenuhi
pokok permasalahan yang akan dibahas adalah syarat-syarat apa saja yang harus
Jika f ′(x ) ada dalam (a, b) maka syarat perlu adanya nilai ekstrem pada
cukup adanya nilai ekstrem pada titik x = c adalah f ′′(c ) ≠ 0 . Kemudian didapat
bahwa
Jika fungsi f (x ) dapat diturunkan dua kali dalam suatu interval yang
memuat titik x = c dan didapat f ′′(c) = 0 maka uji turunan kedua tidak dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
fungsi f (x) = x 3 . Didapat turunan pertama dan keduanya berturut – turut adalah
diperoleh f ′′(0) = 0 . Jadi uji turunan kedua tidak dapat digunakan untuk
menyimpulkan soal tersebut. Oleh karena itu perlu dicari cara lain untuk
dalam cakram terbuka B (( x 0 , y o ); r ) maka syarat perlu suatu fungsi adanya nilai
Jika fungsi f ( x, y ) dapat diturunkan dua kali dalam himpunan tersebut dan
H ( x0 , y 0 ) = f xx ( x0 , y 0 ) f yy ( x0 , y 0 ) − f xy2 ( x0 , y 0 )
Selanjutnya timbul masalah jika fungsi f ( x, y ) dapat diturunkan dua kali dalam
suatu himpunan dan turunan parsial tingkat kedua kontinu dalam cakram terbuka
digunakan untuk menyimpulkan kejadian tersebut. Oleh karena itu perlu dicari
B. RUMUSAN MASALAH
masalah ekstrem suatu fungsi dengan satu variabel maupun dua variabel,
H ( x0 , y 0 ) = f xx ( x0 , y 0 ) f yy ( x0 , y 0 ) − f xy2 ( x0 , y 0 ) = 0 ?
C. PEMBATASAN MASALAH
pembahasan masalah ekstremum fungsi dengan satu variabel dan dua variabel
D. MANFAAT PENULISAN
ekstrem fungsi dengan satu variabel dan dua variabel dengan menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bantuan turunan tingkat tinggi dan bantuan teorema Taylor, apabila dengan uji
E. TUJUAN PENULISAN
seputar maksimum dan minimum suatu fungsi dengan satu variabel maupun dua
variabel, misalnya :
1. Dapat mengetahui syarat apa saja yang harus dipenuhi agar suatu fungsi
F. METODE PENULISAN
G. SISTEMATIKA PEMBAHASAN
Sebagai gambaran tentang hal apa saja yang dibahas dalam penulisan ini,
BAB I Pendahuluan
Bab ini berisi tentang gambaran umum tentang skripsi ini yang terdiri dari
Bab ini berisi pembahasan tentang ekstremum fungsi satu variabel dan dua
Bab ini berisi tentang deret pangkat, deret Taylor serta Teorema Taylor
untuk fungsi dengan satu variabel dan fungsi dengan dua variabel.
Fungsi
pemahaman dalam bab ini disertai dengan contoh soal dan penyelesaiannya.
Bab V Penutup
BAB II
EKSTREM FUNGSI
Ada dua hal mendasar yang muncul ketika berbicara tentang nilai
nilai maksimum atau minimum. Kedua, jika fungsi f mempunyai nilai maksimum
Dalam bab ini akan ditentukan titik tertinggi dan titik terendah dari grafik
suatu fungsi.
Definisi 2.1
Suatu fungsi f dikatakan kontinu pada titik x = c jika untuk sebarang ε > 0 yang
diberikan akan dapat ditentukan δ > 0 sedemikian hingga jika x − c < δ maka
f ( x ) − f (c ) < ε .
Definisi 2. 2
Suatu fungsi f dikatakan kontinu pada interval terbuka (a, b) jika f kontinu di
Definisi 2.3
Suatu fungsi f dikatakan kontinu pada interval tertutup [a, b] jika f kontinu di
setiap titik dari (a, b) dan jika lim+ f ( x ) = f ( a ) dan lim− f ( x) = f (b) atau disebut
x→a x →b
Definisi 2.4
Definisi 2.5
ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
y
maks multak
f (c2)
min relatif
f (c4)
min multak
a c1 c2 c3 c4 b x
Contoh 2.1
f ′(1) = 0 . Akan tetapi f ( x ) < 0 , jika x < 1 dan f ( x ) > 0 , jika x > 1 . Jadi f tidak
10
Contoh 2.2
selang [1, 4) diberikan pada Gambar 2.3. Fungsi f mempunyai nilai minimum
mutlak sebesar 2 pada [1, 4) tetapi tidak mempunyai nilai maksimum mutlak pada
interval [1, 4) karena untuk setiap x ∈ [ 1, 4) selalu ada nilai x yang memberikan
2
x
1 4
11
Contoh 2.3
sebesar 0 pada selang (-3, 2]. Fungsi f tidak mempunyai nilai minimum mutlak
pada selang (-3, 2] karena untuk setiap x ∈ (−3, 2] selalu ada nilai x yang
-3 2
x
-4
-9
memisahkan daerah di mana grafik fungsi itu naik menjadi turun atau sebaliknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Teorema 2.1
Jika fungsi f kontinu pada interval [a, b] dan terdeferensial pada interval (a, b)
maka:
1. fungsi f naik pada interval [a, b] jika f ′( x ) > 0 untuk semua titik dalam
interval (a, b) .
2. fungsi f turun pada interval [a, b] jika f ′( x ) < 0 untuk semua titik dalam
interval (a, b) .
Ekstrem relatif dari suatu fungsi f terjadi pada titik-titik di mana fungsi f
berturunan (pada titik-titik di mana garis singgung pada grafik adalah horisontal).
Definisi 2.6
Titik kritis suatu fungsi f adalah nilai x di dalam domain di mana f ′( x ) = 0 atau
f tidak berturunan. Jika c adalah suatu titik di mana f ′(c) = 0 , maka c disebut
titik stasioner.
Dinamakan titik stasioner karena pada titik ini grafik fungsi f mendatar atau
Ekstrem relatif dapat terjadi pada titik kritis. Pertama, jika fungsi f
singgung di titik tersebut adalah mendatar atau f ′(c) = 0 . Namun titik stasioner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
ini tidak selalu menjadi titik ekstrem, sebagai contoh fungsi f ( x) = x 3 . Dalam
kasus ini f ′(c) = 0 , tetapi (0,0) bukan titik kritis dari grafik fungsi f ( x) = x 3 ,
ekstrem suatu fungsi. Untuk diperlukan suatu teorema yang menyatakan syarat
Teorema 2.2
Jika fungsi f mempunyai ekstrem pada c, maka f ′(c) = 0 atau f tidak berturunan.
Bukti:
Pada kasus ini terdapat dua kemungkinan, yaitu f berturunan pada c atau f tak
berturunan.
14
f (c + h ) − f (c )
i. Jika h > 0 maka <0
h
f (c + h) − f (c )
ii. Jika h < 0 maka >0
h
y
f(c)
h<0 h>0
x
c−δ c+h c c+h c+δ
Gambar 2.6
f (c + h ) − f (c ) f (c + h ) − f (c )
f +′ = lim+ ≤ 0 dan f −′ = lim− ≥0
h →0 h h→0 h
15
f (c + h) − f (c )
i. Jika h > 0 maka >0
h
f (c + h ) − f (c )
ii. Jika h < 0 maka <0
h
f ( c + h ) − f (c ) f (c + h ) − f (c )
f +′ = lim+ ≥ 0 dan f −′ = lim− ≤0
h→0 h h→0 h
f(c)
h<0 h>0
x
c−δ c+h c c+h c+δ
Gambar 2.7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Sifat suatu titik kritis sering ditentukan dengan naik turunnya kurva di
Jika fungsi f kontinu pada interval [a,b] dan terdeferensial pada titik (a,b) maka
f (b) − f (a )
terdapat titik c di dalam interval (a,b) sedemikian sehingga f ′(c) = .
b−a
Bukti:
y
y = f(x)
s(x)
f(b)
y = g(x)
f(a)
a x b x
Gambar 2.8
f (b) − f (a )
(b, f (b)) . Karena garis ini mempunyai kemiringan dan melalui
b−a
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
f (b) − f (a ) f (b) − f ( a )
g ( x) − f (a ) = ( x − a ) atau g ( x) = ( x − a) + f (a) .
b−a b−a
f (b) − f (a )
s ( x) = f ( x) − g ( x) = f ( x) − f (a ) − ( x − a)
b−a
Untuk setiap fungsi s (x ) yang kontinu pada interval [a,b] dan terdeferensial pada
f (b) − f (a )
interval (a,b) sedemikan sehingga s ′(c) = f ′(c) − = 0.
b−a
f (b) − f (a )
Jadi terbukti bahwa f ′(c) = . ■
b−a
Teorema 2.4 Teorema Uji Turunan Pertama untuk Nilai Ekstrem Relatif
Andaikan fungsi f kontinu dan terdeferensial pada interval terbuka (a, b) yang
3. f (c ) bukan nilai ekstrem relatif jika f ′(x ) bertanda sama pada kedua pihak
c.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Bukti:
• Andaikan x adalah sebarang titik dalam interval (a, c). Karena f kontinu
pada c dan berturunan pada interval (a, c) maka teorema nilai rata-rata
f (c ) − f ( x )
= f ′(ξ) atau f (c ) − f ( x) = (c − x ) f ′(ξ)
c−x
• Andaikan x adalah sebarang titik dalam interval (c, b). Karena f kontinu
pada c dan berturunan pada interval (c, b) maka teorema nilai rata-rata
f ( x ) − f (c )
= f ′(ξ) atau f ( x) − f (c) = ( x − c ) f ′(ξ)
x−c
Jadi f ( x ) − f (c) < 0 atau f ( x ) < f (c ) dan dipenuhi untuk semua x di dalam
19
• Andaikan x adalah sebarang titik dalam interval (a, c). Karena f kontinu
pada c dan berturunan pada interval (a, c) maka teorema nilai rata-rata
f (c ) − f ( x )
= f ′(ξ) atau f (c ) − f ( x) = (c − x ) f ′(ξ)
c−x
• Andaikan x adalah sebarang titik dalam interval (c, b). Karena f kontinu
pada c dan berturunan pada interval (c, b) maka teorema nilai rata-rata
f ( x ) − f (c )
= f ′(ξ) atau f ( x) − f (c) = ( x − c ) f ′(ξ)
x−c
Jadi f ( x ) − f (c) > 0 atau f ( x ) > f (c ) dan dipenuhi untuk semua x di dalam
20
c) Untuk membuktikan bagian ini akan ditinjau dalam dua kemungkinan, yaitu:
i. Jika f ′( x ) < 0 untuk semua x dalam (a, c) dan f ′( x ) < 0 untuk semua x
sehingga
f (c ) − f ( x )
= f ′(ξ) atau f (c ) − f ( x) = (c − x ) f ′(ξ)
c−x
sehingga
f ( x ) − f (c )
= f ′(ξ) atau f ( x) − f (c) = ( x − c ) f ′(ξ)
x−c
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
ii. Jika f ′( x ) > 0 untuk semua x dalam (a, c) dan f ′( x ) > 0 untuk semua x
sehingga
f (c ) − f ( x )
= f ′(ξ) atau f (c ) − f ( x) = (c − x ) f ′(ξ)
c−x
22
sehingga
f ( x ) − f (c )
= f ′(ξ) atau f ( x) − f (c) = ( x − c ) f ′(ξ)
x−c
Bukti :
f i ( x ) − f i (c )
lim = f '' (c ), x ≠ c (2.1)
x →c x−c
a). Menurut hipotesis f '' (c) > 0 sehingga dapat memilih ε > 0 dalam definisi
23
f ' ( x ) − f ' (c )
hingga − f ' ' (c ) < ε bilamana x−c < δ , x≠c atau
x−c
f ' ( x ) − f ' (c )
f ' ' (c ) − ε < < f ' ' (c ) + ε ,bilamana x dalam interval
x−c
(c − δ , c + δ ), x ≠ c.
Ini menyusul dari uji turunan pertama bahwa f memiliki minimum relatif
pada c.
f ' ( x ) − f ' (c )
Apabila ε > 0 yang dipilih kurang dari f '' (c) maka
x−c
f ' ( x ) − f ' (c )
> 0 bilamana (c − δ , c + δ ), x ≠ c.
x−c
f ' ( x) − f ' (c) > 0 atau f ' ( x) > f ' (c) untuk semua x dalam (c, c + δ ) dan
f ' ( x) − f ' (c) < 0 atau f ' ( x) < f ' (c) untuk semua x dalam (c − δ , c ) .
Ini berarti :
24
b). Menurut hipotesis f '' (c) < 0 sehingga dapat memilih ε > 0 dalam definisi
f ' ( x ) − f ' (c )
hingga + f ' ' (c ) < ε bilamana x−c < δ , x≠c atau
x−c
f ' ( x ) − f ' (c )
− f ' ' (c ) − ε < < − f ' ' (c ) + ε ,bilamana x dalam interval
x−c
(c − δ , c + δ ), x ≠ c.
Untuk membuktikan bahwa f memiliki minimum relatif pada c akan
Karena ε yang dipilih merupakan bilangan positif yang sangat kecil maka
f ' ( x ) − f ' (c )
terletak antara dua bilangan negatif, yang artinya :
x−c
f ' ( x ) − f ' (c )
> 0 bilamana (c − δ , c + δ ), x ≠ c.
x−c
- f ' ( x) − f ' (c) < 0 atau f ' ( x)\ < f ' (c) untuk semua x dalam (c, c + δ ) .
- f ' ( x) − f ' (c) > 0 atau f ' ( x) > f ' (c) untuk semua x dalam (c − δ , c ) .
Ini berarti :
25
Contoh 2.4
Penyelesaian :
Jadi f mempunyai nilai minimum relatif dengan nilai minimum relatif adalah
f (3) = −4
Contoh 2.5
1
Untuk f ( x) = x 3 − x 2 − 3 x + 4, gunakan uji turunan kedua untuk mengenali
3
Penyelesaian :
f '' ( x) = 2 x − 2 . Karena f '' (−1) = −4 < 0 dan f '' (3) = 4 > 0 maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
f ( -1) adalah nilai maksimum relatif dan f (3) adalah nilai minimum relatif.
turunan fungsi dengan satu variabel dalam menentukan nilai maksimum dan
minimum suatu fungsi. Dalam subbab ini, akan dibahas tentang perluasan untuk
didefinisikan dengan cara yang sama seperti pada fungsi dengan satu variabel.
Pada fungsi dengan dua variabel peranan interval terbuka digantikan dengan
cakram terbuka dan peranan interval tertutup digantikan dengan cakram tertutup.
Definisi nilai maksimum dan minimum suatu fungsi dengan dua variabel
Definisi 2. 7
suatu daerah di bidang yang memuat titik (a, b) . Jika terdapat suatu cakram
cakram terbuka yang berpusat di titik (a, b) dengan jari-jari r, maka fungsi f
f ( a, b) .
27
Definisi 2. 8
suatu daerah di bidang yang memuat titik (a, b) . Jika terdapat suatu cakram
cakram terbuka yang berpusat di titik (a, b) dengan jari-jari r, maka fungsi f
f ( a, b) .
28
domainnya yaitu bidang persegi tertutup pada bidang –xy yang titik-titiknya
maksimum relatif di titik B dan minimum relatif di titik A dan titik C. Fungsi
titik D.
(a, b) maka dikatakan bahwa f mempunyai ekstrem relatif di titik (a, b) dan jika
mempunyai nilai maksimum mutlak atau minimum mutlak di titik (a, b) maka
Teorema 2.6
B (( a, b); r ) dan f mencapai mempunyai nilai ekstrem relatif pada titik (a, b) serta
turunan parsial tingkat pertama dari f ada pada titik (a, b) , maka f x (a, b) = 0
dan f y ( a, b) = 0 .
Bukti:
Akan dibuktikan dalam dua kasus, yaitu jika f (a, b) adalah nilai maksimum
29
f ( a + h, b ) − f ( a , b )
terhadap x pada titik (a, b) adalah f x ( a, b) = lim
h →0 h
dalam B (( a, b); δ ) .
f ( a + h, b ) − f ( a , b )
Jika h → 0 + , h > 0 maka ≤0
h
f ( a + h, b) − f (a, b)
f x ( a, b) = lim ≤0
h →0 h
f ( a + h, b ) − f ( a , b )
Jika h → 0 − , h < 0 maka ≥0
h
f ( a + h, b) − f (a, b)
f x ( a, b) = lim ≥0
h →0 h
f ( a, b + k ) − f ( a, b)
terhadap y pada titik (a, b) adalah f y ( a, b) = lim
k →0 k
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
dalam B (( a, b); δ ) .
f (a , b + k ) − f ( a, b)
Jika k → 0 + , k > 0 maka ≤0
k
f ( a, b + k ) − f ( a, b)
f y ( a, b) = lim ≤0
k →0 k
f (a , b + k ) − f ( a, b)
Jika k → 0 − , k < 0 maka ≥0
k
f ( a, b + k ) − f ( a, b)
f y ( a, b) = lim ≥0
k →0 k
ii. Akan diperlihatkan bahwa jika f mempunyai nilai minimum relatif pada (a, b)
f ( a + h, b ) − f ( a , b )
terhadap x pada titik (a, b) adalah f x ( a, b) = lim
h →0 h
31
dalam B (( a, b); δ ) .
f ( a + h, b ) − f ( a , b )
Jika h → 0 + , h > 0 maka ≥0
h
f ( a + h, b) − f (a, b)
f x ( a, b) = lim ≥0
h →0 h
f ( a + h, b ) − f ( a , b )
Jika h → 0 − , h < 0 maka ≤0
h
f ( a + h, b) − f (a, b)
f x ( a, b) = lim ≤0
h →0 h
Akan diperlihatkan bahwa jika f mempunyai nilai minimum relatif pada (a, b)
f ( a, b + k ) − f ( a, b)
terhadap y pada titik (a, b) adalah f y ( a, b) = lim
k →0 k
dalam B (( a, b); δ ) .
f (a , b + k ) − f ( a, b)
Jika k → 0 + , k > 0 maka ≥0
k
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
f ( a, b + k ) − f ( a, b)
f y ( a, b) = lim ≥0
k →0 k
f (a , b + k ) − f ( a, b)
Jika k → 0 − , k < 0 maka ≤0
k
f ( a, b + k ) − f ( a, b)
f y ( a, b) = lim ≤0
k →0 k
Definisi 2.9.
Titik (a, b) disebut titik kritis dari fungsi f, jika berlaku f x (a, b) = 0 dan
f y ( a, b) = 0 .
Teorema 2.6 mengatakan bahwa syarat perlu agar suatu fungsi dengan dua
variabel mencapai nilai ekstrem relatif di suatu titik, di mana turunan parsialnya
ada di titik tersebut, adalah bahwa titik tersebut merupakan titik kritis dari
apabila turunan parsialnya di suatu titik sama dengan nol. Keadaan ini terjadi
pada suatu titik yang disebut dengan titik pelana (saddle point), yaitu titik kritis di
mana fungsi z = f ( x, y ) tidak mempunyai nilai ekstrem. Hal ini ditunjukkan pada
contoh 2.6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Contoh 2.6
f ( x, y ) = 6 x − 4 y − x 2 − 2 y 2
Penyelesaian:
f x ( x, y ) = 6 − 2 x dan f y ( x , y ) = −4 − 4 y
yaitu berupa paraboloida dengan titik puncak (3, -1, 11) dan terbuka ke bawah.
34
Contoh 2.7
Penyelesaian:
f x ( x, y ) = 4 x − y dan f y ( x, y ) = 2 y − x − 7
f x ( x, y ) = 4 x − y = 0
f y ( x, y ) = 2 y − x − 7 = 0
f (1, 4) = 2 + 16 − 4 − 28 = −14
f (1 + h, 4 + k ) = 2 (1 + h) 2 + (4 + k ) 2 − (1 + h)(4 + k )
= 2 + 4h + 2h 2 + 16 + 8k + k 2 − 4 − 4h − k − hk − 28 − 7 k
= 2h 2 + k 2 − hk − 14
( )
f (1 + h, 4 + k ) − f (1, 4) = 2h 2 + k 2 − hk = 2 h 2 − 12 hk + k 2
Jadi f mempunyai minimum relatif pada titik (1, 4) dengan nilai minimum
relatifnya -14.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Contoh 2.8
Penyelesaian:
f x ( x, y ) = 2 x
f y ( x , y ) = −2 y
f ( x, y ) = − y 2 bernilai negatif. Jadi titik (0,0) bukan merupakan nilai ekstrem dari
36
bahwa fungsi dengan dua variabel mempunyai ekstrem pada titik (a, b) . Untuk itu
diperlukan syarat cukup yang menjamin bahwa fungsi dengan dua variabel
Teorema 2.7
Maka berlaku:
f xx (a, b) > 0
f xx (a, b) < 0
37
Bukti:
1. Misalkan φ( x, y ) = f xx ( x, y ). f yy ( x, y ) − f xy2 ( x, y) .
terbuka B ′ (( a, b); r ′) .
persamaan berikut :
x = a + ht dan y = b + kt , 0 ≤ t ≤ 1
didefinisikan oleh:
F (t ) = f ( a + ht , b + kt ) (2.2)
F ′′(ξ) 2
F (t ) = F (0) + F ′(0) t + t (2.3)
2!
38
(2.3) didapat:
F ′(t ) = hf x ( a + ht , b + kt ) + kf y ( a + ht , b + kt ) (2.6)
Jika fungsi f dengan dua variabel dalam x dan y terdefinisi pada cakram
Jadi berlaku:
dan
39
akan diperoleh:
sebagai:
⎡ 2
f xy ⎛ f xy ⎞ ⎛ f xy ⎞
2
f ⎤
h f xx + 2hkf xy + k f yy
2 2
= f xx ⎢h + 2hk
2
+ ⎜⎜ k ⎟⎟ − ⎜⎜ k ⎟⎟ + k 2 yy ⎥
⎢⎣ f xx ⎝ f xx ⎠ ⎝ f xx ⎠ f xx ⎥
⎦
f ⎡⎛ f xy ⎞
2
f xx f yy − f xy2 2 ⎤
f (a + h, b + k ) − f (a, b) = xx ⎢⎜⎜ h + ⎟ + k ⎥ (2.11)
2 ⎢⎣⎝ f xx ⎟⎠ f xx2 ⎥⎦
dengan φ( a + hξ, b + kξ) > 0 . Jadi akan diperleh bentuk di dalam kurung
f ( a + h, b + k ) − f ( a, b) bertanda positif.
40
negatif.
F = h 2 f xx + 2hkf xy + k 2 f yy (2.12)
F=
f xx
(
1 2 2
h f xx + 2hkf xy f xx + k 2 f yy f xx ) , f xx ≠ 0
F=
1
f xx
[ (
(hf xx + kf xy ) 2 + k 2 f xx f yy − f xy2 )] , f xx ≠ 0 (2.13)
Misalkan
sama dengan f xx .
− hf xx k 2H k 2H
• diambil k = ,maka F = = 2 f xx ,
f xy f xx f xx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
k 2H − hf xx
2
< 0 , untuk nilai k = dan F mempunyai tanda yang
f xx f xy
berlawanan dengan f xx .
Dari dua contoh diatas, dapat disimpulkan bahwa titik kritisnya merupakan
titik pelana karena F tidak memberikan tanda yang sama untuk setiap
( h, k ) yang diberikan.
1. Menentukan f x ( x, y ) dan f y ( x, y )
3. Menentukan f xx ( x, y ) , f xy ( x, y ) , dan f yy ( x, y )
titik kritis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Contoh 2.9
f ( x, y ) = 2 x 4 + y 2 − x 2 − 2 y
Penyelesaian:
f x ( x, y ) = 8 x 3 − 2 x
f y ( x, y ) = 2 y − 2
f xx ( x, y ) = 24 x 2 − 2
f yy ( x, y ) = 2
f xy ( x, y ) = 0
kemudian dihitung:
f xx (− 12 ,1) = 4 > 0
Karena H (− 12 ,1) > 0 , maka menurut Teorema 2.7 f mencapai minimum relatif di
titik (− 12 ,1) .
f xx (0,1) = −2 < 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Karena H (0,1) < 0 , maka menurut Teorema 2.7 f tidak mencapai minimum
f xx ( 12 ,1) = 4 > 0
Karena H ( 12 ,1) > 0 , maka menurut Teorema 2.7 f mencapai minimum relatif di
titik ( 12 ,1) .
Jadi dapat disimpulkan bahwa f mencapai nilai minimum relatif di titik (− 12 ,1)
Contoh 2.10
Tentukan nilai ekstrem relatif untuk fungsi yang didefinisikan sebagai berikut:
f ( x, y ) = x 2 + y 2 − 2 x + 1
Penyelesaian:
f x ( x, y ) = 2 x − 2
f y ( x, y ) = 2 y
dan y = 0.
f xx ( x, y ) = 2 > 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
f yy ( x, y ) = 2
f xy ( x, y ) = 0
pada titik (1,0) dipunyai H = 2.2 − 0 2 = 4 > 0 . Karena f xx ( x, y ) > 0 dan H > 0 ,
Contoh 2.11
f ( x, y ) = x 3 + y 3 − 3x − 12 y + 20
Penyelesaian :
f x ( x, y ) = 3 x 3 − 3
f y ( x, y ) = 3 y 2 − 12
f x ( x, y ) = 0 untuk x = ±1
f y ( x, y ) = 0 untuk y = ±2
f xx ( x, y ) = 6 x
f yy ( x, y ) = 6 y
f xy ( x, y ) = 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Kemudian,
f xx ( x, y ) = 6 > 0 dan H = 6 (1). 6(2) − 0 2 = 72 > 0 , yang berarti bahwa titik (1,2)
Pada fungsi dengan satu variabel, biasanya fungsi yang ingin dicari nilai
maksimum atau minimum terdefinisi pada interval tertutup [a,b] sehingga fungsi
yang menjamin tentang adanya nilai ekstrem mutlak suatu fungsi dengan satu
Seperti halnya pada fungsi dengan satu variabel, teorema berikut, yang
sangat sukar dibuktikan namun secara intuisi jelas, akan membantu dalam
46
Jika fungsi f kontinu pada suatu himpunan tertutup dan terbatas pada ℜ , maka f
mempunyai nilai maksimum mutlak dan minimum mutlak pada titik-titik di dalam
ℜ.
maka teorema di atas menjamin adanya nilai maksimum dan minimum mutlak
fungsi f ( x, y ) pada ℜ . Ekstrem mutlak ini dapat terjadi pada batas ℜ atau
dalam pedalaman ℜ1 , namun jika ekstrem mutlak yang terjadi pada titik
Teorema 2.9
Bukti:
Jika fungsi f ( x, y ) mempunyai ekstrem mutlak pada titik (a, b) dalam pedalaman
domain f, maka f (a, b) merupakan nilai terbesar atau terkecil dalam pedalaman
dmain f. Dengan demikian, ini dapat berarti bahwa nilai terbesar atau terkecil dari
f berada di sekitar titik (a, b) . Atau dengan kata lain terdapat suatu kitaran yang
berpusat di titik (a, b) yang menjadikan f (a, b) adalah suatu nilai terbesar atau
47
f y ( x, y ) = 0 . Menurut Teorema 2.8 maka titik (a, b) merupakan titik kritis dari
f ( x, y ) . ■
nilai terbesar akan menjadi nilai maksimum mutlak dan nilai terkcil akan
Contoh 2.12
Tentukan nilai maksimum dan minimum mutlak fungsi yang didefinisikan oleh
f ( x, y ) = 3 xy − 6 x − 3 y + 7
Pada daerah segitiga tertutup ℜ dengan koordinat-koordinat (0,0), (3,0) dan (0,5)
Penyelesaian:
48
y
(0,5)
(0,0) (3,0) x
f x ( x, y ) = 3 y − 6
f y ( x, y ) = 3 x − 3
49
Pada ruas garis ini dipunyai y = 0 dan f ( x, y ) dapat diubah menjadi fungsi
semua x.
Jadi nilai ekstrem u ( x ) = −6 x + 7 terjadi pada titik-titik ujung ruas garis di antara
Pada ruas garis ini dipunyai x = 0 dan f ( x, y ) dapat diubah menjadi fungsi
semua y.
Jadi nilai ekstrem v ( y ) = −3 y + 7 terjadi pada titik-titik ujung ruas garis di antara
Persamaan garis yang melalui titik (3,0) dan titik (0,5) adalah y = − 53 x + 5
= −5 x 2 + 14 x − 8 , dengan 0 ≤ x ≤ 3
50
w′( x ) = −10 x + 14
yaitu x = 0 dan x = 3.
Dengan memasukan x = 7
5 ke dalam persamaan y = − 53 x + 5 , maka akan di dapat
Kemudian mendaftar semua nilai f ( x, y ) pada titik kritis dan pada titik-titik batas
( x, y ) f ( x, y )
(0,0) 7
(3,0) -11
(0.5) -8
( 75 , 83 ) 9
8
(1,2) 1
Dari tabel tampak bahwa nilai maksimum mutlak adalah 7 dan terjadi pada titik
(0,0) dan nilai minimum mtlak adalah -11 dan terjadi pada titik (3,0). Gambar
51
y
(0,5)
⎛7 8⎞
⎜ , ⎟
⎝ 5 3⎠
(1,2)
(0,0) (3,0) x
BAB III
TEOREMA TAYLOR
Salah satu awal penerapan kalkulus adalah perhitungan nilai- nilai fungsi
seperti sin x, ln x, dan e x .Ide ini muncul untuk mendekati fungsi yang diketahui
hasilnya cukup kecil atau masih dalam suatu batas toleransi tertentu.
A. Deret Pangkat
suku konstan. Dalam penulisan ini akan diperhatikan sebuah deret yang suku –
sukunya berkaitan dengan variabel. Deret seperti ini merupakan dasar penting
∑a
n=0
n x n = a 0 + a1 x + a 2 x 2 + L + a n x n + L (3.1)
ρ (x ) = a 0 + a1 x + a 2 x 2 + a 3 x 3 + L + a n x n (3.2)
53
berikut :
f (0) = ρ(0), f ' (0) = ρ' (0), f " (0) = ρ " (0),L, f ( n ) (0) = ρ n (0) (3.3)
bahwa f (x ) dan ρ (x ) hasilnya akan cukup dekat dalam suatu interval yang
berpusat di x = 0 .
ρ "( x ) = 2a 2 + 3.2a 3 x + L + n( n − 1) a n x n − 2 ,
ρ ( n ) ( x ) = n( n − 1)(n − 2) La n = n! a n .
pada x = 0 diperoleh
ρ (0) = a 0 ,
ρ ' (0) = a1 ,
ρ " (0) = 2a 2 ,
ρ ( n ) (0) = n! a n .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Sehingga diperoleh
a 0 = f (0),
a 1 = f ' (0),
f " (0)
a2 = ,
2!
f ''' (0)
a3= ,
3!
(n)
f ( 0)
an= .
n!
Jika nilai – nilai tersebut disubtitusikan ke persamaan (3.2), maka akan diperoleh
Definisi 3.1
didefinisikan sebagai
Polinom tersebut bersifat bahwa nilainya dan nilai – nilai n turunan pertamanya
55
Contoh 3.1
Penyelesaian:
Andaikan f (x ) = e x , maka
1 2 1 3 1
ρ n ( x) = 1 + x + x + x + L+ xn.
2! 3! n!
Contoh 3.2
Penyelesaian:
Andaikan f ( x) = sin x maka f ' ( x) = cos x , f " ( x ) = − sin x, f ' ' ' ( x ) = − cos x.
ρ1 ( x ) = 0 + x = x ,
ρ 2 ( x) = 0 + x + 0 = x,
x3 x3
ρ 3 ( x) = 0 + x + 0 − = x− ,
3! 3!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
x3 x3
ρ 4 ( x) = 0 + x + 0 − +0= x− ,
3! 3!
x3 x5 x3 x5
ρ 5 ( x) = 0 + x + 0 − +0+ = x− + ,
3! 5! 3! 5!
x3 x5 x3 x5
ρ 6 ( x) = 0 + x + 0 − +0+ +0= x− + ,
3! 5! 3! 5!
x3 x5 x7 x 2 n +1
ρ 2 n+1 ( x) = ρ 2 n + 2 ( x) = x − + − + L + (−1) n .
3! 5! 7! (2n + 1)!
ρ( x ) = c 0 + c1 ( x − a ) + c 2 ( x − a ) 2 + c 3 ( x − a ) 3 + L + c n ( x − a ) n (3.5)
ρ ' ( x ) = c1 + 2c 2 ( x − a ) + 3c3 ( x − a ) 2 + L + nc n ( x − a ) n −1 ,
ρ ( n ) ( x ) = n( n − 1)(n − 2) L c n = n!c n .
untuk x = a diperoleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
ρ (a ) = c0 ,
ρ ' (a) = c1 ,
c 0 = f ( a ),
c1 = f ' (a ),
f '' (a)
c2 = ,
2!
f ''' (a)
c3 = ,
3!
f ( n ) (a)
cn = .
n!
x = a.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Definisi 3.2
f " (a ) f "' ( a )
ρ n ( x ) = f ( a ) + f ' ( a )( x − a ) + ( x − a) 2 + ( x − a)3 + L
2! 3!
f ( n ) (a )
+ ( x − a) n (3.6)
n!
Contoh 3.3
Penyelesaian:
⎛ 1 1 1 ⎞
ρ 4 ( x) = e⎜1 + ( x − 1) + ( x − 1) 2 + ( x − 1) 3 + ( x − 1) 4 ⎟ .
⎝ 2! 3! 4! ⎠
Contoh 3.4
π
Tentukan polinomial Taylor ρ 4 ( x) untuk sin x disekitar x = .
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Penyelesaian:
⎛π ⎞ ⎛π ⎞ ⎛π ⎞ ⎛π ⎞
f ' ⎜ ⎟ = 0, f " ⎜ ⎟ = −1, f "' ⎜ ⎟ = 0, f ⎜ ⎟ = 1.
( 4)
π
Jadi polinomial Taylor ke -4 untuk sin x disekitar x = adalah
2
⎛π ⎞ ⎛ π ⎞⎛ π ⎞ 1 ⎛ π ⎞⎛ π⎞ 1 ⎛ π ⎞⎛ π⎞
2 3
⎛ π ⎞⎛ π⎞
4
1
+ f ( 4 ) ⎜ ⎟⎜ x − ⎟
4! ⎝ 2 ⎠⎝ 2⎠
π⎞ π⎞
2 4
1⎛ 1⎛
=1 − ⎜x− ⎟ + ⎜x − ⎟ .
2! ⎝ 2⎠ 4! ⎝ 2⎠
n
f ( k ) (a) f " (a ) f ( n ) (a)
∑
k =0 k!
( x − a) = f (a) + f (a)( x − a) +
k '
2!
( x − a) + L +
2
n!
( x − a) n
polinomial Taylor dan n turunan pertama pada x = a akan menjadi lebih baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
berpusat di x = a .
B. Deret Taylor
dan dua variabel terlebih dahulu diberikan definisi tentang deret Taylor.
Definisi 3.3
n
f ( k ) (a) f " (a)
∑
k =0 k!
( x − a) k = f (a) + f ' (a)( x − a) +
2!
( x − a) 2 + L
f ( n ) (a)
+ ( x − a) n + L (3.7)
n!
Definisi 3.4
n
f ( k ) (0) k f " (0) 2 f "' (0) 3 f ( n ) (0) n
∑
k =0 k!
x = f (0) + f ' (0) x +
2!
x +
3!
x +L+
n!
x +L
(3.8)
Contoh 3.5
61
n
xk 1 1 1
∑
k = 0 k!
= 1 + x + x2 + x3 + L + xn .
2! 3! n!
n
xk 1 1 1
∑
k = 0 k!
= 1 + x + x 2 + x 3 + L + x n + L.
2! 3! n!
Contoh 3.6
1
Tentukan deret Taylor di sekitar x = 1 untuk x =
x
Penyelesaian:
1
Andaikan f ( x) = sehingga
x
1 2 3 .2 4 .3 .2
f ' ( x) = − , f " ( x) = 3 , f "' ( x) = − 4 , f ( 4)
( x) = ,
x x x x5
f ' (1) = −1, f " (1) = 2!, f "' (1) = −3!, f ( 4 ) (1) = 4!
∑ (−1)
k =1
k
( x − 1) k = 1 − ( x − 1) + ( x − 1) 2 − ( x − 1) 3 + L
dengan polinomial Taylor atau Maclaurin. Jika suatu fungsi f didekati oleh
selisih f ( x) − ρ n ( x). Selisih ini biasanya disebut sisa ke – n dan ditulis dengan
Rn ( x) = f ( x) − ρ n ( x).
62
Jika fungsi f (x ) berturunan n + 1 kali pada setiap titik dalam suatu interval
f " (a ) f (n) (a )
ρ n ( x ) = f ( a ) + f ' ( a )( x − a ) + ( x − a) 2 + L + ( x − a) n
2! n!
Maka untuk setiap x dalam interval, ada sekurang – kurangnya satu titik c antara
f ( n +1) (c)
Rn ( x ) = f ( x ) − ρ n ( x ) = ( x − a) n +1 . (3.9)
(n + 1)!
Bukti :
Menurut hipotesis, f berturunan n + 1 kali pada setiap titik dalam interval yang
memuat titik a . Pilih suatu titik b dalam interval ini dan kita anggap b > a.
didefinisikan
H ( x) = f ( x) − ρ n ( x) (3.10)
G ( x) = ( x − a) n +1 (3.11)
Karena f ( x ) dan ρ n (x) bernilai sama dan n turunan pertama juga sama di x = a ,
maka
G ( x) = ( x − a) n +1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
G ' ( x) = n + 1( x − a ) n (3.13)
Secara langsung dapat diperiksa bahwa fungsi H dan G memenuhi hipotesis dari
teorema Perluasan Nilai Tengah pada interval [a, b] , sehingga ada titik c1 dalam
Jika digunakan Teorema Perluasan Nilai Tengah untuk H ' dan G ' atas
interval [a, c1 ] , maka dapat diturunkan bahwa ada suatu titik c2 dengan
H ′(c1 ) H ′′(c 2 )
=
G ′(c1 ) G ′′(c 2 )
H (b) H ′′(c 2 )
=
G (b) G ′′(c 2 )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Sekarang jelaslah bahwa bila diteruskan dengan cara ini dan dengan
H (b) H ( n +1) (c n +1 )
= (3.17)
G (b) G ( n +1) (c n +1 )
( n + 1) adalah nol .
( n + 1)! sehingga
H (b) f ( n +1) (c n +1 )
= .
G (b) (n + 1)!
berlakulah bahwa
f ( n +1) (c)
f (b) − ρ n (b) = (b − a) n +1
(n + 1)!
Dan ini adalah tepat (3.9) dalam Teorema Taylor dengan pengecualian bahwa
x.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
f ( n +1) (c)
Rn ( x ) = f ( x ) − ρ n ( x ) = ( x − a ) n +1
(n + 1)!
f ( n +1) (c)
+ ( x − a ) n +1 (3.20)
(n + 1)!
Jika f(x,y) adalah fungsi dengan dua variabel yang mempunyai turunan parsial
hingga pangkat ke- (n + 1) yang kontinu pada suatu kitaran yang berpusat pada
titik ( a,b) dan Polinomial Taylor ke-n untuk f disekitar titik (a,b) adalah :
⎛ ∂ ∂ ⎞
ρ n ( x, y ) = f (a, b) + ⎜⎜ ( x − a ) + ( y − b) ⎟ f (a, b) + 1 ⎛⎜ ( x − a ) 2 ∂ +
∂x ∂y ⎟ 2! ⎝ ∂x 2
⎝ ⎠
∂ ∂2 ⎞ 1⎛ ∂
2( x − a)( y − b) + ( y − b) 2 2 ⎟⎟ f (a, b) + ... ⎜ ( x − a) +
∂x∂y ∂y ⎠ n! ⎝ ∂x
n
∂ ⎞
( y − b) ⎟⎟ f (a, b),
∂y ⎠
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
maka untuk setiap (x.y) dalam kitaran, ada sekurang – kurangnya satu titik
⎛ ∂ ∂ ⎞
n +1
⎜
Rn ( x, y ) = f ( x, y ) − ρ n ( x, y ) = ( x − a) + ( y − b) ⎟⎟ f (a1 , b1 ).
⎜ ∂x ∂y ⎠
⎝
Bukti :
Diketahui f(x,y) adalah fungsi dengan dua variabel x dan y yang terdefinisi
( n +1)
Pada himpunan tertutup dan terbatas dan turunan parsial f kontinu dalam
x = a + ht , y = b + kt
dimana h dan k adalah konstanta, akan dihasilkan fungsi dari variabel tunggal t
yaitu F (t ) = f ( x, y ) = f (a + ht , b + kt )
dx dy
F ' (t ) = f x ( x, y ) + f y ( x, y )
dt dt
= hf x ( x, y ) + kf y ( x, y ).
⎡ dx dy ⎤ dx ⎡ dx dy ⎤ dy
F ' ' (t ) = ⎢ f xx ( x, y ) + f yy ( x, y ) ⎥ + ⎢ f xy ( x, y ) + f yy ( x, y ) ⎥
⎣ dt dt ⎦ dt ⎣ dt dt ⎦ dt
[ [
= hf xx ( x, y ) + kf yx ( x, y )]h + hf xy ( x, y ) + kf yy ( x, y ) k]
= h 2 f xx ( x, y ) + hkf yx ( x, y ) + hkf xy ( x, y ) + k 2 f yy ( x, y )
= h 2 f xx ( x, y ) + 2hkf yx ( x, y ) + k 2 f yy ( x, y ) .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
⎡ d 2x dx dy d 2 y ⎤ dx
F (t ) = ⎢ f xxx ( x, y ) 2 + 2 f xyx ( x, y )
"'
+ f yyx ( x, y ) 2 ⎥ +
⎣ dt dt dt dt ⎦ dt
⎡ d 2x dx dy d 2 y ⎤ dy
= ⎢ f xxy ( x, y ) 2 + 2 f xyy ( x, y ) + f yyy ( x, y ) 2 ⎥
⎣ dt dt dt dt ⎦ dt
[
= h 2 f xxx ( x, y ) + 2hkf xyx ( x, y ) + k 2 f yyx ( x, y ) ]h +
[h 2
f xxy ( x, y ) + 2hkf xyy ( x, y ) + k 2 f yyy ( x, y ) ]k
.
..
⎛ ∂ ∂ ⎞ ∂f ∂f
F ' (t ) = ⎜⎜ h + k ⎟⎟ f ( x, y ) ≡ h + k ,
⎝ ∂x ∂y ⎠ ∂x ∂y
2
⎛ ∂ ∂ ⎞ ∂2 f ∂2 f ∂2 f
F " (t ) = ⎜⎜ h + k ⎟⎟ f ( x, y ) ≡ h 2 2 + 2hk + k2 2 ,
⎝ ∂x ∂y ⎠ ∂x ∂x∂y ∂y
3
⎛ ∂ ∂ ⎞ 3 ∂ f
3
∂3 f 2 ∂ f
3
3 ∂ f
3
F (t ) = ⎜⎜ h + k ⎟⎟ f ( x, y ) ≡ h
"'
+ 3h k 2 + 3hk
2
+k ,
⎝ ∂x ∂y ⎠ ∂x 3 ∂x ∂y ∂x∂y 2 ∂y 3
..
.
n
⎛ ∂ ∂ ⎞
F (n)
(t ) = ⎜⎜ h + k ⎟⎟ f ( x, y ),
⎝ ∂x ∂y ⎠
∂n f n n −1 ∂n f n −1 ∂n f n ∂ f
n
≡ hn + C h k + L + C n
n −1 hk + k ,
∂x n ∂x n −1∂y ∂x∂y n −1 ∂y n
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
n +1
( n +1) ⎛ ∂ ∂ ⎞
F (t ) = ⎜⎜ h + k ⎟⎟ f ( x, y )
⎝ ∂x ∂y ⎠
∂ n +1 f n +1 n ∂
n +1
f n ∂
n +1
n +1 ∂
n +1
f
≡ h n +1 n +1
+ C h k + L + C n +1
hk + k n +1
.
∂x ∂x ∂y
n
∂x∂y n
∂y
1 1
(3.21)
tetapi F (1) = f (a + h, b + k ).
F ( 0) = f ( a , b )
⎛ ∂ ∂ ⎞
F ' (0) = ⎜⎜ h + k ⎟⎟ f (a, b)
⎝ ∂x ∂y ⎠
2
⎛ ∂2 ∂2 ∂2 ⎞ ⎛ ∂ ∂ ⎞
= ⎜⎜ h 2 2 + 2hk + k 2 2 ⎟⎟ f (a, b) = ⎜⎜ h + k ⎟⎟ f (a, b).
⎝ ∂x ∂x∂y ∂y ⎠ ⎝ ∂x ∂y ⎠
F "' (0) = h 3 f xxx (a, b) + 3h 2 kf xxy (a, b) + 3hk 2 f xyy (a, b) + k 3 f yyy (a, b),
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
⎛ ∂3 ∂3 ∂3 3 ∂
3
⎞
= ⎜⎜ h 3 3 + 3h 2 k 2 + 3hk 2 + k ⎟ f ( a, b)
3 ⎟
⎝ ∂x ∂x ∂y ∂x∂y ∂y ⎠
2
3
⎛ ∂ ∂ ⎞
= ⎜⎜ h + k ⎟⎟ f (a, b),
⎝ ∂x ∂y ⎠
n +1
⎛ ∂ ∂ ⎞
F ( n +1)
(θ ) = ⎜⎜ h + k ⎟⎟ f (a + θh, b + θk ).
⎝ ∂x ∂y ⎠
⎛ ∂ ∂ ⎞ 1⎛ ∂2 ∂2 ∂2 ⎞
f (a + h, b + k ) = f (a, b) + ⎜⎜ h + k ⎟⎟ f (a, b) + ⎜⎜ h 2 2 + 2hk + k2 2 ⎟⎟
⎝ ∂x ∂y ⎠ 2! ⎝ ∂x ∂x∂y ∂y ⎠
n n +1
1⎛ ∂ ∂ ⎞ 1 ⎛ ∂ ∂ ⎞
+ L + ⎜⎜ h + k ⎟⎟ f (a, b) + ⎜⎜ h + k ⎟⎟ f (a + θh, b + θk )
n! ⎝ ∂x ∂y ⎠ (n + 1)! ⎝ ∂x ∂y ⎠
(3.23)
mana ( a + θh, b + θk ) dalam suatu kitaran yang berpusat pada titik (a,b) dan
0 < θ < 1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
pertama sampai dengan turunan ke – n yang bernilai nol di titik kritis c, dan
h n +1
f (c + h ) − f (c ) = f ( n +1 (c + θh)
(n + 1)!
untuk suatu biangan θ dengan 0 < θ < 1 . Berdasarkan sifat kekontinuan, maka
( n +1)
a. f (x ) mencapai maksimum di c jika f (c ) < 0
( n +1)
b. f (x ) mencapai minimum di c jika f (c ) > 0
Contoh 4.1
Penyelesaian:
71
f ′( x) = 6 x 2
f ′(0) = 0
f ′′( x) = 12 x
f ′′(0) = 0
f ′′′( x ) = 12
f ′′′(0) = 12 ≠ 0
h 2+1 h3
f (0 + h) − f (0) = f ( 2+1) (0 + θh) atau f (h) − f (0) = f ′′′(θh) di mana
(2 + 1)! 3!
h3
Karena n genap dan f (n)
(c) = 0 maka tanda dari f (h) − f (0) = f ′′′(θh)
3!
berubah, yaitu:
f ( h ) − f ( 0) < 0 .
f ( h ) − f ( 0) > 0 .
h3
Karena tanda dari f (h) − f (0) = f ′′′(θh) berubah-ubah, maka f (0) bukan
3!
72
Contoh 4.2
Penyelesaian:
f ′( x) = 4 x 3
f ′(0) = 0
f ′′( x) = 12 x 2
f ′′(0) = 0
f ′′′( x) = 24 x
f ′′′(0) = 0
f ( 4 ) ( x) = 24
f ( 4) (0) = 24 ≠ 0
h 3+1
f (0 + h) − f (0) = f (3+1) (0 + θh)
(3 + 1)!
h 4 ( 4)
f (h) − f (0) = f (θh) di mana θh di dalam interval ( −δ , δ ) .
4!
73
kedua. Namun apabila nilai H = f xx (a, b). f yy (a, b) − f xx2 (a, b) = 0 , maka belum
order pertama sampai dengan order ke – n bernilai nol di titik (a,b), maka
f (a + h, b + k ) − f (a, b) = Rn +1 (a + θh, b + θk )
n +1
1 ⎡ ∂ ∂⎤
Rn +1 ( x, y ) = ⎢ h +k ⎥ f ( x, y ) .
(n + 1)! ⎣ ∂x ∂y ⎦
Secara teoritis ada atau tidak adanya nilai ekstrem di titik (a,b) dapat diperiksa
Rn +1 (a + θh, b + θk ) tetap atau tidak tetap. Dalam praktek tidak mudah untuk
R2 (a + θh, b + θk ) =
2!
[
1 2
]
h f xx + 2hkf xy + k 2 f yy ( a + θh, b + θk )
dengan f xx , f xy dan f yy tidak semuanya bernilai nol di titik (a,b). Dalam hal ini
tanda dari R2 (a + θh, b + θk ) ditentukan oleh tanda dari R2 (a, b) , karena pada
74
ii. Jika H (a, b) > 0 dan f xx (a, b) < 0 terjadi maksimum di (a,b)
Contoh 4.3
Penyelesaian :
f x ( x, y ) = 4 x 3 − 2 xy 2 , f x (0,0) = 0
f y ( x, y ) = −2 x 2 y + 4 y 3 , f y (0,0) = 0
f xx ( x, y ) = 12 x 2 − 2 y 2 , f xx (0,0) = 0
f yy ( x, y ) = −2 x 2 + 12 y 2 , f yy (0,0) = 0
f xy ( x, y ) = −4 xy , f xy (0,0) = 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Kemudian digunakan turunan ketiga dan rumus Taylor dengan sisa suku ketiga
f xxx ( x, y ) = 24 x
f yyy ( x, y ) = 24 y
f xxy ( x, y ) = −4 y
f xyy ( x, y ) = −4 x
⎡ ∂ ∂⎤ 1⎡ ∂2 ∂ ∂2 ⎤
f (h, k ) − f (0,0) = ⎢h + k ⎥ f (0,0) + ⎢h 2 2 + 2hk + k 2 2 ⎥ f (0,0) + R3
⎣ ∂x ∂y ⎦ 2! ⎣ ∂x ∂x∂y ∂y ⎦
di mana
1 ⎛ ∂3 ∂3 ∂3 3 ∂
3
⎞
R3 = ⎜⎜ h 3 3 + 3h 2 k 2 + 3hk 2 + k ⎟ f (θh, θk ) , 0 < θ < 1
3 ⎟
6 ⎝ ∂x ∂x ∂y ∂x∂y 2
∂y ⎠
1 ⎛ 3 ∂3 ∂3 ∂3 3 ∂
3
⎞
f (h, k ) − f (0,0) = ⎜⎜ h + 3h 2
k + 3hk 2
+ k ⎟ f (θh, θk )
3 ⎟
6 ⎝ ∂x 3
∂x ∂y
2
∂x∂y 2
∂y ⎠
=
6
(
1 3
h (24θh) + 3h 2 k ( −4θk ) + 3hk 2 ( −4θh) + k 3 (24θk ) )
1
= (24θh 4 − 12θh 2 k 2 − 12θh 2 k 2 + 24θk 4 )
6
= 4θ (h 4 − h 2 k 2 ) 2 + h 2 k 2
Ini berarti bahwa f ( h, k ) − f (0,0) bernilai positif untuk setiap (h, k) di dalam
kitaran titik (0,0). Jadi f ( x, y ) mempunyai nilai minimum pada titik (0,0) dengan
76
Contoh 4.4
Penyelesaian:
f x ( x, y ) = 4 x 3 , f x (0, 0) = 0
f y ( x, y ) = −4 y 3 , f y (0, 0) = 0
f xx ( x, y ) = 12 x 2 , f xx (0, 0) = 0
f yy ( x, y ) = −12 y 2 , f yy (0, 0) = 0
f xy ( x, y ) = 0 , f xy (0, 0) = 0
dan rumus Taylor dengan sisa suku ketiga untuk menentukan ada tidaknya nilai
f xxx ( x, y ) = 24 x
f xxy ( x, y ) = 0
f xyy ( x, y ) = 0
f yyy ( x, y) = −24 y
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
⎛ ∂ ∂ ⎞ 1⎛ ∂2 ∂2 ∂2 ⎞
f (h, k ) − f (0,0) = ⎜⎜ h + k ⎟⎟ f (0,0) + ⎜⎜ h 2 2 + 2hk + k 2 2 ⎟⎟ f (0,0) + R3
⎝ ∂x ∂y ⎠ 2 ⎝ ∂x ∂x∂y ∂y ⎠
di mana
1 ⎛ ∂3 ∂3 ∂3 3 ∂
3
⎞
R3 = ⎜⎜ h 3 3 + 3h 2 k 2 + 3hk 2 + k ⎟ f (θh, θk ) , 0 < θ < 1
3 ⎟
6 ⎝ ∂x ∂x ∂y ∂x∂y 2
∂y ⎠
1 ⎛ 3 ∂3 ∂3 ∂3 3 ∂
3
⎞
f (h, k ) − f (0,0) = ⎜⎜ h + 3h 2
k + 3hk 2
+ k ⎟ f (θh, θk )
3 ⎟
6 ⎝ ∂x 3
∂x ∂y
2
∂x∂y 2
∂y ⎠
=
1 3
6
(
h ( 24 θh ) + 3 h 2 k ( 0 ) + 3 hk 2 ( 0 ) + k 3 ( − 24 θk ) )
=
1
6
(24θh 4 − 24θk 4 ) = 4θ (h 4 − k 4 ) = 4θ (h 2 − k 2 )(h 2 + k 2 )
Nilai f (h, k ) akan lebih besar atau lebih kecil dari f (0,0) tergantung dari h dan k
yang diberikan. Karena memberikan tanda yang berbeda untuk setiap ( h, k ) yang
diberikan, maka f (0,0) bukan merupakan nilai ekstrem dan titik stasioner (0,0)
BAB V
PENUTUP
fungsi dari satu dan dua variabel. Jika fungsi satu variabel f (x ) mempunyai turunan
pertama sampai dengan turunan ke – n yang bernilai nol di titik c, dan f ( n+1) ( x)
kontinu di c dengan f ( n +1) (c) ≠ 0 maka f (x ) dapat diuraikan menjadi deret Taylor
h n +1
f (c + h ) − f (c ) = f ( n +1 (c + θh)
(n + 1)!
( n +1
Berdasarkan sifat kekontinuan, maka tanda f (c + θh) akan sama dengan tanda
f ( n+1 (c) .
( n +1)
a. f (x ) mencapai maksimum di c jika f (c ) < 0
( n +1)
b. f (x ) mencapai minimum di c jika f (c ) > 0
Untuk fungsi dua variabel f ( x, y ) jika semua turunan parsialnya mulai order
79
f (a + h, b + k ) − f (a, b) = Rn +1 (a + θh, b + θk )
n +1
1 ⎡ ∂ ∂⎤
Rn +1 ( x, y ) = ⎢ h +k ⎥ f ( x, y ) .
(n + 1)! ⎣ ∂x ∂y ⎦
Secara teoritis ada atau tidak adanya nilai ekstrem di titik (a,b) dapat diperiksa
apabila untuk nilai-nilai h dan k cukup kecil dan tanda dari Rn +1 (a + θh, b + θk )
tetap atau tidak tetap. Dalam praktek tidak mudah untuk mengadakan penyelidikan
R2 (a + θh, b + θk ) =
2!
[
1 2
]
h f xx + 2hkf xy + k 2 f yy (a + θh, b + θk )
dengan f xx , f xy dan f yy tidak semuanya bernilai nol di titik (a,b). Dalam hal ini tanda
dari R2 (a + θh, b + θk ) ditentukan oleh tanda dari R2 (a, b) , karena pada pembahasan
80
DAFTAR PUSTAKA
Louis Lithold. 1986. Kalkulus dan Ilmu Ukur Analitik. Jakarta : P.T. Bina Aksara.