Anda di halaman 1dari 92

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PEMBAHASAN

EKSTREM FUNGSI SATU VARIABEL DAN DUA VARIABEL

DENGAN TEOREMA TAYLOR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Sains (S. Si)
Program Studi Matematika

Disusun oleh :
Sihwanto
NIM : 003114045

PROGRAM STUDI MATEMATIKA JURUSAN MATEMATIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian dari karya orang lain, kecuali yang telah

disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, Maret 2007

Penulis

iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini ku persembahkan kepada:


Kedua orang tuaku
Almamaterku
dan
wiwin

v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

Skripsi ini membahas tentang penggunaan Teorema Taylor dalam penyelidikan


nilai ekstrem untuk fungsi dari satu dan dua variabel. Jika fungsi satu variabel
f (x ) mempunyai turunan pertama sampai dengan turunan ke – n yang bernilai
nol di titik c, dan f ( n+1) ( x) kontinu di c dengan f ( n +1) (c) ≠ 0 maka terdapat
h n +1
bilangan θ dengan 0 < θ < 1 sehingga f (c + h) − f (c) = f ( n +1 (c + θh) .
(n + 1)!
Apabila n gasal maka:
a. f (x ) mencapai maksimum di c jika f ( n +1) (c) < 0
b. f (x ) mencapai minimum di c jika f ( n +1) (c) > 0
Apabila n genap maka tidak terjadi ekstrem di c.

Untuk fungsi dua variabel f ( x, y ) jika semua turunan parsialnya mulai order
pertama sampai dengan order ke – n bernilai nol di titik (a,b), maka
f (a + h, b + k ) − f (a, b) = Rn +1 (a + θh, b + θk )
untuk suatu bilangan θ dengan 0 < θ < 1 dan
n +1
1 ⎡ ∂ ∂⎤
Rn +1 ( x, y ) = ⎢ h + k ⎥ f ( x, y ) .
(n + 1)! ⎣ ∂x ∂y ⎦
Secara teoritis ada atau tidak adanya nilai ekstrem di titik (a,b) dapat diperiksa
apabila untuk nilai-nilai h dan k cukup kecil dan tanda dari
Rn +1 (a + θh, b + θk ) tetap atau tidak tetap. Dalam praktek tidak mudah untuk
mengadakan penyelidikan pada keadaan Rn +1 (a + θh, b + θk ) untuk n > 1 .

Dalam skripsi ini hanya dibahas untuk keadaan n = 1 , yaitu untuk:


1
[ ]
R2 (a + θh, b + θk ) = h 2 f xx + 2hkf xy + k 2 f yy (a + θh, b + θk )
2!
dengan f xx , f xy dan f yy tidak semuanya bernilai nol di titik (a,b). Dalam hal ini
tanda dari R2 (a + θh, b + θk ) ditentukan oleh tanda dari R2 (a, b) , karena pada
pembahasan ini diasumsikan bahwa R2 ( x, y) kontinu di titik (a,b).
Jika H (a, b) = f xx (a, b) f yy (a, b) − f xy2 (a, b) , maka :
i. Jika H (a, b) > 0 dan f xx (a, b) > 0 terjadi minimum di (a,b)
ii. Jika H (a, b) > 0 dan f xx (a, b) < 0 terjadi maksimum di (a,b)
iii. Jika H (a, b) < 0 tidak terjadi ekstrem di (a,b)
iv. Jika H ( a, b) = 0 belum ada keputusan, mungkin terjadi atau
mungkin tidak terjadi ekstrem di (a,b).

Dalam skripsi ini dibahas penyelidikan apakah ada ekstrem atau tidak untuk kasus
H (a, b) = 0 dengan menggunakan contoh-contoh soal.

vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

This thesis study concerning usage of Theorem of Taylor in investigation of


value of extreme for function from one and two variabe. If function one variable
f (x ) have first derivative up to nth derivative the valuableness zero at point of c,
and f ( n+1) ( x) continuous at c with f ( n +1) (c) ≠ 0 , hence there are number θ with
h n +1
0 < θ < 1 so that f (c + h) − f (c) = f ( n +1 (c + θh) .
(n + 1)!
If n is odd then:
a. f (x ) achieve maximum at c if f ( n +1) (c) < 0 .
b. f (x ) achieve minimum at c if f ( n +1) (c) > 0 .

if n is even then f (x ) hasn’t extreme at c.

For function with two variable f ( x, y ) , if all of the partial derivatives begin to
first order up to nth order the valuableness zero at point of (a,b), then
f (a + h, b + k ) − f (a, b) = Rn +1 (a + θh, b + θk )
for a number θ with 0 < θ < 1 and
n +1
1 ⎡ ∂ ∂⎤
Rn +1 ( x, y ) = ⎢ h + k ⎥ f ( x, y )
(n + 1)! ⎣ ∂x ∂y ⎦
Theoretically there is or inexistence extreme value at point of (a,b) can be
checked if for values of h and k small enough and sign from
Rn +1 (a + θh, b + θk ) remain to or erratic. In practice do not easy to perform a to
investigation in the situation Rn +1 (a + θh, b + θk ) to n > 1 .

In this thesis only studied for situation n = 1 , that is to

R2 (a + θh, b + θk ) =
2!
[
1 2
]
h f xx + 2hkf xy + k 2 f yy (a + θh, b + θk )
with f xx , f xy and f yy not all valuable zero at point of (a,b). In this case sign from
R2 (a + θh, b + θk ) determined by sign from R2 (a, b) , because at this solution is
assumed that continuous at point of (a,b).
If H (a, b) = f xx (a, b) f yy (a, b) − f xy2 (a, b) , then:
i.If H ( a, b) > 0 and f xx (a, b) > 0 , f ( x, y ) has minimum at point of (a,b)
ii.If H ( a, b) > 0 and f xx (a, b) < 0 , f ( x, y ) has maximum at point of (a,b)
iii.If H ( a, b) < 0 , f ( x, y ) hasn’t extreme at point of (a,b)
iv. If H ( a, b) = 0 there is no decision, happened possible or might not
happened extreme at point of (a,b).
In this thesis is studied by investigation what is there extreme or not to
case H ( a, b) = 0 by using problem of examples.

vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat

dan karunia-Nya penulis dapat kembali ke bangku kuliah untuk menyelesaikan

tugas akhir ini, meskipun harus menempuh perjalanan yang cukup panjang.

Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak

yang telah membantu dan memberi dukungan materiil maupun spiritual selama

masa perkuliahan serta penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu penulis ingin

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. A. Tutoyo, M. Sc selaku dosen pembimbing yang dengan

sangat sabar membimbing, memberi motivasi serta saran dalam

penyusunan tugas akhir ini.

2. Bapak Y.G. Hartono, S. Si, M. Sc, selaku ketua program studi

Matematika.

3. Bapak Ir. Aris Dwiatmoko, M. Sc dan Ibu M.V. Any Herawati, M. Si yang

telah memberikan semangat dan saran dalam penyusunan tugas akhir ini.

4. Bapak dan ibu dosen FMIPA yang telah memberikan begitu banyak ilmu

dan pengalaman yang sangat berguna sebagai bekal penulis dalam

menyongsong masa depan.

5. Seluruh staf karyawan sekretariat FMIPA, bu Warni, pak Tukijo yang

telah membantu penulis dalam pelayanan administrasi perkuliahan.

6. Bapak Ngadul Wiyardi beserta ibu selaku orang tua atas doa, kasih sayang,

pendidikan, sarana maupun prasarana yang telah diberikan selama ini.

viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7. Winarti Harjo Wiyono, SE (Wiwin) atas kasih sayang , cinta serta doa.

8. Sahabat-sahabat yang selalu bersama melewati masa perkulihan: Fery,

Heru’su timbul’, Ayuk adikku, Lina, Bunga, Tatik, Vincent, Wiwid, Lissa,

Mira, Tika, Dewi, Wahyu, Feliks, Willy, Pras, Toni, Sunarto, Prihanto,

Andi, Susiantoro.

9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh

karena itu penulis membuka diri untuk menerima kritik serta saran yang

bermanfaat bagi kesempurnaan skripsi ini. Dan akhirnya penulis berharap semoga

skripsi ini memberikan manfaat dan berguna bagi semua pihak.

Yogyakarta, Maret 2007

Penulis

ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... v

ABSTRAK ........................................................................................................ vi

ABSTRACT ...................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ...................................................................................... viii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang ................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................ 4

C. Pembatasan Masalah ........................................................................ 4

D. Manfaat Penulisan ............................................................................ 4

E. Tujuan Penulisan .............................................................................. 5

F. Metode Penulisan ............................................................................. 5

G. Sistematika Penulisan ...................................................................... 5

BAB II EKSTREM FUNGSI SATU VARIABEL DAN DUA VARIABEL .. 7

A. Maksimum dan Minimum Fungsi dengan Satu Variabel ................ 7

B. Maksimum dan Minimum Fungsi dengan Dua Variabel ................. 26

x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III TEOREMA TAYLOR ........................................................................ 52

A. Deret Pangkat .................................................................................. 52

B. Deret Taylor .................................................................................... 60

C. Teorema Taylor untuk Fungsi dengan Satu Variabel ..................... 62

D. Teorema Taylor untuk Fungsi dengan Dua Variabel ...................... 65

BABIV PENGGUNAAN TEOREMA TAYLOR UNTUK MENENTUKAN

EKSTREM SUATU FUNGSI ............................................................. 70

A. Penyelesaian Ekstrem Fungsi untuk Kasus f ′′(c ) = 0 .................... 70

B. Penyelesaian Ekstrem Fungsi untuk Kasus H (a, b) = 0 .................. 73

BAB V PENUTUP ........................................................................................... 78

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 80

xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 ......................................................................................... 9

Gambar 2.2 ......................................................................................... 10

Gambar 2.3 ......................................................................................... 10

Gambar 2.4 ......................................................................................... 11

Gambar 2.5 ......................................................................................... 13

Gambar 2.6 ......................................................................................... 14

Gambar 2.7 ......................................................................................... 15

Gambar 2.8 ......................................................................................... 16

Gambar 2.9 ........................................................................................... 27

Gambar 2.10 ......................................................................................... 33

Gambar 2.11 ......................................................................................... 35

Gambar 2.12 ......................................................................................... 48

Gambar 2.13 ......................................................................................... 51

xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Salah satu penggunaan derivatif yang menarik dan berguna adalah

menentukan nilai maksimum dan nilai minimum suatu fungsi. Banyak problema

dalam teknik, sains, geometri dan ekonomi menuntut untuk memenuhi syarat-

syarat perlu dan cukup supaya suatu fungsi itu mencapai nilai maksimum atau

minimum. Selain menentukan daerah dimana fungsi itu mencapai nilai maksimum

atau minimum juga untuk menentukan dimana suatu fungsi cekung ke atas atau

ke bawah, penentuan titik belok, penentuan asimtot dan sebagainya.

Grafik sebuah fungsi yang digambar dengan ketelitian yang tinggi dapat

memberikan banyak informasi mengenai kelakuan fungsi tersebut. Tetapi untuk

mendapatkan gambar grafik yang cukup tepat adalah sebuah pekerjaan yang

membosankan.

Di dalam penulisan ini akan dibahas tentang maksimum dan minimum

fungsi satu variabel dan dua variabel yang merupakan pendalaman tentang

maksimum dan minimum fungsi yang sudah diperoleh dibangku sekolah

menengah maupun didalam bangku kuliah. Jadi bukan merupakan hal yang baru

lagi.

Nilai maksimum dan minimum dibagi menjadi dua yaitu nilai maksimum

atau minimum mutlak dan nilai maksimum atau minimum relatif. Fungsi f disebut

mencapai nilai maksimum mutlak pada suatu selang, jika terdapat bilangan c pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

selang tersebut demikian sehingga berlaku f (c) ≥ f (x) untuk setiap x pada selang.

Sedangkan fungsi f disebut mencapai minimum mutlak pada suatu selang, jika

terdapat bilangan c pada selang tersebut demikian sehingga berlaku f (c) ≤ f (x)

untuk setiap x pada selang.

Fungsi f disebut mencapai nilai maksimum relatif di x = c, jika ada selang

terbuka yang memuat c, pada selang terbuka ini f terdefinisikan dan memenuhi

f (c ) ≥ f ( x ) untuk semua x pada selang terbuka. Sedangkan fungsi f disebut

mencapai minimum relatif di x = c, jika ada selang terbuka yang memuat c

pada selang terbuka ini f terdefinisikan dan memenuhi f (c ) ≤ f ( x ) untuk semua

x pada selang terbuka.

Suatu fungsi yang mencapai maksimum atau minimum (mutlak/relatif)

disebut mencapai ekstrem (mutlak/relatif). Dalam penulisan ini yang menjadi

pokok permasalahan yang akan dibahas adalah syarat-syarat apa saja yang harus

dipenuhi agar suatu fungsi dapat mencapai maksimum atau minimum.

1. Syarat perlu dan cukup ekstremum fungsi dengan satu variabel

Jika f ′(x ) ada dalam (a, b) maka syarat perlu adanya nilai ekstrem pada

titik x = c di mana c dalam interval (a, b) adalah f ′(c) = 0 . Sedangkan syarat

cukup adanya nilai ekstrem pada titik x = c adalah f ′′(c ) ≠ 0 . Kemudian didapat

bahwa

1. Jika f ′′(c) > 0 maka f (x ) mempunyai nilai minimum di c

2. Jika f ′′(c) < 0 maka f (x ) mempunyai nilai maksimum di c.

Jika fungsi f (x ) dapat diturunkan dua kali dalam suatu interval yang

memuat titik x = c dan didapat f ′′(c) = 0 maka uji turunan kedua tidak dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

digunakan untuk menyimpulkan kejadian tersebut. Sebagai contoh, diberikan

fungsi f (x) = x 3 . Didapat turunan pertama dan keduanya berturut – turut adalah

f ′( x) = 3 x 2 dan f ′′( x ) = 6 x . Satu-satunya bilangan kritis adalah titik nol,sehingga

diperoleh f ′′(0) = 0 . Jadi uji turunan kedua tidak dapat digunakan untuk

menyimpulkan soal tersebut. Oleh karena itu perlu dicari cara lain untuk

menyelesaikan masalah tersebut, yaitu dengan menggunakan bantuan Teorema

Taylor untuk fungsi dengan satu variabel .

2. Syarat perlu dan cukup ekstremum fungsi dengan dua variabel

Jika suatu fungsi f ( x, y ) beserta turunan parsial pertamanya kontinu

dalam cakram terbuka B (( x 0 , y o ); r ) maka syarat perlu suatu fungsi adanya nilai

ekstrem pada titik ( x, y ) = ( x0 , y 0 ) adalah f x ( x 0 , y 0 ) = 0 dan f y ( x 0 , y 0 ) = 0 . Titik

( x0 , y 0 ) disebut titik kritis.

Jika fungsi f ( x, y ) dapat diturunkan dua kali dalam himpunan tersebut dan

turunan parsial tingkat kedua kontinu dalam cakram terbuka B (( x 0 , y o ); r ) , maka

syarat cukup adanya nilai ekstrim pada titik ( x, y ) = ( x0 , y 0 ) adalah

H ( x0 , y 0 ) = f xx ( x0 , y 0 ) f yy ( x0 , y 0 ) − f xy2 ( x0 , y 0 )

Kemudian didapat bahwa

1. Jika H ( x0 , y 0 ) > 0 dan f xx ( x 0 , y 0 ) > 0 terjadi minimum di (a,b)

2. Jika H ( x0 , y 0 ) > 0 dan f xx ( x 0 , y 0 ) < 0 terjadi maksimum di (a,b)

3. Jika H ( x0 , y 0 ) < 0 tidak terjadi ekstrem di (a,b)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Selanjutnya timbul masalah jika fungsi f ( x, y ) dapat diturunkan dua kali dalam

suatu himpunan dan turunan parsial tingkat kedua kontinu dalam cakram terbuka

B (( x 0 , y o ); r ) dan didapat nilai H ( x0 , y 0 ) = 0 maka uji turunan kedua tidak dapat

digunakan untuk menyimpulkan kejadian tersebut. Oleh karena itu perlu dicari

cara lain untuk menyelesaikan masalah tersebut, yaitu dengan menggunakan

bantuan Teorema Taylor untuk fungsi dengan dua variabel.

B. RUMUSAN MASALAH

Pokok permasalahan yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah:

1. Bagaimana Teorema Taylor digunakan untuk menjelaskan pemecahan

masalah ekstrem suatu fungsi dengan satu variabel maupun dua variabel,

yaitu dalam kasus f ′′(c) = 0 dan

H ( x0 , y 0 ) = f xx ( x0 , y 0 ) f yy ( x0 , y 0 ) − f xy2 ( x0 , y 0 ) = 0 ?

C. PEMBATASAN MASALAH

Dalam penulisan ini pembahasan masalah hanya dibatasi tentang

pembahasan masalah ekstremum fungsi dengan satu variabel dan dua variabel

dengan menggunakan Teorema Taylor.

D. MANFAAT PENULISAN

Manfaat yang diharapkan yaitu agar kita dapat menyelesaikan masalah

ekstrem fungsi dengan satu variabel dan dua variabel dengan menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

bantuan turunan tingkat tinggi dan bantuan teorema Taylor, apabila dengan uji

turunan kedua tidak bisa menarik suatu kesimpulan

E. TUJUAN PENULISAN

Tujuan dari penulisan ini agar kita dapat menyelesaikan permasalahan

seputar maksimum dan minimum suatu fungsi dengan satu variabel maupun dua

variabel, misalnya :

1. Dapat mengetahui syarat apa saja yang harus dipenuhi agar suatu fungsi

mencapai maksimum atau minimum.

2. Dapat menggunakan teorema Taylor dalam membahas masalah maksimum

atau minimum jika syarat-syarat suatu fungsi untuk mencapai maksimum

atau minimum tidak dipenuhi.

F. METODE PENULISAN

Dalam penulisan ini dilakukan dengan metode pustaka yaitu dengan

menelaah buku-buku pustaka sebagai acuan untuk membuktikan teorema-teorema

mengenai masalah Ekstremum dengan menggunakan Teorema Taylor, sehingga

dalam penulisan ini tidak ditemukan hal-hal yang baru.

G. SISTEMATIKA PEMBAHASAN

Sebagai gambaran tentang hal apa saja yang dibahas dalam penulisan ini,

berikut adalah sistematika pembahasan yang ada dalam skripsi ini.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I Pendahuluan

Bab ini berisi tentang gambaran umum tentang skripsi ini yang terdiri dari

latar belakang masalah, rumusan masalah, pembatasan masalah, manfaat

penulisan, tujuan penulisan dan metode penulisan.

Bab II Ekstrem Fungsi Satu Variabel dan Dua Variabel

Bab ini berisi pembahasan tentang ekstremum fungsi satu variabel dan dua

variabel beserta sifat-sifatnya.

Bab III Teorema Taylor

Bab ini berisi tentang deret pangkat, deret Taylor serta Teorema Taylor

untuk fungsi dengan satu variabel dan fungsi dengan dua variabel.

Bab IV Penggunaan Teorema Taylor untuk Menentukan Ekstrem suatu

Fungsi

Bab ini berisi tentang penyelesaian masalah ekstremum fungsi satu

variabel di mana f ′′(c ) = 0 dan ekstremum fungsi dua variabel dimana

H ( x0 , y 0 ) = f xx ( x0 , y 0 ) f yy ( x0 , y 0 ) − f xy2 ( x0 , y 0 ) = 0 . Untuk mempermudah

pemahaman dalam bab ini disertai dengan contoh soal dan penyelesaiannya.

Bab V Penutup

Bab ini berisi tentang kesimpulan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II

EKSTREM FUNGSI

SATU VARIABEL DAN DUA VARIABEL

Ada dua hal mendasar yang muncul ketika berbicara tentang nilai

maksimum atau minimum suatu fungsi f. Pertama, apakah fungsi f mempunyai

nilai maksimum atau minimum. Kedua, jika fungsi f mempunyai nilai maksimum

atau minimum, di titik-titik di mana f mencapai nilai maksimum atau minimum

dan berapa nilai maksimum atau minimumnya.

Dalam bab ini akan ditentukan titik tertinggi dan titik terendah dari grafik

suatu fungsi.

A. Maksimum dan Minimum suatu Fungsi dengan Satu Variabel

Definisi maksimum dan minimum suatu fungsi dengan satu variabel

diberikan sebagai berikut.

Definisi 2.1

Suatu fungsi f dikatakan kontinu pada titik x = c jika untuk sebarang ε > 0 yang

diberikan akan dapat ditentukan δ > 0 sedemikian hingga jika x − c < δ maka

f ( x ) − f (c ) < ε .

Definisi 2. 2

Suatu fungsi f dikatakan kontinu pada interval terbuka (a, b) jika f kontinu di

setiap titik pada interval tersebut.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Definisi 2.3

Suatu fungsi f dikatakan kontinu pada interval tertutup [a, b] jika f kontinu di

setiap titik dari (a, b) dan jika lim+ f ( x ) = f ( a ) dan lim− f ( x) = f (b) atau disebut
x→a x →b

kekontinuan kanan di titik a dan kekontinuan kiri di titik b.

Definisi 2.4

Fungsi f dikatakan mempunyai nilai maksimum relatif di c jika terdapat interval

(c − δ , c + δ ) sedemikian hingga f (c ) ≥ f ( x ) untuk setiap x dalam interval

(c − δ , c + δ ) . Jika hubungan f (c ) ≥ f ( x ) berlaku untuk setiap x dalam domain

f, maka f disebut mempunyai nilai maksimum mutlak di c.

Definisi 2.5

Fungsi f dikatakan mempunyai nilai minimum relatif di c jika terdapat interval

(c − δ , c + δ ) sedemikian hingga f (c ) ≤ f ( x ) untuk setiap x dalam interval

(c − δ , c + δ ) . Jika hubungan f (c ) ≤ f ( x ) berlaku untuk setiap x dalam domain f,

maka f disebut mempunyai nilai minimum mutlak di c.

Bila fungsi f mempunyai maksimum atau minimum relatif di c, maka

dikatakan bahwa fungsi f mempunyai ekstrem relatif di c dan bila fungsi f

mempunyai maksimum atau minimum mutlak di c, maka dikatakan bahwa fungsi

f mempunyai ekstrem mutlak di c. Untuk lebih jelasnya perhatikan grafik di bawah

ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

y
maks multak

f (c1) maks relatif


y = f (x)
f (c3)

f (c2)
min relatif

f (c4)
min multak

a c1 c2 c3 c4 b x

Gambar 2.1 Nilai-nilai maksimum dan minimum serta jenisnya


dari suatu fungsi f (x) dalam interval [a, b]

Dari grafik di atas tampak bahwa:

• nilai maksimum mutlak dicapai pada x = c1

• nilai maksimum relatif dicapai pada x = c3 dan x = b

• nilai minimum mutlak dicapai pada x = c4

• nilai minimum relatif dicapai pada x = c2 dan x = a

Contoh 2.1

Tinjau fungsi f yang didefinisikan oleh f ( x) = ( x − 1) 3 . Sket dari grafik

fungsi ini ditunjukkan pada Gambar 2.2. Karena f ′( x) = 3( x − 1) 2 , maka

f ′(1) = 0 . Akan tetapi f ( x ) < 0 , jika x < 1 dan f ( x ) > 0 , jika x > 1 . Jadi f tidak

mempunyai ekstrem relatif di titik satu.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

Gambar 2.2 Grafik fungsi f ( x) = ( x − 1) 3

Contoh 2.2

Misalkan diketahui fungsi f ( x) = 2 x . Keterangan dari grafik f pada

selang [1, 4) diberikan pada Gambar 2.3. Fungsi f mempunyai nilai minimum

mutlak sebesar 2 pada [1, 4) tetapi tidak mempunyai nilai maksimum mutlak pada

interval [1, 4) karena untuk setiap x ∈ [ 1, 4) selalu ada nilai x yang memberikan

nilai f (x ) yang lebih besar.

2
x
1 4

Gambar 2.3 Grafik fungsi f ( x) = 2 x


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

Contoh 2.3

Diberikan fungsi f ( x) = − x 2 . Sket dari grafik f pada selang (-3, 2]

diperlihatkan pada Gambar 2.4. Fungsi f mempunyai nilai maksimum mutlak

sebesar 0 pada selang (-3, 2]. Fungsi f tidak mempunyai nilai minimum mutlak

pada selang (-3, 2] karena untuk setiap x ∈ (−3, 2] selalu ada nilai x yang

memberikan nilai f (x ) yang lebih kecil.

-3 2
x

-4

-9

Gambar 2.4 Grafik fungsi f ( x) = − x 2

Bagaimana dapat ditentukan di mana terjadinya ekstrem relatif suatu

fungsi f ? Ekstrem relatif dapat dipandang sebagai titik peralihan yang

memisahkan daerah di mana grafik fungsi itu naik menjadi turun atau sebaliknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

Teorema berikut dapat digunakan untuk melokalisir kemungkinan nilai-

nilai c yang memberikan ekstrem relatif.

Teorema 2.1

Jika fungsi f kontinu pada interval [a, b] dan terdeferensial pada interval (a, b)

maka:

1. fungsi f naik pada interval [a, b] jika f ′( x ) > 0 untuk semua titik dalam

interval (a, b) .

2. fungsi f turun pada interval [a, b] jika f ′( x ) < 0 untuk semua titik dalam

interval (a, b) .

Ekstrem relatif dari suatu fungsi f terjadi pada titik-titik di mana fungsi f

berturunan (pada titik-titik di mana garis singgung pada grafik adalah horisontal).

Definisi 2.6

Titik kritis suatu fungsi f adalah nilai x di dalam domain di mana f ′( x ) = 0 atau

f tidak berturunan. Jika c adalah suatu titik di mana f ′(c) = 0 , maka c disebut

titik stasioner.

Dinamakan titik stasioner karena pada titik ini grafik fungsi f mendatar atau

horisontal atau gais singgungnya mendatar.

Ekstrem relatif dapat terjadi pada titik kritis. Pertama, jika fungsi f

mempunyai turunan pertama di titik ekstremnya, misal titik c, maka garis

singgung di titik tersebut adalah mendatar atau f ′(c) = 0 . Namun titik stasioner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

ini tidak selalu menjadi titik ekstrem, sebagai contoh fungsi f ( x) = x 3 . Dalam

kasus ini f ′(c) = 0 , tetapi (0,0) bukan titik kritis dari grafik fungsi f ( x) = x 3 ,

seperti diperlihatkan dalam gambar di bawah ini.

Gambar 2.5 Grafik fungsi f ( x) = x 3

Keadaan di mana f ′( x ) = 0 atau f tidak berturunan belum menjamin terjadinya

ekstrem suatu fungsi. Untuk diperlukan suatu teorema yang menyatakan syarat

perlu adanya ekstrem suatu fungsi.

Teorema 2.2

Jika fungsi f mempunyai ekstrem pada c, maka f ′(c) = 0 atau f tidak berturunan.

Bukti:

Pada kasus ini terdapat dua kemungkinan, yaitu f berturunan pada c atau f tak

berturunan.

Pertama, jika f tak berturunan , maka c adalah titik kritis untuk f .

Kedua, jika f berturunan pada c, maka harus diperlihatkan bahwa f ′(c) = 0 .


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

a. Jika f (c ) adalah maksimum relatif dari f, maka terdapat interval

[c − δ , c + δ ] sedemikian sehingga jika c + h dalam interval

[c − δ , c + δ ] dengan c ≠ c + h maka f (c + h) < f (c) .

f (c + h ) − f (c )
i. Jika h > 0 maka <0
h

f (c + h) − f (c )
ii. Jika h < 0 maka >0
h

y
f(c)

h<0 h>0
x
c−δ c+h c c+h c+δ

Gambar 2.6

Jika f (x ) berturunan pada x = c , maka f ′(c ) ada dan

f +′ (c) = f −′ (c) = f ′(c) , yaitu:

f (c + h ) − f (c ) f (c + h ) − f (c )
f +′ = lim+ ≤ 0 dan f −′ = lim− ≥0
h →0 h h→0 h

Karena f −′ ≥ 0 dan f +′ ≤ 0 , maka f ′(c) = 0 .


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

b. Jika f (c ) adalah minimum relatif dari f, maka terdapat interval

[c − δ , c + δ ] sedemikian sehingga jika c + h dalam interval

[c − δ , c + δ ] dengan c ≠ c + h maka f (c + h) > f (c ) .

f (c + h) − f (c )
i. Jika h > 0 maka >0
h

f (c + h ) − f (c )
ii. Jika h < 0 maka <0
h

Jika f (x ) berturunan pada x = c , maka f ′(c ) ada dan

f +′ (c) = f −′ (c) = f ′(c) , yaitu:

f ( c + h ) − f (c ) f (c + h ) − f (c )
f +′ = lim+ ≥ 0 dan f −′ = lim− ≤0
h→0 h h→0 h

Karena f −′ ≤ 0 dan f +′ ≥ 0 , maka f ′(c) = 0 . ■

f(c)

h<0 h>0
x
c−δ c+h c c+h c+δ

Gambar 2.7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

Sifat suatu titik kritis sering ditentukan dengan naik turunnya kurva di

sekitar titik kritis.

Teorema 2.3 Teorema Nilai Rata-rata

Jika fungsi f kontinu pada interval [a,b] dan terdeferensial pada titik (a,b) maka

f (b) − f (a )
terdapat titik c di dalam interval (a,b) sedemikian sehingga f ′(c) = .
b−a

Bukti:

Misal diberikan fungsi f (x ) dan g (x ) seperti gambar di bawah ini.

y
y = f(x)

s(x)
f(b)

y = g(x)

f(a)

a x b x

Gambar 2.8

Pembuktian berdasarkan pada analisis fungsi s ( x ) = f ( x ) − g ( x) . Andaikan

y = g (x) adala persamaan tali busur yang menghubungkan titik (a, f ( a )) ke

f (b) − f (a )
(b, f (b)) . Karena garis ini mempunyai kemiringan dan melalui
b−a
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

( a, f (a )) , maka bentuk kemiringan untuk persamaannya adalah

f (b) − f (a ) f (b) − f ( a )
g ( x) − f (a ) = ( x − a ) atau g ( x) = ( x − a) + f (a) .
b−a b−a

Kemudian ini menghasilkan rumus untuk s (x ) , yaitu:

f (b) − f (a )
s ( x) = f ( x) − g ( x) = f ( x) − f (a ) − ( x − a)
b−a

Tampak bahwa s ( a ) = s (b) = 0 .

Untuk setiap fungsi s (x ) yang kontinu pada interval [a,b] dan terdeferensial pada

interval (a,b) dan s ( a ) = s (b) = 0 maka fungsi s (x ) terdapat titik c di dalam

f (b) − f (a )
interval (a,b) sedemikan sehingga s ′(c) = f ′(c) − = 0.
b−a

f (b) − f (a )
Jadi terbukti bahwa f ′(c) = . ■
b−a

Teorema 2.4 Teorema Uji Turunan Pertama untuk Nilai Ekstrem Relatif

Andaikan fungsi f kontinu dan terdeferensial pada interval terbuka (a, b) yang

memuat titik kritis c, maka:

1. f (c ) adalah nilai maksimum relatif, jika f ′( x ) > 0 untuk semua x di dalam

interval (a, c) dan f ′( x ) < 0 untuk semua x di dalam interval (c, b)

2. f (c ) adalah nilai minimum relatif, jika f ′( x ) < 0 untuk semua x di dalam

interval (a, c) dan f ′( x ) > 0 untuk semua x di dalam interval (c, b)

3. f (c ) bukan nilai ekstrem relatif jika f ′(x ) bertanda sama pada kedua pihak

c.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

Bukti:

a) Akan dibuktikan bahwa f mempunyai maksimum relatif pada c dengan

memperlihatkan bahwa f (c ) ≥ f ( x ) untuk semua x di dalam (a, b)

• Andaikan x adalah sebarang titik dalam interval (a, c). Karena f kontinu

pada c dan berturunan pada interval (a, c) maka teorema nilai rata-rata

dipenuhi pada interval [x, c].

Jadi terdapat suatu titik ξ di dalam interval (x, c) sedemikian sehingga

f (c ) − f ( x )
= f ′(ξ) atau f (c ) − f ( x) = (c − x ) f ′(ξ)
c−x

c − x > 0 karena c > x dan f ′(ξ) > 0 karena f ′ positif dimana-mana

pada interval (a, c).

Jadi f (c) − f ( x) > 0 atau f (c ) > f ( x ) dan dipenuhi untuk semua x di

dalam interval (a, c).

• Andaikan x adalah sebarang titik dalam interval (c, b). Karena f kontinu

pada c dan berturunan pada interval (c, b) maka teorema nilai rata-rata

dipenuhi pada interval [c, x].

Jadi terdapat suatu titik ξ di dalam interval (c, x) sedemikian sehingga

f ( x ) − f (c )
= f ′(ξ) atau f ( x) − f (c) = ( x − c ) f ′(ξ)
x−c

x − c > 0 karena x > c dan f ′(ξ) < 0 karena f ′ negatif dimana-mana

pada interval (c, b).

Jadi f ( x ) − f (c) < 0 atau f ( x ) < f (c ) dan dipenuhi untuk semua x di dalam

interval (c, b).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

Jadi f ( x ) < f (c ) berlaku untuk setiap x di dalam interval (a, b).

b) Akan dibuktikan bahwa f mempunyai minimum relatif pada c dengan

memperlihatkan bahwa f (c ) ≥ f ( x ) untuk semua x di dalam (a, b)

• Andaikan x adalah sebarang titik dalam interval (a, c). Karena f kontinu

pada c dan berturunan pada interval (a, c) maka teorema nilai rata-rata

dipenuhi pada interval [x, c].

Jadi terdapat suatu titik ξ di dalam interval (x, c) sedemikian sehingga

f (c ) − f ( x )
= f ′(ξ) atau f (c ) − f ( x) = (c − x ) f ′(ξ)
c−x

c − x > 0 karena c > x dan f ′(ξ) < 0 karena f ′ negatif dimana-mana

pada interval (a, c).

Jadi f (c) − f ( x) < 0 atau f (c ) < f ( x ) dan dipenuhi untuk semua x di

dalam interval (a, c).

• Andaikan x adalah sebarang titik dalam interval (c, b). Karena f kontinu

pada c dan berturunan pada interval (c, b) maka teorema nilai rata-rata

dipenuhi pada interval [c, x].

Jadi terdapat suatu titik ξ di dalam interval (c, x) sedemikian sehingga

f ( x ) − f (c )
= f ′(ξ) atau f ( x) − f (c) = ( x − c ) f ′(ξ)
x−c

x − c > 0 karena x > c dan f ′(ξ) > 0 karena f ′ positif dimana-mana

pada interval (c, b).

Jadi f ( x ) − f (c) > 0 atau f ( x ) > f (c ) dan dipenuhi untuk semua x di dalam

interval (c, b).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

Jadi f ( x ) > f (c ) berlaku untuk setiap x di dalam interval (a, b).

c) Untuk membuktikan bagian ini akan ditinjau dalam dua kemungkinan, yaitu:

i. Jika f ′( x ) < 0 untuk semua x dalam (a, c) dan f ′( x ) < 0 untuk semua x

dalam (c, b), maka f (c ) bukan merupakan nilai ekstrem.

• Andaikan x adalah sebarang titik dalam interval (a, c). Karena f

kontinu pada c dan berturunan pada interval (a, c) maka teorema

nilai rata-rata dipenuhi pada interval [x, c].

Jadi terdapat suatu titik ξ di dalam interval (x, c) sedemikian

sehingga

f (c ) − f ( x )
= f ′(ξ) atau f (c ) − f ( x) = (c − x ) f ′(ξ)
c−x

c − x > 0 karena c > x dan f ′(ξ) < 0 karena f ′ negatif di mana-

mana pada interval (a, c).

Jadi f (c) − f ( x) < 0 atau f (c ) < f ( x ) dan dipenuhi untuk semua x

di dalam interval (a, c).

• Andaikan x adalah sebarang titik dalam interval (c, b). Karena f

kontinu pada c dan berturunan pada interval (c, b) maka Teorema

Nilai Rata-rata dipenuhi pada interval [c, x].

Jadi terdapat suatu titik ξ di dalam interval (c, x) sedemikian

sehingga

f ( x ) − f (c )
= f ′(ξ) atau f ( x) − f (c) = ( x − c ) f ′(ξ)
x−c
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

x − c > 0 karena x > c dan f ′(ξ) < 0 karena f ′ negatif di mana-

mana pada interval (c, b).

Jadi f ( x ) − f (c) < 0 atau f ( x ) < f (c ) dan dipenuhi untuk semua x

di dalam interval (c, b).

Karena f (c ) < f ( x ) untuk setiap x di dalam interval (a, c). dan

f ( x ) < f (c ) untuk setiap x di dalam interval (c, b), maka f (c ) bukan

merupakan nilai ekstrem relatif.

ii. Jika f ′( x ) > 0 untuk semua x dalam (a, c) dan f ′( x ) > 0 untuk semua x

dalam (c, b), maka f (c ) bukan merupakan nilai ekstrem.

• Andaikan x adalah sebarang titik dalam interval (a, c). Karena f

kontinu pada c dan berturunan pada interval (a, c) maka teorema

nilai rata-rata dipenuhi pada interval [x, c].

Jadi terdapat suatu titik ξ di dalam interval (x, c) sedemikian

sehingga

f (c ) − f ( x )
= f ′(ξ) atau f (c ) − f ( x) = (c − x ) f ′(ξ)
c−x

c − x > 0 karena c > x dan f ′(ξ) > 0 karena f ′ positif di mana-

mana pada interval (a, c).

Jadi f (c) − f ( x) > 0 atau f (c ) > f ( x ) dan dipenuhi untuk semua x

di dalam interval (a, c).

• Andaikan x adalah sebarang titik dalam interval (c, b) . Karena f

kontinu pada c dan berturunan pada interval (c, b) maka Teorema

Nilai Rata-rata dipenuhi pada interval [c, x].


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

Jadi terdapat suatu titik ξ di dalam interval (c, x) sedemikian

sehingga

f ( x ) − f (c )
= f ′(ξ) atau f ( x) − f (c) = ( x − c ) f ′(ξ)
x−c

x − c > 0 karena x > c dan f ′(ξ) > 0 karena f ′ positif di mana-

mana pada interval (c, b).

Jadi f ( x ) − f (c) > 0 atau f ( x ) > f (c ) dan dipenuhi untuk semua x

di dalam interval (c, b).

Karena f (c ) > f ( x ) untuk setiap x di dalam interval (a, c) dan

f ( x ) > f (c ) untuk setiap x di dalam interval (c, b) , maka f (c ) bukan

merupakan nilai ekstrem relatif. ■

Teorema 2.5 Teorema Uji Turunan Kedua

Andaikan f berturunan dua kali pada titik stasioner c, maka :

a. Jika f ′′(c) > 0 , maka f mempunyai minimum relatif pada titik c.

b. Jika f ′′(c) < 0 , maka f mempunyai maksimum relatif pada titik c.

Bukti :

Dengan menggunakan definisi turunan dapat dituliskan :

f i ( x ) − f i (c )
lim = f '' (c ), x ≠ c (2.1)
x →c x−c

a). Menurut hipotesis f '' (c) > 0 sehingga dapat memilih ε > 0 dalam definisi

limit. Sehingga berdasarkan kesimpulan dari (2.1) ada δ > 0 sedemikian


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

f ' ( x ) − f ' (c )
hingga − f ' ' (c ) < ε bilamana x−c < δ , x≠c atau
x−c

f ' ( x ) − f ' (c )
f ' ' (c ) − ε < < f ' ' (c ) + ε ,bilamana x dalam interval
x−c

(c − δ , c + δ ), x ≠ c.

Untuk membuktikan bahwa f memiliki minimum relatif pada c akan

diperlihatkan / ditunjukkan bahwa :

- f ' ( x) > 0, untuk semua x dalam (c, c + δ ) .

- f ' ( x) < 0, untuk semua x dalam (c − δ , c ) .

Ini menyusul dari uji turunan pertama bahwa f memiliki minimum relatif

pada c.

f ' ( x ) − f ' (c )
Apabila ε > 0 yang dipilih kurang dari f '' (c) maka
x−c

terletak antara dua bilangan positif, yang artinya :

f ' ( x ) − f ' (c )
> 0 bilamana (c − δ , c + δ ), x ≠ c.
x−c

Selanjutnya dapat ditulis :

f ' ( x) − f ' (c) > 0 atau f ' ( x) > f ' (c) untuk semua x dalam (c, c + δ ) dan

f ' ( x) − f ' (c) < 0 atau f ' ( x) < f ' (c) untuk semua x dalam (c − δ , c ) .

Menurut hipotesis, c merupakan titik stasioner dari f , jadi f ' (c ) = 0 .

Ini berarti :

- f ' ( x) > 0 untuk semua x dalam (c, c + δ ) .


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

- f ' ( x) < 0 untuk semua x dalam (c − δ , c ) .

b). Menurut hipotesis f '' (c) < 0 sehingga dapat memilih ε > 0 dalam definisi

limit. Sehingga berdasarkan kesimpulan dari (2.1) ada δ > 0 sedemikian

f ' ( x ) − f ' (c )
hingga + f ' ' (c ) < ε bilamana x−c < δ , x≠c atau
x−c

f ' ( x ) − f ' (c )
− f ' ' (c ) − ε < < − f ' ' (c ) + ε ,bilamana x dalam interval
x−c

(c − δ , c + δ ), x ≠ c.
Untuk membuktikan bahwa f memiliki minimum relatif pada c akan

diperlihatkan / ditunjukkan bahwa :

- f ' ( x) > 0, untuk semua x dalam (c, c + δ ) .

- f ' ( x) < 0, untuk semua x dalam (c − δ , c ) .

Karena ε yang dipilih merupakan bilangan positif yang sangat kecil maka

f ' ( x ) − f ' (c )
terletak antara dua bilangan negatif, yang artinya :
x−c

f ' ( x ) − f ' (c )
> 0 bilamana (c − δ , c + δ ), x ≠ c.
x−c

Selanjutnya dapat ditulis :

- f ' ( x) − f ' (c) < 0 atau f ' ( x)\ < f ' (c) untuk semua x dalam (c, c + δ ) .

- f ' ( x) − f ' (c) > 0 atau f ' ( x) > f ' (c) untuk semua x dalam (c − δ , c ) .

Menurut hipotesis, c merupakan titik stasioner dari f , jadi f ' (c ) = 0 .

Ini berarti :

- f ' ( x) < 0 untuk semua x dalam (c, c + δ ) .


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

- f ' ( x) > 0 untuk semua x dalam (c − δ , c ) . ■

Contoh 2.4

Periksa nilai ekstrem untuk f ( x) = x 2 − 6 x + 5 untuk setiap x dalam ℜ !

Penyelesaian :

Titik kritis fungsi didapat dengan menyelesaikan f ' ( x) = 2 x − 6 = 2( x − 3) maka

f ' ( x) = 0 untuk x = 3. Titik kritis fungsi di atas adalah x = 3

f '' ( x) = 2 maka f '' (3) = 2 > 0.

Jadi f mempunyai nilai minimum relatif dengan nilai minimum relatif adalah

f (3) = −4

Contoh 2.5

1
Untuk f ( x) = x 3 − x 2 − 3 x + 4, gunakan uji turunan kedua untuk mengenali
3

ekstrem relatif fungsi tersebut!

Penyelesaian :

Titik kritis fungsi didapat dengan menyelesaikan

f ' ( x) = x 2 − 2 x − 3 = ( x + 1)( x − 3) maka f ' ( x) = 0 untuk x = -1 dan x = 3.

f '' ( x) = 2 x − 2 . Karena f '' (−1) = −4 < 0 dan f '' (3) = 4 > 0 maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

f ( -1) adalah nilai maksimum relatif dan f (3) adalah nilai minimum relatif.

B. Maksimum dan Minimum Fungsi dengan Dua Variabel

Dalam subbab sebelumnya telah dibahas tentang salah satu penggunaan

turunan fungsi dengan satu variabel dalam menentukan nilai maksimum dan

minimum suatu fungsi. Dalam subbab ini, akan dibahas tentang perluasan untuk

fungsi dengan dua variabel.

Nilai maksimum dan minimum suatu fungsi dengan dua variabel

didefinisikan dengan cara yang sama seperti pada fungsi dengan satu variabel.

Pada fungsi dengan dua variabel peranan interval terbuka digantikan dengan

cakram terbuka dan peranan interval tertutup digantikan dengan cakram tertutup.

Definisi nilai maksimum dan minimum suatu fungsi dengan dua variabel

diberikan sebagai berikut:

Definisi 2. 7

Misalkan z = f ( x, y ) adalah fungsi dengan dua variabel yang terdefinisi pada

suatu daerah di bidang yang memuat titik (a, b) . Jika terdapat suatu cakram

terbuka B (( a, b); r ) sedemikian sehingga f ( a, b) ≥ f ( x, y ) yang terletak pada

cakram terbuka yang berpusat di titik (a, b) dengan jari-jari r, maka fungsi f

dikatakan mencapai maksimum relatif di titik (a, b) dengan nilai maksimum

f ( a, b) .

Jika hubungan f ( a, b) ≥ f ( x, y ) berlaku untuk setiap titik ( x, y ) yang terletak

dalam daerah definisi fungsi z = f ( x, y ) , maka fungsi f dikatakan mencapai

maksimum mutlak di titik (a, b) dengan nilai maksimum f (a, b) .


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

Definisi 2. 8

Misalkan z = f ( x, y ) adalah fungsi dengan dua variabel yang terdefinisi pada

suatu daerah di bidang yang memuat titik (a, b) . Jika terdapat suatu cakram

terbuka B (( a, b); r ) sedemikian sehingga f ( a, b) ≤ f ( x, y ) yang terletak pada

cakram terbuka yang berpusat di titik (a, b) dengan jari-jari r, maka fungsi f

dikatakan mencapai minumum relatif di titik (a, b) dengan nilai minimum

f ( a, b) .

Jika hubungan f ( a, b) ≤ f ( x, y ) berlaku untuk setiap titik ( x, y ) yang terletak

dalam daerah definisi fungsi z = f ( x, y ) , maka fungsi f dikatakan mencapai

minimum mutlak di titik (a, b) dengan nilai minimum f (a, b) .

Kedua definisi di atas dapat diperlihatkan dalam ilustrasi di bawah ini.

Gambar 2. 9 Nilai-nilai ekstrem dari fungsi dengan duavariabel


z = f ( x, y )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

Dari grafik tampak bahwa fungsi z = f ( x, y ) terdefinisi di dalam

domainnya yaitu bidang persegi tertutup pada bidang –xy yang titik-titiknya

memenuhi ketaksamaan 0 ≤ x ≤ 1 , 0 ≤ y ≤ 1 . Fungsi z = f ( x, y ) mempunyai

maksimum relatif di titik B dan minimum relatif di titik A dan titik C. Fungsi

z = f ( x, y ) juga mempunyai minimum mutlak di titik A dan maksimum mutlak di

titik D.

Jika f mempunyai nilai maksimum relatif atau minimum relatif di titik

(a, b) maka dikatakan bahwa f mempunyai ekstrem relatif di titik (a, b) dan jika

mempunyai nilai maksimum mutlak atau minimum mutlak di titik (a, b) maka

dikatakan bahwa f mempunyai ekstrem mutlak di titik (a, b) .

Teorema 2.6

Misal z = f ( x, y ) terdefinisi pada semua titik pada cakram terbuka

B (( a, b); r ) dan f mencapai mempunyai nilai ekstrem relatif pada titik (a, b) serta

turunan parsial tingkat pertama dari f ada pada titik (a, b) , maka f x (a, b) = 0

dan f y ( a, b) = 0 .

Bukti:

Akan dibuktikan dalam dua kasus, yaitu jika f (a, b) adalah nilai maksimum

relatif dan f (a, b) adalah nilai minimum relatif.

i. Akan diperlihatkan bahwa jika f mempunyai nilai maksimum relatif pada

(a, b) dan f x (a, b) ada, maka f x (a, b) = 0 .


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

Jika f ( x, y ) adalah fungsi dengan dua variabel ( x, y ) maka turunan parsial f

f ( a + h, b ) − f ( a , b )
terhadap x pada titik (a, b) adalah f x ( a, b) = lim
h →0 h

Karena f mempunyai nilai maksimum relatif di (a, b) maka dengan memakai

Definisi 2.7 didapat f (a + h, b) − f (a, b) ≤ 0 .

Ini berlaku bilamana h cukup kecil sedemikian sehingga ( a + h, b) ada di

dalam B (( a, b); δ ) .

f ( a + h, b ) − f ( a , b )
Jika h → 0 + , h > 0 maka ≤0
h

Dengan memakai definisi turunan parsial didapat:

f ( a + h, b) − f (a, b)
f x ( a, b) = lim ≤0
h →0 h

f ( a + h, b ) − f ( a , b )
Jika h → 0 − , h < 0 maka ≥0
h

Dengan memakai definisi turunan parsial didapat:

f ( a + h, b) − f (a, b)
f x ( a, b) = lim ≥0
h →0 h

Karena f x (a, b) ≥ 0 dan f x (a, b) ≤ 0 maka f x (a, b) = 0 .

Akan diperlihatkan bahwa jika f mempunyai nilai maksimum relatif pada

(a, b) dan f y ( a, b) ada, maka f y ( a, b) = 0 .

Jika f ( x, y ) adalah fungsi dengan dua variabel ( x, y ) maka turunan parsial f

f ( a, b + k ) − f ( a, b)
terhadap y pada titik (a, b) adalah f y ( a, b) = lim
k →0 k
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

Karena f mempunyai nilai maksimum relatif di (a, b) maka dengan memakai

Definisi 2.7 didapat f (a, b + k ) − f ( a, b) ≤ 0 .

Ini berlaku bilamana k cukup kecil sedemikian sehingga ( a, b + k ) ada di

dalam B (( a, b); δ ) .

f (a , b + k ) − f ( a, b)
Jika k → 0 + , k > 0 maka ≤0
k

Dengan memakai definisi turunan parsial didapat:

f ( a, b + k ) − f ( a, b)
f y ( a, b) = lim ≤0
k →0 k

f (a , b + k ) − f ( a, b)
Jika k → 0 − , k < 0 maka ≥0
k

Dengan memakai definisi turunan parsial didapat:

f ( a, b + k ) − f ( a, b)
f y ( a, b) = lim ≥0
k →0 k

Karena f y ( a, b) ≥ 0 dan f y ( a, b) ≤ 0 maka f y ( a, b) = 0 .

ii. Akan diperlihatkan bahwa jika f mempunyai nilai minimum relatif pada (a, b)

dan f x ( a, b) ada, maka f x (a, b) = 0 .

Jika f ( x, y ) adalah fungsi dengan dua variabel ( x, y ) maka turunan parsial f

f ( a + h, b ) − f ( a , b )
terhadap x pada titik (a, b) adalah f x ( a, b) = lim
h →0 h

Karena f mempunyai nilai minimum relatif di (a, b) maka dengan memakai

Definisi 2.8 didapat f (a + h, b) − f ( a, b) ≥ 0 .


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

Ini berlaku bilamana h cukup kecil sedemikian sehingga ( a + h, b) ada di

dalam B (( a, b); δ ) .

f ( a + h, b ) − f ( a , b )
Jika h → 0 + , h > 0 maka ≥0
h

Dengan memakai definisi turunan parsial didapat:

f ( a + h, b) − f (a, b)
f x ( a, b) = lim ≥0
h →0 h

f ( a + h, b ) − f ( a , b )
Jika h → 0 − , h < 0 maka ≤0
h

Dengan memakai definisi turunan parsial didapat:

f ( a + h, b) − f (a, b)
f x ( a, b) = lim ≤0
h →0 h

Karena f x (a, b) ≥ 0 dan f x (a, b) ≤ 0 maka f x (a, b) = 0 .

Akan diperlihatkan bahwa jika f mempunyai nilai minimum relatif pada (a, b)

dan f y ( a, b) ada, maka f y ( a, b) = 0 .

Jika f ( x, y ) adalah fungsi dengan dua variabel ( x, y ) maka turunan parsial f

f ( a, b + k ) − f ( a, b)
terhadap y pada titik (a, b) adalah f y ( a, b) = lim
k →0 k

Karena f mempunyai nilai maksimum relatif di (a, b) maka dengan memakai

Definisi 2.8 didapat f (a, b + k ) − f (a, b) ≥ 0 .

Ini berlaku bilamana k cukup kecil sedemikian sehingga ( a, b + k ) ada di

dalam B (( a, b); δ ) .

f (a , b + k ) − f ( a, b)
Jika k → 0 + , k > 0 maka ≥0
k
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

Dengan memakai definisi turunan parsial didapat:

f ( a, b + k ) − f ( a, b)
f y ( a, b) = lim ≥0
k →0 k

f (a , b + k ) − f ( a, b)
Jika k → 0 − , k < 0 maka ≤0
k

Dengan memakai definisi turunan parsial didapat:

f ( a, b + k ) − f ( a, b)
f y ( a, b) = lim ≤0
k →0 k

Karena f y ( a, b) ≥ 0 dan f y ( a, b) ≤ 0 maka f y ( a, b) = 0 .

Definisi 2.9.

Titik (a, b) disebut titik kritis dari fungsi f, jika berlaku f x (a, b) = 0 dan

f y ( a, b) = 0 .

Teorema 2.6 mengatakan bahwa syarat perlu agar suatu fungsi dengan dua

variabel mencapai nilai ekstrem relatif di suatu titik, di mana turunan parsialnya

ada di titik tersebut, adalah bahwa titik tersebut merupakan titik kritis dari

z = f ( x, y ) . Namun hal ini belum menjamin terjadinya nilai ekstrem relatif

apabila turunan parsialnya di suatu titik sama dengan nol. Keadaan ini terjadi

pada suatu titik yang disebut dengan titik pelana (saddle point), yaitu titik kritis di

mana fungsi z = f ( x, y ) tidak mempunyai nilai ekstrem. Hal ini ditunjukkan pada

contoh 2.6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

Contoh 2.6

Diketahui fungsi f yang didefinisikan oleh persamaan

f ( x, y ) = 6 x − 4 y − x 2 − 2 y 2

Tentukan apakah f mencapai nilai ekstrem!

Penyelesaian:

Karena f dan turunan parsial pertamanya terdefinisi di semua titik ( x, y ) , maka

Teorema 2. 6 dapat digunakan. Dengan penurunan parsial didapat:

f x ( x, y ) = 6 − 2 x dan f y ( x , y ) = −4 − 4 y

Dari persamaan-persamaan f x ( x, y ) = 6 − 2 x = 0 dan f y ( x , y ) = −4 − 4 y = 0

didapat x = 3 dan y = -1 sebagai titik kritis fungsi.

Grafik persamaan z = f ( x, y ) = 6 x − 4 y − x 2 − 2 y 2 tampak pada gambar 2.10

yaitu berupa paraboloida dengan titik puncak (3, -1, 11) dan terbuka ke bawah.

Dapat disimpulkan bahwa:

f ( x, y ) < f (3, − 1) untuk semua ( x, y ) ≠ (3, − 1)

Menurut Definisi 2.7, maka f (3, − 1) = 11 merupakan nilai maksimum mutlak f.

Gambar 2.10. Grafik fungsi f ( x, y ) = 6 x − 4 y − x 2 − 2 y 2 dengan (3,−1,11)


sebagai titik puncaknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

Contoh 2.7

Tentukan nilai ekstrem relatif dari fungsi f ( x y ) = 2 x 2 + y 2 − xy − 7 y !

Penyelesaian:

Karena f dan turunan parsial pertamanya terdefinisi di semua titik ( x, y ) , maka

Teorema 2.6 dapat digunakan. Dengan penurunan parsial didapat:

f x ( x, y ) = 4 x − y dan f y ( x, y ) = 2 y − x − 7

Kemudian dengan menyelesaikan

f x ( x, y ) = 4 x − y = 0

f y ( x, y ) = 2 y − x − 7 = 0

didapat x = 1 dan y = 4 sebagai titik stasionernya.

Sekarang akan dibandingkan nilai f pada (1, 4) dengan nilai f pada (1 + h, 4 + k ) .

f (1, 4) = 2 + 16 − 4 − 28 = −14

f (1 + h, 4 + k ) = 2 (1 + h) 2 + (4 + k ) 2 − (1 + h)(4 + k )

= 2 + 4h + 2h 2 + 16 + 8k + k 2 − 4 − 4h − k − hk − 28 − 7 k

= 2h 2 + k 2 − hk − 14

( )
f (1 + h, 4 + k ) − f (1, 4) = 2h 2 + k 2 − hk = 2 h 2 − 12 hk + k 2

= 2 (h − 14 k ) + 98 k 2 > 0 untuk semua h, k di dalam ℜ .


2

Jadi f mempunyai minimum relatif pada titik (1, 4) dengan nilai minimum

relatifnya -14.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

Contoh 2.8

Selidiki apakah fungsi f ( x, y ) = x 2 − y 2 mempunyai nilai ekstrem relatif!

Penyelesaian:

Karena f dan turunan parsial pertamanya terdefinisi di semua titik ( x, y ) , maka

Teorema 2.6 dapat digunakan. Dengan penurunan parsial didapat:

f x ( x, y ) = 2 x

f y ( x , y ) = −2 y

Titik kritis diperoleh dengan menyelesaikan persamaan f x ( x, y ) = 2 x = 0 dan

f y ( x, y ) = −2 y = 0 . Kemudian diperoleh titik (0,0) sebagai titik kritisnya.

Pada bidang y = 0 , f ( x, y ) = x 2 bernilai positif, dan pada bidang x = 0 ,

f ( x, y ) = − y 2 bernilai negatif. Jadi titik (0,0) bukan merupakan nilai ekstrem dari

f ( x, y ) = x 2 − y 2 . Hal ini ditunjukkan pada grafik di bawah ini.

Gambar 2.11 Grafik fungsi f ( x, y ) = x 2 − y 2 dengan titik (0,0)


sebagai titik pelananya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

Seperti halnya pada fungsi dengan satu variabel bahwa syarat

f ′(c) = 0 belum cukup menjamin bahwa f mempunyai ekstrem pada c. Demikian

pula halnya bahwa syarat f x ( x, y ) = 0 dan f y ( x, y ) = 0 belum cukup menjamin

bahwa fungsi dengan dua variabel mempunyai ekstrem pada titik (a, b) . Untuk itu

diperlukan syarat cukup yang menjamin bahwa fungsi dengan dua variabel

mempunyai ekstrem pada titik (a, b) .

Teorema 2.7

Misalkan f adalah fungsi dengan dua variabel dengan turunan-turunan parsial

tingkat dua yang kontinu pada cakram terbuka B (( a, b); r ) dan

f x ( a, b) = f y (a, b) = 0 . Misalkan H (a, b) = f xx (a, b). f yy (a, b) − f xy2 (a, b) .

Maka berlaku:

1. f mencapai nilai minimum relatif di titik (a, b) jika H ( a, b) > 0 dan

f xx (a, b) > 0

2. f mencapai nilai maksimum relatif di titik (a, b) jika H ( a, b) > 0 dan

f xx (a, b) < 0

3. f tidak mempunyai nilai ekstrem relatif di titik (a, b) jika H ( a, b) < 0

4. jika H (a, b) = 0 , f belum dapat disimpulkan apakah mempunyai nilai

ekstrem atau tidak.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

Bukti:

1. Misalkan φ( x, y ) = f xx ( x, y ). f yy ( x, y ) − f xy2 ( x, y) .

Diketahui φ( a, b) > 0 dan f xx (a, b) > 0 , akan dibuktikan bahwa f (a, b)

adalah nilai minimum relatif.

Karena f xx , f yy dan f xy adalah fungsi-fungsi yang kontinu pada cakram

terbuka B (( a, b); r ) , maka φ( x, y ) juga kontinu di B (( a, b); r ) . Akibatnya

terdapat cakram terbuka B ′ (( a, b); r ′) , dengan r ′ ≤ r , sedemikian

sehingga φ( x, y ) > 0 dan f xx ( x, y ) > 0 untuk setiap ( x, y ) di cakram

terbuka B ′ (( a, b); r ′) .

Misalkan h dan k adalah konstanta-konstanta yang tidak keduanya nol,

sedemikian sehingga titik ( a + h, b + k ) di B ′ (( a, b); r ′) . Maka dua

persamaan berikut :

x = a + ht dan y = b + kt , 0 ≤ t ≤ 1

mendefinisikan semua titik pada segmen garis yang menghubungkan titik

(a, b) dan ( a + h, b + k ) . Misal F adalah fungsi dengan satu variabel yang

didefinisikan oleh:

F (t ) = f ( a + ht , b + kt ) (2.2)

Dengan rumus Maclaurin untuk fungsi F dengan satu variabel didapat:

F ′′(ξ) 2
F (t ) = F (0) + F ′(0) t + t (2.3)
2!

dengan 0 < ξ < t

untuk t = 1 pada persamaan (2.3) berlaku:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

F (1) = F (0) + F ′(0) + 12 F ′′(ξ) (2.4)

dengan 0 < ξ < 1

Karena F (0) = f ( a, b) dan F (1) = f ( a + h, b + k ) maka dengan persamaan

(2.3) didapat:

f (a + h, b + k ) = f (a, b) + F ′(0) + 12 F ′′(ξ) (2.5)

dengan 0 < ξ < 1

Untuk mendapatkan F ′(t ) dan F ′′(ξ) digunakan aturan rantai pada

persamaan (2.2), maka didapat:

F ′(t ) = hf x ( a + ht , b + kt ) + kf y ( a + ht , b + kt ) (2.6)

Jika fungsi f dengan dua variabel dalam x dan y terdefinisi pada cakram

terbuka B (( a, b); r ) dan f xx , f yy , f xy dan f yx terdefinisi di B serta f xy ,

f yx kontinu B, maka diperoleh:

f xy ( x, y ) = f yx ( x, y ) untuk setiap titik ( x, y ) di B1 .

Jadi berlaku:

F ′′(t ) = h 2 f xx 2hkf xy + k 2 f yy (2.7)

di mana setiap turunan parsial di ruas kanan persamaan (2.6) dihitung di

titik ( a + ht , b + kt ) . Dengan memasukkan t = 0 pada persamaan (2.5) dan

t = ξ pada persamaan (2.6) didapat:

F ′(0) = hf x (a, b) + kf y ( a, b) = 0 (2.8)

dan

F ′′(ξ) = h 2 f xx + 2hkf xy + k 2 f yy (2.9)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

di mana setiap turunan parsial kedua persamaan (2.9) dihitung di titik

( a + ht , b + kt ) dengan 0 < ξ < 1 .

Dengan memasukkan persamaan (2.8) dan (2.9) ke dalam persamaan (2.5)

akan diperoleh:

f (a + h, b + k ) − f (a, b) = 12 (h 2 f xx + 2hkf xy + k 2 f yy ) (2.10)

bentuk-bentuk di dalam tanda kurung pada persamaan (2.9) dapat ditulis

sebagai:

⎡ 2
f xy ⎛ f xy ⎞ ⎛ f xy ⎞
2
f ⎤
h f xx + 2hkf xy + k f yy
2 2
= f xx ⎢h + 2hk
2
+ ⎜⎜ k ⎟⎟ − ⎜⎜ k ⎟⎟ + k 2 yy ⎥
⎢⎣ f xx ⎝ f xx ⎠ ⎝ f xx ⎠ f xx ⎥

sehingga persamaan (2.10) dapat ditulis:

f ⎡⎛ f xy ⎞
2
f xx f yy − f xy2 2 ⎤
f (a + h, b + k ) − f (a, b) = xx ⎢⎜⎜ h + ⎟ + k ⎥ (2.11)
2 ⎢⎣⎝ f xx ⎟⎠ f xx2 ⎥⎦

Karena f xx f yy − f xy2 dihitung di titik ( a + ht , b + kt ) , maka nilainya sama

dengan φ( a + hξ, b + kξ) > 0 . Jadi akan diperleh bentuk di dalam kurung

pada persamaan (2.10) akan bertanda positif. Selain itu karena

f xx (a + hξ, b + kξ) > 0 , maka dari persamaan (2.11) didapat bahwa

f ( a + h, b + k ) − f ( a, b) bertanda positif.

Terbukti bahwa f ( a + h, b + k ) > f ( a , b ) untuk setiap

( a + h, b + k ) ≠ ( a, b) pada B1 . Kemudian dengan memakai Definisi 2.8

akan diperoleh bahwa f (a, b) merupakan nilai minimum relatif dari f.

2. Diketahui φ( a, b) > 0 dan f xx (a, b) < 0 , akan dibuktikan bahwa f (a, b)

adalah nilai maksimum relatif. Langkah-langkah pembuktian merupakan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

analogi dari langkah pembuktian pada kasus pertama. Karena

( a + hξ, b + kξ) di dalam B (( a, b); r ) , maka f xx (a + hξ, b + kξ) < 0 dan

dari persamaan (10) didapat bahwa f ( a + h, b + k ) − f ( a, b) bertanda

negatif.

Jadi terbukti bahwa f ( a + h, b + k ) < f ( a , b ) untuk setiap

( a + h, b + k ) ≠ ( a, b) pada B1 . Kemudian dengan memakai Definisi 2.7

akan diperoleh bahwa f (a, b) merupakan nilai maksimum relatif dari f.

3. Diketahui H (a, b) = f xx (a, b). f yy (a, b) − f xy2 (a, b) < 0

Dari persamaan (2.9) andaikan bahwa

F = h 2 f xx + 2hkf xy + k 2 f yy (2.12)

Atau dapat ditulis sebagai

F=
f xx
(
1 2 2
h f xx + 2hkf xy f xx + k 2 f yy f xx ) , f xx ≠ 0

F=
1
f xx
[ (
(hf xx + kf xy ) 2 + k 2 f xx f yy − f xy2 )] , f xx ≠ 0 (2.13)

Tanda dari F bergantung pada nilai h dan k.

Misalkan

• diambil k = 0, maka F = h 2 f xx dan F akan mempunyai tanda yang

sama dengan f xx .

− hf xx k 2H k 2H
• diambil k = ,maka F = = 2 f xx ,
f xy f xx f xx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

k 2H − hf xx
2
< 0 , untuk nilai k = dan F mempunyai tanda yang
f xx f xy

berlawanan dengan f xx .

Dari dua contoh diatas, dapat disimpulkan bahwa titik kritisnya merupakan

titik pelana karena F tidak memberikan tanda yang sama untuk setiap

( h, k ) yang diberikan.

Jadi f (a, b) bukan merupakan nilai ekstrem.

4. Untuk H (a, b) = f xx (a, b). f yy (a, b) − f xy2 (a, b) = 0 akan diselesaikan

dengan deret Taylor yang akan dibahas pada bab selanjutnya. ■

Berikut merupakan langkah-langkah untuk menentukan nilai ekstrem

fungsi dengan dua variabel:

1. Menentukan f x ( x, y ) dan f y ( x, y )

2. Menentukan nilai-nilai x dan y di mana f x ( x, y ) = 0 dan f y ( x, y ) = 0

untuk mendapatkan nilai kritisnya.

3. Menentukan f xx ( x, y ) , f xy ( x, y ) , dan f yy ( x, y )

4. Menentukan H (a, b) = f xx (a, b). f yy (a, b) − f xy2 (a, b) dan f xx ( x, y ) pada

titik kritis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

Contoh 2.9

Diketahui fungsi f yang didefinisikan oleh:

f ( x, y ) = 2 x 4 + y 2 − x 2 − 2 y

Tentukan nilai ekstrem relatif dari f !

Penyelesaian:

Tururan parsial pertama fungsi f adalah:

f x ( x, y ) = 8 x 3 − 2 x

f y ( x, y ) = 2 y − 2

Dari persamaan f x ( x, y ) = 8 x 3 − 2 x = 0 didapat x = − 12 , x = 0 dan x = 1


2

Dari persamaan f y ( x, y ) = −2 y − 2 = 0 didapat y = 1

Diperoleh titik-titik kritis fungsi f yaitu (− 12 ,1), (0,1) dan ( 12 ,1) .

Kemudian menentukan turunan parsial kedua dari f, yaitu;

f xx ( x, y ) = 24 x 2 − 2

f yy ( x, y ) = 2

f xy ( x, y ) = 0

kemudian dihitung:

f xx (− 12 ,1) = 4 > 0

H (− 12 ,1) = f xx (− 12 ,1) f yy (− 12 ,1) − f xy2 (− 12 ,1) = 4.2 − 0 = 8 > 0 .

Karena H (− 12 ,1) > 0 , maka menurut Teorema 2.7 f mencapai minimum relatif di

titik (− 12 ,1) .

f xx (0,1) = −2 < 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

H (0,1) = f xx (0,1) f yy (0,1) − f xy2 (0,1) = (−2).2 − 0 = −4 < 0

Karena H (0,1) < 0 , maka menurut Teorema 2.7 f tidak mencapai minimum

relatif di titik (0,1) .

f xx ( 12 ,1) = 4 > 0

H ( 12 ,1) = f xx ( 12 ,1) f yy ( 12 ,1) − f xy2 ( 12 ,1) = 4.2 − 0 = 8 > 0

Karena H ( 12 ,1) > 0 , maka menurut Teorema 2.7 f mencapai minimum relatif di

titik ( 12 ,1) .

Jadi dapat disimpulkan bahwa f mencapai nilai minimum relatif di titik (− 12 ,1)

dan titik ( 12 ,1) dengan nilai minimum relatif adalah − 89 .

Contoh 2.10

Tentukan nilai ekstrem relatif untuk fungsi yang didefinisikan sebagai berikut:

f ( x, y ) = x 2 + y 2 − 2 x + 1

Penyelesaian:

Turunan parsial pertama dari fungsi di atas adalah

f x ( x, y ) = 2 x − 2

f y ( x, y ) = 2 y

dengan menyelesaikan f x ( x, y ) = 0 dan f y ( x, y ) = 0 , maka akan didapat x = 1

dan y = 0.

Kemudian turunan parsial kedua adalah

f xx ( x, y ) = 2 > 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

f yy ( x, y ) = 2

f xy ( x, y ) = 0

pada titik (1,0) dipunyai H = 2.2 − 0 2 = 4 > 0 . Karena f xx ( x, y ) > 0 dan H > 0 ,

maka dengan menggunakan Teorema 2.7 f ( x, y ) mempunyai nilai minimum

relatif dengan nilai minimum relatif sama dengan nol.

Contoh 2.11

Tentukan nilai maksimum dan minimum relatif dari fungsi

f ( x, y ) = x 3 + y 3 − 3x − 12 y + 20

Penyelesaian :

Turunan parsial pertama dari fungsi di atas adalah

f x ( x, y ) = 3 x 3 − 3

f y ( x, y ) = 3 y 2 − 12

f x ( x, y ) = 0 untuk x = ±1

f y ( x, y ) = 0 untuk y = ±2

Selanjutnya didapat empat titik kritis dari f ( x, y ) , yaitu:

(1,2), (-1,2), (1,-2) dan (-1,-2)

Kemudian turunan parsial kedua adalah

f xx ( x, y ) = 6 x

f yy ( x, y ) = 6 y

f xy ( x, y ) = 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

Kemudian,

Pada titik (1,2)

f xx ( x, y ) = 6 > 0 dan H = 6 (1). 6(2) − 0 2 = 72 > 0 , yang berarti bahwa titik (1,2)

merupakan titik minimum relatif dari f ( x, y ) .

Pada titik (-1,2)

f xx ( x, y ) = −6 < 0 dan H = 6 (−1). 6(2) − 0 2 = −72 < 0 , yang berarti bahwa

f ( x, y ) tidak mempunyai nilai ekstrem pada titik (-1,2).

Pada titik (1,-2)

f xx ( x, y ) = 6 > 0 dan H = 6 (1). 6(−2) − 0 2 = −72 < 0 yang berarti bahwa

f ( x, y ) tidak mempunyai nilai ekstrem pada titik (1,-2).

Pada titik (-1,-2)

f xx ( x, y ) = −6 < 0 dan H = 6 (−1). 6(−2) − 0 2 = 72 > 0 yang berarti bahwa titik

(-1,-2) merupakan titik maksimum relatif dari f ( x, y ) .

Pada fungsi dengan satu variabel, biasanya fungsi yang ingin dicari nilai

maksimum atau minimum terdefinisi pada interval tertutup [a,b] sehingga fungsi

tersebut terdefinisi pada himpunan terbatas ℜ . Kemudian terdapat suatu teorema

yang menjamin tentang adanya nilai ekstrem mutlak suatu fungsi dengan satu

variabel yang kontinu pada interval tertutup [a,b].

Seperti halnya pada fungsi dengan satu variabel, teorema berikut, yang

sangat sukar dibuktikan namun secara intuisi jelas, akan membantu dalam

menentukan nilai ekstrem mutlak suatu fungsi dengan dua variabel.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

Teorema 2.8 Teorema Nilai Ekstrem

Jika fungsi f kontinu pada suatu himpunan tertutup dan terbatas pada ℜ , maka f

mempunyai nilai maksimum mutlak dan minimum mutlak pada titik-titik di dalam

ℜ.

Jika fungsi f ( x, y ) kontinu pada suatu himpunan tertutup dan terbatas ℜ ,

maka teorema di atas menjamin adanya nilai maksimum dan minimum mutlak

fungsi f ( x, y ) pada ℜ . Ekstrem mutlak ini dapat terjadi pada batas ℜ atau

dalam pedalaman ℜ1 , namun jika ekstrem mutlak yang terjadi pada titik

pedalaman, maka hal itu terjadi pada suatu titik kritis.

Teorema 2.9

Jika fungsi f ( x, y ) mempunyai ekstrem mutlak pada suatu titik di pedalaman

domainnya, maka ekstrem itu terjadi pada suatu titik kritis.

Bukti:

Jika fungsi f ( x, y ) mempunyai ekstrem mutlak pada titik (a, b) dalam pedalaman

domain f, maka f (a, b) merupakan nilai terbesar atau terkecil dalam pedalaman

dmain f. Dengan demikian, ini dapat berarti bahwa nilai terbesar atau terkecil dari

f berada di sekitar titik (a, b) . Atau dengan kata lain terdapat suatu kitaran yang

berpusat di titik (a, b) yang menjadikan f (a, b) adalah suatu nilai terbesar atau

terkecil dalam kitaran tersebut. Jadi f ( x, y ) mempunyai ekstrem relatif. Jika

turunan-turunan parsial f ( x, y ) ada pada titik (a, b) , maka f x ( x, y ) = 0 dan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

f y ( x, y ) = 0 . Menurut Teorema 2.8 maka titik (a, b) merupakan titik kritis dari

f ( x, y ) . ■

Berikut merupakan langkah-langkah untuk menentukan nilai ekstrem

mutlak dari fungsi f ( x, y ) yang kontinu pada himpunan terbatas ℜ :

1. Menentukan titik-titik kritis dari f ( x, y ) yang terletak di dalam ℜ .

2. Menentukan semua titik perbatasan.

3. Menghitung nilai f ( x, y ) pada titik-titik perbatasan dan titik-titik kritis,

nilai terbesar akan menjadi nilai maksimum mutlak dan nilai terkcil akan

menjadi nilai minimum mutlak.

Contoh 2.12

Tentukan nilai maksimum dan minimum mutlak fungsi yang didefinisikan oleh

f ( x, y ) = 3 xy − 6 x − 3 y + 7

Pada daerah segitiga tertutup ℜ dengan koordinat-koordinat (0,0), (3,0) dan (0,5)

Penyelesaian:

Daerah ℜ tampak pada gambar di bawah ini


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

y
(0,5)

(0,0) (3,0) x

Gambar 2. 12 Domain fungsi f ( x, y ) = 3 xy − 6 x − 3 y + 7

Turunan parsial pertama f ( x, y ) = 3 xy − 6 x − 3 y + 7

f x ( x, y ) = 3 y − 6

f y ( x, y ) = 3 x − 3

Titik kritis diperoleh dengan menyelesaikan persamaan f x ( x, y ) = 3 y − 6 = 0 dan

f y ( x, y ) = 3 x − 3 = 0 kemudian didapat x = 1 dan y = 2.

Kemudian ditentukan lokasi titik-titik pada batas ℜ di mana ekstrem mutlak

terjadi. Batas-batas ℜ terdari dari tiga buah ruas garis, yaitu:

Ruas garis di antara titik (0,0) dan titik (3,0)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

Pada ruas garis ini dipunyai y = 0 dan f ( x, y ) dapat diubah menjadi fungsi

dengan satu variabel dalam x, yaitu u ( x) = f ( x, 0) = −6 x + 7 dengan 0 ≤ x ≤ 3 .

Fungsi u ( x ) = −6 x + 7 tidak mempunyai titik kritis karena u ′( x) = −6 ≠ 0 untuk

semua x.

Jadi nilai ekstrem u ( x ) = −6 x + 7 terjadi pada titik-titik ujung ruas garis di antara

titik (0,0) dan titik (3,0).

Ruas garis di antara titik (0,0) dan titik (0,5)

Pada ruas garis ini dipunyai x = 0 dan f ( x, y ) dapat diubah menjadi fungsi

dengan satu variabel dalam y, yaitu v ( y ) = f (0, y ) = −3 y + 7 dengan 0 ≤ y ≤ 5 .

Fungsi v ( y ) = −3 y + 7 tidak mempunyai titik kritis karena v ′( x) = −3 ≠ 0 untuk

semua y.

Jadi nilai ekstrem v ( y ) = −3 y + 7 terjadi pada titik-titik ujung ruas garis di antara

titik (0,0) dan titik (0,5).

Ruas garis di antara titik (3,0) dan titik (0,5)

Persamaan garis yang melalui titik (3,0) dan titik (0,5) adalah y = − 53 x + 5

dengan 0 ≤ x ≤ 3 . Kemudian fungsi f ( x, y ) diubah menjadi fungsi dengan satu

variabel dalam x, yaitu:

w( x) = f (x, − 53 x + 5) = 3x(− 53 x + 5) − 6 x − 3(− 53 x + 5) + 7

= −5 x 2 + 14 x − 8 , dengan 0 ≤ x ≤ 3

Kemudian turunan pertama dari w( x ) adalah


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

w′( x ) = −10 x + 14

Persamaan w′( x ) = −10 x + 14 = 0 akan menghasilkan sebuah titik kritis yaitu

x = 75 . Nilai ekstrem w( x ) terjadi pada titik kritis x = 7


5 atau titik-titik ujung,

yaitu x = 0 dan x = 3.

Dengan memasukan x = 7
5 ke dalam persamaan y = − 53 x + 5 , maka akan di dapat

y = 83 . Titik ( 75 , 83 ) merupakan titik kritis dari y = − 53 x + 5 .

Kemudian mendaftar semua nilai f ( x, y ) pada titik kritis dan pada titik-titik batas

di mana ekstrem mutlak terjadi.

( x, y ) f ( x, y )

(0,0) 7

(3,0) -11

(0.5) -8

( 75 , 83 ) 9
8

(1,2) 1

Dari tabel tampak bahwa nilai maksimum mutlak adalah 7 dan terjadi pada titik

(0,0) dan nilai minimum mtlak adalah -11 dan terjadi pada titik (3,0). Gambar

berikut merupakan daerah domain f ( x, y ) = 3 xy − 6 x − 3 y + 7 dan nilai kritisnya.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

y
(0,5)

⎛7 8⎞
⎜ , ⎟
⎝ 5 3⎠
(1,2)

(0,0) (3,0) x

Gambar 2. 13 Domain fungsi f ( x, y ) = 3 xy − 6 x − 3 y + 7 beserta


nilai kritisnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III

TEOREMA TAYLOR

Salah satu awal penerapan kalkulus adalah perhitungan nilai- nilai fungsi

seperti sin x, ln x, dan e x .Ide ini muncul untuk mendekati fungsi yang diketahui

dengan suatu polinomial sedemikian rupa sehingga kesalahan dalam menentukan

hasilnya cukup kecil atau masih dalam suatu batas toleransi tertentu.

A. Deret Pangkat

Di dalam perkuliahan sudah dikenal dan dipelajari deret dengan suku –

suku konstan. Dalam penulisan ini akan diperhatikan sebuah deret yang suku –

sukunya berkaitan dengan variabel. Deret seperti ini merupakan dasar penting

dalam banyak cabang matematika.

Jika a 0 , a1 , a 2 , a3 ,.... merupakan konstanta – konstanta dan x adalah suatu

variabel maka deret :

∑a
n=0
n x n = a 0 + a1 x + a 2 x 2 + L + a n x n + L (3.1)

disebut deret pangkat dalam x.

Andaikan akan bermaksud mendekati fungsi f dengan polinomial

ρ (x ) = a 0 + a1 x + a 2 x 2 + a 3 x 3 + L + a n x n (3.2)

pada suatu interval yang berpusat di x = 0 . Karena ρ (x ) memiliki ( n + 1)

koefisien, maka ( n + 1) merupakan syarat pada polinom ini. Dianggap bahwa n


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

turunan yang pertama dari f ada di x = 0 dan dipilih ( n + 1) syarat sebagai

berikut :

f (0) = ρ(0), f ' (0) = ρ' (0), f " (0) = ρ " (0),L, f ( n ) (0) = ρ n (0) (3.3)

Persyaratan ini menuntut bahwa nilai ρ (x ) dan n turunan pertamanya

bersesuaian dengan nilai f (x ) serta n turunan pertamanya di x = 0 . Diharapkan

bahwa f (x ) dan ρ (x ) hasilnya akan cukup dekat dalam suatu interval yang

berpusat di x = 0 .

Karena diketahui ρ (x) = a 0 + a1 x + a 2 x 2 + a 3 x 3 + L + a n x n

maka ρ ' ( x) = a 1 +2a 2 x + 3a 3 x 2 + L + na n x n −1 .

Sehingga jika diteruskan diperoleh :

ρ "( x ) = 2a 2 + 3.2a 3 x + L + n( n − 1) a n x n − 2 ,

ρ "' ( x ) = 3.2a 3 + L + n( n − 1)( n − 2) a n x n −3 ,

ρ ( n ) ( x ) = n( n − 1)(n − 2) La n = n! a n .

pada x = 0 diperoleh

ρ (0) = a 0 ,

ρ ' (0) = a1 ,

ρ " (0) = 2a 2 ,

ρ "' (0) = 3.2a 3 ,

ρ ( n ) (0) = n! a n .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

Jadi menurut persamaan (3.3) didapat

f (0) = a 0 , f ' (0) = a1 , f " (0) = 2!a 2 , f ''' (0) = 3! a 3 , L , f (n)


(0) = n! a n .

Sehingga diperoleh

a 0 = f (0),

a 1 = f ' (0),

f " (0)
a2 = ,
2!

f ''' (0)
a3= ,
3!

(n)
f ( 0)
an= .
n!

Jika nilai – nilai tersebut disubtitusikan ke persamaan (3.2), maka akan diperoleh

suatu polinom Maclaurin untuk fungsi f.

Definisi 3.1

Jika fungsi f berturunan n kali x = 0 , maka polinomial Maclaurin ke-n untuk f

didefinisikan sebagai

f " (0) 2 f "' (0) 3 f ( n ) (0) n


ρ n (x) = f (0) + f (0) x +'
x + x +L+ x (3.4)
2! 3! n!

Polinom tersebut bersifat bahwa nilainya dan nilai – nilai n turunan pertamanya

bersesuaian dengan nilai f (x) dan n turunan pertamanya pada x = 0 .


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

Contoh 3.1

Tentukan polinomial Maclaurin untuk e x !

Penyelesaian:

Andaikan f (x ) = e x , maka

f ' ( x) = f " ( x) = f "'


( x) = L = f (n)
( x) = e x dan

f (0) = f ' (0) = f " (0) = f "' (0) = L = f ( n ) (0) = 1.

Jadi didapat polinomial Maclaurin ke-n untuk e x adalah

1 2 1 3 1
ρ n ( x) = 1 + x + x + x + L+ xn.
2! 3! n!

Contoh 3.2

Tentukan polinom Maclaurin untuk sin x !

Penyelesaian:

Andaikan f ( x) = sin x maka f ' ( x) = cos x , f " ( x ) = − sin x, f ' ' ' ( x ) = − cos x.

Sehingga f (0) = 0, f ' (0) = 1, f " (0) = 0, f "' (0) = −1 .

Karena f ( 4) ( x) = sin x = f ( x) , maka pola 0,1,0,-1 akan berulang – ulang jika

berturut – turut menurunkan lagi di x = 0 . Oleh karena itu akan diperoleh

polinomial Maclaurin untuk sin x adalah

ρ1 ( x ) = 0 + x = x ,

ρ 2 ( x) = 0 + x + 0 = x,

x3 x3
ρ 3 ( x) = 0 + x + 0 − = x− ,
3! 3!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

x3 x3
ρ 4 ( x) = 0 + x + 0 − +0= x− ,
3! 3!

x3 x5 x3 x5
ρ 5 ( x) = 0 + x + 0 − +0+ = x− + ,
3! 5! 3! 5!

x3 x5 x3 x5
ρ 6 ( x) = 0 + x + 0 − +0+ +0= x− + ,
3! 5! 3! 5!

Jadi polinomial Maclaurin ke-n untuk sin x adalah

x3 x5 x7 x 2 n +1
ρ 2 n+1 ( x) = ρ 2 n + 2 ( x) = x − + − + L + (−1) n .
3! 5! 7! (2n + 1)!

Jika berminat pada pendekatan polinom untuk f (x ) pada suatu interval

dengan pusat x = a , maka idenya adalah memilih polinomial ρ (x ) pada

x = a sehingga nilai – nilai ρ (x ) dan n turunan pertamanya bersesuaian dengan

nilai – nilai f (x ) dan n turunan pertamanya pada x = a . Perhitungan paling

sederhana bila pendekatan polinomial dinyatakan dalam bentuk :

ρ( x ) = c 0 + c1 ( x − a ) + c 2 ( x − a ) 2 + c 3 ( x − a ) 3 + L + c n ( x − a ) n (3.5)

ρ ' ( x ) = c1 + 2c 2 ( x − a ) + 3c3 ( x − a ) 2 + L + nc n ( x − a ) n −1 ,

ρ " ( x ) = 2c 2 + 3.2c 3 ( x − a ) + L + n(n − 1)c n ( x − a ) n − 2 ,

ρ ''' ( x ) = 3.2c 3 + L + n(n − 1)(n − 2)c n ( x − a ) n −3 ,

ρ ( n ) ( x ) = n( n − 1)(n − 2) L c n = n!c n .

untuk x = a diperoleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

ρ (a ) = c0 ,

ρ ' (a) = c1 ,

ρ '' (a) = 2c 2 = 2!c 2 ,

ρ ''' ( a ) = 3.2c3 = 3!c3 ,

ρ ( n ) ( a ) = n( n − 1)( n − 2)( n − 3) L c n = n!c n .

Jadi, bila diinginkan nilai dari ρ (x ) dan n turunan pertamanya bersesuaian

dengan nilai – nilai f (x ) dan n turunan pertamanya pada x = a , akan diperoleh :

c 0 = f ( a ),

c1 = f ' (a ),

f '' (a)
c2 = ,
2!

f ''' (a)
c3 = ,
3!

f ( n ) (a)
cn = .
n!

Selanjutnya jika nilai – nilai tersebut disubtitusikan ke persamaan (3.5) akan

diperoleh polinomial yang disebut polinomial Taylor ke – n untuk f di sekitar

x = a.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

Definisi 3.2

Jika fungsi f berturunan n kali pada x = a , maka polinomial Taylor ke – n

disekitar x = a didefinisikan sebagai :

f " (a ) f "' ( a )
ρ n ( x ) = f ( a ) + f ' ( a )( x − a ) + ( x − a) 2 + ( x − a)3 + L
2! 3!

f ( n ) (a )
+ ( x − a) n (3.6)
n!

Contoh 3.3

Tentukan Polinom Taylor ρ 4 ( x) untuk e x disekitar x = 1 .

Penyelesaian:

Andaikan f ( x) = e x diperoleh f ' ( x) = f " ( x) = f "' ( x) = f ( 4 ) ( x) = e x

dan f (1) = f ' (1) = f " (1) = f "' (1) = f ( 4) (1) = e .

Jadi polinomial Taylor ke – 4 untuk e x disekitar x = 1 adalah

f " (1) f "' (1) f ( 4 ) (1)


ρ 4 ( x) = f (1) + f ' (1)( x − 1) + ( x − 1) 2 + ( x − 1) 3 + ( x − 1) 4
2! 3! 4!
e e e
ρ 4 ( x) = e + e( x − 1) + ( x − 1) 2 + ( x − 1) 3 + ( x − 1) 4
2! 3! 4!

⎛ 1 1 1 ⎞
ρ 4 ( x) = e⎜1 + ( x − 1) + ( x − 1) 2 + ( x − 1) 3 + ( x − 1) 4 ⎟ .
⎝ 2! 3! 4! ⎠

Contoh 3.4

π
Tentukan polinomial Taylor ρ 4 ( x) untuk sin x disekitar x = .
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

Penyelesaian:

Andaikan f ( x) = sin x maka diperoleh

f ' ( x) = cos x, f " ( x) = − sin x, f "' ( x) = − cos x, f ( 4) ( x) = sin x. dan

⎛π ⎞ ⎛π ⎞ ⎛π ⎞ ⎛π ⎞
f ' ⎜ ⎟ = 0, f " ⎜ ⎟ = −1, f "' ⎜ ⎟ = 0, f ⎜ ⎟ = 1.
( 4)

⎝2⎠ ⎝2⎠ ⎝2⎠ ⎝2⎠

π
Jadi polinomial Taylor ke -4 untuk sin x disekitar x = adalah
2

⎛π ⎞ ⎛ π ⎞⎛ π ⎞ 1 ⎛ π ⎞⎛ π⎞ 1 ⎛ π ⎞⎛ π⎞
2 3

ρ 4 ( x) = f ⎜ ⎟ + f ' ⎜ ⎟⎜ x − ⎟ + f " ⎜ ⎟⎜ x − ⎟ + f "' ⎜ ⎟⎜ x − ⎟


⎝2⎠ ⎝ 2 ⎠⎝ 2 ⎠ 2! ⎝ 2 ⎠⎝ 2⎠ 3! ⎝ 2 ⎠⎝ 2⎠

⎛ π ⎞⎛ π⎞
4
1
+ f ( 4 ) ⎜ ⎟⎜ x − ⎟
4! ⎝ 2 ⎠⎝ 2⎠

π⎞ π⎞
2 4
1⎛ 1⎛
=1 − ⎜x− ⎟ + ⎜x − ⎟ .
2! ⎝ 2⎠ 4! ⎝ 2⎠

Kadang – kadang dalam mempermudah penyajian untuk menyatakan

rumus definisi polinomial Taylor dengan menggunakan notasi sigma. Untuk

melakukan hal ini digunakan notasi f ( k ) (a ) untuk menyatakan turunan tingkat k

dari f pada x = a dan membuat penyajian tambahan bahwa f ( 0 ) ( a ) menyatakan

f (a ). Hal ini akan memungkinkan untuk menulis polinomial dalam bentuk :

n
f ( k ) (a) f " (a ) f ( n ) (a)

k =0 k!
( x − a) = f (a) + f (a)( x − a) +
k '

2!
( x − a) + L +
2

n!
( x − a) n

Karena nilai dari f dan n turunan pertamanya bersesuaian dengan nilai

polinomial Taylor dan n turunan pertama pada x = a akan menjadi lebih baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

dalam mendekati f (x ) , sekurang – kurangnya dalam suatu interval yang

berpusat di x = a .

B. Deret Taylor

Sebelum memulai pembahasan Teorema Taylor untuk fungsi dengan satu

dan dua variabel terlebih dahulu diberikan definisi tentang deret Taylor.

Definisi 3.3

Jika fungsi f berturunan pada semua tingkat pada x = a , maka didefinisikan

deret Taylor untuk f disekitar x = a adalah

n
f ( k ) (a) f " (a)

k =0 k!
( x − a) k = f (a) + f ' (a)( x − a) +
2!
( x − a) 2 + L

f ( n ) (a)
+ ( x − a) n + L (3.7)
n!

Definisi 3.4

Jika fungsi f berturunan pada semua tingkat pada x = 0 , maka didefinisikan

deret Taylor untuk f disekitar x = 0 adalah

n
f ( k ) (0) k f " (0) 2 f "' (0) 3 f ( n ) (0) n

k =0 k!
x = f (0) + f ' (0) x +
2!
x +
3!
x +L+
n!
x +L

(3.8)

Contoh 3.5

Polinom Maclaurin ke – n untuk e x adalah


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

n
xk 1 1 1

k = 0 k!
= 1 + x + x2 + x3 + L + xn .
2! 3! n!

Jadi deret Maclaurin ke – n untuk e x adalah

n
xk 1 1 1

k = 0 k!
= 1 + x + x 2 + x 3 + L + x n + L.
2! 3! n!

Contoh 3.6

1
Tentukan deret Taylor di sekitar x = 1 untuk x =
x

Penyelesaian:

1
Andaikan f ( x) = sehingga
x

1 2 3 .2 4 .3 .2
f ' ( x) = − , f " ( x) = 3 , f "' ( x) = − 4 , f ( 4)
( x) = ,
x x x x5

f ' (1) = −1, f " (1) = 2!, f "' (1) = −3!, f ( 4 ) (1) = 4!

Subtitusikan kedalam (3.7) dengan a = 1 akan diperoleh hasil :

∑ (−1)
k =1
k
( x − 1) k = 1 − ( x − 1) + ( x − 1) 2 − ( x − 1) 3 + L

Selanjutnya akan dianalisa kesalahan hasil bila suatu fungsi f didekati

dengan polinomial Taylor atau Maclaurin. Jika suatu fungsi f didekati oleh

polinomial Taylor ke – n yaitu ρ n , maka kesalahan pada suatu titik x adalah

selisih f ( x) − ρ n ( x). Selisih ini biasanya disebut sisa ke – n dan ditulis dengan

Rn ( x) = f ( x) − ρ n ( x).

C. Teorema Taylor untuk Fungsi dengan Satu Variabel


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

Berikut diberikan Teorema Taylor untuk fungsi dengan satu variabel.

Teorema 3.1 Teorema Taylor untuk Fungsi dengan Satu Variabel

Jika fungsi f (x ) berturunan n + 1 kali pada setiap titik dalam suatu interval

yang memuat titik a dan

f " (a ) f (n) (a )
ρ n ( x ) = f ( a ) + f ' ( a )( x − a ) + ( x − a) 2 + L + ( x − a) n
2! n!

adalah polinomial Taylor ke – n untuk f disekitar x = a.

Maka untuk setiap x dalam interval, ada sekurang – kurangnya satu titik c antara

a dan x sedemikian hingga

f ( n +1) (c)
Rn ( x ) = f ( x ) − ρ n ( x ) = ( x − a) n +1 . (3.9)
(n + 1)!

Bukti :

Menurut hipotesis, f berturunan n + 1 kali pada setiap titik dalam interval yang

memuat titik a . Pilih suatu titik b dalam interval ini dan kita anggap b > a.

Andaikan ρ n (x) adalah polinomial Taylor ke – n untuk f di sekitar x = a dan

didefinisikan

H ( x) = f ( x) − ρ n ( x) (3.10)

G ( x) = ( x − a) n +1 (3.11)

Karena f ( x ) dan ρ n (x) bernilai sama dan n turunan pertama juga sama di x = a ,

maka

H (a ) = H ' (a ) = H " (a ) = L = H ( n ) (a ) = 0 (3.12)

G ( x) = ( x − a) n +1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

G ' ( x) = n + 1( x − a ) n (3.13)

G (a) = G ' (a) = G " (a) = L = G ( n ) (a ) = 0 (3.14)

G (x ) dan n turunan pertamanya tak nol bila x ≠ a .

Secara langsung dapat diperiksa bahwa fungsi H dan G memenuhi hipotesis dari

teorema Perluasan Nilai Tengah pada interval [a, b] , sehingga ada titik c1 dalam

interval (a, b ) sedemikian sehingga

H (b) − H (a) H ' (c1 )


= (3.15)
G (b) − G (a) G ' (c1 )

atau dari (3.12) dan (3.14) didapat

H (b) H ' (c1 )


= (3.16)
G (b) G ' (c1 )

Jika digunakan Teorema Perluasan Nilai Tengah untuk H ' dan G ' atas

interval [a, c1 ] , maka dapat diturunkan bahwa ada suatu titik c2 dengan

a < c2 < c1 < b sedemikian hingga

H ′(c1 ) − H ′(a ) H ′′(c 2 )


=
G ′(c1 ) − G ′(a) G ′′(c 2 )

atau dari (3.12) dan (3.14) didapat

H ′(c1 ) H ′′(c 2 )
=
G ′(c1 ) G ′′(c 2 )

yang bila dikombinasikan dengan (3.16) akan menghasilkan

H (b) H ′′(c 2 )
=
G (b) G ′′(c 2 )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

Sekarang jelaslah bahwa bila diteruskan dengan cara ini dan dengan

menggunakan Teorema Perluasan Nilai Tengah dengan menurunkan berturut –

turut H dan G, akhirnya diperoleh hubungan dalam bentuk

H (b) H ( n +1) (c n +1 )
= (3.17)
G (b) G ( n +1) (c n +1 )

di mana a < c n +1 < b .

Akan tetapi ρn (x) adalah polinomial berderajat n sehingga turunan tingkat

( n + 1) adalah nol .

Jadi dari (3.10) didapat

H (n+1) (cn+1 ) = f (n+1) (cn+1 ) . (3.18)

Juga dari (3.11) , turunan tingkat ( n + 1) dari G(x) adalah konstan

( n + 1)! sehingga

G ( n +1) (c n +1 ) = ( n + 1)! (3.19)

Dengan subtitusi (3.18) dan (3.19) ke dalam (3.17) diperoleh

H (b) f ( n +1) (c n +1 )
= .
G (b) (n + 1)!

Dengan memisalkan c = c n +1 dan dengan menggunakan (3.10) dan (3.11)

berlakulah bahwa

f ( n +1) (c)
f (b) − ρ n (b) = (b − a) n +1
(n + 1)!

Dan ini adalah tepat (3.9) dalam Teorema Taylor dengan pengecualian bahwa

variabel disini bukan x . Jadi untuk menyelesaikannya perlu mengganti b dengan

x.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

f ( n +1) (c)
Rn ( x ) = f ( x ) − ρ n ( x ) = ( x − a ) n +1
(n + 1)!

Jika (3.9) ditulis kembali sebagai f ( x) = ρ n ( x) + Rn ( x) maka didapat hasil

berikut yang disebut rumus Taylor dengan sisa :

f " (a ) f (n) (a)


f ( x ) = f ( a ) + f ' ( a )( x − a ) + ( x − a) 2 + L + ( x − a) n
2! n!

f ( n +1) (c)
+ ( x − a ) n +1 (3.20)
(n + 1)!

dimana c diantara a dan x .

D. Teorema Taylor untuk Fungsi dengan Dua Variabel

Teorema Taylor untuk fungsi dengan dua variabel merupakan perluasan

dari Teorema Taylor untuk fungsi dengan satu variabel.

Teorema 3.2 Teorema Taylor untuk fungsi dengan dua variabel

Jika f(x,y) adalah fungsi dengan dua variabel yang mempunyai turunan parsial

hingga pangkat ke- (n + 1) yang kontinu pada suatu kitaran yang berpusat pada

titik ( a,b) dan Polinomial Taylor ke-n untuk f disekitar titik (a,b) adalah :

⎛ ∂ ∂ ⎞
ρ n ( x, y ) = f (a, b) + ⎜⎜ ( x − a ) + ( y − b) ⎟ f (a, b) + 1 ⎛⎜ ( x − a ) 2 ∂ +
∂x ∂y ⎟ 2! ⎝ ∂x 2
⎝ ⎠

∂ ∂2 ⎞ 1⎛ ∂
2( x − a)( y − b) + ( y − b) 2 2 ⎟⎟ f (a, b) + ... ⎜ ( x − a) +
∂x∂y ∂y ⎠ n! ⎝ ∂x

n
∂ ⎞
( y − b) ⎟⎟ f (a, b),
∂y ⎠
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

maka untuk setiap (x.y) dalam kitaran, ada sekurang – kurangnya satu titik

( a1, b1 ) sedemikian hingga

⎛ ∂ ∂ ⎞
n +1

Rn ( x, y ) = f ( x, y ) − ρ n ( x, y ) = ( x − a) + ( y − b) ⎟⎟ f (a1 , b1 ).
⎜ ∂x ∂y ⎠

Bukti :

Diketahui f(x,y) adalah fungsi dengan dua variabel x dan y yang terdefinisi

( n +1)
Pada himpunan tertutup dan terbatas dan turunan parsial f kontinu dalam

suatu kitaran yang berpusat pada titik ( a,b).

Jika variabel t dikenalkan dengan bantuan relasi

x = a + ht , y = b + kt

dimana h dan k adalah konstanta, akan dihasilkan fungsi dari variabel tunggal t

yaitu F (t ) = f ( x, y ) = f (a + ht , b + kt )

Dengan bantuan definisi turunan parsial diperoleh

dx dy
F ' (t ) = f x ( x, y ) + f y ( x, y )
dt dt

= hf x ( x, y ) + kf y ( x, y ).

⎡ dx dy ⎤ dx ⎡ dx dy ⎤ dy
F ' ' (t ) = ⎢ f xx ( x, y ) + f yy ( x, y ) ⎥ + ⎢ f xy ( x, y ) + f yy ( x, y ) ⎥
⎣ dt dt ⎦ dt ⎣ dt dt ⎦ dt

[ [
= hf xx ( x, y ) + kf yx ( x, y )]h + hf xy ( x, y ) + kf yy ( x, y ) k]
= h 2 f xx ( x, y ) + hkf yx ( x, y ) + hkf xy ( x, y ) + k 2 f yy ( x, y )

= h 2 f xx ( x, y ) + 2hkf yx ( x, y ) + k 2 f yy ( x, y ) .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

⎡ d 2x dx dy d 2 y ⎤ dx
F (t ) = ⎢ f xxx ( x, y ) 2 + 2 f xyx ( x, y )
"'
+ f yyx ( x, y ) 2 ⎥ +
⎣ dt dt dt dt ⎦ dt

⎡ d 2x dx dy d 2 y ⎤ dy
= ⎢ f xxy ( x, y ) 2 + 2 f xyy ( x, y ) + f yyy ( x, y ) 2 ⎥
⎣ dt dt dt dt ⎦ dt

[
= h 2 f xxx ( x, y ) + 2hkf xyx ( x, y ) + k 2 f yyx ( x, y ) ]h +

[h 2
f xxy ( x, y ) + 2hkf xyy ( x, y ) + k 2 f yyy ( x, y ) ]k

= h 3 f xxx ( x, y ) + 2h 2 kf xyx ( x, y ) + k 2 hf yyx ( x, y ) +

h 2 kf xxy ( x, y ) + 2hk 2 f xyy ( x, y ) + k 3 f yyy ( x, y )

= h 3 f xxx ( x, y ) + 3h 2 kf xxy ( x, y ) + 3hk 2 f xyy ( x, y ) + k 3 f yyy ( x, y ).

.
..

Turunan fungsi di atas dapat ditulis dalam bentuk lain yaitu :

⎛ ∂ ∂ ⎞ ∂f ∂f
F ' (t ) = ⎜⎜ h + k ⎟⎟ f ( x, y ) ≡ h + k ,
⎝ ∂x ∂y ⎠ ∂x ∂y

2
⎛ ∂ ∂ ⎞ ∂2 f ∂2 f ∂2 f
F " (t ) = ⎜⎜ h + k ⎟⎟ f ( x, y ) ≡ h 2 2 + 2hk + k2 2 ,
⎝ ∂x ∂y ⎠ ∂x ∂x∂y ∂y

3
⎛ ∂ ∂ ⎞ 3 ∂ f
3
∂3 f 2 ∂ f
3
3 ∂ f
3
F (t ) = ⎜⎜ h + k ⎟⎟ f ( x, y ) ≡ h
"'
+ 3h k 2 + 3hk
2
+k ,
⎝ ∂x ∂y ⎠ ∂x 3 ∂x ∂y ∂x∂y 2 ∂y 3
..
.

n
⎛ ∂ ∂ ⎞
F (n)
(t ) = ⎜⎜ h + k ⎟⎟ f ( x, y ),
⎝ ∂x ∂y ⎠

∂n f n n −1 ∂n f n −1 ∂n f n ∂ f
n
≡ hn + C h k + L + C n
n −1 hk + k ,
∂x n ∂x n −1∂y ∂x∂y n −1 ∂y n
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

n +1
( n +1) ⎛ ∂ ∂ ⎞
F (t ) = ⎜⎜ h + k ⎟⎟ f ( x, y )
⎝ ∂x ∂y ⎠

∂ n +1 f n +1 n ∂
n +1
f n ∂
n +1
n +1 ∂
n +1
f
≡ h n +1 n +1
+ C h k + L + C n +1
hk + k n +1
.
∂x ∂x ∂y
n
∂x∂y n
∂y
1 1

Dapat digunakan rumus Maclaurin untuk fungsi F(t) dan menghasilkan

F " (0) 2 F "' (0) 3 F ( n ) (0) n F ( n +1) (θt ) n +1


F (t ) = F (0) + F (0)t + '
t + t +L+ t + t
2! 3! n! (n + 1)!

(3.21)

dimana 0 < θ < 1.

Ambil t = 1, maka diperoleh :

F " (0) F "' (0) F ( n ) (0) F ( n +1) (θ)


F (1) = F (0) + F (0) + '
+ +L+ + (3.22)
2! 3! n! (n + 1)!

tetapi F (1) = f (a + h, b + k ).

Jika t = 1 maka x = a dan y = b sehingga diperoleh

F ( 0) = f ( a , b )

⎛ ∂ ∂ ⎞
F ' (0) = ⎜⎜ h + k ⎟⎟ f (a, b)
⎝ ∂x ∂y ⎠

F "' (0) = h 2 f xx (a, b) + 2hkf xy (a, b) + k 2 f yy (a, b)

2
⎛ ∂2 ∂2 ∂2 ⎞ ⎛ ∂ ∂ ⎞
= ⎜⎜ h 2 2 + 2hk + k 2 2 ⎟⎟ f (a, b) = ⎜⎜ h + k ⎟⎟ f (a, b).
⎝ ∂x ∂x∂y ∂y ⎠ ⎝ ∂x ∂y ⎠

F "' (0) = h 3 f xxx (a, b) + 3h 2 kf xxy (a, b) + 3hk 2 f xyy (a, b) + k 3 f yyy (a, b),
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

⎛ ∂3 ∂3 ∂3 3 ∂
3

= ⎜⎜ h 3 3 + 3h 2 k 2 + 3hk 2 + k ⎟ f ( a, b)
3 ⎟
⎝ ∂x ∂x ∂y ∂x∂y ∂y ⎠
2

3
⎛ ∂ ∂ ⎞
= ⎜⎜ h + k ⎟⎟ f (a, b),
⎝ ∂x ∂y ⎠

n +1
⎛ ∂ ∂ ⎞
F ( n +1)
(θ ) = ⎜⎜ h + k ⎟⎟ f (a + θh, b + θk ).
⎝ ∂x ∂y ⎠

Dari (3.22) diperoleh

⎛ ∂ ∂ ⎞ 1⎛ ∂2 ∂2 ∂2 ⎞
f (a + h, b + k ) = f (a, b) + ⎜⎜ h + k ⎟⎟ f (a, b) + ⎜⎜ h 2 2 + 2hk + k2 2 ⎟⎟
⎝ ∂x ∂y ⎠ 2! ⎝ ∂x ∂x∂y ∂y ⎠

n n +1
1⎛ ∂ ∂ ⎞ 1 ⎛ ∂ ∂ ⎞
+ L + ⎜⎜ h + k ⎟⎟ f (a, b) + ⎜⎜ h + k ⎟⎟ f (a + θh, b + θk )
n! ⎝ ∂x ∂y ⎠ (n + 1)! ⎝ ∂x ∂y ⎠

(3.23)

dimana 0 < θ < 1.

Persamaan (3.23) merupakan fungsi f ( x, y ) = ρ n ( x, y ) + Rn ( x, y ) di sekitar titik

(a,b) dengan mengganti x = a + h , y = b + k dan a1 = a + θh , b1 = b + θk di

mana ( a + θh, b + θk ) dalam suatu kitaran yang berpusat pada titik (a,b) dan

0 < θ < 1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV

PENGGUNAAN TEOREMA TAYLOR

UNTUK MENENTUKAN EKSTREM SUATU FUNGSI

A. Penyelesaian Ekstrem Fungsi untuk Kasus f ′′(c ) = 0

Misalkan f (x ) adalah fungsi satu variabel yang mempunyai turunan

pertama sampai dengan turunan ke – n yang bernilai nol di titik kritis c, dan

f ( n+1) ( x) kontinu di c dengan f ( n +1) (c) ≠ 0 , maka f (x ) dapat diuraikan menjadi

deret Taylor dengan sisa di sekitar titik x = c , yaitu :

h n +1
f (c + h ) − f (c ) = f ( n +1 (c + θh)
(n + 1)!

untuk suatu biangan θ dengan 0 < θ < 1 . Berdasarkan sifat kekontinuan, maka

tanda f ( n +1) (c + θh) sama dengan tanda f ( n+1) (c ) .

Apabilai n gasal maka:

( n +1)
a. f (x ) mencapai maksimum di c jika f (c ) < 0

( n +1)
b. f (x ) mencapai minimum di c jika f (c ) > 0

Apabilai n genap maka tidak terjadi ekstrem di c.

Contoh 4.1

Periksa apakah fungsi f ( x) = 2 x 3 mempunyai nilai ekstrem atau tidak.

Penyelesaian:

Turunan-turunan fungsi f ( x) = 2 x 3 di titik kritis x = 0 adalah:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

f ′( x) = 6 x 2

f ′(0) = 0

f ′′( x) = 12 x

f ′′(0) = 0

Karena f ′′(0) = 0 , maka selanjutnya memeriksa turunan ketiga dari fungsi

f ( x) = 2 x 3 di titik kritis x = 0 , dan didapat

f ′′′( x ) = 12

f ′′′(0) = 12 ≠ 0

Kemudian digunakan rumus Taylor dengan sisa R3 ( x) di sekitar x = 0 , yaitu:

h 2+1 h3
f (0 + h) − f (0) = f ( 2+1) (0 + θh) atau f (h) − f (0) = f ′′′(θh) di mana
(2 + 1)! 3!

θh di dalam interval (−δ,δ ) .

h3
Karena n genap dan f (n)
(c) = 0 maka tanda dari f (h) − f (0) = f ′′′(θh)
3!

berubah, yaitu:

• Jika h < 0 maka untuk setiap x = h di dalam interval ( −δ,0) berlaku

f ( h ) − f ( 0) < 0 .

• Jika h > 0 maka untuk setiap x = h di dalam interval (0 ,δ ) berlaku

f ( h ) − f ( 0) > 0 .

h3
Karena tanda dari f (h) − f (0) = f ′′′(θh) berubah-ubah, maka f (0) bukan
3!

merupakan nilai ekstrem. Jadi fungsi f ( x) = 2 x 3 tidak memiliki nilai ekstrem.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

Contoh 4.2

Periksa apakah fungsi f ( x) = x 4 mempunyai nilai ekstrem atau tidak.

Penyelesaian:

Turunan-turunan fungsi f ( x) = x 4 di titik kritis x = 0 adalah:

f ′( x) = 4 x 3

f ′(0) = 0

f ′′( x) = 12 x 2

f ′′(0) = 0

f ′′′( x) = 24 x

f ′′′(0) = 0

f ( 4 ) ( x) = 24

f ( 4) (0) = 24 ≠ 0

Karena diperoleh f ′(c) = f ′′(c ) = f ′′′(0) = 0 dan f ( 4 ) (0) ≠ 0 , maka digunakan

rumus Taylor dengan sisa R4 ( x) di sekitar x = 0 , yaitu:

h 3+1
f (0 + h) − f (0) = f (3+1) (0 + θh)
(3 + 1)!

h 4 ( 4)
f (h) − f (0) = f (θh) di mana θh di dalam interval ( −δ , δ ) .
4!

Tanda dari f ( h) − f (0) akan sama dengan tanda dari f ( 4)


(θh) . Karena

f ( 4 ) (θh) > 0 , maka untuk setiap x = h di dalam interval ( −δ , δ ) berlaku

f ( h) − f (0) > 0 . Jadi fungsi f ( x) = x 4 memiliki nilai ekstrem minimum.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

B. Penyelesaian Ekstrem Fungsi untuk Kasus H ( a, b) = 0

Pada bab sebelumnya telah dibahas tentang bagaimana menentukan nilai

maksimum atau minimum dari fungsi f ( x, y ) dengan menggunakan uji turunan

kedua. Namun apabila nilai H = f xx (a, b). f yy (a, b) − f xx2 (a, b) = 0 , maka belum

dapat disimpulkan tentang nilai ekstrem fungsi f ( x, y ) .

Untuk fungsi dua variabel f ( x, y ) jika semua turunan parsialnya mulai

order pertama sampai dengan order ke – n bernilai nol di titik (a,b), maka

f (a + h, b + k ) − f (a, b) = Rn +1 (a + θh, b + θk )

untuk suatu bilangan θ dengan 0 < θ < 1 dan

n +1
1 ⎡ ∂ ∂⎤
Rn +1 ( x, y ) = ⎢ h +k ⎥ f ( x, y ) .
(n + 1)! ⎣ ∂x ∂y ⎦

Secara teoritis ada atau tidak adanya nilai ekstrem di titik (a,b) dapat diperiksa

apabila untuk nilai-nilai h dan k cukup kecil dan tanda dari

Rn +1 (a + θh, b + θk ) tetap atau tidak tetap. Dalam praktek tidak mudah untuk

mengadakan penyelidikan pada keadaan Rn +1 (a + θh, b + θk ) untuk n > 1 .

Dalam skripsi ini hanya dibahas untuk keadaan n = 1 , yaitu untuk:

R2 (a + θh, b + θk ) =
2!
[
1 2
]
h f xx + 2hkf xy + k 2 f yy ( a + θh, b + θk )

dengan f xx , f xy dan f yy tidak semuanya bernilai nol di titik (a,b). Dalam hal ini

tanda dari R2 (a + θh, b + θk ) ditentukan oleh tanda dari R2 (a, b) , karena pada

pembahasan ini diasumsikan bahwa R2 ( x, y) kontinu di titik (a,b).

Jika H (a, b) = f xx (a, b) f yy (a, b) − f xy2 (a, b) , maka :


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

i. Jika H (a, b) > 0 dan f xx (a, b) > 0 terjadi minimum di (a,b)

ii. Jika H (a, b) > 0 dan f xx (a, b) < 0 terjadi maksimum di (a,b)

iii. Jika H (a, b) < 0 tidak terjadi ekstrem di (a,b)

iv. Jika H ( a, b) = 0 belum ada keputusan, mungkin terjadi atau

mungkin tidak terjadi ekstrem di (a,b).

Contoh 4.3

Tunjukkan bahwa fungsi f ( x, y ) = x 4 − x 2 y 2 + y 4 mempunyai nilai minimum pada

titik (0,0) di mana f xx f yy − f xy2 = 0 .

Penyelesaian :

Langkah pertama, mencari titik stasioner dari fungsi f ( x, y ) = x 4 − x 2 y 2 + y 4 .

Titik stasioner fungsi di atas didapat dengan menyelesaikan persamaan-persamaan

f x ( x, y ) = 4 x 3 − 2 xy 2 = 0 dan f y ( x, y ) = −2 x 2 y + 4 y 3 = 0 dan diperoleh titik

(0,0) sebagai titik stasionernya. Kemudian turunan-turunan parsial dari fungsi

f ( x, y ) = x 4 − x 2 y 2 + y 4 di titik stasioner (0,0) adalah :

f x ( x, y ) = 4 x 3 − 2 xy 2 , f x (0,0) = 0

f y ( x, y ) = −2 x 2 y + 4 y 3 , f y (0,0) = 0

f xx ( x, y ) = 12 x 2 − 2 y 2 , f xx (0,0) = 0

f yy ( x, y ) = −2 x 2 + 12 y 2 , f yy (0,0) = 0

f xy ( x, y ) = −4 xy , f xy (0,0) = 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

Kemudian digunakan turunan ketiga dan rumus Taylor dengan sisa suku ketiga

untuk menentukan jenis ekstrem fungsi f ( x, y ) = x 4 − x 2 y 2 + y 4 , yaitu :

f xxx ( x, y ) = 24 x

f yyy ( x, y ) = 24 y

f xxy ( x, y ) = −4 y

f xyy ( x, y ) = −4 x

⎡ ∂ ∂⎤ 1⎡ ∂2 ∂ ∂2 ⎤
f (h, k ) − f (0,0) = ⎢h + k ⎥ f (0,0) + ⎢h 2 2 + 2hk + k 2 2 ⎥ f (0,0) + R3
⎣ ∂x ∂y ⎦ 2! ⎣ ∂x ∂x∂y ∂y ⎦

di mana

1 ⎛ ∂3 ∂3 ∂3 3 ∂
3

R3 = ⎜⎜ h 3 3 + 3h 2 k 2 + 3hk 2 + k ⎟ f (θh, θk ) , 0 < θ < 1
3 ⎟
6 ⎝ ∂x ∂x ∂y ∂x∂y 2
∂y ⎠

1 ⎛ 3 ∂3 ∂3 ∂3 3 ∂
3

f (h, k ) − f (0,0) = ⎜⎜ h + 3h 2
k + 3hk 2
+ k ⎟ f (θh, θk )
3 ⎟
6 ⎝ ∂x 3
∂x ∂y
2
∂x∂y 2
∂y ⎠

=
6
(
1 3
h (24θh) + 3h 2 k ( −4θk ) + 3hk 2 ( −4θh) + k 3 (24θk ) )
1
= (24θh 4 − 12θh 2 k 2 − 12θh 2 k 2 + 24θk 4 )
6

= 4θ (h 4 − h 2 k 2 ) 2 + h 2 k 2

4θ (h 4 − h 2 k 2 ) 2 + h 2 k 2 > 0 , untuk setiap (h, k) di dalam kitaran titik (0,0).

Ini berarti bahwa f ( h, k ) − f (0,0) bernilai positif untuk setiap (h, k) di dalam

kitaran titik (0,0). Jadi f ( x, y ) mempunyai nilai minimum pada titik (0,0) dengan

nilai minimumnya adalah nol.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

Contoh 4.4

Tunjukkan bahwa fungsi f ( x, y ) = x 4 − y 4 tidak mempunyai nilai ekstrem pada

(0,0) di mana f xx . f yy − f xy2 = 0 .

Penyelesaian:

Seperti langkah pada contoh sebelumnya, titik stasioner fungsi f ( x, y ) = x 4 − y 4

diperoleh dengan menyelesaikan persamaan-persamaan f x ( x, y ) = 4 x 3 = 0 dan

f y ( x, y ) = −4 y 3 = 0 dan diperoleh titik (0,0) sebagai titik stasionernya. Kemudian

turunan-turunan parsial fungsi f ( x, y ) = x 4 − y 4 pada titik stasioner (0,0) adalah:

f x ( x, y ) = 4 x 3 , f x (0, 0) = 0

f y ( x, y ) = −4 y 3 , f y (0, 0) = 0

f xx ( x, y ) = 12 x 2 , f xx (0, 0) = 0

f yy ( x, y ) = −12 y 2 , f yy (0, 0) = 0

f xy ( x, y ) = 0 , f xy (0, 0) = 0

dan akan diperoleh f xx . f yy − f xy2 = 0 . Kemudian digunakan turunan parsial ketiga

dan rumus Taylor dengan sisa suku ketiga untuk menentukan ada tidaknya nilai

ekstrem dari fungsi f ( x, y ) = x 4 − y 4 , yaitu:

f xxx ( x, y ) = 24 x

f xxy ( x, y ) = 0

f xyy ( x, y ) = 0

f yyy ( x, y) = −24 y
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

⎛ ∂ ∂ ⎞ 1⎛ ∂2 ∂2 ∂2 ⎞
f (h, k ) − f (0,0) = ⎜⎜ h + k ⎟⎟ f (0,0) + ⎜⎜ h 2 2 + 2hk + k 2 2 ⎟⎟ f (0,0) + R3
⎝ ∂x ∂y ⎠ 2 ⎝ ∂x ∂x∂y ∂y ⎠

di mana

1 ⎛ ∂3 ∂3 ∂3 3 ∂
3

R3 = ⎜⎜ h 3 3 + 3h 2 k 2 + 3hk 2 + k ⎟ f (θh, θk ) , 0 < θ < 1
3 ⎟
6 ⎝ ∂x ∂x ∂y ∂x∂y 2
∂y ⎠

1 ⎛ 3 ∂3 ∂3 ∂3 3 ∂
3

f (h, k ) − f (0,0) = ⎜⎜ h + 3h 2
k + 3hk 2
+ k ⎟ f (θh, θk )
3 ⎟
6 ⎝ ∂x 3
∂x ∂y
2
∂x∂y 2
∂y ⎠

=
1 3
6
(
h ( 24 θh ) + 3 h 2 k ( 0 ) + 3 hk 2 ( 0 ) + k 3 ( − 24 θk ) )

=
1
6
(24θh 4 − 24θk 4 ) = 4θ (h 4 − k 4 ) = 4θ (h 2 − k 2 )(h 2 + k 2 )

Nilai f (h, k ) akan lebih besar atau lebih kecil dari f (0,0) tergantung dari h dan k

yang diberikan. Karena memberikan tanda yang berbeda untuk setiap ( h, k ) yang

diberikan, maka f (0,0) bukan merupakan nilai ekstrem dan titik stasioner (0,0)

bukan merupakan titik ekstrem.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V

PENUTUP

Teorema Taylor dapat digunakan dalam penyelidikan nilai ekstrem untuk

fungsi dari satu dan dua variabel. Jika fungsi satu variabel f (x ) mempunyai turunan

pertama sampai dengan turunan ke – n yang bernilai nol di titik c, dan f ( n+1) ( x)

kontinu di c dengan f ( n +1) (c) ≠ 0 maka f (x ) dapat diuraikan menjadi deret Taylor

dengan sisa di sekitar titik x = c , yaitu:

h n +1
f (c + h ) − f (c ) = f ( n +1 (c + θh)
(n + 1)!

untuk suatu bilangan θ dengan 0 < θ < 1 .

( n +1
Berdasarkan sifat kekontinuan, maka tanda f (c + θh) akan sama dengan tanda

f ( n+1 (c) .

Apabilai n gasal maka:

( n +1)
a. f (x ) mencapai maksimum di c jika f (c ) < 0

( n +1)
b. f (x ) mencapai minimum di c jika f (c ) > 0

Apabilai n genap maka tidak terjadi ekstrem di c.

Untuk fungsi dua variabel f ( x, y ) jika semua turunan parsialnya mulai order

pertama sampai dengan order ke – n bernilai nol di titik (a,b), maka


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

f (a + h, b + k ) − f (a, b) = Rn +1 (a + θh, b + θk )

untuk suatu bilangan θ dengan 0 < θ < 1 dan

n +1
1 ⎡ ∂ ∂⎤
Rn +1 ( x, y ) = ⎢ h +k ⎥ f ( x, y ) .
(n + 1)! ⎣ ∂x ∂y ⎦

Secara teoritis ada atau tidak adanya nilai ekstrem di titik (a,b) dapat diperiksa

apabila untuk nilai-nilai h dan k cukup kecil dan tanda dari Rn +1 (a + θh, b + θk )

tetap atau tidak tetap. Dalam praktek tidak mudah untuk mengadakan penyelidikan

pada keadaan Rn +1 (a + θh, b + θk ) untuk n > 1 .

Dalam skripsi ini hanya dibahas untuk keadaan n = 1 , yaitu untuk:

R2 (a + θh, b + θk ) =
2!
[
1 2
]
h f xx + 2hkf xy + k 2 f yy (a + θh, b + θk )

dengan f xx , f xy dan f yy tidak semuanya bernilai nol di titik (a,b). Dalam hal ini tanda

dari R2 (a + θh, b + θk ) ditentukan oleh tanda dari R2 (a, b) , karena pada pembahasan

ini diasumsikan bahwa R2 ( x, y) kontinu di titik (a,b).

Jika H (a, b) = f xx (a, b) f yy (a, b) − f xy2 (a, b) , maka :

i. Jika H ( a, b) > 0 dan f xx (a, b) > 0 terjadi minimum di (a,b)

ii. Jika H ( a, b) > 0 dan f xx (a, b) < 0 terjadi maksimum di (a,b)

iii. Jika H ( a, b) < 0 tidak terjadi ekstrem di (a,b)

iv. Jika H ( a, b) = 0 belum ada keputusan, mungkin terjadi atau mungkin

tidak terjadi ekstrem di (a,b).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80

DAFTAR PUSTAKA

N. Piskunov. 1969. Differential and Integral Calculus. Moscow : Mir Publishers.

Dale Varberg, Edwin J. Purcell. 1997. Calculus. Mexico : Prentice Hall.

Martono, K. 1987. Kalkulus. Bandung : Alva Gracia.

Louis Lithold. 1986. Kalkulus dan Ilmu Ukur Analitik. Jakarta : P.T. Bina Aksara.

Tutoyo, A, M.Sc, Kalkulus I, II dan IV (disadur dari Calculus with Analytic


Geometri, Howard Anton). Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.

Anda mungkin juga menyukai