Anda di halaman 1dari 2

Panduan Lengkap Cara Budidaya Jamur Merang

Dengan Media Jerami Mudah Bagi Pemula


Terdapat berbagai macam jenis jamur yang ada di dunia, salah satu jenis jamur yang biasa kita
dengar yaitu jamur merang. Jamur merang merupakan salah satu spesies jamur pangan yang
bergizi tinggi, sehingga banyak yang mengolahan makanan lezat dari jenis jamur ini. Jamur
merang banyak dibudidayakan di kawasan Asian Timur dan Asia Tenggara yang memiliki iklim
tropis. Cara budidaya jamur merang cukup mudah, Bagi anda yang ingin mencoba
membudidaya jamur merang. Berikut adalah Langkah-lagkahnya:

Syarat Tumbuh
Jamur merang dapat dibudidayakan pada lahan yang sempit dan dapat hidup pada segala
musim. Namun, dalam budidaya jamur merang tidak boleh dilakukan secara asal-asalan karena
jamur tersebut memerlukan syarat-syarat tertentu untuk tumbuh. Syarat-syarat tumbuh jamur
merang, antara lain sebagai berikut.

 Ada media untuk tumbuh dari bahan jerami atau merang, bekatul, dan lain-lain.
 Media tersebut harus selalu basah, tetapi tidak ada air yang menggenang.
 Ruangan memiliki kelembaban udara sekitar 80%. Hal tersebut dapat dilakukan dengan
cara menyemprot ruang dengan air.
 Tanaman jamur merang terlindung dari sinar matahari secara langsung.
 Tingkat keasaman media tumbuh harus netral yaitu pada pH sekitar 7 – 8.

Penanaman Jamur Merang


a. Persiapan tempat tanaman
Tempat menanam jamur merang dapat dilakukan di beberapa tempat, antara lain :

 Tanah, Apabila penanaman dilakukan di tanah, tinggikan permukaan tanah tersebut


±10-15 cm dan taburkan terlebih dahulu kapur untuk mematikan cacing dan binatang
lainnya.
 Rak atau gotongan yang dapat dipindah- pindah.
 Lantai yang sudah disemen/ditegel atau di atas bata.

Pada prinsipnya tempat tanam harus terlindung dari panas matahari langsung dan terlindung
dari hujan.

b. Persiapan media tanam


Media tanam jamur merang dapat dibuat dengan beberapa campuran, Terdapat 3 formula
untuk membuat media tanam jamur merang ini yaitu
I : Jerami kering 100 kg; Kapur tembok 3 kg, dan Bekatul 6 kg
II : Jerami kering 100 kg; Kapur tembok 2 kg; Bekatul 6 kg; dan Pupuk kandang 10 kg
III : Jerami kering 70 kg; Kapur tembok 3 kg; Bekatul 6 kg; Pupuk kandang 10 kg, dan Kapas
sisa pemintalan 30 kg.

c. Langkah-Langkah Kerja Budidaya Jamur Merang

 Pilihlah jerami yang baik yaitu yang berwarna kuning kemudian potong-potong agar
tidak terlalu panjang.
 Selanjutnya rendam jerami tersebut dalam air hingga cukup basah atau telah menyerap
air. Perendaman ini tidak boleh lebih dari 30 menit.
 Setelah perendaman angkat jerami dan tempatkan pada tempat yang sudah disediakan
kemudian padatkan hingga ketebalan sekitar 10cm-15 cm.
 Campurkan kapur dan bekatul lalu aduk hingga rata kemudian taburkan campuran
tersebut ke atas tumpukan jerami hingga seluruh permukaan menjadi rata. Dengan
begitu, telah diperoleh lapisan pertama.
 Lakukanlah langkah ke 3 dan ke 4 hingga diperoleh lapisan 2 dan seterusnya hingga
mencapai tinggi tumpukan minimal 60 cm. Bekatul dan kapur yang tersisa dihabiskan
pada lapisan tumpukan paling atas.
 Siapkan bibit jamur merang dan keluarkan dari kemasannya kemudian pecahkan atau
suir bibit, lalu tanam dengan cara dimasukkan atau diselipkan di seluruh permukaan
pada kedalaman sekitar 3cm-5cm dengan jarak tanam 3cm-5cm. Bibit yang tersisa
ditaburkan pada bagian permukaan atas.
 Tutuplah tumpukan yang telah ditaburi bibit dengan plastik agar jamur merang dapat
melakukan fermentasi yang menimbulkan penguapan. Dengan demikian media tidak
kering dan tetap lunak, sehingga kasa-kasa mudah menjalar ke dalam serat jerami.
 Pada daerah yang bersuhu kurang dari 27°C lapisan paling atas dinaikkan penutup
plastiknya sekitar 30 cm sehingga agak renggang dari permukaan.
 Pada suhu yang baik, yaitu antara 32°C-35°C, biasanya pada hari ke 8, jamur telah ada
yang bisa dipanen, tetapi daerah yang bersuhu di bawah 30°C, pertumbuhan jamur
akan terlambat hingga hari ke 10-12.
 Penyiraman perlu dilakukan sebanyak 2-3 kali sehari dengan menggunakan semprotan
halus atau percikan air, bergantung pada kondisi lingkungan. Penyiraman tersebut tidak
boleh terlalu basah karena dapat mengakibatkan spora mati.
 Apabila suhu kompos kurang dari 27°C, dapat diatasi dengan cara :
1. Tutupkan plastik kembali pada waktu malam hari,
2. Lakukan penyiraman dengan air hangat, dan
3. Lakukan penguapan kecil dengan menggunakan ketel pemasak air dan uapnya
dialirkan ke dalam tumpukan kompos.

Anda mungkin juga menyukai