Anda di halaman 1dari 60

Edisi 2017 - Tahun ke 15 Edisi Bahasa Indonesia

MELANJUTKAN
KOMITMEN
PEMBANGUNAN
AMPL

Pembangunan
Daerah Berada
AMPL Harus
di Garda Terdepan
Melaju Tanpa
26
Henti
8
Ajarkan Siswa
Hidup Sehat
Sejak Dini
46
1
JADILAH BAGIAN DARI USAHA
MENUJU SDGs
Sustainable Development Goals (SDGs) atau
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)
terdiri dari 17 tujuan dan 169 target dalam
rangka melanjutkan upaya dan pencapaian
Millennium Development Goals (MDGs).

Dipersembahkan :

POKJA
AMPL

2
DARI REDAKSI

Akses Universal adalah


Sebuah Keniscayaan

B
erdasarkan data BPS yang hadir di tengah-tengah akses universal. Edisi kali ini
SUSENAS (2016), masyarakat, sumber pendanaan mengangkat tema “Melanjutkan
Indonesia telah mencapai makin banyak, dan kolaborasi Komitmen Pembangunan
71 persen akses air minum layak antar lembaga pun semakin AMPL” yang berarti semua
dan 67 persen akses sanitasi. baik. upaya yang sudah dilakukan
Hal ini menunjukkan bahwa Maka tidak salah jika pada sebelumnya pasti akan
masih terdapat gap sebanyak penerbitan kali ini, Majalah dilanjutkan, bahkan optimis
74 jiwa penduduk yang belum PERCIK ingin menebar dilakukan dengan cara yang
memperoleh akses air minum optimisme tentang pencapaian lebih cepat serta usaha yang
layak dan 58 juta jiwa penduduk lebih keras dan cerdas.
yang belum terlayani akses Selain menyajikan laporan


sanitasi layak. Masih terdapat utama tentang optimisme
provinsi yang memiliki akses air pembangunan berkelanjutan,
minum dan sanitasi di bawah 50 pada edisi kali ini, juga
persen, yaitu Provinsi Papua dan menampilkan dua wawancara.
Bengkulu. Target Akses Pertama wawancara dengan
Kondisi ini merupakan Direktur Perkotaan Perumahan
tantangan nyata bagi
Universal 2019 dan Permukiman Bappenas, Tri
terpenuhinya target 100 bukan mustahil Dewi Virgiyanti, sebagai salah
persen pada tahun 2019 untuk dicapai, satu stakeholder di tingkat
yang tinggal dua tahun lagi. nasional, sedangkan wawancara
Namun di tengah kondisi
apalagi saat ini kedua dengan Bupati Batang,
tersebut, Indonesia tetap makin banyak Wihaji sebagai salah satu
yakin bisa memenuhi target champion stakeholder daerah.
akses universal air minum dan Sedangkan untuk rubrik
sanitasi. Caranya adalah dengan
di tengah gaya hidup atau lifestyle, edisi
meningkatkan sebesar 2-3 kali masyarakat, kali ini mengangkat sanitasi
lipat angka peningkatan akses sumber sekolah yang memperlihatkan
per-tahunnya untuk mencapai. kepedulian untuk membiasakan
Untuk menegaskan kembali
pendanaan hidup bersih kepada siswa.
komitmen seluruh pelaku air makin banyak, Ada juga rubrik teknologi yang
minum dan sanitasi, diperlukan dan kolaborasi menyajikan upaya Kota Bekasi
advokasi yang dapat mengolah sampah dengan
meningkatkan keterlibatan aktif
antar lembaga memaksimalkan aplikasi
seluruh pihak. pun semakin smartphone. Ada juga beberapa
Target itu bukanlah baik. rubrik lainnya.
mustahil untuk dicapai, apalagi Selamat Membaca!
saat ini makin banyak champion

3
DAFTAR ISI

Lensa Laporan Utama

Seribu Cara Menuju


16 Keberhasilan Akses Universal
Bagaimana rasanya jika menghadapi waktu yang
semakin mepet, sementara target tersisa masih cukup
banyak? Mungkin banyak orang menyerah dan putus asa
menghadapinya, namun tidak demikian dengan pejuang
pembangunan air minum dan sanitasi yang tetap yakin
bisa mengejar akses universal pada 2019.
Laporan Khusus

6 Sampah Hanyalah Masa Lalu

Laporan Utama

22 Cerita dari Dana Desa


Sangat tepat sekiranya Dana Desa dipergunakan untuk
pembangunan air minum dan sanitasi, karena ini adalah
kebutuhan dasar yang sangat dibutuhkan masyarakat
desa.
Wawancara

Daerah Berada
Pembangunan AMPL 26
8 Harus Melaju tanpa Henti
di Garda Terdepan
Praktis hanya tersisa 2 tahun untuk mewujudkan target
Beberapa tahun terakhir, Indonesia menggelar Pemilihan akses universal untuk air minum dan sanitasi. Padahal
Kepala Daerah (Pilkada) serentak di ratusan daerah, baik itu ada kitar 25-30 persen lagi sisa target yang masih belum
tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. tercapai. Optimiskankan target ini tercapai?

Kelompok Kerja
Air Minum dan
POKJA Penyehatan
AMPL Lingkungan Alamat Redaksi Majalah Percik :
Jl. Lembang No.35, Menteng, Jakarta Pusat 10310
Telp/Fax : 021-31904113,
Situs Web : http//www.ampl.or.id,
POKJA AMPL Email: pokja@ampl.or.id
adalah wadah lintas kementerian yang bertugas mengoordinasikan Redaksi menerima kiriman tulisan/ artikel dari luar. Isi berkaitan
arah dan kebijakan pembangunan air minum dan sanitasi. dengan air minum dan sanitasi

4
Internasional Lifestyle

Kampanye Bebas Sampah


31 di Pesta Olahraga Akbar
Asia Tenggara Ajarkan Siswa Hidup Sehat
SEA Games Kuala Lumpur 2017 yang berlangsung beberapa
46 Sejak Dini
waktu lalu menyedot perhatian masyarakat Asia Tenggara.
Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang perlu
memperhatikan semua hal. Tidak hanya materi pelajaran
Wawancara sekolah, namun juga perilaku dan kesehatan. Maka
pendidikan sanitasi pun mendapatkan perhatian penting,
karena ini menyangkut hal yang paling mendasar.

Kilas
-- Bappenas Gandeng Baznas dan Badan Wakaf
54 untuk Membiayai Sanitasi
-- Wakil Presiden Peringati Hari Peduli Sampah
Nasional di Surabaya
Menjaga Asa
36 Akses Universal di Batang
-- Rakornas STBM 2017 Usung Tema ‘Kolaborasi
55 Aksi’
Kepala daerah merupakan garda terdepan dalam -- Ibu Risma Peringati Hari Air di Kalimas
mewujudkan akses universal di bidang air minum dan -- Groundbreaking Rusunami, Presiden Joko
sanitasi yang telah menjadi cita-cita bersama. 56 Widodo Berkomitmen Perbanyak Rumah
Murah
Teknologi -- Kemenkes Dukung TNI Wujudkan 1 Juta
Jamban
-- Sharing Keberhasilan di Lokakarya Pertukaran
57 Pembelajaran STBM
-- Gandeng Sejumlah Pihak, Minahasa Utara
Bangun Fasilitas Pamsimas

Resensi
Ubah Limbah Tinja
41 Menjadi Air Bersih 58
-- Mengurai Masalah yang tak Terselesaikan
-- Stretegi Lingkungan untuk Kehidupan yang
Lebih Baik
Masalah limbah dewasa ini telah menjadi persoalan
-- Menjaga Kota agar Layak Diwariskan
tersendiri seiring dengan meningkatnya kebutuhan
hidup manusia. 59

Sususan Redaksi
Diterbitkan oleh: Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL) Nasional Penanggung Jawab:
Direktur Perkotaan, Perumahan dan Permukiman BAPPENAS, Direktur Kesehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan,
Direktur Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Pembina: Tri
Dewi Virgiyanti Pemimpin Redaksi: Nurul Wajah Mujahid Redaktur Pelaksana: Eko Wiji Purwanto, Laisa Wahanuddin Editor:
Aldy Mardikanto, Ira Lubis Tim Penyusun: Nur Aisyah Nasution, Fany Wedahuditama, Sheny Diah Puspita, Tiara Anggita, Rima
Nadhira, Kania Mayang Lestari, Alia Rasmaya, Amos Gracianto, Dwieanita Ayuningtyas, Islahuddin, Erizky Bagus Zuhair Desain:
Chaerul Arif, Hengki Sirkulasi/Sekretariat: Coursalina

5
LENSA

6
Sekarang

Dulu Sampah Hanyalah


Masa Lalu
Setiap pemerintah daerah harus mewariskan
hasil pembangunan air minum dan sanitasi
yang baik bagi penerusnya. Banyak cara
untuk menunjukkan bahwa mereka telah
berkontribusi dalam pembangunan AMPL,
di antaranya dengan mengelola sungai di
perkotaan. Sungai adalah salah satu wajah
pembangunan AMPL. Sungai yang bersih
menandakan ada disiplin masyarakat untuk
buang sampah dan limbah pada tempatnya.
Sungai bersih juga memberi peranan
besar pada kinerja PDAM dalam melayani
kebutuhan masyarakat perkotaan.

Foto: Sopian

7
LAPORAN UTAMA

Pembangunan AMPL
Harus Melaju Tanpa Henti
Beberapa tahun terakhir, Indonesia menggelar
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak
di ratusan daerah, baik tingkat provinsi
maupun kabupaten kota. Pergantian kepala
daerah seringkali disebut menjadi kendala
pembangunan air minum dan sanitasi yang
berkelanjutan. Benarkan demikian?

8
Selama ini memang harus diakui
bahwa pembangunan air minum
dan sanitasi secara politis kalah
“seksi” dengan isu-isu lain seperti
pendidikan gratis, berobat gratis dan
lainnya.

bisa mengubah program dan kecamatan yang ada di daerah


kebijakan yang sudah ada itu. Hingga Agustus 2017 sudah
sebelumnya, termasuk di bidang ada dua dari 17 kecamatan
pembangunan air minum dan yang sudah mendeklarasikan
sanitasi. Apalagi selama ini sebagai kecamatan ODF. Bulan
pembangunan air minum dan selanjutnya ditargetkan lima
sanitasi kerap terlewat dalam kecamatan menyusul dan target
kampanye yang dilakukan calon 100 persen ODF pada tahun
kepala daerah. 2018.
Selama ini memang harus Target ODF akan disertai
diakui bahwa pembangunan dengan penataan penataan
air minum dan sanitasi secara dan pengelolaan lumpur tinja
politis kalah “seksi” dengan isu- (fecal sludge management).
isu lain seperti pendidikan gratis, Pada awalnya, program ini
berobat gratis dan lainnya. dilaksanakan berdasarkan
Padahal dari sisi pengaruhnya panggilan pelanggan, namun
pada kualitas kehidupan saat ini mereka sudah berupaya
masyarakat, pembangunan air menyusun suatu sistem
minum dan sanitasi tidak kalah penyedotan septic tank yang
berpengaruh. terjadwal dengan biaya yang
Namun di tengah relatif terjangkau.
FOTO: RUMAH ZAKAT

kekhawatiran keberlanjutan “Sehingga saat nanti ODF


kebijakan dan program, banyak 100 persen berhasil kami raih,
Masyarakat antri untuk mendapatkan
air untuk komsumsi. daerah yang membuktikan pengelolaan lumpur tinja pun
bahwa selama ini program siap mengambil alih tugas
pembangunan air minum dan dengan menjamin lingkungan

P
sanitasi bisa berjalan terus, yang sehat dari pencemaran
ada 2015 sebanyak walaupun kepala daerah silih limbah tinja, akses yang
171 daerah menggelar berganti. Salah satunya terlihat mudah, cepat dan terjangkau.
Pilkada. Dilanjutkan di Kabupaten Lampung Selatan, Selain itu, tinja dapat diolah
pada 2017 sebanyak Provinsi Lampung. sebagai barang baru yang lebih
101 Pilkada dan Saat ini Lampung Selatan bermanfaat seperti pupuk
pada 2018 mendatang akan sedang optimis menyongsong kompos organik dan briket
digelar 269 Pilkada. Sejumlah bebas buang air besar sebagai bentuk upaya menjamin
kalangan berpendapat bahwa sembarangan atau Open keberlanjutan program sanitasi
pergantian kepala daerah Defecation Free (ODF) di seluruh agar masyarakat tidak lagi

9
PIL PIL PIL
KA 1 KA 1 KA 9
20 DA 17 ah 20 DA 10 ah 20 DA 26 ah
15 e r 17 e r 18 e r
Da Da Da

kembali kepada kebiasaan merupakan isu baru, sehingga Lita.


awal yaitu buang air besar tidak langsung mendapatkan Saat ini Pemerintah
sembarangan atau BABS,” ujar perhatian utama saat pertama Kabupaten Lampung
Lita, dari Pokja AMPL Lampung kali menjabat. Namun Lita Selatan mempunyai tagline
Selatan kepada Majalah dan OPD lainnya yakin bahwa “Swasembada WC”. Dukungan
PERCIK. siapapun kepala daerahnya bupati membuat OPD bahu
Lita mengaku bahwa semua mempunyai keinginan untuk membahu mewujudkan
program ini tidak akan bisa membuat masyarakatnya Kabupaten ODF pada tahun
berjalan dengan baik tanpa sejahtera dan sehat. Termasuk 2018. Melalui tagline tersebut,
dukungan kepala daerah, dalam melanjutkan program-program Kabupaten Lampung Selatan
hal ini Bupati dan Wakil Bupati yang selama ini terbukti berhasil. pernah meraih penghargaan
Lampung Selatan. Walaupun “Kami tunjukkan dulu bahwa upakarti.
bupati silih berganti, program kami itu mempunyai daya juang Sebenarnya, sudah
yang dilakukan perangkat dan prestasi, walaupun itu banyak juga kepala daerah
daerah atau Organisasi mungkin kecil. Kami paparkan yang melanjutkan program
Pemerintah Daerah (OPD) banyak data,” ujar Lita. pembangunan air minum
terus berjalan dengan baik. “Apalagi Bupati kami itu dan sanitasi yang sudah
Menurutnya, Bupati selama sangat konsen dengan data, dilakukan pemerintah daerah
ini memberikan dukungan dengan kondisi terkini. Misalnya sebelumnya. Di Kabupaten
besar bagi keberlangsungan sebelum pemicuan itu seperti Batang misalnya, Wihaji yang
program-program yang terbukti apa kondisinya dan setelahnya baru dilantik jadi bupati pada
memberikan manfaat besar bagi itu berkurang berapa persen 2015 mengaku bersyukur
masyarakat. (masyarakat yang BABS). Lalu karena program pembangunan
Bagi kepala daerah mungkin kami diminta melakukan air minum dan sanitasi sudah
program air minum dan sanitasi kalkulasi perencanaan,” tambah dilaksanakan dengan baik

10
FOTO: POKJA AMPL LAMPUNG SELATAN
Pelatihan pembuatan jamban sehat dilengkapi dengan septic tank yang sesuai standar kepada calon wira usaha sanitasi.

oleh bupati sebelumnya. Hal


ini terlihat dari prosentase
cakupannya air minum dan Menurut Pokja AMPL Lampung
sanitasi di Kabupaten Batang
yang capaiannya di atas 70 Selatan, Bupati selama ini
persen. Ia mencontohkan ada memberikan dukungan besar
peningkatan kinerja PDAM bagi keberlangsungan program-
Pamsimas (Penyediaan Air
Minum dan Sanitasi Berbasis program yang terbukti memberikan
Masyarakat) dan lainnya. Semua manfaat besar bagi masyarakat.
program yang sudah berjalan
menurutnya akan dilanjutkan.
“Selain Pamsimas, program hanya meliputi pengambilan tambahan cakupan serta
DAK Sektor Air Minum juga air dari sumber sampai ke desa. membantu membentuk pola
perlu dilanjutkan. Sejauh ini Sedangkan pengembangan pikir yang benar terkait sistem
hampir setiap tahun Kabupaten sistem layanan diserahkan pelayanan perpipaan air minum,”
Batang tidak pernah absen ke pihak desa, namun mulai ujarnya
memanfaatkan alokasi DAK tahun 2015 targetnya dinaikkan Direktur Eksekutif Asosiasi
Sektor Air Minum. Sebelum menjadi layanan sampai dengan Kota/Kabupaten Peduli Sanitasi
tahun 2015, target DAK Sektor unit sumbangan rumah (SR) Indonesia (AKKOPSI) Josrizal
Air Minum adalah mendekatkan sehinggan lebih memudahkan Zain, menyebutkan bahwa
akses sehingga pekerjaan dalam perhitungan jumlah saat ini kepala daerah yang

11
FOTO: RUMAH ZAKAT
Bank Sampah yang diinsiasi salah satu lembaga zakat.

mempunyai kepedulian pada jadi walikota dan bupati bisa


pembangunan air minum dan mengikuti perundangan-
sanitasi sudah banyak. Hal ini undangan yang ada,” kata
ditunjukkan dengan hampir Josrizal kepada PERCIK.
semua kepala daerah kini sudah Josrizal juga memandang
tergabung dalam AKKOPSI.
jika sistem, kemungkinan nilai positif yang
Josrizal mengakui, tata kelola dan bisa diberikan kepala daerah
perubahan kebijakan dan kelembagaan baru dalam pembangunan
komitmen sangat dimungkinkan air minum dan sanitasi.
saat ada pergantian kepala
di daerah Ia menyebutkan lahirnya
daerah. Namun Josrizal sudah baik, AKKOPSI sejak 2009 lalu, juga
menyebutkan, jika sistem, tata maka besar memberikan kesadaran kepada
kelola dan kelembagaan di semua kepala daerah dan
daerah sudah baik, maka besar
kemungkinan calon kepala daerah tentang
kemungkinan keberlanjutan keberlanjutan pentingnya pembangunan
pembangunan air minum dan pembangunan air minum dan sanitasi. Saat
sanitasi itu akan tetap terjaga. ini sudah banyak calon kepala
“Misalnya dari segi
air minum daerah yang mengampanyekan
kelembagaan sudah diupgrade dan sanitasi pelayanan dasar yang di
dan ditingkatkan dinas yang itu akan tetap dalamnya adalah layanan
mengelolanya. Atau dari segi sanitasi dan air minum.
regulasi sudah ada undang-
terjaga. Bagaimana pun dua hal ini
undangnya, sudah ada tidak bisa dipisahkan dari
peraturan menteri, peraturan layanan yang sangat diperlukan
gubernur, dan juga perda masyarakat.
seperti peraturan bupati atau Apalagi dalam undang-
walikota, maka siapapun yang undang otonomi daerah

12
menurutnya sudah disebutkan
bahwa untuk layanan dasar Setiap rencana pembangunan di
seperti air minum dan sanitasi
adalah urusan wajib yang harus
daerah harus mengikuti RPJMN
diberikan kepala daerah. “Tanpa yang sudah dicanangkan di tingkat
dibantu oleh pemerintah pusat pusat.  Semua target dalam RPJMN
pun, hal itu sudah menjadi
kewajiban daerah untuk
juga harus diikuti oleh target dalam
memberikan layanan kepada RPJMD, termasuk dari sisi layanan
rakyatnya,” tambah Josrizal. air minum dan sanitasi.
Sementara itu, Anggota DPR
RI Komisi II yang membidangi
pemerintahan daerah, Achmad

FOTO: TANOTO FOUNDATION


Baidowi, menyebutkan bahwa
saat ini memang kampanye
tentang masalah sanitasi dan air
minum masih sedikit ditawarkan
saat Pilkada. Namun demikian
ia berharap pemimpin daerah
yang terpilih bisa memberikan
layanan dasar terbaik kepada
warga. Apalagi saat ini
pemerintah sudah memiliki
RPJMN (Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional)
yang harus diikuti oleh RPJMD
yang dibuat oleh daerah.
“Setiap rencana
pembangunan di daerah harus
mengikuti RPJMN yang sudah
dicanangkan di tingkat pusat. 
Semua target dalam RPJMN
juga harus diikuti oleh target
dalam RPJMD, termasuk dari sisi
layanan air minum dan sanitasi,”
jelas Baidowi.
Legislator ini
menambahkan bahwa
setiap daerah mempunyai
tantangan tersendiri dalam
mewujudkan akses universal
yang telah dicanangkan dalam
RPJMN. Namun ia berharap
semua tantangan itu bisa
dicarikan solusi terbaik. Dia
mencontohkan, ada daerah melakukan kebiasaan buang serius dalam mencapai akses
yang tidak memiliki sumber air di sungai. Semua hal itu ia universal, baik air minum
air sendiri dan ada juga daerah yakin bisa diselesaikan dengan maupun sanitasi.
yang masyarakatnya masih baik dan tidak menjadi kendala n Islahuddin

13
Saat ini jumlah desa yang bebas buang air besar sembarangan
atau Open Defecation Free (ODF) semakin meningkat di
Indonesia. Peningkatan jumlah desa ODF ini juga didukung
oleh program pemerintah daerah melalui regulasi dan
sejumlah program pembangunan air minum dan sanitasi.

Berikut data jumlah desa ODF untuk masing-masing provinsi


di Indonesia:
ACEH
106 Desa ODF
8 Regulasi JAMBI
155 desa ODF KALIMANTAN
SUMATERA 21 Regulasi BARAT KAL
UTARA 82 Desa ODF KALIMANTAN TIM
33 Desa ODF 3 Regulasi UTARA 72 D
6 Regulasi 35 Desa ODF 44 R
0 Regulasi
RIAU KEP. RIAU
35 desa ODF
248 Desa ODF 4 Regulasi
17 Regulasi

KALIMANTAN
TENGAH
140 Desa ODF
13 Regulasi

BANGKA
BELITUNG
91 Desa ODF
23 Regulasi
SUMATERA
BARAT
71 Desa ODF
59 regulasi SULAW
BAR
53 Desa O
8 Regu
SUMATERA
SELATAN
322 Desa ODF
45 Regulasi
KALIMANTAN
JAWA TENGAH SELATAN
BENGKULU 1738 Desa ODF 210 Desa ODF
32 Desa ODF 132 Regulasi 14 Regulasi
SULA
12 Regulasi SEL
724 Desa
LAMPUNG 59 Reg
167 Desa ODF
14 Regulasi BANTEN
90 Desa ODF
10 Regulasi
JAWA
BARAT
622 Desa
36 Regulasi YOGYAKARTA
438 Desa
7 Regulasi
JAWA TIMUR N
2316 Desa ODF BALI 4
40 Regulasi 52 Desa ODF
18 Regulasi 17

14
DESA ODF DI INDONESIA

Total 9.661 Desa


Sudah ODF
LIMANTAN
MUR SULAWESI
Desa ODF UTARA
Regulasi 119 Desa ODF
SULAWESI 2 Regulasi
TENGAH
152 Desa ODF MALUKU
15 Regulasi UTARA
47 Desa ODF
GORONTALO 0 Regulasi
24 Desa ODF
7 Regulasi PAPUA
BARAT
23 Desa ODF
0 Regulasi

PAPUA
47 Desa ODF
1 Regulasi

WESI
RAT
ODF
ulasi SULAWESI
TENGGARA
63 Desa ODF
8 Regulasi

MALUKU
7 Desa ODF
AWESI 4 Regulasi
LATAN
a ODF
gulasi

NTB
423 Desa ODF
7 Regulasi
NTT
923 Desa ODF
34 Regulasi

Sumber: App STBM Smart (2/9/2017)

15
LAPORAN UTAMA

Seribu Cara Menuju Keberhasilan


Akses Universal

FOTO: POKJA AMPL LAMPUNG SELATAN


Sekolah Swasembada WC di Lampung Selatan.

Bagaimana rasanya jika menghadapi waktu berat akan bisa dilalui.


Saat ini dari segi kolaborasi
yang semakin mepet, sementara target pendanaan misalnya alternatif
tersisa masih cukup banyak? Mungkin pendanaan makin beragam.
banyak orang menyerah dan putus asa Ada Dana Desa dari pemerintah
pusat yang langsung diberikan
menghadapinya, namun tidak demikian ke desa, ada juga penggunaan
dengan pejuang pembangunan air minum dana zakat dan wakaf. Kini
dan sanitasi yang tetap yakin bisa mengejar banyak lembaga zakat yang
memberikan perhatian besar
akses universal pada 2019. pada masalah air minum dan

W
sanitasi. Bahkan pada Januari
alaupun 25-30 persen yang tersisa lalu ada nota kesepahaman
target yang berada di daerah yang lebih antara Bappenas, Majelis
tersisa sekitar sulit dijangkau dibanding Ulama Indonesia (MUI), Badan
25-30 persen lokasi pembangunan yang Amil Zakat Nasional (Baznas),
dan waktu sudah dilakukan sebelumnya. dan Badan Wakaf Indonesia
tinggal dua tahun lagi, para Optimisme ini didukung (BWI) untuk ikut membiayai
pemangku kepentingan (baik semakin banyaknya strategi, pembangunan sanitasi.
pusat maupun daerah), para kolaborasi, hingga sumber daya Jangan juga dilupakan
champion dan lainnya yakin yang bisa dipadukan, sehingga kontribusi swasta seperti peran
bisa mencapai. Padahal target target yang masih besar dan perusahaan melalui tanggung

16
perusahaan ini juga didorong
FOTO: RUMAH ZAKAT

adanya Forum Sanitasi yang ada


di daerah.
Agar semakin banyak
dana CSR yang tersalur
dan berkolaborasi dengan
pemerintah daerah, IUWASH
membantu pemerintah daerah
pada beberapa hal. Diantaranya
adalah peningkatan kapasitas
tata kelola pemerintah daerah.
Caranya, selain dengan
memaksimalkan Forum CSR,
juga menyiapkan champion dari
kalangan pemerintah untuk
memberikan perhatian lebih
pada pemanfaatan CSR.
Cara lain untuk
meningkatkan akses adalah
melalui kredit mikro air minum
dan sanitasi. Menurut Benny,
dari IUWASH, saat ini banyak
koperasi dan Badan Perkreditan
Rakyat (BPR) yang menyediakan
kredit mikro ini. “Untuk air
Penyaluran air minum melalui mobil tanki.
minum misalnya kredit
diberikan untuk membiayai
sambungan baru pipa PDAM
yang biasanya berkisar Rp1,5
Saat ini juga ada kerjasama dengan juta hingga Rp2 juta. Sementara
lembaga keuangan seperti Bank untuk sanitasi biasanya untuk
biaya pembuatan septic tank
Mandiri dan BNI untuk membuka
yang berkisar Rp3 juta-Rp5 juta,”
program yang memudahkan orang tutur Benny kepada PERCIK.
untuk waqaf/infaq/shodaqoh uang Mikrokredit ini terbukti
memberikan keuntungan
atau lahan, apapun bentuknya untuk
bagi kedua belah pihak, baik
program sanitasi. lembaga keuangan maupun
warga yang bisa mengakses
jawab sosial (CSR) yang saat memberikan perhatian untuk dana tersebut. Bagi BPR atau
ini banyak terlihat. Bahkan meningkatkan kontribusi CSR koperasi, terbukti penyaluran
di sejumlah daerah sudah perusahaan pada sektor air kredit itu bisa tetap memberikan
banyak bermunculan Forum minum. keuntungan untuk mereka.
CSR yang melibatkan unsur Asep Mulyana dari IUWASH Selama ini tingkat kredit macet
perusahaan, pemerintah daerah kepada PERCIK menuturkan dari mikrokredit sektor air
dan masyarakat. Sejumlah bahwa saat ini terbukti banyak minum dan sanitasi ini terbukti
program seperti Indonesia Urban perusahaan yang memilih sangat kecil yaitu masih di
Water, Sanitation and Hygiene menyalurkan dana CSR mereka bawah 5 persen.
- Penyehatan Lingkungan untuk sektor air minum Sementara bagi masyarakat,
untuk Semua (IUWASH PLUS) dan sanitasi. Ketertarikan jika sebelumnya mereka

17
FOTO: MUI-LPLHSDA.ORG
Pelatihan Da’i Peduli Sanitasi.

masalah air minum dan sanitasi.


Jangan lupa juga peran
Bagi BPR atau koperasi, terbukti TNI yang saat ini mempunyai
penyaluran mikrokredit bisa tetap program Tentara Manunggal
memberikan keuntungan untuk Masuk Desa (TMMD) yang ingin
mewujudkan satu juta jamban.
mereka. Selama ini tingkat kredit Peran dan insiatif masyarakat
macet dari mikrokredit sektor air juga tidak kalah besarnya.
minum dan sanitasi juga kecil yaitu Lihat saja adanya berbagai
arisan jamban yang dilakukan
di bawah 5 persen. masyarakat.
Dengan arisan ini,
masyarakat bisa mempunyai
jamban sehat secara bergilir,
tidak bisa membuat jamban manusia (SDM), makin banyak hingga semua anggota bisa
termasuk septic tank, kini kelompok yang memberikan mendapatkannya. Yang mereka
mudah membuatnya karena perhatian pada masalah dapat tidak hanya kloset, namun
adanya dana kredit dari BPR dan ini. Sejumlah program baik juga satu set jamban sehat
koperasi. dari pemerintah pusat termasuk septic tank.
“Yang bisa mengakses maupun daerah banyak yang Semangat tak pernah
mikrokredit ini bukanlah orang- menerjunkan pendamping dan lelah juga diperlihatkan para
orang yang benar-benar miskin, fasilitator langsung ke daerah. champion yang berasal dari
karena mereka tetap dituntut Para fasilitator dan champion kalangan pemerintah daerah.
untuk bisa membayar angsuran itu berjuang keras dan gigih Para champion melihat
bulanan yang biasanya minimal meyakinkan masyarakat dan tantangan yang bagi sebagian
sepertiga dari penghasilan perangkat aparat di tingkat orang dianggap mustahil
bulanan mereka,” tambah Benny. bawah seperti desa untuk untuk diselesaikan, namun
Dari segi sumber daya memberi perhatian pada bagi mereka tidak ada kata

18
mustahil. Tantangan yang masyarakat.
berat itu misalnya disampaikan “Masyarakat yang mendapat
oleh Lita Istiyanti, Kepala pendampingan akan dengan
Seksi Persampahan Dinas mudah mendukung program
Permukiman dan Perumahan Jangan lupa pemerintah untuk program air
Kabupaten Lampung Selatan, juga peran TNI dan sanitasi namun beberapa
yang juga Tim/Divisi Teknis yang lain ada yang menolak.
dari Pokja AMPL setempat. Ia yang saat ini Kondisinya seperti itu,” ujar Lita
menyebutkan, sebenarnya mempunyai kepada Majalah Percik.
tantangan untuk akses program Dalam menjawab semua
universal di Lampung Selatan tantangan yang ada, Lita juga
cukup banyak. Misalnya Tentara mengaku memaksimalkan
bentuk geografis daerah yang Manunggal peran Pokja AMPL yang ia nilai
mencakup 17 kecamatan, Masuk Desa mempunyai peranan strategis
dengan luas wilayah 2.700 dalam usaha mewujudkan
km2 dan jumlah penduduk (TMMD) akses universal. Pokja AMPL bisa
mendekati satu juta jiwa yang ingin menciptakan soliditas semua
terkadang membuat informasi, mewujudkan Organisasi Pemerintah Daerah
edukasi dan penyampaian (OPD) untuk mendukung
program yang berasal dari satu juta program pembangunan air
pemerintah daerah tidak mudah jamban. minum dan sanitasi.
menyentuh seluruh lapisan Pokja AMPL bisa diibaratkan
masyarakat. Sehingga, terbagi sebagai daya ungkit pendukung
kelas-kelas dalam pemahaman pelaksanaan pembangunan
sektor air dan sanitasi di tingkat sektor air minum dan sanitasi.

FOTO: TNIAD.MIL.ID

Program jambanisasi oleh TNI.

19
kepala deerah yang sudah
menunjukkan kepedulian
dan komitmen mereka dalam
Guna menyukseskan target pembangunan air minum dan
Kabupaten Karanganyar sanitasi. Komitmen mereka
Bebas BABS pada 2017, Bupati misalnya ditunjukkan dengan
membuat sejumlah program,
Juliyatmono membuat Peraturan pembentukan Peraturan Daerah
Bupati (Perbup) No. 80/2016 (Perda) hingga dukungan
tentang Gerakan Menuju Akses dukungan dana untuk
menyukseskan pembangunan
Sanitasi Menyeluruh sebagai air minum dan sanitasi.
pedoman mewujudkan hal Salah satu kepala daerah
tersebut. yang menunjukkan komitmen
besar pada pembangunan air
minum dan sanitasi ini adalah
Jika anggota Pokja AMPL solid terwujud pada 2019 mendatang. Bupatu Karanganyar Jawa
dan memiliki pemahaman Virgi misalnya mencontohkan Tengah, Juliyatmomo. Pada awal
yang sama maka kinerja AMPL peran lembaga seperti MUI dan kepemimpinannya pada 2013
yang tersebar pada beberapa Baznas yang saat ini sudah mulai misalnya ia memperbanyak
OPD akan lebih mudah untuk berjalan. Ia menyebut sudah ada pemuatan embung yaitu
dilaksanakan bersama-sama. modul pelatihan da’i sanitasi. cekungan untuk menampung
“Kami terus memperbaiki “Mereka bergerak dari jalur suplai aliran air hujan serta
kinerja kepokjaan setiap keagamaan dan menggunakan untuk meningkatkan kualitas air
tahunnya, membangun platform pembangunan dari di badan air yang terkait (sungai,
komitmen, kekompakan dan kita untuk pembangunan air danau). Selain dipergunakan
pemahaman meski harus minum dan sanitasi. Mereka bisa untuk irigasi pertanian, embung
berganti-ganti pelaksana berkontribusi pada pemicuan di ini juga bermanfaat sebagai air
dan keanggotaan pokja. tingkat masyarakat,” ujar Virgi. baku bagi konsumsi masyarakat.
Motor program AMPL di OPD Saat ini juga ada kerjasama Kemudian pada November
adalah melalui Pokja AMPL. dengan lembaga keuangan 2016, Karanganyar menyatakan
Sehingga apabila satu OPD seperti Bank Mandiri dan BNI komitmen bebas BABS pada
mengalami kendala untuk untuk membuka program yang 2017.
pelaksanaan program di wilayah memudahkan orang untuk Untuk mencapainya,
kerjanya, OPD lain yang masuk waqaf/infaq/shodaqoh uang Juliyatmono menyebutkan
keanggotaan Pokja AMPL atau lahan, apapun bentuknya mengusung strategi ‘keroyokan’,
membantu memberikan solusi, untuk program sanitasi. dengan menghimpun semua
misalnya sumbangan pemikiran “Dari website MUI itu sudah potensi dana yang ada
secara teknis atau pendanaan ada lokasi mana yang bisa seperti menggunakan APBD
kegiatan yang tidak bisa dibantu. Kita akan matching-kan Karanganyar, Dana Desa, dan
dianggarkan pada OPD lainnya,” (mempertemukan), antara apa corporate social responsibility
ujar Lita yang juga Ketua Pokja yang ada di data MUI dengan (CSR). Guna menyukseskan
AMPL Lampung Selatan. pendanaan tadi melalui pola hal ini, Juliyatmono juga
Mengingat banyaknya zakat infaq shodaqoh ,” pungkas membuat Peraturan Bupati
kolaborasi ini tidak heran jika Virgi. (Perbup) No. 80/2016 tentang
Direktur Perkotaan, Perumahan Gerakan Menuju Akses Sanitasi
dan Permukiman Bappenas RI, Komitmen Kepala Daerah Menyeluruh sebagai pedoman
Tri Dewi Virgiyanti mengaku Saat ini Indonesia mewujudkan Karanganyar
optimis akses universal akan beruntung mempunyai banyak bebas kebiasan BABS pada 2017.

20
FOTO: SOLOPOS.COM
Bupati Karanganyar Juliyatmono (tengah) bersama pegiat sanitasi

masih banyak tantangan yang


Saat ini berdasarkan data dari cukup berarti terutama dalam
Aplikasi STBM Smart, sudah ada hal upaya perubahan perilaku di
masyarakat.
57 desa ODF. Sementara akses “Kami meminta dukungan
sanitasi secara keseluruhan DPRD agar diberikan kebijakan
mencapai 84,5 persen. dan dukungan mengenai
program air minum dan sanitasi
yang dijalankan ini,” ucap
indah saat menjadi pembicara
dalam Diskusi Panel Percepatan
Dari sisi pendanaan, sangat berguna dan dibutuhkan Pencapaian Target Akses
pada tahun 2017 ini, Pemkab seluruh rumah tangga untuk Universal di Luwu Utara pada 14
Karanganyar menganggarkan peningkatan kesehatan mereka. Juli 2017 lalu.
dana sebesar Rp9 miliar untuk Kegigihan untuk memenuhi Saat ini berdasarkan data
pemasangan jamban keluarga. target akses universal juga dari Aplikasi STBM Smart, sudah
Dana sebesar itu ditargetkan diperlihatan Bupati Luwu Utara ada 57 desa ODF dengan akses
menyasar 6.000 rumah tangga. Sulawesi Selatan, Indah Putri sanitasi mencapai 84,5 persen
Selain dari APBD Karanganyar, Indriani. Menurutnya, sejauh secara keseluruhan.
ada juga dari APBN untuk 450 ini hasil-hasil pembangunan Sementara itu berdasarkan
rumah, APB desa, dan CSR. sektor air minum dan sanitasi data Bappeda setempat akses air
Pemkab Karanganyar yakin sudah mengalami banyak minum sebesar 66,97 persen.
program jambanisasi akan kemajuan, walaupun diakui n Islahuddin

21
LAPORAN KHUSUS

Cerita dari
Dana Desa
Sangat tepat sekiranya Dana Desa
dipergunakan untuk pembangunan air
minum dan sanitasi, karena ini adalah
kebutuhan dasar yang sangat dibutuhkan
masyarakat desa.

U
ndang-undang dan lingkungan (0,41%).
Nomor 6 Tahun Sementara itu 7,78% di
2014 tentang dana desa dipergunakan
Desa telah untuk pemberdayaan
mengamanahkan masyarakat, serta 1,38% untuk
adanya dana yang langsung pemerintahan, juga 1,04% untuk
dikirim ke desa. Jumlahnya pembinaan masyarakat.
pun tak tanggung-tanggung, Dalam praktiknya di
sangat besar. Pada tahun lapangan, rupanya banyak
2016, pemerintah pusat perangkat desa yang masih
mengalokasikan sebesar “gamang” dalam memanfaatkan
Rp46,9 triliun dana desa. 26% dana desa. Mereka bahkan
dari 74.954 desa di Indonesia seakan kaget dengan “limpahan”
termasuk dalam kategori desa dana besar yang sebelumnya
tertinggal. Pada 2017, dana desa tidak pernah diterima.
dari pemerintah meningkat Penggunaan dana desa pun
menjadi Rp60 triliun. Tahun kadang tidak terencana dengan
depan bahkan direncakan akan baik. Bahkan hal mendasar
mencapat Rp120 triliun. yang seharusnya menjadi fokus
Berdasarkan data utama, tidak menjadi perhatian
Kementerian Desa dalam pengalokasian dana desa.
Pembangunan Daerah Misalnya banyak desa
Tertinggal dan Transmigrasi, yang memberikan perhatian
hingga 1 September 2017, seadanya atau bahkan tidak pejuang air minum dan sanitasi
89,72% dana desa dipergunakan ada sama sekali pada masalah ini misalnya terlihat pada Isdiana
untuk pembangunan desa. sanitasi yang sebenarnya Putri, Fasilitator Generasi Sehat
Jumlah tersebut dimanfaatkan masuk dalam kebutuhan dasar Cerdas (GSC) Kementerian
untuk pembangunan sarana masyarakat. Beruntung ada Desa, Pembangunan Daerah
dan prasarana desa (90,17% ), sejumlah kader yang gigih untuk Tertinggal dan Transmigrasi.
pemenuhan kebutuhan dasar memperjuangkan penggunaan Lebih dari satu tahun ia
(6,35%), pengembangan dana desa untuk sanitasi dan air ditugaskan di Kecamatan
ekonomi lokal (3,07%), dan minum. Sekotong, Lombok Barat. Ia
pemanfaatan sumber daya alam Kisah tentang kegigihan ditugaskan di sembilan desa

22
yang ada di kecamatan tersebut.
Saat ditugaskan di daerah Awalnya susah meyakinkan kepala
ini, Isdiana awalnya merasa desa (kades) dan kepala dusun
sangat sedih, karena Sekotong
(kadus) untuk menyisihkan dana
termasuk daerah tertinggal.
Fasilitasnya jauh dari memadai. untuk keperluan pembangunan
Jarak dan waktu tempuh sanitasi. Mereka lebih suka untuk
antardesa cukup jauh yaitu bisa
membagi rata dana desa itu kepada
satu jam perjalanan. Masyarakat
Lombok Barat menyebut bahwa kadus-kadus.

23
Sekotong termasuk daerah “atas” memperjuangkan agar fasilitas
yang lebih terpencil dibanding jamban mendapatkan perhatian
daerah “bawah” di Lombok desa. Saat ini desa telah
Barat. “Pada awal sampai ke Saat ini mempunyai dana yang lebih
sini, saya sedih dan hampir banyak dibanding tahun-tahun
sudah ketok
menangis, karena tempatnya sebelumnya menyusul adanya
jauh sekali. Beruntung Sekotong palu untuk Dana Desa dari pemerintah
mempunyai daerah yang membangun pusat. Mereka berharap,
sangat indah, dengan pantai dana yang berlimpah itu
langsung
dan pemandangan yang dipergunakan untuk memenuhi
menakjubkan,” ujar Isdiana 220 jamban kebutuhan dasar masyarakat
kepada Majalah PERCIK. di Desa di bidang pendidikan dan
Isdiana menyebut bahwa kesehatan, termasuk di
Sekotong
salah satu kekurangan di dalamnya sarana sanitasi.
daerah tempatnya mengabdi Barat, Isdiana bercerita, pada
tersebut adalah sarana Lombok awalnya susah meyakinkan
sanitasi. Menurutnya, banyak kepala desa (kades) dan
Barat.
orang masih buang air besar kepala dusun (kadus) untuk
sembarangan. Jika pun ada menyisihkan dana untuk
yang memiliki jamban, biasanya keperluan pembangunan
jamban itu dipakai bersama- sanitasi. Mereka lebih suka
sama dengan tetangga dan untuk membagi rata
kerabat lain. Keluarga Pemanfaatan SDA dana desa itu kepada
baru biasanya enggan dan lingkungan kadus-kadus.

90,17%
untuk membuat berkelanjutan Penggunaannya
jamban sendiri,
walaupun
0,41% Sarana
lebih diarahkan
pada
mereka sudah dan
mempunyai prasarana
rumah. PEMBANGUNAN desa
“Jamban DESA DARI
kadang ada
di rumah DANA DESA
sang nenek.
Satu jamban
Pengembangan
6,35%
itu dipakai
ekonomi lokal
oleh keluarga pembangunan
anak-anaknya
yang membuat
3,07% Pemenuhan ke
butuhan dasar
yang
anggap
mereka
‘keren’,
rumah di sekitar bukan kebutuhan
rumah pertama. Bahkan dasar yang diinginkan
cucu-cucu yang sudah masyarakat. Misalnya
berkeluarga pun menggunakan digunakan untuk rabat atau
Sumber: Kemen DTTP (1- 9-2017)
satu jamban tersebut bersama- pengerasan jalan. Padahal,
sama,” jelas Isdiana. dengan jalan yang ada,
Bukan hanya itu, agak terbuka. Mengingat mobilitas masyarakat tidak
kondisi jamban juga sangat kondisi sarana sanitasi yang terganggu. Bahkan ada juga
memprihatinkan. Jamban cukup memprihatinkan, dana yang dialokasikan untuk
biasanya berada di depan fasilitator dan kader GSC membuat tembok kuburan
rumah, ukurannya kecil dan bersama sejumlah ibu-ibu dan lainnya. Sementara untuk

24
kepentingan tersendiri dengan
dana desa yang bisa mencapai
Rp1,6 miliar hingga lebih dari
Rp 2 miliar perdesa (tergantung
luas wilayah).
Cara yang cukup ampuh
menurut Isdiana adalah
membanding-bandingkan
dengan desa yang sudah
berhasil membangun sarana
sanitasi.
”Awalnya sulit karena
para kadus masih ingin dibagi
rata dapatnya dan hanya
memperhatikan kegiatan
fisik yang sebenarnya bukan
prioritas. Tapi dengan
memberikan gambaran tentang
bahaya kotoran, dampak, terus
dikaitkan kondisi riil masyarakat,
ada yang stunting. Juga bicara
dari aspek ajaran agama tentang
kebersihan, akhirnya mereka
mulai terbuka. Strategi kami
agak nyeleneh. Dalam artian kita
ceng-cengin dan kita banding-
bandingkan dengan desa
lainnya dan akhirnya merasa
terusik dan mau,” kata Isdiana.
kebutuhan jamban dan sarana penyakit yang bisa mudah Setelah kadus dipegang,
sanitasi lainnya tidak dilirik sama datang kepada mereka. Cara dan warga dibuka wawasannya
sekali. yang sama juga ia lakukan untuk tahap selanjutnya adalah pada
Akhirnya Isdiana dan kader meyakinkan anak-anak. kepala desa agar memasukkan
GSC serta sejumlah orang yang “Sebenarnya saya tidak pembangunan jamban dalam
peduli pada pembangunan menakut-nakuti, namun perencanaan desa. Beruntung
sanitasi mencari cara agar mengabarkan fakta yang di Desa Sekotong Barat, kades
perhatian juga diberikan pada pasti akan mereka hadapi lama yang tidak mempunyai
pemenuhan kebutuhan dasar. jika kebutuhan dasar seperti perhatian pada sanitasi
Cara pertama yang mereka sanitasi tidak dipenuhi. Kepada sedang bermasalah dengan
lakukan adalah meyakinkan ibu- anak-anak saya juga berikan hukum dan kini desa dipimpin
ibu tentang pentingnya sanitasi. ‘mimpi’ bahwa jika mereka bisa oleh pelaksana tugas yang
Ia bahkan “menakut-nakuti” memenuhi kebutuhan dasar terbuka wawasannya untuk
mereka dengan menyebut maka akan mudah mencapai memasukkan pembangunan
bahwa jika sarana sanitasi mimpi seperti yang bisa mereka jamban ini.
tidak diperhatikan maka akan lihat di televisi,” jelas Isdiana. “Saat ini sudah ketok palu
banyak anak yang lahir stunting, Setelah masyarakat yakin, untuk membangun langsung
yaitu memiliki tubuh yang tahap selanjutnya adalah 220 jamban di Desa Sekotong
pendek dan gizi yang tidak baik. meyakinkan para kadus dan Barat,” cerita Isdiana dengan
Kecerdasan mereka pun bisa kades. Dan ini lebih sulit, karena gembira.
berpengaruh karena banyaknya mereka biasanya memiliki n Islahuddin

25
WAWANCARA

Wawancara Tri Dewi Virgiyanti


Direktur Perkotaan Perumahan dan Permukiman Bappenas RI

Daerah Berada
di Garda Terdepan
26
P
raktis hanya tersisa tahun sebelumnya kenaikan Harus diakui, 30 % yang
FOTO: BAPPENAS

2 tahun untuk percepatan pembangunan air tersisa ini termasuk yang


mewujudkan target minum dan sanitasi mencapai tersulit dibanding sebelumnya.
akses universal untuk 2,5% pertahun. Namun kita Kenaikan dari 30% ke 40%,
air minum dan sanitasi. bisa mencapai akses universal hingga ke 70%lumayan mudah
Padahal ada sekitar 25-30% lagi atau minimal mendekati 100%. dicapai karena pembangunan
sisa target yang masih belum Kita akan kerja lebih keras di dilakukan di daerah yang cukup
tercapai. Optimiskah target ini tahun belakangan ini untuk dekat, misalnya di perkotaan.
tercapai? memastikan bisa mencapai Sementara sisanya, 30%,
Direktur Perkotaan target tersebut. lokasinya jauh-jauh dan sulit.
Perumahan dan Permukiman Beruntung saat ini semakin
Bappenas RI, Tri Dewi Virgiyanti Bagaimana cara mengejar banyak strategi dan cara
menyebutkan bahwa bukan target yang lebih besar yang bisa dilakukan. Seperti
hal mustahil akses universal itu dibanding tahun-tahun berkolaborasi dengan sejumlah
akan tercapai, walaupun waktu sebelumnya ini? lembaga, dan juga adanya
tersisa hanya dua tahun. Ia Tentu kita harus dana desa yang mencapai
yakin, dengan kolaborasi semua berkolaborasi dengan Rp 60 triliun, setiap desa bisa
pihak, pembangunan air minum berbagai sumber pendanaan mendapat Rp1 miliar.
dan sanitasi akan berjalan lebih
kencang dibanding tahun-tahun
sebelumnya.
Apalagi saat ini sudah ada
kolaborasi sejumlah pihak untuk Saat ini semakin banyak strategi
mewujudkan pembangunan
dan cara yang bisa dilakukan.
ini. Tidak hanya kolaborasi
antar instansi pemerintah, Seperti berkolaborasi dengan
namun juga non pemerintah sejumlah lembaga, dan juga
seperti NGO, hingga lembaga
adanya dana desa yang mencapai
keagamaan seperti MUI, badan
zakat dan lainnya. Ia menyebut, Rp 60 triliun, setiap desa bisa
peran kepala daerah juga mendapat Rp1 miliar.
penting dalam mewujudkan
target akses universal ini.
Berikut wawancara Majalah
PERCIK dengan Tri Dewi dari beberapa pihak yang Apakah ini berarti kendala
Virgiyanti beberapa waktu lalu: membantu kita di bidang air di perdesaan jauh lebih sulit
minum sanitasi. Dan daerah dibanding di perkotaan?
Masih tersisa dua tahun tentu harus dilibatkan karena Baik di kota maupun di
untuk mencapai target akses yang paling bertanggung jawab desa sama-sama ada kendala
universal yang dicanangkan. adalah daerah. dan tantangan yang harus
Apakah Anda optimis target ini Jadi kalaborasi dan kerja diselesaikan.
akan dicapai? sama dengan semua pihak Kalau di perdesaan,
Berdasarkan data 2016, terus kita pertahankan. Seperti masyarakatnya menyebar,
akses sanitasi mencapai 76%, dengan Aliansi Kabupaten/ organisasi kemasyarakatan
sedangkan air minum 71%. Kota Peduli Sanitasi (AKKOPSI), bervariasi. Ada yang bagus,
Berarti ada tersisa 25-30% NGO, lembaga keuangan, ada yang kuat tergantung
yang harus dikejar selama juga lembaga lain seperti MUI, budayanya juga. Sementara di
tiga tahun atau sekitar 8% lembaga zakat, hingga badan perkotaan ada tantangan sendiri
pertahun. Target ini cukup wakaf. Kita terus berusaha seperti pengelolaan PDAM. Kita
tinggi, apalagi pada tahun- mengejar sisa target sekitar 30%. harus menghadapi beberapa

27
operator atau manajemen yang lagi tantangan dalam hal memberi layanan legal bisa-bisa
berbeda dengan manajemen sanitasi. ada konsekuensi hukumnya.
berbasis masyarakat. PDAM Jadi kita harus melegalkannya
punya tantangan sendiri Kalau di perkotaan masalah dulu entah bagaimana caranya,
mengenai modalnya, mengenai kawasan kumuh masih sering bisa dengan merelokasi mereka
manajemennya, kebocoran dan dihadapi. Apakah hal ini dulu. Walaupun pendekatan itu
lainnya. sangat menghambat akses air banyak yang menentang, harus
Secara akses perkotaan minum dan sanitasi? dilakukan secara manusiawi.
memang mudah karena Banyak masalah di kawasan Semua sanitasi, air, kumuh
punya sumber daya yang bisa padat dan kumuh. Seperti ini kan ngomong sama orang
dimanfaatkan. Sedangkan di dekatnya septic tank dengan bukan sama benda mati. Ada
perdesaan edukasinya lebih sumur dan lainnya. Jadi harus persoalan sosial ekonomi di
rendah, mungkin sumber airnya benar-benar ditata lagi, akhirnya situ. Mereka kalau dipindah
juga lebih jauh. Sementara secara komunal harus dicari apakah akan jauh dari tempat
untuk sanitasi, masyarakat lahannya. Tantangannya kan itu kerjanya, tapi kita harus pastikan
perdesaan lebih mudah akses padahal sudah padat. Kemudian derajat kesejahteraannya tidak
ke alam. Buang air besar strateginya ditaruh di bawah menurun, walaupun kadang-
sembarangan angkanya masih fasilitas umum, apakah di kadang subjektif. Seperti
11% dan ini tinggi. lapangan, masjid atau apa untuk sekarang di Jakarta, pindah
yang komunal. Kalau septic ke rusun bukan hal mudah
Bagaimana perbandingan tank individual kemungkinan karena merasa jauh dari tempat
akses air minum dan sanitasi akan saling mencemari apalagi kerja, meski di sana sarana
perkotaan dan perdesaan? dekat dengan air tanah sumur. prasarananya lebih lengkap
Secara umum akses lebih Sebenarnya kita inginnya mungkin butuh proses adaptasi
rendah ada di perdesaan, kalau di perkotaan harusnya dulu.
bedanya mungkin sekitar 5%. perpipaan PDAM, supaya
Kalau di perkotaan kan belajar tanahnya mulai kita lindungi. Selama ini bagaimana
lebih gampang, cara bikin Tantangan berikutnya, ini bisa peran kepala daerah dalam
sumur terlindungi sudah tahu. legal dan ilegal kalau kumuh, pembangunan air minum dan
Sementara di perdesaan sumber kalau legal lebih mudah kita sanitasi?
air agak jauh, kemampuan masuk tidak ada konsekuensi Ada beberapa yang
ekonomi lebih rendah. Belum hukum, tapi kalau ilegal kita maksimal, tapi ada juga kepada

ILUSTRASI: BAPPENAS

28
FOTO: BAPPENAS
Direktur Perkotaan Perumahan dan Permukiman Bappenas RI,
Tri Dewi Virgiyanti dalam sebuah acara.

daerah yang belum peduli


sepenuhnya soal air minum Sanitasi berhubungan dengan
dan sanitasi. Peran kepala pertumbuhan ekonomi, kesehatan
daerah sebetulnya sangat
dan lainnya. Contoh, jika akses
penting karena mereka yang
menggerakkan. Kita semangat sanitasi dan air minum jelek, maka
membantu daerah yang akan berpengaruh pada stunting
memberikan perhatian besar
dan kesehatan pada umumnya
pada pembangunan akses air
minum dan sanitasi. yang kemudian berpengaruh pada
Pemda sebetulnya yang produktivitas masyarakat.
mempunyai wewenang dan
bertanggung jawab karena
urusan air minum sanitasi maksimal? IPM memang ukurannya
sudah terdesentralisasi. Kita Selama ini mungkin mereka adalah kesehatan, pendidikan,
selalu mencoba mendorong sadar bahwa pembangunan angka harapan hidup, hingga
pemda melalui advokasi air minum dan sanitasi itu ekonomi seperti pendapatan
dengan AKKOPSI. Dari PPSP sangat penting, namun belum perkapita. Padahal sanitasi
juga ada program advokasi. diterjemahkan dalam alokasi sangat berhubungan dengan
Kami juga berikan reward, DAK anggaran yang mencukupi. semua ukuran itu. Sanitasi
(Dana Alokasi Khusus), hibah Mereka juga banyak yang berhubungan dengan
supaya mendorong pemda belum melihat bahwa air pertumbuhan ekonomi,
membangun air minum sanitasi. minum dan sanitasi sebenarnya kesehatan dan lainnya. Contoh,
hubungannya langsung dengan jika akses sanitasi dan air minum
Apa faktor yang membuat Indeks Pembangunan Manusia jelek, maka akan berpengaruh
mereka belum berperan (IPM). pada stunting dan kesehatan

29
FOTO: ANTARA
Pipa-pipa dan pompa air yang dipergunakan untuk
menjangkau sumber air.

pada umumnya yang kemudian daerah juga disebabkan air minum dan sanitasi bisa
berpengaruh pada produktivitas anggapan bahwa ini tidak bisa menjadi faktor ‘pendulang’
masyarakat. Jika air minum dan mendongkrak popularitas suara dalam berbagai Pilkada.
sanitasi buruk, angka diare pasti kepada daerah? Salah satu Dan itu sudah terjadi. Misalnya
akan tinggi ini juga berpengaruh indikasinya terlihat pada masa Bapak Josrizal (mantan Bupati
pada produktivitas. kampanye mereka jarang Payakumbuh yang saat ini
menyinggung masalah AMPL? jadi Ketua AKKOPSI) dulu
Bagaimana peran AKKOPSI Jadi ada dua hal yang berkampanye menggunakan
dalam mengadvokasi kepala sama-sama perlu diperhatikan. air minum dan sanitasi dan itu
daerah? Edukasi kepada masyarakat berhasil.
Peranannya cukup baik. harus diterima dengan benar
AKKOPSI bisa menghadirkan dan advokasi kepada kepala Apakah peran Pokja AMPL saat
pembelajaran antardaerah daerah juga penting. Kalau ini sudah maksimal?
dalam pembangunan air masyarakat menyadari bahwa Ada yang bagus ada yang
minum dan sanitasi. Pengurus kebutuhan air sangat penting tidak. Ada yang aktif berfungsi
AKKOPSI juga membantu dan lebih penting dari sekadar dalam mengkoordinasikan
kita mengadvokasi di daerah pembangunan jalan maka semua sumber daya, seperti
maupun di pusat dan mereka akan menuntut kepala yang terlihat di Jawa Barat.
menularkan kesadaran ke daerah untuk menjadikannya Pokja ini mencairkan kotak-
sesama anggota AKKOPSI. sebagai prioritas. kotak antarsektor dan
Cukup besar perannya dalam Memang kesadaran ini dua menjadikan AMPL sebagai isu
menyebarluaskan kesadaran ini. arah ya, jadi kita harus juga bersama. Pokja cukup efektif
melakukan edukasi semua ke karena mereka yang selama
Apakah belum dijadikannnya masyarakat umum. Memang ini membantu kami dalam
pembangunan air minum ada faktor politik. Namun bukan komunikasi yang lebih cair.
dan sanitasi sebagai prioritas tidak mungkin, pembangunan n Islahuddin

30
INTERNASIONAL

Kampanye Bebas Sampah


di Pesta Olahraga Akbar Asia Tenggara
SEA Games Kuala Lumpur 2017 yang
berlangsung beberapa waktu lalu menyedot
perhatian masyarakat Asia Tenggara. Ajang
olahraga ini tidak hanya berkisah tentang
perjuangan para atlet, namun juga relawan yang
berkampanye masalah lingkungan.

31
S
ejak pesta pembukaan
SEA Games pada
19 Agustus hingga
penutupan pada 30
Agustus lalu, mata
masyarakat Asia Tenggara,
khususnya mereka pecinta
olahraga mengarahkan
perhatiannya pada Kuala
Kumpur. Ya, di sini, pesta
olahraga berlangsung. Ribuan
atlet dari 11 negara anggota
ASEAN berpeluh guna merebut
medali di 31 cabang olahraga
yang dipertandingkan.
Guna mendukung
pesta olahraga ini, panitia
penyelenggara yaitu The
Malaysia Organising Committee
(MASOC) menyiapkan sejumlah
venue yang menjadi lokasi
pertandingan. Lokasi utama
di Bukit Jalil National Stadium
merupakan arena pertandingan
atletik, renang, memanah,
menembak, dan lainnya. Di
komplek stadion ini juga
pembukaan dan penutupan SEA
Games digelar.
Selain Bukit Jalil ada pula Para volunteer itu biasa membawa poster, mereka juga
Malaysia International Trade and menggunakan kaos berwarna memegang jepitan panjang
Exhibition Centre (Mitec) yang hijau dan oranye sambil yang bisa dipergunakan
baru selesai pembangunannya membawa poster kecil. untuk mengambil sampah
menjelang SEA Games. Di “Asingkan sampah di tanah atau lantai tanpa
Mitec, sejumlah pertandingan mengikuti label tong,” begitu harus menunduk. Tentu saja
dilakukan seperti senam, tulisan di poster yang mereka mereka yang bisa bergerombol
angkat besi, dan lainnya. Venue bawa. Dalam Bahasa Indonesia sebanyak empat orang jalan
utama lainnya adalah Kuala berarti “Buanglah sampah sesuai bersama membawa tempat
Lumpur Convention Center kategori bak sampah.” sampah untuk menampung
(KLCC) yang menyelenggarakan Memang ada beberapa sampah yang mereka ambil di
pertandingan silat, wushu, tong sampah yang disiapkan jalanan. Namun pada umumnya,
judo, biliar, karate dan lainnya. penyelenggara yaitu tong tidak banyak sampah yang
Nah, di antara penonton yang berwarna cokelat, hijau, oranye, dibuang sembarangan, karena
berlalu lalang di sejumlah dan biru. Warna tong itu terkait para pengunjung SEA Games
venue tersebut, sejumlah jenis sampah yang bisa dibuang sudah tahu di mana mereka
relawan (volunteer) tidak henti- ke dalamnya. Ada sampah harus membuang sampah,
hentinya membawa poster bekas/sisa makanan, sampah yaitu di tong-tong yang sudah
untuk mengingatkan agar plastik, sampah beling dan disediakan.
semua pengunjung membuang lainnya. “Para volunteer merupakan
sampah pada tempatnya. Para relawan itu tidak hanya para pelajar yang datang dari

32
FOTO: MAEKO
Para relawan SEA Games kompak berbaju hijau dan siap
memberikan edukasi kepada para penonton pertandingan
tentang pentingnya buang sampah pada tempatnya.

Tidak hanya mengingatkan dan mengambil sampah


yang berceceran, para relawan juga membantu
mengolah sampah yang ada, khususnya sampah bekas
makanan. Guna mengolah bekas makanan ini, panitia
SEA Games menggandeng Mentari Alam EKO (Maeko).
Maeko adalah sebuah perusahaan yang berkonsentrasi
pada pengolahan sampah.

berbagai daerah di Malaysia. berceceran, para relawan juga yang berkonsentrasi pada
Selain ada yang bertugas di membantu mengolah sampah pengolahan sampah, khususnya
arena pertandingan ada juga yang ada, khususnya sampah sisa makanan untuk diolah lagi
yang keliling venue seperti kami bekas makanan. Guna mengolah menjadi bahan yang bisa lebih
ini,” ujar salah seorang volunteer bekas makanan ini, panitia SEA bermanfaat seperti kompos.
yang ditemui di KLCC. Games menggandeng Mentari Menurut Mar Ooi, salah
Tidak hanya mengingatkan Alam EKO (Maeko). Maeko seorang pagawai Maeko yang
dan mengambil sampah yang adalah sebuah perusahaan menjaga booth mereka di

33
Hasil olahan dari sampah makanan berupa media tanam

samping Stadion Bukit Jalil, ini telah memproduksi mesin ini juga berupa media tanam
perusahannya selama ini yang bisa memproses sampah yang bisa digunakan untuk
memang menjalin kerjasama sisa makanan dengan cepat. menanam bibit,” ujar Mar Ooi,
dengan sejumlah instansi, baik “Hanya dengan 24 jam, pada 30 Agustus 2017.
pemerintah maupun swasta sampah bekas makanan sudah Media tanam yang
di Malaysia untuk mengolah menjadi kompos yang bisa dipamerkan Maeko menarik
sampah bersama. Mereka saat langsung dipakai. Hasil produksi perhatian penonton SEA
Games. Apalagi media tanam itu
berwarna-warni, dengan bibit
kecil tumbuh subur di atasnya.
Media SEA Games menurut
Mar Ooi sangat efektif bagi
Hanya dengan 24 jam, sampah mereka untuk meningkatkan
bekas makanan sudah menjadi awareness (kesadaran)
masyarakat tentang pentingnya
kompos yang bisa langsung pengolahan sampah. Kunjungan
dipakai. Hasil produksi ini juga para penonton SEA Games ke
berupa media tanam yang bisa booth Maeko membuat mereka
menjadi lebih mengerti bahwa
digunakan untuk menanam bibit. sampah yang sebelumnya hanya
menjadi kotoran yang sangat

34
FOTO: MAEKO
Sepeda yang dipakai para relawan SEA Games 2017 untuk mengkampanyekan buang sampah pada tempatnya.

mengganggu, dalam sekejap


bisa berubah menjadi hal yang Saat ini Maeko dan pemerintah
sangat bermanfaat. setempat menargetkan dalam
Menggandeng Perumahan
tahun 2020, setiap permukiman
dan Permukiman bisa mempunyai mesin pengolah
Kampanye Maeko untuk sampah sendiri. Sehingga
pengolahan sampah sebenarnya
tidak hanya berlangsung di SEA
masyarakat secara mandiri bisa
Games. Mereka sebelumnya mengolah sampah menjadi
juga telah berkomunikasi kompos.
dengan pemerintah setempat
untuk membuat regulasi
tentang pengolahan sampah,
khususnya bekas makanan. Mesin itu berkapasitas lebih besar yaitu bisa sampai 20
Apalagi alat pengolah sampah sekitar tujuh kilogram sampah. kilogram.
bekas makanan ini cukup praktis Hanya dalam waktu 12 Saat ini Maeko dan
dan tidak memakan tempat. jam, sampah itu sudah bisa pemerintah setempat
Menurut perhatian Percik, menjadi kompos. Mesin kecil menargetkan dalam tahun
ukuran mesin pengolah sampah ini bisa dipergunakan untuk 2020, setiap permukiman bisa
menjadi kompos ini hanya skala rumah tangga atau mempunyai mesin pengolah
berukuran 0,5 x 1 meter persegi. permukiman dengan rumah sampah sendiri. Sehingga
Mesin ini terlihat sangat bersih, terbatas. Sementara untuk masyarakat secara mandiri bisa
sehingga masyarakat tidak akan industri, Maeko menyediakan mengolah sampah menjadi
risih untuk menggunakannya. mesin dengan kapasitas jauh kompos. n Islahuddin

35
WAWANCARA

Wawancara WIHAJI, Bupati Batang

Menjaga Asa
Akses Universal di Batang
Kepala daerah merupakan garda terdepan universal. Namun ia yakin
dalam mewujudkan akses universal di bisa menghadapinya dengan
sejumlah program yang kini
bidang air minum dan sanitasi yang telah sedang dilakukan.
menjadi cita-cita bersama. Berikut wawancara Majalah

S
PERCIK dengan Bupati Batang,
aat ini memang masih juga yang sudah menunjukkan Wihaji:
ada kekhawatiran komitmen pembangunan
adanya kepala AMPL, termasuk melanjutkan Seberapa penting
daerah yang tidak pembangunan yang sudah pembangunan akses air
memperhatikan dilakukan kepala daerah minum dan sanitasi bagi warga
program pembangunan yang sebelumnya. Batang?
menurut sejumlah pihak Kali ini, Majalah PERCIK Pembangunan akses air
dianggap kurang “seksi” ini. mewawancarai Wihaji, Bupati minum dan sanitasi sangatlah
Namun sejumlah kepala daerah Batang, Jawa Tengah yang penting. Kami meyakini bahwa
membuktikan bahwa mereka dilantik pada Mei tahun ini. Ia ketika masyarakat memiliki
telah berbuat banyak. Jika menyebutkan ada sejumlah akses terhadap kebutuhan
mereka adalah kepala daerah tantangan yang dihadapi mendasar air minum dan
yang baru dilantik, banyak dalam mewujudkan akses sanitasi yang aman dan layak,

36
Hanya sedikit yang bersedia terlihat dari prosentase

FOTO: PEMKAB BATANG


membayar untuk air. cakupan air minum dan
Dalam berbagai sanitasi di Kabupaten Batang
kesempatan, kami berusaha yang capaiannya di atas 70
memberi pemahaman persen. Walaupun alokasi
bahwa jumlah air di dunia anggaran untuk kedua sektor
memang bersifat tetap, namun ini relatif lebih kecil dari alokasi
kualitasnya akan semakin turun anggaran untuk infrastruktur
jika tidak dijaga dengan baik, lainnya, namun konsistensi
dan untuk menjaga kualitas air dan keberlanjutannya dapat
ini dibutuhkan usaha termasuk dipastikan berjalan dengan baik.
biaya. Jika dibandingkan,
biaya yang dikeluarkan untuk Setelah dilantik menjadi Bupati
membayar air yang tersedia Batang tahun ini, apa program
melalui perpipaan masih jauh yang terus dilanjutkan di
lebih kecil dibanding segelas air bidang air minum dan sanitasi?
mineral, sebungkus rokok, atau Di bidang air minum
satu kali parkir. khususnya air minum perkotaan,
Di sektor sanitasi lebih berat kinerja PDAM yang sudah
tantangannya. Sanitasi identik baik harus dipertahankan dan
dengan pembuangan, berupa ditingkatkan. Tingkat kebocoran
kotoran manusia, sampah air perlu ditekan, optimalisasi
dan air limbah. Tidak seperti kapasitas yang belum
mereka akan memiliki kualitas biaya pemakaian air minum, termanfaatkan perlu dilakukan,
hidup dan angka harapan hidup kebanyakan masyarakat masih dan pengembangan jaringan
lebih baik. Ini menjadi bagian enggan mengeluarkan uang dan kepuasan pelanggan
dan modal dasar keberhasilan untuk buangan-buangan ini. ditingkatkan.
pembangunan di Kabupaten Masih dijumpai adanya warga Sedangkan untuk air minum
Batang. buang air besar sembarangan, pedesaan, Program Penyediaan
atau mempunyai WC namun Air Minum dan Sanitasi Berbasis
Apa tantangan terbesar dalam tidak memiliki septic tank, tidak Masyarakat (PAMSIMAS) yang
mewujudkan akses universal di peduli dengan sampah dan sudah diikuti oleh Kabupaten
Batang? membuangnya sembarangan, Batang sejak tahun 2008 sangat
Tantangan terbesar adalah acuh tak acuh terhadap perlu untuk dilanjutkan. Saat ini
bagaimana membentuk pola kebersihan saluran drainase jumlah desa peserta Program
pikir dan perilaku masyarakat lingkungan. Sungai sebagai PAMSIMAS di Kabupaten Batang
terkait air minum dan sanitasi. elemen penting dalam menjaga sebanyak 110 desa dari total
Sejauh ini, sebagian besar keseimbangan lingkungan 239 desa. Program ini terbilang
masyarakat terutama di malah menjadi tempat efektif karena komponen-
pedesaan masih menganggap membuang kotoran manusia komponennya diharapkan
air sebagai benda sosial, bukan dan sampah. mampu menjawab tantangan
benda yang memiliki nilai terbesar dalam masyarakat.
ekonomis. Apa yang sudah dilakukan Seperti membangun perilaku
Mereka juga banyak yang Bupati Batang periode hidup bersih sehat (PHBS).
memilih datang ke sumber air sebelumnya di bidang Program PAMSIMAS diusulkan
walaupun jauh jaraknya, merasa pembangunan air minum dan oleh desa yang memenuhi
keberatan jika harus membayar sanitasi? kriteria program, rencana
pemakaian air sehingga tidak Program pembangunan infrastruktur air minum dan
mau jika sistem perpipaannya air minum dan sanitasi sudah sanitasi yang akan dibangun
ditata dan diberi meter air. dilaksanakan dengan baik, direncanakan oleh masyarakat,

37
FOTO: PEMKAB BATANG

Tantangan
terbesar
adalah
bagaimana
membentuk
pola pikir
dan perilaku
masyarakat
terkait air
minum dan
sanitasi.

kas umum daerah untuk


digulirkan lagi ke program air
minum berikutnya. Tahun 2017
merupakan tahun ke dua bagi
Pemerintah Kabupaten Batang
dalam mengikuti program ini.
Di bidang sanitasi,
dikerjakan oleh masyarakat, unit sumbangan rumah (SR) Pemerintah Kabupaten Batang
dikelola oleh masyarakat serta sehingga lebih memudahkan mengikuti Program Sanitasi
dipantau keberfungsian dan dalam perhitungan jumlah Berbasis Masyarakat (SANIMAS),
keberlanjutannya. tambahan cakupan serta DAK Sektor Sanitasi berupa
Selain PAMSIMAS program membantu membentuk pola pembangunan Instalasi
DAK Sektor Air Minum juga pikir yang benar terkait sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL)
perlu dilanjutkan. Sejauh ini pelayanan perpipaan air minum. Komunal, dan mendapatkan
hampir setiap tahun Kabupaten Masih ada satu program yang fasilitas revitalisasi Instalasi
Batang tidak pernah absen perlu dilanjutkan yaitu program Pengolahan Lumpur (IPLT) pada
memanfaatkan alokasi DAK Hibah Air Minum Pedesaan. tahun 2015. Kelanjutan dari IPLT
Sektor Air Minum. Sebelum Yang dapat mengikuti program sangat tergantung dari pasokan
tahun 2015, target DAK Sektor ini adalah desa PAMSIMAS yang dan manajemen operasional
Air Minum adalah mendekatkan cakupan layanan air minumnya dari IPLT itu sendiri. Sangat
akses sehingga pekerjaan belum 100 persen. Mekanisme perlu melanjutkan program-
hanya meliputi pengambilan program adalah dilaksanakan program tersebut dengan cara
air dari sumber sampai ke desa terlebih dahulu melalui alokasi membangun sinergi antara
sedangkan pengembangan APBD, kemudian akan dilakukan septic tank individu dan IPAL
sistem layanan diserahkan verifikasi dan apabila dinilai Komunal agar dapat memberi
ke pihak desa. Mulai tahun layak maka akan mendapatkan pasokan bagi IPLT. Pada tahun
2015 targetnya dinaikkan penggantian dari APBN yang 2017 ini, pemerintah Kabupaten
menjadi layanan sampai langsung ditransfer ke rekening Batang juga pertama kalinya

38
FOTO: PEMKAB BATANG
LAPAN jalin kerjasama data citra
satelit dengan Pemda Batang

mengikuti program Hibah Air pemerintah daerah akan bagian dari Pembangunan
Limbah Setempat dengan menguatkan sinergi, di sektor Sistem Penyediaan Air Minum
mekanisme yang sama dengan air minum dan sanitasi akan (SPAM) Regional Petanglong.
Hibah Air Minum. diperkuat koordinasi sampai Sistem ini nantinya akan
realisasi di lapangan antara melayani kebutuhan air minum
Seperti apa solusi yang akan PDAM, Dinas Perumahan Rakyat masyarakat Kota Pekalongan,
dilakukan dalam mewujudkan dan Kawasan Permukiman, Kabupaten Batang dan Kota
akses universal pada sanitasi Dinas Kesehatan, Dinas Pekalongan. Dalam Rencana
yang baik dan air minum layak Lingkungan Hidup dan Dinas Induk Sistem Penyediaan Air
bagi warga Kabupaten Batang? Pemberdayaan Masyarakat Minum (RISPAM), kami memiliki
Solusi terbaik bagi Desa. Komunikasi dengan rencana pembangunan waduk
perwujudan akses universal masyarakat kami tingkatkan yang diprediksi akan mampu
pada air minum dan sanitasi seoptimal mungkin agar melayani kebutuhan masyarakat
yang layak menurut kami adalah masyarakat sadar pentingnya Kabupaten Batang sampai 20
mengkolaborasikan program- air minum dan sanitasi dalam tahun ke depan.
program air minum dan sanitasi. kehidupan dan merasa ikut Untuk wilayah pedesaan
Apabila dipahami dengan memiliki peran dan tanggung yang tidak terjangkau jaringan
baik, merupakan urusan wajib jawab dalam pemenuhan dan PDAM, dipertahankan program-
mendasar yang harus dipenuhi berkelanjutan infrastruktur air program penyediaan air minum
agar manusia dapat hidup minum dan sanitasi. berbasis masyarakat seperti
dengan layak. PAMSIMAS, DAK Sektor Air
Pemerintah pusat, Apa program yang sedang Minum dan Hibah Air Minum
pemerintah daerah, desa, dan atau akan dilakukan dalam Pedesaan. Sedangkan di sektor
masyarakat harus bergerak pembangunan air minum dan sanitasi, Kabupaten Batang
dalam irama yang selaras dalam sanitasi di Batang? mempunyai impian untuk
mewujudkan akses universal Pada sektor air minum, memiliki Layanan Lumpur Tinja
100 persen. Kami dari jajaran Kabupaten Batang menjadi Terjadwal (LLTT) dan Tempat

39
FOTO: PEMKAB BATANG
Kegiatan pengobatan yang
dilakukan Pemda Batang

Pembuangan Akhir (Sampah) jumlah desa/kelurahan yang


dengan sistem sanitary landfill. dinyatakan sudah terbebas
Bagi kami impian itu dari buang air sembarangan
bukan sekadar impian karena
Kabupaten masih relatif kecil, namun
rutinitas-rutinitasnya telah ada, Batang kami berusaha dan yakin
misalnya Instalasi Pengolahan mengikuti dengan kolaborasi yang baik
Lumpur Tinja (IPLT) yang antara APBN, APBD Provinsi,
kami miliki telah direvitalisasi
secara kontinyu APBD Kabupaten, CSR, Dana
oleh APBN tahun 2015. Lalu melakukan Desa, dan kerjasama semua
Kabupaten Batang juga program pihak termasuk masyarakat,
mengikuti secara kontinyu prosentasenya akan naik. Saat
program pembangunan IPAL
pembangunan ini kurang lebih sudah ada 30
komunal dengan pendanaan IPAL komunal IPAL komunal yang tersebar di
DAK Sektor Sanitasi maupun dengan berbagai desa dan kelurahan.
APBN yaitu program Sanitasi Jamban dan tangki septik
Berbasis Masyarakat (SANIMAS),
pendanaan DAK perorangan, MCK, dan IPAL
kemudian ada program Sanitasi Sektor Sanitasi komunal adalah pasokan utama
Total Berbasis Masyarakat maupun APBN bagi beroperasinya IPLT.
(STBM). Walaupun prosentase n Islahuddin

40
TEKNOLOGI

Aplikasi L2T2 Bantu Kota Bekasi


Ubah Limbah Tinja
Menjadi Air Bersih
41
pengetahuan tentang
limbah agar tidak mencemari
lingkungan. Selain itu perlu
keterampilan mengelola
limbah menjadi ekonomis dan
mengurangi jumlah limbah
yang terbuang ke alam.
Salah satu daerah yang
terbilang berhasil dalam hal
Lokasi pengolahan air limbah tinja di Kota Bekasi
tersebut adalah Kota Bekasi,

M
asalah limbah kebutuhan sumberdaya yang Jawa Barat. Daerah ini berhasil
menjadi tinggi merupakan tantangan mengolah 80 meter kubik
persoalan yang harus dihadapi. Dengan perhari air non konsumsi.
tersendiri demikian akan tercapai Air tersebut dihasilkan dari
seiring dengan kondisi yang seimbang pengolahan limbah tinja melalui
meningkatnya kebutuhan hidup dan berkelanjutan di dalam instalasi Pengolahan Air Limbah
manusia. Peningkatan produksi pengelolaan sumberdaya alam. Domestik (PALD) hingga Maret
limbah baik yang berasal dari Pengolahan limbah 2017.
sektor pertambangan, pertanian merupakan upaya “Selama ini pengolahan air
maupun perkotaan atau merencanakan, melaksanakan, bersih dari bahan limbah tinja
rumah tangga harus dikelola memantau, dan mengevaluasi ini kami peroleh dari sekitar
ekstra hati-hati sehingga pendayagunaan limbah, 2.000 rumah tangga yang
tidak menimbulkan dampak serta pengendalian dampak menjadi pelanggan kami,” kata
lingkungan. yang ditimbulkannya. Upaya Kepala Unit Pelaksana Teknis
Berkaitan dengan hal pengelolaan limbah tidak Dinas PALD Kota Bekasi, Andrea
tersebut, meningkatnya mudah dan memerlukan Sucipto di Bekasi kepada

42
FOTO: UPTD PALD BEKASI

wartawan (26/3/2017). hasil pengolahan kemudian


Kota Bekasi mengolah Salah satu dimanfaatkan untuk kebutuhan
limbah menggunakan instalasi keberhasilan umum di luar konsumsi
PALD Kelurahan Sumurbatu, Bekasi dalam masyarakat, seperti menyiram
Kecamatan Bantargebang sejak taman serta menjaga kestabilan
pelayanan
tahun 2015 silam. Pengolahan ekosistem air lingkungan.
pengangkutan
limbah tinja itu dilakukan “Intinya air olahan ini
melalui proses teruji. Dengan
air limbah tinja belum layak untuk dikonsumsi
menggunakan mesin sebanyak masyarakat itu warga sebagai air minum.
empat tahapan. diperoleh ketika Pemanfaatannya baru sebatas
Tahap pertama tinja mulai menerapkan perawatan taman dan menjaga
murni dimasukkan ke mesin sistem modern kestabilan air tanah,” kata
pengolahan untuk dipisahkan berupa daring Andrea.
airnya, lalu disaring lebih atau online dalam Salah satu keberhasilan
lanjut dan dilihat kadar PH bentuk aplikasi. Kota Bekasi dalam pelayanan
airnya sesuai standar mutu. Air pengangkutan air limbah tinja

43
FOTO: UPTD PALD BEKASI

Para petugas UPTD PALD Kota Bekas siang siap menjalankan


program Layanan Lumpur Tinja Terjadwal (L2T2)

dengan program Layanan permasalahan keterbatasan


Lumpur Tinja Terjadwal (L2T2). lahan, bisa menyelesaikan
Program ini bahkan sekarang persoalan yang dihadapi
menerapkan sistem modern dengan solusi teknologi.
berupa daring atau online dalam Termasuk permasalahan
bentuk aplikasi. Terhitung sejak
Pertumbuhan sanitasi ini, sehingga kami
tahun 2016, daerah ini sudah minat gagas Prosanti yang salah satu
menerapkan sistem tersebut. masyarakat bentuk programnya berupa
Aplikasi yang dihadirkan pengoperasian aplikasi online,”
oleh UPTD PALD Kota Bekasi
Bekasi dalam kata Andrea.
berplatform Android yang mengakses Hingga kini, UPTD PALD
dapat diakses melalui Play Store layanan sedot Kota Bekasi mencatat ribuan
dengan nama L2T2. masyarakat setempat mulai
Melalui pengoperasian
tinja berbasis mengakses layanan sedot tinja
aplikasi tersebut, masyarakat aplikasi online berbasis aplikasi sepanjang
mendapat kemudahan ini terbilang 2016. Dalam setahun,
pelayanan sedot tinja yang setidaknya ada 2.000 konsumen
sesuai standar. Andrea Sucipto
cukup cepat menggunakan aplikasi ini untuk
mengatakan, pengoperasian dibandingkan mendapatkan pelayanan.
aplikasi online tersebut dengan kota Jumlah tersebut, menurut
merupakan bagian dari Andrea, masih relatif sedikit bila
implementasi Program Sanitasi
besar lain dibandingkan dengan jumlah
Berbasis Teknologi. konsumen rumah tangga yang
“Kota besar yang ditinggali mencapai 450 ribu. Pun begitu,
penduduk dalam jumlah pertumbuhan minat masyarakat
besar dan dihadapkan pada Bekasi dalam mengakses

44
Aplikasi L2T2 menawarkan fitur
informasi, yang berisi mengenai melakukan pemesanan melalui
informasi seputar UPTD PALD aplikasi.
Konsumen tak perlu
Kota Bekasi. Kemudian daftar mengkhawatirkan pelayanan
pelanggan, pilihan untuk operator yang datang karena
layanan penyedotan, mitra UPTD PALD telah memastikan
rekanannya dapat bekerja
swasta, tracking, dan informasi sesuai standar yang ditetapkan.
komunikasi aplikasi tersebut. Demikian pula tarifnya mengacu
pada Peraturan Daerah nomor
9 tahun 2012 tentang Retribusi
Daerah.
Konsumen swasta, toko,
layanan sedot tinja berbasis Mudah Diunduh di rumah sakit, dan usaha lainnya
aplikasi online ini terbilang Smartphone dibebani tarif Rp 150.000, rumah
cukup cepat dibandingkan Jika dilihat di laman Play real estate Rp 100.000, rumah
dengan kota besar lain. Store Android, aplikasi L2T2 menengah Rp 70.000, rumah
“Jika dibandingkan dengan sendiri merupakan layanan dari tinggal lain Rp 50.000, serta
daerah lain yang baru bisa UPTD PALD Kota Bekasi berbasis asrama, kantor pemerintah,
melayani konsumen sebanyak mobile untuk memudahkan lembaga pendidikan juga sosial
itu dalam tiga sampai empat masyarakat mendapatkan sebesar Rp 75.000.
tahun, tentu capaian kami pelayanan lumpur secara “Semua ongkos sedot yang
merupakan sebuah prestasi,” terjadwal, dengan harga dibayarkan konsumen langsung
kata Andrea. terjangkau dan transparan. masuk ke kas pemerintah
Sebelum dioperasikannya Dengan kapasitas data yang daerah, sehingga segala
aplikasi tersebut, pelayanan hanya 5,56 MB, maka aplikasi sesuatunya lebih transparan,”
sedot tinja masih dilakukan ini sangat mudah didapat kata Andrea.
secara manual. Para pengusaha oleh masyarakat di sekitar Kebijakan Pemkot Bekasi
sedot tinja secara masif Kota Bekasi. Tercatat, hingga melalui aplikasi tersebut
menyebar stiker-stiker jasa kini aplikasi yang diproduksi disambut baik warga. Dwi
layanannya ke lingkungan oleh Lintas Data Mobile dan Yulianto salah satunya. Warga
perumahan dan permukiman dsukarman@gmail.com ini Kompek Jatibening Permai,
hingga menciptakan sudah diunduh oleh lebih dari Jatibening, Pondok Gede, Kota
kesemrawutan. 500 pengguna smartphone Bekasi ini mengemukakan,
Namun dengan Android. dengan adanya aplikasi tersebut
pengoperasian L2T2, cara-cara Aplikasi L2T2 menawarkan biaya penyedotan tinja menjadi
promosi demikian tidak perlu fitur informasi, yang berisi lebih murah.
lagi dilakukan, sebab konsumen mengenai informasi seputar Biasanya, ia membayar Rp
yang membutuhkan layanan UPTD PALD Kota Bekasi. 450.000 sekali sedot septic tank
sedot tinja cukup melakukan Kemudian daftar pelanggan, mengggunakan jasa sedot
pemesanan melalui aplikasi. pilihan untuk layanan tinja swasta. Dengan adanya
“Nanti admin yang akan penyedotan, mitra swasta, aplikasi layanan ini, biayanya
mendelegasikan pemesanan tracking, dan informasi jauh di bawah itu. Hanya saja
kepada operator swasta yang komunikasi aplikasi tersebut. katanya, informasi ini belum
sudah bekerja sama dengan Warga yang membutuhkan memasyarakat.
kami,” katanya. layanan sedot tinja cukup n ERizky Bagus Zuhair

45
LIFESTYLE

Sekolah
merupakan
lembaga
pendidikan
yang perlu
memperhatikan
semua hal.
Tidak hanya
materi pelajaran
sekolah, namun
juga perilaku
dan kesehatan.
Maka pendidikan
sanitasi pun perlu
mendapatkan
perhatian
penting, karena
ini menyangkut
hal yang paling
mendasar.

Ajarkan Siswa
Hidup Sehat Sejak Dini
46
FOTO: YAYASAN RUMSRAM

F
aktor lingkungan sanitasi. Sanitasi sekolah mencakup perilaku siswa
sekolah dapat mencakup beberapa hal. Mulai seperti tidak buang sampah
mempengaruhi proses dari kelengkapan infrastruktur sembarangan, tidak pipis
belajar mengajar, sekolah seperti keberadaan WC sembarang, tidak buang air
juga kesehatan warga yang cukup baik untuk para besar sembarang dan perilaku
sekolah. Kondisi dari komponen siswa, tempat sampah, hingga sehat lainnya.
lingkungan sekolah tertentu sarana kebersihan lainnya. Tanpa akses ke toilet,
dapat menyebabkan timbulnya Selain masalah infrastruktur orang-orang termasuk para
masalah kesehatan. Terutama sekolah, sanitasi sekolah juga murid terpaksa buang air

47
FOTO: FLICKR/SEHAT NEGERIKU
besar di tempat terbuka. Hal adalah tempat siswa belajar
itu membuat mereka terpapar tentang banyak hal. Tidak hanya
risiko konstan penyakit yang pelajaran di sekolah, namun
dapat dicegah seperti diare
Toilet atau juga belajar tentang kehidupan,
dan kolera, disentri, radang WC termasuk termasuk di dalamnya adalah
paru-paru, cacing usus, dan tempat belajar tentang kesehatan.
malnutrisi. Penyakit diare saja Sehingga semua kebutuhan
adalah penyebab terbesar kedua
cuci tangan dan sarana yang terkait dengan
kematian pada anak-anak di merupakan pendidikan kesehatan dan
bawah usia lima tahun secara sarana lingkungan perlu mendapatkan
global. perhatian.
Untuk itu, pengenalan
penting untuk Menurut Zaki, keberadaan
sanitasi yang dimulai dari menciptakan sarana kesehatan ini sangat
sekolah dapat menjadi salah kesadaran terkait dengan perilaku mereka
satu pendekatan efektif dalam sehari-hari. Ia mencontohkan,
menjamin keberlangsungan
anak agar toilet atau WC termasuk tempat
praktik sanitasi ke depannya. tidak buang air cuci tangan merupakan sarana
Sanitasi, ketersediaan air sembarangan penting untuk menciptakan
bersih, dan kebersihan kesadaran anak agar tidak
lingkungan menjadi aspek
(BABS). buang air sembarangan (BABS).
penting yang tidak terlepas Keberadaan Keberadaan sarana itu juga
dari kebutuhan dasar siswa di sarana itu bisa membuat siswa sadar akan
sekolah. Sayangnya, hingga pentingnya hidup sehat melalui
saat ini masih banyak sekolah,
juga bisa banyak cara, termasuk cuci
khususnya di tingkat SD yang membuat siswa tangan yang benar.
belum memiliki jamban atau sadar akan “Sekolah-sekolah itu adalah
toilet yang layak. tempat pendidikan bagi anak-
Pentingnya sanitasi sekolah
pentingnya anak. Sangat ironis misalnya
ini misalnya diakui oleh Bupati hidup sehat. jika di sekolah tidak ada WC,
Tangerang, Banten, Ahmed Zaki padahal sarana ini adalah
Iskandar. Menurutnya sekolah menjadi tempat bagi mereka

48
untuk mendapatkan pendidikan tersisa 10 %, itupun yang 10 %
dasar tentang kesehatan tubuh,” adalah SD yang luas tanahnya
ujar Zaki saat audiensi dengan sudah tidak memungkinkan lagi.
Sekolah-
Aliansi Kabupaten/Kota Peduli Kecuali kita beli tanah sekitarnya sekolah itu
Sanitasi (Akkopsi) di Tangerang dan kita lebarkan halamannya,” adalah tempat
pada 19 September 2017 lalu. tambah Zaki. pendidikan
Sehingga menurut Zaki, Tantangannya saat ini
keberadaan WC di sekolah harus menurut Zaki adalah pada
bagi anak-
menjadi perhatian pemerintah pemeliharaan yang ada. anak. Sangat
di samping ruang kelasnya Ia menyebut, program ironis misalnya
sendiri. Bupati yang menjabat pemeliharaan belum berjalan
jika di sekolah
sejak 2013 lalu ini mengaku sempurna. Hanya sekitar 70 %
selama ini telah memberikan yang terpelihara dengan baik, tidak ada
perhatian penting pada sarana sementara sisanya sebanyak WC, padahal
sanitasi sekolah. Bahkan 30% belum. Zaki menyebut jika sarana ini
menurut Zaki, sanitasi sekolah nantinya Kabupaten Tangerang
adalah menjadi
yang ia singkat Sanitek, menjadi ditunjuk menjadi role model
salah satu dari 25 program sanitasi sekolah, dia berharap tempat bagi
unggulan dalam RPJMD hal itu terjadi setelah program mereka untuk
Tangerang tahun 2013-2018. pemeliharaan juga berjalan mendapatkan
Program ini menyiapkan WC dan dengan baik.
tempat cuci tangan mulai dari Zaki menyebut program
pendidikan
SD hingga SMA. pemeliharaan ini tidak hanya dasar tentang
“Alhamdulillah sampai tahun menjadi tantangan di sekolah, kesehatan
2017 pembangunan sanitasi namun juga di masyarakat tubuh.
sekolah di kota hampir 90% dan pada umumnya. Masih banyak

FOTO: BAPPENAS

Pelatihan integrasi strategi sanitasi


sekolah dalam SSK.

49
masyarakat yang belum
memperhatikan masalah
pemeliharaan. Apalagi dalam
proses pemeliharaan ini
memerlukan biaya. Walaupun Secara keseluruhan rasio toilet dengan
kecil, namun masyarakat siswa di semua jenjang pendidikan
enggan untuk mengeluarkan
biaya.
(SD, PLB, SMP, SMK) sebesar 1:117. Itu
Ia mencontohkan, artinya, satu toilet dipakai oleh 117
pemeliharaan misalnya siswa
membutuhkan sabun dan alat
pembersih lantai agar tetap
bersih. Ketika masyarakat
diminta untuk memperhatikan
tersebut, mereka ada yang itu dengan baik, di antaranya Iskandar. Bupati Tangerang
beralih mencari yang gratis dengan meminta bantuan ini didapuk menjadi pemateri
di antaranya kembali BABS di mereka untuk membuat desain dalam forum tersebut dan

ILUSTRASI: HENKI

sungai, tempat lapang dan septic tank yang cocok dan mempresentasikan program
lainnya. ramah lingkungan. Sanitasi Sekolah kepada para
Zaki menyampaikan, dalam Selama ini memang peserta Forum Pertukaran
menjalankan program sanitasi program Sanitasi Sekolah Pembelajaran Internasional yang
sekolah ini ia mendapatkan Kabupaten Tangerang menuai berasal dari 18 negara.
dukungan United Nations pujian. Seperti dalam Forum Pentingnya sanitasi sekolah
Children’s Fund (UNICEF) Pertukaran Pembelajaran juga diakui oleh Pemerintah
dan Indonesian Urban Water Internasional Tahun 2016 yang Kota Banjarmasin, Kalimantan
and Sanitation Hygiene - diselenggarakan Kemendikbud. Selatan. Menurut Kepala Dinas
Penyehatan Lingkungan Apresiasi diberikan kepada Pendidikan Kota Banjarmasin,
untuk Semua (IUWASH PLUS). Kabupaten Tangerang terutama Totok Agus Daryanto saat
Ia memanfaatkan kerjasama sang Bupati Ahmed Zaki ini kendala sanitasi banyak

50
dihadapi sekolah. Meski
demikian, pihaknya berupaya Berdasarkan Peraturan
untuk melakukan perbaikan
sanitasi sekolah. Menteri Pendidikan
Perbaikan sanitasi tersebut Nasional nomor 24/2007
berupa rehabilitasi maupun
pembangunan infrastruktur mensyaratkan, untuk SD
sanitasi baru untuk sekolah.
Tahun ini tercatat ada 30 paket
rasio satu toilet untuk 60
perbaikan sanitasi. Karena siswa laki-laki dan satu toilet
anggaran yang terbatas,
besarannya berbeda. Untuk
untuk 50 siswa perempuan.
rehab berkisar hingga Rp80 juta
sedangkan untuk pembuatan
baru anggarannya Rp130 juta.
“Program perbaikan sanitasi
ini rutin dilakukan setiap diselenggarakan untuk jumlah WC belum sesuai dengan
tahun. Tidak hanya sanitasi meningkatkan kesadaran dan jumlah siswa yang ada.
saja. Pagar sekolah juga kami komitmen dalam mengatasi Saat ini memang
lakukan perbaikannya. Untuk permasalahan air, sanitasi dan berdasarkan data pokok
tahun ini anggaran perbaikan perilaku hidup bersih dan pendidikan TA 2016/2017
sanitasi, peninggian halaman sehat di sekolah. Dalam forum (semester ganjil) rasio toilet di
sekolah, dan pembuatan pagar tersebut UNICEF mendorong SD se-Indonesia sebesar 1:101
dianggarkan Rp15 miliar,” ujar kesadaran untuk menyediakan yang artinya satu toilet untuk
Totok kepada para wartawan sanitasi yang bersih dan sehat di 101 siswa. Angka ini masih lebih
pada 21 Agustus 2017 lalu. sekolah secara berkelanjutan. besar dibanding SMP (1:133)
Saat ini sejumlah lembaga Saat ini kontribusi UNICEF dan SMA (1:175). Sementara
memberikan perhatian misalnya terlihat di beberapa rasio jamban di Pendidikan Luar
penting pada masalah daerah seperti Kabupaten Biasa (PLB) jauh lebih besar yaitu
sanitasi, salah satunya adalah Tangerang, Kabupaten Alor, 1:36. Secara keseluruhan rata-
UNICEF yang memberikan dan Kabupaten Barru. Menurut rata rasio toilet dengan siswa di
bantuan kemanusiaan dan Aisyah Aga Ima, Fasilitator WASH semua jenjang pendidikan (SD,
perkembangan kesejahteraan UNICEF di Kabupaten Alor, PLB, SMP, SMK) sebesar 1:117.
jangka panjang kepada pemerintah setempat saat ini Itu artinya satu toilet untuk 117
anak-anak dan ibunya di sedang memberikan perhatian siswa.
negara-negara berkembang. besar pada masalah sanitasi Angka ini jauh lebih kecil
Di Indonesia, UNICEF sekolah. Hal ini terlihat dengan dibanding rasio ideal yang
menggandeng Kementerian masuknya hal tersebut dalam diamanatkan dalam Peraturan
Pendidikan dan Kebudayaan Strategi Sanitasi Kabupaten Menteri Pendidikan Nasional
untuk menyelenggarakan (SSK) yang sedang direvisi. nomor 24/2007 yaitu untuk
International Learning Exchange Menurutnya, saat ini toilet SD yang seharusnya
(ILE) on Water, Sanitation and ketersediaan fasilitas sanitasi 1/60 untuk siswa laki-laki
Hygiene in School atau forum di sekolah di Alor memang dan 1/50 siswa perempuan.
pertukaran pembelajaran masih belum bagus. Banyak Sementara rasio toilet SMP, SMA,
internasional tentang sanitasi sekolah yang tidak mempunyai SMK seharusnya 1/40 untuk
sekolah. fasilitas yang memadai untuk siswa laki-laki, dan 1/30 siswa
Forum yang digelar kebutuhan sanitasi siswa selama perempuan.
pada tahun 2016 silam ini belajar. Ia mencontohkan, rasio n Erizky Bagus Zuhair

51
KSAN 2017

Kerja Bersama
FOTO-FOTO: SANITASI.OR.ID

Kejar Akses Universal


M
akin dekat menuju dan Badan Usaha (KPBU) dan
2019, optimisme Corporate Social Responsibility
terhadap akses (CSR).
universal untuk sektor air Sementara itu kegiatan
minum dan sanitasi semakin secara garis besar terbagi dalam
melambung. Para pemangku empat bagian. Pertama adalah
kepentingan, champion dan forum pembahasan isu dan
semua pihak yang selama ini solusi yang dikemas dalam
terlibat dalam pembangunan bentuk diskusi interaktif yang
akses air minum dan sanitasi “Kerja Bersama Kejar Akses diberi nama Sanitation and
semakin bersemangat untuk Universal” Water Forum. Kedua, High Level
mewujudkan target yang sangat KSAN merupakan agenda Dialogue, berupa pertemuan
berpengaruh pada kehudupan dua tahunan yang melibatkan antara pimpinan pemerintah
masyarakat ini. semua pemangku kepentingan pusat (Eselon I dan Menteri)
Saat ini memang masih sektor air minum dan sanitasi. yang membahas hasil dari Water
terdapat gap sebanyak 74 KSAN 2017 diharapkan and Sanitation Forum. Ketiga,
juta jiwa penduduk belum dapat mendorong dan Breakout Session, merupakan
memperoleh akses air minum meningkatkan dana transfer sesi paralel yang membahas
layak dan 58 juta jiwa penduduk untuk pembangunan air minum tentang Sustainable Devel-
belum terlayani akses sanitasi dan sanitasi yang bersumber opment Goals (SDGs) sektor air
layak. Untuk mengejar ini, perlu dari APBN, seperti DAK dan minum dan sanitasi. Keempat,
kerja bersama semua pihak. Dana Desa. Selain itu, pada AMPL Award yang merupakan
Untuk mewujudkan kerja KSAN 2017 akan dibahas pula penghargaan kepada para
bersama itu, maka Konferensi alternatif pembiayaan air champion yang berperan dalam
Sanitasi dan Air Minum Nasional minum dan sanitasi lainnya, pembangunan air minum dan
(KSAN) 2017 mengambil tema seperti Kerjasama Pemerintah sanitasi. n Islahuddin

52
53
KILAS

Bappenas Gandeng Baznas dan Badan Wakaf


untuk Membiayai Sanitasi
Kesadaran tentang pentingnya sanitasi bagi

FOTO: BAPPENAS.GO.ID
kemajuan umat saat ini sangat disadari oleh
sejumlah lembaga Islam. Hal ini terlihat pada
kepedualian Majelis Ulama Indonesia (MUI),
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), dan Badan
Wakaf Indonesia (BWI) untuk ikut membiayai
pembangunan sanitasi.
Komitmen itu terlihat pada penandatanganan
nota kesepahaman antara Kementerian
Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas
dengan MUI, Baznas dan BWI tentang sinergi Selasa (10/1). Menteri Bambang Brodjonegoro
pendayagunaan harta wakaf, zakat, infak, sedekah, mengapresiasi inisiatif tiga lembaga umat Islam
dan dana sosial keagamaan lainnya untuk ini dalam bersinergi menyediakan kebutuhan
penyediaan layanan air minum dan sanitasi untuk dasar di Indonesia. Tanpa ketersediaan air minum
masyarakat. dan sanitasi, sulit untuk menciptakan masyarakat
Nota kesepahaman ini ditandatangani sehat. Kesulitan akses air minum ini menyebabkan
langsung oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas banyak anak mengalami stunting (pendek, kurang
Bambang Brodjonegoro, KH Muhyiddin Junaidi gizi). Untuk itu perlu mencegah stunting melalui
(Ketua MUI), Bambang Sudibyo (Ketua Baznas), penyediaan akses luas terhadap air minum dan
dan Slamet Riyanto (Ketua BWI) di Jakarta, sanitasi. n Islahuddin

Wakil Presiden Peringati Hari Peduli Sampah Nasional


di Surabaya
Kegiatan peringatan Hari Peduli Sampah Nasional

FOTO: WAPRESRI.GO.ID
(HPSN) di Kota Surabaya dilakukan dengan
berbagai kegiatan. Di antaranya adalah bersih-
bersih pantai Kenjeran oleh ribuan pelajar dan
masyarakat.
Pantai Kenjeran memang menjadi lokasi
utama peringatan HPSN dan dihadiri langsung
oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla pada 28 Februari
2017. Dalam kesempatan tersebut, Wakil Presiden
mengingatkan kembali tentang peristiwa longsor
yang terjadi 21 Februari 2005 silam di tempat
menggantungkan upaya kepada petugas
pembuangan akhir (TPA) sampah Leuwigajah,
kebersihan dan pemulung. Masyarakat perlu
Jawa Barat. Dia ingin peristiwa itu bisa menjadi
mengambil tanggungjawab menjaga kebersihan
pelajaran berharga mengenai pengelolaan
mulai dari diri sendiri, mulai dari rumah sendiri,
sampah yang baik dan sesuai aturan.
dan mulai saat ini,” kata Siti Nurbaya Bakar kala itu.
Dalam kesempatan itu juga hadir Menteri
Bagi Surabaya, Peringatan HP SN di kota itu
Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang berharap
bisa menjadi momentum untuk mewujudkan
masyarakat bisa melakukan penanganan sampah
usahanya menjadi kota bebas sampah pada 2020.
mulai dari rumah sendiri. Masyarakat menurutnya
Selama ini Surabaya setiap hari menghasilkan
adalah kunci keberhasilan pengelolaan sampah.
sekitar 1.500 ton sampah, yang sebagian besar
“Pengelolaan sampah pada titik-titik
dibuang ke tempat pembuangan akhir sampah.
sumbernya menjadi sangat penting untuk
Upaya pengurangan volume sampah terus
mengurangi beban pengelolaan pada bagian
dilakukan melalui program gerakan mengolah
hilir. Pengelolaan sampah melalui perubahan
perilaku menjadi penting, tidak hanya sekadar sampah mandiri. n Islahuddin

54
Rakornas STBM 2017 Usung Tema ‘Kolaborasi Aksi’
Kementerian Kesehatan menggelar acara Rapat

FOTO: FLICKR/SEHAT NEGERIKU


Koordinasi Nasional (Rakornas) STBM ke-3 di
Discovery Hotel & Convention Ancol, Jakarta.
Rakornas yang digelar pada 21-22 Maret 2017 ini
mengusung tema “Kolaborasi Aksi”.
Dalam pembukaan acara ini, Menteri
Kesehatan Nila Djuwita F. Moeloek menyebutkan
bahwa pemerintah memberikan perhatian besar
pada peningkatan akses sanitasi dan air minum.
Apalagi akses sanitasi sangat berpengaruh pada
kesehatan masyarakat.
Peningkatan akses sanitasi menurutnya
bisa dilakukan dengan gerakan Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat (STBM). Cara ini tidak hanya
efektif untuk masyarakat desa, namun juga pesan bahwa kita tidak boleh meninggalkan
untuk masyarakat perkotaan. Penyadaran untuk satupun anak yang kekurangan gizi,” ujar dia.
melakukan perubahan perilaku untuk hidup Dalam Rakornas STBM yang diikuti oleh
bersih dan sehat juga sangat dibutuhkan di pemangku kepentingan dari seluruh daerah
kawasan urban atau perkotaan. ini, juga diadakan pameran yang menampilkan
Selain itu, Nila juga menyebutkan bahwa sejumlah program air minum dan sanitasi di
Presiden Joko Widodo juga berpesan untuk berbagai daerah. Pemkab Lampung Selatan
meningkatkan kesehatan masyarakat di antaranya misalnya, pamerkan program “Swasembada WC”
dengan peningkatan gizi. “Saya sangat bersyukur yang disebut mampu mewujudkan ODF (Open
bahwa Bapak Presiden kita pernah memberikan Defecation Free) di sejumlah desa. n Islahuddin

MARET
Ibu Risma Peringati Hari Air di Kalimas
Peringatan Hari Air Sedunia yang jatuh pada 22

FOTO: ANTARA JATIM


Maret 20117 lalu berlangsung meriah di Surabaya,
Jawa Timur. Peringatan kali ini dipusatkan di
Kalimas Surabaya yang merupakan salah satu ikon
kebersihan di Kota Pahlawan tersebut.
Peringatan Hari Air Sedunia yang dipelopori
mahasiswa pecinta alam tersebut bertujuan
mengajak masyarakat untuk peduli terhadap
air sebagai penyangga kehidupan. Dalam
memperingati hari air, mereka melakukan upacara
di Kalimas dengan menggunakan perahu karet.
Tidak hanya itu, mereka juga menggunakan
sejumlah kostum menarik, sehingga mendapatkan
perhatian masyarakat yang ada di sekitar Kalimas.
Mereka juga membawa poster yang menunjukkan
bahwa peran air sangat penting dalam kehidupan.
Acara ini mendapatkan perhatian besar dari
Walikota Surabaya Tri Rismaharini. Tidak hanya itu, lebih baik lagi bagi lingkungan,” kata Risma saat itu
salah satu walikota terbaik di Indonesia itu juga sebagaimana dilansir salah satu media nasional.
didaulat menjadi inspektur dalam upacara. Risma juga bercerita tentang masalah banjir
“Pecinta alam Surabaya harus menjadi motor rob di Surabaya yang saat ini sudah bisa diatasi.
pecinta alam lainnya di daerah untuk berbuat n Islahuddin

55
APRIL
Groundbreaking Rusunami, Presiden Joko Widodo
Berkomitmen Perbanyak Rumah Murah
Pemerintah Indonesia mempunyai komitmen

FOTO: SETKAB.GO.ID
besar untuk mewujudkan tersedianya perumahan
dengan harga terjangkau bagi semua rakyat
Indonesia. Diantaranya dengan memperbanyak
rumah bersubsidi dan pembangunan rumah
susun sederhana milik (Rusunami).
Pada 27 April lalu, Presiden Joko
Widodo melakukan peletakan batu pertama
(groundbreaking) Rusunami Masyarakat
Berpenghasilan Rendah (MBR) di Serpong,
Tangerang Selatan. “Saya akan terus mendorong
instansi-instansi terkait untuk menghadirkan
lebih banyak perumahan rakyat seperti ini,” ujar hingga Rp 9,7 triliun untuk subsidi bunga, Rp
Presiden Jokowi sebagaimana dilansir dari Kantor 3,7 triliun untuk subsidi selisih bunga, dan Rp
Berita Antara (27/4). 1,2 triliun untuk subsidi uang muka. Jadi, begitu
Sementara itu Menteri PUPR Basuki banyak fasilitas yang diberikan pemerintah untuk
Hadimuljono telah siap bekerja sama dengan mendukung rumah murah.
berbagai instansi, baik BUMN maupun Komitmen Presiden Jokowi juga terlihat saat
pemerintah, untuk menghadirkan tempat meresmikan rumah bersubsidi di di Villa Kencana
tinggal yang terjangkau, layak huni dan strategis. Cikarang, Bekasi, Jawa Barat pada 4 Mei lalu.
Menurutnya, pemerintah menyediakan subsidi n Islahuddin

MEI
Kemenkes Dukung TNI Wujudkan 1 Juta Jamban
Tentara Nasional Indonesia (TNI) selama ini tidak

FOTO: FLICKR/SEHAT NEGERIKU


hanya melaksanakan tugas-tugas keamanan
negara, namun juga terjun langsung ke tengah
masyarakat untuk membangun bersama mereka.
Salah satu program yang dimiliki TNI adalah
Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD).
Melalui TMMD, TNI turut meningkatkan
pembangunan sanitasi berupa pembangunan
satu juta jamban di seluruh Indonesia. Program
ini juga mendapatkan dukungan Kementerian
Kesehatan (Kemenkes). Dukungan Kemenkes ini
misalnya terlihat pada Rakornas ke-99 membahas
program TMMD pada 16 Mei lalu. baik, persoalan kemiskinan, keterpencilan, dan
Dalam acara yang digelar di Balai Sudirman, ketidaktahuan pentingnya masalah kesehatan,”
Jakarta Selatan ini hadir KSAD Jenderal Mulyono ujar Jenderal Mulyono saat itu (16/5/2017).
dan Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek. Menurut Program TNI ini menurut Menteri Kesehatan
Jenderal Mulyono, TMMD merupakan perwujudan Nila F. Moeloek sangat membantu program
sinergi program TNI dan Kemenkes terkait Indonesia Sehat. Ia menyebut akses air bersih dan
penanganan kesehatan yang berkembang di sanitasi merupakan hal utama menjaga kesehatan
tengah masyarakat. masyarakat. Ia juga berharap TMMD juga bisa
“Ini implementasi komitmen TNI bersama mengubah mindset masyarakat agar sehat. Selama
membangun bangsa. Sesuai data, 24 juta ini masih ada perilaku masyarakat yang belum
keluarga di Indonesia belum punya sanitasi yang menerapkan hidup sehat. n Islahuddin

56
JULI
Sharing Keberhasilan di Lokakarya Pertukaran
Pembelajaran STBM
Pemerintah Provinsi Lampung bekerja sama

FOTO: POKJA AMPL


dengan Aliansi Kabupaten/Kota Peduli Sanitasi
(AKKOPSI) dan Stichting Nederlandse Vrijwilliger
(SNV) menggelar Lokakarya Pertukaran
Pembelajaran STBM guna mendukung pencapaian
Universal Akses 2019.
Kegiatan yang berlangsung di Hotel Sheraton,
Bandar Lampung 25-26 Juli ini menampilkan
keberhasilan Kabupaten Lampung Selatan dan
Kabupaten Pringsewu dalam melakukan inovasi di
bidang pembangunan sanitasi.
Direktur Perkotaan, Perumahan dan Maria Carreiro menyampaikan selama bekerja
Permukiman BAPPENAS, Tri Dewi Virgiyanti yang sama dengan Pemerintah Indonesia sejak 2013
hadir dalam acara itu menyampaikan apresiasi atas lalu mengaku telah ada sejumlah program yang
komitmen Pemerintah Provinsi Lampung dalam telah dilakukan untuk mencapai akses universal.
upaya untuk mencapai Universal Akses sanitasi “SNV dengan senang hati akan mendukung
100 persen di tahun 2019. “Kita hanya punya pemerintah dalam pencapaian universal akses
waktu 2 tahun lagi, masih banyak dan panjang pada tahun 2019. Dengan harapan mampu
jalan yang harus dilakukan. 2019 harus mencapai menginspirasi dan mendorong kabupaten dan
100 persen dengan catatan 85 persen akses layak kota lain untuk dapat maju dalam mencapai target
dan 15 persen akses desa,” kata Virgi. yang telah ditentukan,” jelasnya dalam sambutan.
Sementara itu perwakilan SNV Indonesia, n Islahuddin

AGUSTUS
Gandeng Sejumlah Pihak, Minahasa Utara Bangun
Fasilitas Pamsimas
FOTO: MINAHASA UTARA PI.GO.ID
Air minum merupakan kebutuhan utama bagi
kehidupan masyarakat. Tidak heran jika semua
daerah berusaha mewujudkan pembangunan
sistem penyediaan air minum (SPAM).
Di Kabupaten Minahasa Utara misalnya,
untuk penyediaan air bagi semua masyarakat,
pemerintah pusat melalui Direktur SPAM
Muhammad Sundoro mengandeng PT. Meares
Soputan Mining (PT. MSM) untuk melakukan
Penandatanganan Perjanjian Kerjasama
Penyelenggaraan SPAM pada Selasa 28 Agustus di
Jakarta. untuk mencapai target 100 persen akses aman
Sebagaimana dilansir dari ciptakarya.pu.go. air. Pemerintah setempat juga terus membina
id, kerjasama ini diharapkan pembangunan lembaga pengelola pedesaan di 10 desa sasaran
fisik program CSR di Kabupaten Minahasa Utara melalui Penyediaan Air Minum dan Sanitasi
dapat segera dimulai oleh PT. MSM, dan dapat Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) yaitu Desa
diselesaikan sesuai jadwal yang direncanakan. Winuri, Desa Maen, Desa Wineru, Desa Marinsow,
Saat ini Pemerintah Daerah Kabupaten Desa Pulisan, Desa Kalinaun, Desa Rinondoran,
Minahasa Utara diharapkan dapat Desa Pinenek, Desa Kinunang, Desa Resetlement.
mengembangkan pelayanan air minum perdesaan n Islahuddin

57
RESENSI

Mengurai Masalah yang tak Terselesaikan


Banjir tampaknya masih Judul : Rekayasa dan Manajemen Banjir Kota
menjadi masalah yang Penyusun : Robert J. Kodoatie
sulit dihadapi oleh Penerbit : Andi Yogyakarta
manusia di manapun Halaman : 503 + xxi
berada. Tidak hanya
di kota besar, namun
juga kota-kota kecil. Pertayaan di atas memang sulit dijawab.
Tidak hanya di negara Solusi yang diberikan pun harus menyeluruh
kecil atau berkembang, dan konprehensif. Apalagi permasalahan yang
negara maju pun masih menyebabkan banjir di Indonesia sangat komplek.
mengalami musibah Pertumbuhan penduduk yang sangat besar,
yang disebabkan perebutan lahan tempat tinggal yang semakin
melimpahnya air ini, baik sulit, hingga kondisi alam yang terus berubah
karena hujan maupun rob. menjadi kendala yang sulit dihadapi.
Bencana ini tidak hanya disebabkan oleh alam, Namun penulis buku ini mencoba mengurai
namun juga oleh manusia, dan juga disebabkan semua permasalahan yang ada agar bisa dicarikan
oleh keduanya. Di Indonesia, musibah banjir titik solusi yang menyeluruh. Buku ber-cover
ini seakan menjadi langganan yang tak bisa kuning ini mencoba untuk mengurai masalah
ditolak keadaannya. Bahkan menurut Robert J. pertumbuhan penduduk, kota dan perkotaan di
Kodoatie yang tak lain penulis buku “Rekayasa Indonesia, karakter banjir di negara ini, rekayasa
dan Manajemen Banjir Kota” ini, banjir merupakan dan manajemen banjir yang selama ini dilakukan.
musibah terbesar dengan dua pertiga dari Semua penjelasan dalam buku ini bisa menjadi
musibah alam yang ada di Indonesia. pintu gerbang untuk mencari solusi yang tepat
Lalu bagaimana untuk mengurangi atau dalam menghadapi banjir yang bisa datang kapan
malah menghilangkan banjir tersebut dari kota- saja, serta mengurangi masalah yang ada.
kota di Indonesia? n Islahuddin

Stretegi Lingkungan untuk Kehidupan yang Lebih Baik


Kajian Lingkungan Judul : Kajian Lingkungan Hidup Strategis:
Hidup Strategis Jalan Menuju Pembangunan
(KLHS) atau Strategic Berkelanjutan
Environmental Penyusun : Chay Asdak, M.Sc., Ph.D
Assessment (SEA) Penerbit : Gadjah Mada University Press
merupakan
hal wajib yang berkaitan dengan lingkungan. Dalam buku ini
harus dilakukan juga menjelaskan perbedaan Analisis Mengenai
sebelum membuat Dampak Lingkungan (Amdal) dengan KLHS,
perencanaan. SEA utamanya karena implementasi KLHS fokus pada
ini merupakan tingkat yang lebih strategis (strategic components),
instrumen yaitu kebijakan, rencana, atau program (KRP).
pendukung perencanaan pembangunan Dengan cara ini, upaya pencegahan degradasi
berkelanjutan melalui upaya internalisasi lingkungan hidup dapat dilakukan langsung pada
kepentingan lingkungan hidup dan prinsip- sumbernya.
prinsip pembangunan berkelanjutan ke dalam Buku ini tidak hanya perlu dibaca oleh
perencanaan pembangunan tersebut. pengambil keputusan di bidang lingkungan
Buku ini mencoba memaparkan sejumlah hidup, namun juga bagi mereka yang sedang
kajian terkait lingkungan yang selama ini wajib menelaah berbagai hal tentang lingkungan.
dilakukan sebelum mengambil keputusan yang n Islahuddin

58
Menjaga Kota agar Layak Diwariskan
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau yang
selama ini familiar dengan sebutan Sustainable
Development Goals (SDGs) 2030 telah disepakati
oleh banyak negara, termasuk Indonesia. Hal lain
yang telah disepakati bersama adalah Agenda
Baru Perkotaan (New Urban Agenda/NUA)
2036. Komitmen negara-negara dunia tentang
dua agenda di atas kembali ditegaskan dalam
Konferensi Habitat III di Quito, Ekuador pada 17-20
Oktober 2016 lalu.
Komitmen pada SDGs 2030 dan NUA 2036 ini
penting untuk merespon fenomena pemanasan
global, perubahan iklim, dan degradasi kualitas
lingkungan hidup. Terwujudnya komitmen itu
harus terlihat pada terbentuknya kota layak
huni secara terpadu dan berkelanjutan, serta
melibatkan multi-pemangku kepentingan
berbasis kemitraan.
Buku ini merangkum semua langkah nyata
yang diperlukan untuk Aksi Baru Perkotaan
Indonesia (Indonesia New Urban Action/INUAct).
Buku yang mempunyai tebal 279 halaman ini
selain menyajikan sejumlah langkah nyata yang
bisa dilakukan untuk kota, juga dituliskan dengan
bahasa yang mudah dibaca. Banyak gambar
yang tersaji secara menarik, sehingga membuat Judul : Mewariskan Kota Layak Huni
pembaca betah dan semakin mudah memahami Penyusun : Nirwono Joga
pesan yang ingin disampaikan dalam buku. Penerbit : Gramedia Media Pustaka dan
Sementara itu sang penulis Nirwono Joga Kemitraan Pustaka, 2017
yang tak lain adalah Koordinator Kemitraan Kota Halaman : 279 + xxix
Hijau yang dalam berbagai kesempatan juga aktif
menjelaskan tentang pentingnya buku ini bagi berpaku pada kemajuan pembangunan fisik,
masyarakat, khususnya pemerhati lingkungan karena inilah tujuan sebuah perencanaan.
dan stakeholder yang mempunyai peran strategis Dalam hal ini, menurutnya, pemerintah
dalam mewujudkan Kota Layak Huni. mempunyai peran yang penting guna
Dalam sebuah resensi di sebuah media memastikan dan menjamin terwujudnya
nasional misalnya, Joga menyebutkan, ada kesejahteraan warga, menjadi penengah
beberapa langkah yang harus dilakukan dalam konflik yang mudah terjadi oleh permasalahan
menghadapi sejumlah permasalahan perkotaan pertanahan dan menjaga keadilan, karena kota
seperti masalah tata ruang (kampung kumuh, memiliki banyak ‘barang publik’, serta untuk
penggusuran, kemacetan lalu-lintas), lingkungan mencegah kegagalan pasar.
hidup (banjir, rob, pencemaran udara), dan sosial Apa yang ditulis Joga dalam buku ini
budaya (kriminalitas, penyakit lingkungan). bukanlah suatu yang autopis dan tidak bisa
Beberapa langkah itu di antaranya dilakukan. Sehingga sejumlah solusi yang ia
menerapkan rencana pembangunan yang paparkan di dalamnya bisa menjadi alternatif bagi
diwujudkan dalam mekanisme perencanaan pembangunan kota.
pertanahan dan perencanaan proyek Satu lagi yang ditekankan Joga dalam buku ini,
pembangunan dalam suatu kesatuan mekanisme yaitu sinergi dan kerjasama semua pihak. Tanpa
terpadu. Ia juga menekankan tentang pentingnya hal ini, pembangunan yang dilakukan akan sulit
pembangunan sosial dan ekonomi, tidak hanya terwujud. n Islahuddin

59
FOTO: ANTARAFOTO/M AGUNG RAJASA

Kebersihan sungai tanggung jawab bersama


Jika tidak bisa memelihara
Janganlah membuatnya tercemar

60

Anda mungkin juga menyukai