MELANJUTKAN
KOMITMEN
PEMBANGUNAN
AMPL
Pembangunan
Daerah Berada
AMPL Harus
di Garda Terdepan
Melaju Tanpa
26
Henti
8
Ajarkan Siswa
Hidup Sehat
Sejak Dini
46
1
JADILAH BAGIAN DARI USAHA
MENUJU SDGs
Sustainable Development Goals (SDGs) atau
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)
terdiri dari 17 tujuan dan 169 target dalam
rangka melanjutkan upaya dan pencapaian
Millennium Development Goals (MDGs).
Dipersembahkan :
POKJA
AMPL
2
DARI REDAKSI
B
erdasarkan data BPS yang hadir di tengah-tengah akses universal. Edisi kali ini
SUSENAS (2016), masyarakat, sumber pendanaan mengangkat tema “Melanjutkan
Indonesia telah mencapai makin banyak, dan kolaborasi Komitmen Pembangunan
71 persen akses air minum layak antar lembaga pun semakin AMPL” yang berarti semua
dan 67 persen akses sanitasi. baik. upaya yang sudah dilakukan
Hal ini menunjukkan bahwa Maka tidak salah jika pada sebelumnya pasti akan
masih terdapat gap sebanyak penerbitan kali ini, Majalah dilanjutkan, bahkan optimis
74 jiwa penduduk yang belum PERCIK ingin menebar dilakukan dengan cara yang
memperoleh akses air minum optimisme tentang pencapaian lebih cepat serta usaha yang
layak dan 58 juta jiwa penduduk lebih keras dan cerdas.
yang belum terlayani akses Selain menyajikan laporan
“
sanitasi layak. Masih terdapat utama tentang optimisme
provinsi yang memiliki akses air pembangunan berkelanjutan,
minum dan sanitasi di bawah 50 pada edisi kali ini, juga
persen, yaitu Provinsi Papua dan menampilkan dua wawancara.
Bengkulu. Target Akses Pertama wawancara dengan
Kondisi ini merupakan Direktur Perkotaan Perumahan
tantangan nyata bagi
Universal 2019 dan Permukiman Bappenas, Tri
terpenuhinya target 100 bukan mustahil Dewi Virgiyanti, sebagai salah
persen pada tahun 2019 untuk dicapai, satu stakeholder di tingkat
yang tinggal dua tahun lagi. nasional, sedangkan wawancara
Namun di tengah kondisi
apalagi saat ini kedua dengan Bupati Batang,
tersebut, Indonesia tetap makin banyak Wihaji sebagai salah satu
yakin bisa memenuhi target champion stakeholder daerah.
akses universal air minum dan Sedangkan untuk rubrik
sanitasi. Caranya adalah dengan
di tengah gaya hidup atau lifestyle, edisi
meningkatkan sebesar 2-3 kali masyarakat, kali ini mengangkat sanitasi
lipat angka peningkatan akses sumber sekolah yang memperlihatkan
per-tahunnya untuk mencapai. kepedulian untuk membiasakan
Untuk menegaskan kembali
pendanaan hidup bersih kepada siswa.
komitmen seluruh pelaku air makin banyak, Ada juga rubrik teknologi yang
minum dan sanitasi, diperlukan dan kolaborasi menyajikan upaya Kota Bekasi
advokasi yang dapat mengolah sampah dengan
meningkatkan keterlibatan aktif
antar lembaga memaksimalkan aplikasi
seluruh pihak. pun semakin smartphone. Ada juga beberapa
Target itu bukanlah baik. rubrik lainnya.
mustahil untuk dicapai, apalagi Selamat Membaca!
saat ini makin banyak champion
3
DAFTAR ISI
Laporan Utama
Daerah Berada
Pembangunan AMPL 26
8 Harus Melaju tanpa Henti
di Garda Terdepan
Praktis hanya tersisa 2 tahun untuk mewujudkan target
Beberapa tahun terakhir, Indonesia menggelar Pemilihan akses universal untuk air minum dan sanitasi. Padahal
Kepala Daerah (Pilkada) serentak di ratusan daerah, baik itu ada kitar 25-30 persen lagi sisa target yang masih belum
tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. tercapai. Optimiskankan target ini tercapai?
Kelompok Kerja
Air Minum dan
POKJA Penyehatan
AMPL Lingkungan Alamat Redaksi Majalah Percik :
Jl. Lembang No.35, Menteng, Jakarta Pusat 10310
Telp/Fax : 021-31904113,
Situs Web : http//www.ampl.or.id,
POKJA AMPL Email: pokja@ampl.or.id
adalah wadah lintas kementerian yang bertugas mengoordinasikan Redaksi menerima kiriman tulisan/ artikel dari luar. Isi berkaitan
arah dan kebijakan pembangunan air minum dan sanitasi. dengan air minum dan sanitasi
4
Internasional Lifestyle
Kilas
-- Bappenas Gandeng Baznas dan Badan Wakaf
54 untuk Membiayai Sanitasi
-- Wakil Presiden Peringati Hari Peduli Sampah
Nasional di Surabaya
Menjaga Asa
36 Akses Universal di Batang
-- Rakornas STBM 2017 Usung Tema ‘Kolaborasi
55 Aksi’
Kepala daerah merupakan garda terdepan dalam -- Ibu Risma Peringati Hari Air di Kalimas
mewujudkan akses universal di bidang air minum dan -- Groundbreaking Rusunami, Presiden Joko
sanitasi yang telah menjadi cita-cita bersama. 56 Widodo Berkomitmen Perbanyak Rumah
Murah
Teknologi -- Kemenkes Dukung TNI Wujudkan 1 Juta
Jamban
-- Sharing Keberhasilan di Lokakarya Pertukaran
57 Pembelajaran STBM
-- Gandeng Sejumlah Pihak, Minahasa Utara
Bangun Fasilitas Pamsimas
Resensi
Ubah Limbah Tinja
41 Menjadi Air Bersih 58
-- Mengurai Masalah yang tak Terselesaikan
-- Stretegi Lingkungan untuk Kehidupan yang
Lebih Baik
Masalah limbah dewasa ini telah menjadi persoalan
-- Menjaga Kota agar Layak Diwariskan
tersendiri seiring dengan meningkatnya kebutuhan
hidup manusia. 59
Sususan Redaksi
Diterbitkan oleh: Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL) Nasional Penanggung Jawab:
Direktur Perkotaan, Perumahan dan Permukiman BAPPENAS, Direktur Kesehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan,
Direktur Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Pembina: Tri
Dewi Virgiyanti Pemimpin Redaksi: Nurul Wajah Mujahid Redaktur Pelaksana: Eko Wiji Purwanto, Laisa Wahanuddin Editor:
Aldy Mardikanto, Ira Lubis Tim Penyusun: Nur Aisyah Nasution, Fany Wedahuditama, Sheny Diah Puspita, Tiara Anggita, Rima
Nadhira, Kania Mayang Lestari, Alia Rasmaya, Amos Gracianto, Dwieanita Ayuningtyas, Islahuddin, Erizky Bagus Zuhair Desain:
Chaerul Arif, Hengki Sirkulasi/Sekretariat: Coursalina
5
LENSA
6
Sekarang
Foto: Sopian
7
LAPORAN UTAMA
Pembangunan AMPL
Harus Melaju Tanpa Henti
Beberapa tahun terakhir, Indonesia menggelar
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak
di ratusan daerah, baik tingkat provinsi
maupun kabupaten kota. Pergantian kepala
daerah seringkali disebut menjadi kendala
pembangunan air minum dan sanitasi yang
berkelanjutan. Benarkan demikian?
8
Selama ini memang harus diakui
bahwa pembangunan air minum
dan sanitasi secara politis kalah
“seksi” dengan isu-isu lain seperti
pendidikan gratis, berobat gratis dan
lainnya.
P
sanitasi bisa berjalan terus, yang sehat dari pencemaran
ada 2015 sebanyak walaupun kepala daerah silih limbah tinja, akses yang
171 daerah menggelar berganti. Salah satunya terlihat mudah, cepat dan terjangkau.
Pilkada. Dilanjutkan di Kabupaten Lampung Selatan, Selain itu, tinja dapat diolah
pada 2017 sebanyak Provinsi Lampung. sebagai barang baru yang lebih
101 Pilkada dan Saat ini Lampung Selatan bermanfaat seperti pupuk
pada 2018 mendatang akan sedang optimis menyongsong kompos organik dan briket
digelar 269 Pilkada. Sejumlah bebas buang air besar sebagai bentuk upaya menjamin
kalangan berpendapat bahwa sembarangan atau Open keberlanjutan program sanitasi
pergantian kepala daerah Defecation Free (ODF) di seluruh agar masyarakat tidak lagi
9
PIL PIL PIL
KA 1 KA 1 KA 9
20 DA 17 ah 20 DA 10 ah 20 DA 26 ah
15 e r 17 e r 18 e r
Da Da Da
10
FOTO: POKJA AMPL LAMPUNG SELATAN
Pelatihan pembuatan jamban sehat dilengkapi dengan septic tank yang sesuai standar kepada calon wira usaha sanitasi.
11
FOTO: RUMAH ZAKAT
Bank Sampah yang diinsiasi salah satu lembaga zakat.
12
menurutnya sudah disebutkan
bahwa untuk layanan dasar Setiap rencana pembangunan di
seperti air minum dan sanitasi
adalah urusan wajib yang harus
daerah harus mengikuti RPJMN
diberikan kepala daerah. “Tanpa yang sudah dicanangkan di tingkat
dibantu oleh pemerintah pusat pusat. Semua target dalam RPJMN
pun, hal itu sudah menjadi
kewajiban daerah untuk
juga harus diikuti oleh target dalam
memberikan layanan kepada RPJMD, termasuk dari sisi layanan
rakyatnya,” tambah Josrizal. air minum dan sanitasi.
Sementara itu, Anggota DPR
RI Komisi II yang membidangi
pemerintahan daerah, Achmad
13
Saat ini jumlah desa yang bebas buang air besar sembarangan
atau Open Defecation Free (ODF) semakin meningkat di
Indonesia. Peningkatan jumlah desa ODF ini juga didukung
oleh program pemerintah daerah melalui regulasi dan
sejumlah program pembangunan air minum dan sanitasi.
KALIMANTAN
TENGAH
140 Desa ODF
13 Regulasi
BANGKA
BELITUNG
91 Desa ODF
23 Regulasi
SUMATERA
BARAT
71 Desa ODF
59 regulasi SULAW
BAR
53 Desa O
8 Regu
SUMATERA
SELATAN
322 Desa ODF
45 Regulasi
KALIMANTAN
JAWA TENGAH SELATAN
BENGKULU 1738 Desa ODF 210 Desa ODF
32 Desa ODF 132 Regulasi 14 Regulasi
SULA
12 Regulasi SEL
724 Desa
LAMPUNG 59 Reg
167 Desa ODF
14 Regulasi BANTEN
90 Desa ODF
10 Regulasi
JAWA
BARAT
622 Desa
36 Regulasi YOGYAKARTA
438 Desa
7 Regulasi
JAWA TIMUR N
2316 Desa ODF BALI 4
40 Regulasi 52 Desa ODF
18 Regulasi 17
14
DESA ODF DI INDONESIA
PAPUA
47 Desa ODF
1 Regulasi
WESI
RAT
ODF
ulasi SULAWESI
TENGGARA
63 Desa ODF
8 Regulasi
MALUKU
7 Desa ODF
AWESI 4 Regulasi
LATAN
a ODF
gulasi
NTB
423 Desa ODF
7 Regulasi
NTT
923 Desa ODF
34 Regulasi
15
LAPORAN UTAMA
W
sanitasi. Bahkan pada Januari
alaupun 25-30 persen yang tersisa lalu ada nota kesepahaman
target yang berada di daerah yang lebih antara Bappenas, Majelis
tersisa sekitar sulit dijangkau dibanding Ulama Indonesia (MUI), Badan
25-30 persen lokasi pembangunan yang Amil Zakat Nasional (Baznas),
dan waktu sudah dilakukan sebelumnya. dan Badan Wakaf Indonesia
tinggal dua tahun lagi, para Optimisme ini didukung (BWI) untuk ikut membiayai
pemangku kepentingan (baik semakin banyaknya strategi, pembangunan sanitasi.
pusat maupun daerah), para kolaborasi, hingga sumber daya Jangan juga dilupakan
champion dan lainnya yakin yang bisa dipadukan, sehingga kontribusi swasta seperti peran
bisa mencapai. Padahal target target yang masih besar dan perusahaan melalui tanggung
16
perusahaan ini juga didorong
FOTO: RUMAH ZAKAT
17
FOTO: MUI-LPLHSDA.ORG
Pelatihan Da’i Peduli Sanitasi.
18
mustahil. Tantangan yang masyarakat.
berat itu misalnya disampaikan “Masyarakat yang mendapat
oleh Lita Istiyanti, Kepala pendampingan akan dengan
Seksi Persampahan Dinas mudah mendukung program
Permukiman dan Perumahan Jangan lupa pemerintah untuk program air
Kabupaten Lampung Selatan, juga peran TNI dan sanitasi namun beberapa
yang juga Tim/Divisi Teknis yang lain ada yang menolak.
dari Pokja AMPL setempat. Ia yang saat ini Kondisinya seperti itu,” ujar Lita
menyebutkan, sebenarnya mempunyai kepada Majalah Percik.
tantangan untuk akses program Dalam menjawab semua
universal di Lampung Selatan tantangan yang ada, Lita juga
cukup banyak. Misalnya Tentara mengaku memaksimalkan
bentuk geografis daerah yang Manunggal peran Pokja AMPL yang ia nilai
mencakup 17 kecamatan, Masuk Desa mempunyai peranan strategis
dengan luas wilayah 2.700 dalam usaha mewujudkan
km2 dan jumlah penduduk (TMMD) akses universal. Pokja AMPL bisa
mendekati satu juta jiwa yang ingin menciptakan soliditas semua
terkadang membuat informasi, mewujudkan Organisasi Pemerintah Daerah
edukasi dan penyampaian (OPD) untuk mendukung
program yang berasal dari satu juta program pembangunan air
pemerintah daerah tidak mudah jamban. minum dan sanitasi.
menyentuh seluruh lapisan Pokja AMPL bisa diibaratkan
masyarakat. Sehingga, terbagi sebagai daya ungkit pendukung
kelas-kelas dalam pemahaman pelaksanaan pembangunan
sektor air dan sanitasi di tingkat sektor air minum dan sanitasi.
FOTO: TNIAD.MIL.ID
19
kepala deerah yang sudah
menunjukkan kepedulian
dan komitmen mereka dalam
Guna menyukseskan target pembangunan air minum dan
Kabupaten Karanganyar sanitasi. Komitmen mereka
Bebas BABS pada 2017, Bupati misalnya ditunjukkan dengan
membuat sejumlah program,
Juliyatmono membuat Peraturan pembentukan Peraturan Daerah
Bupati (Perbup) No. 80/2016 (Perda) hingga dukungan
tentang Gerakan Menuju Akses dukungan dana untuk
menyukseskan pembangunan
Sanitasi Menyeluruh sebagai air minum dan sanitasi.
pedoman mewujudkan hal Salah satu kepala daerah
tersebut. yang menunjukkan komitmen
besar pada pembangunan air
minum dan sanitasi ini adalah
Jika anggota Pokja AMPL solid terwujud pada 2019 mendatang. Bupatu Karanganyar Jawa
dan memiliki pemahaman Virgi misalnya mencontohkan Tengah, Juliyatmomo. Pada awal
yang sama maka kinerja AMPL peran lembaga seperti MUI dan kepemimpinannya pada 2013
yang tersebar pada beberapa Baznas yang saat ini sudah mulai misalnya ia memperbanyak
OPD akan lebih mudah untuk berjalan. Ia menyebut sudah ada pemuatan embung yaitu
dilaksanakan bersama-sama. modul pelatihan da’i sanitasi. cekungan untuk menampung
“Kami terus memperbaiki “Mereka bergerak dari jalur suplai aliran air hujan serta
kinerja kepokjaan setiap keagamaan dan menggunakan untuk meningkatkan kualitas air
tahunnya, membangun platform pembangunan dari di badan air yang terkait (sungai,
komitmen, kekompakan dan kita untuk pembangunan air danau). Selain dipergunakan
pemahaman meski harus minum dan sanitasi. Mereka bisa untuk irigasi pertanian, embung
berganti-ganti pelaksana berkontribusi pada pemicuan di ini juga bermanfaat sebagai air
dan keanggotaan pokja. tingkat masyarakat,” ujar Virgi. baku bagi konsumsi masyarakat.
Motor program AMPL di OPD Saat ini juga ada kerjasama Kemudian pada November
adalah melalui Pokja AMPL. dengan lembaga keuangan 2016, Karanganyar menyatakan
Sehingga apabila satu OPD seperti Bank Mandiri dan BNI komitmen bebas BABS pada
mengalami kendala untuk untuk membuka program yang 2017.
pelaksanaan program di wilayah memudahkan orang untuk Untuk mencapainya,
kerjanya, OPD lain yang masuk waqaf/infaq/shodaqoh uang Juliyatmono menyebutkan
keanggotaan Pokja AMPL atau lahan, apapun bentuknya mengusung strategi ‘keroyokan’,
membantu memberikan solusi, untuk program sanitasi. dengan menghimpun semua
misalnya sumbangan pemikiran “Dari website MUI itu sudah potensi dana yang ada
secara teknis atau pendanaan ada lokasi mana yang bisa seperti menggunakan APBD
kegiatan yang tidak bisa dibantu. Kita akan matching-kan Karanganyar, Dana Desa, dan
dianggarkan pada OPD lainnya,” (mempertemukan), antara apa corporate social responsibility
ujar Lita yang juga Ketua Pokja yang ada di data MUI dengan (CSR). Guna menyukseskan
AMPL Lampung Selatan. pendanaan tadi melalui pola hal ini, Juliyatmono juga
Mengingat banyaknya zakat infaq shodaqoh ,” pungkas membuat Peraturan Bupati
kolaborasi ini tidak heran jika Virgi. (Perbup) No. 80/2016 tentang
Direktur Perkotaan, Perumahan Gerakan Menuju Akses Sanitasi
dan Permukiman Bappenas RI, Komitmen Kepala Daerah Menyeluruh sebagai pedoman
Tri Dewi Virgiyanti mengaku Saat ini Indonesia mewujudkan Karanganyar
optimis akses universal akan beruntung mempunyai banyak bebas kebiasan BABS pada 2017.
20
FOTO: SOLOPOS.COM
Bupati Karanganyar Juliyatmono (tengah) bersama pegiat sanitasi
21
LAPORAN KHUSUS
Cerita dari
Dana Desa
Sangat tepat sekiranya Dana Desa
dipergunakan untuk pembangunan air
minum dan sanitasi, karena ini adalah
kebutuhan dasar yang sangat dibutuhkan
masyarakat desa.
U
ndang-undang dan lingkungan (0,41%).
Nomor 6 Tahun Sementara itu 7,78% di
2014 tentang dana desa dipergunakan
Desa telah untuk pemberdayaan
mengamanahkan masyarakat, serta 1,38% untuk
adanya dana yang langsung pemerintahan, juga 1,04% untuk
dikirim ke desa. Jumlahnya pembinaan masyarakat.
pun tak tanggung-tanggung, Dalam praktiknya di
sangat besar. Pada tahun lapangan, rupanya banyak
2016, pemerintah pusat perangkat desa yang masih
mengalokasikan sebesar “gamang” dalam memanfaatkan
Rp46,9 triliun dana desa. 26% dana desa. Mereka bahkan
dari 74.954 desa di Indonesia seakan kaget dengan “limpahan”
termasuk dalam kategori desa dana besar yang sebelumnya
tertinggal. Pada 2017, dana desa tidak pernah diterima.
dari pemerintah meningkat Penggunaan dana desa pun
menjadi Rp60 triliun. Tahun kadang tidak terencana dengan
depan bahkan direncakan akan baik. Bahkan hal mendasar
mencapat Rp120 triliun. yang seharusnya menjadi fokus
Berdasarkan data utama, tidak menjadi perhatian
Kementerian Desa dalam pengalokasian dana desa.
Pembangunan Daerah Misalnya banyak desa
Tertinggal dan Transmigrasi, yang memberikan perhatian
hingga 1 September 2017, seadanya atau bahkan tidak pejuang air minum dan sanitasi
89,72% dana desa dipergunakan ada sama sekali pada masalah ini misalnya terlihat pada Isdiana
untuk pembangunan desa. sanitasi yang sebenarnya Putri, Fasilitator Generasi Sehat
Jumlah tersebut dimanfaatkan masuk dalam kebutuhan dasar Cerdas (GSC) Kementerian
untuk pembangunan sarana masyarakat. Beruntung ada Desa, Pembangunan Daerah
dan prasarana desa (90,17% ), sejumlah kader yang gigih untuk Tertinggal dan Transmigrasi.
pemenuhan kebutuhan dasar memperjuangkan penggunaan Lebih dari satu tahun ia
(6,35%), pengembangan dana desa untuk sanitasi dan air ditugaskan di Kecamatan
ekonomi lokal (3,07%), dan minum. Sekotong, Lombok Barat. Ia
pemanfaatan sumber daya alam Kisah tentang kegigihan ditugaskan di sembilan desa
22
yang ada di kecamatan tersebut.
Saat ditugaskan di daerah Awalnya susah meyakinkan kepala
ini, Isdiana awalnya merasa desa (kades) dan kepala dusun
sangat sedih, karena Sekotong
(kadus) untuk menyisihkan dana
termasuk daerah tertinggal.
Fasilitasnya jauh dari memadai. untuk keperluan pembangunan
Jarak dan waktu tempuh sanitasi. Mereka lebih suka untuk
antardesa cukup jauh yaitu bisa
membagi rata dana desa itu kepada
satu jam perjalanan. Masyarakat
Lombok Barat menyebut bahwa kadus-kadus.
23
Sekotong termasuk daerah “atas” memperjuangkan agar fasilitas
yang lebih terpencil dibanding jamban mendapatkan perhatian
daerah “bawah” di Lombok desa. Saat ini desa telah
Barat. “Pada awal sampai ke Saat ini mempunyai dana yang lebih
sini, saya sedih dan hampir banyak dibanding tahun-tahun
sudah ketok
menangis, karena tempatnya sebelumnya menyusul adanya
jauh sekali. Beruntung Sekotong palu untuk Dana Desa dari pemerintah
mempunyai daerah yang membangun pusat. Mereka berharap,
sangat indah, dengan pantai dana yang berlimpah itu
langsung
dan pemandangan yang dipergunakan untuk memenuhi
menakjubkan,” ujar Isdiana 220 jamban kebutuhan dasar masyarakat
kepada Majalah PERCIK. di Desa di bidang pendidikan dan
Isdiana menyebut bahwa kesehatan, termasuk di
Sekotong
salah satu kekurangan di dalamnya sarana sanitasi.
daerah tempatnya mengabdi Barat, Isdiana bercerita, pada
tersebut adalah sarana Lombok awalnya susah meyakinkan
sanitasi. Menurutnya, banyak kepala desa (kades) dan
Barat.
orang masih buang air besar kepala dusun (kadus) untuk
sembarangan. Jika pun ada menyisihkan dana untuk
yang memiliki jamban, biasanya keperluan pembangunan
jamban itu dipakai bersama- sanitasi. Mereka lebih suka
sama dengan tetangga dan untuk membagi rata
kerabat lain. Keluarga Pemanfaatan SDA dana desa itu kepada
baru biasanya enggan dan lingkungan kadus-kadus.
90,17%
untuk membuat berkelanjutan Penggunaannya
jamban sendiri,
walaupun
0,41% Sarana
lebih diarahkan
pada
mereka sudah dan
mempunyai prasarana
rumah. PEMBANGUNAN desa
“Jamban DESA DARI
kadang ada
di rumah DANA DESA
sang nenek.
Satu jamban
Pengembangan
6,35%
itu dipakai
ekonomi lokal
oleh keluarga pembangunan
anak-anaknya
yang membuat
3,07% Pemenuhan ke
butuhan dasar
yang
anggap
mereka
‘keren’,
rumah di sekitar bukan kebutuhan
rumah pertama. Bahkan dasar yang diinginkan
cucu-cucu yang sudah masyarakat. Misalnya
berkeluarga pun menggunakan digunakan untuk rabat atau
Sumber: Kemen DTTP (1- 9-2017)
satu jamban tersebut bersama- pengerasan jalan. Padahal,
sama,” jelas Isdiana. dengan jalan yang ada,
Bukan hanya itu, agak terbuka. Mengingat mobilitas masyarakat tidak
kondisi jamban juga sangat kondisi sarana sanitasi yang terganggu. Bahkan ada juga
memprihatinkan. Jamban cukup memprihatinkan, dana yang dialokasikan untuk
biasanya berada di depan fasilitator dan kader GSC membuat tembok kuburan
rumah, ukurannya kecil dan bersama sejumlah ibu-ibu dan lainnya. Sementara untuk
24
kepentingan tersendiri dengan
dana desa yang bisa mencapai
Rp1,6 miliar hingga lebih dari
Rp 2 miliar perdesa (tergantung
luas wilayah).
Cara yang cukup ampuh
menurut Isdiana adalah
membanding-bandingkan
dengan desa yang sudah
berhasil membangun sarana
sanitasi.
”Awalnya sulit karena
para kadus masih ingin dibagi
rata dapatnya dan hanya
memperhatikan kegiatan
fisik yang sebenarnya bukan
prioritas. Tapi dengan
memberikan gambaran tentang
bahaya kotoran, dampak, terus
dikaitkan kondisi riil masyarakat,
ada yang stunting. Juga bicara
dari aspek ajaran agama tentang
kebersihan, akhirnya mereka
mulai terbuka. Strategi kami
agak nyeleneh. Dalam artian kita
ceng-cengin dan kita banding-
bandingkan dengan desa
lainnya dan akhirnya merasa
terusik dan mau,” kata Isdiana.
kebutuhan jamban dan sarana penyakit yang bisa mudah Setelah kadus dipegang,
sanitasi lainnya tidak dilirik sama datang kepada mereka. Cara dan warga dibuka wawasannya
sekali. yang sama juga ia lakukan untuk tahap selanjutnya adalah pada
Akhirnya Isdiana dan kader meyakinkan anak-anak. kepala desa agar memasukkan
GSC serta sejumlah orang yang “Sebenarnya saya tidak pembangunan jamban dalam
peduli pada pembangunan menakut-nakuti, namun perencanaan desa. Beruntung
sanitasi mencari cara agar mengabarkan fakta yang di Desa Sekotong Barat, kades
perhatian juga diberikan pada pasti akan mereka hadapi lama yang tidak mempunyai
pemenuhan kebutuhan dasar. jika kebutuhan dasar seperti perhatian pada sanitasi
Cara pertama yang mereka sanitasi tidak dipenuhi. Kepada sedang bermasalah dengan
lakukan adalah meyakinkan ibu- anak-anak saya juga berikan hukum dan kini desa dipimpin
ibu tentang pentingnya sanitasi. ‘mimpi’ bahwa jika mereka bisa oleh pelaksana tugas yang
Ia bahkan “menakut-nakuti” memenuhi kebutuhan dasar terbuka wawasannya untuk
mereka dengan menyebut maka akan mudah mencapai memasukkan pembangunan
bahwa jika sarana sanitasi mimpi seperti yang bisa mereka jamban ini.
tidak diperhatikan maka akan lihat di televisi,” jelas Isdiana. “Saat ini sudah ketok palu
banyak anak yang lahir stunting, Setelah masyarakat yakin, untuk membangun langsung
yaitu memiliki tubuh yang tahap selanjutnya adalah 220 jamban di Desa Sekotong
pendek dan gizi yang tidak baik. meyakinkan para kadus dan Barat,” cerita Isdiana dengan
Kecerdasan mereka pun bisa kades. Dan ini lebih sulit, karena gembira.
berpengaruh karena banyaknya mereka biasanya memiliki n Islahuddin
25
WAWANCARA
Daerah Berada
di Garda Terdepan
26
P
raktis hanya tersisa tahun sebelumnya kenaikan Harus diakui, 30 % yang
FOTO: BAPPENAS
27
operator atau manajemen yang lagi tantangan dalam hal memberi layanan legal bisa-bisa
berbeda dengan manajemen sanitasi. ada konsekuensi hukumnya.
berbasis masyarakat. PDAM Jadi kita harus melegalkannya
punya tantangan sendiri Kalau di perkotaan masalah dulu entah bagaimana caranya,
mengenai modalnya, mengenai kawasan kumuh masih sering bisa dengan merelokasi mereka
manajemennya, kebocoran dan dihadapi. Apakah hal ini dulu. Walaupun pendekatan itu
lainnya. sangat menghambat akses air banyak yang menentang, harus
Secara akses perkotaan minum dan sanitasi? dilakukan secara manusiawi.
memang mudah karena Banyak masalah di kawasan Semua sanitasi, air, kumuh
punya sumber daya yang bisa padat dan kumuh. Seperti ini kan ngomong sama orang
dimanfaatkan. Sedangkan di dekatnya septic tank dengan bukan sama benda mati. Ada
perdesaan edukasinya lebih sumur dan lainnya. Jadi harus persoalan sosial ekonomi di
rendah, mungkin sumber airnya benar-benar ditata lagi, akhirnya situ. Mereka kalau dipindah
juga lebih jauh. Sementara secara komunal harus dicari apakah akan jauh dari tempat
untuk sanitasi, masyarakat lahannya. Tantangannya kan itu kerjanya, tapi kita harus pastikan
perdesaan lebih mudah akses padahal sudah padat. Kemudian derajat kesejahteraannya tidak
ke alam. Buang air besar strateginya ditaruh di bawah menurun, walaupun kadang-
sembarangan angkanya masih fasilitas umum, apakah di kadang subjektif. Seperti
11% dan ini tinggi. lapangan, masjid atau apa untuk sekarang di Jakarta, pindah
yang komunal. Kalau septic ke rusun bukan hal mudah
Bagaimana perbandingan tank individual kemungkinan karena merasa jauh dari tempat
akses air minum dan sanitasi akan saling mencemari apalagi kerja, meski di sana sarana
perkotaan dan perdesaan? dekat dengan air tanah sumur. prasarananya lebih lengkap
Secara umum akses lebih Sebenarnya kita inginnya mungkin butuh proses adaptasi
rendah ada di perdesaan, kalau di perkotaan harusnya dulu.
bedanya mungkin sekitar 5%. perpipaan PDAM, supaya
Kalau di perkotaan kan belajar tanahnya mulai kita lindungi. Selama ini bagaimana
lebih gampang, cara bikin Tantangan berikutnya, ini bisa peran kepala daerah dalam
sumur terlindungi sudah tahu. legal dan ilegal kalau kumuh, pembangunan air minum dan
Sementara di perdesaan sumber kalau legal lebih mudah kita sanitasi?
air agak jauh, kemampuan masuk tidak ada konsekuensi Ada beberapa yang
ekonomi lebih rendah. Belum hukum, tapi kalau ilegal kita maksimal, tapi ada juga kepada
ILUSTRASI: BAPPENAS
28
FOTO: BAPPENAS
Direktur Perkotaan Perumahan dan Permukiman Bappenas RI,
Tri Dewi Virgiyanti dalam sebuah acara.
29
FOTO: ANTARA
Pipa-pipa dan pompa air yang dipergunakan untuk
menjangkau sumber air.
pada umumnya yang kemudian daerah juga disebabkan air minum dan sanitasi bisa
berpengaruh pada produktivitas anggapan bahwa ini tidak bisa menjadi faktor ‘pendulang’
masyarakat. Jika air minum dan mendongkrak popularitas suara dalam berbagai Pilkada.
sanitasi buruk, angka diare pasti kepada daerah? Salah satu Dan itu sudah terjadi. Misalnya
akan tinggi ini juga berpengaruh indikasinya terlihat pada masa Bapak Josrizal (mantan Bupati
pada produktivitas. kampanye mereka jarang Payakumbuh yang saat ini
menyinggung masalah AMPL? jadi Ketua AKKOPSI) dulu
Bagaimana peran AKKOPSI Jadi ada dua hal yang berkampanye menggunakan
dalam mengadvokasi kepala sama-sama perlu diperhatikan. air minum dan sanitasi dan itu
daerah? Edukasi kepada masyarakat berhasil.
Peranannya cukup baik. harus diterima dengan benar
AKKOPSI bisa menghadirkan dan advokasi kepada kepala Apakah peran Pokja AMPL saat
pembelajaran antardaerah daerah juga penting. Kalau ini sudah maksimal?
dalam pembangunan air masyarakat menyadari bahwa Ada yang bagus ada yang
minum dan sanitasi. Pengurus kebutuhan air sangat penting tidak. Ada yang aktif berfungsi
AKKOPSI juga membantu dan lebih penting dari sekadar dalam mengkoordinasikan
kita mengadvokasi di daerah pembangunan jalan maka semua sumber daya, seperti
maupun di pusat dan mereka akan menuntut kepala yang terlihat di Jawa Barat.
menularkan kesadaran ke daerah untuk menjadikannya Pokja ini mencairkan kotak-
sesama anggota AKKOPSI. sebagai prioritas. kotak antarsektor dan
Cukup besar perannya dalam Memang kesadaran ini dua menjadikan AMPL sebagai isu
menyebarluaskan kesadaran ini. arah ya, jadi kita harus juga bersama. Pokja cukup efektif
melakukan edukasi semua ke karena mereka yang selama
Apakah belum dijadikannnya masyarakat umum. Memang ini membantu kami dalam
pembangunan air minum ada faktor politik. Namun bukan komunikasi yang lebih cair.
dan sanitasi sebagai prioritas tidak mungkin, pembangunan n Islahuddin
30
INTERNASIONAL
31
S
ejak pesta pembukaan
SEA Games pada
19 Agustus hingga
penutupan pada 30
Agustus lalu, mata
masyarakat Asia Tenggara,
khususnya mereka pecinta
olahraga mengarahkan
perhatiannya pada Kuala
Kumpur. Ya, di sini, pesta
olahraga berlangsung. Ribuan
atlet dari 11 negara anggota
ASEAN berpeluh guna merebut
medali di 31 cabang olahraga
yang dipertandingkan.
Guna mendukung
pesta olahraga ini, panitia
penyelenggara yaitu The
Malaysia Organising Committee
(MASOC) menyiapkan sejumlah
venue yang menjadi lokasi
pertandingan. Lokasi utama
di Bukit Jalil National Stadium
merupakan arena pertandingan
atletik, renang, memanah,
menembak, dan lainnya. Di
komplek stadion ini juga
pembukaan dan penutupan SEA
Games digelar.
Selain Bukit Jalil ada pula Para volunteer itu biasa membawa poster, mereka juga
Malaysia International Trade and menggunakan kaos berwarna memegang jepitan panjang
Exhibition Centre (Mitec) yang hijau dan oranye sambil yang bisa dipergunakan
baru selesai pembangunannya membawa poster kecil. untuk mengambil sampah
menjelang SEA Games. Di “Asingkan sampah di tanah atau lantai tanpa
Mitec, sejumlah pertandingan mengikuti label tong,” begitu harus menunduk. Tentu saja
dilakukan seperti senam, tulisan di poster yang mereka mereka yang bisa bergerombol
angkat besi, dan lainnya. Venue bawa. Dalam Bahasa Indonesia sebanyak empat orang jalan
utama lainnya adalah Kuala berarti “Buanglah sampah sesuai bersama membawa tempat
Lumpur Convention Center kategori bak sampah.” sampah untuk menampung
(KLCC) yang menyelenggarakan Memang ada beberapa sampah yang mereka ambil di
pertandingan silat, wushu, tong sampah yang disiapkan jalanan. Namun pada umumnya,
judo, biliar, karate dan lainnya. penyelenggara yaitu tong tidak banyak sampah yang
Nah, di antara penonton yang berwarna cokelat, hijau, oranye, dibuang sembarangan, karena
berlalu lalang di sejumlah dan biru. Warna tong itu terkait para pengunjung SEA Games
venue tersebut, sejumlah jenis sampah yang bisa dibuang sudah tahu di mana mereka
relawan (volunteer) tidak henti- ke dalamnya. Ada sampah harus membuang sampah,
hentinya membawa poster bekas/sisa makanan, sampah yaitu di tong-tong yang sudah
untuk mengingatkan agar plastik, sampah beling dan disediakan.
semua pengunjung membuang lainnya. “Para volunteer merupakan
sampah pada tempatnya. Para relawan itu tidak hanya para pelajar yang datang dari
32
FOTO: MAEKO
Para relawan SEA Games kompak berbaju hijau dan siap
memberikan edukasi kepada para penonton pertandingan
tentang pentingnya buang sampah pada tempatnya.
berbagai daerah di Malaysia. berceceran, para relawan juga yang berkonsentrasi pada
Selain ada yang bertugas di membantu mengolah sampah pengolahan sampah, khususnya
arena pertandingan ada juga yang ada, khususnya sampah sisa makanan untuk diolah lagi
yang keliling venue seperti kami bekas makanan. Guna mengolah menjadi bahan yang bisa lebih
ini,” ujar salah seorang volunteer bekas makanan ini, panitia SEA bermanfaat seperti kompos.
yang ditemui di KLCC. Games menggandeng Mentari Menurut Mar Ooi, salah
Tidak hanya mengingatkan Alam EKO (Maeko). Maeko seorang pagawai Maeko yang
dan mengambil sampah yang adalah sebuah perusahaan menjaga booth mereka di
33
Hasil olahan dari sampah makanan berupa media tanam
samping Stadion Bukit Jalil, ini telah memproduksi mesin ini juga berupa media tanam
perusahannya selama ini yang bisa memproses sampah yang bisa digunakan untuk
memang menjalin kerjasama sisa makanan dengan cepat. menanam bibit,” ujar Mar Ooi,
dengan sejumlah instansi, baik “Hanya dengan 24 jam, pada 30 Agustus 2017.
pemerintah maupun swasta sampah bekas makanan sudah Media tanam yang
di Malaysia untuk mengolah menjadi kompos yang bisa dipamerkan Maeko menarik
sampah bersama. Mereka saat langsung dipakai. Hasil produksi perhatian penonton SEA
Games. Apalagi media tanam itu
berwarna-warni, dengan bibit
kecil tumbuh subur di atasnya.
Media SEA Games menurut
Mar Ooi sangat efektif bagi
Hanya dengan 24 jam, sampah mereka untuk meningkatkan
bekas makanan sudah menjadi awareness (kesadaran)
masyarakat tentang pentingnya
kompos yang bisa langsung pengolahan sampah. Kunjungan
dipakai. Hasil produksi ini juga para penonton SEA Games ke
berupa media tanam yang bisa booth Maeko membuat mereka
menjadi lebih mengerti bahwa
digunakan untuk menanam bibit. sampah yang sebelumnya hanya
menjadi kotoran yang sangat
34
FOTO: MAEKO
Sepeda yang dipakai para relawan SEA Games 2017 untuk mengkampanyekan buang sampah pada tempatnya.
35
WAWANCARA
Menjaga Asa
Akses Universal di Batang
Kepala daerah merupakan garda terdepan universal. Namun ia yakin
dalam mewujudkan akses universal di bisa menghadapinya dengan
sejumlah program yang kini
bidang air minum dan sanitasi yang telah sedang dilakukan.
menjadi cita-cita bersama. Berikut wawancara Majalah
S
PERCIK dengan Bupati Batang,
aat ini memang masih juga yang sudah menunjukkan Wihaji:
ada kekhawatiran komitmen pembangunan
adanya kepala AMPL, termasuk melanjutkan Seberapa penting
daerah yang tidak pembangunan yang sudah pembangunan akses air
memperhatikan dilakukan kepala daerah minum dan sanitasi bagi warga
program pembangunan yang sebelumnya. Batang?
menurut sejumlah pihak Kali ini, Majalah PERCIK Pembangunan akses air
dianggap kurang “seksi” ini. mewawancarai Wihaji, Bupati minum dan sanitasi sangatlah
Namun sejumlah kepala daerah Batang, Jawa Tengah yang penting. Kami meyakini bahwa
membuktikan bahwa mereka dilantik pada Mei tahun ini. Ia ketika masyarakat memiliki
telah berbuat banyak. Jika menyebutkan ada sejumlah akses terhadap kebutuhan
mereka adalah kepala daerah tantangan yang dihadapi mendasar air minum dan
yang baru dilantik, banyak dalam mewujudkan akses sanitasi yang aman dan layak,
36
Hanya sedikit yang bersedia terlihat dari prosentase
37
FOTO: PEMKAB BATANG
Tantangan
terbesar
adalah
bagaimana
membentuk
pola pikir
dan perilaku
masyarakat
terkait air
minum dan
sanitasi.
38
FOTO: PEMKAB BATANG
LAPAN jalin kerjasama data citra
satelit dengan Pemda Batang
mengikuti program Hibah Air pemerintah daerah akan bagian dari Pembangunan
Limbah Setempat dengan menguatkan sinergi, di sektor Sistem Penyediaan Air Minum
mekanisme yang sama dengan air minum dan sanitasi akan (SPAM) Regional Petanglong.
Hibah Air Minum. diperkuat koordinasi sampai Sistem ini nantinya akan
realisasi di lapangan antara melayani kebutuhan air minum
Seperti apa solusi yang akan PDAM, Dinas Perumahan Rakyat masyarakat Kota Pekalongan,
dilakukan dalam mewujudkan dan Kawasan Permukiman, Kabupaten Batang dan Kota
akses universal pada sanitasi Dinas Kesehatan, Dinas Pekalongan. Dalam Rencana
yang baik dan air minum layak Lingkungan Hidup dan Dinas Induk Sistem Penyediaan Air
bagi warga Kabupaten Batang? Pemberdayaan Masyarakat Minum (RISPAM), kami memiliki
Solusi terbaik bagi Desa. Komunikasi dengan rencana pembangunan waduk
perwujudan akses universal masyarakat kami tingkatkan yang diprediksi akan mampu
pada air minum dan sanitasi seoptimal mungkin agar melayani kebutuhan masyarakat
yang layak menurut kami adalah masyarakat sadar pentingnya Kabupaten Batang sampai 20
mengkolaborasikan program- air minum dan sanitasi dalam tahun ke depan.
program air minum dan sanitasi. kehidupan dan merasa ikut Untuk wilayah pedesaan
Apabila dipahami dengan memiliki peran dan tanggung yang tidak terjangkau jaringan
baik, merupakan urusan wajib jawab dalam pemenuhan dan PDAM, dipertahankan program-
mendasar yang harus dipenuhi berkelanjutan infrastruktur air program penyediaan air minum
agar manusia dapat hidup minum dan sanitasi. berbasis masyarakat seperti
dengan layak. PAMSIMAS, DAK Sektor Air
Pemerintah pusat, Apa program yang sedang Minum dan Hibah Air Minum
pemerintah daerah, desa, dan atau akan dilakukan dalam Pedesaan. Sedangkan di sektor
masyarakat harus bergerak pembangunan air minum dan sanitasi, Kabupaten Batang
dalam irama yang selaras dalam sanitasi di Batang? mempunyai impian untuk
mewujudkan akses universal Pada sektor air minum, memiliki Layanan Lumpur Tinja
100 persen. Kami dari jajaran Kabupaten Batang menjadi Terjadwal (LLTT) dan Tempat
39
FOTO: PEMKAB BATANG
Kegiatan pengobatan yang
dilakukan Pemda Batang
40
TEKNOLOGI
M
asalah limbah kebutuhan sumberdaya yang Jawa Barat. Daerah ini berhasil
menjadi tinggi merupakan tantangan mengolah 80 meter kubik
persoalan yang harus dihadapi. Dengan perhari air non konsumsi.
tersendiri demikian akan tercapai Air tersebut dihasilkan dari
seiring dengan kondisi yang seimbang pengolahan limbah tinja melalui
meningkatnya kebutuhan hidup dan berkelanjutan di dalam instalasi Pengolahan Air Limbah
manusia. Peningkatan produksi pengelolaan sumberdaya alam. Domestik (PALD) hingga Maret
limbah baik yang berasal dari Pengolahan limbah 2017.
sektor pertambangan, pertanian merupakan upaya “Selama ini pengolahan air
maupun perkotaan atau merencanakan, melaksanakan, bersih dari bahan limbah tinja
rumah tangga harus dikelola memantau, dan mengevaluasi ini kami peroleh dari sekitar
ekstra hati-hati sehingga pendayagunaan limbah, 2.000 rumah tangga yang
tidak menimbulkan dampak serta pengendalian dampak menjadi pelanggan kami,” kata
lingkungan. yang ditimbulkannya. Upaya Kepala Unit Pelaksana Teknis
Berkaitan dengan hal pengelolaan limbah tidak Dinas PALD Kota Bekasi, Andrea
tersebut, meningkatnya mudah dan memerlukan Sucipto di Bekasi kepada
42
FOTO: UPTD PALD BEKASI
43
FOTO: UPTD PALD BEKASI
44
Aplikasi L2T2 menawarkan fitur
informasi, yang berisi mengenai melakukan pemesanan melalui
informasi seputar UPTD PALD aplikasi.
Konsumen tak perlu
Kota Bekasi. Kemudian daftar mengkhawatirkan pelayanan
pelanggan, pilihan untuk operator yang datang karena
layanan penyedotan, mitra UPTD PALD telah memastikan
rekanannya dapat bekerja
swasta, tracking, dan informasi sesuai standar yang ditetapkan.
komunikasi aplikasi tersebut. Demikian pula tarifnya mengacu
pada Peraturan Daerah nomor
9 tahun 2012 tentang Retribusi
Daerah.
Konsumen swasta, toko,
layanan sedot tinja berbasis Mudah Diunduh di rumah sakit, dan usaha lainnya
aplikasi online ini terbilang Smartphone dibebani tarif Rp 150.000, rumah
cukup cepat dibandingkan Jika dilihat di laman Play real estate Rp 100.000, rumah
dengan kota besar lain. Store Android, aplikasi L2T2 menengah Rp 70.000, rumah
“Jika dibandingkan dengan sendiri merupakan layanan dari tinggal lain Rp 50.000, serta
daerah lain yang baru bisa UPTD PALD Kota Bekasi berbasis asrama, kantor pemerintah,
melayani konsumen sebanyak mobile untuk memudahkan lembaga pendidikan juga sosial
itu dalam tiga sampai empat masyarakat mendapatkan sebesar Rp 75.000.
tahun, tentu capaian kami pelayanan lumpur secara “Semua ongkos sedot yang
merupakan sebuah prestasi,” terjadwal, dengan harga dibayarkan konsumen langsung
kata Andrea. terjangkau dan transparan. masuk ke kas pemerintah
Sebelum dioperasikannya Dengan kapasitas data yang daerah, sehingga segala
aplikasi tersebut, pelayanan hanya 5,56 MB, maka aplikasi sesuatunya lebih transparan,”
sedot tinja masih dilakukan ini sangat mudah didapat kata Andrea.
secara manual. Para pengusaha oleh masyarakat di sekitar Kebijakan Pemkot Bekasi
sedot tinja secara masif Kota Bekasi. Tercatat, hingga melalui aplikasi tersebut
menyebar stiker-stiker jasa kini aplikasi yang diproduksi disambut baik warga. Dwi
layanannya ke lingkungan oleh Lintas Data Mobile dan Yulianto salah satunya. Warga
perumahan dan permukiman dsukarman@gmail.com ini Kompek Jatibening Permai,
hingga menciptakan sudah diunduh oleh lebih dari Jatibening, Pondok Gede, Kota
kesemrawutan. 500 pengguna smartphone Bekasi ini mengemukakan,
Namun dengan Android. dengan adanya aplikasi tersebut
pengoperasian L2T2, cara-cara Aplikasi L2T2 menawarkan biaya penyedotan tinja menjadi
promosi demikian tidak perlu fitur informasi, yang berisi lebih murah.
lagi dilakukan, sebab konsumen mengenai informasi seputar Biasanya, ia membayar Rp
yang membutuhkan layanan UPTD PALD Kota Bekasi. 450.000 sekali sedot septic tank
sedot tinja cukup melakukan Kemudian daftar pelanggan, mengggunakan jasa sedot
pemesanan melalui aplikasi. pilihan untuk layanan tinja swasta. Dengan adanya
“Nanti admin yang akan penyedotan, mitra swasta, aplikasi layanan ini, biayanya
mendelegasikan pemesanan tracking, dan informasi jauh di bawah itu. Hanya saja
kepada operator swasta yang komunikasi aplikasi tersebut. katanya, informasi ini belum
sudah bekerja sama dengan Warga yang membutuhkan memasyarakat.
kami,” katanya. layanan sedot tinja cukup n ERizky Bagus Zuhair
45
LIFESTYLE
Sekolah
merupakan
lembaga
pendidikan
yang perlu
memperhatikan
semua hal.
Tidak hanya
materi pelajaran
sekolah, namun
juga perilaku
dan kesehatan.
Maka pendidikan
sanitasi pun perlu
mendapatkan
perhatian
penting, karena
ini menyangkut
hal yang paling
mendasar.
Ajarkan Siswa
Hidup Sehat Sejak Dini
46
FOTO: YAYASAN RUMSRAM
F
aktor lingkungan sanitasi. Sanitasi sekolah mencakup perilaku siswa
sekolah dapat mencakup beberapa hal. Mulai seperti tidak buang sampah
mempengaruhi proses dari kelengkapan infrastruktur sembarangan, tidak pipis
belajar mengajar, sekolah seperti keberadaan WC sembarang, tidak buang air
juga kesehatan warga yang cukup baik untuk para besar sembarang dan perilaku
sekolah. Kondisi dari komponen siswa, tempat sampah, hingga sehat lainnya.
lingkungan sekolah tertentu sarana kebersihan lainnya. Tanpa akses ke toilet,
dapat menyebabkan timbulnya Selain masalah infrastruktur orang-orang termasuk para
masalah kesehatan. Terutama sekolah, sanitasi sekolah juga murid terpaksa buang air
47
FOTO: FLICKR/SEHAT NEGERIKU
besar di tempat terbuka. Hal adalah tempat siswa belajar
itu membuat mereka terpapar tentang banyak hal. Tidak hanya
risiko konstan penyakit yang pelajaran di sekolah, namun
dapat dicegah seperti diare
Toilet atau juga belajar tentang kehidupan,
dan kolera, disentri, radang WC termasuk termasuk di dalamnya adalah
paru-paru, cacing usus, dan tempat belajar tentang kesehatan.
malnutrisi. Penyakit diare saja Sehingga semua kebutuhan
adalah penyebab terbesar kedua
cuci tangan dan sarana yang terkait dengan
kematian pada anak-anak di merupakan pendidikan kesehatan dan
bawah usia lima tahun secara sarana lingkungan perlu mendapatkan
global. perhatian.
Untuk itu, pengenalan
penting untuk Menurut Zaki, keberadaan
sanitasi yang dimulai dari menciptakan sarana kesehatan ini sangat
sekolah dapat menjadi salah kesadaran terkait dengan perilaku mereka
satu pendekatan efektif dalam sehari-hari. Ia mencontohkan,
menjamin keberlangsungan
anak agar toilet atau WC termasuk tempat
praktik sanitasi ke depannya. tidak buang air cuci tangan merupakan sarana
Sanitasi, ketersediaan air sembarangan penting untuk menciptakan
bersih, dan kebersihan kesadaran anak agar tidak
lingkungan menjadi aspek
(BABS). buang air sembarangan (BABS).
penting yang tidak terlepas Keberadaan Keberadaan sarana itu juga
dari kebutuhan dasar siswa di sarana itu bisa membuat siswa sadar akan
sekolah. Sayangnya, hingga pentingnya hidup sehat melalui
saat ini masih banyak sekolah,
juga bisa banyak cara, termasuk cuci
khususnya di tingkat SD yang membuat siswa tangan yang benar.
belum memiliki jamban atau sadar akan “Sekolah-sekolah itu adalah
toilet yang layak. tempat pendidikan bagi anak-
Pentingnya sanitasi sekolah
pentingnya anak. Sangat ironis misalnya
ini misalnya diakui oleh Bupati hidup sehat. jika di sekolah tidak ada WC,
Tangerang, Banten, Ahmed Zaki padahal sarana ini adalah
Iskandar. Menurutnya sekolah menjadi tempat bagi mereka
48
untuk mendapatkan pendidikan tersisa 10 %, itupun yang 10 %
dasar tentang kesehatan tubuh,” adalah SD yang luas tanahnya
ujar Zaki saat audiensi dengan sudah tidak memungkinkan lagi.
Sekolah-
Aliansi Kabupaten/Kota Peduli Kecuali kita beli tanah sekitarnya sekolah itu
Sanitasi (Akkopsi) di Tangerang dan kita lebarkan halamannya,” adalah tempat
pada 19 September 2017 lalu. tambah Zaki. pendidikan
Sehingga menurut Zaki, Tantangannya saat ini
keberadaan WC di sekolah harus menurut Zaki adalah pada
bagi anak-
menjadi perhatian pemerintah pemeliharaan yang ada. anak. Sangat
di samping ruang kelasnya Ia menyebut, program ironis misalnya
sendiri. Bupati yang menjabat pemeliharaan belum berjalan
jika di sekolah
sejak 2013 lalu ini mengaku sempurna. Hanya sekitar 70 %
selama ini telah memberikan yang terpelihara dengan baik, tidak ada
perhatian penting pada sarana sementara sisanya sebanyak WC, padahal
sanitasi sekolah. Bahkan 30% belum. Zaki menyebut jika sarana ini
menurut Zaki, sanitasi sekolah nantinya Kabupaten Tangerang
adalah menjadi
yang ia singkat Sanitek, menjadi ditunjuk menjadi role model
salah satu dari 25 program sanitasi sekolah, dia berharap tempat bagi
unggulan dalam RPJMD hal itu terjadi setelah program mereka untuk
Tangerang tahun 2013-2018. pemeliharaan juga berjalan mendapatkan
Program ini menyiapkan WC dan dengan baik.
tempat cuci tangan mulai dari Zaki menyebut program
pendidikan
SD hingga SMA. pemeliharaan ini tidak hanya dasar tentang
“Alhamdulillah sampai tahun menjadi tantangan di sekolah, kesehatan
2017 pembangunan sanitasi namun juga di masyarakat tubuh.
sekolah di kota hampir 90% dan pada umumnya. Masih banyak
FOTO: BAPPENAS
49
masyarakat yang belum
memperhatikan masalah
pemeliharaan. Apalagi dalam
proses pemeliharaan ini
memerlukan biaya. Walaupun Secara keseluruhan rasio toilet dengan
kecil, namun masyarakat siswa di semua jenjang pendidikan
enggan untuk mengeluarkan
biaya.
(SD, PLB, SMP, SMK) sebesar 1:117. Itu
Ia mencontohkan, artinya, satu toilet dipakai oleh 117
pemeliharaan misalnya siswa
membutuhkan sabun dan alat
pembersih lantai agar tetap
bersih. Ketika masyarakat
diminta untuk memperhatikan
tersebut, mereka ada yang itu dengan baik, di antaranya Iskandar. Bupati Tangerang
beralih mencari yang gratis dengan meminta bantuan ini didapuk menjadi pemateri
di antaranya kembali BABS di mereka untuk membuat desain dalam forum tersebut dan
ILUSTRASI: HENKI
sungai, tempat lapang dan septic tank yang cocok dan mempresentasikan program
lainnya. ramah lingkungan. Sanitasi Sekolah kepada para
Zaki menyampaikan, dalam Selama ini memang peserta Forum Pertukaran
menjalankan program sanitasi program Sanitasi Sekolah Pembelajaran Internasional yang
sekolah ini ia mendapatkan Kabupaten Tangerang menuai berasal dari 18 negara.
dukungan United Nations pujian. Seperti dalam Forum Pentingnya sanitasi sekolah
Children’s Fund (UNICEF) Pertukaran Pembelajaran juga diakui oleh Pemerintah
dan Indonesian Urban Water Internasional Tahun 2016 yang Kota Banjarmasin, Kalimantan
and Sanitation Hygiene - diselenggarakan Kemendikbud. Selatan. Menurut Kepala Dinas
Penyehatan Lingkungan Apresiasi diberikan kepada Pendidikan Kota Banjarmasin,
untuk Semua (IUWASH PLUS). Kabupaten Tangerang terutama Totok Agus Daryanto saat
Ia memanfaatkan kerjasama sang Bupati Ahmed Zaki ini kendala sanitasi banyak
50
dihadapi sekolah. Meski
demikian, pihaknya berupaya Berdasarkan Peraturan
untuk melakukan perbaikan
sanitasi sekolah. Menteri Pendidikan
Perbaikan sanitasi tersebut Nasional nomor 24/2007
berupa rehabilitasi maupun
pembangunan infrastruktur mensyaratkan, untuk SD
sanitasi baru untuk sekolah.
Tahun ini tercatat ada 30 paket
rasio satu toilet untuk 60
perbaikan sanitasi. Karena siswa laki-laki dan satu toilet
anggaran yang terbatas,
besarannya berbeda. Untuk
untuk 50 siswa perempuan.
rehab berkisar hingga Rp80 juta
sedangkan untuk pembuatan
baru anggarannya Rp130 juta.
“Program perbaikan sanitasi
ini rutin dilakukan setiap diselenggarakan untuk jumlah WC belum sesuai dengan
tahun. Tidak hanya sanitasi meningkatkan kesadaran dan jumlah siswa yang ada.
saja. Pagar sekolah juga kami komitmen dalam mengatasi Saat ini memang
lakukan perbaikannya. Untuk permasalahan air, sanitasi dan berdasarkan data pokok
tahun ini anggaran perbaikan perilaku hidup bersih dan pendidikan TA 2016/2017
sanitasi, peninggian halaman sehat di sekolah. Dalam forum (semester ganjil) rasio toilet di
sekolah, dan pembuatan pagar tersebut UNICEF mendorong SD se-Indonesia sebesar 1:101
dianggarkan Rp15 miliar,” ujar kesadaran untuk menyediakan yang artinya satu toilet untuk
Totok kepada para wartawan sanitasi yang bersih dan sehat di 101 siswa. Angka ini masih lebih
pada 21 Agustus 2017 lalu. sekolah secara berkelanjutan. besar dibanding SMP (1:133)
Saat ini sejumlah lembaga Saat ini kontribusi UNICEF dan SMA (1:175). Sementara
memberikan perhatian misalnya terlihat di beberapa rasio jamban di Pendidikan Luar
penting pada masalah daerah seperti Kabupaten Biasa (PLB) jauh lebih besar yaitu
sanitasi, salah satunya adalah Tangerang, Kabupaten Alor, 1:36. Secara keseluruhan rata-
UNICEF yang memberikan dan Kabupaten Barru. Menurut rata rasio toilet dengan siswa di
bantuan kemanusiaan dan Aisyah Aga Ima, Fasilitator WASH semua jenjang pendidikan (SD,
perkembangan kesejahteraan UNICEF di Kabupaten Alor, PLB, SMP, SMK) sebesar 1:117.
jangka panjang kepada pemerintah setempat saat ini Itu artinya satu toilet untuk 117
anak-anak dan ibunya di sedang memberikan perhatian siswa.
negara-negara berkembang. besar pada masalah sanitasi Angka ini jauh lebih kecil
Di Indonesia, UNICEF sekolah. Hal ini terlihat dengan dibanding rasio ideal yang
menggandeng Kementerian masuknya hal tersebut dalam diamanatkan dalam Peraturan
Pendidikan dan Kebudayaan Strategi Sanitasi Kabupaten Menteri Pendidikan Nasional
untuk menyelenggarakan (SSK) yang sedang direvisi. nomor 24/2007 yaitu untuk
International Learning Exchange Menurutnya, saat ini toilet SD yang seharusnya
(ILE) on Water, Sanitation and ketersediaan fasilitas sanitasi 1/60 untuk siswa laki-laki
Hygiene in School atau forum di sekolah di Alor memang dan 1/50 siswa perempuan.
pertukaran pembelajaran masih belum bagus. Banyak Sementara rasio toilet SMP, SMA,
internasional tentang sanitasi sekolah yang tidak mempunyai SMK seharusnya 1/40 untuk
sekolah. fasilitas yang memadai untuk siswa laki-laki, dan 1/30 siswa
Forum yang digelar kebutuhan sanitasi siswa selama perempuan.
pada tahun 2016 silam ini belajar. Ia mencontohkan, rasio n Erizky Bagus Zuhair
51
KSAN 2017
Kerja Bersama
FOTO-FOTO: SANITASI.OR.ID
52
53
KILAS
FOTO: BAPPENAS.GO.ID
kemajuan umat saat ini sangat disadari oleh
sejumlah lembaga Islam. Hal ini terlihat pada
kepedualian Majelis Ulama Indonesia (MUI),
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), dan Badan
Wakaf Indonesia (BWI) untuk ikut membiayai
pembangunan sanitasi.
Komitmen itu terlihat pada penandatanganan
nota kesepahaman antara Kementerian
Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas
dengan MUI, Baznas dan BWI tentang sinergi Selasa (10/1). Menteri Bambang Brodjonegoro
pendayagunaan harta wakaf, zakat, infak, sedekah, mengapresiasi inisiatif tiga lembaga umat Islam
dan dana sosial keagamaan lainnya untuk ini dalam bersinergi menyediakan kebutuhan
penyediaan layanan air minum dan sanitasi untuk dasar di Indonesia. Tanpa ketersediaan air minum
masyarakat. dan sanitasi, sulit untuk menciptakan masyarakat
Nota kesepahaman ini ditandatangani sehat. Kesulitan akses air minum ini menyebabkan
langsung oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas banyak anak mengalami stunting (pendek, kurang
Bambang Brodjonegoro, KH Muhyiddin Junaidi gizi). Untuk itu perlu mencegah stunting melalui
(Ketua MUI), Bambang Sudibyo (Ketua Baznas), penyediaan akses luas terhadap air minum dan
dan Slamet Riyanto (Ketua BWI) di Jakarta, sanitasi. n Islahuddin
FOTO: WAPRESRI.GO.ID
(HPSN) di Kota Surabaya dilakukan dengan
berbagai kegiatan. Di antaranya adalah bersih-
bersih pantai Kenjeran oleh ribuan pelajar dan
masyarakat.
Pantai Kenjeran memang menjadi lokasi
utama peringatan HPSN dan dihadiri langsung
oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla pada 28 Februari
2017. Dalam kesempatan tersebut, Wakil Presiden
mengingatkan kembali tentang peristiwa longsor
yang terjadi 21 Februari 2005 silam di tempat
menggantungkan upaya kepada petugas
pembuangan akhir (TPA) sampah Leuwigajah,
kebersihan dan pemulung. Masyarakat perlu
Jawa Barat. Dia ingin peristiwa itu bisa menjadi
mengambil tanggungjawab menjaga kebersihan
pelajaran berharga mengenai pengelolaan
mulai dari diri sendiri, mulai dari rumah sendiri,
sampah yang baik dan sesuai aturan.
dan mulai saat ini,” kata Siti Nurbaya Bakar kala itu.
Dalam kesempatan itu juga hadir Menteri
Bagi Surabaya, Peringatan HP SN di kota itu
Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang berharap
bisa menjadi momentum untuk mewujudkan
masyarakat bisa melakukan penanganan sampah
usahanya menjadi kota bebas sampah pada 2020.
mulai dari rumah sendiri. Masyarakat menurutnya
Selama ini Surabaya setiap hari menghasilkan
adalah kunci keberhasilan pengelolaan sampah.
sekitar 1.500 ton sampah, yang sebagian besar
“Pengelolaan sampah pada titik-titik
dibuang ke tempat pembuangan akhir sampah.
sumbernya menjadi sangat penting untuk
Upaya pengurangan volume sampah terus
mengurangi beban pengelolaan pada bagian
dilakukan melalui program gerakan mengolah
hilir. Pengelolaan sampah melalui perubahan
perilaku menjadi penting, tidak hanya sekadar sampah mandiri. n Islahuddin
54
Rakornas STBM 2017 Usung Tema ‘Kolaborasi Aksi’
Kementerian Kesehatan menggelar acara Rapat
MARET
Ibu Risma Peringati Hari Air di Kalimas
Peringatan Hari Air Sedunia yang jatuh pada 22
55
APRIL
Groundbreaking Rusunami, Presiden Joko Widodo
Berkomitmen Perbanyak Rumah Murah
Pemerintah Indonesia mempunyai komitmen
FOTO: SETKAB.GO.ID
besar untuk mewujudkan tersedianya perumahan
dengan harga terjangkau bagi semua rakyat
Indonesia. Diantaranya dengan memperbanyak
rumah bersubsidi dan pembangunan rumah
susun sederhana milik (Rusunami).
Pada 27 April lalu, Presiden Joko
Widodo melakukan peletakan batu pertama
(groundbreaking) Rusunami Masyarakat
Berpenghasilan Rendah (MBR) di Serpong,
Tangerang Selatan. “Saya akan terus mendorong
instansi-instansi terkait untuk menghadirkan
lebih banyak perumahan rakyat seperti ini,” ujar hingga Rp 9,7 triliun untuk subsidi bunga, Rp
Presiden Jokowi sebagaimana dilansir dari Kantor 3,7 triliun untuk subsidi selisih bunga, dan Rp
Berita Antara (27/4). 1,2 triliun untuk subsidi uang muka. Jadi, begitu
Sementara itu Menteri PUPR Basuki banyak fasilitas yang diberikan pemerintah untuk
Hadimuljono telah siap bekerja sama dengan mendukung rumah murah.
berbagai instansi, baik BUMN maupun Komitmen Presiden Jokowi juga terlihat saat
pemerintah, untuk menghadirkan tempat meresmikan rumah bersubsidi di di Villa Kencana
tinggal yang terjangkau, layak huni dan strategis. Cikarang, Bekasi, Jawa Barat pada 4 Mei lalu.
Menurutnya, pemerintah menyediakan subsidi n Islahuddin
MEI
Kemenkes Dukung TNI Wujudkan 1 Juta Jamban
Tentara Nasional Indonesia (TNI) selama ini tidak
56
JULI
Sharing Keberhasilan di Lokakarya Pertukaran
Pembelajaran STBM
Pemerintah Provinsi Lampung bekerja sama
AGUSTUS
Gandeng Sejumlah Pihak, Minahasa Utara Bangun
Fasilitas Pamsimas
FOTO: MINAHASA UTARA PI.GO.ID
Air minum merupakan kebutuhan utama bagi
kehidupan masyarakat. Tidak heran jika semua
daerah berusaha mewujudkan pembangunan
sistem penyediaan air minum (SPAM).
Di Kabupaten Minahasa Utara misalnya,
untuk penyediaan air bagi semua masyarakat,
pemerintah pusat melalui Direktur SPAM
Muhammad Sundoro mengandeng PT. Meares
Soputan Mining (PT. MSM) untuk melakukan
Penandatanganan Perjanjian Kerjasama
Penyelenggaraan SPAM pada Selasa 28 Agustus di
Jakarta. untuk mencapai target 100 persen akses aman
Sebagaimana dilansir dari ciptakarya.pu.go. air. Pemerintah setempat juga terus membina
id, kerjasama ini diharapkan pembangunan lembaga pengelola pedesaan di 10 desa sasaran
fisik program CSR di Kabupaten Minahasa Utara melalui Penyediaan Air Minum dan Sanitasi
dapat segera dimulai oleh PT. MSM, dan dapat Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) yaitu Desa
diselesaikan sesuai jadwal yang direncanakan. Winuri, Desa Maen, Desa Wineru, Desa Marinsow,
Saat ini Pemerintah Daerah Kabupaten Desa Pulisan, Desa Kalinaun, Desa Rinondoran,
Minahasa Utara diharapkan dapat Desa Pinenek, Desa Kinunang, Desa Resetlement.
mengembangkan pelayanan air minum perdesaan n Islahuddin
57
RESENSI
58
Menjaga Kota agar Layak Diwariskan
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau yang
selama ini familiar dengan sebutan Sustainable
Development Goals (SDGs) 2030 telah disepakati
oleh banyak negara, termasuk Indonesia. Hal lain
yang telah disepakati bersama adalah Agenda
Baru Perkotaan (New Urban Agenda/NUA)
2036. Komitmen negara-negara dunia tentang
dua agenda di atas kembali ditegaskan dalam
Konferensi Habitat III di Quito, Ekuador pada 17-20
Oktober 2016 lalu.
Komitmen pada SDGs 2030 dan NUA 2036 ini
penting untuk merespon fenomena pemanasan
global, perubahan iklim, dan degradasi kualitas
lingkungan hidup. Terwujudnya komitmen itu
harus terlihat pada terbentuknya kota layak
huni secara terpadu dan berkelanjutan, serta
melibatkan multi-pemangku kepentingan
berbasis kemitraan.
Buku ini merangkum semua langkah nyata
yang diperlukan untuk Aksi Baru Perkotaan
Indonesia (Indonesia New Urban Action/INUAct).
Buku yang mempunyai tebal 279 halaman ini
selain menyajikan sejumlah langkah nyata yang
bisa dilakukan untuk kota, juga dituliskan dengan
bahasa yang mudah dibaca. Banyak gambar
yang tersaji secara menarik, sehingga membuat Judul : Mewariskan Kota Layak Huni
pembaca betah dan semakin mudah memahami Penyusun : Nirwono Joga
pesan yang ingin disampaikan dalam buku. Penerbit : Gramedia Media Pustaka dan
Sementara itu sang penulis Nirwono Joga Kemitraan Pustaka, 2017
yang tak lain adalah Koordinator Kemitraan Kota Halaman : 279 + xxix
Hijau yang dalam berbagai kesempatan juga aktif
menjelaskan tentang pentingnya buku ini bagi berpaku pada kemajuan pembangunan fisik,
masyarakat, khususnya pemerhati lingkungan karena inilah tujuan sebuah perencanaan.
dan stakeholder yang mempunyai peran strategis Dalam hal ini, menurutnya, pemerintah
dalam mewujudkan Kota Layak Huni. mempunyai peran yang penting guna
Dalam sebuah resensi di sebuah media memastikan dan menjamin terwujudnya
nasional misalnya, Joga menyebutkan, ada kesejahteraan warga, menjadi penengah
beberapa langkah yang harus dilakukan dalam konflik yang mudah terjadi oleh permasalahan
menghadapi sejumlah permasalahan perkotaan pertanahan dan menjaga keadilan, karena kota
seperti masalah tata ruang (kampung kumuh, memiliki banyak ‘barang publik’, serta untuk
penggusuran, kemacetan lalu-lintas), lingkungan mencegah kegagalan pasar.
hidup (banjir, rob, pencemaran udara), dan sosial Apa yang ditulis Joga dalam buku ini
budaya (kriminalitas, penyakit lingkungan). bukanlah suatu yang autopis dan tidak bisa
Beberapa langkah itu di antaranya dilakukan. Sehingga sejumlah solusi yang ia
menerapkan rencana pembangunan yang paparkan di dalamnya bisa menjadi alternatif bagi
diwujudkan dalam mekanisme perencanaan pembangunan kota.
pertanahan dan perencanaan proyek Satu lagi yang ditekankan Joga dalam buku ini,
pembangunan dalam suatu kesatuan mekanisme yaitu sinergi dan kerjasama semua pihak. Tanpa
terpadu. Ia juga menekankan tentang pentingnya hal ini, pembangunan yang dilakukan akan sulit
pembangunan sosial dan ekonomi, tidak hanya terwujud. n Islahuddin
59
FOTO: ANTARAFOTO/M AGUNG RAJASA
60