Anda di halaman 1dari 4

FMEA

(FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS)


UNIT LABORATORIUM

I. Unit kerja:

Laboratorium

II. Tim FMEA:

Ketua Tim FMEA dr. Dimas Bangkit Irawan


Anggota 1. Rieza Ali Husein, A. Md.
2. Friska Nuris Shobah

III. Peran masing-masing ketua dan anggota

Tim FMEA Peran


Ketua 1. Memimpin kegiatan analisis resiko

Anggota 1. Mengkaji suatu prosedur secara rinci dan mengenali adanya


kegagalan/kesalahan pada suatu prosedur, melakukan
penilaian terhadap tiap model kesalahan/kegagalan,dengan
mencari penyebab terjadinya,mengenali akibat dari
kegagalan/kesalahan dan mencari solusi dengan melakukan
perubahan disain/prosedur dalam pelayanan laboratorium.
2. Melakukan pencatatan dan pendokumentasian hasil FMEA

IV. Alur proses yang sekarang: (Pada saat dilakukan FMEA)


Petugas menerima blangko
pemeriksaan dari Poli

Petugas melayani pasien sesuai


jenis pemeriksaan sesuai
dengan permintaan

Petugas mecatat data pasien


yang diperlukan dibuku
register laborat

Petugas mempersiapkan alat


dan bahan yang akan digunakan
untuk pemeriksaan sesuai yang
diminta

Petugas mempersilahkan
pasien duduk

Petugas menjelaskan kepada


pasien tentang sampel yang
akan diambil dan diperiksa

Petugas mengambil sampel dan


melakukan pemeriksaan

Petugas mencatat hasil Px di


buku register lab

Petugas memberikan hasil


pemeriksaan kepada pasien

VI. Identifikasi Failure modes:

Tahapan kegiatan pada alur Failure modes


No proses

1 Pra Analitik: 1. Salah Identikasi

1. Penerimaan blangko 2. Salah permintaan pemeriksaan


pemeriksaan
3. Salah identifikasi
2. Petugas memanggil pasien
untuk identifikasi 4. Pasien menolak pengambilan sampel

5. Pasien salah tanda tangan


3. Pelabelan
6. Salah label
4. Pengambilan sampel
7. Salah sampel
2 Analitik :
6. Pemeriksaan 8. Salah Pemeriksaan

7. Validasi 9. Salah Pembacaan

3 Paska Analitik:
8. Pencatatan 10. Salah Pencatatan

9. Pemanggilan 11. Salah orang


VIII. Menetapkan cut off point dengan diagram Pareto:

Modus kegagalan/kesalahn RPN Kumulatif Persentase Keterangan


Kumulatif
Salah identifikasi (penerimaan 128 128 30,19 %
blangko)
Salah pencatatan 112 240 56,60 %
Salah identifikasi (petugas 64 304 71,70 %
memanggil pasien)
Salah permintaan pemeriksaan 40 344 81,13 % Cutt off point
Salah orang 16 360 84,9 %
Salah pembacaan 14 374 88,2 %
Salah sampel 14 388 91,81 %
Salah label 14 402 94,81 %
Salah pemeriksaan 10 412 97,17 %
Pasien menolak pemeriksaan 8 420 99,06 %

Berdasarkan perhitungan RPN dan perhitungan dengan menggunakan cut off point,
didapatkan 4 modus kegagalan yang harus ditindak lanjuti sesuai dengan solusi yaitu :
1. Salah identifikasi (penerimaan blangko)
2. Salah Pencatatan
3. Salah identifikasi (Petugas memanggil pasien)
4. Salah permintaan pemeriksaan

X. Pelaksanaan:

No Kegiatan Waktu Hasil Keterangan


Pelaksanaan
1 Perbaikan SOP alur 9 Juni 2018 SOP alur
pelayanan laboratorium pelayanan lab
yang baru
2 Dilakukan sosialisasi 11 Juni 2018 Belum
SOP alur pelayanan dilakukan
laboratorium yang baru evaluasi

Anda mungkin juga menyukai