Anda di halaman 1dari 15

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Pustaka


Berikut merupakan salah satu review dari penelitian sebelumnya diantaranya
adalah Alat Penghitung Volume Bensin Dalam Reservoir SPBU Dengan Sensor
Ultrasonik Berbasis Mikrokontroller Atmega16[1]
Penelitian ini merupakan sistem yang murni elektronik yaitu dengan
memanfaatkan sensor ultrasonik untuk mengukur ketinggian volume bensin dalam
reservoir atau tanki SPBU. Cara kerja dari sistem ini menggunakan sensor
ultrasonik sebagai pengukur level bensin dalam reservoir, selanjutnya hasil dari
pengukuran level bensin di jadikan input untuk kemudian di baca oleh
mikrokontroller atmega16 yang berfungsi untuk memproses data dan
menghasilkan keluaran untuk di tampilkan pada display LCD. Media pemantul
gelombang sensor ultrasonik ini menggunakan bensin.

Tabel 2.1 Perbandingan penelitian sebelumnya dan penelitian sekarang

Penelitian sebelumnya Penelitian selanjutnya

Type Sensor Ultrasonik SRF04 Ultrasonik HC-SR04 dan


Water Flow sensor
Type Atmega 16 Arduino Uno R3
mikrokontroller
Media pantul Bensin Bensin
Bahasa Bascom AVR Bahasa C , PHP
Pemrograman
Hasil Output LCD LCD , Buzzer dan
Interface Android
Monitoring Tidak ada Sistem Telemetri

2.2 Pengertian Silinder (Tabung)


Silinder atau tabung adalah bangun tiga dimensi beraturan yang berbentuk
batang dengan penampang berbentuk lingkaran dan memiliki ketinggian tertentu[7]

5
6

2.2.1 Radius, Diameter, dan Tinggi Sebuah Silinder


Dimensi sebuah silinder atau tabung dinyatakan dengan besaran radius atau
diameter penampang tabung dan tinggi tabung. Diameter sebuah tabung bisa jadi
lebih pendek, sama atau lebih panjang dari tinggi tabung. Jika dimensi tinggi
silinder jauh lebih besar dari diameternya, dimensi tinggi ini kadang disebut
panjang silinder misalnya pada batang besi. Jika dimensi tinggi silinder jauh lebih
kecil dari diameternya, dimensi tinggi ini kadang disebut sebagai tebal silinder
misalnya pada keping koin. Radius silinder sering disebut juga sebagai jari-jari
silinder[7].

2.2.2 Rumus Menghitung Volume Silinder


Untuk menghitung volume atau isi sebuah silinder, maka harus diketahui
dimensi radius atau diameter (dimana diameter=2x radius) dan tinggi silinder
tersebut. Rumus untuk menghitung volume silinder adalah sebagai berikut:
volume = pi x radius x radius x tinggi

Gambar 2.1 Rumus Volume Tabung


(Sumber: Ukurandansatuan.com, 2016)

Dimana pi=22/7, rumus ini seringkali ditulis secara lebih disingkat sebagai
V = pi x r x r x t. Volume sebuah silinder pada dasarnya adalah luas lingkaran
penampang tabung dikalikan dengan tinggi tabung. Pada rumus tersebut pi x r x r
adalah luas lingkaran penampang silinder. Perlu diperhatikan bahwa dalam
menghitung volume sebuah silinder menggunakan rumus di atas, dimensi radius
(atau diameter) dan tingginya harus dalam satuan yang sama. Satuan volume
7

adalah satuan panjang kubik misalnya millimeter kubik (mm3), centimeter kubik
(cm3) , meter kubik (m3), dan lain sebagainya[7].

2.2.3 Pengertian Reservoir SPBU


Reservoir (Tangki Pendam) adalah tempat penyimpan bahan bakar disetiap
SPBU yang umumnya berupa bak yang berada dibawah permukaan tanah[2].
Pengukuran bahan bakar yang dilakukan dibeberapa SPBU saat ini kurang efisien,
hal ini dikarenakan pengukuran kapasitas ketersediaan bahan bakar dalam
reservoir SPBU dilakukan secara manual yaitu dengan mencelupkan galah ukur
ke dalam tangki. Maka pengukuran dengan menggunakan sensor ultrasonik ini
merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan dalam proses pengukuran
kapasitas tangki.

Gambar 2.2 Desain reservoir SPBU Pertamina


( Sumber: CV. Sinar Baru Perkasa, 2012)

Gambar 2.3 Bentuk Fisik Reservoir SPBU Pertamina


( Sumber: CV. Surya Teknik Konstruksi, 2012)
8

2.3 Sensor Ultrasonik


Sensor Ultrasonik adalah alat elektronika yang kemampuannya bisa
mengubah dari energi listrik menjadi energi mekanik dalam bentuk
gelombang suara ultrasonic[1]. Sensor ini terdiri dari rangkaian pemancar
Ultrasonik yang dinamakan transmiter dan penerima ultrasonik yang disebut
receiver. Alat ini digunakan untuk mengukur gelombang ultrasonic. Gelombang
ultrasonic adalah gelombang mekanik yang memiliki ciri-ciri longitudinal dan
biasanya memiliki frekuensi di atas 20 Khz. Gelombong utrasonik dapat
merambat melalui zat padat, cair maupun gas. Gelombang ultrasonic adalah
gelombang rambatan energi dan momentum mekanik sehingga merambat melalui
ketiga element tersebut sebagai interaksi dengan molekul dan sifat enersia
medium yang dilaluinya[1].

transmitt receiver

Gambar 2.4 sensor ultrasonik


(Sumber: Adi Sanjaya, 2016)

Berikut keterangannya[1] :
- Pin Trig (Triger) _ sebagai pin/kaki untuk memicu (mentrigger) pemancaran
gelombang ultrasonik. Cukup dengan membuat logika “HIGH – LOW” maka
sensor akan memancarkan gelombang ultrasonik.
- Pin Echo _ sebagai pin/kaki untuk mendeteksi ultrasonik, apakah sudah diterima
atau belum. Selama gelombang ultrasonik belum diterima, maka logika pin ECHO
akan “HIGH”. Setelah gelombang ultrasonik diterima maka pin ECHO berlogika
“LOW”.
- Pin Vcc _ sebagai pin koneksi ke power supply + 5 Vdc. Dapat juga
dihubungkan langsung ke pin Vcc mikrokontroler.
- Pin Gnd (Ground) _ adalah pin koneksi ke power supply Ground. Dapat juga
dihubungkan ke pin Gnd mikrokontroler.
9

2.4 Water Flow Sensor


Water Flow sensor adalah sensor yang berfungsi untuk menghitung debit air
yang mengalir yang menggerakan motor dalam satuan Liter[6]. Sensor ini terdiri
dari beberapa bagian antara lain katup plastik, rotor air, dan sensor hall efek.
Motor akan bergerak serta kecepatan akan berubah-ubah sesuai dengan kecepatan
aliran air yang mengalir. Pada sensor hall efek yang terdapat pada sensor ini akan
membaca sinyal tegangan yang berupa pulsa dan mengirim sinyal tersebut ke
mikro kontroler dalam hal ini Arduino Uno dan diolah sebagai data laju akan debit
air yang mengalir.
Prinsip Kerja dari Water flow sensor, air yang mengalir akan melewati
katup dan akan membuat rotor magnet berputar dengan kecepatan tertentu sesuai
dengan tingkat aliran yang mengalir. Medan magnet yang terdapat pada rotor akan
memberikan efek pada sensor efek hall dan itu akan menghasilkan sebuah sinyal
pulsa yang berupa tegangan (Pulse Width Modulator). Output dari pulsa tegangan
memiliki tingkat tegangan yang sama dengan input dengan frekuensi laju aliran
air. Sinyal tersebut dapat diolah menjadi data digital melalui pengendali atau
mikrokontroler.

Spesifikasi[6] :
 Tegangan operasional 5 Vdc
 Minimal arus operasional 15mA
 Flow Rate 130L/min
 Load Capacity 10mA(DC 5V)
 Suhu operasi maksimal 80°
 Suhu dan Tekanan air maksimal 120° dan 2.0MPa
 Kelembaban 35% – 90%RH

Gambar 2.5 Bentuk Fisik Water Flow Sensor


(Sumber : instructables, 2016)
10

2.5 Buzzer
Buzzer Listrik adalah sebuah komponen elektronika yang dapat mengubah
sinyal listrik menjadi getaran suara[1]. Pada umumnya, Buzzer yang merupakan
sebuah perangkat audio ini sering digunakan pada rangkaian anti-maling, Alarm
pada Jam Tangan, Bel Rumah, peringatan mundur pada Truk dan perangkat
peringatan bahaya lainnya. Jenis Buzzer yang sering ditemukan dan digunakan
adalah Buzzer yang berjenis Piezoelectric, hal ini dikarenakan Buzzer
Piezoelectric memiliki berbagai kelebihan seperti lebih murah, relatif lebih ringan
dan lebih mudah dalam menggabungkannya ke Rangkaian Elektronika lainnya.
Buzzer yang termasuk dalam keluarga Transduser ini juga sering disebut dengan
Beeper.
Cara kerja piezoelectric buzzer seperti namanya, Piezoelectric Buzzer
adalah jenis Buzzer yang menggunakan efek Piezoelectric untuk menghasilkan
suara atau bunyinya. Tegangan listrik yang diberikan ke bahan Piezoelectric akan
menyebabkan gerakan mekanis, gerakan tersebut kemudian diubah menjadi suara
atau bunyi yang dapat didengar oleh telinga manusia dengan menggunakan
diafragma dan resonator[1].

Gambar 2.6 Simbol dan Bentuk Fisik dari Buzzer


(Sumber : Teknik Elektronika, 2017)
2.6 LCD Display
LCD (Liquid Crystal Display) adalah modul penampil data yang banyak
digunakan karena tampilannya menarik[1]. LCD yang paling banyak digunakan
saat ini ialah tipe M1632 karena harganya cukup murah. LCD M1632 merupakan
modul LCD dengan tampilan 2×16 (2 baris x 16 kolom) dengan konsumsi daya
rendah. Modul tersebut dilengkapi dengan mikrokontroler yang didesain khusus
untuk mengendalikan LCD.
11

Untuk rangkaian interfacing, LCD tidak banyak memerlukan komponen


pendukung. Hanya diperlukan satu variable resistor untuk memberi tegangan
kontras pada matriks LCD. Untuk menghemat pemakaian kabel jumper agar
terlihat rapi dan tidak memenuhi pin pada mikrokontroller Arduino maka pada
modul LCD bisa di tambahkan modul I2C yang mana hanya membutuhkan 4
kabel jumper dalam rangkaian interface-nya.

Gambar 2.7 LCD Display 16x2


(Sumber : Amazon.in, 2015)
LCD ( Liquid Cristal Display) berfungsi untuk :
 Memastikan data yg kita input valid
 Mengetahui dan Memonitoring hasil suatu proses
 Mendebug program

 Menampilkan pesan. dll

2.7 Arduino
Arduino adalah platform pembuatan prototipe elektronik yang bersifat open-
source hardware yang berdasarkan pada perangkat keras dan perangkat lunak
yang fleksibel dan mudah digunakan[3]. Arduino ditujukan bagi para pelajar atau
mahasiswa, seniman, desainer, dan siapapun yang tertarik dalam menciptakan
objek atau lingkungan yang interaktif.
Arduino pada awalnya dikembangkan di Ivrea, Italia. Nama Arduino adalah
sebuah nama maskulin yang berarti teman yang kuat[3]. Platform Arduino terdiri
dari Arduino board, Shield Arduino, bahasa pemrograman Arduino, dan Arduino
Development Environment. Arduino board biasanya memiliki sebuah chip dasar
mikrokontroler Atmel AVR ATmega8 (berikut urutannya).
Chip mikrokontroler itu sendiri adalah IC (integrated circuit) yang bisa
diprogram menggunakan komputer. Tujuan menanamkan program pada
12

mikrokontroler tersebut adalah agar rangkaian elektronik dapat membaca input,


memproses input tersebut dan kemudian menghasilkan output sesuai yang
diinginkan. Jadi, mikrokontroler disana bertugas sebagai “otak” yang
mengendalikan input, proses dan, output sebuah rangkaian elektronik.
Blok diagram Arduino board yang sudah disederhanakan dapat dilihat pada
Gambar 2.8. Shield adalah sebuah board yang dapat dipasang diatas Arduino
board untuk menambah kemampuan dari Arduino board itu sendiri. Bahasa
pemrograman Arduino adalah bahasa pemrograman yang umum digunakan untuk
membuat perangkat lunak yang ditanamkan pada Arduino board. Bahasa
pemrograman Arduino mirip dengan bahasa pemrograman C++.

Expansion Connectors
USB Serial Port

Arduino I/O Bard

Processor
Power Supply

Expansion Connectors

Gambar 2.8 Blok Diagram Arduino Board


(Sumber: USU Institutional Repository SP-Electrical Engineering)

2.7.1 Arduino uno


Arduino uno adalah Arduino board yang menggunakan mikrokontroler
ATmega328. Arduino uno memiliki 14 pin digital (6 pin dapat digunakan sebagai
output PWM), 6 input analog, sebuah 16 MHz osilator kristal, sebuah koneksi
USB, sebuah konektor sumber tegangan, sebuah header ICSP, dan sebuah tombol
reset[3]. Arduino uno memuat segala hal yang dibutuhkan untuk mendukung
sebuah mikrokontroler dalam mengembangkan sistem.
Hanya dengan menghubungkan Arduino ke sebuah komputer melalui USB
atau memberikan tegangan DC dari baterai atau adaptor AC ke DC sudah dapat
membuatnya bekerja. Arduino uno menggunakan ATmega16U2 yang diprogram
13

sebagai USB-to-serial converter untuk komunikasi serial ke komputer melalui


port USB. Bentuk fisik dari Arduino uno dapat dilihat pada Gambar 2.9.

Adapun data teknis board Arduino uno R3 adalah sebagai berikut[3]:


• Mikrokontroler : ATmega328
• Tegangan Operasi : 5V
• Tegangan Input (recommended) : 7 -12 V
• Tegangan Input (limit) : 6-20 V
• Pin Digital I/O : 14 (6 diantaranya pin PWM)
• Pin Analog input : 6
• Arus DC per pin I/O : 40 mA
• Arus DC untuk pin 3.3 V : 150 mA

Gambar 2.9 Bentuk Fisik Arduino Uno


(Sumber: Generation Robots.com, 2016)

2.7.2 Arduino Development Environment


Arduino Development Environment adalah perangkat lunak yang digunakan
untuk menulis dan meng-compile program untuk Arduino. Arduino Development
Environment juga digunakan untuk meng-upload program yang sudah di-compile ke
memori program Arduino board[3].
Arduino Development Environment terdiri dari editor teks untuk menulis kode
program, sebuah area pesan untuk informasi error atau tidaknya program yang kita
buat, sebuah konsol, sebuah toolbar dengan tombol-tombol untuk fungsi yang umum
dan beberapa menu.
14

Arduino Development Environment terhubung ke Arduino board untuk meng-


upload program dan juga untuk berkomunikasi dengan Arduino board.

Gambar 2.10 Arduino Development Environment

Perangkat lunak yang ditulis menggunakan Arduino Development Environment


disebut sketch. Sketch ditulis pada editor teks. Sketch disimpan dengan file
berekstensi .ino. Area pesan memberikan informasi dan pesan error ketika kita
menyimpan atau membuka sketch. Konsol menampilkan output teks dari Arduino
Development Environment dan juga menampilkan pesan error ketika kita meng-
compile sketch. Pada sudut kanan bawah dari jendela Arduino Development
Environment menunjukkan jenis board dan serial port yang sedang digunakan. Pada
Gambar 2.10 adalah tampilan dari Arduino Development Environment.

2.8 Modul ESP8266


Modul ESP8266 merupakan platform yang sangat murah tetapi benar-benar
efektif untuk digunakan berkomunikasi atau kontrol melalui internet baik
15

digunakan secara standalone (berdiri sendiri) maupun dengan menggunakan


mikrokontroler tambahan dalam hal ini Arduino sebagai pengendalinya[6].
Di pasaran ada beberapa tipe dari keluarga ESP8266 yang beredar,
tetapi yang paling banyak dan mudah dicari di Indonesia yaitu tipe ESP-01, ESP-
07, dan ESP-12. Secara fungsi setiap tipe dari modul ESP hampir sama tetapi
perbedaannya terletak pada pin GPIO (General Purpose Input Output) pada
masing – masing tipe.
Berikut merupakan gambar yang menampilkan beberapa tipe dari keluarga
ESP8266 antara lain :

Gambar 2.11 Keluarga Module ESP8266


(Sumber : Nyebar Ilmu.com, 2016)

Pada tugas akhiri ini akan dibahas tentang modul ESP-01 untuk
memonitoring level reservoir SPBU melalui internet. ESP-01 merupakan modul
yang memungkinkan mengakses mikrokontroler melalui internet. Modul ini
tergolong Stand Alone atau System on Chip yang tidak selalu membutuhkan
mikrokontroler untuk mengontrol Input Ouput yang biasa dilakukan pada Arduino
dikarenakan ESP-01 dapat bertindak sebagai mini komputer, tetapi dengan
kondisi jumlah GPIO yang terbatas[6].
Apabila ESP ingin digabungkan dengan Arduino juga sangat
memungkinkan sekali dimana ESP bertindak sebagai jembatan penghubung
Arduino yang dapat diakses melalui internet dalam hal ini melalui komunikasi
wifi.
16

Gambar 2.12 Bentuk fisik modul ESP8266 tipe ESP-01


(Sumber : Nyebar Ilmu.com, 2016)

Dibawah ini merupakan penjabaran dari Pin-Out dan Spesifikasi dari ESP-01[6]
Pin-Out dari ESP-01
Keterangan :

 GPIO-0 – GPIO-3 : Input Output


 VCC : Tegangan masuk 3.3 Vdc
 GND : Ground
 Reset
 Chip Enable

Spesifikasi dari ESP-01 yaitu

 Besar RAM 96 kB, instruction RAM 64 kB


 32-bit RISC CPU
 External QSPI flash – 512 KiB to 4 MiB
 Tegangan kerja masukan 3.3 Vdc
 Jaringan wifi pada 802.11 b/g/n
 Pada mode 802.11b output power-nya +19.5dBm
 Menggunakan sistem Wi-Fi Direct (P2P), soft-AP
 Power down leakage current of 10uA
 Wake up and transmit packets in < 2ms
17

 Integrated TCP/IP protocol stack


 Standby power consumption of < 1.0mW (DTIM3)
 SDIO 1.1 / 2.0, SPI, UART
 10-bit ADC
 Interface : SPI, I²C
 STBC, 11 MIMO, 21 MIMO
 A-MPDU & A-MSDU aggregation & 0.4ms guard interval

ESP8266 yang terintegrasi dengan Arduino memiliki akses Wi-Fi dengan 3 moda
konfigurasi yang dapat dipilih yaitu[3] :
a. Client melakukan koneksi dengan perangkat Wi-Fi, dengan kondisi nama dan
password client point yang dituju.
b. Access Point dimana ESP8266 dapat menerima akses Wi-Fi dan dari hasil
percobaan, jika sebagai access point hanya bisa menerima 2 koneksi Wi-Fi
secara concurrent.
c. Sebagai Client dan Access Point secara bersamaan

2.9 ThingSpeak
ThingSpeak merupakan open source Internet of Things aplikasi untuk
menyimpan dan mengambil data dari hal-hal yang menggunakan HTTP melalui
Internet atau melalui Local Area Network[3]. Fitur Thingspeak diantaranya
mengumpulkan data dalam chanel privat, mendukung Restful dan MQTT API,
analisis dan visualisasi berbasis MATLAB, mendukung Alert, event scheduling,
integrasi App dan dukungan komunitas global.
Thingspeak dapat bekerja pada perangkat Arduino, Particle Photon dan
Elektron, WiFi modul ESP8266 dan Raspberry Pi. Thingspeak juga mendukung
integrasi pada aplikasi mobile dan web, Twitter, Twillio dan Matlab[8].

Fitur dari Thingspeak :


 Open APIReal-time data collection
 Geolocation data
 Data processing
 Data visualizations
18

 Device status messages


 Plugins

Gambar 2.13 Diagram sistem dari ThingSpeak


(Sumber : Hithope, 2017)

Internet of Things (IOT) menyediakan akses ke berbagai perangkat


embedded dan layanan web. ThingSpeak adalah platform IOT yang
memungkinkan kita untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisis,
memvisualisasikan, dan bertindak atas data dari sensor atau aktuator, seperti
Arduino, Raspberry Pi , BeagleBone Hitam, dan perangkat keras lainnya[8].
Dengan ThingSpeak kita dapat membuat aplikasi sensor-logging, aplikasi
pelacakan lokasi dan lain-lain. ThingSpeak berfungsi sebagai pengumpul data
yang mengumpulkan data dari perangkat node dan juga memungkinkan data
yang akan diambil ke dalam lingkungan perangkat lunak untuk analisis historis
data.
Untuk dapat menggunakan layanan Thingspeak, pengguna harus memiliki
akun Thingspeak terlebih dahulu. Akun Thingspeak dibuat pada halaman
registrasi pada webnya yaitu www.thingspeak.com. Pengiriman data dari nilai
baca sensor dapat diterima oleh Thingspeak dengan minimal jeda pengiriman
data adalah 15 sekon. Sedangkan jika pengguna ingin mengambil data dari
Thingspeak maka pilih menu export data di akun Thingspeak kemudian
download data. Hasil data yang di export memiliki format .csv yang dapat
diakses menggunakan software office seperti Ms.office.
19

Gambar 2.14 Tampilan pada halaman ThingSpeak


(Sumber : ThingSpeak.com, 2018 )
2.10 Virtuino
Aplikasi Virtuino untuk Android adalah aplikasi yang dibuat oleh Ilias
Lamprou. Virtuino memungkinkan setiap orang termasuk orang-orang yang
tidak mempunyai basic programming dapat membuat tampilan aplikasi untuk
memonitoring atau mengontrol data yang terhubung dengan mikrokontroller
Arduino melalui Android. Virtuino Menggunakan antarmuka grafis yang
memungkinkan pengguna untuk drag-and-drop sebuah objek visual untuk
menciptakan tampilan data sensor atau aktuator pada sistem Android, yang pada
saat ini dipakai oleh banyak perangkat handphone[4].
Aplikasi ini memiliki fitur memantau data atau mengontrol arduino dengan
koneksi :
1. Bluetooth
2. Ethernet Shield
3. Wi-Fi module ESP8266-0
4. Short Message Service
5. Web Thingspeak

(a) (b)
Gambar 2.15 (a) Logo Virtuino dan (b) Tampilan pada project Virtuino

Anda mungkin juga menyukai