MODUL 3
TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
MAKALAH
PENGORGANISASIAN INFORMASI/PENGETAHUAN
DALAM INGATAN MANUSIA
A. PENDAHULUAN
Manusia merupakan satu-satunya makhluk sempurna yang di diciptakan
Tuhan Yang Maha Esa, karena selain dikaruniai fisik yang bagus juga dikaruniai otak
sebagai modalitas utama dalam proses berpikir dan berperilaku di samping hati
sebagai pusat kendali dari perasaan manusia. Oleh sebab itu, untuk mengetahui
hakikat dirinya, manusia selalu memikirkan apa, dan siapa dirinya, sehingga untuk
menjawab berbagai pertanyaan tersebut manusia berfilsafat untuk menemukan
konsep teoritis dari pertanyaan-pertanyaan itu.
Otak merupakan pusat kendali perilaku manusia, artinya setiap hal yang
dilakukan manusia akan melibatkan kerja otak. Otak merupakan tempat menerima,
menyimpan kemudian mengenaliinformasi yang ada, artinya otak adalah pusat
ingatan manusia (Markowitz dan Jensen, 2002). Di dalam otak tersimpan berbagai
macam informasi. Bermacam-macam jenis ingatan juga ada dalam otak manusia.
Selama otak dalam keadaan sehat manusia akan selalu melakukan proses
mengingat.
Proses mengingat adalah proses biologi yang secara alami pasti terjadi pada
manusia. Selain sebagai proses biologi, mengingat juga merupakan proses mental.
Proses ini bukan merupakan kemampuan bawaan yang diturunkan dari orang tua
kepada anak, artinya belum tentu orang tua yang mempunyai kemampuan mengingat
rendah anaknya akan mempunyai kemampuan mengingat yang rendah pula.
Seseorang dapat mengingat suatu informasi yang telah dipelajari pada waktu
yang lalu. Semakin banyak informasi yang diperoleh seseorang berarti semakin sering
terjadi kaitan antara informasi satu dengan informasi yang lain. Setiap informasi yang
dipelajari telah meninggalkan semacam jejak dalam otak manusia dan jejak itulah
yang akan dikeluarkan oleh otak berupa informasi terdahulu yang telah tersimpan. Hal
tersebut terjadi pada saat seseorang mengingat informasi.
Betapapun kuatnya ingatan seseorang pada suatu waktu kemudian ingatan
itu akan mengalami suatu proses kelupaan. Ingatan pada suatu ketika tidak dapat lagi
menghadirkan suatu keterangan yang diperlukan karena lupa. Kelupaan terjadi
karena tiada penggunaan. Hal ini dijelaskan dalam teori memudar pasif (passive
decay theory) bahwa ingatan membuat jejak fisik dalam otak seseorang yang lama-
lama terhapus dengan berlalunya waktu. Kelupaan dapat dikurangi dengan
meningkatkan kemampuan mengingat, sehingga informasi yang diterima maupun
yang telah tersimpan dalam ingatan dapat bertahan lebih lama.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah yang dimaksud dengan teori pengolahan informasi ?
2. Apakah yang dimaksud dengan sistem memori manusia ?
3. Apa saja aplikasi teori pengolahan informasi dalam belajar ?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian dari teori pengolahan informasi ?
2. Untuk mengetahui sistem memori manusia ?
3. Untuk mengetahuai aplikasi teori pengolahan informasi dalam belajar ?
D. PEMBAHASAN
1. Teori Pengolahan Informasi
Pengolahan informasi merupakan proses mempersepsi, mengorganisasi,
dan mengingat sejumlah besar informasi yang diterima individu dari lingkungan.
Penggolahan informasi dapat pula dikatakan sebagai proses bagaimana respon
individu terhadap informasi yang di berikan oleh lingkungan di sekitarnya.
Pengolahan informasi merupakan perluasan dari bidang kajian ranah
psikologi kognitif. Ranah psikologi kognitif ini sebagai upaya untuk memahami
mekanisme dasar yang mengatur cara berpikirnya orang (Anderson, 1980). Teori
pengolahan informasi memiliki suatu perbedaan dengan teori belajar yaitu pada
derajat penekanan pada soal belajar. Teori pengolahan informasi tidak
memberlakukan belajar sebagai titik pusat penelitian yang utama melainkan juga
melihat sisi lainnya, seperti pada informasi yang diperoleh ataupun melihat
kemampuan memori seorang individu. Penelitian pengolahan informasi
memberikan sumbangan atas pengertian proses belajar. Belajar dan pengolahan
informasi adalah dua aspek yang saling melengkapi.
Berdasarkan temuan riset linguistik, psikologi, antropologi dan ilmu komputer,
maka dikembangkanlah model berpikir. Pusat kajiannya pada proses belajar dan
menggambarkan cara individu memanipulasi simbol dan memproses informasi.
Model belajar pemrosesan informasi Anita E. Woolfolk (Parkay & Stanford, 1992)
disajikan melalui skema yang dikutip berikut ini.
Model belajar pemrosesan informasi ini sering pula disebut model kognitif
information processing, karena dalam proses belajar ini tersedia 3 (tiga) taraf
struktural sistem informasi, yaitu:
a. Sensory atau intake register: informasi masuk ke sistem melalui sensory
register, tetapi hanya disimpan untuk periode waktu terbatas.
b. Working memory: pengerjaan atau operasi informasi berlangsung di working
memory, dan di sini berlangsung berpikir yang sadar.
c. Long-term memory, yang secara potensial tidak terbatas kapasitas isinya
sehingga mampu menampung seluruh informasi yang sudah dimiliki peserta
didik.
Diasumsikan, ketika individu belajar, di dalam dirinya berlangsung proses
kendali atau pemantau bekerjanya sistem yang berupa prosedur strategi
mengingat, untuk menyimpan informasi ke dalam long-term memory (materi
memory atau ingatan) dan strategi umum pemecahan masalah (materi
kreativitas).
E. KESIMPULAN
Berdasarkan pada penjelasan-penjelasan di atas kami dapat menarik
beberapa kesimpulan antaranya:
1. Pengolahan informasi mengandung pengertian tentang bagaimana seorang
individu mempersepsi, mengorganisasi, dan mengingat sejumlah besar informasi
yang diterima individu dari lingkungan.
2. Terdapat tiga unsur struktur memori yaitu: Pencatatan penginderaan (Sensoric
Memori), Penyimpanan Jangka Pendek (working memory), dan Penyimpanan
Jangka Panjang (Long Term Memory)
3. Terdapat tiga tahapan belajar dalam teoti pengolahan informasi yaitu; Perhatian
kestimulus, Mengkode stimulus, dan memperlancar penyimpanan dan retrival.
F. DAFTAR PUSTAKA
Anderson, B.F. 1980. The Complete Thinker: A Handbook of Theniques For Creative
and Critical Problem Solving. New Jersey: Englewood Cliffs
Karwono dan Heni Mularsih. 2010. Belajar dan Pembelajaran Serta Pemanfaatan
Sumber Belajar. Ciputat: Penerbit Cerdas Jaya.
Markowitz, K. & Jensen, E. 2002. Otak Sejuta Gigabyte. Bandung: Kaifa.
Muhibbin Syah. 2001. Psikologi belajar. Jakarta: PT Logos Wacana Ilmu.
Rasyad, A. 2003. Teori belajar dan pembelajaran. Jakarta: Uhamka Press.