Anda di halaman 1dari 17

PAPER NAMA : Zahrifa Dwi Andina

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 130100179


FAKULTAS KEDOKTERAN USU
MEDAN

KATA PENGANTAR Penulis menyadari bahwa


makalah ini masih jauh dari
Puji dan syukur penulis kesempurnaan. Oleh karena itu,
ucapkan kepada Tuhan Yang Maha penulis menerima kritik dan saran
Esa karena atas rahmat dan karunia- yang membangun demi perbaikan
Nya penulis dapat menyelesaikan makalah dimasa yang akan datang.
makalah “Intraocular Forign Body” Akhir kata, penulis mengucapkan
sebagai salah satu syarat untuk terima kasih.
menyelesaikan kepaniteraan klinik
senior di Departemen Ilmu
Kesehatan Mata RS Universitas Medan, Maret 2019
Sumatera Utara.
Pada kesempatan ini, penulis
mengucapkan terima kasih kepada Penulis
Dr. dr. Rodiah Rahmawaty Lubis,
Sp.M(K) selaku pembimbing yang
telah meluangkan waktu untuk
memberikan masukan dan saran
dalam penyusunan makalah ini.
Adapun tujuan penulisan
makalah ini ialah untuk memberikan
informasi mengenai berbagai hal
yang berhubungan dengan
Intraocular Foreign Body. Dengan
demikian diharapkan makalah ini
dapat memberikan kontribusi positif
dalam proses pembelajaran serta
diharapkan mampu berkontribusi
dalam sistem pelayanan kesehatan
secara optimal.

1
PAPER NAMA : Zahrifa Dwi Andina
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 130100179
FAKULTAS KEDOKTERAN USU
MEDAN

BAB I trauma endophthalmitis, IOFB


bahkan mungkin lebih sering
PENDAHULUAN
didapatkan. Pasien dengan IOFB
1.1. Latar Belakang
sebagian besar pada laki-laki dewasa

Intraocular Foreign Body dengan rentang usia rata-rata 25

(IOFB) atau tertinggalnya benda sampai 39 tahun.1

asing dalam ruang intraokular adalah


bagian yang sangat signifikan dan BAB II

berbeda dari cedera open-globe, TINJAUAN PUSTAKA


karena peningkatan risiko
2.1. Anatomi Bola Mata
endophthalmitis dan toksisitas
terhadap bahan IOFB, serta
pertimbangan khusus untuk
pengangkatan operasinya. Karena
diagnosis IOFB traumatis mencakup
bahan asing dari lingkungan sekitar
yang ditemukan di dalam dinding
mata.1
Tertinggalnya benda asing
dalam ruang intraokular dapat Gambar 2.1. Anatomi Bola Mata3

diklasifikasikan menurut lokasinya


(segmen anterior, segmen posterior), Bola mata mempunyai bentuk
karakteristik material (logam, bulat dengan panjang maksimal 24 mm,
magnetik, kayu), ukuran, mekanisme bagian depan bola mata (kornea)
cedera, pengaturan (terkait mempunyai kelengkungan yang lebih
pekerjaan, medan perang) dan durasi tajam sehingga terdapat bentuk dengan 2
1
(akut, kronik). lengkungan yang berbeda. Bola mata
Telah di laporkan 10-41% dibungkus oleh tiga lapis jaringan yaitu
dari cedera open-globe adalah sklera, jaringan uvea dan retina. Sklera
merupakan intraocular foreign body. merupakan bagian terluar yang terdiri
Pada cedera open-globe dengan

2
PAPER NAMA : Zahrifa Dwi Andina
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 130100179
FAKULTAS KEDOKTERAN USU
MEDAN

dari jaringan ikat yang kenyal yang Lapisan tersebut terdiri dari matriks
melindungi bola mata. 2,4 ekstraselular, keratosit, dan jaringan
Kornea merupakan bagian saraf. Lapisan selanjutnya adalah
terdepan dari sklera yang bersifat membran Descemet. Ketebalan
transparan yang memudahkan sinar membran Descemet bertambah
masuk ke dalam bola mata. seiring bertambahnya usia. Pada
Kelengkungan kornea lebih besar dewasa memiliki ketebalan 10-12
dibanding kelengkungan sklera. µm. Lapisan yang terakhir adalah
Lapisan-lapisan kornea tersebut dari satu lapis sel endotel berbentuk
bagian anterior ke posterior yaitu poligonal yang melapisi bagian
lapisan epitel, lapisan Bowman, posterior epitel. 2,3,4
stroma, membran Descemet, dan Jaringan uvea pula
lapisan endotel. 2,4 merupakan jaringan vaskular yang
Struktur kornea terdiri dari 5 terdiri atas iris, badan siliar, dan
lapisan. Lapisan pertama adalah koroid. Pada iris terdapat 3 susunan
epitel yang merupakan sel epitel otot yang dapat mengatur jumlah
skuamosa berlapis nonkeratinisasi. sinar masuk kedalam bola mata yang
Lapisan tersebut terdiri disebut pupil. Otot siliar yang
dari 5 sampai 6 lapis sel epitel yang terletak di siliar mengatur bentuk
berbeda, yaitu sel-sel superfisial, lensa untuk kebutuhan akomodasi.
wing cells, dan satu lapis sel-sel Badan siliar yang terletak di
basal kolumnar. Tebal lapisan belakang iris menghasilkan cairan
tersebut merupakan 10% dari humor aquosus, yang dikeluarkan
ketebalan seluruh kornea. Lapisan melalui trabekulum yang terletak
yang kedua adalah membran pada pangkal iris di batas kornea dan
Bowman yang terdiri dari jaringan sklera. 2,4
kolagen tipe IV dan proteoglikan. Lapisan ketiga yaitu retina,
Lapisan ini merupakan bagian terletak paling dalam dan
anterior dari stroma kornea. Stroma mempunyai tebal 1 mm
kornea adalah bagian yang mengisi yang terdiri atas susunan sebanyak
lebih dari 90% ketebalan kornea. 10 lapis yang merupakan lapis

3
PAPER NAMA : Zahrifa Dwi Andina
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 130100179
FAKULTAS KEDOKTERAN USU
MEDAN

membran neurosensoris yang akan diubah menjadi impuls saraf. Impuls


merubah sinar menjadi rangsangan ini kemudian dihantarkan oleh jaras-
pada saraf optik dan diteruskan ke jaras penglihatan melalui nervus
otak. Di bagian retina yang letaknya optikus menuju korteks penglihatan
sesuai dengan sumbu penglihatan oksipital.2,3
terdapat makula lutea (bintik kuning) Pada bagian tengah dari
yang berdiameter 1-2 mm yang retina posterior terdapat makula yang
mempunyai fungsi penting untuk secara klinis dinyatakan sebagai
tajam penglihatan. Di bagian tengah daerah yang dibatasi oleh cabang-
makula lutea pula terdapat bercak cabang pembuluh darah retina
mengkilat yang merupakan refleks temporal. Makula secara histologis
fovea. Secara spesifiknya terdapat memiliki ketebalan lapisan sel
120 juta sel batang yang berfungsi ganglion lebih dari satu lapis. 2,3
sebagai alat pengenal kehadiran sinar Di tengah makula terdapat
dan 6 juta sel keruncut yang fovea sentralis, yaitu suatu daerah
mengenal frekuensi sinar.2,4 yang secara histologis ditandai oleh
Fotoreseptor batang dan adanya penipisan lapisan inti luar
kerucut terletak di lapisan terluar tanpa disertai lapisan parenkim lain.
retina sensorik yang avaskular dan Hal ini dapat terjadi akibat akson-
merupakan tempat berlangsungnya akson sel fotoreseptor berjalan
reaksi kimia yang mengawali proses miring dan lapisan-lapisan retina
penglihatan. Setiap sel kerucut yang lebih dekat dengan permukaan
mengandung rodopsin, yaitu pigmen dalam retina lepas secara sentrifugal.
penglihatan yang fotosensitif. Saat Fovea sentralis adalah bagian retina
rodopsin menyerap cahaya, akan yang paling tipis dan hanya
terjadi perubahan bentuk 11-cis- mengandung fotoreseptor kerucut.
retinal (komponen kromofor pada Fungsi dari fovea sentralis ini adalah
rodopsin) menjadi all-trans-retinol. sebagai penghasil ketajaman
Perubahan bentuk ini akan memicu penglihatan yang optimal. 2,3
terjadinya kaskade penghantar kedua, Retina mendapat suplai darah
dimana rangsangan cahaya akan dari dua sumber, cabang arteri retina

4
PAPER NAMA : Zahrifa Dwi Andina
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 130100179
FAKULTAS KEDOKTERAN USU
MEDAN

sentral, yang mengalirkan darah ke Cabang papiler superior dan inferior


bagian dalam retina, dan dari arteri retina sentral kemudian
koriokapilaris koroid, yang masing-masing bercabang lagi
memperdarahi bagian luar retina. membentuk cabang nasal dan
Oklusi pada arteri retina sentral temporal. Cabang nasal berjalan
hanya berpengaruh terhadap bagian langsung ke perifer dan cabang
dalam retina yang diperdarahinya, temporal mengitari fovea sentral
yaitu membran limitans interna, sebelum menuju ke perifer.
lapisan serabut saraf, lapisan sel Pembuluh darah kapiler retina
ganglion, lapisan pleksiform dalam membentuk jaringan kapiler
dan lapisan inti dalam. Arteri retina superfisial pada lapisan serabut saraf
sentral merupakan cabang pertama dan jaringan kapiler intraretina pada
dan salah satu cabang terkecil dari lapisan nukleus dalam. Jaringan
arteri oftalmikus. Arteri oftalmikus kapiler intraretina memperoleh suplai
adalah pembuluh darah mayor yang darah dari arteriol yang terdapat pada
memperdarahi orbita yang lapisan serabut saraf. Pembuluh
merupakan cabang pertama dari darah retina merupakan end vessels
arteri karotis interna. Arteri retina yang secara normal tidak
sentral menembus bagian medial beranastomosis. 4,5,6
inferior selubung saraf optikus, kira- Arteri silioretina terdapat
kira 12 mm posterior bola mata. pada kira-kira 14% populasi dan
Kemudian berlanjut ke diskus sebanyak 25% penderita oklusi arteri
optikus dan bercabang dua menjadi retina sentral memiliki arteri
cabang papiler superior dan silioretina. Cabang-cabang arteri
inferior.5,6 silioretina yang berasal dari arteri
Pada tempat arteri ini siliaris posterior pendek ikut
melewati lamina kribrosa, dinding memperdarahi makula melalui
pembuluh darah menjadi lebih tipis peredaran darah koroid. Arteri
karena lamella elastis interna siliaris posterior pendek yang
menghilang dan lapisan pembungkus memperdarahi koroid ini berasal dari
otot medial menjadi berkurang. bagian distal arteri oftalmikus.

5
PAPER NAMA : Zahrifa Dwi Andina
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 130100179
FAKULTAS KEDOKTERAN USU
MEDAN

Distribusi vena-vena pada retina simultan untuk dapat melihat suatu


mengikuti distribusi dari arteri. objek. 2,3
Pembuluh vena mempunyai lapisan Berkas cahaya akan berbias
endotel yang mengandung sedikit (mengalami refraksi) apabila berjalan
jaringan ikat. Vena retina sentral dari satu media ke media lain yang
keluar dari selubung saraf optik pada memiliki kepadatan berbeda kecuali
tempat masuknya arteri retina apabila berkas cahaya tersebut jatuh
sentral.5 tegak lurus di permukaan. Bola mata
Lensa terletak di belakang memiliki empat media refrasi, yaitu
pupil yang ditopang di daerah media yang dapat membiaskan
ekuatornya pada badan siliar melalui cahaya yang masuk ke mata. Media
Zonula Zinn. Jaringan ini berasal dari refraksi mata terdiri dari kornea,
ektoderm permukaan yang berbentuk akuous humor, lensa, dan vitreus
lensa di dalam mata dan bersifat humor. Agar bayangan dapat jatuh
bening. Lensa terdiri dari zat tembus tepat di retina, cahaya yang masuk
cahaya berbentuk seperti cakram harus mengalamai refraksi melalui
yang dapat menebal dan menipis media-media tersebut. Jika terdapat
pada saat terjadinya akomodasi.2,3,4 kelainan pada media refraksi, cahaya
mungkin tidak jatuh tepat pada
2.2. Fisiologi Proses Penglihatan retina.2,3
Cahaya yang melewati Selain faktor media refraksi,
kornea akan diteruskan melalui faktor panjangnya sumbu optik bola
pupil, kemudian difokuskan oleh mata juga berpengaruh terhadap
lensa ke bagian belakang mata, yaitu jatuh tepat atau tidaknya cahaya pada
retina. Fotoreseptor pada retina retina. Misalnya, pada miopia aksial
mengumpulkan informasi yang fokus akan terletak di depan retina
ditangkap mata, kemudian karena bola mata lebih panjang.
mengirimkan sinyal informasi Lensa memiliki kemampuan untuk
tersebut ke otak melalui saraf optik. meningkatkan daya biasnya untuk
Semua bagian tersebut harus bekerja memfokuskan bayangan dari objek

6
PAPER NAMA : Zahrifa Dwi Andina
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 130100179
FAKULTAS KEDOKTERAN USU
MEDAN

yang dekat. Kemampuan ini disebut Cedera open-globe (cedera yang


dengan daya akomodasi.2 menembus ke dalam bola mata)
Akomodasi dipengaruhi oleh melibatkan ketebalan luka pada dinding
persarafan simpatis, di mana korneoskleral yang mungkin disebabkan
persarafan ini akan menyebabkan oleh penetrasi atau trauma mata tumpul.
otot polos pada badan siliar yang Cedera open-globe termasuk laserasi
merupakan perlekatan ligamen yang lebih lanjut dibagi menjadi luka
penggantung lensa (zonula Zinn) tembus, luka perforasi dan benda asing
berkontraksi. Kontraksi dari badan intraokular.7
siliar yang berbentuk melingkar Cedera closed-globe umumnya
seperti sfingter menyebabkan jarak disebabkan oleh trauma tumpul sehingga
antara pangkal kedua ligamen dinding korneoskleral-globe tetap utuh
tersebut mendekat. Hal ini akan (luka kornea dengan ketebalan parsial).
menyebabkan ketegangan dari Namun, kerusakan intraokular dapat
ligamen tersebut berkurang sehingga terjadi. Yang dapat dibagi menjadi luka
regangan ligamen terhadap lensa pun bakar, trauma tumpul / memar dan
juga berkurang. Bentuk lensa laserasi lamelar.7
kemudian akan menjadi lebih
cembung/konveks.2,3

2.3. Intraocular Foreign Body


2.3.1. Definisi
Intraocular foreign body atau
benda asing intraokular adalah cedera
yang disebabkan oleh masuk nya benda Gambar 2.2. Standardized classification
asing ke dalam mata. Cedera okuler of ocular trauma using the Birmingham
dapat dibagi menjadi dua yaitu open- Eye Trauma Terminology (BETT)
globe dan close-globe. Namun, masih classification. 7
mungkin terdapat timpang tindih dalam
klasifikasi keduanya berdasarkan agen
penyebabnya atau objek yang terlihat.7

7
PAPER NAMA : Zahrifa Dwi Andina
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 130100179
FAKULTAS KEDOKTERAN USU
MEDAN

2.3.2. Epidemiologi Cedera open-globe


Telah di laporkan 10-41% merupakan hal yang
dari cedera open-globe adalah mendasari terjadinya
merupakan intraocular foreign body. IOFB. Dalam
Pada cedera open-globe dengan pembagiannya, cedera ini
trauma endophthalmitis, IOFB dapat dibagi menjadi tiga
bahkan mungkin lebih sering zona menurut lokasi
didapatkan. Pasien dengan IOFB cedera.
sebagian besar pada laki-laki dewasa a. Zona I : cedera
dengan rentang usia rata-rata 25 melibatkan kornea
sampai 39 tahun.1 b. Zona II : cedera
Di Amerika, IOFB melibatkan limbus hingga
merupakan penyebab paling sering ke 5 mm anterior sklera
kedaruratan ophtalmologi, yaitu 3% c. Zona III : cedera
dari seluruh pasien yang datang ke melibatkan sklera lebih
unit gawat darurat.Faktor resiko dari 5 mm dari limbus 7
termasuk jenis kelamin laki-laki,
tidak memakai alat proteksi mata 2. Posisi IOFB
saat bekerja, dan bekerja dalam Berdasarkan posisi benda
perusahaan logam. Umur rata-rata asing dalam intraokuli, IOFB
pasien adalah 33 tahun. Benda asing dibagi menjadi:
tersebut sering masuk ke dalam a. Lokasi IOFB segmen
kornea dan hampir 65% kasus IOFB anterior:
melibatkan segmen posterior.8 -Di kornea
-Di anterior chamber
2.3.3. Klasifikasi -Di anterior chamber
Intraocular foreign bodies angle 9
dapat diklasifikasikan
menurut:
1. Zona anatomis

8
PAPER NAMA : Zahrifa Dwi Andina
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 130100179
FAKULTAS KEDOKTERAN USU
MEDAN

b. Lokasi IOFB segmen bergerak cepat akan menyebabkan


posterior: laserasi linier kecil yang tidak terlalu
- IOFB berlokasi dalam merusak daripada trauma tumpul.12
kavitas vitreous Namun, benda asing intraokular
- IOFB melayang dalam besar yang tidak beraturan dapat
vitreous setelah menyebabkan kerusakan awal yang
menyebabkan trauma cukup signifikan. Kerusakan selanjutnya
retina tergantung pada komposisi dari benda
- IOFB terjabak dalam asing intraokular tersebut. Zat padat
retina atau sklera 11 yang seperti gelas, batu, dan plastik
lebih dapat ditoleransi dibandingkan
3. Jenis bahan IOFB logam yang mengoksidasi seperti
a. Metallic atau logam tembaga atau besi. Benda asing
seperti tembaga, besi intraokular seperti logam dan magnetik
b. Gelas adalah jenis yang paling umum terlihat.
c. Plastik Bahan organik seperti bahan nabati, silia
d. Organik seperti kayu menyebabkan reaksi jaringan yang parah
e. Batu dan sangat terkontaminasi dengan risiko
f. Dan lain-lain11 endophthalmitis.12
Logam emas, perak, platinum,
2.3.4. Patofisiologi aluminium dan gelas pada umumnya
Lokasi dan kerusakan yang bersifat inert dan menyebabkan sedikit
disebabkan oleh benda asing intraokular atau tanpa reaksi. Timbal dan Zinc,
tergantung pada beberapa faktor yang meskipun dapat menyebabkan inflamasi,
termasuk diantaranya yaitu ukuran, biasanya bersifat kronis
bentuk, dan komposisi objek, serta nongranulomatosa.11
momen objek pada saat terjadi cedera. Besi dapat mengionisasi dan
Benda asing yang memasuki sklera diffusi ke dalam mata dan mengalami
biasanya menyebabkan lebih banyak deposisi sebagai feritin dan kadang-
kerusakan daripada yang memasuki kadang siderosom sitoplasma, suatu
kornea. Biasanya benda asing kecil yang kondisi yang dikenal dengan nama

9
PAPER NAMA : Zahrifa Dwi Andina
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 130100179
FAKULTAS KEDOKTERAN USU
MEDAN

siderosis bulbi. Ferro (bivalen) berifat chalcosis. Tembaga memiliki afinitas


lebih toksik pada jaringan mata terhadap membran basal (contohnya
dibandingkan Ferri (trivalen). Besi membran internal retina). Deposit juga
mengionisasi dan menyebar dalam dapat terjadi di membran Descemet dan
jaringan mata (siderosis bulbi) dan kapsul lensa. Secara klinis, tembaga
terkonsentrasi terutama pada sel epitel terlihat dalam kornea dalam bentuk
(kornea, iris, siliaris, lensa dan RPE), cincin Kayser-Fleischer dan dalam
otot konstriktor dan dilator pupil, kapsul lensa anterior dan posterior
trabecular meshwork, dan retina neural. sebagai bayangan hijau-abu, metalik,
Toksisitas yang diakibatkan oleh sudut yang menyebar dan radiasi lateral,
kelelbihan free iron dengan proses- contohnya katarak sunflower (chalcosis
proses enzimatik menyebabkan lentis).11 Material organik seperti silia,
degenerasi retina dan gliosis, katarak material tumbuh-tumbuhan, dan tulang
anterior subkapsular (siderosis lentis), dapat masuk ke dalam mata dan
terbentuknya jaringan parut di trabecular menyebabkan reaksi granulomatosa.
meshwork dan glaukoma kronis Jamur dapat bersamaan masuk dengan
sekunder sudut terbuka. Secara histologi, material organik dan menginfeksi
logam besi berwarna biru dengan mata.11
Prussian blue atau Perl’s stain yang
muncul pada seluruh struktur epitel, otot 2.3.5. Faktor Resiko
dilator dan konstriktor pupil, retina Retained intraocular foreign body
neural dan trabecular meshwork.11 (IOFB) terjadi pada 18% -41% dari
Tembaga dapat mengionisasi kasus trauma mata, yang mengarah ke
dalam mata dan terdeposit dalam berbagai patologi mata dan penglihatan.
struktur okular manapun, kondisi yang Salah satu komplikasi benda asing
dikenal dengan chalcosis. Dibandingkan intraokular yang potensial antara lain
dengan perubahan tembaga menjadi endophthalmitis, ini menjadi perhatian
chalcosis, tembaga lebih sering khusus karena kecenderungannya
menyebabkan reaksi purulen yang terhadap kehilangan penglihatan yang
menyebabkan panophtalmitis. Campuran cepat, bahkan kebutaan. Endophthalmitis
logam dengan tembaga menyebabkan juga telah dimasukkan dalam Skor

10
PAPER NAMA : Zahrifa Dwi Andina
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 130100179
FAKULTAS KEDOKTERAN USU
MEDAN

Trauma Mata sebagai indikator untuk dan mungkin untuk kompensasi pekerja.
prognosis visual yang buruk. Prevalensi Pasien mungkin memberikan deskripsi
endophthalmitis traumatis telah yang tidak jelas tentang cedera, namun
dilaporkan terjadi pada sekitar 4% masih dapat memberikan petunjuk
hingga 8% kasus dan mungkin lebih tentang sifat cedera tersebut. Pasien
tinggi yaitu 6,9% hingga 30% pada sering merasakan ada sesuatu yang
cedera benda asing intraokular. Selain memasuki mata tanpa perubahan
itu, IOFB dilaporkan hadir pada 43% eksternal yang jelas. Kadang-kadang
mata yang didiagnosis dengan pasien tidak mengeluh kehilangan
endophthalmitis traumatis.13 penglihatan atau sakit yang parah, tetapi
Benda asing intraokular sebagai luka atau sobekan yang kecil dapat
faktor risiko endophthalmitis traumatis ditemukan pada pemeriksaan yang
dilaporkan oleh banyak penelitian. cermat. Kecurigaan klinis terhadap
Namun, karakteristik spesifik benda potensi benda asing intraokular akan
asing intraokular yang dikaitkan dengan mengubah cara pengobatannya.
perkembangan endophthalmitis kurang Menentukan sifat dan ukuran benda
diketahui. Beberapa penelitian asing intraokular juga sangat penting
melaporkan bahwa benda asing untuk perencanaan manajemen. Bahan
intraokular non-logam memiliki risiko peledak dan senjata api biasanya
endophthalmitis yang lebih tinggi menyebabkan kerusakan teropong
dibandingkan dengan benda asing dengan banyak benda asing, yang
intraokular logam.13 biasanya merupakan kombinasi tembaga
dan timah.8
2.3.6. Diagnosa
2.3.6.1. Anamnesa 2.3.6.2. Pemeriksaan Klinis
Riwayat yang sangat detail dan Diperlukan pemeriksaan lengkap
terprinci adalah aspek yang sangat dari kedua mata, bahkan jika mata
penting dari cedera benda asing lainnya tidak menunjukkan gejala.
intraokular yang untuk menemukan Pemeriksaan mata dan adneksa yang
petunjuk tentang sifat bnda asing terperinci adalah wajib. Pemeriksaan alis
intraokular, untuk aspek medis-hukum, / kelopak mata dengan hati-hati untuk

11
PAPER NAMA : Zahrifa Dwi Andina
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 130100179
FAKULTAS KEDOKTERAN USU
MEDAN

laserasi / benda asing kecil adalah suatu aferen atau anisocoria. Gonioskopi
keharusan. Pemeriksaan slit lamp bermanfaat untuk memvisualisasikan
biasanya dapat menemukan IOFB di sudut jika ada kecurigaan tentang benda
segmen anterior. Tempat masuk scleral asing intraokular di sudut. Gonioskopi
dapat dilihat dengan area injeksi harus dilakukan dengan hati-hati untuk
konjungtiva atau kemosis dengan atau menghindari prolaps jaringan.
tanpa robekan konjungtiva. Pigmen di Pemeriksaan fundus melebar biasanya
atas lokasi pemasukan skleral mungkin mengungkapkan benda asing intraokular
menunjukkan prolaps jaringan uveal. ketika berada di segmen posterior.
Tempat masuk di kornea dapat dilihat Pemeriksaan fundus bisa menjadi sulit
sebagai gangguan pada permukaan halus jika ada hyphema atau perdarahan
dengan edema kornea di sekitar tempat vitreous. Depresi skleral umumnya tidak
masuk. Tidak jarang memiliki tes Seidel dianjurkan ketika benda asing
negatif karena mungkin ada luka yang intraokular dicurigai ada dan lukanya
tersegel sendiri. Memeriksa iris yang tidak sembuh sendiri. Namun,
menggunakan retroillumination dapat pemeriksaan retina perifer harus
mengungkapkan situs gangguan (lubang dilakukan sejauh mungkin untuk
iris), dan ini mungkin satu-satunya tanda mencari benda asing intraokular.14
cedera perforasi. Menggunakan titik
2.3.6.3. Pemeriksaan Penunjang
masuk baik di kornea atau sklera dan
titik gangguan iris dapat membantu Lokalisasi benda asing

dalam melokalisasi benda asing intraokular adalah aspek utama untuk

intaokular dengan membuat jalur manajemen. Pertanyaan pertama untuk

lintasan. Pemeriksaan yang teliti dari dijawab adalah apakah benda asing

lensa alami untuk opasitas fokal berada di mata (anterior atau posterior)

terutama bagian luar lensa juga dapat atau di orbit. Sebelum melakukan

memberikan petunjuk lintasan yang pemriksaan CT scan, X-ray adalah

dikenai benda asing .Yang terbaik adalah standar yang digunakan untuk penentuan

memeriksa iris sebelum dilatasi dan lokasi. X-ray biasa hanya berguna untuk

lensa setelah dilatasi. Pemeriksaan pupil benda asing yang tidak tembus pandang

dapat menunjukkan defisiensi pupil dan tidak akan mendeteksi benda asing
intraokular yang radiolusen seperti kayu

12
PAPER NAMA : Zahrifa Dwi Andina
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 130100179
FAKULTAS KEDOKTERAN USU
MEDAN

atau kaca. "Rangkaian x-ray benda MRI umumnya tidak digunakan


asing" yang standar, mencakup untuk menentukan benda asing
pemandangan Water, Caldwell, dan intraokular seperti logam. MRI mungkin
lateral. Film-film x-ray biasa, dengan lebih efektif dalam melokalisasi benda
proyeksi Caldwell atau Water, dapat asing inraokular yang non logam seperti
menunjukkan keberadaannya, tetapi kayu. Ultrasonografi dapat menjadi
bukan lokasi benda asing intraokular.14 tambahan yang berguna dalam
melokalisasi benda asing intraokular dan
Benda asing di dalam bola mata
untuk menentukan apakah objek tersebut
dapat ditentukan lokasinya dengan
bersifat logam atau bukan. Ini harus
pmriksaan bone-free dengan gerakan
dilakukan dengan hati-hati dalam kasus
mata. Penelitian ini melokalisasi benda
cedera bola mata terbuka. Ultrasonografi
asing ke segmen anterior atau posterior
berguna dalam menentukan tingkat
mata. Dalam hal benda asing di segmen
kerusakan intraokular, menentukan
anterior, objek akan berputar ke arah
keberadaan ablasi retina, perforasi
yang sama dengan mata. Objek akan
ganda, serta dalam mendeteksi benda
bergerak dalam arah yang berlawanan
asing yang tidak terlihat pada
dengan gerakan mata jika lokasinya
pemeriksaan x-ray. Ultrasonografi dapat
berada di segmen posterior.15
memberikan gambaran tentang sifat dan

Penentuan lokasi menggunakan bentuk benda asing intraokular seperti

lokator logam baik yang diletakkan pada benda yang berbentuk bundar atau bulat,

mata dengan lensa kontak atau dapat udara intraokular, kaca, dll.

juga dijahit ke limbus. Ini dapat Biomikroskopi ultrasonografi diperlukan


membantu melokalisasi benda asing ke jika benda asing pada sudut yang

segmen anterior atau posterior mata. dicurigai.

Berbagai pelacak logam seperti Berman,


Roper-Hall, dan Bronson-Turner, tetapi
computed tomography tetap memberikan
informasi yang jauh lebih tepat
mengenai ukuran, bentuk, dan lokalisasi
benda asing.15

13
PAPER NAMA : Zahrifa Dwi Andina
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 130100179
FAKULTAS KEDOKTERAN USU
MEDAN

DIAGNOSIS: Intraocular Foreign perbaikan laserasi kornea, lensectomy,


Body
dan atau vitrectomy anterior.
EPIDEMIOLOGY SIGNS Pemeriksaan retina yang sangat hati-hati

 Mean age 33  Penetrating corneal or


harus dilakukan untuk mengidentifikasi
years scleral injury
 Male  Traumatic cataract benda asing intraokular, situs dampak
 Metal on metal  Iris defect, peaked pupil
mechanism of
injury  Vitreous hemorrhage benda asing intraokular, keberadaan
  Retinal tear/detachment
No eye protection
 Commotio retinae
beberapa, dan kerusakan retina lainnya
 Ultrasound or CT showing
termasuk air mata atau detasemen yang
highly
reflective/hyperintense
object
mungkin telah terjadi. Jika visualisasi
SYMPTOMS TREATMENT
retina tidak dimungkinkan karena
katarak atau perdarahan vitreous,
 Decreased vision  Complete ocular
 Eye pain examination including
detailed retinal examination pencitraan melalui CT orbits atau
 Eye redness
 Suture of corneal or scleral
entrance wound ultrasound globe sangat penting untuk
 IOFB removal using magnet
or forceps, anterior or
posterior approach
mengevaluasi benda asing intraokular.
depending on location of
IOFB Jika segmen posterior terlibat,
 Possible pars plana
vitrectomy
pendekatan pars plana digunakan. Benda
 Possible lensectomy if
traumatic cataract
 Possible repair of retinal
asing intraokular dapat dilepas (jika
detachment
logam) menggunakan magnet eksternal
atau internal atau forsep. Biasanya,
Tabel 2.1 Diagnosis Intraocular
vitrektomi pars plana juga dilakukan.
foreign body: Epidemiology,
Jika robekan retina atau detasemen
Signs, Symptoms, Treatment.8
diidentifikasi, hal ini sering diperbaiki
2.3.7. Tatalaksana pada saat pengangkatan benda asing.
Perawatan tergantung pada lokasi Jika benda asing intraokular bersifat
dan ruang lingkup cedera tetapi biasanya organik, atau jika cedera terjadi di
melibatkan pengangkatan benda asing lingkungan pedesaan, seseorang dapat
intraokular dengan perbaikan setiap memilih untuk membiakkan vitreous dan
struktur yang rusak. Ini mungkin benda asing intraokular dan
melibatkan pendekatan anterior jika menyuntikkan antibiotik intravitreal
benda asing intraokular terletak di ruang pada saat operasi juga.8
anterior dan mungkin termasuk

14
PAPER NAMA : Zahrifa Dwi Andina
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 130100179
FAKULTAS KEDOKTERAN USU
MEDAN

Antibiotik profilaksis banyak electroretinogram. Chalcosis bulbi


diberikan dalam berbagai macam bentuk sekunder dari tembaga adalah tergantung
dengan beberapa bukti untuk efek pada pada konsentrasi ion tembaga, jika lebih
tingkat endophthalmitis. Penisilin dari 85% dari IOFB, dapat menghasilkan
sistemik, sefalosporin, vankomisin, atau peradangan luar biasa dengan hypopyon,
fluoroquinolone biasanya diberikan endophthalmitis steril, dan
sebelum atau selama operasi perkembangan cepat ke phthisis.
pengangkatan benda asing intraokular. Kalkulus ringan kronis menghasilkan
Fluoroquinolon miliki terbukti memiliki Kayser–Cincin Fleisher, katarak bunga
penetrasi intraokular superior setelah matahari, atau retina dan anterior
pemberian sistemik dalam bentuk chamber crystals.8
intravena atau oral.Vankomisin Pertimbangan pra operasi lainnya
intraokular intraokular dan seftazidim termasuk penentuan asupan makanan
adalah digunakan pada saat operasi di terakhir (status NPO), reaksi anestesi
beberapa pusat dengan rendah sebelumnya dan komorbiditas sistemik
melaporkan tingkat endophthalmitis untuk perencanaan anestesi, pemberian
pasca operasi. Toksisitas tidak menular tetanus booster dan vaksin yang sesuai,
biasanya dikaitkan dengan logam benda dan secara mekanis melindungi mata di
asing intraokular. Logam dilaporkan pengaturan trauma intraokular dan
dalam 60% hingga 88% dari benda asing dinding mata yang luas. Konseling
intraokular, hingga 90% di antaranya pasien dan keluarga yang akurat sering
mungkin bersifat magnetis. Tembaga, dilakukan sulit tetapi kritis sebelum
besi, timah, seng, dan nikel semuanya operasi. Tetap signifikan disfungsi visual
dapat menyebabkan toksisitas dan morbiditas okular berhubungan
intraokular, dengan tembaga dan besi dengan IOFBs. Penting untuk mulai
paling banyak menyebabkan kerusakan. mempersiapkan pasien kursus pasca
Siderosis bulbi sekunder akibat zat besi operasi yang panjang dan sering tidak
menciptakan heterochromia iris, katarak, pasti seperti secepatnya. Sejumlah besar
retina degenerasi pigmen, dan perubahan pasien ini adalah anak di bawah umur.
vaskular retina. Halus siderosis mungkin Pertimbangan khusus dalam populasi
paling baik didiagnosis dengan anak meliputi persetujuan orang tua yang

15
PAPER NAMA : Zahrifa Dwi Andina
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 130100179
FAKULTAS KEDOKTERAN USU
MEDAN

tepat, khusus anestesi, pemeriksaan kornea, katarak, sudut resesi glaukoma,


sekunder dengan anestesi, dan risiko perdarahan vitreous, retensi benda asing
amblyopia.8 intraokular, mata buta atau nyeri, dan
Intervensi bedah primer ophthalmia simpatik.8
umumnya harus dilakukan dengan cepat.
Penutupan situs entri yang menganga 2.3.9. Prognosis
sangat penting untuk mengurangi risiko Pasien dengan panjang luka yang
endophthalmitis dan membatasi ekstrusi lebih kecil (di bawah 2mm), benda asing
isi intraokular. Adanya endophthalmitis intraokular yang terletak di segmen
pada presentasi juga mandat segera anterior saja, dan mereka dengan lensa
bedah penutupan, kultur, dan pemberian normal saat presentasinya memiliki
antibiotik. Seperti disebutkan prognosis yang baik. Faktor prognostik
sebelumnya, perlunya menghapus benda negatif termasuk panjang luka yang lebih
asing intraokular selama pembedahan panjang (lebih dari 3.5mm), segmen
primer masih kontroversial, tetapi harus benda asing intraokular posterior,
mungkin dikejar jika di hadapan seorang ketajaman visual awal yang buruk, dan
yang terlatih staf ahli bedah dan operasi. adanya komplikasi yang timbul dari
Cedera yang mengancam jiwa selalu IOFB (ablasi retina, endophthalmitis).8
didahulukan, dan temporisasi dengan
antibiotik dan penghapusan benda asing
BAB III
intraokular yang ditangguhkan adalah
masuk akal secara kritis pasien yang KESIMPULAN
sakit tidak dapat menjalani operasi
Intraocular foreign body atau
mata.8
benda asing intraokular adalah cedera
yang disebabkan oleh masuk nya benda
2.3.8. Komplikasi
asing ke dalam mata. Cedera okuler
Salah satu komplikasi paling
dapat dibagi menjadi dua yaitu open-
umum dari benda asing intraokular
globe dan close-globe, yang
adalah ablasi retina (14-26%).
diklasifikasikan lagi berdasarkan zona,
Komplikasi lain nya yaitu
posisi IOFB, dan jenis bahan IOFB nya.
endophthalmitis (4-6%), bekas luka

16
PAPER NAMA : Zahrifa Dwi Andina
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 130100179
FAKULTAS KEDOKTERAN USU
MEDAN

Diagnosis Intraocular foreign


body dapat ditegakkan untuk
menentukan tatalaksananya, yang dapat
dilihat dari tanda dan gejalanya, dengan
anamnesa, pemeriksaan fisik mata, dan
pemeriksaan penunjang.

Untuk tatalaksana yang dilakukan


pada IOFB adalah tergantung faktor
resiko dan komplikasinya yaitu dengan
medikamentosa hingga pembedahan.
Pada IOFB komplikasi nya yaitu
endophthalmitis (4-6%), bekas luka
kornea, katarak, sudut resesi glaukoma,
perdarahan vitreous, retensi benda asing
intraokular, mata buta atau nyeri, dan
ophthalmia simpatik.

Pasien dengan panjang luka yang


lebih kecil (di bawah 2mm), benda asing
intraokular yang terletak di segmen
anterior saja, dan mereka dengan lensa
normal saat presentasinya memiliki
prognosis yang baik.

17

Anda mungkin juga menyukai