Anda di halaman 1dari 8

Bahaya Narkoba

Berbagai Jenis Narkoba dan Dampak


Negatifnya

ilustrasi obat terlarang (Pixabay/stevepb)

LSD

LSD termasuk golongan halusinogen (membuat khayalan). LSD biasanya ditemukan dalam
bentuk kertas berukuran kotak kecil sebesar seperempat perangko dalam banyak warna dan
gambar. Ada juga yang berbentuk pil atau kapsul. Cara menggunakannya dengan meletakkan
LSD pada permukaan lidah dan bereaksi setelah 30-60 menit kemudian dan berakhir setelah 8-12
jam.

Penggunaan LSD dapat menimbulkan rasa yang disebut tripping yaitu seperti halusinasi tempat,
warna dan waktu. Biasanya halusinasi ini digabung menjadi satu hingga timbul obsesi terhadap
yang dirasakan dan ingin hanyut di dalamnya. Halusinasinya bisa jadi sangat indah atau bahkan
menyeramkan dan lama kelamaan membuat perasaan khawatir yang berlebihan (paranoid).

Efek samping dari LSD akan menyebabkan denyut jantung dan tekanan darah meningkat,
diafragma mata melebar, demam, disorientasi, depresi, pusing, panik dan rasa takut berlebihan.
Selain itu, dapat juga menyebabkan penggunanya mengingat masa lalu, gangguan persepsi,
seperti merasa kurus atau kehilangan berat badan.

Tanaman opium (Dok. Wikipedia)

Opium dan Morfin

Opiat atau opium disebut juga sebagai candu. Obat ini merupakan golongan narkotika alami
yang sering digunakan dengan cara dihisap (inhalasi).

Penggunaannya dapat menimbulkan rasa kesibukan (rushing sensation) dan semangat yang
menggebu-gebu. Penggunanya juga merasakan waktu berjalan lambat, pusing, kehilangan
keseimbangan/mabuk, birahi meningkat, dan timbul masalah kulit di sekitar mulut dan hidung.

Sedangkan morfin merupakan zat aktif (narkotika) yang diperoleh dari candu melalui
pengolahan secara kimia. Umumnya candu mengandung 10 persen morfin. Cara pemakaiannya
disuntik di bawah kulit, ke dalam otot atau pembuluh darah (intravena)

Penggunaan morfin akan menimbulkan euforia, mual, muntah, sulit buang air besar,
kebingungan, dan berkeringat. Bahkan lebih lanjut, penggunaannya dapat menyebabkan pingsan,
jantung berdebar-debar, gelisah, perubahan suasana hati, mulut kering dan warna muka berubah.
Ekstasi (CNN Indonesia/Megiza)

Amphetamin

Nama generik atau turunan dari amfetamin adalah D-pseudo epinefrin dan dipasarkan tahun
1932 sebagai pengurang sumbatan hidung (dekongestan). Bentuknya berupa bubuk warna putih
dan keabu-abuan.

Ada dua jenis amfetamin, yaitu MDMA (Metil Dioksi Metamfetamin) dan metamfetamin.
MDMA biasa dikenal dengan nama ekstasi. Nama lain dari ekstasi ini adalah fantacy pils dan
inex.

Sedangkan metamfetamin memiliki nama lain shabu, SS, ice. Metamfetamin bekerja lebih lama
dibanding MDMA (dapat mencapai 12 jam) dan efek halusinasinya lebih kuat.

Penggunaan amphetamin bisa dilakukan cara diminum (pil), dibakar dengan menggunakan
kertas alumunium foil dan asapnya dihisap melalui hidung (kristal), atau dibakar dengan
memakai botol kaca yang dirancang khusus, yang diberi nama bong. Amphetamin dalam bentuk
kristal dapat juga dilarutkan melalui suntikan ke dalam pembuluh darah (intravena).

Efek yang dirasakan akibat penggunaan amphetamin adalah jantung terasa sangat berdebar-
debar, suhu badan naik/demam, tidak bisa tidur, merasa sangat bergembira (euforia),
menimbulkan hasutan (agitasi), banyak bicara, menjadi lebih berani/agresif, kehilangan nafsu
makan, mulut kering dan merasa haus.

Adapun efek lainnya dapat menyebabkan berkeringat, tekanan darah meningkat, mual dan
merasa sakit, sakit kepala, pusing, tremor atau gemetar, timbul rasa letih, takut dan depresi dalam
beberapa hari, gigi rapuh, dan gusi menyusut karena kekurangan kalsium.

"Pada komplikasi kronis, gangguan kesehatan yang terjadi juga mirip dengan narkoba lain yaitu
menyebabkan gangguan berbagai organ, antara lain gangguan jantung, sistim pernafasan, sistem
syaraf, gangguan pencernaan dan juga dapat menyebabkan gagal ginjal. Sama dengan kokain,
amphetamin juga bisa menyebabkan gangguan jiwa," ujarnya.

Kokain (Sandy Huffaker/Getty Images)

Kokain

Kokain mempunyai dua bentuk, yakni bentuk asam (kokain hidroklorida) dan bentuk basa (free
base). Kokain asam berupa kristal putih, rasa sedikit pahit dan lebih mudah larut dibanding
bentuk basa bebas yang cenderung tidak berbau dan rasanya pahit.

Nama lain dari kokain kadang disebut koka, coke, happy dust, snow, charlie, srepet, salju, putih.

Penyalahgunaan kokain dilakukan dengan cara menghirup setumpuk kokain yang dibagi menjadi
beberapa bagian yang berbaris lurus di atas permukaan kaca atay benda yang mempunyai
permukaan datar. Kokain dihirup dengan menggunakan penyedot atau gulungan kertas. Cara lain
adalah dibakar bersama tembakau yang sering disebut cocopuff. Menghirup kokain berisiko luka
pada sekitar lubang hidung bagian dalam.

Setelah mengonsumsi kokain, efek yang dirasakan adalah keriangan, kegembiraan yang
berlebihan (ecstasy). Hasutan (agitasi), kegelisahan, kewaspadaan dan dorongan seks.
Penggunaan jangka panjang dapat mengurangi berat badan.

Konsumsi kokain juga sebenarnya bisa mengakibatkan komplikasi pada jantung, paru, ginjal,
hati, saluran pencernaan, sistem syaraf otak maupun sistem syaraf lainnya. Gangguan jantung
yang terjadi biasanya berupa serangan jantung, gangguan irama jantung, kardiomiopati, dan
peradangan otot jantung.

Sementara itu, gangguan saluran pencernaan yang terjadi bisa berupa memperlambat saluran
pencernaan dan menutupi selera makan. Lebih jauh lagi bisa terjadi kebocoran saluran cerna,
peradangan usus besar dan iskemik usus. Semua efek itu memang tidak terjadi secara langsung,
namun terjadi perlahan-lahan, sampai nantinya membawa penggunanya lebih dekat pada
kematian.

"Para pecandu bisa mengalami kematian mendadak akibat menggunakan narkoba ini. Selain ini
para pencandu kokain ini juga bisa mengalami gangguan seksual dan mengalami gangguan
jiwa," ungkap dokter Ari.

Gangguan jiwa yang terjadi antara lain cemas, depresi, paranoid, psikosis. Bahkan, pengguna
kokain cenderung untuk melakukan bunuh diri.

Selain itu, penggunaan kokain juga dapat menimbulkan masalah kulit, kejang-kejang, kesulitan
bernafas, dan sering mengeluarkan dahak atau lendir. Sementara itu, merokok dengan kokain
dapat merusak paru (emfisema).

Selain itu kokain juga dapat memberi efek seperti ada kutu yang merambat di atas kulit (cocaine
bugs), gangguan penglihatan (snow light), kebingungan (confuse), dan bicara seperti menelan
(slurred speech)
Heroin (FotoMaximum/Getty Images via Thinkstock)

Heroin atau Putaw

Golongan narkotika semisintetis ini dihasilkan atas pengolahan morfin secara kimiawi melalui 4
tahapan sehingga diperoleh heroin paling murni berkadar 80 persen hingga 99 persen.

Heroin murni berbentuk bubuk putih sedangkan heroin tidak murni berwarna putih keabuan
(street heroin). Zat ini sangat mudah menembus otak sehingga bereaksi lebih kuat dari pada
morfin. Heroin umumnya digunakan dengan cara disuntik atau dihisap.

Sementara itu, penggunaannya dapat menimbulkan rasa kesibukan yang sangat cepat (rushing
sensastion) (kurang lebih 30-60 detik) diikuti rasa menyenangkan seperti mimpi yang penuh
kedamaian dan kepuasan atau ketenangan hati. Pengguna heroin juga selalu selalu ingin
menyendiri untuk menikmatinya.

Efek samping dari digunakannya heroin adalah denyut nadi melambat, tekanan darah menurun,
otot-otot menjadi lemas atau relaks, diafragma mata (pupil) mengecil (pin point), dan
mengurangi bahkan menghilangkan kepercayaan diri.

Pengguna heroin juga cenderung membentuk dunia sendiri (dissosial), tidak bersahabat, suka
berbohong, menipu, mencuri, dan melakukan tindak kriminal. Ketergantungan terhadap kokain
dapat terjadi dalam waktu beberapa hari.
Efek lainnya dapat menimbulkan kesulitan dorongan seksual, kesulitan buang air besar, jantung
berdebar-debar, kemerahan dan gatal di sekitar hidung, dan mengalami gangguan kebiasaan
tidur. Jika sudah toleransi, akan semakin mudah depresi dan marah sedangkan efek euforia
semakin ringan atau singkat. (chs/utw)

Ganja (REUTERS/Alessandro Bianchi)

Ganja atau kanabis

Ganja berasal dari tanaman cannabis sativa dan cannabis indica. Tanaman ini mengandung tiga
zat utama yaitu tetrahidrokanabinol, kanabinol dan kanabidiol. Cara penggunaannya dihisap
dengan cara dipadatkan menyerupai rokok atau dengan menggunakan pipa rokok.

Penggunaan ganja akan menimbulkan denyut jantung atau nadi lebih cepat, mulut dan
tenggorokan kering, merasa lebih santai, banyak bicara dan bergembira.

Sementara itu, penggunanya akan mengalami efek sulit mengingat sesuatu kejadian, kesulitan
kinerja yang membutuhkan konsentrasi, reaksi yang cepat dan koordinasi. Gangguan kebiasaan
tidur, sensitif dan gelisah, berkeringat, berfantasi, dan selera makan bertambah.

Kadang-kadang pengguna ganja juga menjadi agresif bahkan cenderung melakukan tindak
kekerasan. Jika penggunaannya dihentikan akan menyebabkan sakit kepala, mual yang
berkepanjangan, rasa letih atau capek. (chs/utw)

Anda mungkin juga menyukai