Anda di halaman 1dari 3

BAB IV

PENGUJIAN DAN ANALISA

Pengukuran merupakan suatu proses yang dilakukan untuk memperoleh data nilai
ukur dari alat yang dirancang, sehingga diketahui karakteristik dan spesifikasinya. Dari
hasil pengukuran ini dibuat analisis sehingga dapat diketahui sejauh mana sistem ini
memiliki kesesuaian antara spesifikasi perancangan dengan spesifikasi pengukuran.
Pengujian dilakukan untuk mengetahui kemampuan kinerja sistem yang telah dibuat.
Adapun pengujian yang dilakukan meliputi pengujian setiap blok dan pengujian alat secara
keseluruhan.
4.1 Pengujian Rangkaian Catu Daya
Pada pengujian ini dilakukan pengukuran pada output rangkaian catu daya
dengan menggunakan multimeter kemudian menghubungkan probe positif dan
negatif pada keluaran rangkaian. Adapun blok catu daya dibagi menjadi beberapa
bagian yaitu:
Tabel 4.1 Hasil Pengukuran Blok Catu Daya Kendaraan
Titik Pengukuran Tegangan
Input akumulator 12.69 VDC
Output Rangkaian 8.03 VDC

Tabel 4.2 Hasil Pengukuran Blok Catu Daya Rumah


Titik Pengukuran Tegangan
Input 220 VAC
Output 1 8.04 VDC
Output 2 11.99 VDC

Tabel 4.3 Hasil Pengukuran Blok Catu Daya Xbee Shield


Titik Pengukuran Tegangan
Input Arduino Severino 5 VDC
Output Shield 3.306 VDC
4.2 Pengujian Konfigurasi Zigbee
Pengujian konfigurasi zigbee ini dengan cara mencoba komunikasi Antara 2
zigbee setelah mengatur konfigurasi zigbee di software X-CTU. Langkah – langkah
pengujinnya adalah sebagai berikut.
1. Memasukkan parameter – parameter konfigurasi (PAN ID, MY, DL) di masing-
masing Zigbee.
2. Satu Zigbee beserta shieldnya dihubungkan dengan Arduino Severino yang telah
dimasukkan program sebagai Transmitter.
3. Satu Zigbee dihubungkan dengan adaptor kemudian buka hyperterminal X-CTU
sebagai Receiver.

4.3 Pengujian Respon AT-Command


Pada pengujian ini dilakukan perhitungan RSSI, 1 Zigbee dihubungkan dengan
adaptor Xbee dan 1 Zigbee dihubungkan dengan Arduino Severino. Adapun prosedur
pengujian adalah sebagai berikut.
1. Zigbee di Arduino Severino di berikan perintah untuk mengirim data
2. Zigbee yang terhubung dengan adaptor dibuka menggunakan software X-CTU
kemudian buka hyperterminal, kirim (“+++”) tunggu sampai menerima perintah
(“OK”) kemudian kirim (“ATDB Enter”)
3. Akan muncul RSSI berupa angka bentuk heksadesimal
4.4 Pengukuran Kekuatan Sinyal
Pengukuran ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan antara kekuatan
sinyal dengan jarak antar dua Zigbee. Pengukuran ini juga untuk mengetahui
perbedaan kekuatan sinyal dalam berbagai kondisi. Terdapat beberapa kondisi yang
dilakukan dalam pengukuran kekuatan sinyal ini yaitu sebagai berikut.
a. Kondisi LOS (Line Of Sight) Outdoor
Kondisi ini dilakukan di tempat terbuka dengan kondisi LOS (Line Of Sight),
artinya tidak ada penghalang antar kedua Zigbee.
b. Kondisi LOS (Line Of Sight) Indoor
Kondisi ini dilakukan di tempat tertutup dengan kondisi LOS (Line Of Sight),
artinya tidak ada penghalang antar kedua Zigbee.
c. Kondisi Implementasi
Kondisi ini dilakukan setelah sistem di implementasikan, yaitu satu alat
disimpan di dalam bagasi motor, satu alat di simpan dibagian garasi rumah.
Kondisi ini bisa dimasukkan dalam kategori Non LOS karena terdapat
penghalang antar kedua Zigbee.

4.5 Pengukuran dan Pengujian Respon Sistem


4.6 Pengujian Sistem Secara Keseluruhan

Anda mungkin juga menyukai